Kamis, 29 April 2010

[daarut-tauhiid] Haruskah Aku Menjadi Ibu Susuan atau Mencari Ibu Susuan Bagi Buah Hatiku?

 

Bismillaahi rahmani rahim..
Assalamu'alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh..
Tulisan ini saya buat sebagai lanjutan dari rangkaian mengenai DONOR ASI. Tulisan ini bertujuan memberikan pencerahan kepada setiap ibu dan ayah mengenai hukum donor ASI dan meredam kekhawatiran akan hal yang terkait dengan saudara persusuan.
Semoga tulisan ini bermanfaat, dan mohon maaf jika ada kesalahan penafsiran atau penyampaian semua berasal dari saya. Segala kesempurnaan hanyalah milik Allah subhana wa ta'ala semata. Shalawat serta salam saya berikan kepada Nabi Muhammad Shallallaahu `Alaihi wa Sallam, para sahabat, serta keluarga.

"… maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui." (QS An Nahl : 43)

Haruskah Aku Menjadi Ibu Susuan atau Mencari Ibu Susuan Bagi Buah Hatiku?

Dalam Islam, donor ASI telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu `Alaihi wa Sallam. Diriwayatkan bahwa setelah Beliau Shallallaahu `Alaihi wa Sallam lahir, ibunya Aminah adalah wanita yang pertama kali menyusui dan kemudian dilanjutkan oleh Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab yang kebetulan sedang menyusui anaknya bernama Masruh. Tsuwaibah sebelumnya juga menyusui Hamzah bin Abdul Muthalib dan Abu Salamah bin Abdul-Asad Al-Makhzumy.

Tradisi yang berjalan di kalangan Bangsa Arab yang relatif sudah maju adalah mereka mencari wanita-wanita yang bisa menyusui anak-anaknya, sebagai langkah untuk menjauhkan anak-anak itu dari penyakit yang yang menjalar di daerah tersebut; Dengan tujuan agar tubuh bayi menjadi kuat, otot-ototnya kekar dan agar keluarga yang menyusui dapat melatih bahasa Arab.

Maka Abdul Muththalib mencari para wanita yang bisa menyusui bagi Rasulullah Shallallaahu `Alaihi wa Sallam. Dia meminta kepada wanita dari Bani Sa'd bin Bakr agar menyusui beliau, yaitu Halimah bin Abu Dzu'aib, dengan didampingi suaminya, Al Harits bin Abdul Uzza, yang berjuluk Abu Kabsyah, dari kabilah yang sama.

Saudara-saudara Nabi Shallallaahu `Alaihi wa Sallam dari satu susuan di sana adalah Abdullah bin Al Harits, Anisah binti AL Harrits, Hudzafah atau Judzamah binti Al Harits, yang julukannya lebih popular dari namanya sendiri, yaitu Asy Syaima. Wanita inilah yang menyusui anak paman beliau, Abu Sufyan bin Al Harits bin Abdul Muththalib.

Paman beliau, Hamzah bin Abdul Muththalib juga disusui di Bani Sa'd bin Bakr. Suatu hari ibu susuan Rasulullah Shallallaahu `Alaihi wa Sallam ini juga pernah menyusui Hamzah Radiallahu `Anhu.

Jadi Hamzah Radyallahu `Anhu adalah saudara sepersusuan dari kedua pihak yaitu Tsuwaibah dan dari Halimah As-Sa'diyah. (Al-Mubarakfury ,Syaikh Shafiyyurahman. Sirah Nabawiyah. Cetakan I. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 1997. Hal. 75-76)

Dari uraian di atas terlihat begitu jelas mengenai bagaimana Rasulullah Shallallaahu `Alaihi wa Sallam memiliki ibu susuan dan saudara persusuan. Sehingga menambah kekuatan dan keyakinan bahwa sungguh indah menjadi seorang ibu susuan atau bahkan mengupayakan anak kita memiliki ibu susuan, karena keberkahan semakin melimpah diiringi bertambah panjangnya tali silaturahim dengan banyak saudara dan jaminan kualitas hidup anak terjaga.

Air susu yang ibu miliki sesungguhnya telahmencukupi kebutuhan buah hati, bahkan berlebih. Banyaknya jumlah ASI yang dihasilkan tergantung pada permintaan, sehingga jika Ibu mulai memompa susu ekstra untuk menyumbang maka tubuh Anda akan merespon dengan memproduksi lebih banyak ASI.

Beberapa keadaan dimana dibutuhkan bantuan ibu susuan / Donor ASI adalah, (HMBANA, 2008; Tully, 2002; WHO, 2003; American Academy of Pediatrics/AAP (Gartner et al., 2005); Donor ASI adalah sebagai alternatif ketika ibu mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI.)

1. Pada bayi prematur, dimana ibu kandung mereka mengalami kesulitan dalam memerah ASI dan / memiliki bayi prematur
2. Bayi dengan usia lebih tua, dimana mereka memiliki masalah kesehatan, seperti bayi dengan kelainan bibir sumbing, Down's Syndrome, dan sebagainya dimana ibu terganggu secara emosi
3. Alergi terhadap susu formula atau makanan pengganti ASI lainnya
4. Defisiensi IgA ( pada neonatal, bayi, dan juga dewasa ) (Merhav et al., 1995; Tully, 1990)
5. Sebagai tambahan nutrisi pasca bedah ( postsurgical nutrition ), seperti pembedahan saluran usus ( Rangecroft et al., 1978)
6. Infeksi saluran pencernaan kronis ( severe gastrointestinal infections )
7. Kelainan metabolik ( metabolic disorder )
8. Sebagai tambahan pada bayi sehat, dimana ibu kandung mengalami penurunan produksi ASI secara sementara atau permanen, seperti minimnya jumlah kelenjar susu ( lack of glandular tissue / tubular hypoplastic breast ), operasi pada payudara, atau ibu menderita HIV/AIDS aktif ( ibu tidak mengkonsumsi ARV secara teratur sejak awal kehamilan ) dan adopsi.

Banyak ibu yang bertanya kenapa harus memaksakan diri mencari ibu susuan, bukankah pada jaman modern ini telah ditemukan susu formula sehingga para orang tua terbebas dari kekhawatiran haram nikahnya saudara persusuan.

Fakta yang telah sengaja di acuhkan oleh banyak pihak bahwa penggunaan formula komersial meningkatkan kejadian komplikasi medis seperti retinopati lahir prematur (ROP), (Hylander et al, 2001) penyebab kebutaan yang signifikan mempengaruhi berat lahir bayi sangat rendah.

Necrotizing enterocolitis (NEC), sebuah penyakit yang menghancurkan sebagian dari usus. NEC adalah 10-17% lebih mungkin jika bayi prematur adalah susu formula. Sekitar 30% dari bayi dengan NEC tidak bertahan hidup. Pengobatan NEC memerlukan pembedahan sebagian dari usus dan dapat menyebabkan masalah pencernaan seumur hidup, sebagian besar dicegah dengan menyusui bayi ASI (McGuire dan Anthony, 2003; Quigley M, Henderson G, Anthony MY, McGuire W. Formula milk versus donor breast milk for feeding preterm or low birth weight infants. Cochrane Database of Systematic Reviews 2007, Issue 2. Art. No.: CD002971. DOI: 10.1002/14651858.CD002971.pub2).
Dengan mencegah komplikasi medis, memberikan donor ASI juga mengurangi panjang dan biaya tetap rumah sakit untuk bayi prematur (Wight, 2001).

Fakta ini hanyalah sebagian dari ribuan alasan untuk lebih memilih menemukan ibu susuan atau menjadi ibu susuan, dibandingkan memberikan susu formula kepada buah hati tercinta.

Di dalam Al Qur'an, Allah SWT telah memerintahkan kepada setiap ibu untuk menyusui anak-anaknya salaam dua tahun. Sebagaimana termaktub dalam QS. AL Baqarah : 233;

" Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan juga seorang ayah karena anaknya."

Dalam surah lain disebutkan,

" Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hinga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)-mu untukmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik, dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya." (QS. Ath-Thalaq : 6)

Ibu dan ayah tercinta, telah banyak bukti-bukti bahwa ASI memiliki keberkahan dan khasiat yang luar biasa. Penelitian terakhir dari para peneliti di Swedia bahwa ASI mengandung sebuah protein yang berfungsi untuk menghancurkan sel-sel kanker pada bayi (http://www.plosone.org/article/info:doi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0009384).
Berikanlah hanya Air Susu ibu Manusia kepada buah hati tercinta dan sungguh luar biasa hati setiap orang tua yang mencarikan ibu susuan bagi buah hatinya.

Bagi setiap ibu, ingatlah untuk meningkatkan konsumsi cairan dan memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang demi menjaga kualitan serta kuantitas ASI. Kebanyakan bayi minum sekitar 1 liter ASI sehari dan dapat mengosongkan payudara dalam waktu sekitar 15 menit. Selain itu, untuk menjaga kuantitas ASI maka sangat dianjurkan bagi setiap ibu menyusui untuk disiplin terhadap pengosongan payudara setiap 2-3 jam dalam sehari.

Wassalamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakatuh.

References
ACOG Clinical Review Breastfeeding: Maternal and Infant Aspects (2007) ACOG Clinical Review (12:1 (supplement) Jan-Feb. 2007
Arnold LDW 1998. Cost savings through the use of donor milk" Case histories. J Hum Lact 14:3 255-8.
Boyd, CA, Quigley MA, Brocklehurst P. 2006. Donor breast milk versus infant formula for preterm infants: a systematic review and meta-analysis.. Archives of Disease in Childhood - Fetal and Neonatal Edition 2007;92:F169-F175
Cohen, RS Current Issues in Human Milk Banking 2007 NeoReviews; 8;e289-e295 http://neoreviews.aappublications.org/cgi/content/full/neoreviews;8/7/e289
Heiman, H and Schanler RJ, 2006. Benefits of maternal and donor milk for premature infants. Early Human Development 82: 781-7
Hylander, MA, Strobino, DM, Cezzulo JC, Dhanireddy, R. 2001. Association of human milk feedings with a reduction in retinopathy of Prematurity among very low birthweight infants. Journal of Perinatology 21:356-62.
McGuire, W, Anthony MY, 2003 Donor human milk versus formula for preventing necrotizing enterocolitis in preterm infants: a systematic review. Arch Dis Child Fetal Neonatl Ed. 8 F11-F14.
Orloff, SL, Wallingford, JC, McDougal JS. 1993. Inactivation of human immunodeficiency virus type I in human milk: Effects of intrinsic factors in human milk and of pasteurization J Hum Lact. 9:13-17.
Tully MR, Jones F. Donor Milk Banking. In: Riodan J, Wambach K. breastfeeding and Human Lactation. 4th Ed. Boston: Jones and Bartlett Publishers, LLC. 2010. p: 471- 490
Tully DB, et al 2001. Donor milk: What's in it and what's not. J Hum Lact. 17: 152-155.
Schanler RJ, Shulman RJ, Lau C. Feeding strategies for premature infants: beneficial outcomes of feeding fortified human milk versus preterm formula 1999;103(6Pt1): 1150-1157
Vohr et al. 2006 Beneficial effects of breast milk in the neonatal intensive care unit on the developmental outcome of extremely low birth weight infants at 18 months of age. Pediatrics, 118:115-123.
Wight NE. 2001. Donor human milk for preterm infants. J Perinatol 21(4): 249-254.

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: