Kamis, 29 April 2010

[FISIKA] Digest Number 3020

Messages In This Digest (8 Messages)

1a.
Fisika Akselerator From: Haryo Sumowidagdo
1b.
Re: Fisika Akselerator From: JIPI Hari
1c.
Re: Fisika Akselerator From: Theresia Lestari
1d.
Re: Fisika Akselerator From: Haryo Sumowidagdo
2a.
Re: alat untuk mengukur intensitas cahaya From: Rizky Stybdi
2b.
Re: alat untuk mengukur intensitas cahaya From: art.n
3a.
Bahasa Indonesia Jeblok di Unas From: Rasah
3b.
Re: Bahasa Indonesia Jeblok di Unas From: arifianto keren

Messages

1a.

Fisika Akselerator

Posted by: "Haryo Sumowidagdo" sumowidagdo@gmail.com   haryo_hep

Wed Apr 28, 2010 11:24 am (PDT)




Majalah Symmetry bulan ini menurunkan artikel tentang fakta bahwa pakar dalam bidang fisika akselerator ternyata sangat dibutuhkan sementara masukan dari dunia akademia sangat kurang.

http://www.symmetrymagazine.org/cms/?pid=1000802

Sedikit mengenai fisika akselerator:

Akselerator, sebagaimana diketahui, adalah alat yang mempercepat partikel bermuatan listrik hingga energi tinggi. Banyak yang menyangka bahwa kebutuhan terbesar fisikawan akselerator adalah eksperimen fisika partikel yang membutuhkan akselerator. Pendapat ini jelas benar.

Dalam kehidupan sehari-hari akselerator juga terpakai dalam bidang medis, material, dan industri. Lonjakan kebutuhan fisikawan akselerator akhir-akhir ini justru muncul dari sektor terapan tersebut. Detailnya panjang, dan saya menyarankan anda membaca artikel di atas untuk mengetahui selengkapnya.

Fisika akselerator sendiri dasar-dasarnya adalah matematika, komputasi, mekanika, dan medan elektromagnetik. Sehingga untuk masuk ke bidang ini sebenarnya tidak selalu harus dengan latar belakang sarjana fisika, namun juga bisa dimasuki dari latar belakang lain seperti teknik elektro atau teknik fisika.

Haryo

1b.

Re: Fisika Akselerator

Posted by: "JIPI Hari" kajipi@gmail.com   phys_tea

Wed Apr 28, 2010 2:28 pm (PDT)



b.. Like this!

Salam

[H,J]=-ipi

2010/4/29 Haryo Sumowidagdo <sumowidagdo@gmail.com>

>
>
>
> Majalah Symmetry bulan ini menurunkan artikel tentang fakta bahwa pakar
> dalam bidang fisika akselerator ternyata sangat dibutuhkan sementara masukan
> dari dunia akademia sangat kurang.
>
> http://www.symmetrymagazine.org/cms/?pid=1000802
>
> Sedikit mengenai fisika akselerator:
>
> Akselerator, sebagaimana diketahui, adalah alat yang mempercepat partikel
> bermuatan listrik hingga energi tinggi. Banyak yang menyangka bahwa
> kebutuhan terbesar fisikawan akselerator adalah eksperimen fisika partikel
> yang membutuhkan akselerator. Pendapat ini jelas benar.
>
> Dalam kehidupan sehari-hari akselerator juga terpakai dalam bidang medis,
> material, dan industri. Lonjakan kebutuhan fisikawan akselerator akhir-akhir
> ini justru muncul dari sektor terapan tersebut. Detailnya panjang, dan saya
> menyarankan anda membaca artikel di atas untuk mengetahui selengkapnya.
>
> Fisika akselerator sendiri dasar-dasarnya adalah matematika, komputasi,
> mekanika, dan medan elektromagnetik. Sehingga untuk masuk ke bidang ini
> sebenarnya tidak selalu harus dengan latar belakang sarjana fisika, namun
> juga bisa dimasuki dari latar belakang lain seperti teknik elektro atau
> teknik fisika.
>
> Haryo
>
>
>
1c.

Re: Fisika Akselerator

Posted by: "Theresia Lestari" terry_lestari@yahoo.com   terry_lestari

Wed Apr 28, 2010 7:23 pm (PDT)



Aplikasi di industri contohnya apa saja ya pak? tkhs

________________________________
From: Haryo Sumowidagdo <sumowidagdo@gmail.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 29, 2010 1:24:20 AM
Subject: [FISIKA] Fisika Akselerator

Majalah Symmetry bulan ini menurunkan artikel tentang fakta bahwa pakar dalam bidang fisika akselerator ternyata sangat dibutuhkan sementara masukan dari dunia akademia sangat kurang.

http://www.symmetry magazine. org/cms/? pid=1000802

Sedikit mengenai fisika akselerator:

Akselerator, sebagaimana diketahui, adalah alat yang mempercepat partikel bermuatan listrik hingga energi tinggi. Banyak yang menyangka bahwa kebutuhan terbesar fisikawan akselerator adalah eksperimen fisika partikel yang membutuhkan akselerator. Pendapat ini jelas benar.

Dalam kehidupan sehari-hari akselerator juga terpakai dalam bidang medis, material, dan industri. Lonjakan kebutuhan fisikawan akselerator akhir-akhir ini justru muncul dari sektor terapan tersebut. Detailnya panjang, dan saya menyarankan anda membaca artikel di atas untuk mengetahui selengkapnya.

Fisika akselerator sendiri dasar-dasarnya adalah matematika, komputasi, mekanika, dan medan elektromagnetik. Sehingga untuk masuk ke bidang ini sebenarnya tidak selalu harus dengan latar belakang sarjana fisika, namun juga bisa dimasuki dari latar belakang lain seperti teknik elektro atau teknik fisika.

Haryo

1d.

Re: Fisika Akselerator

Posted by: "Haryo Sumowidagdo" sumowidagdo@gmail.com   haryo_hep

Thu Apr 29, 2010 2:31 am (PDT)




Beberapa yang saya ingat dan silakan dicek sendiri.

Ion beam and Ion implantation
http://en.wikipedia.org/wiki/Ion_beam
http://en.wikipedia.org/wiki/Ion_implantation

Synchrotron light source
http://en.wikipedia.org/wiki/Synchrotron_light_source

Free electron laser
http://en.wikipedia.org/wiki/Free_electron_laser
(Ini bahkan memiliki potensi aplikasi militer)

Micromanufacturing
http://en.wikipedia.org/wiki/LIGA

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, Theresia Lestari <terry_lestari@...> wrote:
>
> Aplikasi di industri contohnya apa saja ya pak? tkhs

2a.

Re: alat untuk mengukur intensitas cahaya

Posted by: "Rizky Stybdi" rzky_07@yahoo.com   rzky_07

Wed Apr 28, 2010 7:21 pm (PDT)



klau ada yang punya literatur, boleh tu sklyan literatur terkait pengukuran intensitas cahaya dengan menggukan LDR, Photodioda dan phototransistor direkomendasikan untuk dipelajari. supaya tau hubungan arus dengan intensitas ataupun hubungan resistansi dengan intensitas???

--- On Sat, 4/24/10, Erwin Wibowo <rwinwibowo@yahoo.com> wrote:

From: Erwin Wibowo <rwinwibowo@yahoo.com>
Subject: [FISIKA] alat untuk mengukur intensitas cahaya
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Saturday, April 24, 2010, 7:56 AM

 

Saya sedang melakukan penelitian yang berhubungan dengan intensitas cahaya, namun saya jarang menjumpai alat-alat yang bisa digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Apa rekan-rekan ada yang mengetahui alat untuk mengukur intensitas cahaya? Dan juga bagaimana cara kerjanya?
Mohon bantuannya

Erwin Wibowo

2b.

Re: alat untuk mengukur intensitas cahaya

Posted by: "art.n" art.nugraha@gmail.com   art.nugraha

Wed Apr 28, 2010 9:21 pm (PDT)



>
> 2010/4/29 Rizky Stybdi <rzky_07@yahoo.com>
>
>>
>> kalau ada yang punya literatur, boleh tu sklyan literatur terkait
>> pengukuran intensitas cahaya dengan menggunakan LDR, Photodioda dan
>> phototransistor direkomendasikan untuk dipelajari. supaya tau hubungan arus
>> dengan intensitas ataupun hubungan resistansi dengan intensitas???
>>
>

Pakai pengetahuan dasar fisika SMP saja.
Untuk LDR, kita buat permisalan hambatannya adalah R_L. Nah, si R_L ini
nilainya tergantung pada jumlah cahaya yang diterima (yaitu intensitas,
LUX). Tentunya spesifikasi satu LDR akan berbeda dengan LDR yang lain, jadi
untuk hal ini kita harus lihat *datasheet* LDR yang bersangkutan. Biasanya
semakin besar LUX, maka R_L akan mengecil. Kita bisa bilang R_L berbanding
terbalik dengan LUX, sehingga bisa dituliskan:

R_L = Const / LUX

Nilai dari Const tergantung pada spesifikasi LDR-nya.

Lalu bagaimana kita bisa mengukur LUX?
Hubungkan saja si LDR dengan sebuah sumber tegangan, misalnya V_t, juga
berikan sebuah hambatan tambahan Rs secara seri dengan LDR, supaya mudah
terukur oleh voltmeter.

Sesuai dengan prinsip rangkaian seri sebagai pembagi tegangan, maka kita
bisa tuliskan tegangan yang terukur di LDR adalah (V_L):

V_L = V_t * R_L / (R_L + Rs)

Ingat lagi kalau R_L = Const / LUX, sehingga rumus akhir untuk LUX adalah:

LUX = [Const / Rs] * [(V_t / V_L) - 1]

Maaf kalau salah.
Referensi pengukuran seperti ini biasanya banyak di buku elektronika.

-art.n-
3a.

Bahasa Indonesia Jeblok di Unas

Posted by: "Rasah" rasahgelo@yahoo.com   rasahgelo

Wed Apr 28, 2010 10:21 pm (PDT)



"NGINGGRIS adalah gejala suatu bangsa terjajah yang diliputi perasaan ragu, bimbang, dan tak punya konfidensi untuk berdiri sebagai bangsa berharkat dengan bahasa nasional, sehingga mereka merasa harus bercakap Indonesia dengan menyelang-nyelingkan kata-kata dan istilah, bahkan kalimat, bahasa Inggris, ke dalam bahasa Indonesia." [Remy Silado]

====================
http://hurek.blogspot.com/2010/04/bahasa-indonesia-jeblok-di-unas.html

Bahasa Indonesia Jeblok di Unas

Biologi 92, Bahasa Inggris 80, Bahasa Indonesia 62. Nilai unas terbaik SMA Takmariyah Surabaya tahun 2010.

Hasil ujian nasional (unas) di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, juga di tempat-tempat lain di tanah air, jeblok karena BAHASA INDONESIA. Di semua jurusan, menurut Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Sahudi, hasil unas Bahasa Indonesia jeblok di semua jurusan. Ya IPA, IPS, bahkan jurusan bahasa.

Nilai rata-rata Bahasa Indonesia untuk jurusan IPA 7,37. Nilai Bahasa Indonesia ini terendah dibandingkan pelajaran lain macam matematika, fisika, kimia, biologi, bahasa Inggris. Rata-rata unas IPS untuk Bahasa Indonesia 6,84. Untuk yang jurusan bahasa rata-rata Bahasa Indonesia 6,84.

Anehkah kalau pelajar Indonesia, yang nota bene bisa berbahasa Indonesia, berbahasa nasional bahasa Indonesia, terengah-engah menggarap soal Bahasa Indonesia?

Ya, banyak orang bilang aneh. Bahasanya sendiri kok gak bisa. Bahasa Inggris malah lebih bagus. Bahkan, mata pelajaran eksakta seperti kimia, fisika, matematika, biologi... yang dulu jadi momok siswa tak separah Bahasa Indonesia. Ada apa dengan pelajar Indonesia?

Saya sendiri tidak terkejut dengan kenyataan pahit ini. Sudah lama saya merasakan betapa kacaunya cara berbahasa Indonesia para pelajar mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Saya hampir setiap hari membaca dan menyunting tulisan mahasiswa semester akhir. Termasuk calon sarjana jurusan bahasa Indonesia. Alamak, kacau balau!

Fakta menunjukkan bahwa penguasaan bahasa Indonesia orang Indonesia yang katanya terdidik itu tidak lebih baik daripada orang-orang asing alias ekspatriat. Bahkan, bahasa Indonesia ekspatriat terpelajar seperti pastor-pastor asal Eropa atau Amerika yang bekerja di Indonesia jauh lebih bagus ketimbang bahasa Indonesianya dosen atau profesor asli Indonesia.

Sebut saja Prof. Dr. Josef Glinka SVD, pastor dan guru besar antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Bahasa Indonesianya profesor asal Polandia ini boleh dikata nyaris sempurna. Prof. Glinka bahkan risi mendengar gaya bahasa sejumlah mahasiswa atau cendekiawan "pribumi" yang kacau-balau, gado-gado bercampur baur dengan kata-kata bahasa daerah atau bahasa Inggris.

Prof. Dr. Andrew Weintraub, profesor musik di University of Pittsburgh, Amerika Serikat, hanya sekali-sekali datang ke Indonesia untuk mengkaji musik dangdut. Saya terkejut ketika berbicara empat mata dengan Prof. Andrew. Bahasa Indonesianya "bersih", tata bahasanya nyaris sempurna. Beda dengan bahasa Indonesianya profesor-profesor asli Jawa yang bahasanya bergelemak-peak sering kita dengar di radio atau televisi.

Lha, kalau dosen-dosen kita saja, termasuk yang bergelar profesor-doktor, tak becus berbahasa Indonesia, bagaimana pula dengan pelajar SMA, SMK, apalagi SD atau SMP? Terus terang, saya meragukan kompetensi guru-guru kita dalam mengajarkan Bahasa Indonesia kepada anak-anak didiknya. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari, bukan?

Pekan lalu, saya diminta menyunting artikel seorang profesor doktor yang namanya cukup terpandang di Indonesia. Uraian si profesor sebenarnya bagus, runut, logis, poin yang disampaikan sangat jelas. Tapi, sayang, si profesor yang pernah tinggal lama di Eropa itu lemah di tata bahasa. Beliau sulit membedakan kata depan DI dan awal DI-. Cara penulisan kata majemuk tidak konsisten. Juga masih banyak lagi kesalahan sintaksis yang merata di tubuh artikel.

Lha, kalau profesor yang sudah banyak menerbitkan buku saja seperti ini, bagaimana dengan mahasiswanya? Karena itu, saya tidak heran mengapa nilai unas Bahasa Indonesia jeblok di mana-mana. Karena itu, saya bisa mengerti mengapa para mahasiswa atau calon sarjana S-1 di Indonesia tidak bisa menulis karangan dalam bahasa Indonesia. Alih-alih bahasa Indonesia "yang baik dan benar", menulis dalam bahasa Indonesia yang santai dan komunikatif saja susah.

Beginilah akibatnya ketika orang Indonesia sendiri, termasuk pejabat-pejabat tinggi setingkat menteri atau kolumnis terkenal, menggampangkan bahasa nasionalnya! Orang Indonesia, yang sekarang makin berkiblat ke Amerika, menurut Remy Sylado, memang semakin digerogoti penyakit NGINGGRIS.

"NGINGGRIS adalah gejala suatu bangsa terjajah yang diliputi perasaan ragu, bimbang, dan tak punya konfidensi untuk berdiri sebagai bangsa berharkat dengan bahasa nasional, sehingga mereka merasa harus bercakap Indonesia dengan menyelang-nyelingkan kata-kata dan istilah, bahkan kalimat, bahasa Inggris, ke dalam bahasa Indonesia."

Nah!

3b.

Re: Bahasa Indonesia Jeblok di Unas

Posted by: "arifianto keren" arifianto_ipb@yahoo.com   arifianto_ipb

Thu Apr 29, 2010 12:17 am (PDT)



Saya turut perihatin terhadap penguasaan Bahasa Indonesia pelajar kita yang kurang membanggakan. Pasalnya, mungkin, karena dalam bahsa sehari-haripun kita sangat amat jang menggunakan Bahasa secara baik dan benar. Karena saya sendiri merasa, jika menggunakan Bahasa yang berpola sesuai EYD dalam bahasa keseharian justru merasa risih dan yang mendengarkannyapun merasa demikian. Itulah yang terjadi dalam lingkungan keseharian pelajar kita. karena itu setidaknya para guru memberi contoh dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, tidak hanya guru Bahasa Indonesia saja namun juga untuk semua guru yang mengajar.

Regards,

Arifianto
Science Department

BINUSINTERNATIONAL SCHOOLSimprug
http://www.binus-school.net

________________________________
From: Rasah <rasahgelo@yahoo.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 29, 2010 11:55:16 AM
Subject: [FISIKA] Bahasa Indonesia Jeblok di Unas

"NGINGGRIS adalah gejala suatu bangsa terjajah yang diliputi perasaan ragu, bimbang, dan tak punya konfidensi untuk berdiri sebagai bangsa berharkat dengan bahasa nasional, sehingga mereka merasa harus bercakap Indonesia dengan menyelang-nyelingka n kata-kata dan istilah, bahkan kalimat, bahasa Inggris, ke dalam bahasa Indonesia." [Remy Silado]

============ ========
http://hurek. blogspot. com/2010/ 04/bahasa- indonesia- jeblok-di- unas.html

Bahasa Indonesia Jeblok di Unas

Biologi 92, Bahasa Inggris 80, Bahasa Indonesia 62. Nilai unas terbaik SMA Takmariyah Surabaya tahun 2010.

Hasil ujian nasional (unas) di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, juga di tempat-tempat lain di tanah air, jeblok karena BAHASA INDONESIA. Di semua jurusan, menurut Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Sahudi, hasil unas Bahasa Indonesia jeblok di semua jurusan. Ya IPA, IPS, bahkan jurusan bahasa.

Nilai rata-rata Bahasa Indonesia untuk jurusan IPA 7,37. Nilai Bahasa Indonesia ini terendah dibandingkan pelajaran lain macam matematika, fisika, kimia, biologi, bahasa Inggris. Rata-rata unas IPS untuk Bahasa Indonesia 6,84. Untuk yang jurusan bahasa rata-rata Bahasa Indonesia 6,84.

Anehkah kalau pelajar Indonesia, yang nota bene bisa berbahasa Indonesia, berbahasa nasional bahasa Indonesia, terengah-engah menggarap soal Bahasa Indonesia?

Ya, banyak orang bilang aneh. Bahasanya sendiri kok gak bisa. Bahasa Inggris malah lebih bagus. Bahkan, mata pelajaran eksakta seperti kimia, fisika, matematika, biologi... yang dulu jadi momok siswa tak separah Bahasa Indonesia. Ada apa dengan pelajar Indonesia?

Saya sendiri tidak terkejut dengan kenyataan pahit ini. Sudah lama saya merasakan betapa kacaunya cara berbahasa Indonesia para pelajar mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Saya hampir setiap hari membaca dan menyunting tulisan mahasiswa semester akhir. Termasuk calon sarjana jurusan bahasa Indonesia. Alamak, kacau balau!

Fakta menunjukkan bahwa penguasaan bahasa Indonesia orang Indonesia yang katanya terdidik itu tidak lebih baik daripada orang-orang asing alias ekspatriat. Bahkan, bahasa Indonesia ekspatriat terpelajar seperti pastor-pastor asal Eropa atau Amerika yang bekerja di Indonesia jauh lebih bagus ketimbang bahasa Indonesianya dosen atau profesor asli Indonesia.

Sebut saja Prof. Dr. Josef Glinka SVD, pastor dan guru besar antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Bahasa Indonesianya profesor asal Polandia ini boleh dikata nyaris sempurna. Prof. Glinka bahkan risi mendengar gaya bahasa sejumlah mahasiswa atau cendekiawan "pribumi" yang kacau-balau, gado-gado bercampur baur dengan kata-kata bahasa daerah atau bahasa Inggris.

Prof. Dr. Andrew Weintraub, profesor musik di University of Pittsburgh, Amerika Serikat, hanya sekali-sekali datang ke Indonesia untuk mengkaji musik dangdut. Saya terkejut ketika berbicara empat mata dengan Prof. Andrew. Bahasa Indonesianya "bersih", tata bahasanya nyaris sempurna. Beda dengan bahasa Indonesianya profesor-profesor asli Jawa yang bahasanya bergelemak-peak sering kita dengar di radio atau televisi.

Lha, kalau dosen-dosen kita saja, termasuk yang bergelar profesor-doktor, tak becus berbahasa Indonesia, bagaimana pula dengan pelajar SMA, SMK, apalagi SD atau SMP? Terus terang, saya meragukan kompetensi guru-guru kita dalam mengajarkan Bahasa Indonesia kepada anak-anak didiknya. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari, bukan?

Pekan lalu, saya diminta menyunting artikel seorang profesor doktor yang namanya cukup terpandang di Indonesia. Uraian si profesor sebenarnya bagus, runut, logis, poin yang disampaikan sangat jelas. Tapi, sayang, si profesor yang pernah tinggal lama di Eropa itu lemah di tata bahasa. Beliau sulit membedakan kata depan DI dan awal DI-. Cara penulisan kata majemuk tidak konsisten. Juga masih banyak lagi kesalahan sintaksis yang merata di tubuh artikel.

Lha, kalau profesor yang sudah banyak menerbitkan buku saja seperti ini, bagaimana dengan mahasiswanya? Karena itu, saya tidak heran mengapa nilai unas Bahasa Indonesia jeblok di mana-mana. Karena itu, saya bisa mengerti mengapa para mahasiswa atau calon sarjana S-1 di Indonesia tidak bisa menulis karangan dalam bahasa Indonesia. Alih-alih bahasa Indonesia "yang baik dan benar", menulis dalam bahasa Indonesia yang santai dan komunikatif saja susah.

Beginilah akibatnya ketika orang Indonesia sendiri, termasuk pejabat-pejabat tinggi setingkat menteri atau kolumnis terkenal, menggampangkan bahasa nasionalnya! Orang Indonesia, yang sekarang makin berkiblat ke Amerika, menurut Remy Sylado, memang semakin digerogoti penyakit NGINGGRIS.

"NGINGGRIS adalah gejala suatu bangsa terjajah yang diliputi perasaan ragu, bimbang, dan tak punya konfidensi untuk berdiri sebagai bangsa berharkat dengan bahasa nasional, sehingga mereka merasa harus bercakap Indonesia dengan menyelang-nyelingka n kata-kata dan istilah, bahkan kalimat, bahasa Inggris, ke dalam bahasa Indonesia."

Nah!

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Group Charity

Stop Cyberbullying

Keep your kids

safe from bullying

Find helpful tips

for Moderators

on the Yahoo!

Groups team blog.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

Tidak ada komentar: