Messages In This Digest (25 Messages)
- 1.
- BELAJAR MENULIS DARI SINETRON From: arya noor amarsyah arya
- 2a.
- Re: Antologi Puisi & Artikel Inspiratif Sekolah Kehidupan From: gopo_alhusna
- 3a.
- LIGA ESKA IDOL From: Agung Argopo
- 4.
- Re: Memperingati 6 Bulan Pertemuan Kami (Hesti, Gadis Manis yang Bai From: Agung Argopo
- 5a.
- Bekerjalah Sesuai Dengan Kemampuan From: Agung Argopo
- 6.
- (inspirasi) SAYA MALU MENJADI PENULIS From: fiyan arjun
- 7.
- Re: [sekolah-kehidupan] [artikel] Do'a Khusus Untuk Madrim From: dyah zakiati
- 8.
- Luka itu From: dyah zakiati
- 9a.
- Re: (puisi) HUJAN PILU From: dyah zakiati
- 10.
- (puisi) DUDUKLAH DISAMPINGKU, DIK From: fiyan arjun
- 11a.
- Tuhan, Kirimi Aku Pasangan Hidup Seorang Blogger From: Sribudi Astuti
- 11b.
- Re: Tuhan, Kirimi Aku Pasangan Hidup Seorang Blogger From: galih@asmo.co.id
- 11c.
- Re: Tuhan, Kirimi Aku Pasangan Hidup Seorang Blogger From: Nia Robiatun Jumiah
- 12.
- (INSpirasi) MENCIPTA PILIHAN di PETUALANGAN KITA From: Adjie Coach
- 13.
- Masih Ada Kesempatan From: novi khansa'
- 14a.
- Re: BELAJAR DARI NYAMUK From: abir sabil
- 15.
- Belum Terlambat From: Ardian Syam
- 16.
- (Inspirasi & Motivasi) Tentang Mimpi, Pilihan dan Konsekuensi From: Jenny Jusuf
- 17.
- (Resensi Buku) Misteri Sumur Tua From: Rini Nurul Badariah
- 18a.
- Re: [PENGUMUMAN] BERITA DUKA CITA From: Siwi LH
- 19a.
- Jamaah From: Epri Saqib
- 19b.
- Re: Jamaah From: Nia Robiatun Jumiah
- 19c.
- Re: Jamaah From: gopo_alhusna
- 20a.
- Re: PEMBERITAHUAN PERNIKAHAN From: Divin Nahb
- 21.
- [UCAPAN] Selamat Ulang Tahun untuk Penganten Baru (Retnadi Aini) From: Nia Robiatun Jumiah
Messages
- 1.
-
BELAJAR MENULIS DARI SINETRON
Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id arnabgaizir
Mon May 5, 2008 4:53 am (PDT)
BELAJAR MENULIS DARI SINETRON
Mungkin ada orang yang berpandangan bahwa mereka yang menonton sinetron adalah kaum ibu-ibu atau emak-emak. Mereka yang menonton sinetron adalah orang-orang yang sentimentil, yang biasa meneteskan air mata. Jadi, bagi pria –baik dewasa atau yang masih remaja- yang suka menonton sinetron bisa dicap seperti emak-emak. Suatu konotasi yang memiliki citra buruk.
Padahal bagi seorang penulis, sinetron bisa dapat dijadikan sarana untuk memahami sebuah tulisan dalam bentuk visual. Dalam sinetron kita dapat melihat adanya konflik. Konflik adalah sesuatu yang harus ada dalam sebuah tulisan fiksi. Dalam sinetron kita juga dapat melihat bagaimana caranya mengembangkan suatu konflik hingga berantai dan membesar. Coba perhatikan! Ketika sedang seru-serunya, iklan datang atau sinetron bersambung. Itulah konflik yang selalu mengundang penonton untuk terus mengikuti serialnya. Begitu pula seharusnya seorang penulis. Dia harus mampu membawa pembaca untuk terus membaca tulisannya hingga akhir. Dalam sinetron kita dapat melihat berbagai macam tokoh dengan berbagai karakternya. Memahami tokoh dan karakternya merupakan sesuatu yang juga diperlukan dalam tulisan fiksi.
Tulisan ini bukan bermaksud untuk mengajak pembaca untuk ramai-ramai menonton sinetron. Sebab masih banyak hal yang lebih penting untuk diperhatikan. Tulisan ini hanya dimaksud agar kita mempunyai sudut pandang (paradigma) lain kepada sinetron, bukan hanya sekedar hiburan dan tontonan. Sinetron dapat dijadikan pelajaran atau cermin seorang penulis, terutama penulis fiksi.
arnabgaizir.blogspot. com
arnab20.multiply.com
--------------------- --------- ---
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
- 2a.
-
Re: Antologi Puisi & Artikel Inspiratif Sekolah Kehidupan
Posted by: "gopo_alhusna" gopo_alhusna@yahoo.co.id gopo_alhusna
Mon May 5, 2008 4:54 am (PDT)
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Lia Octavia"com
<liaoctavia@...> wrote:
mbak Lia, aku mo nanya...
kalo dulu2 kan peserta lomba harus anggota milis SK, kalau ini mesti
gitu juga gak? Kayaknya mesti, deh... biar anggota milis nambah
rame. Atau maaf kalau achi ketinggalan infonya heheheh...
achi mau banget ikutan, tapi sumpeh deeeeh... achi gak pede banget
ngirim artikel, takut kalah lagi... (maksudnya gak kepilih) hix...
hux... hux...
Achi TM
yang lagi ilang kepedeannya...
> Assalamu `alaikum Warohmatulloh..
>
> Dear all
>
> Semangat Beramal dan Berkarya telah mengilhami kami untuk
menerbitkan
> karya-karya sahabat SK/MPers/Netter yang "berserakan" di dunia
maya tercinta
> ini. Keberlangsuangan komunitas dapat terus berjalan dengan adanya
dukungan
> dari seluruh netter. Bukan hanya sebatas keaktifannya di milis,
atau blog,
> tapi komitmen ini akan kami tegaskan dalam sebuah karya yang lazim
> dinikmati: Buku.
>
> Sekaligus dalam rangka menyambut milad SK yang ke 2 pada tanggal
14 July
> 2008, maka kami dari departemen Humas & Jaringan Sekolah Kehidupan
> bekerjasama dengan Departemen Pelatihan dan Penerbitan berencana
akan
> menerbitkan buku Antologi Puisi dan artikel inspiratif, yang
rencananya akan
> diterbitkan oleh Sekolah Kehidupan.Com <http://sekolah-
kehidupan.com/>.
> Adapun tema besar dari program ini adalah Berkarya dan Beramal.
>
> Setiap penulis yang tulisannya masuk dalam Buku Antologi ini
nantinya
> diwajibkan berinvestasi sebesar Rp. 50.000 dengan rincian untuk
keperluan
> penerbitan buku, untuk, sumbangan kepada anak yatim piatu melalui
> yayasan Portal
> Infaq <http://portalinfaq.org/g01_welcome. > dan operasionalphp
milad SK.
> Setiap penulis nantinya akan mendapatkan 2 buah buku dan diundang
khusus
> pada saat launching sekaligus dalam acara milad SK yang ke 3, serta
> mendapatkan discount dalam acara-acara SK yang berbayar.
>
> Syarat Teknis:
>
> Jenis tulisan yang akan diterbitkan ada 2 jenis tulisan
>
> 1) Puisi: tema kehidupan
> 2)Artikel inspiratif
>
> Syarat-syarat pengiriman karya puisi dan artikel:
>
> Artikel yang dikirimkan adalah kisah nyata penulis atau orang lain
yang
> memberikan inspirasi (Bebas) Tidak mengandung unsur SARA dan
Pornografi,
> tidak menyinggung perasaan orang lain. Isi tulisan diluar tanggung
jawab
> SekolahKehidupan.Com.
>
>
> 1. Silakan mengirimkan karya puisi atau artikelnya maksimal 2
> artikel/puisi ke alamat email : antologi_sk@... (baca: antologi
> under score sk et yahoo dot com)
> 2. Pada subject email dituliskan: NASKAH PUISI SK (untuk puisi)
dan
> NASKAH ARTIKEL INSPIRATIF SK (untuk artikel)
> 3. Panitia hanya menerima artikel/puisi original, bukan
terjemahan
> apalagi jiplakan karya orang lain. Ditulis dalam bahasa
Indonesia bukan
> bahasa asing. Boleh ada unsur-unsur bahasa lain di dalamnya.
Tapi secara
> umum, bahasa Indonesia harus yang paling dominan.
> 4. Panjang artikel maksimal 2 halaman A4. Untuk puisi maksimal 1
> halaman A4.
> 5. Dilarang mengirim artikel/puisi yang sudah pernah terbit di
media
> komersil. Tentu saja, media komersil yang dimaksud ini tidak
mencakup media
> internet seperti website, mailing list, buletin internal, dan
seterusnya.
> 6. Sertakan biodata diri Sahabat semua secara singkat beserta
email,
> alamat lengkap dan nomor telepon yang dapat dihubungi.
> 7. Batas akhir pengiriman karya adalah tanggal *30 Mei
> 2008.*Penyaringan, editing artikel sepenuhnya menjadi hak panitia.
> 8. Pembayaran dana investasi dilakukan setelah pengumuman
naskah yang
> lulus seleksi. (cara pembayaran diberitahukan menyusul).
>
> Panitia hanya akan memilih satu artikel/puisi dari satu penulis.
>
> Kami membuka kesempatan bagi penerbit, corporate atau media yang
> berkeinginan menjadi sponsor penerbitan buku ini.
>
> Bila ada sponsor yang nantinya membiayai seluruh biaya penerbitan
buku ini,
> maka dana yang terkumpul dari para penulis akan dipergunakan untuk
melakukan
> promosi dari penjualan buku ini di mana seluruh penggunaan dari
dana
> tersebut akan kami publikasikan di mils Sekolah-Kehidupan.Com.
>
> Bagi anda yang berminat menjadi sponsor dapat mengirimkan email
ke :
> humasnet_sk@... <humasnet_sk@ ...>
>
> Kami tunggu karya-karya terbaik Sahabat Netter semua!
>
> Tertanda
> Panitia
>
- 3a.
-
LIGA ESKA IDOL
Posted by: "Agung Argopo" gopo_alhusna@yahoo.co.id gopo_alhusna
Mon May 5, 2008 4:57 am (PDT)
Daftaaar aaaah....
mencalonkan diriiii ah...
sapa tau kepilih......
haha!
ayo rek pilih Achi TM getoh!
:-))
buahahahahahaha....... siape gue maen nyalon-nyalonin. ..
ayo siapa yang mau achi pilih, sogoklah aku segera! Bisa dengan Hoka-hoka Bento, bakso Karapitan, atau makan gourmentwreps nya MC D? hayooo... yang mau achi pilih, silahkan sogok achi segera HAHA!
Achi TM
yang kepengen banget jadi SK Idol :-(
--------------------- --------- ---
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
- 4.
-
Re: Memperingati 6 Bulan Pertemuan Kami (Hesti, Gadis Manis yang Bai
Posted by: "Agung Argopo" gopo_alhusna@yahoo.co.id gopo_alhusna
Mon May 5, 2008 5:03 am (PDT)
Hati-hati memilih kuliah... jangan kayak Achi, nih...
capek2 kuliah 3 tahun di bidang manajemen, ujung-ujungnya jadi penulis wikikikikik......
--------------------- --------- ---
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
- 5a.
-
Bekerjalah Sesuai Dengan Kemampuan
Posted by: "Agung Argopo" gopo_alhusna@yahoo.co.id gopo_alhusna
Mon May 5, 2008 6:02 am (PDT)
artikelnya bagus kang dadang :-)
bikin achi jadi bercermin lagi, pada potensi diri yang sebenarnya masih bisa achi gali. Cuman emang kadang rasa malas lebih menguasai, tanpa mau berpikir dan bekerja lebih keras lagi...
thanks ya!
Achi TM
--------------------- --------- ---
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
- 6.
-
(inspirasi) SAYA MALU MENJADI PENULIS
Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com paman_sam2
Mon May 5, 2008 8:32 am (PDT)
SAYA MALU MENJADI PENULIS
Fiyan Arjun
http://sebuahrisalah.multiply. com
<http://sebuahrisalah.multiply. com>
ID YM:paman_sam2
Anda tidak perlu menaklukan dunia. Cukup membangun sebuah model
yang dapat digunakan oleh orang lain.
Sudah lebih dari empat tahun saya menggeluti dunia ini. Dunia
tulis menulis. Dan menjadi penulis adalah cita-cita mulia saya.
Walau pun saya menjadi sekarang ini itu pun tanpa disengaja.
Otodidak. Saya belajar sendiri selebihnya saya mengikuti berbagai
pelatihan-pelatihan penulisan, seminar, workshop sampai jumpa
penulis. Itu pun tak membuat saya bangga apalagi menyombongkan
diri. Bayangkan dalam dekade empat tahun tak satu pun saya bangga
pada karya-karya yang saya hasilkan.
Pernah ada seseorang yang mengatakan bahwa saya akan menjadi
penulis besar nantinya. Saya akan menjadi penulis sungguhan. Dan
masih banyak lagi. Mungkin kalau saya tulis disini mungkin banyak
puji-pujian dari mereka. Tetapi saya menganggapnya itu hanya
hiburan semata untuk saya. Toh, apa yang dibanggakan oleh saya.
Saya hanya penulis yang mungkin sekedar lewat atau mengisi
kekekosongon—kurang kerjaan. Itu yang sering saya dapati
dari berbagai—yang menikmati karya-karya saya.
Karena kenapa? Ternyata dalam menggeluti dunia ini saya telah
banyak sekali melakukan "kesalahan" terlebih dunia
yang saya geluti ini. Mungkin selama saya menulis banyak
merugikan orang lain. Baik itu tidak sengaja maupun tak
terpikirkan oleh saya—yang nantinya menimbulkan dampak.
Itu saya sadari sebagai seorang penulis. Atau, lebih pantas sebut
saja saya penulis karbitan atau ecek-ecek.
Ya, itulah yang saya katakan sebenarnya. Saya malu menjadi
penulis! Terkadang saya menulis pernah melakukan kesalahan tanpa
saya sadari bahwa hal yang saya lakukan tak baik untuk dilakukan.
Saya pernah meniru gaya tulisan serta mengutip dari
penulis-penulis yang—saya kagumi. Walau pun saya membubuhi
nama mereka bahwa itu karya penulis yang saya kagumi. Memang
mereka tidak menuntut saya tetapi saya sebagai penulis saya
merasa malu. Bukan malu pada mereka apalagi terlebih dengan
Anda—pembaca karya-karya yang saya hasilkan selama ini.
Ini saya berkata benar bukan karena sekarang banyak
"oknum" yang seenaknya memplagiat karya orang lain.
Itu tidak! Tidak sama sekali. Terlebih mencari sensasi. Saya
berkata apa adanya.
Saya malu pada diri saya serta dunia yang—saya geluti ini.
Jujur kalau saya menuruti kata hati lebih baik saya mengantungkan
pena di leher saya. Saya gagalkan cita-cita mulia saya sebagai
penulis. Karena saya tak ingin lebih banyak melakukan kesalahan
yang mungkin merugikan orang lain. Walau pun yang saya lakukan
bukan termasuk suatu kesalahan fatal tetapi bagi saya itu adalah
sebuah kesalahan. Kesalahan tetap kesalahan tanpa ada pembelaan
apa pun! Seperti yang dikatakan oleh Aragones kepada Zinedin
Zidane menjadi motor Perancis untuk menatang Brazil d perempat
final sepak boal. "Kami membuat dua kesalahan yang harus dibayar
dengan harga yang pantas." "Dua kesalahan berarti dua gol dan
kami harus belajar dari kesalahan itu," kata pelatih yang
memiliki julukan "Orang bijak dari Hortaleza."
Ya, mungkin saya harus bealajar dari mereka—yang saya
lakukan selama ini. Saya harus membayar dengan harga yang pantas
dengan apa yang saya lakukan selama ini. Dan menggantungkan pena
adalah hal yang tepat untuk saya lakukan untuk menembus kesalahan
saya sebagai seorang penulis—yang nantinya akan dicap
sebagai pecundang.
Ciputat, 05 Mei 2008
Ketika banyak anak manusia melakukan kesenangan perut semata
dengan memakan milik orang lain. Katakan sebenarnya walau
hasilnya nanti pahit. Jujur adalah kunci seorang penulis besar
Doakan saya nanti seperti penulis Seno Gumira Ajidarma dan Bayu
Gawtama.
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
Mobile. Try it now.
<http://us.rd.yahoo.com/ >evt=51733/ *http://mobile. yahoo.com/ ;_ylt=\
Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
Mobile. Try it now.
<http://us.rd.yahoo.com/ >evt=51733/ *http://mobile. yahoo.com/ ;_ylt=\
Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
- 7.
-
Re: [sekolah-kehidupan] [artikel] Do'a Khusus Untuk Madrim
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Mon May 5, 2008 8:37 am (PDT)
Aamiin. Mudah-mudahan adik-adik kita (atau anak-anak kita ya:) berhasil menempuh ujian (termasuk ujian kejujuran) dengan baik.
Semua bantu doa yaaa.
Salam
Dyah
Yang lagi dag-dig-dug memikirkan anak-anak.
Semoga mereka bisa teguh memegang prinsip.
----- Original Message ----
From: asma_h_1999 <asma_h_1999@yahoo.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Monday, May 5, 2008 10:37:39 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] [artikel] Do'a Khusus Untuk Madrim
Do'a Khusus Untuk Madrim
Asma Sembiring
Dua hari ini aku berdo'a lebih khusyuk untuk Madrim dibanding
hari-hari sebelumnya. Sebetulnya do'a ini tidak saja aku tujukan
untuk Madrim seorang, tapi juga juga Wil, Ki, Al, Didit, Wan, Defi,
Desi, Mutia, Tiwi, Andi, Ade, Majid dll, murid-muridku kelas 3 SMP
yang sedang berjibaku menjawab soal-soal UAN yang akan menentukan
nasib kelanjutan pendidikan mereka. Untuk semua anak aku berdo'a agar
mereka bisa lulus dengan angka yang baik. Khusus untuk Madrim, aku
pintakan tambahan do'a khusus, semoga Madrim Pe-De mengerjakan
ujiannya dengan kemampuannya sendiri.
Madrim siswa privatku. Aku tak meragukan kemampuan muridku bermata
belok ini. Ia cepat memahami materi ajar dan mengerjakan soal-soal
yang diberikan dengan cekatan. Satu dua kali ketika membaca soal, dia
nyeletuk "Aduh Mba, kayaknya jawaban yang nomor sekian aku gak yakin
deh ini, tapi aku jawab aja ah", ujarnya nyengir. Ketika kami bahas
bersama, ia mampu menjawab benar soal-soal tersebut.
Selama pertemuan kami, tak sekalipun aku lihat Madrim belajar
malas-malasan, menguap atau ngantuk karena alasan kelelahan. Meski ia
sendiri baru pulang ke rumah jam 3.30 sore dan jam 4 mempersiapkan
diri untuk belajar privat.
Pada pertemuan kami minggu lalu, Madrim sempat curhat denganku.
"Mba, teman-teman sekelas udah sepakat nih mau kirim-kirim kunci
jawaban. Aku gimana dong, bingung nih Mba ?"
"Percaya aja sama diri sendiri. Mba yakin kamu pasti bisa kok (hasil
evaluasi belajar Madrim di sekolah menunjukkan prestasi yang
bagus-red). Kan udah banyak latihan soal selama ini", aku menyemangati.
"Tapi teman-teman yang lain gimana dong ?, jadi deg-degan nih Mba"
"Orang lain biarin aja. Yang penting Madrim enggak. Sia-sia dong
udah belajar, pas hari H malah enggak yakin. Lagi pula belum tentukan
kunci jawaban yang dikasih itu betul", jawabku.
"Iya ya Mba. Aku jawab sendiri aja ya", ia menunjukkan kata sepakat.
"Chaiyooo, kamu pasti bisa. Mba yakin", aku acungkan jempol kanan.
Minggu menjelang zuhur, saat aku sedang mendengarkan lagu-lagu
bersemangat berkumandang di Gelora Bung Karno, sebuah SMS masuk dari
Madrim.
"Mbaa, masa aku dikirimin kunci jawaban IPA dari anak SMP lain, ih
gimana dong Mba...aku kan ga minta, hehehe", begitu bunyinya.
"Syukur dong kalo gitu", hehehe jawabku becanda. "Tapi kamu tetep
belajar ya Neng dan jawab soalnya dengan kemampuan sendiri", balasku.
IPA sendiri baru di-UAN-kan hari kamis. Minggu, empat hari
sebelumnya, kunci jawabannya sudah tersebar. Walau kebenarannya masih
diragukan. Ck..ckkk...ckk. ..aku geleng-geleng kepala.
Semalam dan subuh tadi, tak lupa aku pintakan kembali sebuah do'a
khusus untuk Madrim. Do'a yang sama, semoga ia mengerjakan ujiannya
dengan jujur serta yakin akan kemampuan sendiri.
Pagi tadi, jam 6.30 sms Madrim masuk lagi. Kali ini ia menyampaikan
bahwa kunci jawaban UAN Bahasa Indonesia sudah ia terima. "Moga-moga
aku ga terima kunci jawaban Mate sama Ingris ya Mba", tulisnya.
"Tetep semangat Neng. Yakin dengan diri kamu sendiri. Kamu pasti
bisaaaa", replyku.
Deg-degan plus cemas hatiku menanti-nanti anak didikku lulus dengan
nilai yang baik, dengan tetap menjunjung tinggi kejujuran dan
mengerjakan soal dengan usaha mereka sendiri. Dan aku berharap Madrim
menjadi salah satunya.
Bogor, 5 Mei 2008-05
Selamat UAN buat anak-anak SMP.
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/ ;_ylt=Ahu06i62sR 8HDtDypao8Wcj9tA cJ
- 8.
-
Luka itu
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Mon May 5, 2008 8:52 am (PDT)
Luka Itu
aku luka
perih
kutahan tangis
kubalut
kulindungi
tak kubiarkan menganga
terus kututupi
hingga akhirnya
kucoba tuk melihat
sudahkah mengering
luka itu sedikit menutup
tapi
ah
sakit
darah kembali mengalir
aku meringis
kembali kubebat
mengapa?
luka yang sama
apakah sama
pada orang berbeda
bermasalahkah aku?
tak perlukah
terlalu kulindungi
agar udara menyapanya
maka
kubiarkan terbuka
dan kini
mengering
rasa sakit pun sirna
walaupun masih membekas
aku yakin
suatu saat
ia akan menghilang
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/ ;_ylt=Ahu06i62sR 8HDtDypao8Wcj9tA cJ
- 9a.
-
Re: (puisi) HUJAN PILU
Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com adzdzaki
Mon May 5, 2008 9:01 am (PDT)
Duh, benar, puisinya bagus. Aku jadi merasa melow mendengar suara rintik hujan yang jatuh tepat saat ini. (kebetulan banget yah)
Bukankah pelangi kan tampakkan indahnya
setelah bumi basah oleh rintik rinai hujan?
Salam
Dyah
----- Original Message ----
From: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Sunday, May 4, 2008 10:54:15 PM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (puisi) HUJAN PILU
jangan berharap hujan itu berhenti
karena dalam hujan ada Cinta
yang membawa manusia memaknai Cinta sesungguhnya
biarkan saja rintik rinai dalam kelopak mata
dihiasi lentik yang merona
dari situ... ada kekuatan sesungguhnya. ..
nia robie'
(btw bagus bang fy, maaf kalo lanjutannya gak nyambung)
Pada 4 Mei 2008 08:40, fiyan arjun <paman_sam2@yahoo. com> menulis:
HUJAN PILU
Fiyan Arjun
http://sebuahrisala h.multiply. com
ID YM:paman_sam2
mega pekat terselubung rona sang perawan
menyisakan reruntuhan rinai tak tersaput
mungkinkah ini hujan terakhir
katanya pilu dalam hati
hingga sebening kristal jatuh dari pelupuk matanya
membuat dirinya teringat pada hujan
nanlalu....
Ukujami, 04 Mei 2008
Cinta memang membuat orang merana dan sesangsara
_____________________ _________ __
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/ ;_ylt=Ahu06i62sR 8HDtDypao8Wcj9tA cJ
- 10.
-
(puisi) DUDUKLAH DISAMPINGKU, DIK
Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com paman_sam2
Mon May 5, 2008 9:51 am (PDT)
DUDUKLAH DISAMPINGKU, DIK
Fiyan Arjun
http://sebuahrisalah.multiply. com
<http://sebuahrisalah.multiply. >com
ID YM:paman_sam2
dalam palung hidup kuceritakan
kisah perjalanan musafir kelana kepadanya
bagaimana ia mencari setetes air
di padang fatamorgana
nan tandus
ia tersenyum
aku pun senang
walaupun di kelopak matanya
kulihat kau sedang pilu
meratapi kekasihmu yang pendusta
duduklah dik disampingku
mungkin aku bisa melipur laramu
itulah duniamu, dik
dunia yang sedang kau jalani
dunia kau dan aku sesungguhnya
duduklah dik sampingku
kuceritakan bagaimana aku hidup
Ciputat, 05 Mei 2008
Ketika penat meraja di hati namun terobati oleh Menghapus
Jejak-nya PeterPan.
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
Mobile. Try it now.
<http://us.rd.yahoo.com/ >evt=51733/ *http://mobile. yahoo.com/ ;_ylt=\
Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
- 11a.
-
Tuhan, Kirimi Aku Pasangan Hidup Seorang Blogger
Posted by: "Sribudi Astuti" toeti_yk@yahoo.com toeti_yk
Mon May 5, 2008 12:32 pm (PDT)
eits.... jangan mikir yang macem-macem baca judul diatas, baca
dulu ceritanya baru komentar. ini dia ceritanya
<http://www.melatiputihku.wordpress. >com
salam
Esbea
Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com - 11b.
-
Re: Tuhan, Kirimi Aku Pasangan Hidup Seorang Blogger
Posted by: "galih@asmo.co.id" galih@asmo.co.id
Mon May 5, 2008 6:02 pm (PDT)
Hem... kalau sudah begini repot, secara komputer kantor gak bisa konek ke
internet.
Ada yang bersedia mengirimkan melalui email?
Terima kasih
Sribudi Astuti <toeti_yk@yahoo.com >
Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
05/06/2008 02:32 AM
Please respond to sekolah-kehidupan
To: kampung UGM <kampung-ugm@yahoogroups. >, Kandang Bengkelerscom
<bengkel_UGM@yahoogroups. >com
cc:
Subject: [sekolah-kehidupan] Tuhan, Kirimi Aku Pasangan Hidup Seorang Blogger
eits.... jangan mikir yang macem-macem baca judul diatas, baca dulu
ceritanya baru komentar. ini dia ceritanya
salam
Esbea
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
- 11c.
-
Re: Tuhan, Kirimi Aku Pasangan Hidup Seorang Blogger
Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com
Mon May 5, 2008 9:16 pm (PDT)
aku dah baca mba...
sepertinya kalo liat2 blognya mba toeti... akn banyak yang jatuh cinta
juga...:)
salam kenal
nia
2008/5/6 Sribudi Astuti <toeti_yk@yahoo.com >:
> eits.... jangan mikir yang macem-macem baca judul diatas, baca dulu
> ceritanya baru komentar. ini dia ceritanya
> <http://www.melatiputihku.wordpress. >com
>
> salam
>
> Esbea
>
> Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
>
>
- 12.
-
(INSpirasi) MENCIPTA PILIHAN di PETUALANGAN KITA
Posted by: "Adjie Coach" inner_coach@yahoo.com inner_coach
Mon May 5, 2008 5:23 pm (PDT)
" Kita beruntung ya Mas ?", sebuah tanya yang langsung saya balas dengan senyum, sambil saya terus terengah menapaki jalan menanjak. Pertanyaan kawan itu juga saya sikapi dengan sejumlah baris kata, yang siap melompat dari mulut saya
" Kalau nggak begini, kan nggak ada yang dibahas ?", kata kawan saya ini lagi. Ia adalah salah seorang fasilitator yang bersama saya tengah menemani sejumlah sahabat untuk belajar. Kami ada di sana untuk sebuah program pelatihan berbasis alam terbuka.
Logika kawan saya ini bisa diterima. Dalam pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), maka pengalaman konyol yang tengah saya nikmati memang bisa jadi bahan belajar yang menarik. Pengalaman konyol macam itu bisa dibahas mendalam , yang pada akhirnya mengantar semua yang terlibat untuk sampai pada sebuah pesan bermakna. Jadi pendapat kawan saya ini masuk akal dan valid
Namun bukan persetujuan yang kemudian saya sampaikan padanya.
" Enak aja. Ada benernya sih, tapi gue lagi nggak kepengen belajar kayak begini", ujar saya membalas ocehannya.
Dia mungkin bingung dan menunggu penjelasan saya selanjutnya.
" Yang harus belajar kan mereka. Tapi kalau harus sengsara begini, mendingan jangan ngajak-ngajak gue deh", jawab saya sekenanya. Tentu sambil bercanda. Tentu juga ada pesan serius di balik canda saya. Saya setuju bahwa kita bisa belajar banyak. Tapi kenapa harus sekonyol itu prosesnya ?
Hikmah di Tengah Nafas Terengah
Saya memang sedang bergurau saat menyebut tak mau belajar dari kejadian macam di atas. Meski bukan saya yang jadi peserta program pelatihan, sejatinya saya memang sungguh belajar dari kekonyolan yang terjadi. Semakin jelas dan tegas bahwa siapapun memang bisa belajar sesuatu di sekolah kehidupan ini. Asal mau, bersedia membuka diri dan peka, maka terlalu banyak hal yang bisa kita pelajari di kehidupan kita.
Saya percaya, kawan ini juga sangat tahu bahwa saya memang bergurau. Yang mungkin ia tidak tahu adalah betapa saya juga sangat serius soal napas saya yang terengah-tengah. Bayangkan, ketika sebagian besar orang sudah terlelap tidur, saya dan rombongan justru tengah dipaksa menikmati jalan menanjak.
Saya lupa sudah berapa lama kami berjalan. Yang saya tahu, jarak yang kami tempuh pasti sudah lebih dari 3 kilometer ! Asal tahu saja, kami berjalan kaki di malam saat jam sudah lewat dari pukul 9. Udara sekitar Cisaat – Sukabumi cukup dingin. Namun tak ada tulang saya yang gemetar kedinginan. Tampaknya suhu malam itu kalah kuat oleh keringat saya yang sudah membasahi tubuh. Karena sudah lama tak berjalan kaki sejauh itu, cukup berat untuk saya melahap tanjakan yang ada.
" Saya sudah berulang kali menemani perusahaan lain menjalankan program macam ini", saya berhenti sejenak, menunggu reaksi kawan-kawan peserta
" Sudah sering juga kami mengambil lokasi ini sebagai tempat pelatihan. Tapi asal Anda tahu, ini kali pertama saya harus berjalan kaki dari bawah tadi", saya protes pada para peserta saat kami membahas pengalaman konyol di atas, tetap sambil bercanda.
Satu kelas tertawa riuh. Tawa mereka meledak bercampur komentar singkat yang tiba-tiba bermunculan di banyak penjuru
Tentu saja, kelompok yang melakukan kekonyolan ikut tertawa juga, walau mungkin terpaksa dan garing. Tapi saya percaya bahwa tawa mereka ini pasti dari jenis tawa yang dalam, karena yang mereka tertawakan adalah diri sendiri. Ini sekaligus menjadi kesempatan mereka menertawakan kekonyolan yang mereka buat. Untungnya, kelompok ini agak terbantu, karena bukan hanya mereka yang melakukan kekonyolan. Ada satu kelompok lain lagi dalam kelas kami yang juga berjalan kaki. Sementara satu kelompok sisanya berhasil dengan sukses mengelola modal yang mereka punya, sehingga mereka tak perlu jalan kaki berkilo meter jauhnya. Kelompok terakhir ini saya yakini tertawa amat lepas. Tanda puas amat sangat. Pada saat yang sama, tawa mereka sekaligus jadi sebuah ejekan halus pada dua kelompok yang katro itu !
Dan seperti biasanya : yang menang dan berhasil seakan berhak bicara apa saja.
" Awalnya kami sempat minder juga pada kelompok lain yang bisa naik bus lebih dahulu. Namun rupanya kelompok lain asal naik dan akhirnya kehabisan uang", begitu ujar salah seorang anggota kelompok yang sukses
Yang merasa disudutkan tak mau kalah. Kalaupun sudah salah, mereka tentu tak ingin jadi bulan-bulanan. Maka membela diri adalah pilihan yang tersisa, apapun caranya
" Soalnya kami nggak jelas perintahnya. Kami pikir dengan uang itu kami akan langsung sampai di tempat tujuan. Rupanya hanya sampai di polsek saja", katanya sambil menyebut tempat pemberhentian bus, sebelum harus menanjak jalan kaki.
Yang Tidak Sama adalah Reaksi Kita
Saya coba memastikan kebenaran informasi yang mereka peroleh. Rupanya semua kelompok mendapat informasi bahwa uang yang ada harus dimanfaatkan untuk mengantar mereka ke camp di Situgunung. Tak ada yang salah dengan informasi awal. Tak ada masalah dengan data yang mereka terima. Semua mendapat informasi yang sama. Semua kelompok diperlakukan dengan adil.
Kalau kemudian timbul masalah, itu karena ada kelompok yang tidak detil memahami informasi. Alhasil mereka salah mengambil langkah. Berkolaborasi dengan kekonyolan lain, maka jadilah mereka menerima akibat atas keputusan yang dibuat.
Pada titik ini saya teringat pada coretan saya sebelumnya, yang mengupas bahwa untuk berhasil dalam petualangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Belajar dari kekonyolan di atas, salah satu yang lepas dari perhatian adalah soal pengelolaan sumber daya yang ada.
Dua kelompok yang akhirnya jalan kaki ini adalah contoh nyata betapa mereka kurang detil dalam mengelola modal yang ada. Semua kelompok mendapat uang dalam jumlah yang masuk akal untuk bisa mengantar mereka sampai di tujuan, di area perkemahan. Sayangnya ada kelompok yang belum berhasil mengelola modal itu dengan baik.
" Habis kondekturnya nyebut ongkosnya pas sudah di dalam bus. Jadi kita nggak ada pilihan lain. NTar kalau ditawar, terus kita dituruni di tengah jalan kan malah repot !!", begitu salah seorang sahabat menyampaikan argumen di balik keputusan mereka
" Elo aja yang payah. Kelompok gue bisa nawar. Tadinya 5 ribu jadi Cuma 3 ribu per orang. Makanya uang kami ada bersisa", potong anggota kelompok yang berhasil
Saya tak heran. Faktanya kelompok ini memang berhasil naik area perkemahan dengan sukses, tak harus jalan kaki. Mereka naik angkot yang tersisa di malam itu. Jadi, saat saya dan kelompok sedang terengah menembus malam, kelompok mereka pasti tertawa-tawa dari dalam angkot !
Logika saya memang menyayangkan keputusan yang dibuat oleh sahabat-sahabat ini. Nalar saya berteriak mengingatkan saya bahwa semestinya mereka masih bisa menawar harga ongkos naik bus. Kalaupun tak cocok harga dan harus turun, memangnya kenapa ? So what gitu lho !
" Kalau diturunin, ya naik kendaraan lain", suara dari benak saya tak tahan harus diam dari tadi
Diskusi kami memang jadi lebih hidup karena kejadian itu. Saya hanya menegaskan dan mengingatkan sahabat-sahabat itu untuk berhitung dan waspada. Saya juga mengungkap betapa apa yang mereka dapat adalah buah pilihan mereka. Mereka memilih untuk naik bus dan memilih tak berusaha menawar ongkos. Mereka memilih menuruti kekhawatiran mereka kalau-kalau diturunkan di tengah jalan. Mereka juga memilih untuk jalan kaki.
" Semua adalah pilihan sadar kita", itu yang saya tegaskan pada mereka.
Saya sengaja tak mendalami soal teknisnya. Saya lebih suka mengangkat soal kerangka berpikir, yang kemudian mempengaruhi pengambilan keputusan mereka. Informasi yang sama dari panitia ternyata memang diterjemahkan secara berbeda oleh kepala yang berbeda, oleh kelompok yang ada. Ujungnya, mereka harus menikmati konsekuensi pilihan mereka
Mengingat Kembali Prinsip Petualang
Memang tak hanya soal pengelolaan sumber daya yang lupa mereka perhatikan. Faktor ini berkolaborasi dengan banyak hal yang memperkeruh suasana, yang menuntun mereka pada pilihan yang menyulitkan diri mereka sendiri.
Saya tak tahu apa yang ada di benak sahabat-sahabat saya itu. Yang saya tahu mereka juga kurang detil dalam soal perencanaan. Mereka hanya tahu akan ke mana, namun detil tujuan mereka tak dipahami dengan dalam. Mereka tak terlalu paham bahwa untuk sampai ke tujuan tak bisa sekaligus satu kali dengan bus besar. Mereka harus turun di satu tempat, kemudian berganti kendaraan untuk bisa naik ke tempat tujuan. Detil macam ini yang kurang diantisipasi.
Kurangnya antisipasi tampak berhubungan dengan rasa ingin tahu yang lupa mereka bawa. Informasi yang ada tidak coba digali lebih dalam. Keterbatasan informasi yang ada ikut membatasi pilihan yang bisa mereka ciptakan. Mereka tak sepenuhnya sadar apa saja yang bakal terjadi.
Antisipasi terhadap resiko juga tak tumbuh. Mungkin sebagian sahabat saya itu berpikir bahwa jalan akan mulus saja. Mungkin juga mereka berpikir bahwa area perkemahan akan dilalui oleh bus yang mereka pilih. Nyatanya tidak begitu. Antisipasi yang kurang tajam membuat mereka terjebak pada pilihan yang sempit.
Kurangnya antisipasi juga berhubungan dengan skenario yang dibangun. Tampaknya skenario salah ambil keputusan belum sempat singgah di kepala sahabat-sahabat saya itu. Sebagian besar mereka mungkin berpikir perjalanan akan mulus saja. Naik bus, duduk manis, tidur lalu akan sampai di tujuan.
Sayangnya perjalanan malam itu tak demikian mulus. Ada saja kekonyolan yang merusak mimpi indah. Dan itu terjadi karena keputusan dan pilihan yang kurang efektif. Perubahan dan ketidak pastian seakan tak masuk hitungan sahabat-sahabat saya itu. Ketika semuanya jadi satu , maka pilihan jalan kaki seakan menjadi satu-satunya yang tersedia
Penutup
Maka ketika menuliskan kembali kisah di atas, saya tegas sepakat bahwa kami memang belajar banyak dari kejadian itu. Saya memang menyebut pembelajaran di atas sebagai buah kekonyolan. Kekonyolan adalah konsep paling halus yang bisa saya pilih untuk mewakili sejumlah kekeliruan mereka. Sahabat-sahabat saya ini keliru karena terlupa untuk membuat rencana. Mereka keliru karena tak membawa serta rasa ingin tahu. Mereka keliru karena tak waspada pada hal yang tak terduga. Mereka keliru karena tak berhitung detil. Mereka juga keliru karena tak menyiapkan banyak skenario.
Hal lain, yang membuat kisah ini jadi cerita konyol adalah karena terjadi tak lama usai saya membahas soal petualangan dan apa yang harus diperhatikan dalam sebuah petualangan.
" Gile, baru aja gue bikin tulisan tentang petualangan. Eeee sekarang harus mengalami kekonyolan itu secara langsung !", saya bergumam pada kawan di sebelah saya
Yang tidak konyol dan keliru hanyalah satu hal, yakni bahwa kami sungguh belajar banyak. Saya yakin sahabat-sahabat muda saya, yang dipaksa jalan kaki itu pasti mendapatkan pengalaman berkesan. Saya pun percaya bahwa kawan-kawan yang sukses naik angkot itu juga ikut belajar dari sana. Walau harus gontai berjalan mendaki, dan di tengah nafas memburu, saya ikut menikmati pengalaman luar biasa itu.
Di ujung pendakian malam itu, sesampai di area perkemahan, saya sampai juga pada kesadaran bahwa tak ada kekonyolan ketika kita mampu menyaring dan menemukan hikmah, sepahit apapun itu.
Maka di ujung tulisan ini, saya hendak sampaikan terima kasih untuk sahabat yang jadi kawan petualangan hari-hari itu. Hari ini saya juga setuju pada kawan fasilitator di atas bahwa kami memang beruntung bisa mengalami kejadian bermakna di malam itu. Dan kali ini saya sungguh serius
www.adventurecoahing.co.cc/Cimanggi s – Monday – 28 Apr 08
- 13.
-
Masih Ada Kesempatan
Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Mon May 5, 2008 6:14 pm (PDT)
Moga ke depan bisa jadi pelajaran untuk segera meraih kesempatan baru dengan semangat baru... Ketika memutuskan untuk merenovasi, menginovasi dan melakukan banyak hal, harusnya aku mawas diri... segera berlari dan raih..
Tapi memang dasar manusia yang lalai dan mudah lupa... Kesempatan itu sering melayang tanpa disadari... hingga pada waktunya mulai menyesali.
Seringnya kita bilang, masih ada esok, masih ada nanti, nanti dan nanti, padahal belum tentu. Jadi ingat 5 perkara sebelum 5 perkara.
Masih ada kesempatan hari ini untukku menghirup udara segar setelah terlelap semalam.
Alhamdulillahilladzi Ahyana Ba'dama amaatana wa ilayhinnusyur.
Tak pernah tahu akan mati kapan, tapi perencanaan selalu ada agar optimis memandang ke depan bukan untuk menunda segala aktivitas.
terlalu banyak waktu tersia
moga masih bisa kugapai
saat-saat itu
dari sisa umurku
Bismillah...
*mode muhasabah on
hari baruuuuuuuu
semangaaaaaaaaaaat ;)
novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply. com
http://novikhansa.rezaervani. com/
--------------------- --------- ---
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
- 14a.
-
Re: BELAJAR DARI NYAMUK
Posted by: "abir sabil" manhaj_fithriy@yahoo.com manhaj_fithriy
Mon May 5, 2008 6:14 pm (PDT)
Pelajaran saya dari nyamuk adalah
jangan jadi nyamuk
yang hidup dari darah orang lain.
Abir
--- gopo_alhusna <gopo_alhusna@yahoo.co. > wrote:id
> wah bagus sekali mas arya, bener banget deh... achi
> sendiri sering
> ngerasain lelah kerja, ngeluh ini itu, keras
> berpikir tapi dapetnya
> seupil... padahal seupil apapun rejeki yang diberi
> Allah sudah
> sepatutnya kita syukuri ya? hhh.... jadi tobat
> deh...
>
> semoga aja, achi dan suami jadi lebih rajin bekerja
>
> salam manis
> Achi TM
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , arya noorcom
> amarsyah arya
> <arnabgaizir@...> wrote:
> >
> > BELAJAR DARI NYAMUK
> >
> > Pernahkah kita mengeluh karena merasa amat
> lelah bekerja?
> Pernahkah kita merasa diperlakukan tidak adil,
> karena tenaga dan
> pikiran yang kita keluarkan dalam mencari nafkah
> tidak seimbang
> dengan imbalan yang diterima?
> > Sikap mengeluh dan perasaan yang tergambar
> di atas, mungkin
> sering kita temukan, bahkan mungkin kita rasakan
> sendiri.
> > Tapi pernahkah kita terpikir, bagaimana
> perjuangan seekor
> nyamuk dalam mencari nafkah? Dia terbang dan hinggap
> di kulit
> seseorang dan pindah lagi ke kulit yang lainnya.
> Nyamuk adalah hewan
> yang senantiasa membutuhkan transfusi darah.
> Pekerjaannya untuk
> mencari makan selalu mengandung resiko. Betapa
> tidak? Taruhannya
> nyawa. Sedikit saja dia bengong atau keasyikan
> menghisap darah
> seseorang, maka nyawanya akan melayang. Plak!
> âMati kau!â
> begitulah maki orang yang darahnya dihisap oleh
> nyamuk.
> > Kelelahan dan kejemuan kita dalam bekerja
> dan mencari
> nafkah tidak sebanding resiko yang harus ditanggung
> oleh seekor
> nyamuk.
> > Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya ada
> sebagian dosa yang
> tidak bisa terhapus oleh shaum atau shalat. Beliau
> ditanya, "Apakah
> yang dapat menghapuskannya, wahai Rasulullah?"
> Rasulullah
> menjawab, "Bekerja mencari nafkah penghidupan." (HR
> Abu Nu'aim,
> dalam Al-Hilyah)
> > Rasulullah pernah mencium tangan Sa'ad bin
> Mu'adz ra,
> tatkala beliau melihat bekas-bekas kerja pada tangan
> Sa'ad, beliau
> bersabda, "(Ini adalah)dua tangan yang dicintai
> Allah ta'ala."
> > Allah berfirman, âSesungguhnya Allah
> tidak segan membuat
> perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah
> dari itu. Adapun
> orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa
> perumpamaan itu
> benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir
> mengatakan,
> âApakah maksud Allah menjadikan ini untuk
> perumpamaan?â Dengan
> perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah,
> dan dengan
> perumpamaan itu banyak orang yang diberi-Nya
> petunjuk. Dan tidak ada
> yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang
> fasik.â (QS Al-
> Baqarah (2):26)
> >
> >
> >
> > arnabgaizir.blogspot. com
> > arnab20.multiply.com
> >
> >
> > --------------------- --------- ---
> > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan,
> di bidang Anda di
> Yahoo! Answers
> >
>
>
>
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/ ;_ylt=Ahu06i62sR 8HDtDypao8Wcj9tA cJ
- 15.
-
Belum Terlambat
Posted by: "Ardian Syam" ardian.syam@gmail.com
Mon May 5, 2008 6:15 pm (PDT)
Kabar terakhir dari *Penerbit Gagas Media*, bagi Anda yang belum sempat
menikmati novel "*An Affair to Forget*", masih belum terlambat untuk
mendapatkannya. Gagas Media sudah mencetak ulang novel tersebut khusus bagi
Anda. Bila ingin mengetahui lebih dulu resensinya, silakan cek di
http://bukuygkubaca.blogspot. com/2008/ 03/affair- to-forget. html.
salam,
Ardian
- 16.
-
(Inspirasi & Motivasi) Tentang Mimpi, Pilihan dan Konsekuensi
Posted by: "Jenny Jusuf" j3nnyjusuf@yahoo.com j3nnyjusuf
Mon May 5, 2008 6:28 pm (PDT)
"Dia bilang, 'I have no choice. This is my dream.'"
Itulah yang diucapkan seorang teman kemarin, dalam konversasi singkat sambil menyantap nasi-perkedel, ketika ia bercerita tentang seseorang yang sangat ngoyo dalam mewujudkan impian sampai rela menempuh segala macam cara.
Saya mengerutkan kening. "No choice?"
Teman saya mengangguk. "Dia bilang gitu. Katanya, cuma itu satu-satunya jalan untuk mendapatkan mimpinya. Tau, lah. Anaknya emang keras, sih..."
Kami meneruskan makan dalam diam, sibuk dengan pikiran masing-masing.
Tidak punya pilihan? Itu hal baru bagi saya, yang selalu mempercayai bahwa hidup ini terdiri dari pilihan dan kesempatan untuk memilih - lengkap dengan segala resiko dan konsekuensinya. Bahkan anak sekecil Alex sudah belajar tentang itu dalam usia yang sangat dini.
Gara-gara ketakutannya pada pesawat, berkali-kali si kecil harus 'pasrah' ditinggal Mommy dan Daddy keluar kota selama berhari-hari. Untuk alasan yang tidak jelas, Alex sangat emoh diajak naik pesawat. Jangan coba-coba membujuknya dengan rayuan apapun. Ia bahkan pernah 'ngamuk' di bandara sesaat sebelum boarding dan menggigit bahu Ncus sampai jadi tontonan orang.
Berkali-kali diajak Mommy dan Daddy plesiran *halah* keluar kota, berkali-kali juga si kecil menolak, meski ia tahu konsekuensinya adalah tidak bisa bobo bersama Mommy, tidak bisa dikeloni Daddy, tidak bisa bermain bersama mereka, tidak bisa bermanja-manja, dan segudang 'tidak bisa' lainnya. Still, tiap kali diancamdiingatkan tentang berbagai konsekuensi itu, ia kekeuh menolak.
Saya pernah meneteskan airmata ketika suatu malam Alex terbangun dan menangis hebat karena tidak menemukan Mommy dan Daddy. Ia ngotot ingin masuk ke kamar mereka, dan ketika melihat tempat tidur yang kosong, tangisnya makin bertambah hebat. Saya hanya bisa mengelus punggung kecilnya yang berguncang-guncang (sementara airmata dan ingus berlelehan di wajah mungilnya yang memerah). Saya berbisik, "Alex kemarin diajak Mommy kan nggak mau, jadi Alex ditinggal. Sekarang kita tunggu aja, lusa Mommy sama Daddy pulang. Lain kali kalau Alex diajak, Alex harus nurut "
Ajaib, tangisnya berhenti dan ia kembali terlelap. Saya memandanginya sampai ikut tertidur. Sekejap, hati saya mencelos. Bocah sekecil itu sudah belajar menjalani konsekuensi dari sebuah pilihan.
Seminggu lalu, out of nowhere, saya tergoda keinginan nggak pakai mikir impulsif untuk 'hidup mandiri'. Setelah menghubungi seorang teman yang kos di daerah Tangerang dan memastikan ada sebuah kamar kosong di sana, plus melakukan kalkulasi seadanya (sekadar memastikan saya tidak akan terlunta-lunta, minimal gaji cukup untuk hidup selama sebulan), saya mengepak pakaian.
Ketika tahu bahwa saya akan menempati sebuah kamar tanpa AC dan hanya berbekal kipas angin pinjaman, adik saya sempat nyeletuk, "Paling juga langsung sakit!". Saya hanya menanggapi dengan cengar-cengir.
Dan terbuktilah bahwa selama 24 tahun saya sudah menjadi anak manja yang terbiasa dengan kehidupan serba nyaman. 4 hari kos, entah berapa kali saya memaki-maki (dalam hati) atas semua ketidaknyamanan yang saya rasakan, yang akhirnya bikin saya malu sendiri karena terlalu aleman: Duoooh, biasa aja kaleee Jen...
Tapi, lepas dari semuanya, saya sangat menikmati efek keputusan ini. Saya yang terbiasa pulang kerja-masuk kamar-menyalakan AC-mandi air hangat-nongkrong di depan komputer kini merasakan ngejogrok di pinggir jalan menunggui tukang mie tek-tek, nyasar di gang yang gelap pukul 10 malam, menahan mulut untuk tidak jerit-jerit melihat laci dirubung semut merah yang menyerbu persediaan makanan instan saya, terkunci di depan kamar sendiri dengan dodolnya, berkali-kali ketinggalan barang, berpeluh-ria mengejar angkot saat bangun kesiangan, hidup super-irit ala anak kos sejati *tsaelah*, dan banyak lagi (yang kalau diteruskan bakal semakin membongkar aib, hahaha!).
Tapi semua itu terbayar ketika saya membuka pintu kos-kosan dan mendengar suara tawa teman yang sedang asyik menonton Extravaganza. Kekesalan menghadapi cucian berember-ember menguap begitu saja saat mencium aroma tempe goreng dan percakapan teman-teman yang sedang memasak di dapur. Rasa jengkel gara-gara invasi semut merah lenyap seketika saat bergabung di depan TV untuk melihat babak workshop Indonesian Idol (yang dulu mah boro-boro saya ikuti). Sebal gara-gara udara panas yang membuat keringat terus-terusan mengalir langsung sirna begitu tubuh tersiram air keran yang sejuk. Kembung di pagi hari akibat terpapar kipas angin seperti tidak ada artinya ketika mendengar teman kos jebar-jebur di kamar mandi sambil bernyanyi-nyanyi riang. Seluruh penat hilang ketika saya berdiri di balkon, tepat di depan kamar, ngadem sambil memperhatikan atap rumah tetangga dan menatap langit malam yang tidak pernah berbintang.
Mendadak saya merasa 'bebas'. Hidup ini milik saya seutuhnya, dan apapun pilihan yang saya buat akan menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya, lengkap dengan segala konsekuensinya.
Saya memilih untuk tidak melihat konsekuensi sebagai 'akibat' dari keputusan yang 'harus' saya jalani, melainkan memandangnya sebagai sebuah pembelajaran. Sama seperti ketika saya mengejar mimpi-mimpi saya dan menemui begitu banyak kegagalan. Saya memilih untuk tetap berjalan. Saya memilih untuk bangkit dan terus mencoba. Saya menolak untuk dikalahkan oleh rasa jenuh dan putus asa. Saya menolak untuk berhenti ketika menghadapi tembok. Saya berjalan memutar. Saya mendaki. Saya memanjat.
Dalam saat-saat paling sukar dimana saya merasa tidak ada gunanya meneruskan perjalanan, impian-impian itu menopang semangat saya menuangkan bensin pada nyala api yang mulai redup. Saat saya mulai mempertanyakan keputusan yang saya buat, saya diingatkan bahwa tidak ada gunanya menyesali sebuah pilihan, karena hidup diciptakan untuk terus dijalani; ke depan, bukan ke belakang. Saat saya merasa kehabisan energi untuk terus melangkah, saya membuka kembali lembaran-lembaran mimpi yang tersimpan rapi di dasar hati dan menemukan tenaga untuk kembali berjalan.
Sederhana saja. Saya memilih untuk bertahan.
Saya selalu percaya pada kekuatan mimpi. Mimpi yang 'menghidupkan' saya. Mimpi yang memberi makna dalam tiap jengkal langkah saya. Mimpi yang menyediakan masa depan dan menyalakan sinar dalam malam-malam tergelap saya. Saya tidak akan berhenti bermimpi, dan saya tidak akan jera mengejar mimpi-mimpi itu sambil terus berharap pada Sang Pemilik Kehidupan yang berkuasa mewujudkan setiap impian -- menurut cara-Nya sendiri.
Saya selalu percaya Ia akan memeluk setiap harapan, dan karenanya saya tidak pernah takut untuk bermimpi. Saya selalu yakin, Ia yang berkuasa menilik hati setiap manusia, yang telah memberi kekuatan pada kaki-kaki saya, juga akan membukakan jalan ketika saya terus menapak dengan hati yang senantiasa terbuka untuk belajar dari kesalahan serta mengisi hidup dengan rasa syukur.
-----
Saya bersuara pelan. "Mimpi memang bisa ngasih arti di hidup kita, tapi ngeri banget kalau mimpi sampai bikin kita jadi 'buta' dan nggak sanggup ngeliat konsekuensi di depan."
"Atau punya ambisi berlebihan," teman saya menimpali. Lagi-lagi kami membisu, melanjutkan makan siang dengan benak mengembara.
Tidak punya pilihan? Bukankah tindakan menjalani hidup yang tanpa pilihan itu juga sebuah keputusan?
Entri ini hanya ditulis dari sebuah percakapan singkat saat makan siang. Kontemplatif? Mungkin tidak. Sok bijak? Sepertinya. Menggurui? Mudah-mudahan tidak.
Mungkin yang saya tulis ini tidak ada artinya untuk sebagian orang, bahkan nggak jelas ujung pangkalnya. Tapi, bagi artis muda cantik nan berbakat seseorang yang sedang mengejar mimpi untuk berjaya di dunia internasional dengan cara memperpanjang kaki dan menggunakan tulang artifisial sepanjang 15 senti demi menambah tinggi badan (dengan resiko osteoporosis dini, kelumpuhan setelah 1 dekade, plus pantang berolahraga), mudah-mudahan tulisan ini akan punya arti.
Semoga. ;-)
*Entri pertama yang saya tulis di 'rumah baru', pukul 1 malam, dengan jendela terbuka sambil mendengarkan rintik hujan.. yes, nggak penting ;-D
ROCK Your Life!
- Jenny Jusuf -
http://jennyjusuf.blogspot. com
--------------------- --------- ---
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
- 17.
-
(Resensi Buku) Misteri Sumur Tua
Posted by: "Rini Nurul Badariah" rinurbad@gmail.com thee_ok
Mon May 5, 2008 6:41 pm (PDT)
Judul asli: The Well
Penulis: Gary Crew
Ilustrator: Narelle Oliver
Penerjemah: F.X. Kriskaryanto
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tebal: 44 halaman
Cetakan: I, 1997
Beli di: Gramedia sale, Merdeka, Bandung
Harga: Rp 3.000,00 (setelah diskon 80%)
Skor: 8
Anak yang bersaudara kembar kerap menunjukkan perilaku 'istimewa'.
Kadang satu dan lainnya amat erat bagaikan satu badan dan satu jiwa,
terkadang keduanya sangat bertolakbelakang walau mirip secara fisik.
Tema itulah yang dihadirkan dalam novel seri After Dark ini.
Adam dan Seth tinggal sementara di rumah Nenek Ballantyne, ibunda ayah
mereka, sampai sang ibu kembali dari rumah sakit usai melahirkan.
Entah mengapa sang nenek berusaha menjauhkan keduanya dari penduduk
sekitar, yang senantiasa bersikap ramah. Nenek Ballantyne juga tak
pernah menanggapi sapaan dan mengawasi cucu-cucunya dengan ekstra
ketat saat mengajak mereka berbelanja.
Kemisteriusan Nenek kian pekat sehubungan dengan larangannya untuk
bermain ke sumur tua yang tak jauh dari rumah. Adam menurut, tetapi
Seth sangat ingin tahu. Apalagi ketika mereka mengetahui bahwa sang
ayah juga memiliki saudara kembar, namun telah tiada di usia yang
sebaya dengan mereka sekarang: menjelang dua belas tahun.
Membaca novel setebal 44 halaman ini tidak memakan waktu lama, namun
sensasi horor yang ditebarkan cukup mengesankan. Benar-benar cocok
dengan selera saya.
--
Salam,
Rini Nurul Badariah
http://rinurbad.multiply. com
http://sinarbulan.multiply. com
- 18a.
-
Re: [PENGUMUMAN] BERITA DUKA CITA
Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com siuhik
Mon May 5, 2008 7:31 pm (PDT)
mohon maaf kalau minggu ini saya ketinggalan kereta....
banyak berita duka .... dari Paman, rekan kerja, ibu dari Ibu KOsku yang dulu di Sidoarjo yang telah kuanggap seperti ibuku sendiri, terakhir berita ini....ahhh... Allah lebih berhak dan lebih tahu untuk memperjalankan hamba-hambaNya menuju kehidupan terbaiknya
Ikut berbelasungkawa Mbak Dyah, semoga Allah menerima almarhum ditempat terbaik disisiNya, dan semoga Mbak Dyah dan seluruh keluarga yang ditinggalkan bersabar dan bertawakal, Allahlah sebaik-baik pemberi perlindungan....Semoga keberkahan senantiasa Allah limpahkan pada keluarga Mbak Dyah dan keluarga kita semua Amin...
Yang turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya
Keluarga Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik
----- Original Message ----
From: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com >
To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Sent: Thursday, May 1, 2008 12:23:13 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] [PENGUMUMAN] BERITA DUKA CITA
ASSALAMUALLAIKUM WR.WB.
TELAH MENINGGAL DUNIA SUAMI DARI MBA DYAH SK (YANG DULU PERNAH JADI EO MILAD SK DAN KOPDAR SK) PADA TANGGAL 29 APRIL 2009 DIKARENAKAN SAKIT. MOHON DOANYA AGAR DIBERIKAN KELAPANGAN BAGI YANG PERGI DAN DITINGGALKAN.
MBA DYAH JUGA MEMINTA MAAF BARU MENGHUBUNGI SK LEWAT AKU DAN PAK SINANG SEKARANG. JADI TOLONG DIMAAFKAN YA...
DAN MOHON DOANYA...
YANG BUTUH NIO MBA DYAH
SMS KE NIA..
ASSALAMUALLAIKUM WR.WB.
<!--
#ygrp-mkp{
border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial; margin:14px 0px;padding: 0px 14px;}
#ygrp-mkp hr{
border:1px solid #d8d8d8;}
#ygrp-mkp #hd{
color:#628c2a;font-size: 85%;font- weight:bold; line-height: 122%;margin: 10px 0px;}
#ygrp-mkp #ads{
margin-bottom:10px;}
#ygrp-mkp .ad{
padding:0 0;}
#ygrp-mkp .ad a{
color:#0000ff;text-decoration: none;}
-->
<!--
#ygrp-sponsor #ygrp-lc{
font-family:Arial;}
#ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{
margin:10px 0px;font-weight:bold;font- size:78%; line-height: 122%;}
#ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{
margin-bottom:10px;padding: 0 0;}
-->
<!--
#ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif;}
#ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100% ;}
#ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, clean, sans-serif;}
#ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
#ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}
#ygrp-text{
font-family:Georgia;
}
#ygrp-text p{
margin:0 0 1em 0;}
#ygrp-tpmsgs{
font-family:Arial;
clear:both;}
#ygrp-vitnav{
padding-top:10px;font- family:Verdana; font-size: 77%;margin: 0;}
#ygrp-vitnav a{
padding:0 1px;}
#ygrp-actbar{
clear:both;margin:25px 0;white-space: nowrap;color: #666;text- align:right; }
#ygrp-actbar .left{
float:left;white-space:nowrap; }
.bld{font-weight:bold;}
#ygrp-grft{
font-family:Verdana;font- size:77%; padding:15px 0;}
#ygrp-ft{
font-family:verdana;font- size:77%; border-top: 1px solid #666;
padding:5px 0;
}
#ygrp-mlmsg #logo{
padding-bottom:10px;}
#ygrp-reco {
margin-bottom:20px;padding: 0px;}
#ygrp-reco #reco-head {
font-weight:bold;color: #ff7900;}
#reco-grpname{
font-weight:bold;margin- top:10px; }
#reco-category{
font-size:77%;}
#reco-desc{
font-size:77%;}
#ygrp-vital{
background-color:#e0ecee;margin- bottom:20px; padding:2px 0 8px 8px;}
#ygrp-vital #vithd{
font-size:77%;font-family: Verdana;font- weight:bold; color:#333; text-transform: uppercase; }
#ygrp-vital ul{
padding:0;margin:2px 0;}
#ygrp-vital ul li{
list-style-type:none;clear: both;border: 1px solid #e0ecee;
}
#ygrp-vital ul li .ct{
font-weight:bold;color: #ff7900;float: right;width: 2em;text- align:right; padding-right: .5em;}
#ygrp-vital ul li .cat{
font-weight:bold;}
#ygrp-vital a{
text-decoration:none;}
#ygrp-vital a:hover{
text-decoration:underline; }
#ygrp-sponsor #hd{
color:#999;font-size:77%; }
#ygrp-sponsor #ov{
padding:6px 13px;background-color:#e0ecee; margin-bottom: 20px;}
#ygrp-sponsor #ov ul{
padding:0 0 0 8px;margin:0;}
#ygrp-sponsor #ov li{
list-style-type:square;padding: 6px 0;font-size: 77%;}
#ygrp-sponsor #ov li a{
text-decoration:none;font- size:130% ;}
#ygrp-sponsor #nc{
background-color:#eee;margin- bottom:20px; padding:0 8px;}
#ygrp-sponsor .ad{
padding:8px 0;}
#ygrp-sponsor .ad #hd1{
font-family:Arial;font- weight:bold; color:#628c2a; font-size: 100%;line- height:122% ;}
#ygrp-sponsor .ad a{
text-decoration:none;}
#ygrp-sponsor .ad a:hover{
text-decoration:underline; }
#ygrp-sponsor .ad p{
margin:0;}
o{font-size:0;}
.MsoNormal{
margin:0 0 0 0;}
#ygrp-text tt{
font-size:120%;}
blockquote{margin:0 0 0 4px;}
.replbq{margin:4;}
-->
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/ ;_ylt=Ahu06i62sR 8HDtDypao8Wcj9tA cJ
- 19a.
-
Jamaah
Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com epri_tsi
Mon May 5, 2008 7:51 pm (PDT)
Jamaah
sungguh,
aku rela
meski hanya
jadi sebutir pasir
yang melengkapi pantai biru perawan
di langit cerah, dengan nyiur melambai
dan deburan merdu laut, dalam sebuah potret
aku rela
meski hanya
jadi sebutir pasir
di pemandangan indah itu
: sungguh
Epri Tsaqib, 1997 - 2007
Dimuat di majalah An Nida, Mei 2008
Pic taken From http://farm2.static.flickr. com
http://epriabdurrahman.multiply. com/journal/ item/148
--------------------- --------- ---
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. - 19b.
-
Re: Jamaah
Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com
Mon May 5, 2008 8:10 pm (PDT)
KUERENZ... jadi pengen cepet2 kopdar lagi nih mas Epri, biar bisa belajar
lagi... btw kalo ada rapat dan kopdar sk.. bawa buku puisi yang kerenz
yaq.. aku pengen beli..
yang bagus aja
referensi dari mas Epri..
makasih
salam
nia
Pada 6 Mei 2008 09:51, Epri Saqib <epri_tsi@yahoo.com > menulis:
> <http://epriabdurrahman.multiply. >com/photos/ hi-res/upload/ SB@9EwoKCDoAAG1U BV81
>
>
> Jamaah
>
>
> sungguh,
> aku rela
> meski hanya
> jadi sebutir pasir
>
>
> yang melengkapi pantai biru perawan
> di langit cerah, dengan nyiur melambai
> dan deburan merdu laut, dalam sebuah potret
>
>
> aku rela
> meski hanya
> jadi sebutir pasir
> di pemandangan indah itu
> *: *sungguh
>
>
>
> Epri Tsaqib, 1997 - 2007
>
> Dimuat di majalah An Nida, Mei 2008
>
> *Pic taken From **http://farm2.static.flickr. <http://farm2.com* static.flickr. >com/
>
> http://epriabdurrahman.multiply. com/journal/ item/148
>
> --------------------- ---------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it
> now.<http://us.rd.yahoo.com/ >evt=51733/ *http://mobile. yahoo.com/ ;_ylt=Ahu06i62sR 8HDtDypao8Wcj9tA cJ
>
>
- 19c.
-
Re: Jamaah
Posted by: "gopo_alhusna" gopo_alhusna@yahoo.co.id gopo_alhusna
Mon May 5, 2008 9:04 pm (PDT)
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Epri Saqib <epri_tsi@..com .>
wrote:
Asli sumpeh deh... pak epri, bagus bangeeet... dallleeemm getoh!
suer deh tekewwer-kewer... mantapp!!! selamat ya pak epri :-)
puisinya emang layak dapat bintang (masuk Annida euuy) ayo pak ep...
maju terus! Maknyoss
by : Achi TM
>
>
> Jamaah
>
>
> sungguh,
> aku rela
> meski hanya
> jadi sebutir pasir
>
>
> yang melengkapi pantai biru perawan
> di langit cerah, dengan nyiur melambai
> dan deburan merdu laut, dalam sebuah potret
>
>
> aku rela
> meski hanya
> jadi sebutir pasir
> di pemandangan indah itu
> : sungguh
>
>
>
> Epri Tsaqib, 1997 - 2007
>
> Dimuat di majalah An Nida, Mei 2008
>
> Pic taken From http://farm2.static.flickr. com
>
> http://epriabdurrahman.multiply. com/journal/ item/148
>
>
> --------------------- --------- ---
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
Mobile. Try it now.
>
- 20a.
-
Re: PEMBERITAHUAN PERNIKAHAN
Posted by: "Divin Nahb" divin_nahb_dn@yahoo.com divin_nahb_dn
Mon May 5, 2008 8:32 pm (PDT)
Uhuy.... TElat bo!!
Mbak Retno dan Mas Catur. selamat ya.................
Moga-moga aku nyusul
Tapi kapan ya??
Ya... sabar aja ding....
Tunggu dimantapkan oleh jiwa
Semoga Allah memberikan yang terbaik untukku.
Amin
Salam
Divin Nahb
--------------------- --------- ---
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
- 21.
-
[UCAPAN] Selamat Ulang Tahun untuk Penganten Baru (Retnadi Aini)
Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com
Mon May 5, 2008 10:13 pm (PDT)
Assalamu'allaikum
RETNO!! met ultah yaq...
hope u'll be a better person...
eh udah jadi istri orang sekarang yaq...
semoga dalam berkeluarga mendapat banyak kebaikan...
amin...
*peluk erat*
kangeuuuun
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar