Senin, 23 Juni 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2059

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (19 Messages)

1a.
Re: Anak-Anak Surga dan Cahaya From: rafif_amir
2.
[PUISI]      Aku Mencintaimu, Fatimahku From: rafif_amir
3a.
Genggam CintaNya From: ekadirna
3b.
Re: Genggam CintaNya From: Nia Robiatun Jumiah
3c.
Re: Genggam CintaNya From: ekadirna
4.
Membesarkan Ukuran Hati From: dkadarusman
5a.
Re: (chicken soup) BERKAH DARI (SAYA) MENULIS From: Syafaatus Syarifah
6.
(Artikel) Anak dan Budaya Kekerasan From: febty febriani
7a.
Re: True Beauty From: Wilma de Wanna
8.
Tiupkan semangatku... From: fla cheya
9a.
Bilakah Pijarmu Menjengukku… From: fla cheya
9b.
Re: Bilakah Pijarmu Menjengukku… From: ekadirna
10.
Antara Ada dan Tiada From: ekadirna
11a.
Judul Naskahku Nggak Bangeet! From: d r
11b.
Re: Judul Naskahku Nggak Bangeet! From: Yon's Revolta
11c.
Re: Judul Naskahku Nggak Bangeet! From: sismanto
12a.
Pembayaran Investasi Buku Antologi Sekolah Kehidupan Per 23 Juni 200 From: Lia Octavia
12b.
Re: Pembayaran Investasi Buku Antologi Sekolah Kehidupan Per 23 Juni From: Nia Robiatun Jumiah
13.
FILM ABAD INI From: Dani Ardiansyah

Messages

1a.

Re: Anak-Anak Surga dan Cahaya

Posted by: "rafif_amir" rafif_amir@yahoo.co.id   rafif_amir

Sun Jun 22, 2008 6:46 am (PDT)

bagus kok..terima kasih..

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ukhti hazimah
<ukhtihazimah@...> wrote:
>
> hanya iseng-iseng nambahin...moga gak tambah ancur
>
> di dalam tubuhmu ada cahaya
> cahaya cinta dari kepolosan matamu
> cahaya ketulusan dari kesejukan senyummu
> cahaya surga dari kejernihan hatimu
> cahaya itu menikamku sekaligus mendekapku
> maka hilang semua noda
> noda gelisah, noda resah, noda kesah
> noda dunia yang membuatku terkapar
>
> tubuhmu penuh cahaya
> tubuhmu yang tak tersentuh noda dunia
>
>
> *sekali lagi maap kalo tambah ancur
>
>
> Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
> ^_^
>
> www.sinthionk.rezaervani.com
> www.sinthionk.multiply.com
>
>
>
> ----- Original Message ----
> From: rafif_amir <rafif_amir@...>
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Sent: Friday, June 20, 2008 7:34:27 AM
> Subject: [sekolah-kehidupan] Anak-Anak Surga dan Cahaya
>
>
> sungguh menyenangkan melihat mereka, berlari, bermain, tertawa. begitu
> menyejukkan. mereka adalah anak surga yang meniti jalan panjang msa
> depan.aku akan menuliskannya untuk mereka. sebuah puisi cinta untuk
> cahaya:
>
> di dalam tubuhmu ada cahaya
> cahaya cinta. cahaya ketulusan. cahaya surga
> cahaya itu menikamku
> maka hilang semua noda
> noda gelisah, noda resah, noda kesah
>
> tubuhmu penuh cahaya
>
> 19-06-08\
>
> rafif87.multiply. com
>

2.

[PUISI]      Aku Mencintaimu, Fatimahku

Posted by: "rafif_amir" rafif_amir@yahoo.co.id   rafif_amir

Sun Jun 22, 2008 7:32 am (PDT)

di rumpun bambu itu
engkau mengkristal bersama embun
melebur dalam sejuk teguk demi teguk
kristal-kristal yang kuminum

Fatimahku
senja dua warna menjadi tiga denganmu
membasuh cahaya dengan bias pesona
engkau masih kecil
tapi telah menjadi raksasa cintaku
dalam balutan jilbab merahmu
dan teriakan manja yang selalu kurindu
engkau memanggilku

ketika engkau dewasa nanti, Fatimahku
ajarilah aku lebih banyak lagi melukis pelangi
merawat bidadari
karena aku adalah murid yang biasa kau panggil "Abi"

-untuk seorang anak perempuan yang kurindukan kehadirannya-
rafif87.multiply.com

3a.

Genggam CintaNya

Posted by: "ekadirna" ekadirna@yahoo.com   ekadirna

Sun Jun 22, 2008 5:14 pm (PDT)

Ambillah segenggam cinta...
Pada hangat mentari musim semi
Pada sinar rembulan malam hari
Pada tetes embun menjelang pagi

Ambillah segenggam cinta...
Pada wajah letih yatim bercampur debu dan polusi
Pada pendar lelah pekerja menghidupi diri
Pada keras dan cadas roda pertahanan harga diri

Ambillah segenggam cinta...
Disana...
Pada wajah lelah bersahaja,
Pada lantunan suara mengeja...
Pada setiap kata sarat makna

Jadi, sudahkah kau ambil segenggam cinta
Pada mereka yang menanti cinta...
Bawa mereka pada cinatNya dengan cahaya
Cahaya diatas cahaya...

Tuntun mereka hamparkan sajadahnya
Latih mereka lafalkan lafadzNya
Ajak mereka agungkan asmaNya
Karena pada hidayahNya kan kau raih cintaNya

3b.

Re: Genggam CintaNya

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Sun Jun 22, 2008 5:21 pm (PDT)

pagi2... puisinya menyejukkan sekali...
-pada tiap butir CintaNya di bumi, aku menengadah mengharapakan selautan
Cinta di lahan keabadian-

salam kenal,

Nia Robie'
penikmat puisi :)

Pada 23 Juni 2008 06:36, ekadirna <ekadirna@yahoo.com> menulis:

> Ambillah segenggam cinta...
> Pada hangat mentari musim semi
> Pada sinar rembulan malam hari
> Pada tetes embun menjelang pagi
>
> Ambillah segenggam cinta...
> Pada wajah letih yatim bercampur debu dan polusi
> Pada pendar lelah pekerja menghidupi diri
> Pada keras dan cadas roda pertahanan harga diri
>
> Ambillah segenggam cinta...
> Disana...
> Pada wajah lelah bersahaja,
> Pada lantunan suara mengeja...
> Pada setiap kata sarat makna
>
> Jadi, sudahkah kau ambil segenggam cinta
> Pada mereka yang menanti cinta...
> Bawa mereka pada cinatNya dengan cahaya
> Cahaya diatas cahaya...
>
> Tuntun mereka hamparkan sajadahnya
> Latih mereka lafalkan lafadzNya
> Ajak mereka agungkan asmaNya
> Karena pada hidayahNya kan kau raih cintaNya
>
>
>
3c.

Re: Genggam CintaNya

Posted by: "ekadirna" ekadirna@yahoo.com   ekadirna

Sun Jun 22, 2008 7:46 pm (PDT)

Terimakasih...hatur nuhun teh Nia...Salam kenal juga
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robiatun Jumiah"
<musimbunga@...> wrote:
>
> pagi2... puisinya menyejukkan sekali...
> -pada tiap butir CintaNya di bumi, aku menengadah mengharapakan
selautan
> Cinta di lahan keabadian-
>
> salam kenal,
>
> Nia Robie'
> penikmat puisi :)
>
> Pada 23 Juni 2008 06:36, ekadirna <ekadirna@...> menulis:
>
> > Ambillah segenggam cinta...
> > Pada hangat mentari musim semi
> > Pada sinar rembulan malam hari
> > Pada tetes embun menjelang pagi
> >
> > Ambillah segenggam cinta...
> > Pada wajah letih yatim bercampur debu dan polusi
> > Pada pendar lelah pekerja menghidupi diri
> > Pada keras dan cadas roda pertahanan harga diri
> >
> > Ambillah segenggam cinta...
> > Disana...
> > Pada wajah lelah bersahaja,
> > Pada lantunan suara mengeja...
> > Pada setiap kata sarat makna
> >
> > Jadi, sudahkah kau ambil segenggam cinta
> > Pada mereka yang menanti cinta...
> > Bawa mereka pada cinatNya dengan cahaya
> > Cahaya diatas cahaya...
> >
> > Tuntun mereka hamparkan sajadahnya
> > Latih mereka lafalkan lafadzNya
> > Ajak mereka agungkan asmaNya
> > Karena pada hidayahNya kan kau raih cintaNya
> >
> >
> >
>

4.

Membesarkan Ukuran Hati

Posted by: "dkadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Sun Jun 22, 2008 5:17 pm (PDT)

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Kepada orang yang kalah kita sering menyebutnya pecundang. Tetapi,
tahukah anda siapa sesungguhnya yang benar-benar pecundang?
Sungguh, bukan mereka yang kalah. Melainkan mereka yang tidak
bersedia menerima kekalahan itu. Mereka yang menyalahkan orang lain
untuk kekalahannya sendiri. Dan mereka yang menanam kebencian atas
kekalahan yang dialaminya. Pendek kata, mereka yang tidak memiliki
kebesaran hati, untuk menerima kekalahan itu. Anda dapat menyimak
dialog ini dalam `21'; sebuah film yang berkisah tentang bagaimana
sekelompok mahasiswa cerdas di MIT membobol meja perjudian Las Vegas
dalam setiap permainan Blackjack yang diikutinya. Film itu memberi
penegasan bahwa memiliki kesadaran tentang adanya kalah dan menang
dalam setiap permainan, tidaklah cukup. Bersedia untuk menerima
kekalahan adalah fondasi atas semuanya itu. Semua orang selalu tahu
bagaimana caranya merayakan sebuah kemenangan. Namun, menerima
kekalahan? Tak banyak yang bisa. Bukankah demikian?

Beberapa hari yang lalu, saya menyaksikan tayangan Wild Wild Life.
Tayangan itu menceritakan tentang perilaku binatang yang kita sebut
sebagai Kukang. Nama keren Kukang adalah `Slow Loris'. Dan, seperti
yang anda ketahui; `Slow Loris' berarti si lelet. Kukang mungkin
termasuk mahluk paling lelet dimuka bumi. Namun, hal yang sangat
menakjubkan dari Kukang adalah bagaimana mereka memiliki kebesaran
hati untuk menerima kekalahan dari pesaingnya. Menurut pendapat
anda; persaingan untuk mendapatkan seekor betina didunia binatang
itu seperti apa? Biasanya, para pejantan tangguh berkelahi satu sama
lain, bukan? Untuk sekedar menunjukkan siapa yang lebih berkuasa
diantara mereka. Yang kalah dan berdarah-darah harus menerima
kenyataan bahwa gadis pujaan hatinya jatuh kepelukan pejantan
tangguh itu. Tapi hey, itu tidak terjadi pada Kukang.

Para pejantan Kukang bersaing dengan cara yang berbeda. Tahukah
anda? Mereka berlomba kecepatan untuk berlari sampai ke garis finis.
Dan garis finisnya? Dahan dimana sang betina jelita bergelantung
menanti kedatangan sang pangeran. Dalam gerakannya yang sangat
lamban itu, Kukang berpacu. Tentu, untuk mahluk yang disebut si
lelet ukuran yang menentukan bukanlah kecepatan. Melainkan
perhitungan. Naluri. Serta kecerdikan untuk menemukan dahan dan
ranting yang akan menjadi penghubung dari satu pohon ke pohon lain
hingga mereka sampai kehadapan sang puteri. Dan. Ketika satu Kukang
jantan berhasil meraih ranting tempat sang puteri bersanding, semua
Kukang jantan lain yang ikut bertanding, menghentikan perebutannya.
Mereka tahu diri. Mempersilakan sang pemenang untuk menikmati
kehidupan penuh privasi. Tanpa darah. Tanpa kekerasan. Tanpa
hujatan. Tanpa balas dendam.

Rupanya, kita para manusia perlu belajar dari para Kukang juga.
Meskipun sesungguhnya kita tidak pernah kekurangan pelajaran dari
para orang tua kita; untuk bersikap ksatria. Sebab, para ksatria
bersedia menerima kekalahannya. Oleh karena itu, sakti saja tidaklah
memadai untuk menjadikan seseorang sebagai ksatria. Sebab, kesaktian
tidak serta merta menggambarkan kebesaran hati. Manusia – manusia
sakti yang tidak memiliki kebesaran hati tidak bisa menjadi ksatria.
Persis seperti Thai Lung. Sehingga master Oogway tidak membirakan
mahluk sakti dari jenis ini untuk memiliki mantra sakti Dragon Hero.
Dan itu terbukti ketika Thai Lung kalah dalam perebutan mantra suci
itu. Dia tidak menerima kekalahan itu. Alih-alih, dia mengoceh dalam
frustrasinya dengan mengatakan; "Kamu hanyalah seekor Panda gendut.
Bagaimana mungkin kamu bisa mengalahkan aku?" Dalam keadaan
sempoyonganpun dia masih merasa dirinya lebih berhak untuk
mendapatkan kemenangan itu. Dan benarlah adanya yang dikatakan
master Oogway, bahwa; kerendahan hati adalah salah satu tanda dari
seorang ksatria. Sebab, memang kerendahan hati, senantiasa
bersanding dengan kebesaran hati itu sendiri.

Orang-orang yang memiliki kebesaran hati, selalu memiliki ruang
untuk merendah. Sebab, mereka tahu bahwa dengan kerendahan hati
tidak menjadikan harga dirinya rendah. Sebaliknya jika hati terlalu
tinggi, sangat sulit bagi harga diri untuk berpijak. Bahkan, jika
hati kita terlalu tinggi; sangat sulit bagi kita untuk mengakui
bahwa orang lain memang lebih baik dari kita. Sehingga, ketika
mereka memenangkan persaingan ini; kita menjadi semakin murka.

Mungkin kita mengira bahwa jaman sudah serba berubah. Kehidupan kita
saat ini sama sekali bukan masa untuk bermimpi dengan mengharapkan
seekor panda untuk menjadi Dragon Hero. Mungkin kita juga merasa
bahwa kehidupan kita tidaklah sama dengan para Kukang. Dan. Mungkin
kita bersikeras bahwa 21 hanyalah rekaan sutradara belaka. Tetapi
hey, bukankah kehidupan nyata kita menyajikan begitu banyak fakta
bahwa kita para manusia masih suka lupa bahwa dalam setiap permainan
jarang sekali terjadi remis? Kalau pun angka imbang bertahan sampai
pertandingan usai; kita masih harus adu penalty. Sekalipun setiap
bidak dalam papan catur sudah tidak mungkin lagi saling mengalahkan;
kita harus mengulang pertandingan. Sampai kapan? Sampai ada sang
pemenang.

Kehidupan nyata kita memperlihatkan bahwa kita masih sering lupa
bahwa pada akhirnya; selalu ada kalah dan menang dalam setiap
perlombaan. Sehingga, ketika kita maju kesebuah kontes; kita sering
meninggalkan `kebesaran hati' diruang-ruang perenungan. Sedangkan
dilapangan; kita menjadi mahluk yang berbeda. Makanya, tidak aneh
jika diarena-arena perebutan kekuasaan sering tercecer dendam. Sebab
selalu ada alasan untuk mendiskreditkan sang lawan. Dikantor-kantor
juga demikian. Betapa sering kita mendengar orang-orang berkomentar
bahwa seseorang dipromosikan hanya karena kedekatan dengan para
atasan? Agak aneh, bukan? Kita menyalahkan orang lain atas
ketidakmampuan kita untuk membangun hubungan yang produktif dengan
para atasan. Jika kita menganggap bahwa hubungan dan kedekatan
dengan para pengambil keputusan itu sangat menentukan masa depan;
mengapa kita berpura-pura tidak butuh untuk membangun hubungan
seperti itu? Dan ketika ada orang terampil yang berhasil
melakukannya, maka lidah kita cepat-cepat berkata; dasar penjilat!

Tidak bisa dipungkiri, bahwa kehidupan kita menyerupai arena penuh
persaingan. Hanya para pemenang yang layak untuk mendapatkan
hadiahnya. Dalam pertandingan itu, kadang kita menang. Kadang kita
kalah. Apa bedanya? Tidak ada bedanya. Kecuali, kalau kita lebih
suka menodai kesucian arena pertandingan kita itu dengan kepicikan,
dan kesempitan hati. Sehingga, kita tidak pernah bisa menerima
kekalahan. Namun, semua itu tidak akan terjadi jika sebelum pergi
bertanding kita sudah terlebih dahulu memiliki kebesaran hati itu.
Sebab, dengan kebesaran hati itu; kita menjadi tetap rendah hati
dikala menang; dan secara ksatria mengakui kemenangan orang lain
ketika kita mengalami kekalahan.

Jadi, dalam setiap persaingan; kita perlu mempersiapkan 2 hal.
Pertama, kemampuan teknis yang memungkinkan kita untuk menjadi
manusia unggul. Agar kita mempunyai kesempatan untuk keluar sebagai
pemenang. Merebut hadiah. Atau mendapatkan kursi jabatan. Atau
meraih kesempatan untuk dipromosikan. Dan kedua. Kebesaran hati.
Agar kita tetap memiliki kehormatan, saat mengalami kekalahan. Oleh
karena itu. Persiapan yang kita lakukan tidaklah cukup pada faktor
fisik. Teknik. Pengetahuan. Ataupun keahlian. Kita juga perlu
melakukan latihan dan persiapan; untuk membesarkan ukuran hati.

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://dkadarusman.blogspot.com/
http://www.dadangkadarusman.com/

Catatan Kaki:
Orang-orang yang berbesar hati itu unik. Jika menang, mereka
merunduk hormat kepada lawan-lawan yang telah dikalahkan. Jika
kalah, mereka bertepuk tangan untuk kemenangan sang lawan.

5a.

Re: (chicken soup) BERKAH DARI (SAYA) MENULIS

Posted by: "Syafaatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id   sya4215

Sun Jun 22, 2008 6:12 pm (PDT)

Selamat Ya Fiyan.. dapet kerjaan baru ya?
asyik-asyik

----- Original Message -----
From: fiyan arjun
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Cc: esacaevabookclub@yahoogroups.com ; cerkit@yahoogroups.com
Sent: Friday, June 20, 2008 9:15 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] (chicken soup) BERKAH DARI (SAYA) MENULIS

BERKAH DARI (SAYA) MENULIS

Fiyan Arjun

http://sebuahrisalah.multiply.com

ID YM:paman_sam2

Kadang saya merasa tak percaya jika tulisan saya yang�dimuat di surat kabar Ibukota walau hanya berupa reportase saja bisa merubah segalanya. Hingga saya merasa ini hanyalah mimpi. (Padahal tepatnya tulisan saya�yang dimuat di surat kabar itu bukanlah hal yang pertama). Tapi baru kesempatan ini�tulisan saya dimuat di surat kabar itu membawa anugerah. Suatu berkah dari Allah yang Maha Mengetahuinya. Itu tak pelak lagi saya harus merima berkah itu dari saya menulis.

Pernah dalam hati saya terbersit suatu gumamam yang membuat saya tak habis pikir. Apalagi untuk menalarnya. Toh siapa sih saya? Seorang penulis dengan keterbatasan ilmu dan terlebih saya tak memiliki pendidikan formal yang tinggi. Beda halnya dengan mereka, penulis yang sudah malang melintang di dunia ini. Dunia tulis menulis. Jika mereka menulis dengan �menujukan� intelektualitasnya. Saya menulis dengan apa adanya. Kalau mereka menulis dan nanti jika membacanya harus melihat kamus.. Kalau saya tidak? Tulisan saya ketika membacanya cukup di samping sebagai teman membacanya singkong rebus. Atau, harus membawa ensiklopedia? Kalau saya cukup mendengarkan lagu-lagu dari negeri Paman Thakur, India. Mungkin juga harus perlu browsing dulu ke google? Tapi saya tidak seperti itu?. Harus pusing dan membuat kaki pegel. Ya, itulah mereka ingin menujukan integritas dirinya. Bahwa ini lho saya paling intelektual dan paling hebat!

Hal ini jangan samakan saya dengan mereka. Saya menulis apa adanya. Menulis dengan apa yang saya bisa. Tak perlu repot-repot menulis dengan memakai bahasa asing atau apalah. Terlebih harus menirukan style mereka pula. Toh akhirnya nanti tak menghasilkan yang maksimal. Bukankah karena alas biasa menjadi luar bisa. Ya, walau pun nanti akan menerima hujan hujatan. Terima atau tidak ya saya harus menerima itu. Karena saya menulis apa yang saya bisa. Walau pun nanti ada yang mengatakan tulisan saya kacangan atau amatiran saya harus menerima. Saya tampung dulu. Bila kepenuhan nanti saya akan me-filter-nya. Membuang sedikit demi sedikit hujan kritikan itu bila nantinya hanya meng-down-kan saya. Tak bisa lagi saya untuk menghasilkan karya (tulisan) saya. Saya akan memikirkan itu. Tapi saya bangga saya bukanlah setiran bagi mereka. Be your self!

Ya, itulah saya. Saya tak peduli dengan apa kata mereka. Bahwa saya ini tak mau dikritik apalagi menerima masukan. Toh saya berhasil bukan karena mereka. Saya berhasil karena kemauan dan ketekunan saya belajar, belajar dan belajar. Serta belajar dari orang yang berpengalaman. Apalah saya ini jika berhasil nanti toh mereka juga tak menganggap saya ada. Melainkan saya hanyalah penulis kesiangan! Memang saya akui saya adalah �penulis baru� di dunia ini. Saya baru berkecimpung di dunia ini ketika awal tahun 2004. Saya belajar menulis dimulai dari mengikuti pelatihan-pelatihan, workshop sampai seminar penulisan itu saya ikuti terus. Selebihnya saya belajar sendiri. Otodidak. Bukankan keberhasilan itu 10% persennya itu kemauan? Enthalah!

Kalau saya ditanya apa yang sudah saya hasilkan? Pasti saya akan menjawabnya saat ini belum menghasilkan apa-apa tapi bila ingin tulisan yang saya hasilkan�dapat dibaca di website saya. Dan jangan tanya berapa buku saja yang saya hasilkan? Saya katakan lagi sampai saat ini saya tak punya karya (buku/novel) apalagi karya yang masterpiece. Itu malah tak punya. Namun saya sangat bersyukur dengan saya menulis, tulisan saya membawa berkah�karena tulisan saya masuk di surat kabar. Ya, contohnya hari Jum�at (20/06) itu ada sebuah kabar gembira yang saya terima. Saya mendapatkan panggilan dari redaksi sebuah malajah bergenre inspiratif dan bernuansa Islami. Entah untuk apa saya dipanggil saya juga tak tahu? Tapi akan saya ketahui nanti pekan depan. Padahal saya pun tak memberi apa-apa. Apalagi mengajukan lamaran dan juga memberikan naskah pada redaksi majalah itu. Namun Allah Maha Mengetahui tiba-tiba kabar gembira itu saya terima. Tak disangka. Pada saat saya sedang bekerja.

�Ini Pak Fiyan Arjun?� tanya suara perempuan dengan bersuara lembut dari balik seberang jalan menanyakan nama saya.

�Ya, saya sendiri. (Walau pun banyak orang saya menjawabnya saat itu).�

�Pak Fiyan saat ini aktivitas apa,� lanjutnya.

�Saya sekarang sedang bekerja di suatu lembaga pusat, data dan risert serta merangkap pustakawan.� Jawab saya lagi.

�Apa kerjanya tiap hari?�

�Saya part time.�

�Bisa ketemunya kapan?�

�Bagaimana kalau hari Selasa depan.� Saya memberitahukan waktu lenggang sayabekerja.

�Oke deh hari Sealsa kita ketemu di redaksi.�

Klik. Suara lembut itu mengilang. Tepat menghilangnya signal telepon gengam saya. Low batt. Maklum saya memakai telopon genggam saat ini tipe jadul. Zaman baheula sekali.

Itulah kabar yang saya terima saat senja ingin menutupi dirinya dari balik awan gemawam hitam. Kabar gembira. Dan saya pun saat itu hanya mengucapkan syukur. Jika ini jalan terbaik bagi saya insya Allah saya kan menjalani sesuai kredibilitas saya, tiba-tiba batin saya berkata. Mengamini kabar gembira itu.

Tapi itu baru sebagian. Ada yang lebih mengejutkan ketika ada seorang penulis�yang sudah memiliki buku pula menanyakan alamat surat kabar yang menembuskan tulisan saya itu. Atau, mungkin saat membaca tulisan saya itu lagi mati lampu maungkin�.hehehe? Saya yang sempat menerima pesan singkat itu bertanya-tanya. Tidak salah tuh? Kebetulan si penulis itu bertanya kepada saya melalui via SMS.

Saya tak langsung menjawab. Dikarenakan saya memang tak punya pulsa untuk membalasnya. Tapi saya heran kok bisa ya penulis yang sudah menghasilkan buku menanyakan alamat redaksi surat kabar itu. Lho, kok penulis bisa tidak tahu alamat redaksi surat kabar? Saya hanya berkata dalam hati. Tak mempercayai jika si penulis itu menanyakan demikian. Seakan-akan ia tak pernah membaca surat kabar itu. Miris. Penulis kok gapalres (baca:gagap alamat redaksi). Saya hanya termangu!

Hingga suatu saat saya sedang usai bekerja dan ingin pulang ada hal yang menyempit di sela-sela benak saya. Jika menulis nanti saya tak harus terpaku pada sebuah tulisan. Terlebih harus memakai kata-kata yang saya tak kuasai, Untuk apa saya menulisnya jika nanti saya sama saja membohongi diri saya. Bahwa saya tak tahu itu! Hal itulah yang menyimpit di benak saya.

Apakah saya harus malu? Tidak! Untuk apa saya malu. Dari pada saya harus berlaga intelek di depan mereka dan akhirnya senjata makan Tuan-nya sendiri. Itu lebih menyakitkan. Di tambah lagi ketika Pramudya, yang mengatakan jika dia telah merampungkan sebuahkarya, dia tidak lagi mempedulikan karya itu. Nasib apa yang akan menimpakarya itu, dia tidak mau ambil pusing. Itu yang saya sangat tak setuju dengan hal itu. Saya pikir, hanya dalam hal buang hajat orang boleh berlaku begitu, Halnya penulis yang �sok� intelek selalu menulis dan menghasilkan karyanya tanpa mengetahui apakah karyanya (tulisan) itu bisa dibaca dan dipahami semua orang? Saya rasa tidak demikian seperti itu. Penulis harus bertanggung jawab dengan apa yang dihasilkan jika nanti akan ditanyakan pertanggungjawabannya. Tidak semau gue!

Saya harap janganlah seperti itu. Begitu juga halnya saya berharap dengan nantinya bertemu dengan redaksi majalah itu saya bisa mengaktualisasikan diri saya. Bahwa saya apa adanya. Inilah saya!

Ulujami, 20 Juni 2008

Terinspirasi saat menerima kabar gembira itu. Dan temani oleh tembang Orang Bilang-nya Wali Band. Minta doa restunya ya?


6.

(Artikel) Anak dan Budaya Kekerasan

Posted by: "febty febriani" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Jun 22, 2008 8:40 pm (PDT)



ANAK
DAN BUDAYA KEKERASAN

Berita
kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok anak perempuan yang
tergabung dalam sebuah geng selama minggu keduabulan Juni 2008 ini telah menjadi headlinehampir di semua media elektronik dan media cetak di negeri ini.
Sungguh menyesakkan dada ketika menyaksikan video rekaman gambar
kekerasan itu di televisi. Oleh anak perempuan pula.

Seorang
psikolog dalam sebuah acara talkshowdi sebuah televisi swasta ketika membahas tentang hal ini berujar:
�inilah
potret kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia. Kita bisa menjumpai
bentuk-bentuk kekerasan seperti ini, baik di kehidupan nyata ataupun
di tayangan-tayangan televisi di ruang keluarga kita�.
Agaknya memang benar pernyataan sang psikolog. Hampir semua sinetron
yang ditayangkan di prime
time tidak
segan-segan menunjukkan adegan pemukulan, penjambakan, atau umpatan
yang kadang juga disertai dengan mata yang membelalak. Juga dengan
tayangan-tayangan kekerasan: penculikan, penganiayaan, pembunuhan
yang dikemas dalam bentuk berita. Atau di dunia nyata, kekerasan yang
dilakukan seorang senior kepada yuniornya menjadi hal yang wajar di
sebuah institut pemerintahan. Dan kadang perpeloncoon adalah agenda
wajib untuk menyambut kedatangan anak baru mulai dari tingkat SMU
sampai universitas.

Lebih
lanjut beliau berkata: �kadang
bentuk-bentuk kekerasan ini dijadikan cara untuk menunjukkan
eksistensi diri�.
Bagi saya, kalimat ini adalah pernyataan yang menarik. Menunjukkan
eksistensi diri berarti ingin mendapatkan pengakuan dari orang-orang
sekitarnya. Ketika proses mendapatkan pengakuan diri tidak dicapai
dengan cara positif, maka cara negatiflah (baca: kekerasan) yang
ditempuh. Sebuah acara edukasi Nanny 911 di salah satu televisi
swasta pernah menayangkan sebuah tayangan tentang kekerasan yang
dilakukan oleh anak usia sekolah dasar kepada saudaranya yang lebih
kecil sebagai cara untuk mendapatkan perhatian kedua orangtuanya.
Ketika si anak melakukan sesuatu yang menurutnya adalah sebuah
prestasi, seperti menghias tempat tidurnya sendiri, bukan pujian yang
didapatkan olehnya, tapi tanggapan dingin sang ibu sembari
mengingatkannya segera membersihkan tempat tidurnya. Akibatnya, si
anak merasa apapun kegiatan positif yang dilakukan olehnya, dia tidak
akan mendapatkan kata-kata pujian (baca: pengakuan) dari kedua
orangtuanya. sehingga baginya menyakiti sang adik adalah satu-satunya
cara sehingga sang ibu bisa memperhatikannya (dengan cara
memarahinya).

Keluarga
adalah kelompok masyarakat terkecil tempat berinteraksinya seorang
anak, sebelum dia berinteraksi dengan lingkungan masyarakat yang
lebih besar. Proses pembentukan watak dan karakter seorang anak
dimulai di dalam keluarga. Ada sebuah ungkapan menarik tentang proses
tumbuh kembang anak. Jika seorang anak dibesarkan dengan cemoohan
maka dia akan tumbuh menjadi anak yang penyendiri dan pemurung. Jika
seorang anak dibesarkan dengan pujian maka dia akan tumbuh menjadi
anak yang mampu menghargai orang lain. Begitu pula, jika seorang anak
dibesarkan dengan kekerasan, baik fisik maupun mental, maka bukan
tidak mungkin dia juga akan tumbuh menjadi seorang anak yang menjadi
kekerasan sebagai cara mendapatkan pengakuan.

Bagi
saya, terungkapnya kasus kekerasan ini adalah sebuah momen yang tepat
menjelang perayaan hari keluarga nasional yang jatuh pada tanggal 29
Juni. Paling tidak, tayangan ini mampu menjadi semacam alarmbagi seluruh orang tua Indonesia untuk meninjau ulang pola pengasuhan
anak yang telah berlangsung di dalam keluarga. Kita semua tentu
menginginkan anak-anak Indonesia tumbuh menjadi anak yang ceria dan
menunjukkan eksistensi dirinya melalui prestasi yang positif dan
gemilang. sekecil apapun prestasi itu.

Bandung,
Juni 2008
Yang
sedang belajar menjadi seorang ibu~ http://ingafety.wordpress.com ~

7a.

Re: True Beauty

Posted by: "Wilma de Wanna" wilma_de_wanna@yahoo.com   wilma_de_wanna

Sun Jun 22, 2008 9:07 pm (PDT)

Hi mba dyah,
salam kenal
*********************

----- Original Message ----
From: dyah zakiati <adzdzaki@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Friday, June 20, 2008 6:53:28 PM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] True Beauty

very beautiful, thanks:D lebih cantik lagi kalau ada terjemahnya. Tapi ndak papa deh mbak, jadi belajar dikit-dikit. Betewe, mbak Wilma ikutan milad eska yuuuk. Mo info lebih lengkap bisa dibaca di (woro-woro) info lengkap milad Eska II.

Tanpa kehadiran Anda, sahabat, milad Eska takkan ramai jadinya:D
Salam
Dyah
salah satu humaz milad eska

----- Original Message ----
From: Wilma de Wanna <wilma_de_wanna@ yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Sent: Friday, June 20, 2008 11:05:52 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] True Beauty

Tuhan bisa membuat kita sempurna menurut standar kita atau orang lain, tapi Dia tidak melakukan demikian, karena ada suatu rencana indah yang Dia buat bagi kita.
Dia membuat kita seperti yang Dia mau - Sempurna menurut standar-Nya.
Mengingkari diri kita sama mengangap Tuhan tidak mengasihi kita, sesungguhnya Tuhan mau kita menerima diri kita sebagaimana adanya dan juga menerima orang lain yang bersama-sama dengan kita.
Kasihilah Tuhan, Dirimu Sendiri dan Sesamamu Manusia maka kamu akan semakin indah, hari ke hari...

What is the true beauty?....
 
True Beauty
 
For beautiful lips, speak only words of kindness.

For beautiful eyes, look for the good in others.

For a slim figure, always share your food with the hungry.

For beautiful smile to make children happy every day.

For poise, walk with the knowledge that you are never alone.

People, even more than things have to be restored, renewed, revived, reclaimed, and redeemed;
never throw out anyone.

You have two arms: the first is to help yourself, the second one is to help others.

A woman's true beauty is not in her figure, in the way she dresses, in the clothes she wears, or in the way she does her hair.

A woman's beauty is seen in her eyes, because they are the window to her soul, the place where love dwells.

A woman's true beauty increases with years.

The beauty of a woman is not in superficial fashions; A woman's true beauty is reflected in her soul,
In her kindness and loving care, and in the passion she shows

You are unique, He loves you the way He made you, and you're beautiful in His eyes.
We're all unique and special.
In His eyes there is no ugliness no matter what you look like.

8.

Tiupkan semangatku...

Posted by: "fla cheya" fla_cheya@yahoo.com   fla_cheya

Sun Jun 22, 2008 9:44 pm (PDT)



Digerbang
mana asa tertumpu

diredup mana
bintang kan bertepuk

malampun
masih gerah terbentang tanya

siangpun
masih dingin tanpa hasrat dalam ketukan nyata

tolong... tiupkan semangatku...

 

dimana... angin kan membawaku...

dijanji mana aku kan berdiri

masih terayunku dalam jelas mimpi

terpurukku ditengah perjuangan ini

tolong... tiupkan semangatku...

 

sungguh sepi tanpa rasiku...

sungguh senyap tanpa pijarnya

meski hatiku untuk jiwa yang lain

aku menunggu pijarnya tetap menuntunku

bilakah dia masih menunggu dimenara kemenangan...?

tolong...
tiupkan semangatku...

 

Inspired by :
Romance N Rasi Bintang

 

Bumi Allah,
22 Juni 2008

c-yakuw

http://cheya.blogspot.com

9a.

Bilakah Pijarmu Menjengukku…

Posted by: "fla cheya" fla_cheya@yahoo.com   fla_cheya

Sun Jun 22, 2008 10:01 pm (PDT)



Cela pernah menjemput
linangan hati

sementara cambuk layangkan
hati tetap bermimpi

dimanakah
nyata itu kan menyentuhku

sungguh
citaku setia ingin tertunai...

 

genggam
aku... hembuskan sejukmu...

leraikan
senyapku ditiap inci hampaku

tanpa
remangmu... selarik mata air karyaku mengering

mengapa
tak terpahami ketika tatapku beranjak pergi?

say it all... disini terlalu
beku tanpa degubmu

 

Sederet luap ini begitu mudah
mengalir untukmu

memasung
rindu berbagi rahasia

berbisik
lirih ketika duri menghujam berkali-kali

sungguh...
aku menunggu saujanamu mengajariku

menyeret
sepotong luka dan menatapnya dengan takjub

tentu
saja... tanpa cinta yang tersuguhkan

 

Mimpi
yang mati suri telah terbangun

tegar
yang terputus telah tertaut

jiwapun
mulai bernafas... kembali berlayar dari bilik dunia

artimu
masih disini sang rasi bintang

disebuah
letak penuh nyawa indah

bilakah
pijarmu menjengukku…

 

Inspired by : Padi N Sang
Rasi Bintang…

 

Bumi
Allah, 22 Juni 2008

c-yakuw

http://cheya.blogspot.com

9b.

Re: Bilakah Pijarmu Menjengukku…

Posted by: "ekadirna" ekadirna@yahoo.com   ekadirna

Mon Jun 23, 2008 1:06 am (PDT)

Ok neh...puisinya bagus banget boleh di print gak neh?

ekadirna

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, fla cheya <fla_cheya@...>
wrote:
>
>
>
> Cela pernah menjemput
> linangan hati
>
> sementara cambuk layangkan
> hati tetap bermimpi
>
> dimanakah
> nyata itu kan menyentuhku
>
> sungguh
> citaku setia ingin tertunai...
>
>  
>
> genggam
> aku... hembuskan sejukmu...
>
> leraikan
> senyapku ditiap inci hampaku
>
> tanpa
> remangmu... selarik mata air karyaku mengering
>
> mengapa
> tak terpahami ketika tatapku beranjak pergi?
>
> say it all... disini terlalu
> beku tanpa degubmu
>
>  
>
> Sederet luap ini begitu mudah
> mengalir untukmu
>
> memasung
> rindu berbagi rahasia
>
> berbisik
> lirih ketika duri menghujam berkali-kali
>
> sungguh...
> aku menunggu saujanamu mengajariku
>
> menyeret
> sepotong luka dan menatapnya dengan takjub
>
> tentu
> saja... tanpa cinta yang tersuguhkan
>
>  
>
> Mimpi
> yang mati suri telah terbangun
>
> tegar
> yang terputus telah tertaut
>
> jiwapun
> mulai bernafas... kembali berlayar dari bilik dunia
>
> artimu
> masih disini sang rasi bintang
>
> disebuah
> letak penuh nyawa indah
>
> bilakah
> pijarmu menjengukku…
>
>  
>
> Inspired by : Padi N Sang
> Rasi Bintang…
>
>  
>
> Bumi
> Allah, 22 Juni 2008
>
> c-yakuw
>
> http://cheya.blogspot.com
>

10.

Antara Ada dan Tiada

Posted by: "ekadirna" ekadirna@yahoo.com   ekadirna

Sun Jun 22, 2008 10:19 pm (PDT)

Kesetiaan...
adalah mentari yang setia pada bumi
meski acapkali awan tebal menutupi

Kesetiaan...
adalah kokok ayam jantan dini hari
meski terkadang ada hujan menghalang mentari

Kesetiaan...
adalah belaian bunda pada penghantar tidur buah hati
meski seringkali anak abaikan kasih yang tak disadari arti

Lalu, adakah diantara terhalang berjuta mimpi dan ilusi tadi
sosok setia penghibur diri?!?
yang padanya semua penghalang tanpa ragu undur diri?
yang padanya semua penghalang dan terhalang menghisab diri?
yang padanya semua penghalang dan terhalang pasrah diri?

Ada, wahai saudaraku segeralah kau sadari !!!
Ada, Dzat yang pada-Nya semua tak sanggup menghalangi !
Antara ada dan tiada Allah takkan lupa 'tuk beri arti
Antara ada dan tiada Allah selalu hadir 'tuk mengerti
Dia selalu ada antara ada dan tiada kita kenali diri
Dia selau hadir 'tuk beri kasih tulus sadarkan diri
Dia, yang padaNya hidup kita kan punya arti...

(renungan ba'da Dhuha, 8-12-2003)

11a.

Judul Naskahku Nggak Bangeet!

Posted by: "d r" dedew_cheesecake@yahoo.com   dedew_cheesecake

Sun Jun 22, 2008 10:51 pm (PDT)


Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 st1\:*{behavior:url(#ieooui) } /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;}


Dear All,

Jadi senyum-senyum sendiri pas baca tulisannya Jeng Niken Terate di Klub Sastra, soal bikin judul *makasih banget bu! Isi artikelnya gue banget deh soalnya aku tuh paliing nggak bisa bikin judul euy! Selama berkarir *halah di bidang tulis-menulis ini, menurutku membuat judul termasuk bagian paling sulit, hehe. Abisnya, setiap bikin judul pasti wagu alias nggak banget! Pas Jeng Niken mengulas tips-tips membuat judul yang nendang, aku tertohok. Nyonya cantik satu ini memberi contoh dua judul yang bertolak belakang :

Kisah Cinta Tulus Suci
Bra dan Sapu Sihir

Yang a. menurut Niken termasuk kategori nggak banget en yang b tuh keren, dan bikin pembaca penasaran buat membaca tuh buku lebih lanjut. En masalahnya, aku tuh termasuk pembuat judul kategori a! Setiap tulisanku dimuat di media massa or jadi buku, hampir pasti judulnya diganti sama editor, hehe. Kalo nggak percaya, cek aja dibawah ini!

Dibalik Kebahagiaan Hidupku (diganti jadi) -> Mamaku Ada Dua (Majalah Kartika)
Mendidik Suami-> Mas, Aku Dirayu Dong! (Antologi Muslim Romantis)
Dari Dunia Maya Menerbitkan Buku -> Buku Terobosan Dari Dunia Maya (Koran Suara Merdeka)
Siasat Mama dan Mbak Atin -> Pelajaran Dari Mama (Majalah Girls)
Rahasia Arlin -> Keinginan Yang Berubah (Majalah Girls)
Tentang Dia, Suamiku Tercinta -> Teman Mesra Teman Cinta (Antologi Persembahan Cinta)
Suatu Siang di Pekalongan -> Kami Suami-Istri, Kok..(Majalah Ummi)

See? Bener kan? Hihihi....

Judulku tuh jadul banget..beda banget dengan judul-judul bukunya Niken atau Mbak Nana Siregar, misalnya. Aku pernah bikin judul "Dia Bukan Perempuan Biasa" yang sukses bikin Nunik ketawa ngakak. "Maksud loe dia tuh perempuan jadi-jadian ya dew? Si manis jembatan ancol?" Bwahahaha. Salah satu dari sedikit banget judul bikinanku yang nggak diganti sama editor adalah Anak Kos Dodol, Catatan Mahasiswa Gokil Von Djokdja. Judul yang panjang banget en nggak praktis *sigh.
Padahal, aku nulisnya iseng aja nggak pake mikir daripada di naskahnya nggak ada judul kan nggak asyik. Pikirku "Ah, kan ntar diganti sama Mas Khun ini," *jangan ditiru yak hihi. Hmm, jadi pengen kursus bikin judul nendang nih sama Niken, Mbak Asma, Ichen, Mbak Rini, Kang ben dan teman-teman disini. Atau…nulis judul spontan aja yak, nggak pake mikir kek pas bikin judul Anak Kos Dodol, biar diterima mas editor? *ah, dikau hanya sedang beruntung dew...Mas Khun lagi lengah, Huehehehe…


Tabeee'......

Dedew
www.dedew80.multiply.com

11b.

Re: Judul Naskahku Nggak Bangeet!

Posted by: "Yon's Revolta" freelance_corp@yahoo.com   freelance_corp

Sun Jun 22, 2008 11:24 pm (PDT)

semakin melesat aja neh karier
kepenulisannya. selamat-selamat yah :-)

salam
yr
http://penakayu.blogspot.com

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, d r <dedew_cheesecake@...>
wrote:

> Dedew
> www.dedew80.multiply.com
>

11c.

Re: Judul Naskahku Nggak Bangeet!

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon Jun 23, 2008 3:20 am (PDT)

Selamat ya Mbak Dedew. meski saya cuti tapi menyempatkan diri. *_*
Benar juga kata Om Yon's semakin melesat, tapi jangan kuatir mbak
kita akan mengejar dengan pelan-pelan. sampai ketemu di puncak ya
mbak ^_^

Salam,
http://mkpd.wordpress.com

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, d r <dedew_cheesecake@...>
wrote:
yak, nggak pake mikir kek pas bikin judul Anak Kos Dodol, biar
diterima mas editor? *ah, dikau hanya sedang beruntung dew...Mas Khun
lagi lengah, Huehehehe…
>
>
> Tabeee'......
>
>
>
>
> Dedew
> www.dedew80.multiply.com
>

12a.

Pembayaran Investasi Buku Antologi Sekolah Kehidupan Per 23 Juni 200

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Jun 23, 2008 12:59 am (PDT)

Assalamu'alaikum wrwb

Bagi teman-teman penulis yang karyanya terpilih dalam buku antologi ini dan
sudah membayar investasi, mohon dengan sangat kerjasamanya untuk memberikan
konfirmasi & bukti transfernya *hanya* melalui email di
antologi_sk@yahoo.com atau via fax di 021-6009305 atau 021-6006944.
Mohon mengikuti petunjuk seperti yang sudah dikirimkan via japri pada
teman-teman yang karyanya terpilih.

*Panitia kembali memberitahukan bahwa Panitia tidak menerima konfirmasi
pembayaran via sms atau telepon.

*Dan karena buku antologi ini sudah harus segera dicetak dan diterbitkan,
mohon bantuan dan kerjasama dari teman-teman semua agar segala sesuatunya
dapat berjalan lancar.

Berikut daftar penulis yang *sudah membayar investasi dan memberikan
konfirmasi pembayarannya via email atau fax* per 23 Juni 2008:

1) Jenny Jusuf
2) Benny Oktaviano
3) Dewi Cendika (Ichen)
4) Regantini
5) Retno (2 tulisan)
6) Catur
7) Hasan Bisri
8) Ayong
9) Lukman Hadi
10) Yudhi Mulianto
11) Setta
12) Nera Andiyanti
13) Bu Has
14) Lia (2 tulisan)
15) Inna Putri
16) Sismanto
17) Dani
18) Endah
19) Arham
20) Wildan Fikri
21) Syafaatus
22) Divin
23) Nabilah
24) Nana S
25) Novi Khansa
26) Listya
27) Dyah Zakiati
28) Lilyani Taurisia
29) Azwar Nazir
30) Sunu Hadi
31) Andhini Putri

Terima kasih banyak sebelumnya atas bantuan dan kerjasamanya.

Salam
Panitia Sie Launching Buku Antologi SK
12b.

Re: Pembayaran Investasi Buku Antologi Sekolah Kehidupan Per 23 Juni

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Mon Jun 23, 2008 1:07 am (PDT)

mba Lia aku dah bayar ke BSM 20 Juni 2008
memang buktinya belum aku kirim... insya Alloh secepatnya...

Pada 23 Juni 2008 14:58, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com> menulis:

>
>
>
>
>
> Assalamu'alaikum wrwb
>
> Bagi teman-teman penulis yang karyanya terpilih dalam buku antologi ini dan
> sudah membayar investasi, mohon dengan sangat kerjasamanya untuk memberikan
> konfirmasi & bukti transfernya *hanya* melalui email di
> antologi_sk@yahoo.com atau via fax di 021-6009305 atau 021-6006944.
> Mohon mengikuti petunjuk seperti yang sudah dikirimkan via japri pada
> teman-teman yang karyanya terpilih.
>
> *Panitia kembali memberitahukan bahwa Panitia tidak menerima konfirmasi
> pembayaran via sms atau telepon.
>
> *Dan karena buku antologi ini sudah harus segera dicetak dan diterbitkan,
> mohon bantuan dan kerjasama dari teman-teman semua agar segala sesuatunya
> dapat berjalan lancar.
>
> Berikut daftar penulis yang *sudah membayar investasi dan memberikan
> konfirmasi pembayarannya via email atau fax* per 23 Juni 2008:
>
> 1) Jenny Jusuf
> 2) Benny Oktaviano
> 3) Dewi Cendika (Ichen)
> 4) Regantini
> 5) Retno (2 tulisan)
> 6) Catur
> 7) Hasan Bisri
> 8) Ayong
> 9) Lukman Hadi
> 10) Yudhi Mulianto
> 11) Setta
> 12) Nera Andiyanti
> 13) Bu Has
> 14) Lia (2 tulisan)
> 15) Inna Putri
> 16) Sismanto
> 17) Dani
> 18) Endah
> 19) Arham
> 20) Wildan Fikri
> 21) Syafaatus
> 22) Divin
> 23) Nabilah
> 24) Nana S
> 25) Novi Khansa
> 26) Listya
> 27) Dyah Zakiati
> 28) Lilyani Taurisia
> 29) Azwar Nazir
> 30) Sunu Hadi
> 31) Andhini Putri
>
> Terima kasih banyak sebelumnya atas bantuan dan kerjasamanya.
>
> Salam
> Panitia Sie Launching Buku Antologi SK
>
>
>
>
13.

FILM ABAD INI

Posted by: "Dani Ardiansyah" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Jun 23, 2008 2:50 am (PDT)

Saksikan thriller film abad ini, nyesel kalo ga liat.
silakan klik link berikut ini.

http://catatankecil.multiply.com/video/item/6

Dani Ardiansyah
HP : 085694771764
http://edumuslim.org
http://catatankecil.multiply.com
http://hamasahputri.multiply.com

Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Best of Y! Groups

Discover groups

that are the best

of their class.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

You rock! Blockbuster wants to give you a complimentary trial of - Blockbuster Total Access.

Tidak ada komentar: