Selasa, 03 Februari 2009

[FISIKA] Digest Number 2661

Messages In This Digest (4 Messages)

Messages

1a.

Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringa

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Sun Feb 1, 2009 8:42 pm (PST)

Maaf baru sempet direply

Berikut articles yang ngebahas soal relasi gaya pasang surut dengan frekuensi kegempaan di Bumi. Ada yang berkesimpulan itu memang saling berkorelasi, namun ada juga yang menyimpulkan korelasinya lemah. Ya saya pikir ini wajar saja, ilmu gempa belum lama lahir (belum ada seabad), pemahaman tentang tektonik lempeng juga baru muncul pada 1960-an. Dan jikalau mau dibandingkan, model kegempaan yang paling banyak digunakan pada saat ini, yakni ellastic dislocation modelling, ternyata juga tidak sanggup menjelaskan fenomena seismic cluster seperti yang terjadi pada patahan2 aktif kayak San Andreas Fault System di California sana, ataupun juga yang terjadi di Great Sumatran Fault System di Indonesia.

Masih ada banyak hal yang musti diselidiki lebih lanjut. Masih banyak jalan menuju "rumus" empirik untuk meramalakan timing dan magnitude gempa dengan basis fase Bulan.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Michael DeGuzman <deguzmanbusang@yahoo.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, January 8, 2009 4:57:23 PM
Subject: Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini (iya gitu???)

Mas maryanto, saya juga berfikir semua yang kita liat adalah nisbi dan relatif. Saya juga mengerti jalan kita-kita yg basic-nya fisika, yg awalnya serba 'refference' (base on international journal?), matematis, logis atau apapun basic awalnya, kemudian berubah menjadi "logis tapi berkemungkinan" . sebagaimana jalan pikiran para geologist. Semua serba mungkin asal ada dasar pikiran logikanya (interpretasi) darimana asalnya.

Tapi pada tataran fisika murni pun sebenarnya kita harus membebaskan pikiran dengan me-logis-kan ide-ide kita dengan dasar atau fenomena-fenomena yg ada, dan matematika dan fisika hanyalah alat untuk kebebasan khayalan.

Dalam dunia material ataupun di-fisika-kan menjadi fisika materal pun sebenarnya juga tidak exact kalau hanya base on refferences. Saya dulu belajar menganalisa karakteristik mineral alam dengan kandungan senyawa-senyawa atau unsur-unsur yang sama. Namun dari hasil analisa X-ray, setiap mineral mempunyai karakteristik yg berbeda (spectrum energi yg berbeda) walau kandungan dan nama mineralnya sama, ternyata tergantung dari mana mineral itu berasal. Mineral X dari daerah Bangka tentunya berbeda dgn mineral X dari Riau misalnya, walau rumus kimianya sama, komposisi2 nya juga sama. Akhirnya pada jarak yang satu meter pun akan berbeda karakteristiknya.

Mungkin kalau dalam dunia seismic, seperti mas maryanto jalani, kita mungkin memaksa alam dgn model wavelet extraction pada awalnya, sebelum kita memodelkan lapisan subsurface.

Kalau semua harus di-exact-kan jatuh2nya diperlukan 'tindakan', semisal ekstraksi ataupun 'pemaksaan model matematis' atau base on journal ilmiah dari peneliti2 terdahulu. Pikiran dan ide2 kita tidak akan pernah bebas. Dan kenyataanya alam tidak bisa dipaksa masuk dalam model matematis, fisika atau kimia berdasarkan logika yang dibuat manusia, kecuali dibuatkan asumsi-asumsi yang begitu banyak.

Begitu kita sering berinteraksi dengan alam secara langsung, kita pada akhirnya menjadi kecil untuk berani2nya memodelkan alam dgn model yg exact kecuali dgn asumsi2 yang kadang asumsi2nya pun kita tidak tahu. Semacam differential assumsi??

salam

Guzman

--- Pada Kam, 8/1/09, Maryanto <maryanto7@yahoo. com> menulis:

Dari: Maryanto <maryanto7@yahoo. com>
Topik: Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini (iya gitu???)
Kepada: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Tanggal: Kamis, 8 Januari, 2009, 11:20 AM

Salam,

Sayangnya, kata scientific, logis, nalar, masih tergantung dari "seberapa data versi yang di universikan" orang itu. Dan tiap waktu, universi orang bisa berbeda, apalagi orang yang berbeda. Tak logis bagi seseorang, bisa saja itu logis bagi orang lain.

Versi-versi yang saya "unified" (universitiku) , yang saya buat sejak th 2004, ada dua publikasi pada th 2006, bisa di baca abstractnya di bawah, yang mungkin bisa menolong.

http://salamology. wordpress. com/2008/ 10/11/salam- theory-and- lindu-large- intensity- natural-disaster -underground/

http://salamology. wordpress. com/2008/ 10/11/redi- recorded- volcano-eruption -development- and-implications -merapi-and- breaking- plate-tectonic- orchestra/

Memang pernah terpikir, bahwa kenapa bulan purnama kok di sunatkan puasa, yang saya duga karena perlunya lebih berfikir pada hari-hari itu.

Bagaimana Mas Satria, ata yang lain?

Salam,
Maryanto.
http://salamology. wordpress. com/


________________________________
From: Satria Zulkarnaen <izoel13@yahoo. com>
To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Sent: Thursday, January 8, 2009 9:33:08 AM
Subject: Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini (iya gitu???)

Iya gitu ada hubungannya antara bulan baru dan bulan purnama dengan gempa bumi/pelepasan energi di zona subduksi? Kok kayak agak skeptis saya. Mekanismenya gimana? Is it proven theory? Please let me know if there is an article in a peer-reviewed journal about it... Jangan2 itu cuman spekulasi... . Dari sudut pandang order of magnitude, kok seperti sulit ada kemungkinan hubungannya.

Tapi kalau misalkan tentang hubungan bulan baru dan bulan purnama dengan fenomena pasang surut permukaan laut (tide in and tide out), saya sih yakin, karena itu proven.

Please explain to me scientifically.

Maklum, saya bukan spesialis di bidang ini, tapi penasaran juga....

>>->>IZUL<<-<<$4+|~14<<
------------ --------- --
Satria Zulkarnaen Bisri
Graduate Student
Low Temperature Condensed State Physics (Y. Iwasa Lab.)
Institute for Materials Research
Tohoku University, Japan
URL: http://www-lab. imr.tohoku. ac.jp/~satria/ index.html

________________________________
From: Michael DeGuzman <deguzmanbusang@ yahoo.com>
To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Cc: Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo. com>; "iagi-net@iagi. or.id" <iagi-net@iagi. or.id>; Forum HAGI <forum@hagi.or. id>; "geologiugm@ freelists. org" <geologiugm@freelist s.org>; Serba_KL Serba_KL <serba-KL@googlegrou ps.com>; Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@Gmail. com>; Rukyat <rukyatulhilal@ yahoogroups. com>; Jogja Astroclub <jogja_astroclub@ yahoogroups. com>; Astronomi Indonesia <astronomi_indonesia @yahoogroups. com>; Himpunan Astronom Amatir Jakarta <haaj84@yahoogroups. com>; Sains <sains@yahoogroups. com>; Forum Pembaca Kompas <forum-pembaca- kompas@yahoogrou ps.com>; Dr. Thomas Djamaluddin <t_djamal@bdg. lapan.go. id>; wahyu budi <wahyubudisetyawan@ yahoo.com>; Dirmawan <lik_dir@yahoo. co.id>; Agus Hendratno MT <agushendratno@ yahoo.com>; Ihda <brother_ihda@ yahoo.co. id>; Sulistyowati <al_ienz@yahoo. co.id>; Ayah Abdillah H <abdillahh@gmail. com>; Iffah <a.iffah@gmail. com>
Sent: Thursday, January 8, 2009 11:09:23 AM
Subject: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini

Salam kenal semua,

Apakah karena itu pula dalam agama disunnahkan puasa diawal bulan dan ditengah bulan Hijriah? (supaya kita waspada dan selalu mengingat Allah?)

Waktu saya kerja survey di offshore memang untuk daerah2 tertentu (lautan lepas) adalah adalah masa2 menegangkan saat malam purnama atau awal bulan hijriah....

Melihat energi pasang yang begitu besar sangat mungkin gaya gravitasi membantu 'menggetarkan- menarik' zona-zona lemah (struktur) yang kompleks terutama di Indonesia bagian Timur. Faktor iklim juga kemungkinan sangat berpengaruh besar, karena di Indonesia timur biasanya hanya ada beberapa bulan tenang dari 12 bulan yang ada. Terutama daerah papua dan maluku utara.

wass wr

Guzman


________________________________
Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman
Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang!

2a.

Adakah kesempatan kuliah di amerika?

Posted by: "muhammadphysics" muhammadphysics@yahoo.com   muhammadphysics

Mon Feb 2, 2009 12:20 am (PST)

saya sekarang sedang kuliah di ITB angkatan 2008 fakultas
MIPA,rencananya mau ambil jurusan Fisika (pasti ke fisika,saya ambil
jalur olimpiade).
saya mau tanya,
1)kalau dari Fisika ITB ada kesempatan buat kuliah di Amerika ga?
seperti di MIT, Caltech, UC berkeley, mengingat kampus di amerika
sangat berkualitas.
Kalau ada yang punya pengalaman, tolong cerita ya :).

2)Oh iya, cara minta rekomendasi dosen bagaimana?susah ga ya?

Saya juga mau minta saran, saya di-shortlist buat tes ke NTU,saya
bimbang,ambil fisika di ITB atau NTU. Saya rencana mau jadi saintis.

3)apakah kesempatan buat ke amerika tetap sama kalau saya ambil NTU?

terima kasih untuk jawabannya

2b.

Re: Adakah kesempatan kuliah di amerika?

Posted by: "haryo_cern" Suharyo.Sumowidagdo@cern.ch   haryo_cern

Mon Feb 2, 2009 12:32 pm (PST)

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "muhammadphysics"
<muhammadphysics@...> wrote:
>
> saya sekarang sedang kuliah di ITB angkatan 2008 fakultas
> MIPA,rencananya mau ambil jurusan Fisika (pasti ke fisika,saya ambil
> jalur olimpiade).
> saya mau tanya,
> 1)kalau dari Fisika ITB ada kesempatan buat kuliah di Amerika ga?
> seperti di MIT, Caltech, UC berkeley, mengingat kampus di amerika
> sangat berkualitas.
> Kalau ada yang punya pengalaman, tolong cerita ya :).

Kesempatan ada kalau anda bisa mempersiapkan diri anda selama kuliah
S1 untuk menyamai kualifikasi siswa-siswa S1 yang berhasil di terima
di perguruan tinggi top tersebut. Dari interaksi saya dengan
mahasiswa2 PT top selama di D0, inilah kualifikasi

Kualifikasi Utama:
- Penguasaan konsep fisika dan metode kerja fisika (matematika,
komputer, dan elektronika/instrumentasi) yang sangat bagus.
Dibuktikan dengan IP yang mendekati 4.0 (terkadang malah 4.0 sempurna)
dan nilai score GRE Physics yang tinggi.
- Pengalaman riset selama libur alih tahun ajaran (summer research)
sebanyak 2 atau 3 kali. Terkadang riset ini dilakukan di
laboratorium-laboratorium besar dan internasional.
- Dari pengalaman riset tadi, ada yang berhasil mempublikasikan
risetnya di jurnal-jurnal fisika internasional yang bermutu semacam
Physical Review, Journal of Applied Physics, etc. Saya tahu ada bbrp
siswa S1 disini yang tesis sarjananya masuk Physical Review Letters,
suatu pencapaian yang bahkan seorang mahasiswa PhD boleh berbangga.

Kualifikasi Tambahan:
- Pengetahuan dan cakrawala yang luas di luar bidang fisika
keahliannya sendiri.
- Kepercayaan diri yang tinggi namun BUKAN arogansi.
- Faktor-faktor lain seperti kemampuan bahasa asing selain bahasa
Inggris, kegiatan extra kurikuler/kepemimpinan/sosial.

Menurut saya pribadi sih naif dan mungkin arogan ya, kalau hanya
memikirkan top school. Kenyataanya di AS sendiri banyak perguruan
tinggi yang top di bidang tertentu namun bukan top school tersebut.
Beberapa contoh PT di luar top school yang sangat unggul di suatu
bidang: Rochester (fisika partikel eksperimen dan fisika optik),
Colorado Boulder (fisika atom, temperatur rendah, Bose-Einstein
condensate), Wisconsin-Madison dan Michigan (fisika partikel
phenomenology), Hawaii & Arizona (astronomi), Washington St. Louis dan
Wisconsin-Milwaukee (gravitational wave, general relativity).

Lebih baik sebelum memikirkan nama top school, pikir dulu bidang
penelitian yang mau dikaji apa dengan DETAIL, lalu cari
sekolah-sekolah dan profesor-profesor yang bagus dibidang itu.

> 2)Oh iya, cara minta rekomendasi dosen bagaimana?susah ga ya?

Susah sih tidak, namun yang sulit adalah mencari orang yang bisa
*menuliskan* rekomendasi dengan bagus. Banyak orang yang mau menulis
yang bagus-bagus, tapi ybs *tidak bisa* dan *tidak biasa* menulis
surat rekomendasi yang detail, komprehensif, dan bagus.

> Saya juga mau minta saran, saya di-shortlist buat tes ke NTU,saya
> bimbang,ambil fisika di ITB atau NTU. Saya rencana mau jadi saintis.
>
> 3)apakah kesempatan buat ke amerika tetap sama kalau saya ambil NTU?

Lihat jawaban no. 1 dan pertimbangkan mana yang memberi peluang lebih
besar untuk mencapai kriteria di atas, baru putuskan.

---
Haryo Sumowidagdo
Department of Physics and Astronomy
University of Califonia, Riverside

E-mail : haryo@fnal.gov CMS Experiment at CERN
Web : http://home.fnal.gov/~haryo Mailbox J02410
Phone : +41 22 76 799 13 Building 510, Room 1-002
1211 Gen&#65533;ve 23, Switzerland

3a.

electric current and electrolysis

Posted by: "sorincosofret" sorincosofret@yahoo.com   sorincosofret

Mon Feb 2, 2009 5:54 am (PST)

Hello,

Does someone ask: what's happened when the potential difference
between electrodes in a electrolytic cell is lower then that
necessary for electrodes reactions?
According to actual definition of electric current, as a charge
movement, in this case, the electrolytic cell should comport like a
capacitor.
The results of the experiments are completely contrary to actual
theoretical prediction for solution and molten salts, as can be seen
at:

http://www.elkadot.com/chemistry/Electrolysis%20of%20Molten%20Sodium%
20Chloride.htm

http://www.elkadot.com/magneticity/Electric%20currents%20in%
20solutions%20and%20charge%20movement.htm

Can someone figure out a interpretation in frame of actual physics
for these experiments?

Sorin Cosofret

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

All-Bran

Day 10 Club

on Yahoo! Groups

Feel better with fiber.

Group Charity

Give a laptop

Get a laptop: One

laptop per child

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: