Minggu, 04 Desember 2011

[daarut-tauhiid] Buya Hamka dan Palestina

Buya Hamka dan Palestina

Buya Haji Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo yang akrab dengan
panggilan Buya Hamka, lahir 16 Februari 1908, di Ranah Minangkabau, desa
kampung Molek, Sungai Batang, di tepian danau Maninjau, Kabupaten Agam,
Sumatera Barat.

Buya Hamka yang bergelar Tuanku Syaikh, gelar pusaka yang diberikan ninik
mamak dan Majelis Alim-Ulama negeri Sungai Batang - Tanjung Sani, 12
Rabi'ul Akhir 1386 H/ 31 Juli 1966 M, pernah mendapatkan anugerah
kehormatan Doctor Honoris Causa dari Universitas al-Azhar, 1958, Doktor
Honoris Causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia, 1974, dan gelar
Pengeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia.

Buya Hamka adalah seorang ulama yang memiliki 'izzah, tegas dalam aqidah
dan toleran dalam masalah khilafiyah. Beliau sangat peduli terhadap urusan
umat Islam, sehingga tidak mengherankan, di dalam dakwahnya, baik berupa
tulisan maupun lisan, ceramah, pidato atau khutbah selalu menekankan
tentang ukhuwah Islamiyah, menghindari perpacahan dan mengingatkan umat
untuk peduli terhadap urusan kaum muslimin.

Ketika dihembuskan opini tentang cerdas dan pintarnya orang-orang Yahudi
Israel, sehingga dapat mengalahkan pasukan Arab dalam perang Arab-Israel.
Maka Buya meluruskan pemahaman tersebut melalui tulisan beliau di dalam
Tafsir Al-Azhar, Juzu' 1, halaman 221:

"Sebab yang utama bukan itu, Yang terang ialah karena orang Arab khususnya
dan Islam umumnya telah lama meninggalkan senjata batinnya yang jadi sumber
dari kekuatannya. Orang – orang yang berperang menangkis serangan Israel
atau ingin merebut Palestina sebelum tahun 1967 itu, tidak lagi
menyebut-nyebut Islam.

Islam telah mereka tukar dengan Nasionalisme Jahiliyah, atau Sosialisme
ilmiah ala Marx. Bagaimana akan menang orang Arab yang sumber kekuatannya
ialah imannya, lalu meninggalkan iman itu, malahan barangsiapa yang masih
mempertahankan idiologi Islam, dituduh Reaksioner. Nama Nabi Muhammad
sebagai pemimpin dan pembangun dari bangsa Arab telah lama ditinggalkan,
lalu ditonjolkan Karl Marx, seorang Yahudi.

Jadi untuk melawan Yahudi mereka buangkan pemimpin mereka sendiri, dan
mereka kemukakan pemimpin Yahudi. Dalam pada itu kesatuan akidah kaum
Muslimin telah dikucar-kacirkan oleh ideologi - ideologi lain, terutama
mementingkan bangsa sendiri. Sehingga dengan tidak bertimbang rasa, di
Indonesia sendiri, di saat orang Arab sedang bersedih karena kekalahan,
Negara Republik Indonesia yang penduduknya 90% pemeluk Islam, tidaklah
mengirimkan utusan pemerintah buat mengobati hati negara-negara itu,
melainkan mengundang Kaisar Haile Selassie, seorang Kaisar Kristen yang
berjuang dengan gigihnya menghapus Islam dari negaranya.

Ahli – ahli Fikir Islam modern telah sampai kepada kesimpulan bahwasanya
Palestina dan Tanah Suci Baitul Maqdis, tidaklah akan dapat diambil kembali
dari rampasan Yahudi (Zionis) itu, sebelum orang Arab khususnya dan
orang–orang Islam seluruh dunia umumnya, mengembalikan pangkalan fikirannya
kepada Islam. Sebab, baik Yahudi dengan Zionisnya, atau negara-negara
Kapitalis dengan Christianismenya, yang membantu dengan moril dan materil
berdirinya Negara Israel itu, keduanya bergabung jadi satu melanjutkan
Perang Salib secara modern, bukan untuk menentang Arab karena dia Arab,
melainkan menentang Arab karena dia Islam".

Di Juzu' VI, halaman 307, Buya juga menjelaskan konspirasi negara-negara
Eropa dan Amerika dalam pendirian " Negara Israel", "Yaitu mereka jajah
Palestina, mereka rampas dari tangan Turki. Lalu diserahkan oleh Menteri
Luar Negeri Inggris, Lord Boulfour (seorang Yahudi), kepada kaum Zionis,
gerakan Yahudi terbesar di zaman ini, supaya mereka membuat negara di sana.
Sehabis Perang Dunia Kedua disuruhlah orang Yahudi membentuk Negara Israel
di Palestina".

Buya Hamka berpulang ke Rahmatullah, 24 Juli 1981, telah meninggalkan
warisan dan pelajaran yang sangat berharga untuk ditindak lanjuti oleh
genarasi Islam, yaitu istiqamah dalam berjuang, menjaga persatuan umat dan
peduli terhadap urusan kaum Muslimin.

"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian
dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."(QS: Al-Hasyr/59:
10). (fn).

H. Ferry Nur S.Si, Sekjen KISPA (Email: ferryn2006@yahoo.co.id)

http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/buya-hamka-dan-palestina.htm


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: