Kamis, 01 Desember 2011

[daarut-tauhiid] Pelajaran-pelajaran berharga dari Bumi Jihad (oleh al Akh al Mujahid Abu Manshur Al Amriki hafizhohullooh)

Pelajaran-pelajaran berharga dari Bumi Jihad (oleh al Akh al Mujahid Abu
Manshur Al Amriki hafizhohullooh)

M. Fachry

*Ahad, 27 November 2011 20:11:03*

**

Forum Ansar al-Mujahideen merilis audio al Akh al Mujahid-Abu Manshur Al
Amriki, hafizhahullah, yang berjudul "Lesson Learned". Hidup Bukan Seperti
Yang Anda Lihat Dalam Film, demikian salah satu pelajaran dari beliau. Forum
Islam Al-Busyro menerjemahkan dan merilis ulang pesan berharga tersebut.
Berikut lengkapnya!

Bismillahirrohmanirrohiim, alhamdulillahirobbil 'alamiin. Sholatu wassalamu
'ala Rosulillah, wa'ala alihi wa shohbihi ajma'in wa man tabi'ahum bi
ihsani ila yaumiddin (Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, segala puji bagi Alloh Robb semesta alam, sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada Rosululloh SAW, keluarganya, para
sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga Hari Pembalasan).

Amma ba'du (Adapun kemudian) :

Saya telah memilih tema untuk ceramah pada hari ini dengan judul:
"Pelajaran-Pelajaran Berharga dari Bumi Jihad".

Saya memberikan judul itu karena saya merasa bahwa hal ini tidak hanya
menunjukkan tentang apa niat saya untuk berdiskusi pada hari ini, tapi saya
juga merasa judul itu juga memberikan sedikit konotasi militer –yang cocok,
terkait dengan topik Jihad yang kita akan bahas hari ini.

Sekarang tentu saja, saya tidak berniat untuk hanya berbicara tentang
hal-hal taktis yang biasanya dibahas setelah judul, tapi saya masih
berpikir bahwa hal tersebut sebagai judul yang layak untuk apa yang kita
akan bahas di sini hari ini.

Jadi Insya Alloh, sebelum kita mulai, sebagai tambahan saya ingin
mengingatkan semua orang dari sedikit mendengar lalu pergi, bahwa ceramah
ini akan menjadi sedikit lebih santai, dan mungkin agak kurang ringkas dari
sebagian besar audio Jihad di luar sana. Jadi saya harus meminta Anda semua
untuk bersabar dengan (ceramah) saya sebentar.

Langsung saja ke topik: pada dasarnya saya memiliki beberapa waktu untuk
merenungkan tentang lima tahun lebih saya di Somalia. Dan saya berpikir
bahwa mungkin transisi saya dalam berpikir –dari hari-hari sebelum (pra)
Jihad dan hijrah sampai ke (pasca) setelah Jihad dan Hijrah– adalah sesuatu
yang layak dibahas bagi mereka yang belum pergi dan melalui pengalaman yang
serupa.

Beberapa isu yang akan kita munculkan, beberapa dari isu tersebut mungkin
sangat inspiratif, beberapa hal lainnya mungkin akan sedikit lebih terbuka
dan nyata dari yang mungkin kita sukai, dan kemudian ada hal lainnya yang
dimaksudkan sebagai panggilan untuk bangkit (berjihad).

Sekarang untuk masuk ke topik pertama, saya ingin menyentuh pada masalah:
"Menjadi bagian dari Umat".

Yang saya maksud dengan hal ini adalah perasaan yang didapat seseorang
ketika akhirnya ia menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang pekerjaan atau
Green Card (kartu kewarganegaraan Amerika). Dia menemukan bahwa umat tidak
hanya keluarga dekat dan orang-orang yang dilihat di Masjid pada hari
Jumat. Sekarang, untuk benar-benar menjadi bagian dari umat tidak akan
terwujud sampai Anda keluar dari perut binatang buas itu dan Anda
benar-benar mulai hidup dalam zona krisis umat Islam. Anda mulai berjalan
dalam kemiskinan, hidup dibawah penindasan, dan memiliki perasaan
kehilangan harapan. Ini adalah apa-apa yang harus dialami jika ingin
menjadi bagian dari umat. Ini bukan tentang berjalan teratur ditrotoar dan
membeli sandwich di kereta bawah tanah dalam perjalanan kembali dari gym.
Dan bukan tentang belajar untuk Magister Anda atau mendapatkan promosi di
tempat kerja. Tapi mari kita sedikit masuk lebih dalam dari itu.

Ada semacam penyakit yang terjadi antara orang-orang ketika mereka terpisah
dari umat, yang mungkin kita bisa sebut 'Efek Starfish/Efek Bintang Laut'.
Ini terjadi ketika kaum Muslim, mereka menemukan diri mereka terpisah dari
umat. Jadi mereka mulai menghasilkan umat mini versi mereka sendiri –jauh
di dalam jantung Darul Kufur (Negara Kafir). Satu-satunya masalah dengan
'dunia mimpi' mereka ini adalah bahwa benar-benar tidak ada contoh bagi
umat Islam untuk melakukan hal ini pada hari-hari ketika di mana umat Islam
masih waras dan mereka masih memiliki Kekhilafahan dan mereka masih
memiliki kebanggaan dalam Dien nya.

Lagi pula, apa yang terjadi pada orang-orang adalah bahwa mereka mulai
melihat masalah-masalah yang mempengaruhi dunia Muslim melalui perspektif
Ray Ban mereka yang baru atau kacamata Oakley mereka. Sekarang, ketika
seorang Muslim dari tempat yang sangat jauh akhirnya muak dan menyerang
Amerika, apa yang anda dapat?! Anda mendapatkan salah satu teman
Starfish/Bintang Laut kami di sini melompat-lompat dan berbicara tentang
bagaimana hal itu akan sangat mengerikan bagi kaum Muslim. Ketika dia
mengatakan 'Muslim', apa yang orang ini benar-benar ingin katakan adalah
bahwa sebenarnya ini akan sangat buruk bagi gajinya atau masa depan
anak-anaknya atau sesuatu-sesuatu sepanjang kereta pemikirannya. Atau
mungkin juga ia takut dipenjara, atau mungkin lebih buruk.

Tapi pertanyaan sebenarnya di sini adalah apa yang membuat Starfish Mo
lebih pantas memiliki kehidupan yang bahagia daripada sebagian besar umat
Muslim lainnya? (Orang-orang yang hidup di negeri-negeri Muslim). Mengapa
mereka tidak memiliki hak untuk menjadi bahagia? Maksudku, ketika mereka
akhirnya muak, dan mulai melawan Amerika, apakah itu bukan seharusnya
menjadi tanda untuk para Starfish Mo mulai bergegas pergi mencari tahu apa
yang sedang terjadi? Haruskah dia tidak memiliki simpati yang lebih untuk
orang itu? Atau bahkan mungkin sedikit kebencian terhadap orang-orang yang
merugikan umat nya?

Saya pikir benar, dan aku cukup yakin bahwa agama kita membenarkannya.
Namun sayangnya apa yang biasanya kita lihat dari orang-orang adalah bahwa
mereka melihat melalui faktor emosional tentang kematian Joe atau Sally,
dan kemudian mereka mulai berbicara bahwa mereka adalah manusia juga –kita
bahkan mungkin mendengar tentang bagaimana hewan pun memiliki hak dalam
Islam.

Tapi sungguh, di sisi lain dari gambaran di sini, kita telah menjadi begitu
tidak peka terhadap penindasan terhadap umat Islam –dengan membiarkan diri
kita untuk menjadi sasaran dari media Barat– bahwa ketika datang berita
kematian Muhammad atau perkosaan terhadap Fatima, peristiwa ini hampir
tidak mendapatkan celaan dan kemarahan yang sama seperti apa yang kita
dapatkan dari para Starfish Mo tentang kemiskinan Joe dan kematian Sally.

Dan juga, untuk menambah bumbu dalam masalah ini, jika kita mendapatkan
seseorang yang datang dan berkata: "Apapun … siapa juga yang peduli tentang
Joe? Dia hanya seorang kafir! ", Maka kita akan mendapatkan banyak ceramah
dari Starfish Mo tentang bagaimana itu baik dan keren untuk bersimpati
terhadap kafir, dan pada dasarnya bermuara pada fakta bahwa Starfish Mo
telah benar-benar kehilangan arah. Dia tidak menyadari bahwa ini adalah
perang peradaban, ini bukan perang individu. Ini mungkin menjadi kasus yang
pas bahwa Joe hanyalah 'seorang Joe yang biasa' , dia bisa … mungkin ia
tidak pernah bermaksud jahat kepada Islam. Tetapi pada akhirnya hal ini
tidak mengubah fakta bahwa ia masih merupakan bagian dari suatu peradaban
yang sedang berperang dengan Islam! Jadi apa yang seharusnya dilakukan
adalah bahwa pertama, kita … kita harus memilih untuk memihak. Dan kemudian
setelah itu (kedua), kita mampu untuk khawatir dalam memberi keadilan
kepada individu yang menemukan diri mereka terjebak dalam situasi yang
buruk. Mirip dengan bagaimana Alloh (SWT) menggambarkan –dengan Ayat
berikut– Alloh (SWT) berfirman:

"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi
kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan
di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan
Alloh. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja
kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka
menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong, kecuali orang-orang
yang meminta perlindungan kepada suatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu
telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu
sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi
kaumnya. Kalau Alloh menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka
terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka
membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian
kepadamu maka Alloh tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh)
mereka.". Ini adalah ayat 89-90 dari Surat An-Nisa.

Jadi di sini kita bisa melihat bahwa pertama-tama Alloh telah memerintahkan
kita untuk memerangi kaum kafir, yaitu orang-orang yang tidak memilih untuk
menerima Islam, dan Dia (Alloh SWT) tidak membuat perbedaan antara mereka
dalam hal ini.

Kemudian, setelah itu Dia mengingatkan kita bahwa mereka yang datang kepada
kita dan menginginkan gencatan senjata –yang mereka tidak ingin melawan
kita juga tidak ingin melawan rakyat mereka sendiri– ini adalah orang-orang
yang menjadi aman dari kita.

Sekarang masalahnya di sini adalah bahwa para Starfish Mo belum berada di
sisi yang benar. Mereka tidak mengambil langkah yang pertama tetapi dia
sudah pergi membela kasus untuk Joe – mereka tidak pernah keluar membela
terhadap penindasan umat-Nya dan tidak pernah meminta gencatan senjata.
Sekarang, salah satu alasan terbesar untuk hal ini adalah sentimen
berlebihan yang ditujukan untuk kaum kafir yang biasanya berhubungan
dengan, Anda tahu apa yang mereka katakan, bagaimana hal ini akan
membahayakan apa yang mereka sebut 'dakwah'. Tentu saja ketika mereka
mengatakan 'dakwah', ini tidak berarti seperti dakwah yang Nabi (Sholallohu
A'laihi Wasallam) pernah contohkan. Mereka tidak benar-benar bermaksud
dalam mendefinisikan Islam yang secara sederhana dan singkat mengatakan:
"Terimalah Islam dan Anda akan aman". Atau salah satu yang mengatakan:
"Jika anda tidak tunduk kepada Islam maka anda akan bertanggung jawab atas
kehancuran kaum anda".

Sekarang ini tidak seperti itu … ini bukan apa yang mereka maksud dengan
'dakwah'. Apa yang mereka maksud dengan 'dakwah' adalah kepura-puraan,
kepalsuan, 'wajah Islam yang ramah' yang mereka ingin gambarkan untuk
menjaga posisi mereka sebagai Imam Masjid atau dalam rangka untuk menjaga
diri dari penjara.

Dan sayangnya kita memiliki beberapa orang lainnya –yang konon bahkan
percaya tentang Jihad– tapi mereka masih memberitakan jenis slogan yang
sama. Beberapa dari mereka, Anda mendengar mereka berkata: "Jangan
berHijrah !". Beberapa dari mereka, mereka berkata: "Jangan membuat kita
terlihat buruk di sini, di Darul Kufur !". "Jangan melakukan apapun untuk
membahayakan kita !". Mereka memberitahu Anda: "Pilih Fulan (dan
lain-lain), dan terlibat dalam sistem pemerintahan !".

Jadi apa yang mereka coba lakukan di sini adalah, mereka mencoba untuk
mengambil semacam 'jalan tengah' antara mereka yang pro Amerika dan mereka
yang bersama 'teroris'. Dan mereka melakukan ini pasca Peristiwa 9/11 di
dunia. Dan masalahnya adalah bahwa meskipun fakta bahwa mereka ingin
menapaki jalan tengah ini, kaum kafir mereka tidak berhenti memberi kita
contoh sehari-hari dimana mereka tidak percaya pada 'wilayah abu-abu',
mereka tidak percaya terhadap garis tipis di sini. Jadi setiap orang harus
menyadari –cepat atau lambat– mencoba untuk mempraktekkan agama Anda di
Darul Kufur adalah tidak lebih dari sebuah mimpi (khayalan saja). Tapi di
sisi lain ada secercah cahaya, saya katakan yang sebenarnya, saya percaya
bahwa beberapa orang mulai bangun. Banyak dari mereka, Anda tahu, saya
mendengar mereka bertanya pada diri sendiri: "Bukankah ini merupakan suatu
kemunafikan, bagi kita untuk mendukung Jihad dan umat, tetapi –pada saat
yang sama– kita masih menjalani kehidupan normal kita, kehidupan
sehari-hari, dan mencoba untuk terlibat dalam dakwah, dan kamu masih bisa
memberikan kaum kafir senyuman."

Hal yang masih menahan mereka sadar kembali, ada dalam pertanyaan dari
mereka, alasan mengapa mereka tidak benar-benar mengerti tentang kenyataan,
adalah bahwa mereka telah memiliki ide yang salah mengenai dakwah, seperti
yang kita telah disebutkan diatas. Dan membiarkan mereka untuk berpikir
bahwa dakwah yang dilakukan tanpa harus memiliki Izzah (kehormatan) apapun.

Jadi inilah (yang menyebabkan) mengapa mereka tidak dapat memahami
kemunafikan yang nyata yang terletak dalam tindakan mereka yang mereka
merasa aneh tentang nya. Dan fakta dari masalah ini adalah bahwa unsur
nyata dari kemunafikan bukan tentang masalah bermuka dua, berhadapan dengan
kaum kafir di satu sisi, dan kemudian bersimpati kepada mereka di saat yang
lain.Unsur nyata dari kemunafikan di sini adalah bahwa anda mengklaim
mendukung Jihad dan anda mengaku mendukung umat, tetapi Anda masih belum
total dalam bergabung dengan seluruh umat. Jadi pada dasarnya, apa yang
saya coba katakan di sini adalah bahwa menunggu Khilafah untuk muncul dan
kemudian barulah bergabung bukan merupakan kesungguhan dalam mendukung kaum
muslim di negeri-negeri Islam. Dan menunggu para mujahidin untuk gagal dan
kemudian kembali ke kehidupan normal anda karena Anda tidak pernah
berkompromi dengan itu adalah sesuatu yang juga bukan bentuk dukungan nyata.

Sekarang, setelah menyentuh menjadi bagian dari umat dan masuk dalam
diskusi tentang dakwah dan kesan palsu dari orang-orang di Barat yang
mereka miliki mengenai apa sebenarnya arti dakwah, ini membawa saya ke
pelajaran berikutnya apa yang ingin dibahas di sini adalah saya
menyebutnya: "Pengetahuan (Ilmu) Adalah Untuk Diamalkan Jadi Carilah
Pengetahuan Yang Berhubungan Dengan Hal Tersebut".

Sekarang, ketika kita masuk ke pelajaran ini, topik di sini, ada dua
kutipan yang datang ke pikiran yang benar-benar mempengaruhi saya. Yang
pertama saya ingat kembali pada hari-hari, dimana saya ingat menonton
Khattab (semoga Alloh mengasihi beliau) dan salah satu wawancara selama ia
tinggal lama di Chechnya, berjihad di Chechnya, ada satu wawancara di mana
ia mengeluh bahwa umat muslim mati dan mereka tinggal dalam penindasan, dan
kaum kafir yang telah mengambil tanah Muslim, namun kita memiliki ulama di
tanah-tanah yang dijuluki berlandaskan syariah dan sebagainya, mereka
khawatir semata-mata dengan hal-hal seperti boleh atau tidaknya piring
satelit. Sekarang tentu saja kita harus memberikan setiap bagian dari agama
kita hak-haknya dan karena semua hal dalam agama kita adalah penting. Tapi
intinya di sini –titik yang Khattab coba untuk lalui di sini– adalah bahwa
perlu bagi kita untuk memprioritaskannya. Terutama dalam masa krisis. Jadi
kita harus menempatkan pembebasan tanah Muslim dalam urutan pertama. Jihad
dan Hijrah harus menjadi urutan pertama hari itu. Dan kemudian setelah itu,
semua Ahkam lain (Perintah), kita berikan prioritas yang sesuai.

Sekarang, kutipan kedua, yang juga berhubungan dengan topik di sini yakni
pengetahuan (ilmu), menuntut ilmu (ilmu) sesuai dengan situasi kita saat
ini (waqi). Kutipan kedua yang –saya selalu merasa tersentil– seperti
kebanyakan kutipan dari Abdullah Azzam (semoga Alloh mengasihi beliau), itu
kutipan yang benar-benar menunjukkan orang ini, dia hidup jauh di depan
dari masanya. Dan sebagian kutipan nya, yang selalu penuh hikmah walaupun
berapa lama telah berlalu adalah bahwa dia berkata kepada mereka. Yang saya
maksudkan di sini, ia mengatakan: "Ada orang-orang di luar sana yang mereka
percaya bahwa dasar atau prinsip agama ini hanyalah permainan atau hiburan
sia-sia belaka. Mereka percaya bahwa prinsip-prinsip mereka dapat dicapai
hanya oleh seseorang yang memberikan pidato dengan fasih, dengan
memperindah kata-kata, atau dengan menulis sebuah buku yang dicetak dan
ditempatkan pada rak-rak buku." Sampai ia (Abdullah Azzam) mengatakan: "ini
tidak pernah menjadi jalan para pendakwah (orang yang menyeru manusia
kepada Alloh)".

Kebenaran dari masalah di sini … adalah bahwa realitas situasi kita saat
ini adalah banyak dari apa yang disebut ulama kita –bahkan orang-orang yang
bersimpati dengan gagasan Jihad– masih terjebak dalam dunia kecil dari
ceramah dan buku, seperti yang Syaikh kita telah katakan tadi. Sangat
sedikit dari mereka yang siap untuk dipenjara –atau mati– untuk apa yang
mereka percayai dan khotbahkan. Kemudian anda mempunyai orang lain, yang
lebih jauh lagi keluar jalur. Mereka bahkan tidak sedikitpun memberikan
topik tentang Jihad dan Hijrah. Sebaliknya mereka terlalu sibuk
mendiskusikan apakah Madzhab Hambali lebih baik, atau Madzhab Hanafi,
mereka ingin tahu apakah hal ini Sunnah atau yang itu bukan sunnah, secara
teoritis, membatalkan suatu ayat dari Al-Qur'an, meskipun tidak pernah ada
contoh-contoh semacam itu sebelumnya. Mereka ingin tahu apakah suatu hadits
tertentu harus dianggap 'Aziz' atau masuk kategori 'Mustafeedh'. Mereka
ingin mencari jalur periwayatan hadits-hadits yang telah jamak dikenal
sampai ke tingkatannya. Beberapa dari mereka, mereka berdebat tentang
topik-topik lama semacam meluruskan shof diwaktu sholat, atau tentang
pakaian yang menjulur di bawah pergelangan kaki (Isbal). Anda juga mempunya
orang lain yang terjebak dalam Opera Sabun dari Robi' Al-Madkholi dan para
Murjiah kaki tangan nya. Jadi ini mungkin tampak normal bagi orang yang
tinggal di Darul Kufur, tetapi bagi orang yang hidup di bawah dentuman
pemboman altileri (alat berat) yang tanpa henti, atau seseorang yang terus
menerus mendengar tentang kesyahidan salah satu dari teman dekatnya,
diskusi-diskusi ini lebih mirip menjadi seperti lelucon yang sehat daripada
mereka-mereka, kau tahu, mereka yang "tulus menuntut ilmu".

Saya yakin bahwa, itu cukup sebagai diskusi tentang pelajaran di sini, mari
kita lanjutkan ke pelajaran berikutnya, sedikit berhubungan dengan topik
diatas. Pelajaran selanjutnya adalah – ini disebut: "Ribath Merupakan
Sebuah Peluang Besar Untuk Meningkatkan Kualitas Diri Seseorang".

Sekarang ada banyak orang di luar sana yang berpikir bahwa datang ke bumi
Jihad atau berhijrah berarti mengakhiri untuk menuntut ilmu pengetahuan
–atau mungkin bahkan mengakhiri kehidupan seperti yang kita dengar (selama
ini). Banyak orang di luar sana, banyak dari mereka, mereka berbicara
tentang semua hal yang mereka harus selesaikan sebelum mereka dapat pergi
untuk berjihad. Mereka berpikir bahwa mereka tidak akan pernah melihat lagi
kesempatan kedua. Tetapi orang-orang, mereka benar-benar belum melihat
realitanya di lapangan. Semua orang, yang datang untuk berjihad atau
berhijrah, mereka dapat memberitahu Anda, hal pertama yang perlu Anda
lakukan adalah Anda perlu untuk memiliki kecintaan. Karena memerangi musuh
–sering kali itu sebuah kesempatan langka sebenarnya– mungkin hanya datang
sekali sebulan atau lebih. Ada saat-saat –tentu saja– ketika hal yang
benar-benar dalam situasi panas, tapi itu bukan menjadi suatu aturan baku.

Banyak orang yang jatuh ke dalam perangkap ini ketika berpikir tentang
Siroh Nabi (SAW), mereka mendapatkan gambaran tentang para sahabat selalu
melakukan operasi militer, selalu ada yang berkeliaran di gurun hanya untuk
mencari pertempuran. Namun dalam kenyataannya Alloh (SWT) mengatakan dalam
Surat-Taubah, ayat 126:

"Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji
sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan
tidak (pula) mengambil pelajaran? ".

Banyak Muffassirin (ahli tafsir) mengatakan apa yang dimaksud di sini,
adalah bahwa mereka dapat mencoba sekali atau dua kali setahun, dalam
bentuk pertempuran, dalam bentuk keluar untuk berjihad. Jika dilihat
tanggal pertempuran utama dalam Siroh akan berguna untuk menunjukkan
seberapa realistis angka/jumlah pertempuran yang sebenarnya. Kemudian,
sisanya merupakan pertempuran yang lebih kecil –mereka sebenarnya adalah
Sariyah-sariyah (batalyon) yang dikirim keluar oleh Nabi (SAW), terdiri
dari, Anda tahu mereka biasanya relatif terdiri dari sejumlah kecil para
sahabat. Pada dasarnya adalah, untuk semua orang di luar sana, yang Anda
tahu mereka merasa bahwa mereka tidak bisa datang ke jihad karena mereka
ingin menuntut ilmu atau apapun alasannya, intinya adalah bahwa ada
kehidupan setelah pertempuran. Kau tahu, untuk orang-orang yang tidak
mendapatkan kesyahidan mereka tetap hidup, sehingga mereka memiliki banyak
waktu luang yang mereka butuhkan untuk diisi dengan ibadah, yang mereka
perlu untuk mengisinya dengan mencari ilmu pengetahuan dan hal-hal yang
bermanfaat lainnya.

Jadi bagi Anda di luar sana yang percaya bahwa keutamaan menuntut ilmu
lebih besar dari kebaikan untuk mengamalkannya, bahwa itu lebih besar
daripada keutamaan memenuhi kewajiban individu untuk membebaskan
negeri-negeri kaum Muslim, kita di sini, kita memiliki waktu penawaran
terbatas bagi Anda, Anda memiliki kesempatan untuk terlibat langsung dalam
kedua hal tersebut.

Dan ini membawa kita ke topik berikutnya, ini terkait pula dengan topik
kita, pelajaran yang saya sebut: "Orang-Orang Umumnya Tidak Mengetahui Cara
Untuk Membantu Jihad".

Sekarang ada banyak orang di luar sana, mereka memiliki rencana-rencana
sendiri tentang bagaimana mereka akan membantu Mujahidin. Tetapi
kenyataannya adalah mereka telah sebenarnya ditipu oleh syaithan –atau
banyak dari mereka– menjadi benar-benar tak melakukan apa pun. Jadi, untuk
melanjutkan tema tentang menuntut ilmu, ada beberapa orang di luar sana,
mereka berpikir bahwa mereka akan mempelajari agama selama 10 tahun, dan
kemudian mereka akan datang ke tanah Jihad menjadi seorang "Mufti bagi
Mujahidin" yang telah lama ditunggu-tunggu. Sekarang masalah dengan Rencana
Utama ini adalah bahwa kebanyakan orang, mereka tidak berhasil melalui
rintangan dari Dunia (dunia sementara), mereka tidak mampu melaluinya.
Bahkan mereka, Anda tahu, tidak mendapatkan pula "kartu bebas penjara".
Banyak orang, menemukan diri mereka sebelum mereka berhasil masuk, gaya
hidup ini telah menyebabkan mereka ke penjara sebelum membawa mereka ke
Jihad yang sebenarnya. Sekarang, untuk yang berhasil masuk, banyak dari
mereka, mereka menemukan diri mereka tidak pada tempatnya, untuk mencoba
menerapkan pengetahuan teoritis mereka dengan realitas di lapangan.

Inilah alasan mengapa saya mengatakan bahwa yang terbaik adalah untuk
datang langsung ke medan Jihad, dan kemudian mencari tahu, apa yang
benar-benar diperlukan oleh para Mujahidin. Dan jika itu akan menjadi
sepuluh tahun waktu untuk belajar, maka anda telah melakukan yang terbaik
dalam lingkungan kehidupan yang nyata, diantara para Mujahidin. Sehingga
Anda tidak perlu membuang waktu untuk kembali mencoba masuk ke bumi jihad.

Rencana lain yang umumnya dikemukakan adalah orang-orang di luar sana,
mereka mengatakan bahwa mereka akan menjadi seorang dokter atau seorang
pebisnis besar, dan kemudian mereka akan membantu mendanai Jihad. Sementara
ini juga –seperti rencana sebelumnya– biasanya membutuhkan waktu satu
dekade atau lebih, juga memiliki rintangan yang sama seperti ide diatas
tadi. Ini benar-benar hanya sedikit terlalu naif. Karena, orang-orang ini,
memiliki gagasan bahwa suatu hari mereka akan dapat memberikan, Anda tahu,
Satu Juta Dolar untuk Mujahidin. Dan Insya Alloh jika mereka melakukan itu
mereka akan diberi imbalan pahala. Insya Alloh mereka akan mendapatkan
pahala yang besar untuk itu.

Tetapi kenyataannya ini hanyalah seperti tagihan satu bulan atau lebih
untuk Mujahidin. Sudah pasti jauh lebih menguntungkan bagi mereka untuk
bekerja pada suatu rencana, ide-ide tentang bagaimana untuk memanfaatkan
sumber daya yang telah dimiliki oleh kaum Muslim, dan berpikir tentang
bagaimana kita dapat menyalurkan zakat, atau shodaqoh rutin dari Muslim
yang kaya kepada Jihad. Ide yang lain yaitu menggunakan sebagian kecil dari
uang itu dan memasukkannya ke arah operasi yang dapat menghasilkan Ghonimah
(harta rampasan yang di dapat dari perang) atau Fa'i (harta rampasan yang
di dapat tanpa berperang) dalam jumlah jauh lebih besar dan dalam jumlah
yang jauh lebih cepat waktunya.

Lalu ada orang lain, Anda tahu bahwa mereka memiliki rencana mereka tentang
bagaimana mereka akan membantu Jihad, dan Anda tahu bahwa mereka akan
membuang banyak waktu sebelum mereka datang, dan bahkan mungkin mereka akan
menghamburkan banyak uang. Mereka mencoba untuk menjadi binaragawan raksasa
atau menjadi pendekar bela diri. Tapi jangan salah mengartikan dahulu,
maksud saya, pasti ada manfaat untuk hal ini, pasti bermanfaat untuk
menjadi sehat, untuk mengetahui bagaimana melatih diri sendiri atau apapun
yang ingin anda lakukan. Tapi tidak seharusnya terlalu dibesar-besarkan di
luar proporsi. Dan bagi mereka yang telah melihat medan Jihad, mereka tahu
kebanyakan ikhwan-ikhwan mereka tidak memiliki waktu atau uang untuk
menjaga kebiasaan makan lima kali sehari dan minuman suplemen penunjang
disela-sela sesi latihan dan istirahat, dan sebagainya. Pada kenyataannya
beberapa hari hanya ada teh dan kurma, atau nasi putih. Dan untuk para
pendekar bela diri ini merupakan benar-benar sebuah kesempatan langka
ketika seseorang mendapat kesempatan untuk mengeksekusi tendangan
terbangnya dengan sempurna pada seorang kafir: sebagian besar hanyalah
peluru dan peluru dan hal-hal semacam itu.

Jadi, apapun yang Anda lakukan, intinya di sini adalah untuk melakukannya
secara seimbang. Dan apa pun yang Anda lakukan, pastikan bahwa hal itu
tidak mencegah Anda datang ke bumi jihad sesegera mungkin.

Sekarang pindah ke pelajaran berikutnya –masih bertema tentang teh dan
kurma– pelajaran kelima adalah: "Kebutuhan Hidup Sebenarnya Hanya Sedikit".

Topik –itu mengingatkan saya– saya memiliki beberapa teman seruangan di
masa lalu, dan di sana ada satu saudara, ia pindah ke ruangku dan waktu itu
saya sedikit ada pada posisi bangkrut. Setelah saya mendapat apartemen baru
ia pindah pada hari berikutnya, ia mulai membawa kotak-kotak barangnya
–satu kotak dan kotak lainnya– dan saya pergi melewati semua kotak-kotak
itu, dan saya menemukan bahwa pria itu, kau tahu, saya mulai berpikir
"mengapa orang ini membutuhkan begitu banyak sampah, hanya untuk hidup
sehari-hari?"

Jadi saya mulai melihat isi kotak nya: Saya menemukan alat-alat dapur. Ada
mesin khusus untuk membuat wafel. Satu lagi, hanya untuk menghancurkan lada
hitam. Kemudian ada sendok khusus, Anda tahu, pisau khusus, saya tidak tahu
ada pisau ikan, sendok buah atau sesuatu seperti itu. Untuk semua jenis
makanan. Ada blender hanya untuk mengaduk adonan kue, Anda tahu apa yang
saya maksud? Ini adalah sedikit gila untuk bujangan yang memiliki semua hal
tersebut.

Intinya, sebelum anda paham tentang situasi di medan Jihad, simak sejenak
tentang cerita ini, kecuali jika Anda memulai sebuah front Jihad baru di
Uni Emirat, Anda tidak akan menemukan jenis kenyamanan hidup seperti itu
yang mungkin anda dapatkan sewaktu tinggal di Barat. Di sini khususnya di
Somalia, Anda mungkin tidak akan pernah melihat microwave, atau bahkan oven
yang normal. Sekarang aku ingat nenek ku, beliau memiliki oven dari
kira-kira tahun 60-an, dan itu terlihat seperti teknologi baru di sini. Dan
kemudian Anda mendapatkan, bahwa sebagian besar Mujahidin, sekedar melihat
televisi atau menggunakan ponsel, menjadi suatu yang sangat jarang bagi
banyak dari kami disini.

Dan ketika tinggal di hutan bahkan lebih aneh lagi. Pada waktu Anda tinggal
di luar sana begitu lama, sekelompok tenda dengan beberapa jalur yang
terhubung melalui pohon-pohon, itu mulai terlihat seakan-akan sebuah
kompleks apartemen, atau kota kecil. Kau tahu, jika pisang datang dari luar
sana, menuju jalur Anda, atau jika Anda berhasil melewati sebuah desa yang
entah bagaimana dapat menghasilkan es atau Anda tahu mereka menjual
beberapa makanan penutup/snack Anda mendapatkan perasaan bahwa Anda telah
menemukan Surga di bumi . Intinya, supaya tidak terlalu melebar
kemana-mana, bahwa kami tidak mencoba untuk menakut-nakuti, mungkin kita
ingin membangunkan mereka sedikit, tapi bahkan itupun bukan maksud kami
disini, Maksud sebenarnya adalah seperti iklan komersial di televisi: "Jika
saya bisa melakukannya, Anda pun bisa melakukannya juga!"

Jadi, singkatnya, pelajaran yang saya ingin sampaikan, setelah melalui
jenis gaya hidup ini, adalah bahwa orang-orang akhirnya terbiasa, Anda
tahu, kita menjadi terbiasa untuk hidup apa adanya. Dan ketika kita melalui
proses tersebut, kita menyadari bahwa kebutuhan dasar kehidupan nyata
sebenarnya, benar-benar dapat anda bawa pada tas ransel dibelakang punggung
Anda. Mungkin jika Anda butuh lebih besar cukup diangkut oleh keledai.

Hal ini menggerakkan kita ke pelajaran berikutnya yang saya suka
menyebutnya: "Hidup Bukan Seperti Yang Anda lihat dalam film".

Pada kenyataannya judul ini benar-benar bisa mewakili sebagian besar
pelajaran yang ada –atau bahkan bisa menjadi judul dari seluruh ceramah
kali ini– tapi aku akan mencoba untuk membatasi beberapa poin saja, tentang
Jihad di sini, orang-orang mungkin berpikir bagaimana keadaan berjalan di
lapangan. Poin pertama adalah perlu diingat bahwa Mujahidin bukanlah para
Sahabat (sahabat Nabi Muhammad SAW), dan mereka bukan pula malaikat. Dan
saya tidak akan menyebutkan daftar panjang tentang kesalahan-kesalahan
mereka, tetapi kenyataan dari hal ini bahwa Mujahidin adalah manusia biasa.
Mereka membuat kesalahan mungkin sesering mereka melakukan hal yang benar.

Ada beberapa orang, mereka ingin mengambil fakta ini –yang seharusnya
adalah suatu hal yang umum– mereka ingin mengambil itu menjadi semacam
momen untuk menyerang prinsip-prinsip agama, Anda tahu, mereka ingin
menyerang amal sholeh Jihad dan Hijrah. Tapi ini jelas bukan pendekatan
yang adil. Kita harus memisahkan antara dasar validitas perjuangan dengan
kesucian mereka yang berusaha menegakkannya. Dasar perjuangan mereka adalah
seratus persen valid. Tidak ada keraguan tentang itu yang dibuktikan dengan
adanya perintah tentang ini dalam agama Islam. Adapun orang-orang yang
berusaha menegakkannya mereka hanyalah manusia biasa seperti yang kami
katakan sebelumnya. Jadi daripada terfokus pada kesalahan mereka, apa yang
kami benar-benar minta dari para kritikus di luar sana, agar datang ke bumi
jihad, sehingga mereka dapat menunjukkan kepada semua orang bagaimana yang
seharusnya dilakukan. Bagaimana hal ini harus dilakukan. Dan bahkan di sini
dalam Jihad, saya telah melihat banyak kritikus, Anda tahu ada banyak
sekali …di antara Mujahidin, dimana kita dapat menyaksikan bagaimana jihad
berjalan dan sebagainya.

Setelah mereka naik pangkat dan mereka mulai menerima tanggung jawab, tidak
butuh waktu lama sebelum mereka sendiri, menjadi rendah hati, karena
masalah yang berkepanjangan yang dihadapi sehari-hari oleh Mujahidin. Dan
kemudian mereka sendiri mereka mulai berbicara lebih lanjut tentang
bagaimana kita dapat menemukan solusi, bukan siapa yang bisa tuding atas
kesalahan ini-itu. Dengan penjelasan ini, saya telah menyebutkan bahwa
mungkin Muhajirin, dan Mujahidin memiliki kesalahan-kesalahan dan sebagai
tambahan, saya masih ingin mengatakan bahwa Mujahidin –sebagai benteng
pertahanan umat saat ini– bahwa di antara mereka terdapat beberapa
individu-individu terbaik yang telah seharusnya dihasilkan ummah. Maksudku
sebagai penghargaan tambahan bagi mereka, bahwa meskipun hanya berjumlah
beberapa ribu dengan persenjataan sangat sedikit, mereka telah berdiri
sebagai benteng pertahanan bagi seluruh umat, dalam menghadapi musuh yang
berjumlah ratusan ribu dengan negara super power dari sisi peralatan. Dan
mengetahui sedikit berita gembira ini, membuat lebih mudah untuk memahami
poin berikutnya, yang terkait dengan kehidupan di film.

Poin lain yang realistis di sini adalah bahwa dalam kehidupan nyata para
pahlawan, para Mujahidin, mereka tidak selalu menang. Tentu saja kita tidak
perlu untuk pergi ke beberapa diskusi panjang tentang apa artinya
kemenangan sejati nyata, dan sebagainya, tapi saya pikir untuk anda semua,
yang pernah membaca 'Constants of Jihad (Tegar di Jalan Jihad)' oleh Syaikh
Yusuf al-Uyairi (semoga Alloh mengasihi beliau), semua itu akan dijelaskan
dengan cukup baik. Untuk menjadi jelas di sini apa yang kita bicarakan
adalah pertempuran yang sebenarnya di medan perang. Alasan utama untuk ini
adalah kenyataan yang menyakitkan bahwa Mujahidin –umat Islam pada umumnya–
kita tidak selalu layak mendapatkan kemenangan. Dan ini karena
berkali-kali, kita belum memenuhi syarat dan kondisi yang diperlukan. Kita
bisa melihat ini bahkan dalam kehidupan para sahabat, mereka juga diliputi
oleh kekalahan.

Alloh (SWT) menguji mereka (para sahabat) dengan kepahitan berupa kekalahan
karena tidak mematuhi perintah Nabi (saw), atau bahkan mungkin karena
menjadi terlalu angkuh atau sombong. Mujahidin pun tidak berbeda, Mujahidin
juga sedang berusaha dan mereka juga jatuh kedalam banyak kesalahan yang
bermacam-macam. Untuk membuat keadaan menjadi lebih baik, mayoritas umat
belum sepenuhnya bangun. Dan ini membawa kita mendapat cobaan lebih, ujian,
dan kesengsaraan sampai keadaan fakta ini berubah: sampai umat mau bangun,
ini akan menjadi tetap sama.

Dengan demikian, maksud saya berbicara seperti yang telah saya katakan
tentang medan pertempuran, tingkatan taktik dalam medan perang dan
sebagainya, tetapi pada tingkat strategis sisi terang dari situasi di sini
adalah bahwa perang masih jauh dari selesai, dan catatan pertempuran hampir
tidak berarti: tidak peduli berapa banyak kita kehilangan pertempuran
individu, tujuan sebenarnya di sini adalah tentang peperangan. Dan
kenyataan pahit lainnya adalah bahwa kaum kafir sendiri, mereka sangat
paham, dan menyadari dengan pasti bahwa kemenangan tidak lebih adalah buah
kesabaran. Jika umat muslim tetap terus melawan, dan memang umat ini
ditakdirkan untuk itu, sebagaimana Alloh (SWT) telah memberikan kita kabar
gembira maka mereka tidak pernah bisa ditaklukkan.

Sungguh, suatu bangsa yang ditaklukan bukan yang kehilangan tanah atau
menderita kekalahan dalam medan pertempuran, tetapi sebuah bangsa yang
takluk adalah yang menyerah, memilih menyerah dan berhenti melawan. Saya
mengatakan hal ini karena faktor duniawi memiliki efek pada pertempuran
yang sebenarnya dan sebagainya, pada pertempuran individu. Maksudku,
memerangi tank dengan batu tidak akan membawa dampak apapun. Tetapi pada
saat yang sama kita dapat melihat bahwa ketika orang tidak lagi peduli
tentang kematian, dan ketika mereka memiliki kesabaran dan ketekunan yang
mereka butuhkan untuk melanjutkan perjuangan, mereka tidak pernah bisa
ditaklukkan! Bahkan oleh tank-tank yang dimana mereka tidak memiliki
senjata yang sesuai untuk menanganinya, tidak peduli berapa banyak
tank-tank ingin melampiaskan kehancuran, jika orang-orang memiliki
kesabaran, kehancuran perorangan yang terjadi, contohnya penghancuran dari
tank-tank ini tidak berarti banyak pada tingkat strategis siapa yang
memenangkan perang.

Untuk membahas lebih dalam, izinkan saya memberikan contoh yang lebih
kongkrit dari apa yang saya bicarakan. Di Somalia, dunia telah melihat
bagaimana tank-tank AMISOM telah menjadi benar-benar dihancurkan hanya
dengan keberanian beberapa pria yang menolak untuk melarikan diri. Tentu
saja kita harus ingat bahwa kemenangan ini atas ijin dari Alloh (Subhanahu
Wa Ta'ala). Qodar (Keputusan) Alloh –kita harus selalu ingat– Qodar Alloh
memiliki peran besar dalam pertempuran ini. Karena seperti bala angin topan
selama Pertempuran al-Ahzab (menjadi bala bantuan), Alloh (Subhanahu Wa
Ta'ala) telah memberikan kemenangan Mujahidin di Somalia melalui bantuan
dari bumi. Dari waktu ke waktu tank-tank AMISOM menemukan diri mereka
terjebak dalam lubang, dan mereka dikelilingi oleh Mujahidin yang marah.
Dalam hitungan jam, dapat dipastikan, mereka menyerah dan meninggalkan
kendaraannya.

Dan seperti saya katakan, sekali lagi, bukan hanya bumi, Alloh (Subhanahu
Wa Ta'ala) mempunyai jundi-jundi (tentara) yang kita tidak tahu, tetapi
Alloh (Subhanahu Wa Ta'ala) juga adalah satu-satunya alasan dari keberanian
Mujahidin dalam diri mereka untuk melawan tank-tank ini sementara mereka
berada jauh dibawah level –dalam hal sumber daya dan perlengkapan. Dan
Alloh (Subhanahu Wa Ta'ala) adalah alasan untuk kepengecutan musuh, Ia lah
yang berkuasa menyebabkan rasa takut di hati musuh. Dan ini adalah karena
Alloh (Subhanahu Wa Ta'ala) –melalui Nabi (SAW)– telah memberitahu kita
bahwa hati umat manusia berada di antara jari-jari Ar-Rohman, dan Dia
bolak-balik sebagaimana yang Dia inginkan.

Sekarang pada diskusi ini, Anda tahu, walaupun apapun kesulitan yang kita
lalui pada tingkatan taktik, kemenangan ada disisi kami (mujahidin) Insya
Alloh, dan ini membawa saya ke topik berikutnya, yang berkaitan dengan
kekurangan kaum kafir, kelemahan mereka dan sebagainya, Saya menyebutnya
pelajaran nomor tujuh, di sini: "Kaum Kafir adalah Kaum yang Tidak Tak
Terkalahkan Seperti Yang Mereka Coba Gembar-gemborkan".

Jadi seperti yang telah saya katakan, kita berbicara tentang bagaimana tank
menjadi tidak berguna sama sekali, mereka terjebak dalam sebuah lubang,
sekarang mari kita beralih tentang beberapa perangkat keras mereka yang
lebih berharga seperti rudal jelajah. Tentu saja orang-orang di luar sana
yang tahu sedikit sejarah Jihad, Pertempuran Jhangi menjelaskan sangat baik
ketidakmampuan apa yang disebut kafir sebagai bom pintar.

Sekarang, sebagai contoh kongkrit di sini dari Somalia kita memiliki
teladan Adam Hashi Ayrow (semoga Alloh mengasihi dia). Mungkin banyak orang
tidak tahu bahwa dia benar-benar dibom pada berbagai kesempatan. Kafirin
membom dia sekali di dekat Dobley, lain waktu mereka mencoba untuk membom
dia di Ogaden, dan dia hanya bertemu nasib yang tak terhindarkan sebagai
syuhada(Insya Alloh) setelah Kafirin berhasil menggunakan mata-mata dan
peralatan khusus untuk menentukan keberadaannya dan kemudian setelah itu
mereka menembakkan sekitar empat rudal jelajah pada satu rumah tinggal.
Meskipun begitu ada beberapa orang yang tinggal di dalam rumah, mereka
selamat, salah satu dari mereka, ia terus bertempur di garis depan dan ia
mempecundangi tank-tank musuh yang sama yang kita bicarakan sampai hari
ini. Nabhan misalnya (semoga Alloh mengasihi dia) dia juga, Anda tahu,
mereka berusaha membom dia di berbagai kesempatan. Dia mengatakan kepada
saya, pada suatu kesempatan bom mereka mendarat hanya 10-20 meter dari dia,
dan meskipun begitu ia bahkan tidak terluka, ia tidak memiliki cedera
sedikitpun untuk dapat ditunjukkan. Ini adalah dengan rudal jelajah. Dia
menyaksikan pemboman kamp pelatihan Al Farouq di Afghanistan, dan itu tidak
membuat dia benar-benar syahid sampai Amerika menyerang mobilnya dan mereka
menembakinya dengan ribuan amunisi. Dan ini adalah menarik untuk
diperhatikan karena ini 'berlebihan', satu-satunya alasan untuk itu adalah
bahwa Amerika takut dengan harus turun ke medan perang dan terlibat dalam
api peperangan dengan hanya beberapa 'teroris' bersenjata ringan.

Jadi poin dari semua ini adalah bahwa Amerika mereka memiliki alat
propaganda untuk mendramatisir kekuatan mereka. Sebagai contoh, bahkan
beberapa rudal lainnya, mereka memberi mereka nama-nama seperti rudal
'Hellfire/Api Neraka'. Dan jika Anda mau meneliti tentang ini, atau jika
Anda melihatnya dan efek yang ditimbulkan dan sebagainya, itu benar-benar
itu tidak lebih dari sebuah RPG yang bonafit. Dan dalam kebanyakan situasi
mereka menembakkan rudal-rudal itu pada kendaraan sipil normal dan kemudian
mereka melompat karena sukacita ketika mereka melihat kehancuran:
seolah-olah mereka telah menghancurkan sebuah tank lapis baja berteknologi
tinggi.

Dengan semua cerita kosong tentang perangkat keras militer mereka, kita
juga bisa berpindah tentang kenyataan badan-badan intelijen mereka yang
memiliki kualitas yang kurang lebih sama, karena mereka semua dinilai
terlalu tinggi. Sebuah contoh nyata di sini dari Somalia: salah satu
saudara kami syahid (Insya Alloh) dari hari setelah mundurnya Islamic
Court/Pengadilan Islam (Al Mahakim Al Islamiyah), ia adalah seorang ikhwan
asal Amerika yang berstatus bebas bersyarat. Dia adalah seorang
Hispanik/Keturunan Amerika Latin –ia tidak memiliki seorang teman pun dari
somalia– meskipun begitu ia berhasil melakukan perjalanan keluar dari
Amerika Serikat di bawah penyamaran menjadi orang Somalia dan ia melakukan
itu sementara ia berstatus bebas bersyarat.

Dan seorang Ikhwan yang pernah menjadi buronan juga memberitahu saya bahwa
ia menghabiskan sebagian besar waktunya bersembunyi dari polisi di rumahnya
sendiri! Sungguh perlu dicatat di sini bahwa itu adalah bukti kebodohan
lembaga ini, yang mereka sepertinya selalu merekrut mata-mata paling bodoh
untuk melakukan pekerjaan kotor mereka ke titik yang benar-benar menjadi
sebuah fenomena. Saya percaya bahwa mungkin informasi tertutup terbesar
mengenai mata-mata yaitu benar-benar memiliki kemampuan untuk melihat,
berbicara dan berjalan persis seperti bayangan dibenak setiap orang tentang
bagaimana seorang mata-mata seharusnya melihat, berbicara dan berjalan.

Maksudku itu benar-benar luar biasa: setiap orang yang dicurigai sebagai
mata-mata ternyata memang benar seorang mata-mata. Contoh lain dari
ketidakmampuan mereka di sini, jangan lupa kebodohan yang melibatkan
orang-orang top dari CIA, tim dari bin Ladin, seorang diri saudara kami di
Khurosan meledakkan orang-orang CIA tersebut (maksudnya adalah Abu Dujanah
Al Khurosani yang berhasil menjadi agen ganda dan melaksanakan operasi bom
syahid di markas CIA di Khost Afghanistan yang berhasil membunuh beberapa
petinggi/tokoh penting CIA, edt). Operasi-operasi semacam ini dan masih
banyak lagi, semua ini adalah hanya sebagian kecil saja, maksud saya ada
banyak contoh untuk menunjukkan bahwa organisasi ini (intelijen musuh)
tidak mahatahu dan mahakuasa seperti yang mereka tampilkan agar setiap
orang percaya.

Sekarang untuk mulai menutup hal-hal di sini, saya ingin masuk ke beberapa
pelajaran penutup ceramah ini, yang pertama adalah pelajaran yang saya suka
menyebutnya: "Para Alim Ulama Anda, tidak peduli seberapa hebatnya, tidak
bisa diandalkan Sebagai Alat Ukur Dari Suatu Kebenaran Atau Kebathilan ".

Saya katakan ini karena ada banyak orang di luar sana yang menunggu untuk
bergerak sampai ada Ulama yang mengumumkan kewajiban Jihad, atau untuk
pergi dan memimpin mereka di jalan Jihad. Orang-orang yang sama mereka
memiliki bukti, mereka tahu bahwa ini adalah kebenaran, mereka telah
menyadari bahwa tindakan Jihad dan Hijrah adalah wajib atas mereka dan
sebagainya. Tapi mereka tampaknya berpikir bahwa topik ini khusus untuk
para ulama besar yang memiliki pengetahuan tinggi tentang masalah yang
masih samar yang mereka sering menyebutnya "ilmu tentang maslahat dan
madhorot". Aku akan menjelaskan kepada Anda di sini dan hari ini suatu
kenyataan sebenarnya perihal orang-orang yang berbicara tentang menimbang
maslahat dan madhorot, dan menggunakan itu sebagai alasan untuk mengatakan
bahwa Jihad dan Hijrah tidak tepat untuk saat ini, banyak alasan di balik
pernyataan-pernyataan dari mereka adalah bahwa mereka sendiri terlalu
takut, atau terlalu terikat kepada dunia untuk terlibat dalam jihad. Jadi
saya sarankan Anda untuk tidak mendengarkan mereka, karena benar-benar
mereka tidak punya kewenangan untuk berbicara tentang apa yang mungkin atau
yang tidak mungkin di masa-masa berkaitan dengan Jihad dan Hijrah untuk
alasan sederhana bahwa satu: mereka telah pernah terlibat dalam jihad. Dan
kedua: orang-orang yang berjihad, dan mereka yang telah membuat video
tentang hal ini memberitahu dunia bagaimana hal itu (hijrah dan jihad)
dapat dilakukan, betapa besar peluang itu, dan bagaimana setiap orang harus
mengambil bagian.

Sekarang masalah lain dengan ulama fiksi adalah bahwa diperlukan satu ulama
lain untuk menentukan setiap satu situasi. Dimana orang-orang harus
menggunakan cerita kosong itu pada seseorang sebagai alat untuk mengukur
ke-ulama-annya. Hal ini karena kebanyakan orang, mereka tidak ahli dalam
ilmu agama dan mereka tidak akan mampu membedakan antara seorang ulama dan
orang awam jika bukan karena jenis pakaian yang dia pakai dan jumlah orang
yang mengajukan pertanyaan kepadanya.

Jadi ini adalah fenomena di mana saya suka menyebutnya 'sistem Vatikan'
yang telah masuk: yaitu di mana, sistem ini telah menghancurkan persepsi
semua orang tentang kenyataan. "Sistem Vatikan" ini adalah usaha langsung
dari beberapa penguasa dan media untuk menjadikan nama individu-individu
tertentu sebagai otoritas tertinggi dalam Islam. Dan mereka melakukan ini
untuk keuntungan pribadi. Mereka memilih orang-orang dengan bujukan
tertentu dan mereka pastikan untuk membuat hidup mereka, Anda tahu,
benar-benar nyaman, sehingga para ulama-ulama palsu itu tidak akan pernah
menggigit tangan yang memberi makan mereka.

Kini dengan ulasan-ulasan tadi, kita semua harus bertanya kepada diri
sendiri: Apakah benar-benar waras untuk menunggu orang-orang tersebut
dengan jenis mandat semacam itu untuk menyerukan Jihad dan Hijrah?! Tentu
saja tidak! Tapi masalahnya adalah bahwa semua ulama sejati, yang melakukan
panggilan Jihad dan Hijrah atau benar-benar pergi keluar dan terlibat dalam
gerakan ini segera diberi label –oleh orang-orang yang sama– sebagai orang
jahil, takfiri Khowarij yang tidak menghormati Kibaarul Ulama. Jadi apa
yang kita benar-benar harus pahami adalah bahwa mereka (para ulama) tidak
sedang bermain-main dan mereka (para ulama) bukan bagian dari kaki tangan
dari 'Sistem Vatikan', tetapi apa yang terjadi yaitu sekali orang-orang ini
dilempar keluar dari Manhaj dan mereka ditempatkan pada daftar Ulama non
ekstremis, kaum Muslim rata-rata dibiarkan berpikir: mengapa para ulama
tidak pernah membuat panggilan untuk Jihad dan Hijrah kalau hal ini adalah
wajib hukumnya?

Dan sungguh, saya pribadi telah menjadi korban dari mentalitas ini, di masa
lalu, dan saya di sini untuk memberitahu Anda bahwa tidak peduli siapa
ulama Anda, tidak terlalu penting siapa yang mengajarkan Anda tentang Islam
dan yang memakai jubah, dan tidak peduli apakah itu ayahmu atau teman
terbaik Anda. Jangan menunggu orang untuk menerima kebenaran sebagai alasan
untuk kembali menggantung dan ragu. Yang benar adalah semua orang mampu
menyaksikan, tapi hanya pemberani yang bisa pergi dan melaksanakannya.

Jadi ini membawa saya untuk pelajaran kita yang terakhir dan final di sini,
yang disebut: "Kebenaran Dianggap Kegilaan bagi 99% Dari Penduduk Bumi",
atau kita bisa juga mengganti nama pelajaran ini: "Iman sejati adalah
bentuk Kegilaan".

Kita hidup dalam waktu di mana realitas dasar dari agama kita, seakan
menjadi serupa dengan mengetahui bahwa matahari bersinar, pada masa para
sahabat, telah menjadi sangat aneh dan tertinggal. Dan keanehan yang
dirasakan ini yang menyebabkan banyak orang melihat Kebenaran sebagai suatu
kebodohan, atau tidak rasional, atau berbahaya dan sebagainya. Kenyataannya
bahwa orang-orang menghabiskan sangat sedikit waktunya untuk membaca Siroh
Nabi SAW sebagai kisah nyata yang benar-benar terjadi. Dan bahkan
menghabiskan lebih sedikit waktu untuk membayangkan bagaimana hal itu akan
dijalankan pada zaman kontemporer kita ini. Jikalau ummat menghabiskan
lebih banyak waktu melakukan hal-hal tersebut (mempelajari Siroh Nabi SAW),
kita akan memiliki lebih sedikit orang yang berjalan di sekitar dan
memanggil orang-orang yang memiliki semangat yang kuat bagi agama ini
dengan sebutan-sebutan seperti: 'konyol', 'bodoh' 'ekstrimis sesat', dan
'pengacau' dan semacamnya.

Aku ingin mengingatkan semua orang dengan suatu riwayat di sini, cerita ini
dapat ditemukan dalam Shohih al-Bukhori, hadits nomor 3328. Ini tidak lain
adalah kisah Abu Dzar (RA) dan masuknya beliau ke dalam Islam. Dan hadits
ini menyebutkan bahwa setelah Abu Dzar mencapai Makkah, dan ia meminta Ali
(RA) untuk membawanya kepada Nabi (SAW) dan ia (Abu Dzar) berkata:

"Jadi aku pergi dengannya sampai ia masuk dan kemudian aku masuk bersamanya
menemui Nabi SAW. Aku berkata kepada Nabi SAW: 'Islamkan saya!' dan Beliau
pun meng-islam-kan saya maka jadilah aku sebagai Muslim. Dia Nabi SAW
berkata kepadaku, 'Wahai Abu Dzar, sembunyikan keislaman mu dan kembalilah
ke negeri mu. Ketika telah sampai kepada mu berupa kabar bahwa kami telah
menang, maka datanglah kembali." Jawabku: "Demi Dzat yang mengutus Anda
dengan kebenaran, aku akan berteriak di tengah-tengah mereka!"

"Jadi dia pergi ke masjid dimana kaum Quroisy berada dan berkata: "Wahai
kaum Quroisy! Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang haq) selain Alloh
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rosul-Nya!" Mereka
menjawab: "Tangkap orang sesat ini!" Lalu mereka bangkit dan memukuli saya
sampai hampir mati.

Al-Abbas sampai padaku dan menempatkan dirinya di atasku dan kemudian
berpaling kepada mereka dan berkata: "Celakalah kalian! Apakah kalian akan
membunuh seorang dari Negeri Ghifar ketika perdagangan dan hubungan kalian
melewati Ghifar?" Lalu mereka meninggalkan saya. Pagi hari berikutnya saya
kembali dan mengatakan seperti apa yang saya katakan sehari sebelumnya.

Mereka berkata: "Tangkap orang sesat ini!" Dan perlakuan yang sama
dilakukan kepada saya seperti sehari sebelumnya. .

Al-Abbas mencapai saya dan menempatkan dirinya di atasku dan kemudian
berpaling kepada mereka dan mengatakan seperti apa yang telah dikatakan
sehari sebelumnya. Dia berkata: "Jadi ini adalah awal Islam Abu Dzar,
semoga Alloh mengasihi beliau!"

Jadi bagi anda yang mengerti bahasa Arab akan segera memahami relevansi
dari cerita ini. Apa yang kita miliki di sini, kita memiliki Abu Dzar (RA)
sebagai orang yang baru masuk islam, diberikan instruksi yang jelas dari
Nabi (SAW) bahwa ia memiliki alasan jelas untuk menyembunyikan
keislamannya. Tapi bukannya mengambil kemudahan tersebut ia justru
mengatakan kepada Nabi (SAW) dengan jelas bahwa ia akan membuat
keislamannya diketahui oleh semua orang, terlepas dari apa yang mungkin
akan menimpa dirinya, dan bahaya apa yang mungkin datang kepadanya. Apa
yang kemudian terjadi tidaklah Nabi (SAW) memegang dia dan menceramahi dia
karena menjadi seorang radikal yang bodoh yang tidak mengerti ilmu suci
tentang maslahat dan madhorot. Beliau tidak mengatakan kepada Abu Dzar
bahwa ia akan menjadi penyebab dicabutnya ijin tinggal seluruh sahabat di
Makkah, beliau tidak mengatakan kepadanya bahwa Abu Dzar akan menjadi
penyebab mereka dikirim ke penjara. Bahkan, Abu Dzar, ia melanjutkan
tindakannya dan menerima pemukulan bertubi-tubi pada beberapa hari, untuk
menyatakan Iman dihadapan kaum Quroisy ditempat mereka yang paling suci (di
depan Ka'bah).

Tetapi hadits ini tidak menyalahkannya dan datang dari Nabi (SAW) atau
bahkan dari Abbas (RA) yang belum menjadi Muslim pada saat itu tetapi dia
sayang kepada Nabi nya (SAW) umat Islam.

Hikmah dari atsar ini adalah bahwa Islam dimulai sebagai sesuatu yang asing
dan sekarang kembali menjadi sesuatu yang asing, sehingga semua orang harus
memastikan dirinya untuk bersama dengan kaum yang terasing itu adalah
asing, dan menjadi di antara mereka yang disebut 'gila' dan 'bebal' dan
'bodoh' oleh mayoritas umat manusia.

Dan dengan itu, Insya Alloh, saya akan menutup ceramah sederhana yang
berjudul: "Pelajaran-Pelajaran Berharga dari Bumi Jihad" ini, yang meliputi
beberapa realisasi yang telah saya lakukan selama lima tahun saya berada
dalam Hijrah dan Jihad, dan aku akan menutup dengan memanjatkan permohonan
kepada Alloh (Subhanahu Wa Ta'ala) agar Ia menerima semua amal perbuatan
kita, dan membuat kita tulus ikhlas dalam setiap amal kita. Aku meminta
kepada Alloh (Subhanahu Wa Ta'ala) agar Dia menjadikan Kebenaran itu
menjadi jelas bagi kita semua, dan menuntun kita untuk meniti jalan-Nya,
agar Dia menjadikan Kebathilan itu jelas bagi kita, dan menuntun kita
menjauh darinya. Aku meminta kepada Alloh (Subhanahu Wa Ta'ala) agar Ia
memberikan kemenangan kepada Mujahidin dan mendirikan Khilafah Rosyidah
secepatnya. Dan saya memohon-Nya untuk membebaskan semua tahanan kami dan
mengembalikan mereka segera kembali kepada keluarga mereka dan rumah
mereka. Dan akhirnya, aku meminta kepada Alloh (SWT) untuk memberi saya
akhir yang baik dan menerima saya di antara para Syuhada.

Dan sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Muhammad yang
diberkahi, keluarganya dan para sahabatnya secara keseluruhan.

Wa akhiru da'wana 'anil hamdulillaahirobbil 'alamiin (dan akhir seruan kami
adalah segala puji bagi Alloh Robb semesta alam).

Saroya Media Istisyhadiyun

http://arrahmah.com/read/2011/11/27/16580-pelajaran-pelajaran-berharga-dari-bumi-jihad-oleh-al-akh-al-mujahid-abu-manshur-al-amriki-hafizhohullooh.html


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: