Rabu, 28 April 2010

[daarut-tauhiid] Membangun Ketaatan Diri

 

Membangun Ketaatan Diri


Jangan menuntut Allah karena terlambatnya permintaan yang telah engkau
panjatkan kepada-Nya. Namun hendaknya engkau mengoreksi diri. Tuntut
dirimu supaya tidak terlambat melaksanakan kewajiban-kewajibanmu kepada
Allah. (Ibnu Athailah)

Setiap orang pasti memiliki harapan. Namun tidak semua harapan bisa
diwujudkan. Walau mungkin kita telah optimal berusaha atau dan berulang
kali memanjatkan berdoa. Bila demikian apa yang salah, ikhtiarnya-kah
atau doanya?

Saudaraku, sangat bijak bila kita tidak terburu-buru menyalahkan atau
berburuk sangka kepada Allah, saat doa-doa kita belum terkabul. Sebab,
tidak ada yang menghambat ijabahnya doa dan datangnya pertolongan Allah
selain diri kita sendiri. Ada nasihat menarik dari Ibnu Athailah, Jangan
menuntut Allah karena terlambatnya permintaan yang telah engkau
panjatkan kepada-Nya. Namun hendaknya engkau mengoreksi diri. Tuntut
dirimu supaya tidak terlambat melaksanakan kewajiban-kewajibanmu kepada
Allah.

Jadi, terhambatnya pengabulan doa bukan karena Allah tidak mau memberi.
Penyebab utamanya ada pada diri kita sendiri yang tidak
bersungguh-sungguh dalam memenuhi hak-hak Allah. Karena itu, kita harus
mulai mengoreksi diri. Sudah benarkan ibadah kita? Sudah totalkan
pengharapan kita kepada Allah? Sudah bersungguh-sungguhkan kita dalam
taat kepada Allah? Kalau belum, jangan menyalahkan siapa pun bila
pertolongan Allah belum menghampiri kita.

Penjabarannya, lihat ibadah kita, apakah sudah benar dan optimal. Apakah
kita tergolong orang yang gemar melakukan amal-amal yang disukai Allah:
mencintai masjid, menjaga shalat berjamaah dan tepat waktu, tahajud,
bersedekah dalam senang atau susah, gemar menolong orang, zikir setiap
waktu, dsb. Bila untuk kewajiban-kewajiban utama saja kita kurang
bersungguh-sungguh, maka bagaimana mungkin pertolongan Allah akan
datang?

Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri
kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang telah
Aku wajibkan kepadanya, dan hamba-Ku itu selalu mendekatkan diri
kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah di luar yang fardhu)
maka Aku akan mencintainya, jika Aku telah mencintainya maka Aku menjadi
pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya
yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk
memukul dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia
meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika ia minta perlindungan
dari-Ku niscaya akan Aku lindungi. (HR Bukhari).

Menurut hadis ini kunci datangnya pertolongan Allah, kunci pembuka
pintu-pintu rezeki, ilmu dan segala kebaikan, adalah ketakwaan dan
kesungguhan kita melaksanakan amal-amal yang dicintai Allah. Dalam QS
Ath Thalaaq [65] ayat 2-3, Allah SWT menegaskan, Barangsiapa bertakwa
kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang
siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya.

Saudaraku, membangun ketaatan kepada Allah dalam ibadah-ibadah fardhu
dan sunat plus keterkaitan hati kepada-Nya adalah fondasi dasar bangunan
keimanan seorang hamba. Tanpa adanya fondasi ini, tidak berguna
ketinggian ilmu, kecanggihan manajemen, optimalnya ikhtiar atau
melimpahnya kekayaan. Semuanya akan berujung pada bencana dan
keputusasaan.

Saudaraku, perlu ditegaskan lagi bahwa tugas kita ada tiga. Pertama,
meluruskan niat. Kedua, menyempurnakan ikhtiar. Ketiga, bertawakal
sepenuh hati kepada Allah. Andai kita sudah melaksanakan semua itu,
namun apa yang kita dapatkan belum juga sesuai keinginan, maka yakinlah
bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan sekecil apapun amal hamba-Nya.
Allah pasti akan memberikan yang terbaik. Kewajiban hanyalah berusaha
dan berproses secara optimal dalam koridor yang telah ditetapkan. Hasil
sepenuhnya ada dalam genggaman Allah. Wallaahu a`lam.

===================
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: