Senin, 26 April 2010

[daarut-tauhiid] Menolong Orang Yang Zhalim Dan Yang Di Zhalimi

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa


Friday, 23 April 2010


Menolong Orang Yang Zhalim Dan Yang Di Zhalimi
Senin, 19 April 2010

ÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó: ÃõäúÕõÑú ÃóÎóÇßó
ÙóÇáöãðÇ Ãóæú ãóÙúáõæúãðÇ¡ ÝóÞóÇáó ÑóÌõáñ : íóÇ ÑóÓõæúáó Çááåö ÃóäúÕõÑõåõ
ÅöÐóÇ ßÇóäó ãóÙúáõæúãðÇ ÃóÝóÑóÃóíúÊó ÅöÐóÇ ßóÇäó ÙóÇáöãðÇ ßóíúÝó ÃóäúÕõÑõåõ¡
ÞóÇáó: ÊóÍúÌõÒõåõ Ãóæú ÊóãúäóÚõåõ ãöäó ÇáÙøõáúãö ÝóÅöäøó Ðóáößó äóÕúÑõåõ (
ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí

"Tolonglah saudaramu dalam keadaan ia menzhalimi atau dizhalimi. Maka
seorang lelaki berkata: 'Wahai Rasulullah, Saya menolongnya jika ia
dizhalimi, bagaimana pendapatmu jika ia yang menzhalimi, bagaimana saya
menolongnya?' Beliau saw menjawab: Engkau halangi dia atau engkau
mencegahnya dari berbuat zhalim, maka sesungguhnya hal itu merupakan
pertolongan terhadapnya. (Shahih Al Bukhari)


Image

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

ÍóãúÏðÇ áöÑóÈøò ÎóÕøóäóÇ ÈöãõÍóãøóÏò æóÃóäúÞóÐóäóÇ ãöäú ÙõáúãóÉö ÇáúÌóåúáö
æóÇáÏøóíóÇÌöÑö ÇóáúÍóãúÏõáöáøåö ÇáøóÐöíú åóÏóÇäÇó ÈöÚóÈúÏöåö ÇáúãõÎúÊóÇÑö
ãóäú ÏóÚóÇäóÇ Åöáóíúåö ÈöÇúáÅöÐúäö æóÞóÏú äÇóÏóÇäóÇ áóÈøóíúßó íÇó ãóäú
ÏóáøóäóÇ æóÍóÏóÇäóÇ Õóáøóì Çááåõ æóÓóáøãó æóÈóÇÑóßó Úóáóíúåö æóÚóáóì Âáöåö
ÇóáúÍóãúÏõáöáøåö ÇáøóÐöíú ÌóãóÚóäóÇ Ýöí åóÐóÇ ÇáúãóÌúãóÚö ÇúáßóÑöíúãö æóÝöíú
åóÐóÇ ÇáúÌóãúÚö ÇúáÚóÙöíúãö

Terang benderanglah aku dan kalian dengan cahaya Yang Maha Luhur, Allah
Rabbul 'alamin, semoga kita selalu terang benderang dengan cahaya keindahan
Allah di dunia dan akhirah, semoga kita selalu damai dengan cahaya keindahan
Ilahi di dunia dan akhirah, semoga kita selalu dalam kesuksesan, kemakmuran,
kebahagiaan, keluhuran, pengampunan, kesucian dari Sang pemilik dunia dan
akhirah, Allahumma amin.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sang pemilik dunia dan akhirah memiliki kenikmatan dan menciptakan
kenikmatan di dunia dan di akhirah, memiliki dan menciptakan kesulitan di
dunia dan di akhirah, maka menujulah kepada Sang pemilik kebahagiaan dunia
dan akhirah, yang dengan itu engkau akan dekat kepada-Nya, maka Dia (Allah)
menyingkirkan kesusahan dunia dan akhirah, inilah Allah subhanahu wata'ala
Yang telah memuliakan hamba-hamba-Nya sepanjang waktu dan zaman dan selalu
menyambut dengan sambutan hangat dari hamba-Nya jika hamba ingin dekat
kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsy:

æóÅöäú ÊóÞóÑøóÈó Åöáóíøó ÈöÔöÈúÑò ÊóÞóÑøóÈúÊõ Åöáóíúåö ÐöÑóÇÚðÇ ¡ æóÅöäú
ÊóÞóÑøóÈó Åöáóíøó ÐöÑóÇÚðÇ ÊóÞóÑøóÈúÊõ Åöáóíúåö ÈóÇÚðÇ ¡ æóÅöäú ÃóÊóÇäöíú
íóãúÔöíú ÃóÊóíúÊõåõ åóÑúæóáóÉð

" Jika seorang hamba mendekat padaKu dalam jarak sejengkal, maka Aku
mendekat padanya dalam jarak sehasta dan jika ia mendekat padaKu dalam jarak
sehasta, maka Aku mendekat padanya dalam jarak sedepa. Jikalau ia mendatangi
Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas ."

Maksudnya adalah ketika seorang hamba ingin mendekat kepada kasih sayang
Ilahi, ingin diampuni Allah, ingin dimaafkan Allah, ingin disayangi Allah,
maka Allah menyambutnya lebih dari keinginannya, Allah menjawab, merangkul
dan memeluknya dalam kasih sayang-Nya lebih dari kasih sayang yang ia
inginkan. Dan jarak kasih sayang Ilahi jauh lebih dekat dari kasih sayang
kita, cinta kita dan doa kita kepada Allah. Maka Allah menjawab keinginan
kita, Allah memberi kita lebih, Allah mencintai kita lebih, dan Allah
menyangi kita lebih dari yang kita inginkan. Dialah Yang Maha melimpahkan
anugerah dan Maha memiliki kerajaan alam semesta sepanjang waktu dan zaman
ini ada, sebelum waktu dan zaman ini ada, sebelum alam semesta ada, Allah
telah Maha Ada, maka tidak bisa dikatakan " Kapan Allah itu ada? ", karena
"Kapan" adalah untuk pertanyaan waktu, sedangkan "waktu" itu diciptakan oleh
Allah, maka "waktu" tidak bisa mengikat Allah karena waktu diciptakan oleh
Allah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah aku dan kalian di malam hari ini sebagai tamu Allah, dalam
undangan Allah, dengan kehendak Allah lah aku dan kalian hadir, dalam
perkumpulan jamuan rahmat Ilahi yang abadi, sedemikian banyak anugerah
ditumpahruahkan oleh Allah subhanahu wata'ala untuk aku dan kalian, dan
sebenarnya masa hidup kita sejak lahir hingga wafat memang untuk dilimpahi
rahmat namun kita yang mengotorinya dengan dosa dan kehinaan, hidup kita
sejak lahir hingga wafat sudah Allah tuntunkan kepada sayyidina Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam untuk kita panut dan kita ikuti, namun kita
yang merusak cinta Allah subhanahu wata'ala dan terus menjauh dari pintu
kelembutan menuju pintu kemurkaan, terus menghindari kemulian, pahala dan
ibadah, terus selalu ingin berbuat dosa dan maksiat, kita duduk di majelis
ini 1 atau 2 jam saja terkadang kita telah merasa gerah dan kesal, tetapi
kita tidak bosan jika berjam-jam duduk dalam menghadapi dosa seperti
mengumpat, menceritakan aib orang lain, atau menceritakan hal-hal yang tidak
berguna dan lainnya tetapi kita tidak merasa lelah, sedangkan hanya dalam 1
atau 2 jam kita duduk dalam rahmat kita merasa gundah, maka dengan kehadiran
ini karena kita telah diizinkan Allah untuk hadir, dan juga mereka yang
mendengarkan semoga Allah perbaiki keadaan kita dengan seindah-indah
keadaan, semoga dosa-dosa kita Allah gantikan dengan pahala, sebagaimana
firman Allah subhanahu wata'ala:

ÅöáøóÇ ãóäú ÊóÇÈó æóÂóãóäó æóÚóãöáó ÕóÇáöÍðÇ ÝóÃõæáóÆößó íõÈóÏøöáõ Çááøóåõ
ÓóíøöÆóÇÊöåöãú ÍóÓóäóÇÊò æóßóÇäó Çááøóåõ ÛóÝõæÑðÇ ÑóÍöíãðÇ ( ÇáÝÑÞÇä: 70

" Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh;
maka kejahatan mereka diganti dengan kebajikan. Dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang". ( QS.Al Furqan: 70 )

Ya Rabb, semoga semua nama kami Engkau gantikan semua dosa kami dengan
pahala, dan kami tidak berdoa kecuali Engkau pula yang telah mengizinkan
kami untuk memintanya, dan kami tidak menyebutnya kecuali Engkau pula yang
telah menghendakinya, semoga hal itu benar-benar terjadi padaku dan kalian,
Allah gantikan dosa-dosa kita dengan pahala wahai Yang Maha berhak
diharapakan ketika semuanya sudah tidak bisa lagi diharapakan, dan gerbang
harapan terluas hanyalah pada-Mu Ya Rabbi. Tuhanku dan tuhan kalian,
penciptaku dan pencipta kalian, pemilikku dan pemilik kalian, Dialah Allah
subhanahu wata'ala dan kelak kita akan berjumpa dengan-Nya, akan datang
waktu kita menghadap kepada-Nya, semoga kita berjumpa dengan Sang Maha
pencipta datang dengan wajah yang cerah, dan bukan datang dalam keadaan
buta. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

æóãóäú ÃóÚúÑóÖó Úóäú ÐößúÑöí ÝóÅöäøó áóåõ ãóÚöíÔóÉð ÖóäúßðÇ æóäóÍúÔõÑõåõ
íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö ÃóÚúãóì ( Øå : 124 )

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta". (QS. Thaha: 124)

Orang yang selalu berpaling dari dzikir menyebut nama Allah, yang selalu
menghina dan meremehkan dzikir dengan sebutan nama Allah, maka dia akan
menemui kehidupan yang gelap dan penuh kesusahan dan kesempitan di dunia,
dan di akhirat mereka dikumpulkan dalam keadaan buta, na'uzubillah. Maka
orang itu bertanya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala:

ÞóÇáó ÑóÈøö áöãó ÍóÔóÑúÊóäöí ÃóÚúãóì æóÞóÏú ßõäúÊõ ÈóÕöíÑðÇ ( Øå: 125 )

"Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan
buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?". ( QS. Thaha: 125
)

Mengapa?, karena mereka ketika di dunia menyia-nyiakan Allah subhanahu
wata'ala dan meremehkan dzikir kepada-Nya, namun Alhamdulillah kehadiranku
dan kalian disini menunjukkan bahwa aku dan kalian Insyaallah tidak akan
dibutakan oleh Allah kelak di hari kiamat, dengan berkumpul dan hadir di
majelis dzikir seperti ini akan menjadikan kita bukanlah orang-orang yang
buta di hari kiamat, karena mereka yang dibutakan adalah mereka yang
menghindar dan berpaling dari dzikir kepada Allah, sedangkan kita tidak
menghindar dari dzikir yang telah disebut dalam firman Allah, justru kita
mendatanginya. Maka sambutan Allah ta'ala sangatlah agung dan hangat, bahkan
Allah menjelaskan kepada kita bahwa kita sedang bersama Allah saat kita
mengingat-Nya, sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsy riwayat Shahih Al
Bukhari:

ÃóäóÇ ãóÚó ÚóÈúÏöíú ÍóíúËõãóÇ ÐóßóÑóäöíú æóÊóÍóÑøóßóÊú Èöíú ÔóÝóÊóÇåõ

"Aku bersama hamba-KU ketika ia mengingat-Ku dan bergetar bibirnya menyebut
nama-KU"

Getaran bibir menyebut nama Allah dilihat oleh Allah, ditelaah oleh Allah,
diingat oleh Allah, dan Allah subhanahu wata'ala memuliakan bibir dan lidah
yang bergetar menyebut nama Allah, maka beruntunglah dan adakah yang lebih
beruntung dari bibir dan lidah yang menyebut nama-Nya?!. Hadirin hadirat,
semua huruf dan kalimat yang kau ucapkan siang dan malam, demi Allah tidak
ada kalimat yang lebih agung dari kalimat yang ketika engkau ucapkan Allah
melihat dan memuliakannya: " hamba-Ku bergetar bibirnya menyebut nama-Ku",
maka bagaimana jika hanya bibir yang bergetar menyebut nama Allah telah
disebut oleh Allah dalam firman-Nya dan dimuliakan, maka terlebih lagi hati
yang bergetar menyebut nama-Nya, hati yang ingat kepada Allah, dan air mata
yang mengalir karena rindu kepada Allah, dan salah satu kelompok yang
dinaungi oleh Allah di hari kiamat dimana tiada naungan selain naungan Allah
adalah seseorang yang mengingat Allah kemudian mengalir air matanya,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

ÑóÌõáñ ÐóßóÑóÇááåó ÎóÇáöíðÇ ÝóÝóÇÖóÊú ÚóíúäóÇåõ

" Seseorang yang mengingat Allah dalam kesunyian kemudian kedua matanya
mengalirkan air mata"

Hari kiamat kelak matahari hanya sejengkal di atas kepala dan demikian
panasnya matahari itu, namun orang-orang yang berlinang air matanya karena
mengingat Allah maka tidak akan dilupakan oleh Allah subhanahu wata'ala.

Hadirin hadirat, diantara mereka yang telah masuk ke dalam surga ada yang
masih berwajah suram, maka Allah memerintahkan malaikat untuk memberi apa
yang mereka minta , mengapa mereka belum juga gembira. Maka ketika ditanya,
mereka berkata: "Kami, belum melihat keindahan Allah padahal kami sudah
berada di surga", mereka adalah orang-orang yang terakhir keluar dari neraka
dan ingin melihat keindahan Allah, maka Allah subhanahu wata'ala berkata:
"Wahai malaikat, singkirkan dan bukakan tabir yang menghalangi-Ku dengan
hamba-hamba-Ku", maka malaikat berkata: "Wahai Allah mata-mata mereka banyak
bermaksiat ketika di dunia, maka mereka tidak pantas untuk memandang
keindahan dzat-Mu walaupun mereka telah masuk ke surga", maka Allah berkata:
"Angkatlah tabir penghalang itu, biarkanlah mereka melihat keindahan-Ku,
karena dulu penglihatan mereka pernah mengalirkan air mata rindu ingin
berjumpa dengan-Ku, maka mereka berhak melihat keindahan-Ku". Demikian Sang
Maha Indah yang akan kau temui kelak dan tidak satupun yang pernah hidup di
dunia kecuali pasti akan berjumpa dengan pemiliknya di hari kiamat, yaitu
Allah subhanahu wata'ala.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Yang Maha memiliki kenikmatan dan kelembutan dan kasih sayang, kasih sayang
di dunia dan akhirah,Ar Rahman Ar Rahiim Yang Maha berkasih sayang kepada
seluruh makhlukNya dan Maha lebih berkasih sayang kepada hamba-hamba-Nya
yang beriman, semoga aku dan kalian selalu dalam naungan Ar Rahman Ar Rahim,
selalu dalam naungan rahmat dan kasih sayang Allah bagi hamba-hamba-Nya di
dunia dan kasih sayang Allah bagi hamba-hamba-Nya di akhirah, amin ya rabbal
'alamin. Dan telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bahwa:

ÃóÝúÖóáõ ÇúáÚöÈóÇÏóÉö ÇáÏøõÚóÇÁõ

"Sebaik-baik mulia ibadah adalah doa"

Karena semua ibadah adalah hakikat doa. Hadirin hadirat yang dimuliakan
Allah Sampailah kita pada hadits agung, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:

ÃõäúÕõÑú ÃóÎóÇßó ÙóÇáöãðÇ Ãóæú ãóÙúáõæúãðÇ¡ ÝóÞóÇáó ÑóÌõáñ : íóÇ ÑóÓõæúáó
Çááåö ÃóäúÕõÑõåõ ÅöÐóÇ ßÇóäó ãóÙúáõæúãðÇ ÃóÝóÑóÃóíúÊó ÅöÐóÇ ßóÇäó ÙóÇáöãðÇ
ßóíúÝó ÃóäúÕõÑõåõ¡ ÞóÇáó: ÊóÍúÌõÒõåõ Ãóæú ÊóãúäóÚõåõ ãöäó ÇáÙøõáúãö ÝóÅöäøó
Ðóáößó äóÕúÑõåõ

"Tolonglah saudaramu dalam keadaan ia menzhalimi atau dizhalimi. Maka
seorang lelaki berkata: 'Saya menolongnya jika ia dizhalimi, bagaimana
pendapatmu jika ia yang menzhalimi, bagaimana saya menolongnya?' Beliau
menjawab : 'Engkau halangi dia atau engkau mencegahnya dari berbuat zhalim,
maka sesungguhnya hal itu merupakan pertolongan terhadapnya'.

Oleh sebab itu, berdasarkan hadits ini, kita memahami bahwa sedemikian
banyak saudara kita yang berbuat zhalim, dan Rasul telah memerintahkan agar
kita menolong orang yang dizhalimi dan yang zhalim pun tidak dilupakan.
Menolong orang yang dizhalimi itu sudah jelas dimengerti dan tidak perlu
saya jelaskan, seperti orang yang ditindas, orang yang dijahati oleh orang
lain maka Rasul memerintahkan untuk ditolong, tetapi Rasulullah juga
memerintahkan untuk menolong orang-orang zhalim, kenapa ditolong?, maksudnya
bukan ditolong dalam berbuat jahat tetapi ditolong supaya tidak berbuat
jahat, ditolong supaya mundur dari perbuatan jahatnya, apa yang telah
membuatnya berbuat jahat, misalnya kesusahan tidak mempunyai makanan, maka
kita tolong dia dengan memberi apa yang kita miliki, atau yang membuatnya
jahat karena benci atau iri dengan saudaranya maka bantulah dia dengan
memberinya pemahaman dan mengenalkan padanya bahwa dendam dan kebencian itu
tidak berguna jika dipendam di hati, yang berguna adalah untuk tabungan
pahala, itulah yang berguna, kita punya dendam, kesal atau kebencian hal itu
tidak berguna jika dipendam di hati karena hanya akan menghalangi
kekhusyu'an dzikirmu, menghalangi ketenangan hari-harimu maka singkirkan
kebencian itu dan jadikan sebagai tabungan di akhirah, lupakan dan pendam
dengan samudera maaf di hatimu, dan hal itu akan menjadai tabunganmu yang
akan kau ambil kelak di hari kiamat.

Dan semua orang-orang yang pernah kau maafkan pahalanya begitu agung, dan
ingat bahwa sang Maha Pemaaf sangat malu jika tidak memaafkan hamba-Nya yang
pemaaf, Dia Allah subhanahu wata'ala Maha Indah dan juga Maha mengadili.
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa seseorang yang diadili dan
terus diadili hingga ia kehabisan amal, lalu ia pun dibawa ke penjara neraka
untuk bertanggung jawab karena kesalahannya, maka ia berkata: "Wahai Allah,
dulu aku sering memaafkan orang yang zhalim kepadaku, aku sering membantu
banyak orang", maka Allah subhanahu wata'ala berkata: "Bebaskan hamba-Ku",
mengapa?, karena ia selalu memaafkan orang lain di dunia, maka Allah juga
malu untuk tidak memaafkannya di akhirah atas kesalahan-kesalahannya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Jika ingin dimaafkan dari dosa-dosa, maka maafkan kesalahan orang lain
kepadamu dan kau akan dibebaskan dan mendapatkan cahaya maaf dari Sang Maha
Pemaaf, karena Sang Maha Pemaaf malu jika tidak memaafkan hamba-Nya yang
pemaaf. Sebagaimana sebuah doa yang teriwayatkan dalam riwayat yang shahih:

Çóááøåõãøó Åöäóßó ÚóÝõæøñ ÊõÍöÈøõ ÇúáÚóÝúæó ÝóÇÚúÝõ ÚóäøóÇ

"Wahai Allah, sesungguhya Engkau Maha pemaaf, menyukai maaf maka maafkanlah
kami"

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Allah subhanahu wata'ala berfirman:

æóÅöäú ØóÇÆöÝóÊóÇäö ãöäó ÇáúãõÄúãöäöíäó ÇÞúÊóÊóáõæÇ ÝóÃóÕúáöÍõæÇ ÈóíúäóåõãóÇ
ÝóÅöäú ÈóÛóÊú ÅöÍúÏóÇåõãóÇ Úóáóì ÇáúÃõÎúÑóì ÝóÞóÇÊöáõæÇ ÇáøóÊöí ÊóÈúÛöí
ÍóÊøóì ÊóÝöíÁó Åöáóì ÃóãúÑö Çááøóåö ÝóÅöäú ÝóÇÁóÊú ÝóÃóÕúáöÍõæÇ ÈóíúäóåõãóÇ
ÈöÇáúÚóÏúáö æóÃóÞúÓöØõæÇ Åöäøó Çááøóåó íõÍöÈøõ ÇáúãõÞúÓöØöíäó ( ÇáÍÌÑÇÊ : 9
)

"Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat
aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat
aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah; jika
golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara
keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil". ( QS. Al Hujurat: 9 )

Allah subhanahu wata'ala memerintahkan jika ada perpecahan antara muslimin,
maka damaikanlah, dan jika tidak mau berdamai maka desaklah hingga ia mau
berdamai. Ayat ini turun dalam kejadian Abdullah bin Ubay, pimpinan
orang-orang munafik di Madinah Al Munawwarah, ketika Rasulullah berjalan
bersama para shahabat Ra maka Abdullah bin Ubay menutup hidungnya dan
berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Cepatlah kau
berjalan kesana, bau busuk keledaimu menggangguku" , maka mendengar hal itu
para sahabat marah dan berkata: " Sungguh air seni keledai Rasulullah lebih
wangi dari bau minyak wangimu wahai Abdullah bin Ubay…!!!", maka pengikut
Abdullah bin Ubay marah dan akhirnya terjadilah perkelahian diantara mereka,
maka turunlah ayat diatas.

Al Imam Bukhari di dalam Shahihnya menjelaskan dan disyarahkan oleh Al Imam
Ibn Hajar, bahwa Allah mengatakan: "Dua kelompok orang mu'min", padahal
kelompok yang lainnya adalah pengikut Abdullah bin Ubay, dan Abdullah bin
Ubay sudah jelas-jelas dia meninggal dalam keadaan munafik , tetapi mengapa
Allah katakan mereka sebagai dua kelompok orang mu'min?, karena ada diantara
pengikut Abdullah bin Ubay yang munafik kemudian bertobat dan menjadi mu'min
pembela sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Allah melihat hal
itu, namun pengikut Rasulullah tidak mengetahuinya yang mereka tau hanyalah
pengikut Abdullah bin Ubay.

Maka maksud ayat ini adalah ketika kedua kelompok mu'minin bertikai
hendaknya kita menjadi penengah dan menjadi pendamai karena kedua-duanya
adalah kelompok mu'minin, walaupun diantara salah satu kelompok itu ada
orang munafik.

Demikian pula diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, ketika Rasul shallallahu
'alaihi wasallam telah wafat , Ahnaf bin Qais Ra berkata: "Ketika aku keluar
dengan pedangku, aku bertemu dengan Abu Bakrah Ra ". Abu Bakrah Ra (bukan
Abubakar Ashhiddiq ra) adalah salah seorang sahabat yang diakui sebagai Al
Arif billah, seseorang yang terkenal dan telah mencapai derajat yang tinggi
dalam keilmuan dan keshalihannya di kalangan para sahabat, kemudian beliau
bertanya kepada Ahnaf bin Qais: "wahai Ahnaf, engkau mau kemana?" , maka ia
menjawab : "Aku mau menolong sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw", yang ketika
itu sedang terjadi percekcokan dengan sayyidah Aisyah ummul mu'minin Ra
dalam perang Jamal. Maka Abu Bakrah Ra berkata : "Berbalik dan pulanglah!!",
maka ia berkata: "mengapa aku harus pulang, sedangkan aku ingin menolong
sayyidina Ali", sayyidina Abu Bakrah terus mendesaknya untuk pulang dan
berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ÅöÐóÇ ÊóæóÇÌóåó ÇáúãõÓúáöãóÇäö ÈöÓóíúÝóíúåöãóÇ ÝóÇáúÞóÇÊöáõ æóÇáúãóÞúÊõæáõ
Ýöì ÇáäøóÇÑö

" Apabila dua orang muslim saling berhadapan dengan kedua pedangnya maka si
pembunuh dan yang dibunuh sama-sama dineraka"

Maka ketika itu Abu Bakrah bertanya kepada Rasulullah: "wahai Rasulullah,
sudah pasti orang yang membunuh dia di neraka, tapi yang dibunuh mengapa
juga di neraka, apa kesalahannya?".Maka Rasulullah menjawab: "yang dibunuh
pun telah bermaksud untuk membunuh temannya itu ", maka keduanya sudah
memiliki niat untuk membunuh.

Hadirin hadirat, padahal yang sedang bertikai adalah kelompok sayyidina Ali
bin Abi Thalib dan kelompok sayyidah Aisyah Ra ummul mu'minin, tidak mungkin
keduanya masuk ke dalam neraka dengan kejadian pertiakaian ini.

Di saat itu sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw sebagai Khalifah, dan ketika itu
sayyidah Aisyah, sayyidina Zubair bin 'Awwam dan 'Amr bin Ash Radiyallahu
'anhum ajma'in, mereka ingin menuntut pembunuh sayyidina Utsman bin Affan
yang bersembunyi memohon pertolongan kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib dan
jangan sampai mereka dibunuh, maka sayydina Ali berkata bahwa permasalahan
sudah selesai, maka dua kelompok bertemu, kelompok sayyidina Ali bin Abi
Thalib dan kelompok sayyidah Aisyah yang menuntut untuk segera mengadili
orang yang membunuh sayyidina Utsman bin Affan

Maka sayyidina bin Abi Thalib meminta agar mereka tenang saja, karena
kekhalifahan sudah diserahkan kepada sayyidina Ali maka dialah yang
mengadili pembunuh sayyidina Utsman, maka kelompok sayyidah Aisyah pun
tenang, namun orang yang membunuh sayyidina Utsman yang bersembunyi di dalam
kelompok sayyidina Ali setelah melihat kejadian mereka tahu bahwa mereka
akan diadili juga oleh sayyidina Ali, bukan justru dibebaskan, maka
merekapun takut dan khawatir.

Akhirnya mereka menjadi profokator yang kemudian menyerang kelompok sayyidah
Aisyah dan terjadilah peperangan dan kelompok sayyidah Aisyah yang kalah
sehingga mereka bisa selamat, cara memprofokasi seperti ini sudah ada dari
zaman Khulafa'ar rasyidin, maka pasukan orang-orang yang membunuh sayyidina
Utsman bin Affan, kaum munafik itu menyerang kelompok sayyidah Aisyah dan
merekapun membela diri dan terjadilah pertumpahan darah, tidak lama kemudian
peperangan selesai dan sayyidina Ali bin Abi Thalib yang memenangkan
peperangan itu, para sahabat enggan untuk memerangi sayyidina Ali karena dia
adalah Babul 'Ilm (pintu ilmu), tetapi para sahabat ingin melindungi ummul
mu'minin, istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka disaat itu
para sahabat yang lain bertanya: " wahai Khalifah, bagaimana dengan mereka
yang kalah, kita tangkap saja mereka", maka sayyidina Ali marah mendengar
hal itu, dan berkata: " siapa yang mau menangkap istri Rasulullah, siapa
yang mau mengambil harta Rasulullah?! ", semuanya terdiam. Akhirnya maslah
pun terselesaikan dan tidak ada masalah lagi.

Hadirin hadirat, hal ini sudah terjadi di masa lalu, kalau sudah terjadi hal
yang seperti ini, maka pantaslah jika Abu Bakrah berkata kepada Ahnaf bin
Qais untuk kembali pulang dan tidak ikut-ikutan dalam dalam percekcokan yang
terjadi antara sayyidina Ali dan sayyidah Aisyah Ra, sayyidina Abu Bakrah
mengetahui jika semakin banyak yang datang kesana, maka permasalahan akan
semakin rumit.

Kejadian itu terjadi dan diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari. Kejadian
itu saya sampaikan berdasarkan kejadian Qubah Haddad yang lalu, dan saya
sarankan kepada jamaah Majelis Rasulullah untuk mundur karena sudah ada
mereka yang disana dari masyarakat setempat, jamaah muhibbin juga serta
saudara-saudara kita yang lain juga ada disana, dan saya memerintahkan
jamaah Majelis Rasulullah supaya mundur, karena memang kita tidak pernah mau
berbuat hal yang anarkis dan kekerasan, kita berdakwah dengan kedamaian,
tetapi bukan berarti kita hanya diam, dan cukup saya yang bertindak, saya
menghubungi Gubernur, saya menghubungi Sekda, saya menghubungi staf khusus
kepresidenan agar penggusuran makam dibatalakan, dan aparat kepolisian
ditarik karena masyarakat tidak akan pergi jika aparat tidak mundur.
Alhamdulillah akhirnya damai juga, dan saat itu Presiden mengutus 3 Menteri
kesana dan masalah bisa diselesaikan, Insyaallah.

Hadirin hadirat, namun hati-hati dengan atributmu, saya juga mendapat
telepon dari Kapolda yang meminta saya untuk menarik para jama'ah, padahal
saya tidak mengirim jamaah kesana , meskipun banyak yang memakai jaket
Majelis Rasulullah, dan saya tidak pernah memberi instruksi, seharusnya
jangan terjun jika tidak ada instruksi, jika ada instruksi dari pusat untuk
terjun maka silahkan terjun.

Majelis Rasulullah bukan majelis pengecut, kita tidak takut mati, kita cinta
Allah, rindu kepada Allah dan sayyidina Muhammad shallallahu 'alihi
wasallam, maka tidak ada jamaah Majelis Rasulullah yang takut mati, jangan
mengira kita adalah penakut tapi kita berjalan dengan mengikuti bimbingan
guru kita, jika ada instruksi maka berangkatlah, dan jika tidak ada
instruksi janganlah berangkat. Intruksinya adalah jangan dengan jalan
kekerasan, mereka yang memilih jalan kekerasan maka silahkan, mereka punya
guru sendiri dan tanggung jawab mereka sendiri, dan mereka mengikuti guru
mereka tidak salah dan kita juga mengikuti guru kita.

Hadirin hadirat, demikian yang saya perbuat seperti kejadian sayyidina Abu
Bakrah Ra yang tidak ingin carut marut, sebagian dari mereka bertanya
mengapa saya tidak kesana? Saya katakan kalau saya kesana, dan diliput oleh
media bahwa saya ada disana, maka ratusan ribu jama'ah yang akan kesana dan
keadaan akan semakin carut marut bukannya semakin aman, maka lebih baik saya
tidak datang ke lokasi tetapi saya terus menerus menghubungi Kapolda, Sekda,
dan staf khusus kepresidenan agar masalah ini segera ditarik dan
diselesaikan, maka tidak perlu repot terjun kesana karena yang membela makam
mulia sudah ada.

Namun ketahuilah bahwa makam-makam para shalihin itu ada yang bisa dipindah
dan ada yang tidak bisa dipindah, seperti makam Al Habib Nouh Al Habsyi di
Singapura tidak bisa dipindah dan tidak ada yang membelanya karena muslimin
disana hanya sedikit, mesinnya mati tidak bisa digerakkan, mau digusur juga
tidak bisa karena memang Shahibul makam dilindungi oleh Allah subhanahu
wata'ala, karena Allah tidak menghendakinya, tetapi ada juga makam yang bisa
dipindah seperti makam Ayah Al Habib Umar bin Hud Al Atthas dipindahken ke
kuburan Karet karena dikehendaki oleh Allah, bahkan ada makam yang dipindah
bukan oleh manusia tetapi dipindah oleh kehendak Allah subhanahu wata'ala
dan kejadian ini benar benar terjadi dalam riwayat yang jelas dan
terpercaya, dan bukan dalam Shahih Al Bukhari.

Dimana ketika seseorang di London wafat, dan diwaktu yang sama wafat juga
seseorang di Madinah Al Munawwarah. Seorang yang wafat di Madinah setelah
dimakamkan dan tidak lama setelah itu ibunya datang dan ingin melihat wajah
anaknya, dan memaksa untuk menggali lagi kuburan itu sambil menjerit-jerit
di kuburan, maka akhirnya digali kuburan itu dan setelah dilihat ternyata
jenazah anaknya berubah menjadi orang bule, bukan orang Arab. Semua orang
heran dan timbul banyak pertanyaan, tetapi tidak terjawab. Dan kejadian
serupa pun terjadi di London setelah kuburan itu digali untuk suatu hal,
ternyata jasadnya berubah menjadi orang Arab, rasa heran dan pertanyaan pun
tidak terjawab, mengapa jasadnya berubah.

Akhirnya setelah beberapa lama, Allah mentakdirkan kedua wanita bertemu saat
umrah, dan saling mengenalkan diri dan berkata bahwa wanita itu berasal dari
London dan baru masuk Islam beberapa tahun berselang, setelah keduanya
semakin akrab akhirnya wanita itu pun bercerita bahwa ketika itu ada
kejadian aneh dimana salah satu saudaranya yang meninggal dan dikuburkan di
London, tidak beberapa lama setelah kuburan itu digali dan ternyata jasadnya
berubah menjadi orang Arab, dan ia menunjukkan foto orang arab itu, wanita
yang satunya kaget dan berkata bahwa foto itu adalah saudaranya yang telah
wafat dan dikuburkan di Madinah tetapi setelah kuburan itu digali jasadnya
juga berubah menjadi orang bule, kemudian setelah diperlihatkan foto orang
bule itu, wanita yang dari London berkata bahwa foto itu adalah keluarganya
yang wafat dan dimakamkan di London.

Akhirnya setelah ditanya ternyata lelaki yang wafat yang berasal dari London
itu adalah seseorang yang bukanlah dari kalangan berada tetapi dia banyak
bershalawat kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan sangat
ingin berziarah ke makam sang nabi, sehingga setiap hari yang dibicarakan
adalah ziarah kesana tetapi sampai ia wafat pun ia belum sempat berziarah
kesana.

Dan sebaliknya orang Arab yang wafat itu selama 50 tahun tinggal di Madinah
hingga ia wafat ia tidak pernah mau berziarah ke makam Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Allah subhanahu wata'ala memindahkannya
ke London, tidak pantas ia berada di perkuburan Baqi', sedangkan jenazah
yang di London yang mencintai dan rindu kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, Allah pindahkan ia ke perkuburan Baqi' di Madinah Al
Munawwarah, dan hal ini tidak ada manusia yang memindahkannya tetapi Allah
yang memindahkannya karena bumi ini adalah milik-Nya, sebagaimana
firman-Nya:

æóãóÇ Ðóáößó Úóáóì Çááøóåö ÈöÚóÒöíÒò (ÝÇØÑ: 17 )

"Dan yang demikian itu tidaklah sulit bagi Allah". ( QS. Fathir: 17 )

Maka hal yang seperti itu bukanlah hal yang sulit bagi Allah subhanahu
wata'ala. Demikian hadirin sekalian, masalah yang sudah terjadi biarlah
terjadi namun saya mohon janganlah kita lepas dari tuntunan guru mulia kita
Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Muhammad Al Hafizh, supaya kita
jangan mengambil tindakan yang anarkis, kita tetap dengan cara kita, tetapi
tidak hanya tinggal diam, kita bergerak tetapi diam-diam saja, biarkan
mereka tidak mengetahuinya. Tetapi jika diantara kalian ada yang merasa
bahwa langkah Habib Munzir salah, yang benar adalah ikut membela, maka
silahkan saja karena saya bukan nabi dan Habib Umar bin Hafizh juga bukan
nabi, maka silahkan jika ada diantara kalian yang mau melangkah mengambil
tindakan kekerasan tetapi jangan memakai atribut Majelis Rasulullah, karena
jika kalian memakai atribut Majelis Rasulullah maka yang bertanggung jawab
adalah pimpinannya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Dalam riwayat Shahih Al Bukhari, ketika sayyidina Hasan bin Ali bin Abi
Thalib Kw berada di pangkuan Rasulullah, maka Rasulullah berkata:

ÇöÈúäöíú åóÐóÇ ÓóíøöÏñ¡ æóáóÚóáøó Çááåó íõÕúáöÍõ Èöåö Èóíúäó ÝöÆóÊóíúäö
ÚóÙöíúãóÊóíúäö ãöäó ÇáúãõÓúáöãöíúäó

"Sesungguhnya anakku ini adalah Sayyid (pemimpin). Semoga melalui
perantaraannya Allah akan mendamaikan dua kelompok besar kaum muslimin"

Dan ternyata benar, setelah sayyidina Ali bin Abi Thalib wafat maka
sayyidina Hasan dikenal sebagai ulama' besar, maka sayyidina Mu'awiyah
dihasud oleh kaum munafikin untuk merebut kekhalifahan dari sayyidina Hasan
bin Ali bin Abi Thalib Kw, karena sayyidina Hasan adalah salah seorang
ulama' dan sayyidina Muawiyah adalah seorang yang ahli strategi dalam
kenegaraan maka dialah yang sepantasnya memegang kepemimpinan dan bukan
sayyidina Hasan, akhirnya sayyidina Hasan tetap bertahan karena itu adalah
mandatnya.

Akhirnya mulailah terjadi pertumpahan darah antara kaum muslimin dan
mundurlah sayyidina Hasan bin Ali dan berkata: "Ambillah kepemimpinan ini,
bagiku satu tetasan darah muslim yang wafat jauh lebih utama untuk
diselamatkan daripada seribu kepemimpinan", akhirnya ia pun mundur dan ia
merelakan hal itu demi tidak terjadinya pertumpahan darah anatara muslimin ,
itulah perbuatan sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib Kw.

Begitu pula perbuatan sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib Kw yang
dibunuh oleh pasukan yang menyerangnya karena ia dijebak untuk diperangi,
dimana ketika itu sayyidina Husain diundang supaya datang ke wilayah
Karbala, dan ia pun datang bersama anak-anak dan istrinya dan bukan untuk
perang, karena jika untuk perang beliau tidak akan membawa istri dan
anaknya, mereka datang untuk berdamai, namun disampaikan kepada Yazid bahwa
Husain putra Ali bin Abi Thalib datang dengan pasukannya untuk merebut
kekuasaan, maka Yazid bin Mu'awiyah pun mengerahkan pasukannya dan
memerintah untuk membantai sayyidina Husain hingga wafat.

Merekalah dua pemimpin syuhada' di surga, sayyidina Hasan dan Husain
Radiyallahu 'anhuma, tidak ada maksud untuk merebut kepemimpinan dan tidak
pula untuk pertumpahan darah. Oleh sebab itu Al Imam Ahmad Al Muhajir bin
Ahmad bin Isa 'alaihi rahmatullah meninggalkan Baghdad karena takut
pertikaian, karena saat itu para Habaib terus dimusuhi dan dicurigai ingin
merebut kepemimpinan, maka akhirnya ia pindah ke Hadramaut sebuah tempat
yang tandus yang jauh dari perebutan kepemimpinan, padahal beliau adalah
imam besar, Ahmad bin Isa adalah seorang ulama' yang sangat luar biasa
tetapi mengapa pindah ke lembah yang tandus?, karena ia ingin menyelamatkan
keturunannya agar tidak menjadi orang-orang yang dibantai dan terkena fitnah
dalam masalah kepemimpinan, dan ternyata pindahnya Al Imam Ahmad Al Muhajir
ke Hadramaut tidak membuat dakwahnya padam, justru keturunannya lah yang
berpencar dan diantaranya adalah Wali Songo yang sampai ke pulau Jawa,
diantaranya juga ada yang sampai ke Papua, Makassar dan ke seluruh dunia dan
kebanyakan dari mereka adalah keturunan Al Imam Ahmad Al Muhajir bin Ahmad
bin Isa.

Hadirin hadirat, demikianlah kembang dan bunga dari kedamaian, dan buah dari
lari dari pertikaian dan perpecahan adalah kesuksesan saat ia hidup dan
setelah ia wafat, kesuksesan perjuangannya abadi hingga hari kiamat.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Oleh sebab itu, sayyid Al Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawy pimpinan
thariqah 'alawiyah mematahkan pedangnya dan berkata: "Mulai saat ini
keturunanku tidak akan lagi turun ke dalam kancah peperangan, pertempuran
atau perebutan kepemimpinan", demikian perbuatan sayyidina Al Faqih Muqaddam
Muhammad bin Ali Ba'alawy, dan tentunya kita mengikuti khalifah kita, dari
guru ke guru sampai kepada sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
yang tidak menghendaki terjadi pertikaian, sebagaimana sabda beliau, "bahwa
setelah beliau wafat, maka janganlah terjadi saling hantam antara satu ummat
dan yang sama lainnya".

Mari kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala supaya Allah satukan
kita dalam satu shaf tanpa ada perpecahan dan saudara-saudara kita yang
bertindak dengan ketegasan tentunya tidak ada permusuhan dengan kita, karena
masing-masing memiliki strategi dakwah, dan strategi kita adalah kedamaian
mengikuti guru mulia kita, dan mereka pun mengikuti guru mereka.

Hadirin hadirat, satu hal lagi yang ingin saya sampaikan adalah mohon doa
dari jamaah sekalian dengan dekatnya acara bersama guru mulia Al Musnid Al
Allamah Al Habib Umar bin Muhammad Al Hafizh yang akan tiba di Indonesia
pada pertengahan bulan Juni, dan Alhamdulillah telah disepakati untuk malam
Jum'at insyaallah kita adakan acara dzikir dan tabligh akbar bersama beliau
di Gelora Bung Karno, kemudian tabligh akbar juga bersama beliau malam
Selasa di Monas, dan sepuluh hari setelahnya adalah acara akbar Isra'
Mi'raj.

Tiga acara akbar, dua acara dihadiri oleh guru mulia insyaallah, dan yang
ketiga kita akan berkumpul setelah kepulangan beliau ke Tarim Hadramaut,
semoga acara-acara ini sukses, amin. Kita sukseskan acara ini, kemarin
ketika 12 Rabiul Awal telah berkumpul 1 juta muslimin muslimat untuk
berdzikir "Ya Allah" 1000 kali bersama-sama, semoga acara-acara kita yang
akan datang bersama guru mulia lebih banyak lagi yang hadir.

Hadirin hadirat, kita tidak pernah berhenti berjuang untuk terus membenahi
seluruh bangsa kita, bumi Jakarta dan seluruh wilayah di barat dan timur
semoga semakin makmur dengan panji dan dakwah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalali wal ikram, kami bermunajat
kehadirat-Mu agar Engkau tumpahkan kepada kami kebahagiaan dunia dan
akhirah, kami telah memahami bahwa semua kami yang hadir disini dan yang
mendengar telah Engkau izinkan untuk sampai kepada rahmat ini, entah dengan
jasad kami atau dengan telinga kami, maka sampaikan kami pada samudera
rahmat-Mu dunia dan akhirah dan terbitkan matahari kebahagiaan dunia dan
akhirah, matahari kemuliaan dunia dan akhirah, percepatlah terbitnya
kemakmuran bagi muslimin muslimat Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalali wal
Ikram.

Semoga semua yang hadir di tempat ini dan yang mendengarkan di tempat yang
jauh semoga selalu dalam kebahagiaan, selalu dalam keluhuran, selalu dalam
pengampunan, selalu dalam kesucian, selalu dalam pengabulan doa dan munajat,
selalu dalam kemakmuran dunia dan akhirah, Rabbi...tanda-tanda munculnya
kemakmuran telah kami lihat, perpecahan semakin banyak, pembunuhan semakin
banyak, gempa bumi semakin banyak, yang mengaku nabi semakin banyak, maka
kami menanti janji nabi-Mu yang terakhir yaitu terbitnya kemakmuran, maka
terbitkanlah Ya Allah…

ÝóÞõæúáõæúÇ ÌóãöíúÚðÇ ...

Ucapkanlah bersama-sama

íóÇ Çááå...íóÇ Çááå... íÇó Çááå.. íÇóÑóÍúãóä íóÇÑóÍöíúã ...áÇóÅáåó
ÅáøóÇÇááå...áÇó Åáåó ÅáÇøó Çááå ãõÍóãøóÏñ ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ
Úóáóíúåö æóÓóáøóãó. ßóáöãóÉñ ÍóÞøñ ÚóáóíúåóÇ äóÍúíóÇ æóÚóáóíúåóÇ äóãõæÊõ
æóÚóáóíúåóÇ äõÈúÚóËõ Åöäú ÔóÇÁó Çááåõ ÊóÚóÇáóì ãöäó ÇúáÃãöäöíúäó

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kita terus berdoa semoga Allah subhanahu wata'ala menjaga bumi Jakarta dan
bangsa kita dari perpecahan, fitnah dan permasalahan, semoga acara-acara
kita bersama guru mulia sukses dan yang hadir lebih dari 1 juta insyaallah,
dan lebih banyak lagi yang hadir di acara-acara selanjutnya, amin allahumma
amin.

Jadilah pejuang-pejuang Rasulullah, yaitu yang selalu memperjuangkan sunnah
beliau shallallahu 'alaihi wasallam, maka berjuanglah dengan kedamaian,
dengan ketenangan, dengan kebaikan dan serta memperbanyak ibadah dan doa
maka hal itu telah mengkelompokkan kita dalam kelompok para pendukung
sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, semoga Allah memuliakan
kita, tidak lupa juga permohonan doa bagi saudara-saudara kita yang akan
menerima kabar kelulusan ujian semoga diberi kelulusan, dan diberi
kesuksesan oleh Allah.

Ada yang diberi kelulusan dan gembira tetapi setelah lulus tidak sukses
hidupnya, ada juga yang diberi tidak lulus tetapi setelah itu ia sukses
dalam hidupnya, ada yang lulus dan sukses tetapi di akhirat terhinakan,
wal'iyadzubillah. Kita meminta kelulusan dan kesuksesan di dunia dan
akhirah, amin. Kita lanjutkan dengan qasidah mengingat kembali keindahan
nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, tafaddhal.


Terakhir Diperbaharui ( Friday, 23 April 2010 )

Best Regards,

SAIFUL ILMI

Production Engineering

PT. Katsushiro Indonesia

Jl. Jababeka XII Blok I - Cikarang - Bekasi

Telp. 021-8934953 ext. 270 or ext. 235

Fax . 021-8934957

Hp. 081-59404731

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: