Selasa, 27 April 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3050

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (10 Messages)

Messages

1.

(Inspirasi) Kau Dengan Gunung Mu, Aku Dengan Gunung Ku

Posted by: "~ Made Teddy Artiana ~" made.t.artiana@gmail.com

Mon Apr 26, 2010 5:12 am (PDT)



*Kau Dengan Gunung Mu, Aku Dengan Gunung Ku*

ditulis oleh Made Teddy Artiana, S. Kom

*fotografer, penulis & grafik desainer*

*"Begitu banyak orang takut akan persaingan. Ini aneh. Karena permulaan
kehadiran kita didunia ini dimulai dalam sebuah proses persaingan. Mungkin
kita dapat belajar dari sebuah proses pembuahan. Sel sperma yang
berjuta-juta itu harus bersaing sedemikian rupa untuk membuahi satu sel
telur. Mereka harus berlomba berenang begitu cepat, berebut untuk mengawini
satu sel telur tersebut. Dan yang kuat, cepat, tangguh akan keluar sebagai
pemenang"*

Demikianlah uraian yang berulang kali ku dengar dari salah seorang ulama
yang sangat terkenal, guru sekaligus seseorang yang sangat kukagumi. Tapi
kalau boleh jujur, aku tidak terlalu sependapat dengannya. Uraian beliau
tentang persaingan kuanggap tidak seratus persen benar.

*Mengapa ?*

Aku dibesarkan dalam sebuah masyarakat yang memelihara sebuah persaingan
sebagai budaya tak terlepaskan dari kehidupan mereka. (Siapa sih yang tidak
? Aku rasa kita semua mengalami nasib yang sama).

Mula-mula di dunia pendidikan. Sebagian besar dari kita terbiasa/terpaksa
belajar dan memperoleh prestasi, seolah-olah seperti dalam sebuah arena
persaingan. Juara satu, dua dan tiga. Ranking sepuluh besar. Kebiasaan ini
diteruskan dalam dunia kerja, baik dunia profesional maupun bisnis.

*Tips dan trick memenangkan kompetisi.*

*Kiat mengalahkan pesaing.*

*Cara mengetahui strategi Competitor.*

*Sebelas langkah untuk segera dipromosikan.*

*Seratus jurus untuk melampaui karir atasan Anda di kantor.*

Kepala ini sudah terlanjur terdoktrin tentang dengan hal-hal seperti itu
sehingga hampir tidak ada lagi yang berani bertanya : apakah semua ini
mutlak benar ? Benarkah segalanya begitu terbatas ? Benarkah hidup ini tidak
menyediakan kecukupan untuk semua orang ? Benarkan TUHAN yang sangat tidak
terbatas itu sedemikian miskin, sehingga kita 'ditakdirkan' harus saling
sikut, saling rampas, adu cepat, adu licik, main dukun, sogok sana sini
hanya atas nama memenangkan persaingan. Sementara DIA diatas sana berdiri
sebagai wasit –sang pengadu domba- mengganjari para pemenang dan menertawai
pecundang-pecundang malang.

Kontradiksi dengan semuanya itu. Bukankah sedari kecil kita juga telah
sering mendengar pengajaran-pengajaran sebagai berikut :

"Mungkin bukan rejeki kita"

"Sudah menjadi rejeki dia"

"Rejeki itu sudah kita bawa ketika kita lahir"

"Setiap manusia sudah punya rejeki masing-masing"

"Menjemput rejeki"

"Rejeki tidak mungkin tertukar"

"Iri hati kita tidak menambah atau mengurangi rejeki orang lain"

Periksalah seluruh kitab suci di atas muka bumi ini dan temukan sebuah ayat
tentang persaingan. Tentang betapa sedikitnya kemampuan TUHAN memberikan
rejeki pada umat-NYA. Tentang betapa terbatasnya segala sesuatu. Dari
sanakita akan mendapat gambaran yang jauh berbeda dengan dunia yang
didalamnya
kita sudha bernafas sejak kecil.

Lalu dari mana doktrin ini berasal ? Apakah pendapat dunia sekuler telah
begitu mencemari kita ?

Kita tahu bahwa ada dua jenis manusia didunia ini. Mereka yang beriman dan
mereka yang berotak. Ini tidak berarti orang-orang beriman tidak memiliki
otak sama sekali dikepala mereka, atau begitu juga sebaliknya mereka yang
berotak sama sekali tidak memiliki iman dihati mereka. Ini hanya sebuah
istilah yang ingin menggambarkan "tentang apa yang mendominasi kehidupan
mereka sehari-hari".

Bagi mereka yang mengagung-agungkan otak, lebih percaya hanya kepada apa
yang mereka lihat, alami dan pelajari. Namun kaum beriman –yang seringkali
bersandar pada hati- menaruh kepercayaan pada apa yang tidak kasat mata.
Janji TUHAN, pahala, dan lain sebagainya.

Kedua golongan ini saling berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan
lain. Mungkinkah diktat besar mengenai persaingan kemudian ditandatangani
disini, lalu diterima sebagai sebuah kebenaran turun temurun ?

Kita belajar karena ingin menduduki ranking tertentu atau bahkan lebih parah
dari itu : karena takut tidak lulus dan takut tidak memenuhi syarat
pekerjaan di masyarakat. Hanya segelintir orang yang belajar karena rasa
ingin tahu yang tulus.

Ingin mendapat pendapatan atau jabatan yang lebih tinggi. Bisnis yang lebih
hebat. Uang yang lebih banyak. Lalu mulai bermanuver, politiking,
si-sa-si-ji-sa-si : sikut sana sini, jilat sana-sini. Apakah pendekatan
'memberikan yang terbaik dan berkarya sehebat mungkin' sudah terlalu kuno
dan kurang efektif lagi ?

Bukankah 'memperbaiki diri' adalah salah satu takdir yang harus kita penuhi
? Bahwa orang yang keadaannya sama saja dengan hari kemarin adalah
orang-orang yang merugi dan bahwa orang-orang yang keadaannya lebih buruk
dari kemarin adalah orang-orang terkutuk ? Sama sekali bukan alasan siapa
menang dan siapa kalah. Siapa yang mendapat dan siapa yang terpaksa
menyerahkan.

Lalu untuk apa kita belajar, memperoleh gelar Prof, Dr., SH, S. Kom, MBA,
MSI, TKW, HIV ? Untuk apa seluruh daya upaya, pengorbanan, keringat,
strategi, riset, kreatifitas dan usaha yang telah kita dikerahkan ?

*Untuk menggali tambang emas gunung rejeki kita masing-masing ! *

Itu juga berarti, sama sekali tidak menjadi masalah jika kita saling
membantu, saling sokong, saling memberi informasi rahasia, saling
menyumbangkan tips dan trik, karena kita tidak sedang berebutan menggali
satu gunung rame-rame, tapi yang kita lakukan adalah menggali gunung rejeki
kita masing-masing, yang sudah ditentukan TUHAN menjadi bagian kita sejak
kita lahir.

Saling jegal ? Buat apa !?

Itu hanya sebuah pemborosan energi yang sudah pasti membuat pekerjaan
menambang emas kita masing-masing jauh lebih lambat dari kecepatan
sebenarnya. Lebih jauh dari itu, hanya merupakan kegiatan yang mengotori
hati nurani dan mengundang hal-hal buruk terjadi pada hidup kita.

Sedikit banyak ini merupakan kabar baik bagi para pencundang, bahwa ternyata
masih begitu banyak harapan dalam hidup ini. Sebaliknya merupakan kabar
buruk buat mereka-mereka yang selama ini membusungkan dada, karena merasa
telah mengalahkan banyak orang dalam hidupnya. Bahwa ternyata kemenangan
yang mereka raih adalah palsu. Para pemenang palsu ini berlari kesetanan
padahal tidak ada yang mengejar mereka. Menggali membabi buta, padahal yang
mereka gali adalah gunung mereka sendiri, yang tidak mungkin diganggu gugat
oleh siapapun. *Oooh poor fake winner*…

Bahkan Sun Tzu dalam strategi perangnya mengatakan secara implisit bahwa
musuh yang sebenarnya ada dalam diri kita. Sehingga seorang jenderal perang
yang ceroboh, akan terbunuh. Penakut, akan tertangkap. Lekas marah, akan
mudah terprovokasi dan mereka yang begitu sensitif akan kehormatan akan
dengan mudah dipermalukan. Bukankah itu semua ada dalam diri kita ? Dengan
kata lain yang membuat kita terbunuh, tertangkap, marah, dan dipermalukan
adalah diri kita sendiri dan sama sekali bukan orang lain. Jadi pemenang
sejati adalah mereka yang mengalahkan bagian dari diri mereka yang buruk dan
sama sekali bukan mengalahkan orang lain.

*Jadi bagaimana membuat persaingan tidak relevan lagi ? *

Agak sedikit berbeda dengan pendekatan yang Blue Ocean Strategy tawarkan
(ada baiknya jika kita kembali kepada kebenaran awal, takdir mula-mula
manusia) bahwa : kau berhadapan dengan gunung rejeki mu dan aku berhadapan
dengan gunung rejeki ku.

*Otomatis persaingan menjadi sangat tidak relevan lagi.*

Apakah perenungan ini valid ? Apakah ini sebuah kebenaran yang terlupakan
atau lamunan iseng keblinger dari orang yang baru hidup sepertiga abad ?
Semuanya kembali kepada diri kita masing-masing tetapi apapun itu :
"Terjadilah sesuai dengan iman mu !!!" atau dalam bahasa lain "TUHAN adalah
seperti prasangka hamba-NYA".

Oh iya ada sesuatu yang hampir saja terlupakan. Mengenai analogi sel sperma
dan sel telur diatas.

Mungkin ada baiknya jika kita melihat dari sudut pandang berbeda. Yaitu
sudut pandang sel telur. Bahkan satu sel telur tidak perlu merasa kuatir
akan sel sperma untuknya, karena TUHAN telah menyediakan berjuta-juta sel
sperma, yang tanpa diminta berenang dan berusaha membuahinya.

Pola pandang seperti ini memang cenderung ganjil dan nyeleneh.

Tapi paling lewat pola pandang seperti ini berakibat

hidup menjadi begitu luar biasa,

sesama yang selama ini dipandang sebagai ancaman, berubah menjadi partner
yang menyenangkan,

hati yang semula bergejolak dalam pertempuran yang tidak perlu kini mengalir
teduh dan

TUHAN dimuliakan karena ketidakterbatasan kemampuan BELIAU menyediakan
segala sesuatu untuk semua.

*What a wonderfull world !*

*What an abundance life !!*

*What an exciting journey !!!*

(selesai)

*Nb.*
*Ada profile Made Teddy Artiana di Majalah Human Capital terbaru (edisi 73,
April 2010)*

from Bali with love...
*Made Teddy Artiana, S. Kom*
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com
0813 178 227 20
2a.

Re: (catcil) Secangkir Teh Dari Tuhan

Posted by: "Taufiq cbn" tendo_cbn@yahoo.co.id   tendo_cbn

Mon Apr 26, 2010 7:12 am (PDT)



Kalo judulnya diganti jadi..

Sebotol teh dari ahlinya teh.. gimana mas? setuju gak..

He.he..he... Apapun.. Enaknya minum... Teh Botol Sosro...

salam,
Taufiq
Yang lulus kuliah, Punya motor, Nikah (Mardiyah), Punya Rumah dan punya putri (Ain Alifia) melalui "Teh" . . . .
2b.

Re: (catcil) Secangkir Teh Dari Tuhan

Posted by: "adzdzaki" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Apr 26, 2010 8:09 am (PDT)



Hehehe, dasar Taufiq. Sip, promonya. Btw beneran nama penulis cinanya Cha Ching, maz Yons? Bacanya jadi ca cing dunk?

Salam
Dyah
Yang punya suami penyuka teh ^_^

3a.

Begitu banyakkah yang terlewat?

Posted by: "adzdzaki" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Apr 26, 2010 8:22 am (PDT)



Subhanallah, hampir satu tahun tak membuka milis tercinta ini, begitu banyak hal yang terlewat. Pernikahan Maz Dikdik, Maz Wid, Yayan dan Sinta, kelahiran-kelahiran bayi-bayi imut, dan entah, mungkin banyak lagi. Barakallah buat semua. Maafkan karena tak tahu dan tak memberi selamat secepatnya. Kangen kopi darat lagi, kangen ke Bandung, kangen sama sahabat Eska. Mudah-mudahan saya belum terlupakan ^_^

salam manis
Dyah

3b.

Re: Begitu banyakkah yang terlewat?

Posted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com   sinkzuee

Mon Apr 26, 2010 8:42 am (PDT)



Tenang mbak,
Gak akan terlupakan.
Kangen juga sama Dyah. Apa kabar Bu?
Semoga setelah ini bisa masuk eklas terus.
Kangen sama cerita2 Bu Dyah nih :)
Salam kangen dari jauh.

Ugik Madyo
http://ugik.multiply.com

On 4/26/10, adzdzaki <adzdzaki@yahoo.com> wrote:
> Subhanallah, hampir satu tahun tak membuka milis tercinta ini, begitu banyak
> hal yang terlewat. Pernikahan Maz Dikdik, Maz Wid, Yayan dan Sinta,
> kelahiran-kelahiran bayi-bayi imut, dan entah, mungkin banyak lagi.
> Barakallah buat semua. Maafkan karena tak tahu dan tak memberi selamat
> secepatnya. Kangen kopi darat lagi, kangen ke Bandung, kangen sama sahabat
> Eska. Mudah-mudahan saya belum terlupakan ^_^
>
> salam manis
> Dyah
>
>

4a.

Re: Kongres Guru Indonesia 2010

Posted by: "adzdzaki" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Apr 26, 2010 9:19 am (PDT)



Waduw, biayanya lebih dari gaji guru honorer sebulan neh. ^_^! heheehe, salam kenal
Dyah

5.

{Puisi} Tak Usah 83

Posted by: "bugar_jira" bugar_jira@yahoo.com   bugar_jira

Mon Apr 26, 2010 7:22 pm (PDT)



salah yang berulang
menjadi kerikil kotor halus
tak terlihat di permukaan jangat

peluh itu bukanlah ajian
penguat tegaknya langkah
lewati delapan puluh tiga tahun

sempat menghirup malam
yang lebih baik dari angka itupun
untuk bersihkan segala daki

adalah kurnia

-jira-
april, 26-2010

6a.

Re: PLEASE REPLY, I NEED YOUR HELP

Posted by: "INDARWATI" patisayang@yahoo.com   patisayang

Mon Apr 26, 2010 7:55 pm (PDT)



Aku buka ini di milist kabinet. Kirain pak teha lagi kenapa-kenapa n udah lupa sama bahasa daerahnya. ternyata.... :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Sugeanti Madyoningrum <ugikmadyo@...> wrote:
>
> Terima kasih Mbak Indah atas infonya
>
> Pak Teha sudha berhasil dihubungi.
> Beliau posisi masih di Bandung.
> email beliau memang di bobol.
>
> Ugik Madyo
> salah satu moderator
>
> On 4/21/10, indahip@... <indahip@...> wrote:
> > Baru2 ini ada teman di salah satu milis yg emailnya digunakan oleh org tdk
> > bertanggung jwb, isinya kurang lebih sama. Stlh di sms, dpt jawaban bhw
> > teman tsb baik2 saja di jogja dan lg gak di London, emailnya memang
> > kebobolan.
> >
> > Udh ada yg bs sms pak Teha?
> >
> >
> > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> >
> > ------------------------------------
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
>

7a.

Bls: [sekolah-kehidupan] Re: KEKUATAN WANITA

Posted by: "INDARWATI" patisayang@yahoo.com   patisayang

Mon Apr 26, 2010 8:24 pm (PDT)



Santai Asma... kalau aku bilang sih, sebagai wanita yang sudah menikah dan 'dilepaskan' ikut suami, definisi kekuatan itu kurang tepat. let it be. esensi sebenarnya mungkin adalah pengakuan laki-laki sebagai qawam kita, sebagai nahkoda rumah tangga. meski, dalam prakteknya tak sedikit wanita, para istri sekaligus ibu yang lebih banyak bergerak, menahkodai keluarganya.

tradisi itu juga nggak lantas berarti si wanita harus rela dan ikhlas melepas teman2nya. dan, kalau mau fair, sang suamipun setelah menikah harus pula mengurangi kedekatan dengan sahabat dan keluarganya. jadi, dua2nya bergerak, saling menyeimbangkan demi bahtera mereka berdua. tak hanya satu sisi perempuan saja.

tak mendebat, hanya curcol sebagai seorang ibu dari(hampir) 3 anak, istri dari seorang suami, dan tetap anak dari kedua orang tua dan saudari dari kelima saudaranya.

salam,
Indar

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "asma_h_1999" <asma_h_1999@...> wrote:
>
> :P
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, arifin yoshodharmo <arifiny2567@> wrote:
> >
> > Huehehe....
> > diperdebatkan, ndak usah
> >
> > Dipertanyakan, boleh-boleh saja kok!
> >
> > Seperti sudah saya tulis,
> > Bahwa ini berdasarkan pengalaman pribadi...
> > Maka, kenyataannya memang begitulah
> >
> > Yang terjadi pada istri saya
> > dan terjadi juga pada sebagian wanita
> >
> > Contohnya:
> > Dalam tradisi China, anak wanita kalau menikah
> > Dilakukan Tea pai
> > pertama pada keluarga wanita
> > dan setelahnya, baru kepada keluarga pria
> > ada maksudnya
> > (saya dulu ndak ngerti urutan ini...)
> > ternyata maknanya begini
> > Tea pai pertama, dilakukan sang wanita,
> > sebagai "PAMIT" kepada keluarganya
> > karena dia diambil "orang" (suaminya")
> >
> > Kemudian tea pai selanjutnya adalah kepada keluarga Pria
> > maknanya adalah sebagai "penyambutan" sang mempelai wanita
> > sebagai anggota baru dalam keluarga sang suami
> > (bukan kebalikannya)
> >
> > Dalam tradisi Muslim juga,
> > anak wanita dinikahkan
> > istilahnya "diserahkan" kepada sang pria
> >
> > Dalam Penikahan Gereja juga
> > Gaya Amerika:
> > Sang mempelai Wanita
> > akan diantarkan oleh ayahnya (wali nikah)
> > untuk "diserahkan" kepada mempelai Pria
> > (tolong, jangan protes ke saya, tentang kebiasaan ini, soalnya bukan saya yang mbikin lho...!)
> > Saya khan cuma mengungkapkan kenyataan dan kebiasaan yang terjadi saja
> >
> > Di Milis sebelah
> > sedang ramai diperbincangkan
> > tentang sang Istri yang tidak cocok dengan Mertua
> > Apalagi bagi mereka yang sedang tinggal di "Pondok Mertua indah"
> >
> > Pada kenyataannya
> > ya memang tidak langsung sang istri kemudian putus hubungan
> > baik dengan keluarganya maupun dengan teman-temannya
> >
> > tetapi,
> > pada kenyatannya
> > beberapa wanita memang mengalami
> > "pengurangan Hubungan"
> > dengan keluarga dan teman-temannya
> >
> > Ya iyalah
> > namanya juga sudah berkeluarga sendiri
> > ya otomatis waktu, tenaga dan perhatian
> > "tersita" untuk keluarga (Suami) barunya itu khan?
> > Kalau tidak, lalu buat apa berkeluarga?
> >
> > Makanya, saya juga tulis "Melepaskan" itu pakai tanda kutip
> > maknanya bisa buanyaakkk
> > tergantung situasi masing-masing lho!
> >
> > BTW, sudah menikah belum?
> > Jika sudah menikah, dan tidak mengalami hal-hal tersebut diatas
> > maka bersyukurlah.....
> >
> > Jika mengalami hal-hal tersebut di atas...
> > Maka akui, ikhlaskan, pasrahkan, terimalah, nikmati dan syukurilah....
> >
> > Karena, itulah salah satu Kekuatan Wanita yang Sesungguhnya...!
> >
> >
> > Arifin Yoshodharmo, SE., MMSI., M.Com(IS), C.Ht.. QT., CI.
> >
> > (C.Ht. = Certified Hypnotherapist)
> > (QT = Quantum Touch-er)
> > (CI = Certified Instructor)
> >
> > Photographer, Trainer,
> > Hypnotherapist, Energy Healer
> > & Life Consultant
> > SMS : 085678 098 48
> > http://arifinyes.multiply.com/
> >
> >
> >
> >
> > ________________________________
> > Dari: asma_h_1999 <asma_h_1999@>
> > Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> > Terkirim: Rab, 21 April, 2010 09:57:35
> > Judul: [sekolah-kehidupan] Re: KEKUATAN WANITA
> >
> >
> > waduh...karena masnya udah bilang gak usah diperdebatkan, yaa saya cuma baca aja. meski ada pertanyaan nongol dikepala saya saat membaca bagian ini nih?
> > ***
> >
> > > Akan tetapi, Kekuatan Seorang wanita,
> > .......
> > .......
> > .......
> > Ketika dia “melepaskan” Keluarga yang
> > sudah membesarkannya
> >
> > Ketika dia “melepaskan” teman-temannya,
> > sahabat-sahabatnya.
> >
> > ***
> > really? are you sure?
> >
> > wassalam,
> > asma
> >
>

8a.

lam kenal

Posted by: "Iin Hendrasah" nidamz2@yahoo.co.id   nidamz2

Tue Apr 27, 2010 2:17 am (PDT)



lam kenal dari orang banten,

Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

Tidak ada komentar: