Jumat, 06 Januari 2012

[daarut-tauhiid] Mengenal Allah - Syukur

 



Meraih Syukur kepada Allah

Materi "Dialog tentang Ketuhanan" di Masjid Baitul Ihsan, Bank
Indonesia; Jumat, 2 Desember 2011

Pemateri: Dr. Ahmad Rahman, MAg* dan Dr. Zubair Ahmad, M.Ag**

Syukur secara sederhana berarti berterima kasih kepada pemberi sesuatu
atas apa yang telah ia berikan. Rasa terima kasih itu dapat diungkapkan
dalam bentuk ucapan, sikap, atau perbuatan. Pada dasarnya, bersyukur
adalah memanfatkan segala nikmat yang Allah berikan kepada kita pada
jalan yang dikehendaki Allah. Nikmat itu sendiri adalah anugrah berupa
modal bagi manusia untuk melaksanakan tugasnya sebagai khalifah. Semakin
modal itu dibelanjakan dan dikelola dengan baik maka akan semakin
bertambah. Inilah perniagaan yang tidak pernah mendapatkan kerugian
karena Allah telah menjamin hal itu, sebagaimana dalam firmannya:

"Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"."
(Ibrahim/14:7)

Artinya bahwa harta yang kita miliki mestilah kita gunakan pada jalan
yang dikendaki Allah, misalnya untuk biaya kebutuhan keluarga, membantu
orang yang membutuhkan, infak, sedekah, dll yang semuanya dikehendaki
oleh Allah. Bukan dengan jalan mubazir apalagi kepada hal-hal yang
maksiat. Begitu pula dengan nikmat berupa jabatan atau kekuasaan, maka
gunakanlah kekuasaan itu kepada jalan yang dikehendaki Allah, seperti
untuk kesejahteraan rakyat, pembangunan, dll dan bukan untuk memperkaya
diri dan kelompok, bukan untuk disombongkan, bukan untuk mendapatkan
pujian dari makhluk. Jadi, semakin orang memanfaatkan hartanya di jalan
Allah maka akan semakin bertambah, begitu juga jabatan. Semakin jabatan
dilaksanakan sesuai tupoksi yang diamanahkan sesuai yang dikehendaki
Allah maka akan semakin berpeluang untuk naik jabatannya (di hadapan
Allah), atau paling tidak akan bertahan.

Menurut Tuangku Syekh Muhammad Ali Hanafiah (Guru Besar TICI), hakikat
syukur itu adalah perasaan untuk melihat keagungan Tuhan di balik
segalanya, sehingga kesyukuran itu tidak hanya berlaku pada saat kita
menerima nikmat dari Allah, tetapi juga terhadap sesuatu yang hilang dan
pergi dari diri kita. Karena segala sesuatu yang datang dan pergi itu
adalah bukti kasih sayang Allah kepada kita. Dengan bersyukur, menurut
beliau, berarti kita akan merasakan bahwa segala yang datang dan pergi
dari diri kita merupakan karunia dan ketentuan Allah. Dengan
memperbanyak syukur, maka berarti kita secara pelan-pelan telah berupaya
menghilangkan rasa kepemilikan kita atas apa yang kita terima, tetapi
akan terasa hanya sebagai titipan. Semakin kita bersyukur maka kita akan
semakin meningkatkan rasa tawakkal dan berserah diri sepenuhnya kepada
Allah. Oleh karena itu, tunjukkanlah rasa syukur itu walaupun nikmat
yang didapatkan itu tidak tampak oleh pandangan orang lain.

Ingatlah bahwa rasa kepemilikan atau keakuan itu hanya pantas
dialamatkan kepada Allah. Dengan menghilangkan ego atau rasa kepemilikan
kita terhadap sesuatu merupakan gerbang pertama untuk mengenal Allah.
Karena dengan merasa tidak memiliki sesuatu, berarti kita hanya
bergantung kepada Allah. Perhatikan Ilham Sirriyah dari Maulana Syekh
Muhammad Ali Hanafiah berikut ini:

Wahai Hamba-Ku: Aku itu adalah lambang kepunyaan-Ku, maka singkirkanlah
keakuan yang terdapat pada dirimu dengan melenyapkan segala
"rasa" kepunyanamu terhadap dirimu, dan kosongkan juah kalimat
keakuanmu dari pada "rasa" pengakuannya sendiri. Karena demikian
itu adalah gerbang yang pertama untuk mengenal Sifat-Ku dari dalam
dirimu sebagai hamba-Ku. (Sastra Ilahi No. 74).

Jadi, salah satu jalan membersihkan hati adalah dengan bersyukur yakni
merasakan bahwa segala sesuatu yang kita terima atau hilang dari kita
sebagai karunia dan ketentuan Allah, sehingga kita harus bersujud
pada-Nya sebagai tanda terima kasih. Inilah salah satu jalan untuk
mengenal sifat Allah sebagai tuhan yang mahakuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah, Engkaulah Zat pemilik segala sesuatu, termasuk pemilik diri
hamba-Mu ini.

Engkaulah Zat yang maha mengasihi dan menyayangi semua makhluk-Mu.

Karena itu, ajari kami cara terbaik untuk bersyukur atas nikmat-Mu,

baik yang dalam pandangan mata kepala kami tampak sebagai kemurahan-Mu,

maupun yang tampak dalam pandangan mata kepala kami sebagai tanda
kemurkaan-Mu.

Kami yakin Ya Allah, bahwa semua yang datang dan pergi dari kami adalah
nikmat dari-Mu,

sebagai bukti kasih sayang-Mu pada kami.

Maka, tanamkanlah di hati kami rasa untuk mengakui dengan sukarela atas
semua nikmat-Mu itu

dan terimalah sujud kami sebagai tanda syukur pada-Mu.

Bawalah kami ke gerbang pintu makrifat akan sifat-Mu dengan
menghilangkan rasa kepilikan atas sesuatu yang bukan milik kami,
semuanya adalah milik-Mu, ya Allah.

Amiin, ya Rahmaan ya Rahiim…

---------------------------

TICI bekerjasama dengan MMBI menyelenggarakan DISKUSI TENTANG KETUHANAN
(MUKHATHABAH ILAHIYAH) dan DZIKIR MAHABBAH setiap Jumat mulai pukul
17.00 WIB, dilanjutkan setelah shalat Maghrib s/d adzan shalat Isya, di
basement Mesjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia, Jl. Budi Kemuliaan No. 23,
Jakarta Pusat, Telp. 381 8457.

TICI. Jl. Lurah Disah No.27 Pisangan Ciputat – 15419. Pondok
Pesantren Tasawuf Rabbani, Kasiak Kotosani, Solok Sumatera Barat.
E-mail: dialog.ketuhanan@yahoo.com <mailto:dialog.ketuhanan@yahoo.com>
Web site: http://www.sufi-centre.net/ <http://www.sufi-centre.net/>
http://suficenter.wordpress.com <http://suficenter.wordpress.com/>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: