Messages In This Digest (9 Messages)
- 1.1.
- Re: Riset Informasi Kuantum di Indonesia? From: Muhammad Aziz Majidi
- 1.2.
- Re: Riset Informasi Kuantum di Indonesia? From: Agung
- 1.3.
- Re: Riset Informasi Kuantum di Indonesia? From: T. Juwono
- 1.4.
- Re: Riset Informasi Kuantum di Indonesia? From: Muhammad Aziz Majidi
- 2a.
- viskositas From: tari_nami
- 2b.
- Re: viskositas From: Muhammad Aziz Majidi
- 3a.
- Re: Numpang tanya juga dong From: aziz pattisahusiwa
- 3b.
- Re: Numpang tanya juga dong From: T. Juwono
- 3c.
- Re: Numpang tanya juga dong From: Muhammad Aziz Majidi
Messages
- 1.1.
-
Re: Riset Informasi Kuantum di Indonesia?
Posted by: "Muhammad Aziz Majidi" aziz.majidi@gmail.com aziz_majidi
Tue May 6, 2008 4:02 am (PDT)
Agung,
Motivasi awal saya merespon anda adalah untuk mengetahui apakah ada
yang anda bisa share dari riset QC yang anda lakukan. Saya punya
interest dengan problem2 teoretik yang kira2 punya chance untuk dicek
atau diimplementasikan secara eksperimen (tentu yang masih berada
dalam jangkauan background saya yakni condensed-matter teoretik).
Karena anda orang teoretik yang ber-background high-energy, tetapi
anda suka menyebut2 riset2 eksperimen, saya pikir mungkin anda saat
ini bekerja di wilayah QC yang dekat dengan condensed-matter juga.
CMIIW. Tapi kalau kebetulan bukan wilayah itu yang anda geluti, ya
sudah, terimakasih. Saya memang belum serius, dan belum jelas apakah
akan serius, berhubung kerjaan riset sendiri sekarang saja masih
banyak, makanya saya belum serius ber-google tentang QC.
Salam
2008/5/5 Agung <trisetyarso@gmail.com >:
>
> Sdr. Aziz,
>
> Apakah Toshiba, NEC rela menghabiskan uang untuk yang tak scalable
> secara bisnis?
>
> --> Riset QC baik teori dan eksperimen tidak sebatas wasting time dan
> indah-indahan teori.
>
> Sekali lagi, coba lihat googling mengenai "eksperimental quantum
> computing" + "nature".
>
>
> Salam,
>
> Agung
>
> --- In fisika_indonesia@yahoogroups. , "Muhammad Aziz Majidi"com
> <aziz.majidi@...> wrote:
> >
> > Ya, saya juga tahu itu. Tapi sepertinya anda salah paham dengan maksud
> > saya. Saya mendeskripsikan situasi yang terjadi pada riset eksperimen
> > HTSC hanya sebagai pembanding, i.e. untuk menunjukkan betapa riset
> > eksperimen itu banyak intrikasinya, dan betapapun hasil2 riset
> > teoretik sudah begitu berlimpah dengan segala ceritanya yang
> > indah-indah, manfaatnya sebagai "guidance" terhadap riset2 eksperimen
> > seringkali "jauh panggang dari api".
> >
> > Idealnya dua hal berikut terjadi secara seimbang:
> > 1) hasil2 eksperimen dasar menginspirasi riset2 teoretik;
> > 2) hasil2 riset teoretik membantu membuka jalan untuk dilakukannya
> > eksperimen2 lebih lanjut yang mengarah kepada aplikasi, atau
> > pembuktian mekanisme sebuah fenomena secara lebih konkret.
> >
> > Dalam HTSC tampaknya ada ketidak-seimbangan, i.e tampaknya yang nomor
> > 1) jauh lebih dominan dari yang no 2).
> >
> > Nah, bagaimana dengan di QC?
> >
> >
> >
> >
> >
> > 2008/5/5 Agung <trisetyarso@...>:
>
>
> > >
> > > Sdr. Aziz,
> > >
> > > Qubit tidak hanya dapat diimplementasikan di superkonduktor, tapi
> juga
> > > di all silicon quantum computer.
> > >
> > > Silakan anda googling saja.
> > >
> > >
> > > Salam,
> > >
> > > Agung
> > >
> > > --- In fisika_indonesia@yahoogroups. , "Muhammad Aziz Majidi"com
> > > <aziz.majidi@> wrote:
> > > >
> > > > 2008/5/5 Agung <trisetyarso@>:
> > >
> > >
> > > > >
> > > > > Sebagai tambahan sedikit.
> > > > >
> > > > > Encoding qubit sudah sukses diimplementasikan dalam berbagai
> sistem
> > > > > fisika; seperti all silicon quantum computers, superconducting
> > > qubits,
> > > > > dsb.
> > > > >
> > > > > Masalahnya adalah qubit itu cepat mengalami decoherence atau
> > > perusakan
> > > > > informasi; waktu tersebut sering disebut dengan T2.
> > > > >
> > > > > Pengurasakan itu fungsi dari entanglement dengan qubit lain; maka
> > > dari
> > > > > itu masalahnya sekarang adalah bagaimana mengatur entanglement
> > > tersebut.
> > > > >
> > > > > Model fault tolerant gagasannya sudah cukup banyak; tapi
> sekali lagi,
> > > > > mengimplementasikan ide fault tolerant dalam sistem fisika
> yang riil
> > > > > itu masih menjadi masalah yang sangat besar.
> > > >
> > > > Sebetulnya, memang di situlah point saya sejak awal saya merespon.
> > > >
> > > > Sebagai pembanding, penelitian2 eksperimen superkonduktor
> temperature
> > > > tinggi juga melibatkan lab2 besar, tapi sampai saat ini
> hasilnya masih
> > > > jauh dari memuaskan. Saya pikir, faktor utamanya adalah bahwa dari
> > > > teori2 yang ada (termasuk "anyon models" yang indah itu) belum ada
> > > > yang mampu untuk betul2 menjadi "guidance" bagi eksperimentalis
> untuk
> > > > dapat meningkatkan Tc superkonduktor secara sistematis, i.e. bukan
> > > > sekedar coba2 dengan mengganti2 elemen2 materialnya.
> > > >
> > > > Kalau di QC mungkin kondisinya berbeda?, atau karena memang
> area ini
> > > > masih relatif baru?, jadi mungkin orang2 di QC masih sangat
> > > > optimistik? Anyway, semoga saja optimisme mereka betul2 akan
> > > > membuahkan hasil.
> > > >
> > >
> > >
> >
>
>
- 1.2.
-
Re: Riset Informasi Kuantum di Indonesia?
Posted by: "Agung" trisetyarso@gmail.com trisetyarso
Tue May 6, 2008 4:40 am (PDT)
Menurut saya, pendapat ini tidak selalu benar; itu setidaknya yang
terjadi dalam bidang quantum computing di Jepang.
Seperti saya katakan sebelumnya, teori kuantum kini dipelajari tidak
hanya untuk mempelajari teori yang aneh-aneh dan jauh dari aplikasi;
tapi juga untuk sesuatu yang aplikatif dan dekat dengan dunia bisnis.
Salah satu yang sedang ramai adalah idenya Tetsufumi Tanamoto dari
Toshiba
(http://trisetyarso.wordpress. )com/2008/ 03/10/toshiba- dan-quantum- computer/
Yang lain-lain, masih banyak lagi.
Salam,
Agung
--- In fisika_indonesia@yahoogroups. , zainul abidin <zxabidin@..com .>
wrote:
>
> Bahkan theorist pun harus bisa "menjual" risetnya utk bisa bertahan.
> Apalagi buat professor baru yg belum tenure, bisa dapat dana riset
penting sekali. Gagal dapat bisa ditendang. Ini sistem yg dianut di
amerika, entah di eropa atau belahan dunia lainnya.
> Bagi gradstudent dampak dari professor gagal dapat dana adalah harus
jadi TA (teaching assistant), yuck.
>
> Disinilah berlaku hukum "asymptotic poorness" yg masih kontroversial
itu: Makin tinggi energinya makin dikit duitnya.
>
> ----- Original Message ----
> From: andrimirzal <xrrha@...>
> To: fisika_indonesia@yahoogroups. com
> Sent: Monday, May 5, 2008 9:41:50 AM
> Subject: Re: [FISIKA] Riset Informasi Kuantum di Indonesia?
>
> menurut saya, jika kita melakukan riset teoretik
jangan terlalu peduli dengan bagaimana menerapkannya di dunia nyata.
>
> yang penting bagaimana caranya menghasilkan publikasi
sebanyak-banyaknya. jika ini berhasil dilakukan maka bisa dibilang
ilmu kita cukup mumpuni untuk kemudian memikirkan bagaimana
menerapkannya didunia nyata. itupun jika ada pihak-pihak yang tertarik
dengan bidang keilmuan kita.
>
> jadi intinya tugas peneliti adalah menghasilkan paper2 berkualitas,
bukan menerapkannya didunia nyata. kalo direcoki dengan hal-hal lain,
jadi tidak fokus dan susah untuk berkarya.
>
> kalapun ada paper yang membahas penerapan suatu teori atau metode
dalam suatu masalah tertentu, biarkanlah hal itu semata-mata karena
kebutuhan untuk menghasilkan paper saja.
>
> tokh jika kita berkunjung ke website peneliti terkenal, biasanya ada
link untuk paper-paper yang dihasilkannya dan mungkin proyek-proyek
yang ditanganinya. Nah, kedua hal ini memang berbeda, dan peneliti
cuma mau terlibat dalam proyek jika ada sponsor yang menghubungi dia.
>
> sponsor tersebut tahu tentang kapabilitas peneliti, tentunya lewat
publikasi yang dilakukannya. jadi memang tugas peneliti adalah
menghasilkan publikasi-publikasi yang bermutu.
>
> lagipula peneliti yang ilmunya mumpuni biasanya tahu kok cara
menerapkan ilmunya pada dunia nyata, kecuali memang hal tersebut masih
mustahil dengan teknologi yang ada sekarang. jadi sekali lagi memang
tugas peneliti adalah menghasilkan penelitian-peneliti an yang
berkualitas.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
> Be a better friend, newshound, and
> know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
http://mobile.yahoo.com/ ;_ylt=Ahu06i62sR 8HDtDypao8Wcj9tA cJ
>
- 1.3.
-
Re: Riset Informasi Kuantum di Indonesia?
Posted by: "T. Juwono" tjipto@gmail.com tjipto2000
Tue May 6, 2008 4:09 pm (PDT)
In recent years, quantum information science and technology, which
represent information in quantum mechanical superposition states, have
progressed greatly. Though the theory has been preceded in this field,
various experimental achievements have been reported, thanks to the
progress of quantum electronics and quantum optics. At present, there
are high expectations that quantum information devices using
solid-state components to achieve practical application will be
realized.
Oxide crystal (Y2SiO5) doped with rare-earth-metal ions (Pr3+) is a
solid-state material with which electromagnetically induced
transparency (EIT) was successfully realized(1). EIT is a physical
phenomenon whereby optical properties of a material are drastically
modified as a result of the generation of superposition states by
light and quantum interference. We paid attention to the fact that the
lifetime of the quantum-mechanical superposition states of nuclear
spin of ions in the EIT crystal is extremely long for a solid medium
and the superposition states can be controlled by light. We also
proposed application of this crystal to frequency domain quantum
computers(2) and have been engaged in R&D to that end.
Toshiba has successfully achieved quantum bit operation called a
"one-qubit gate", a basic structure of a quantum computer, in ions in
an EIT crystal and also demonstrated coupling of qubits to a cavity
mode, which is necessary for realizing a "two-qubit gate", another
basic structure of a quantum computation. By combining these two types
of gate, which correspond to "NOT" and "AND" of current computers, a
set of universal gates can be configured that enables any type of
computing operation.
http://www.toshiba.co.jp/rdc/ rd/detail_ e/e0706_02. html
2008/5/6 Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@gmail.com >:
>
>
>
>
>
>
> Agung,
>
> Motivasi awal saya merespon anda adalah untuk mengetahui apakah ada
> yang anda bisa share dari riset QC yang anda lakukan. Saya punya
> interest dengan problem2 teoretik yang kira2 punya chance untuk dicek
> atau diimplementasikan secara eksperimen (tentu yang masih berada
> dalam jangkauan background saya yakni condensed-matter teoretik).
> Karena anda orang teoretik yang ber-background high-energy, tetapi
> anda suka menyebut2 riset2 eksperimen, saya pikir mungkin anda saat
> ini bekerja di wilayah QC yang dekat dengan condensed-matter juga.
> CMIIW. Tapi kalau kebetulan bukan wilayah itu yang anda geluti, ya
> sudah, terimakasih. Saya memang belum serius, dan belum jelas apakah
> akan serius, berhubung kerjaan riset sendiri sekarang saja masih
> banyak, makanya saya belum serius ber-google tentang QC.
>
> Salam
>
> 2008/5/5 Agung <trisetyarso@gmail.com >:
>
>
> >
> > Sdr. Aziz,
> >
> > Apakah Toshiba, NEC rela menghabiskan uang untuk yang tak scalable
> > secara bisnis?
> >
> > --> Riset QC baik teori dan eksperimen tidak sebatas wasting time dan
> > indah-indahan teori.
> >
> > Sekali lagi, coba lihat googling mengenai "eksperimental quantum
> > computing" + "nature".
> >
> >
> > Salam,
> >
> > Agung
> >
> > --- In fisika_indonesia@yahoogroups. , "Muhammad Aziz Majidi"com
> > <aziz.majidi@...> wrote:
> > >
> > > Ya, saya juga tahu itu. Tapi sepertinya anda salah paham dengan maksud
> > > saya. Saya mendeskripsikan situasi yang terjadi pada riset eksperimen
> > > HTSC hanya sebagai pembanding, i.e. untuk menunjukkan betapa riset
> > > eksperimen itu banyak intrikasinya, dan betapapun hasil2 riset
> > > teoretik sudah begitu berlimpah dengan segala ceritanya yang
> > > indah-indah, manfaatnya sebagai "guidance" terhadap riset2 eksperimen
> > > seringkali "jauh panggang dari api".
> > >
> > > Idealnya dua hal berikut terjadi secara seimbang:
> > > 1) hasil2 eksperimen dasar menginspirasi riset2 teoretik;
> > > 2) hasil2 riset teoretik membantu membuka jalan untuk dilakukannya
> > > eksperimen2 lebih lanjut yang mengarah kepada aplikasi, atau
> > > pembuktian mekanisme sebuah fenomena secara lebih konkret.
> > >
> > > Dalam HTSC tampaknya ada ketidak-seimbangan, i.e tampaknya yang nomor
> > > 1) jauh lebih dominan dari yang no 2).
> > >
> > > Nah, bagaimana dengan di QC?
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > 2008/5/5 Agung <trisetyarso@...>:
> >
> >
> > > >
> > > > Sdr. Aziz,
> > > >
> > > > Qubit tidak hanya dapat diimplementasikan di superkonduktor, tapi
> > juga
> > > > di all silicon quantum computer.
> > > >
> > > > Silakan anda googling saja.
> > > >
> > > >
> > > > Salam,
> > > >
> > > > Agung
> > > >
> > > > --- In fisika_indonesia@yahoogroups. , "Muhammad Aziz Majidi"com
> > > > <aziz.majidi@> wrote:
> > > > >
> > > > > 2008/5/5 Agung <trisetyarso@>:
> > > >
> > > >
> > > > > >
> > > > > > Sebagai tambahan sedikit.
> > > > > >
> > > > > > Encoding qubit sudah sukses diimplementasikan dalam berbagai
> > sistem
> > > > > > fisika; seperti all silicon quantum computers, superconducting
> > > > qubits,
> > > > > > dsb.
> > > > > >
> > > > > > Masalahnya adalah qubit itu cepat mengalami decoherence atau
> > > > perusakan
> > > > > > informasi; waktu tersebut sering disebut dengan T2.
> > > > > >
> > > > > > Pengurasakan itu fungsi dari entanglement dengan qubit lain; maka
> > > > dari
> > > > > > itu masalahnya sekarang adalah bagaimana mengatur entanglement
> > > > tersebut.
> > > > > >
> > > > > > Model fault tolerant gagasannya sudah cukup banyak; tapi
> > sekali lagi,
> > > > > > mengimplementasikan ide fault tolerant dalam sistem fisika
> > yang riil
> > > > > > itu masih menjadi masalah yang sangat besar.
> > > > >
> > > > > Sebetulnya, memang di situlah point saya sejak awal saya merespon.
> > > > >
> > > > > Sebagai pembanding, penelitian2 eksperimen superkonduktor
> > temperature
> > > > > tinggi juga melibatkan lab2 besar, tapi sampai saat ini
> > hasilnya masih
> > > > > jauh dari memuaskan. Saya pikir, faktor utamanya adalah bahwa dari
> > > > > teori2 yang ada (termasuk "anyon models" yang indah itu) belum ada
> > > > > yang mampu untuk betul2 menjadi "guidance" bagi eksperimentalis
> > untuk
> > > > > dapat meningkatkan Tc superkonduktor secara sistematis, i.e. bukan
> > > > > sekedar coba2 dengan mengganti2 elemen2 materialnya.
> > > > >
> > > > > Kalau di QC mungkin kondisinya berbeda?, atau karena memang
> > area ini
> > > > > masih relatif baru?, jadi mungkin orang2 di QC masih sangat
> > > > > optimistik? Anyway, semoga saja optimisme mereka betul2 akan
> > > > > membuahkan hasil.
> > > > >
> > > >
> > > >
> > >
> >
> >
>
- 1.4.
-
Re: Riset Informasi Kuantum di Indonesia?
Posted by: "Muhammad Aziz Majidi" aziz.majidi@gmail.com aziz_majidi
Tue May 6, 2008 5:00 pm (PDT)
Mas Tjipto,
Ini memang salah satu contoh yang saya kategorikan dalam no 2b) dalam
posting saya sebelumnya (quoted lagi di bawah). Riset2 teoretik
kategori 2a) lebih di berkaitan dengan eksperimen2 semacam ini.
Sedangkan yang no 1), in my view, more for intellectual curiousity
than for the near future realization.
---------------
Setahu saya riset terkait "quantum computing/information" telah
terbagi dalam 2 arah:
1) riset murni teoretik analitik tentang bagaimana mengolah dan
mempropagasi informasi dalam bentuk "quantum states", dengan asumsi
bahwa "qubit" (i.e. quantum bit) dan semua perangkat pengolah
informasi dari "qubit"-nya bisa dibuat;
2) riset untuk mendisain sebuah "qubit" (seperti dengan "quantum
dots", superconducting quantum interference device (SQUID), dll) yang
terbagi lagi atas:
2a. riset teoretik
2b. riset ekspermental.
Saya dengar, yang no 1) itu sekarang sudah cukup jenuh, karena banyak
orang teoretical high-energy physics dan mathematical physics
berbondong-bondong lari ke situ. Sedangkan yang no 2.b), saya kira
hanya lab2 besar dan mapan yang bisa melakukan. CMIIW.
---------------------
2008/5/6 T. Juwono <tjipto@gmail.com >:
>
> In recent years, quantum information science and technology, which
> represent information in quantum mechanical superposition states, have
> progressed greatly. Though the theory has been preceded in this field,
> various experimental achievements have been reported, thanks to the
> progress of quantum electronics and quantum optics. At present, there
> are high expectations that quantum information devices using
> solid-state components to achieve practical application will be
> realized.
> Oxide crystal (Y2SiO5) doped with rare-earth-metal ions (Pr3+) is a
> solid-state material with which electromagnetically induced
> transparency (EIT) was successfully realized(1). EIT is a physical
> phenomenon whereby optical properties of a material are drastically
> modified as a result of the generation of superposition states by
> light and quantum interference. We paid attention to the fact that the
> lifetime of the quantum-mechanical superposition states of nuclear
> spin of ions in the EIT crystal is extremely long for a solid medium
> and the superposition states can be controlled by light. We also
> proposed application of this crystal to frequency domain quantum
> computers(2) and have been engaged in R&D to that end.
> Toshiba has successfully achieved quantum bit operation called a
> "one-qubit gate", a basic structure of a quantum computer, in ions in
> an EIT crystal and also demonstrated coupling of qubits to a cavity
> mode, which is necessary for realizing a "two-qubit gate", another
> basic structure of a quantum computation. By combining these two types
> of gate, which correspond to "NOT" and "AND" of current computers, a
> set of universal gates can be configured that enables any type of
> computing operation.
>
> http://www.toshiba.co.jp/rdc/ rd/detail_ e/e0706_02. html
>
> 2008/5/6 Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@gmail.com >:
>
>
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Agung,
> >
> > Motivasi awal saya merespon anda adalah untuk mengetahui apakah ada
> > yang anda bisa share dari riset QC yang anda lakukan. Saya punya
> > interest dengan problem2 teoretik yang kira2 punya chance untuk dicek
> > atau diimplementasikan secara eksperimen (tentu yang masih berada
> > dalam jangkauan background saya yakni condensed-matter teoretik).
> > Karena anda orang teoretik yang ber-background high-energy, tetapi
> > anda suka menyebut2 riset2 eksperimen, saya pikir mungkin anda saat
> > ini bekerja di wilayah QC yang dekat dengan condensed-matter juga.
> > CMIIW. Tapi kalau kebetulan bukan wilayah itu yang anda geluti, ya
> > sudah, terimakasih. Saya memang belum serius, dan belum jelas apakah
> > akan serius, berhubung kerjaan riset sendiri sekarang saja masih
> > banyak, makanya saya belum serius ber-google tentang QC.
> >
> > Salam
> >
> > 2008/5/5 Agung <trisetyarso@gmail.com >:
> >
> >
> > >
> > > Sdr. Aziz,
> > >
> > > Apakah Toshiba, NEC rela menghabiskan uang untuk yang tak scalable
> > > secara bisnis?
> > >
> > > --> Riset QC baik teori dan eksperimen tidak sebatas wasting time dan
> > > indah-indahan teori.
> > >
> > > Sekali lagi, coba lihat googling mengenai "eksperimental quantum
> > > computing" + "nature".
> > >
> > >
> > > Salam,
> > >
> > > Agung
> > >
> > > --- In fisika_indonesia@yahoogroups. , "Muhammad Aziz Majidi"com
> > > <aziz.majidi@...> wrote:
> > > >
> > > > Ya, saya juga tahu itu. Tapi sepertinya anda salah paham dengan
> maksud
> > > > saya. Saya mendeskripsikan situasi yang terjadi pada riset eksperimen
> > > > HTSC hanya sebagai pembanding, i.e. untuk menunjukkan betapa riset
> > > > eksperimen itu banyak intrikasinya, dan betapapun hasil2 riset
> > > > teoretik sudah begitu berlimpah dengan segala ceritanya yang
> > > > indah-indah, manfaatnya sebagai "guidance" terhadap riset2 eksperimen
> > > > seringkali "jauh panggang dari api".
> > > >
> > > > Idealnya dua hal berikut terjadi secara seimbang:
> > > > 1) hasil2 eksperimen dasar menginspirasi riset2 teoretik;
> > > > 2) hasil2 riset teoretik membantu membuka jalan untuk dilakukannya
> > > > eksperimen2 lebih lanjut yang mengarah kepada aplikasi, atau
> > > > pembuktian mekanisme sebuah fenomena secara lebih konkret.
> > > >
> > > > Dalam HTSC tampaknya ada ketidak-seimbangan, i.e tampaknya yang nomor
> > > > 1) jauh lebih dominan dari yang no 2).
> > > >
> > > > Nah, bagaimana dengan di QC?
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > 2008/5/5 Agung <trisetyarso@...>:
> > >
> > >
> > > > >
> > > > > Sdr. Aziz,
> > > > >
> > > > > Qubit tidak hanya dapat diimplementasikan di superkonduktor, tapi
> > > juga
> > > > > di all silicon quantum computer.
> > > > >
> > > > > Silakan anda googling saja.
> > > > >
> > > > >
> > > > > Salam,
> > > > >
> > > > > Agung
> > > > >
> > > > > --- In fisika_indonesia@yahoogroups. , "Muhammad Aziz Majidi"com
> > > > > <aziz.majidi@> wrote:
> > > > > >
> > > > > > 2008/5/5 Agung <trisetyarso@>:
> > > > >
> > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > Sebagai tambahan sedikit.
> > > > > > >
> > > > > > > Encoding qubit sudah sukses diimplementasikan dalam berbagai
> > > sistem
> > > > > > > fisika; seperti all silicon quantum computers, superconducting
> > > > > qubits,
> > > > > > > dsb.
> > > > > > >
> > > > > > > Masalahnya adalah qubit itu cepat mengalami decoherence atau
> > > > > perusakan
> > > > > > > informasi; waktu tersebut sering disebut dengan T2.
> > > > > > >
> > > > > > > Pengurasakan itu fungsi dari entanglement dengan qubit lain;
> maka
> > > > > dari
> > > > > > > itu masalahnya sekarang adalah bagaimana mengatur entanglement
> > > > > tersebut.
> > > > > > >
> > > > > > > Model fault tolerant gagasannya sudah cukup banyak; tapi
> > > sekali lagi,
> > > > > > > mengimplementasikan ide fault tolerant dalam sistem fisika
> > > yang riil
> > > > > > > itu masih menjadi masalah yang sangat besar.
> > > > > >
> > > > > > Sebetulnya, memang di situlah point saya sejak awal saya
> merespon.
> > > > > >
> > > > > > Sebagai pembanding, penelitian2 eksperimen superkonduktor
> > > temperature
> > > > > > tinggi juga melibatkan lab2 besar, tapi sampai saat ini
> > > hasilnya masih
> > > > > > jauh dari memuaskan. Saya pikir, faktor utamanya adalah bahwa
> dari
> > > > > > teori2 yang ada (termasuk "anyon models" yang indah itu) belum
> ada
> > > > > > yang mampu untuk betul2 menjadi "guidance" bagi eksperimentalis
> > > untuk
> > > > > > dapat meningkatkan Tc superkonduktor secara sistematis, i.e.
> bukan
> > > > > > sekedar coba2 dengan mengganti2 elemen2 materialnya.
> > > > > >
> > > > > > Kalau di QC mungkin kondisinya berbeda?, atau karena memang
> > > area ini
> > > > > > masih relatif baru?, jadi mungkin orang2 di QC masih sangat
> > > > > > optimistik? Anyway, semoga saja optimisme mereka betul2 akan
> > > > > > membuahkan hasil.
> > > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > >
> > >
> >
>
- 2a.
-
viskositas
Posted by: "tari_nami" tari_nami@yahoo.co.id tari_nami
Tue May 6, 2008 4:40 am (PDT)
mau tanya...aplikasi dari teori viskositas???
- 2b.
-
Re: viskositas
Posted by: "Muhammad Aziz Majidi" aziz.majidi@gmail.com aziz_majidi
Tue May 6, 2008 4:59 am (PDT)
Viskositas itu sering diartikan "kekentalan". Misal, oli (untuk mesin
kendaraan bermotor) lebih kental dari bensin. Viskositas dapat
menimbulkan gaya gesek. Cairan yang punya viskositas lebih tinggi akan
lebih lambat mengalir di dalam pipa dibandingkan cairan yang
viskositasnya lebih rendah. Sebuah benda yang bergerak dalam
lingkungan fluida yang punya viskositas lebih tinggi mengalami gaya
gesek viskositas lebih besar daripada jika benda tsb bergerak dalam
lingkungan fluida yang viskositasnya lebih rendah.
Aplikasi viskositas untuk teknologi? Mungkin kawan2 yang dari teknik
mesin lebih tahu.
Salam
2008/5/6 tari_nami <tari_nami@yahoo.co.id >:
>
>
>
>
>
>
> mau tanya...aplikasi dari teori viskositas???
>
>
- 3a.
-
Re: Numpang tanya juga dong
Posted by: "aziz pattisahusiwa" aziz_physic04@yahoo.com aziz_physic04
Tue May 6, 2008 4:40 am (PDT)
mungkin yang dimaksud dosen anda adalah Gaya
Coriolis�atau�dikenal�juga� dengan�nama� Efek�\
Coriolis
--- On Mon, 5/5/08, Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@gmail.com >
wrote:
From: Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@gmail.com >
Subject: Re: [FISIKA] Numpang tanya juga dong
To: fisika_indonesia@yahoogroups. com
Date: Monday, May 5, 2008, 12:22 PM
Saya belum pernah dengar itu yang namanya "gaya korosi". Jangan2
anda
salah dengar dari guru anda.
Kalau "korosi" yang dimaksud adalah terjemahan dari kata
"corrosion",
itu maksudnya adalah kerusakan permukaan material (khususnya
logam)
akibat oksidasi dengan udara atau air. Kalau diterjemahkan ke
dalam
bahasa yang lebih "merakyat", korosi=karat. Jadi, kalau
dikaitkan
dengan korosi dalam pengertian ini rasanya janggal untuk
mendefinisikan: gaya korosi = gaya karat ?
2008/5/4 Franky Djutanta <frank080shadow@ yahoo.com
<mailto:frank080shadow%40yahoo. com> >:
>
> Salam kenal semuanya
> Nama saya Franky Djutanta, kelas 1 sma.
>
> Kemarin waktu saya pelatihan olimpiade fisika tingkat
kabupaten, dosen nya
> bilang tentang gaya korosi, tapi gak dijelasin lebih lanjut.
katanya sih
> buat anak sma terlalu jauh. Saya tanya guru saya, juga kurang
tahu katanya.
>
> Jadi yang mau saya tanyakan:
> 1) Apa itu gaya korosi dan perbedaaan dengan gaya-gaya lainnya
(secara nyata
> dan matematis)?
> 2) Bagaimana pengaruhnya terhadap gerak benda?
> 3) Apa aplikasi/contoh nyata gaya korosi dalam kehidupan?
>
> Mohon bantuannya
> Saya penasaran.@. @
>
> Sebelum terima kasih.
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
Mobile. Try it now.
<http://us.rd.yahoo.com/ >evt=51733/ *http://mobile. yahoo.com/ ;_ylt=\
Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ - 3b.
-
Re: Numpang tanya juga dong
Posted by: "T. Juwono" tjipto@gmail.com tjipto2000
Tue May 6, 2008 4:09 pm (PDT)
On Tue, May 6, 2008 at 6:56 AM, aziz pattisahusiwa
<aziz_physic04@yahoo.com > wrote:
>
> mungkin yang dimaksud dosen anda adalah Gaya Coriolis atau dikenal juga
> dengan nama Efek Coriolis
>
>
setuju ... :)
- 3c.
-
Re: Numpang tanya juga dong
Posted by: "Muhammad Aziz Majidi" aziz.majidi@gmail.com aziz_majidi
Tue May 6, 2008 4:23 pm (PDT)
2008/5/6 T. Juwono <tjipto@gmail.com >:
>
> On Tue, May 6, 2008 at 6:56 AM, aziz pattisahusiwa
> <aziz_physic04@yahoo.com > wrote:
>
> >
> > mungkin yang dimaksud dosen anda adalah Gaya Coriolis atau dikenal juga
> > dengan nama Efek Coriolis
> >
> >
>
> setuju ... :)
Tunggu saja sampai si penanya (Franky Djutanta
<frank080shadow@yahoo.com >) mengkonformasi ke gurunya apakah yang
dimaksud memang gaya Coriolis atau gaya lain.
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
===============================================================
** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/
** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
<fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================
** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/
** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
<fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar