Kamis, 22 April 2010

[daarut-tauhiid] Memulai Dakwah Dengan Tauhid: Solusi Tepat Memperbaiki Ummat (Pendahuluan)

 


 Bismillaah

Assalamu'alaykum wa Rohmatulloohi wa Barokatuhu

Memulai Dakwah Dengan Tauhid: Solusi Tepat Memperbaiki Ummat (Pendahuluan)
 
Asy Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali
 
Bagian 1

Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan, hidayah, dan ampunan-Nya, serta kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan keburukan amal-amal kami.
 
Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkan. Dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya hidayah. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam" (Ali Imran: 102)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabbmu, yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu" (An Nisa: 1)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar" (Al Ahzab: 70-71)
 
Adapun setelahnya;
 
Judul pertemuan pada malam yang diberkahi ini –seperti yang kalian dengar- adalah: Tauhid Terlebih Dahulu. Mengapa tauhid didahulukan? Karena ini merupakan manhajnya Allah, yang disyariatkan kepada segenap para Nabi 'alaihimushalatu wassalam. Tak seorang Rasulpun yang mendakwahi umatnya melainkan mengawalinya dengan tauhid, walaupun dakwah-dakwah mereka (disamping dakwah tauhid) mencakup semua kebaikan bagi manusia.
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam:
إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ قَبْلِي إِلا كَانَ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمَّتَهُ عَلَى خَيْرِ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ وَيُنْذِرَهُمْ شَرَّ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ
"Sesungguhnya tidak ada seorang nabipun sebelumku melaikan wajib baginya untuk menunjukkan kebaikan yang dia ketahui kepada ummatnya dan memperingatkan mereka dari kejelekan yang dia ketahui." (Riwayat Muslim di dalam Kitabul Imarah, Bab Wujubul Wafa' bi Bai'atil Awal fal Awal no: 1844 dan selainnya)
 
Maka para Nabi membawa setiap kebahagiaan dan perkara yang membahagiakan manusia, akan tetapi mereka memulai dari perkara yang terpenting, kemudian perkara penting berikutnya.
 
Barangsiapa memperhatikan Al Qur'an, niscaya dia akan melihat bahwa dakwah setiap Nabi memiliki kesamaan yang sangat erat dalam permasalahan pokok yang agung; diantaranya (kesamaan dalam masalah, ed.) tauhid, penetapan tentang kenabian, penetapan adanya hari kebangkitan dan pembalasan.
 
Namun inti tema dakwah mereka dan menjadi sebab pergolakan antara mereka dengan umatnya adalah tauhid, yaitu tauhidul ibadah (mengesakan ibadah hanya kepada Allah). Karena tidak akan engkau lihat di dalam Al Qur'an, pertentangan antara nabi dengan ummatnya dalam perkara Tauhid Rububiyyah (keyakinan bahwa hanya Allah sebagai pencipta, pemberi rezki dan pengatur alam semesta) dan Tauhid Asma' wa Sifat. Tiada keraguan sedikitpun bahwa mereka mendustakan dan mengingkari hari kebangkitan, akan tetapi yang sangat mereka dustakan adalah dakwah kepada pemurnian agama hanya kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala. Maka engkau lihat ini adalah dakwah seluruh para Nabi.
 
Sebagaimana Allah terangkan dalam kitab-Nya, perkara yang didahulukan oleh para Nabi adalah memperbaiki Tauhid, memperbaiki kekurangan pada Tauhidul Ibadah. Karena yang dilakukan pertamakali oleh Syaitan ketika merencanakan tipu dayanya kepada bani Adam –setelah dia mengatur tipu dayanya kepada Adam dengan menjerumuskannya memakan buah pohon (di surga)- adalah tipu daya dalam perkara Tauhidul Ibadah.
 
Dikala syetan membujuk kaum Nuh 'Alaihissalam agar menggantungkan gambar orang-orang shalih dan membuat patung-patung mereka, maka merekapun melakukannya. Tatkala generasi (pertama) yang mengenal orang-orang shalih itu telah tiada, syetan datang kepada mereka pada kesempatan yang lain seraya berkata: "Tidaklah ditancapkan patung orang-orang shalih ini melainkan untuk diibadahi."
 
Nuh 'Alaihissalam senantiasa mendakwahi kaumnya selama 950 tahun, sebagaimana Allah kisahkan dalam kitab-Nya yang mulia. Jadilah kaum Nuh sebagai kaum yang jelek, paling zhalim dan paling melampaui batas. Nuh 'alaihissalam mendakwahi kaumnya selama 950 tahun namun tidaklah beriman kepadanya kecuali sedikit. Berapa banyak generasi dan abad yang telah dilalui oleh Nuh?
 
Sembilan ratus lima puluh tahun. Toh demikian tidaklah menambah mereka kecuali penentangan dan kesombongan. Maka Nuh mendoakan kejelekan, sehingga Allah Tabaraka wa Ta'ala membinasakan mereka. Dan Allah mengeluarkan dari anak cucu Nuh, berupa anak cucu yang tunduk kepada Allah. Namun syetan menyambar mereka dengan sangat cepat, kemudian menjerumus-kan mereka ke dalam lumpur kesyirikan terhadap Allah 'azza wa jalla.
 
Demikianlah. Setiapkali datang seorang Nabi, yang dengan diutusnya Nabi tersebut Allah selamatkan Bani Adam, maka tidaklah waktu berlalu sebentar saja kecuali syetan akan datang dan mengelabui dengan tipudaya seperti yang dilakukan terdadap kaum Nuh. Syetan akan senantiasa melancarkan tipudaya ini sampai hari kiamat.
 
Maka sepantasnya bagi siapapun yang siap berdakwah kepada Allah 'azza wa jalla agar menjadikan dakwahnya seperti dakwahnya para Nabi 'alaihimussalatu wassalam di saat menghadapi berbagai tipudaya syetan terhadap bani Adam ini, yaitu dengan caranya para Rasul.
 
Hadapilah beragam tipudaya ini dengan mengawalinya melalui perbaikan Tauhid Masyarakat, baik masyarakat Islam atau non Islam, karena telah terdapat penyelewengan yang sangat jauh dalam perkara (tauhid) ini.
 
[Disalin dari kitab At Tauhid Awwalan, edisi Indonesia Memulai Dakwah Dengan Tauhid: Solusi Tepat Memperbaiki Ummat, oleh Syaikh Rabi, bin Hadi Al Madkhali, penerbit Darul Ilmi, penerjemah Zuhair Syarif]
 
Sumber: Ebook CHM kompilasi oleh akhuna fillah Abu Bakrah Ahmad Al Makassari :: http://ashthy.wordpress.com/2007/11/18/memulai-dakwah-dengan-tauhid-solusi-tepat-memperbaiki-ummat/Pendahuluan 
 
http://sunniy.wordpress.com/2010/04/16/memulai-dakwah-dengan-tauhid-solusi-tepat-memperbaiki-ummat-pendahuluan/

 
Walhamdulillaah

Wassalamu'alaykum wa Rohmatulloohi wa Barokatuhu

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: