Kamis, 26 Juni 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2068

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
(Resensi Buku) A Simple Twist of Fate From: Rini Nurul
1b.
Re: (Resensi Buku) A Simple Twist of Fate From: Nursalam AR
2a.
(Resensi Buku) Keepsake From: Rini Nurul
2b.
Re: (Resensi Buku) Keepsake From: Nursalam AR
3a.
Re: [esei] Satu Hari yang Campur Sari From: Nursalam AR
3b.
Re: [esei] Satu Hari yang Campur Sari From: Nursalam AR
3c.
Re: [esei] Satu Hari yang Campur Sari From: Nursalam AR
4a.
Re: Bls: [sekolah-kehidupan] [esei] Satu Hari yang Campur Sari From: Nursalam AR
4b.
Re: Bls: [sekolah-kehidupan] [esei] Satu Hari yang Campur Sari From: Nursalam AR
5a.
Re: Pengumuman Naskah Undangan Menulis Bersama HTR From: Nursalam AR
6a.
Re: LOMBA MENULIS KISAH NYATA From: Nursalam AR
7a.
Re: Dan Sayonarapun Mesti Diucapkan From: setyawan_abe
7b.
Re: Dan Sayonarapun Mesti Diucapkan From: Nursalam AR
8a.
Re: Pasang Banner SK?? Teteuuuup ^_^ From: setyawan_abe
9a.
Re: [Resensi Buku] Sayembara Mencari Cinta From: Nursalam AR
10a.
Re: (HUMOR) Infakan Piala Eropa From: setyawan_abe
11a.
Re: Mohon Doa Restu From: setyawan_abe
12.
KOMPETISI ESKA IDOL TAHAP II (27 Juni- 7 Juli) From: Kabinet Eska
13a.
DAFTAR KELAS & KONTRIBUTOR ESKA (update) From: Kabinet Eska
13b.
Bls: [sekolah-kehidupan] DAFTAR KELAS & KONTRIBUTOR ESKA (update) From: bujang kumbang
14.
Seminar Sastra Hijau; Sastra, Lingkungan, dan Kearifan Lokal From: Lia Octavia
15.
(cerpen) istikharah yang patah From: tinta_mirah
16.
Inilah SK & tata cara posting tulisan di milis Eska! From: Kabinet Eska
17.
(Pilem) A Beautifull Mind From: setyawan_abe
18.
[DIARY] Menikah Bukan Sekedar Ingin From: Nia Robiatun Jumiah

Messages

1a.

(Resensi Buku) A Simple Twist of Fate

Posted by: "Rini Nurul" rinurbad@gmail.com   thee_ok

Thu Jun 26, 2008 4:42 am (PDT)

Penulis: Marianne Evans
Penerbit: Signet
Tebal: 236 halaman
Cetakan: I, September 1994
Beli di: bukumurmer.multiply.com
Harga: Rp 12.500,00 (second)
Skor: 8

Steve Martin adalah salah satu aktor Hollywood favorit saya. Awalnya
saya sering tertukar dengan Leslie Nielsen karena sama-sama berambut
putih (aktor satu ini tak masuk daftar kesukaan lantaran film
komedinya seringkali vulgar). Steve Martin, sependek ingatan saya,
senantiasa memerankan seorang 'family man' di antaranya dalam Father
of the Bride dan Cheaper by A Dozen.

Novel A Simple Twist of Fate ini diangkat dari skenario karya Steve
Martin yang telah dilayarperakkan oleh Touchstone Pictures. Saya belum
menontonnya, tetapi sepanjang cerita terus membayangkan Martin sebagai
Michael McCann. Pria yang pernah disakiti oleh pengkhianatan istri dan
mengubah total kehidupannya menjadi penyendiri yang bergelut dengan
pekerjaan sebagai tukang kayu.

Karena Mathilda, bayi perempuan yang masuk ke dalam rumahnya pada
malam bersalju, Michael berubah. Ia lebih periang, lebih gembira,
bahkan bersedia menguak kenangan masa lalunya sebagai guru musik di
sekolah. Sungguh mengharukan saat Michael belajar merawat bayi dari
tetangganya, April Simons, mengesampingkan kebutuhan pribadinya dari
porsi penghasilan demi kesenangan Mathilda, dan siasat cerdasnya
tatkala si gadis kecil merasa tegang di sekolah. Hal ini mengingatkan
saya pada banyak pelajaran yang dapat diraup dari tayangan Nanny 911.

Dengan lihai, Marianne Evans menguliti Nancy Lemmeter dan menampakkan
perangai aslinya. Cerita berjalan empuk namun jauh dari membosankan.
Saya tersenyum ketika Michael mencoba menghukum Mathilda untuk pertama
kalinya, dan gadis kecil itu malah ketagihan duduk di kursi hukuman
sambil menyanyi. Proses hukum dan wawancara untuk adopsi menyeret
kenangan saya pada film-film sejenis: Big Daddy, Mrs. Doubtfire,
bahkan Nine Months.

Sajian Evans, dengan font relatif besar pula, benar-benar mengundang
rasa ingin tahu sehingga saya menamatkan novel ini dalam satu hari.
Sebuah cerita yang mengesankan dan pantas diapresiasi, utamanya oleh
para orangtua.

1b.

Re: (Resensi Buku) A Simple Twist of Fate

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 5:53 am (PDT)

Riwayat Martin mirip salah satu kisah dalam Lelaki yang Menangis yah?;p.
Entah buku siapa itu,hehe...(just kidding!).

Dari sisi psikologi, mungkin Mathilda memilih 'enjoy' dengan situasi yang
dialaminya. Hmm...membayangkan proses pergulatan psikologisnya saja udah
kebayang kerennya. I wish I would read the book A.S.A.P! God, help me:p.

Tabik,

Nursalam AR

2008/6/26 Rini Nurul <rinurbad@gmail.com>:

> Penulis: Marianne Evans
> Penerbit: Signet
> Tebal: 236 halaman
> Cetakan: I, September 1994
> Beli di: bukumurmer.multiply.com
> Harga: Rp 12.500,00 (second)
> Skor: 8
>
> Steve Martin adalah salah satu aktor Hollywood favorit saya. Awalnya
> saya sering tertukar dengan Leslie Nielsen karena sama-sama berambut
> putih (aktor satu ini tak masuk daftar kesukaan lantaran film
> komedinya seringkali vulgar). Steve Martin, sependek ingatan saya,
> senantiasa memerankan seorang 'family man' di antaranya dalam Father
> of the Bride dan Cheaper by A Dozen.
>
> Novel A Simple Twist of Fate ini diangkat dari skenario karya Steve
> Martin yang telah dilayarperakkan oleh Touchstone Pictures. Saya belum
> menontonnya, tetapi sepanjang cerita terus membayangkan Martin sebagai
> Michael McCann. Pria yang pernah disakiti oleh pengkhianatan istri dan
> mengubah total kehidupannya menjadi penyendiri yang bergelut dengan
> pekerjaan sebagai tukang kayu.
>
> Karena Mathilda, bayi perempuan yang masuk ke dalam rumahnya pada
> malam bersalju, Michael berubah. Ia lebih periang, lebih gembira,
> bahkan bersedia menguak kenangan masa lalunya sebagai guru musik di
> sekolah. Sungguh mengharukan saat Michael belajar merawat bayi dari
> tetangganya, April Simons, mengesampingkan kebutuhan pribadinya dari
> porsi penghasilan demi kesenangan Mathilda, dan siasat cerdasnya
> tatkala si gadis kecil merasa tegang di sekolah. Hal ini mengingatkan
> saya pada banyak pelajaran yang dapat diraup dari tayangan Nanny 911.
>
> Dengan lihai, Marianne Evans menguliti Nancy Lemmeter dan menampakkan
> perangai aslinya. Cerita berjalan empuk namun jauh dari membosankan.
> Saya tersenyum ketika Michael mencoba menghukum Mathilda untuk pertama
> kalinya, dan gadis kecil itu malah ketagihan duduk di kursi hukuman
> sambil menyanyi. Proses hukum dan wawancara untuk adopsi menyeret
> kenangan saya pada film-film sejenis: Big Daddy, Mrs. Doubtfire,
> bahkan Nine Months.
>
> Sajian Evans, dengan font relatif besar pula, benar-benar mengundang
> rasa ingin tahu sehingga saya menamatkan novel ini dalam satu hari.
> Sebuah cerita yang mengesankan dan pantas diapresiasi, utamanya oleh
> para orangtua.
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
2a.

(Resensi Buku) Keepsake

Posted by: "Rini Nurul" rinurbad@gmail.com   thee_ok

Thu Jun 26, 2008 4:43 am (PDT)

Penulis: Linda Barlow
Penerbit: Warner Books, 1994
Tebal: 392 halaman
Genre: thriller-romansa
Beli di: bukumurmer.multiply.com
Harga: Rp 15.000,00 (2nd)
Skor: 7,9

April Harrington bermaksud mengejutkan ibunya, Rina de Sevigny, dalam
sebuah pertemuan resmi di New York. Sang ibu telah beralih menjadi
wanita sukses dan inspirator bagi banyak orang, dengan perusahaan yang
dirintisnya sendiri. April memecah kekaguman publik tersebut dengan
mengungkap fakta bahwa Rina telah bertahun-tahun mengabaikannya demi
lelaki berharta, Armand de Sevigny. Malang baginya, ia mengecap
kejutan lain. Rina tewas di tangan penembak misterius. April-lah
tersangka nomor satu, karena motifnya begitu jelas.

Kecurigaan semakin kuat tatkala dalam surat wasiat, Rina mewariskan
biro self-help miliknya, Power Perspectives, kepada April. Isobelle,
anak tirinya yang selama ini turut membantu, meradang. Ia merasa lebih
pantas dibanding sekadar anak 'hilang' yang memiliki toko buku khusus
cerita misteri. Menurutnya, Rina gegabah menyerahkan perusahaan
sebesar itu kepada orang yang tidak berpengalaman.

Satu per satu sisi gelap tiap karakter diungkap. Di sinilah permainan
kisah Linda Barlow untuk menghimpun tanda tanya di benak pembaca.
Christian yang ditinggal mati istrinya dalam kecelakaan dan
berhubungan dengan teman baik Rina, calon senator Daisy Tulane.
Isobelle yang gemar mengadakan pesta ekshibisionis bersama
pasangannya, Charlie Ripley, yang berposisi sebagai budak. Bodyguard
Rina, Rob Blackthorn, yang menderita kesepian akut sepeninggal istri
tercintanya akibat kanker ganas. Semua berpeluang membunuh Rina,
terkecuali cucu tirinya, Kate. Gadis berumur 12 tahun ini merupakan
salah satu karakter memukau bagi saya, sehubungan dengan minat
besarnya terhadap komputer dan cita-citanya menjadi penulis fiksi
misteri. Oleh sebab itu, ia langsung lengket dengan April.

Proses adaptasi April di kantor baru dan dunia yang sama sekali asing
baginya menarik untuk diikuti, begitu pula silat lidahnya dengan
Isobelle. Sayang, bagian yang menuturkan penelusuran April terhadap
naskah otobiografi Rina - yang diduga kuat sebagai sebab pembunuhan
dirinya - terlalu bertele-tele. Identitas pembunuhnya relatif tidak
mengejutkan, khususnya dalam hal motif, walaupun cukup masuk akal.
Novel Linda Barlow ini cocok dikonsumsi oleh para peminat pelatihan
motivasi dengan slogan khas Power Perspectives 'Seize your power'.

2b.

Re: (Resensi Buku) Keepsake

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 5:49 am (PDT)

Hmm..menarik juga kayaknya nih:). Ada intrik bisnis dan konspirasi. Yang
secara pribadi menarik buat saya adalah tentang biro self-help-nya:p.
Mungkin bisa jadi ide bisnis nih,hehe...

Thx for sharing, Teh Rini!

Tabik,

Nursalam AR

2008/6/26 Rini Nurul <rinurbad@gmail.com>:

> Penulis: Linda Barlow
> Penerbit: Warner Books, 1994
> Tebal: 392 halaman
> Genre: thriller-romansa
> Beli di: bukumurmer.multiply.com
> Harga: Rp 15.000,00 (2nd)
> Skor: 7,9
>
> April Harrington bermaksud mengejutkan ibunya, Rina de Sevigny, dalam
> sebuah pertemuan resmi di New York. Sang ibu telah beralih menjadi
> wanita sukses dan inspirator bagi banyak orang, dengan perusahaan yang
> dirintisnya sendiri. April memecah kekaguman publik tersebut dengan
> mengungkap fakta bahwa Rina telah bertahun-tahun mengabaikannya demi
> lelaki berharta, Armand de Sevigny. Malang baginya, ia mengecap
> kejutan lain. Rina tewas di tangan penembak misterius. April-lah
> tersangka nomor satu, karena motifnya begitu jelas.
>
> Kecurigaan semakin kuat tatkala dalam surat wasiat, Rina mewariskan
> biro self-help miliknya, Power Perspectives, kepada April. Isobelle,
> anak tirinya yang selama ini turut membantu, meradang. Ia merasa lebih
> pantas dibanding sekadar anak 'hilang' yang memiliki toko buku khusus
> cerita misteri. Menurutnya, Rina gegabah menyerahkan perusahaan
> sebesar itu kepada orang yang tidak berpengalaman.
>
> Satu per satu sisi gelap tiap karakter diungkap. Di sinilah permainan
> kisah Linda Barlow untuk menghimpun tanda tanya di benak pembaca.
> Christian yang ditinggal mati istrinya dalam kecelakaan dan
> berhubungan dengan teman baik Rina, calon senator Daisy Tulane.
> Isobelle yang gemar mengadakan pesta ekshibisionis bersama
> pasangannya, Charlie Ripley, yang berposisi sebagai budak. Bodyguard
> Rina, Rob Blackthorn, yang menderita kesepian akut sepeninggal istri
> tercintanya akibat kanker ganas. Semua berpeluang membunuh Rina,
> terkecuali cucu tirinya, Kate. Gadis berumur 12 tahun ini merupakan
> salah satu karakter memukau bagi saya, sehubungan dengan minat
> besarnya terhadap komputer dan cita-citanya menjadi penulis fiksi
> misteri. Oleh sebab itu, ia langsung lengket dengan April.
>
> Proses adaptasi April di kantor baru dan dunia yang sama sekali asing
> baginya menarik untuk diikuti, begitu pula silat lidahnya dengan
> Isobelle. Sayang, bagian yang menuturkan penelusuran April terhadap
> naskah otobiografi Rina - yang diduga kuat sebagai sebab pembunuhan
> dirinya - terlalu bertele-tele. Identitas pembunuhnya relatif tidak
> mengejutkan, khususnya dalam hal motif, walaupun cukup masuk akal.
> Novel Linda Barlow ini cocok dikonsumsi oleh para peminat pelatihan
> motivasi dengan slogan khas Power Perspectives 'Seize your power'.
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
3a.

Re: [esei] Satu Hari yang Campur Sari

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 5:17 am (PDT)

Hehe...makasih atas apresiasinya, Fety. Yup, mungkin untuk 2008, Catur &
Retno layak dinobatkan sebagai "Couple of the year",hehe....Atau ada yang
mau daftar jadi nominator?Sebar undangan dulu ya:p

Tabik,

Nursalam AR

On Thu, Jun 26, 2008 at 11:30 AM, inga_fety <inga_fety@yahoo.com> wrote:

> hmmmm....
> mas nur, aku sudah liat fotonya mas catur dan retno:)
> pas bgt mas nur menggambarkannya dalam tulisan ini:)
>
> salam,
> fety
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "Nursalam AR"
> <nursalam.ar@...> wrote:
> >
> > *Satu Hari yang Campur Sari*
>
> >
> > Oleh Nursalam AR
> >
> > * *
> >
> > Semua berawal pada satu pagi, Kamis pagi. Pada pukul tujuh lewat
> pagi itu
> > aku berangkat dengan gundah di dada. Satu Mei dua ribu delapan. Ada
> undangan
> > menghadiri akad nikah di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Ingin rasanya
> > mengajak istri (mungkin ini naluri seorang suami). Istriku juga ingin
> > datang, karena ia mengenal kedua sahabat yang akan berbahagia itu.
> Sayang,
> > sebagai calon *abi* dan *ummi*, kami teramat sayang pada si jabang bayi
> > (konon ia perempuan, demikian harap istriku) yang masih belum genap tiga
> > bulan di kandungan. Perjalanan jauh dengan angkutan umum dengan rute
> yang
> > tidak familiar rasanya cukup mengkhawatirkan untuk ditempuh. Belum lagi
> > kondisi istri yang sering pusing-pusing jika keluar rumah.
> Barangkali itu
> > paranoia calon orangtua, kata orang. Tapi, jika Anda pasangan muda yang
> > mendamba momongan, mungkin Anda akan paham gejolak rasa itu.
> >
> >
> >
> > Alhasil, terpaksalah, sehari saja aku kembali jadi lajang. Berangkat
> seorang
> > diri, memenuhi undangan, mengarungi belantara jalan raya Jakarta yang
> > tumben-tumbennya lengang karena libur nasional. Bersama beberapa kenalan
> > yang ketemu di jalan dan ternyata satu tujuan, perjalananku terhenti di
> > sebuah masjid sederhana di tengah sesaknya pasar. Inikah tempat akad
> nikah
> > kedua sahabatku itu?
> >
> >
> >
> > Terlesat pertanyaan keraguan. Ragu yang memakuku di halaman masjid,
> hingga
> > seorang pemuda mungil berkacamata dengan senyum ramah berdiri
> menyilakanku.
> > Catur namanya. Wajahnya sumringah dengan busana baju koko putih
> sederhana.
> > Ya, sederhana, itu kesan pertama yang menyergap. Di ujung ruang masjid,
> > kutangkap senyum ceria Retno dalam balutan busana Muslimah putih yang
> > anggun. Di sebelahnya, sang ibu, yang karena kondisinya harus duduk
> di atas
> > kursi, sesekali membelai lembut kerudung putrinya. Pancaran kasih dari
> > matanya menyihirku, membuatku haru. Sekaligus iri. Berbahagialah
> pasangan
> > ini yang akan menikah didampingi kedua orang tua. Nikmat terindah
> yang absen
> > mendampingiku, yang kerap terbersit kala sunyi, saat pernikahanku
> lima bulan
> > lalu.
> >
> >
> >
> > Tapi siapa gerangan mempelai perempuan berkebaya putih yang satu
> lagi itu?
> > Tak jauh dari tempat Retno bersimpuh beserta kerabat, sang mempelai
> cantik
> > dengan konde khas Jawa tersenyum-senyum tak kalah bahagia. Apakah
> sahabatku,
> > Catur, akan langsung menikahi dua wanita dalam sekali tepuk? Pertanyaan
> > iseng itu tak urung berkelebat. Tapi, untunglah, pertanyaan sekaligus
> > kekhawatiran itu terjawab beberapa saat kemudian setelah
> kuperhatikan arah
> > senyuman si mempelai cantik tak berjilbab itu. Ia tersenyum ke arah
> calon
> > suaminya yang duduk di baris di depan Catur. Ah, aku menarik nafas lega.
> > Memang tak mengapa jika Catur menikahi dua perempuan sekaligus. Tapi
> rasanya
> > tak tega melihat sahabatku yang lain, Retno, harus berbagi suami.
> > Berbahagialah dengan satu istri, Kawan, bisikku, sedikit mengutip
> judul buku
> > karya Ustadz Cahyadi Takariawan.
> >
> >
> >
> > Rupanya pagi ini ada dua pasangan yang akan menikah: Hastomo Hizbul
> Wathon
> > (kakak Retno) dan Desi Iskandar serta, kedua sahabatku, Catur Sukono dan
> > Retnadi Nur'aini.
> >
> >
> >
> > Matahari kian panas menyiramkan cahayanya di punggungku. Aku sempat
> berpikir
> > untuk membalikkan badan beberapa saat agar paparan sinar mentari
> merata di
> > seluruh tubuhku. Jadi nantinya kulit tubuhku tidak hitam sebelah seperti
> > ikan yang digoreng di satu sisi saja.
> >
> >
> >
> > Pukul sembilan lebih sekian menit acara dimulai, dan bergulir mulai dari
> > pembacaan Al Qur'an, sambutan keluarga dan acara puncak: akad nikah.
> Kedua
> > mempelai pria mengucapkan lafadz akad nikah dengan lancar. Bahkan Catur
> > fasih mengucapkannya dengan tanpa jeda. Persis seperti bisikanku
> > padanya,"Ucapkan dalam satu tarikan nafas, Mas." Hadirin pun menyambut
> > dengan ucapan,"Sah!" dan lafadz hamdalah berikut doa merubungi ruangan
> > Masjid. Membumbung tinggi ke langit Jakarta dan berteriak
> > lantang,"Saksikanlah, wahai Jakarta, Catur dan Retno kini sudah jadi
> suami
> > istri!"
> >
> >
> >
> > Entah mengapa di akad nikah sahabatku ini ada titik basah di ujung
> mataku.
> > Titik yang di pernikahanku sendiri luput hadir, mungkin, karena
> aroma tegang
> > dari hawa adrenalin saat itu. Ya, aku terharu untukmu, Catur, Retno.
> Haru
> > yang sama waktu aku menghadiri pernikahan Dani dan Endah di tahun
> > sebelumnya. Sebuah haru, di tengah derasnya arus materialisme
> kiwari, karena
> > persembahan mas kawin seperangkat alat sholat dari Catur untuk
> Retno. Aku
> > yakin bukan karena mereka tidak mampu. Dan aku tidak menangis untuk itu.
> > Karena jika hanya untuk itu aku menangis lebih baik aku menangisi diri
> > sendiri. Tidak! Aku haru karena lengkap sudah kesederhanaan acara
> itu. Pas
> > betul dengan tema putih yang diusung. Putih. Sederhana. Keduanya adalah
> > pasangan yang berjodoh. Putih selalu melambangkan kesucian dan
> > kesederhanaan. Dan mereka berani memilihnya. Seperti beraninya mereka
> > memilih untuk kontras dengan pasangan mempelai yang dinikahkan
> sebelumnya,
> > yang berbusana lebih mentereng dan mas kawin 15 gram emas. Jumlah yang
> > lumayan besar di saat krisis global saat ini dan meroketnya harga emas
> > dunia.
> >
> >
> >
> > Sungkeman kedua mempelai kepada kedua orang tua termasuk orang tua Catur
> > yang jauh-jauh dari Banjarnegara, Jawa Tengah, adalah momen yang
> mengetuk
> > pintu bendungan airmata. Dilanjutkan, sebagai penutup, foto-foto bersama
> > bersama mempelai yang masih canggung untuk bergandengan tangan.
> Sekaligus
> > masih kaku untuk saling menyapa "Mas" dan "Dik" kepada pasangannya. Juga
> > kerling malu-malu ke sudut wajah pasangan. Ah, sungguh atmosfir yang
> indah.
> > Kesederhanaan yang menggugah. Termasuk menggugah urat tawa karena Retno
> > berkali-kali melontarkan senyum saat berpose – ah, senyum yang kocak
> untuk
> > seorang pengantin –dan mengundang gelak tawa yang lain.
> >
> >
> >
> > Cerita selanjutnya bergulir ke acara tasyakuran (baca: makan-makan)
> di rumah
> > kediaman Retno. Tak banyak yang aku kenal selain Citra – sahabat
> dekat Retno
> > yang juga kolegaku sesama penulis skenario semasa di *The Coffee Bean
> > Show*– dan Mas Suhadi yang datang lengkap beserta istri dan ketiga
> > putera-puterinya. Ah, si bungsu yang menggemaskan! Tak heran pipi montok
> > Mira – bayi bungsu Mas Suhadi – merah dicubiti ibu-ibu yang gemas.
> > Lebih-lebih saat ia diajak berfoto bersama kedua mempelai. Mulut mungil
> > dengan bibir merah ranumnya yang menganga lucu mendulang perhatian
> seru dari
> > para undangan dalam pesta sederhana tersebut.
> >
> >
> >
> > "Ih, bayinya lucu bener!" seru seorang ibu berambut ikal yang menatap si
> > bayi montok penuh takjub.
> >
> >
> > "Makanya cepetan punya anak!" sambut seorang ibu yang lain dengan
> logat khas
> > Yogyakartanya.
> >
> > Hmm...ada kedua mempelai yang selalu tersenyum, bayi montok yang pantas
> > dicubiti saking lucunya dan keceriaan yang mengembang di wajah-wajah
> para
> > undangan. Plus kelegaan di dadaku sebagai ketua komunitas Sekolah
> Kehidupan.
> > Akhirnya, di antara sekian banyak lajang di komunitas maya ini ada
> juga yang
> > berjodoh. Persis seperti bisik Mas Suhadi padaku saat tasyakuran
> siang itu.
> > "Wah, Mas, akhirnya harapan Pak Sinang terkabul ya!"
> >
> > "Maksudnya?" tanyaku tak mengerti. Kunyahan ayam goreng di mulutku
> terhenti.
> >
> > "Iya, Pak Sinang kan pernah bilang 'yah,mungkin saja ada yang kelak
> berjodoh
> > di SK'. Rupanya terkabul juga," jelas Mas Suhadi dengan antusias.
> >
> > Nah, jika harapan dikabulkan Tuhan, apalagi yang kurang dari nikmat
> Tuhan?
> >
> > Catatan manis itu semula akan kujadikan penutup hari ketika mendadak
> > ponselku menjerit saat aku melangkah pulang menuju perhentian bis
> terdekat
> > dari istana sang raja dan ratu sehari. Bunyi kokok ayam. Pertanda
> ada pesan
> > yang masuk. Langkah kuhentikan dan kurogoh benda kecil berwarna biru
> di saku
> > baju. Tertegun aku membaca isinya. Sebuah pesan singkat dari Nia, salah
> > seorang sahabat SK di Bogor. Aku mendengus masygul.
> >
> > *Suami Mbak Dyah DJ meninggal dunia?*
> > **
> > Terlintas dalam kenanganku sosok mungil Mbak Dyah yang energik dan
> cergas
> > sebagai EO HUT Pertama SK di Kuningan, Jakarta Selatan. Ia yang
> *ngocol*,
> > ramah dan dermawan. Sayang kini ia sendirian karena sang pasangan hidup
> > meninggal dunia di Medan. Moga Allah terima amal ibadahnya dan
> terangi kubur
> > almarhum. *Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu'anhu. Amin,
> allahumma
> > amin!*
> > **
> > Langit Tanjung Duren kala itu terasa lebih suram. Meski panasnya terik
> > menjerang.
> >
> > Catatan akhir hariku hari itu tak sepenuhnya manis memang. Tapi
> realistis.
> > Ada suka, ada duka. Karena hidup tak selamanya berisi pujian dan
> tawa. Tapi
> > juga ia sarat lara dan airmata. Karena yang melulu pujian atau keceriaan
> > niscaya memanjakan dan mengerdilkan kita. Melulu duka juga sebuah
> sengsara.
> > Maha Suci Allah yang memberikan keseimbangan hidup di dunia.
> >
> > Ah, satu hari yang campur sari!
> >
> > *Jakarta, 25 Juni 2008*
> >
> > **) ditulis ketika terkenang momen indah yang teramat sayang jika tak
> > dituliskan.*
> > ***) untuk Retno & Catur : di hari kesekian setelah akad nikah moga
> > keceriaan dan harapan kalian sama seperti di hari pertama janji
> ditambatkan.
> > Barokallahu lakum fi amaanillah...*
> > ****) untuk Mbak Dyah DJ (Bogor): di hari kesekian setelah hari
> ujian itu
> > moga selalu tabah!*
> >
> > * *
> >
> > * *
> >
> >
> > --
> > -"When there's a will there's a way"
> > Nursalam AR
> > Translator & Writer
> > 0813-10040723
> > 021-91477730
> > http://nursalam.multiply.com
> > YM ID: nursalam_ar
> >
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
3b.

Re: [esei] Satu Hari yang Campur Sari

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 5:19 am (PDT)

Betul, Nia. Smsmu itu lho;p. Alhamdulillah, jika Mbak Dyah sudah baikan.
Kita semua kangen sikap cerianya yang menginspirasi dan memberi energi
(kayak iklan minuman energi ya?:)

Wah, Nia, berita pribadimu itu apa ya? Di-share ya...Atau japri aja via sms,
seperti biasa,hehe...

Tabik,

Nursalam AR

2008/6/25 Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>:

> wiw..
> emang mas..
> hari itu hri yang mengejutkan
> hmm
> untuk gak jantungan
> ...
> kalo aku sih ditambah ada berita pribadi yang mengejutkan.. hi.,, ayow
> tebak?!!!..
> BTW buat semuanya...
> aku dan mba asma ke rumah mba Dyah waktu 40 hari meninggalnya suaminya mba
> Dyah,
>
> banyak yang salam kan tuh ya ke mba Dyah...
> trus mba Dyah bilang "waallaikum salam"
> aku melihat mba Dyah, sudah jauh lebih baik...
> karena aku yakin mba Dyah wanita yang hebat..
>
> salam
> -nia yang lagi ngompor2in mba dyah supaya bisa ikutan milad:D-
>
> 2008/6/25 Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>:
>
>> *Satu Hari yang Campur Sari*
>>
>> Oleh Nursalam AR
>>
>> * *
>>
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
3c.

Re: [esei] Satu Hari yang Campur Sari

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 5:21 am (PDT)

Alhamdulillah, jika tulisan saya menginspirasi (menginspirasi apa ya?:).
Moga kenyamanan Mbak Diah abadi ya, bukan kekhilafan semata,hehe...Juga
menular buat yang lain...(awas virus Mbak Dyah:)

Tabik,

Nursalam AR

On Wed, Jun 25, 2008 at 3:06 PM, dyah zakiati <adzdzaki@yahoo.com> wrote:

> Subhanallah, kenangan yang begitu luar biasa, Mz Nursalam. Semakin
> bersyukur rasanya hati ini telah tergabung di komunitas yang begitu nyaman.
> (saking terharunya bingung tuk menuliskan kata-kata lagi )
>
> Salam
> Dyah
>
> ----- Original Message ----
> From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, June 25, 2008 6:16:43 PM
> Subject: [sekolah-kehidupan] [esei] Satu Hari yang Campur Sari
>
> *Satu Hari yang Campur Sari*
>
> Oleh Nursalam AR
>
> * *
>
> Semua berawal pada satu pagi, Kamis pagi. Pada pukul tujuh lewat pagi itu
> aku berangkat dengan gundah di dada. Satu Mei dua ribu delapan. Ada undangan
> menghadiri akad nikah di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Ingin rasanya
> mengajak istri (mungkin ini naluri seorang suami). Istriku juga ingin
> datang, karena ia mengenal kedua sahabat yang akan berbahagia itu. Sayang,
> sebagai calon *abi* dan *ummi*, kami teramat sayang pada si jabang bayi
> (konon ia perempuan, demikian harap istriku) yang masih belum genap tiga
> bulan di kandungan. Perjalanan jauh dengan angkutan umum dengan rute yang
> tidak familiar rasanya cukup mengkhawatirkan untuk ditempuh. Belum lagi
> kondisi istri yang sering pusing-pusing jika keluar rumah. Barangkali itu
> paranoia calon orangtua, kata orang. Tapi, jika Anda pasangan muda yang
> mendamba momongan, mungkin Anda akan paham gejolak rasa itu.
>
>
>
> Alhasil, terpaksalah, sehari saja aku kembali jadi lajang. Berangkat
> seorang diri, memenuhi undangan, mengarungi belantara jalan raya Jakarta
> yang tumben-tumbennya lengang karena libur nasional. Bersama beberapa
> kenalan yang ketemu di jalan dan ternyata satu tujuan, perjalananku terhenti
> di sebuah masjid sederhana di tengah sesaknya pasar. Inikah tempat akad
> nikah kedua sahabatku itu?
>
>
>
> Terlesat pertanyaan keraguan. Ragu yang memakuku di halaman masjid, hingga
> seorang pemuda mungil berkacamata dengan senyum ramah berdiri menyilakanku.
> Catur namanya. Wajahnya sumringah dengan busana baju koko putih sederhana.
> Ya, sederhana, itu kesan pertama yang menyergap. Di ujung ruang masjid,
> kutangkap senyum ceria Retno dalam balutan busana Muslimah putih yang
> anggun. Di sebelahnya, sang ibu, yang karena kondisinya harus duduk di atas
> kursi, sesekali membelai lembut kerudung putrinya. Pancaran kasih dari
> matanya menyihirku, membuatku haru. Sekaligus iri. Berbahagialah pasangan
> ini yang akan menikah didampingi kedua orang tua. Nikmat terindah yang absen
> mendampingiku, yang kerap terbersit kala sunyi, saat pernikahanku lima bulan
> lalu.
>
>
>
> Tapi siapa gerangan mempelai perempuan berkebaya putih yang satu lagi itu?
> Tak jauh dari tempat Retno bersimpuh beserta kerabat, sang mempelai cantik
> dengan konde khas Jawa tersenyum-senyum tak kalah bahagia. Apakah sahabatku,
> Catur, akan langsung menikahi dua wanita dalam sekali tepuk? Pertanyaan
> iseng itu tak urung berkelebat. Tapi, untunglah, pertanyaan sekaligus
> kekhawatiran itu terjawab beberapa saat kemudian setelah kuperhatikan arah
> senyuman si mempelai cantik tak berjilbab itu. Ia tersenyum ke arah calon
> suaminya yang duduk di baris di depan Catur. Ah, aku menarik nafas lega.
> Memang tak mengapa jika Catur menikahi dua perempuan sekaligus. Tapi rasanya
> tak tega melihat sahabatku yang lain, Retno, harus berbagi suami.
> Berbahagialah dengan satu istri, Kawan, bisikku, sedikit mengutip judul buku
> karya Ustadz Cahyadi Takariawan.
>
>
>
> Rupanya pagi ini ada dua pasangan yang akan menikah: Hastomo Hizbul Wathon
> (kakak Retno) dan Desi Iskandar serta, kedua sahabatku, Catur Sukono dan
> Retnadi Nur'aini.
>
>
>
> Matahari kian panas menyiramkan cahayanya di punggungku. Aku sempat
> berpikir untuk membalikkan badan beberapa saat agar paparan sinar mentari
> merata di seluruh tubuhku. Jadi nantinya kulit tubuhku tidak hitam sebelah
> seperti ikan yang digoreng di satu sisi saja.
>
>
>
> Pukul sembilan lebih sekian menit acara dimulai, dan bergulir mulai dari
> pembacaan Al Qur'an, sambutan keluarga dan acara puncak: akad nikah. Kedua
> mempelai pria mengucapkan lafadz akad nikah dengan lancar. Bahkan Catur
> fasih mengucapkannya dengan tanpa jeda. Persis seperti bisikanku
> padanya,"Ucapkan dalam satu tarikan nafas, Mas." Hadirin pun menyambut
> dengan ucapan,"Sah! " dan lafadz hamdalah berikut doa merubungi ruangan
> Masjid. Membumbung tinggi ke langit Jakarta dan berteriak
> lantang,"Saksikanla h, wahai Jakarta, Catur dan Retno kini sudah jadi suami
> istri!"
>
>
>
> Entah mengapa di akad nikah sahabatku ini ada titik basah di ujung mataku.
> Titik yang di pernikahanku sendiri luput hadir, mungkin, karena aroma tegang
> dari hawa adrenalin saat itu. Ya, aku terharu untukmu, Catur, Retno. Haru
> yang sama waktu aku menghadiri pernikahan Dani dan Endah di tahun
> sebelumnya. Sebuah haru, di tengah derasnya arus materialisme kiwari, karena
> persembahan mas kawin seperangkat alat sholat dari Catur untuk Retno. Aku
> yakin bukan karena mereka tidak mampu. Dan aku tidak menangis untuk itu.
> Karena jika hanya untuk itu aku menangis lebih baik aku menangisi diri
> sendiri. Tidak! Aku haru karena lengkap sudah kesederhanaan acara itu. Pas
> betul dengan tema putih yang diusung. Putih. Sederhana. Keduanya adalah
> pasangan yang berjodoh. Putih selalu melambangkan kesucian dan
> kesederhanaan. Dan mereka berani memilihnya. Seperti beraninya mereka
> memilih untuk kontras dengan pasangan mempelai yang dinikahkan sebelumnya,
> yang berbusana lebih mentereng dan mas kawin 15 gram emas. Jumlah yang
> lumayan besar di saat krisis global saat ini dan meroketnya harga emas
> dunia.
>
>
>
> Sungkeman kedua mempelai kepada kedua orang tua termasuk orang tua Catur
> yang jauh-jauh dari Banjarnegara, Jawa Tengah, adalah momen yang mengetuk
> pintu bendungan airmata. Dilanjutkan, sebagai penutup, foto-foto bersama
> bersama mempelai yang masih canggung untuk bergandengan tangan. Sekaligus
> masih kaku untuk saling menyapa "Mas" dan "Dik" kepada pasangannya. Juga
> kerling malu-malu ke sudut wajah pasangan. Ah, sungguh atmosfir yang indah.
> Kesederhanaan yang menggugah. Termasuk menggugah urat tawa karena Retno
> berkali-kali melontarkan senyum saat berpose – ah, senyum yang kocak untuk
> seorang pengantin –dan mengundang gelak tawa yang lain.
>
>
>
> Cerita selanjutnya bergulir ke acara tasyakuran (baca: makan-makan) di
> rumah kediaman Retno. Tak banyak yang aku kenal selain Citra – sahabat dekat
> Retno yang juga kolegaku sesama penulis skenario semasa di *The Coffee
> Bean Show* – dan Mas Suhadi yang datang lengkap beserta istri dan ketiga
> putera-puterinya. Ah, si bungsu yang menggemaskan! Tak heran pipi montok
> Mira – bayi bungsu Mas Suhadi – merah dicubiti ibu-ibu yang gemas.
> Lebih-lebih saat ia diajak berfoto bersama kedua mempelai. Mulut mungil
> dengan bibir merah ranumnya yang menganga lucu mendulang perhatian seru dari
> para undangan dalam pesta sederhana tersebut.
>
>
>
> "Ih, bayinya lucu bener!" seru seorang ibu berambut ikal yang menatap si
> bayi montok penuh takjub.
>
>
> "Makanya cepetan punya anak!" sambut seorang ibu yang lain dengan logat
> khas Yogyakartanya.
>
> Hmm...ada kedua mempelai yang selalu tersenyum, bayi montok yang pantas
> dicubiti saking lucunya dan keceriaan yang mengembang di wajah-wajah para
> undangan. Plus kelegaan di dadaku sebagai ketua komunitas Sekolah Kehidupan.
> Akhirnya, di antara sekian banyak lajang di komunitas maya ini ada juga yang
> berjodoh. Persis seperti bisik Mas Suhadi padaku saat tasyakuran siang itu.
> "Wah, Mas, akhirnya harapan Pak Sinang terkabul ya!"
>
> "Maksudnya?" tanyaku tak mengerti. Kunyahan ayam goreng di mulutku
> terhenti.
>
> "Iya, Pak Sinang kan pernah bilang 'yah,mungkin saja ada yang kelak
> berjodoh di SK'. Rupanya terkabul juga," jelas Mas Suhadi dengan antusias.
>
> Nah, jika harapan dikabulkan Tuhan, apalagi yang kurang dari nikmat Tuhan?
>
> Catatan manis itu semula akan kujadikan penutup hari ketika mendadak
> ponselku menjerit saat aku melangkah pulang menuju perhentian bis terdekat
> dari istana sang raja dan ratu sehari. Bunyi kokok ayam. Pertanda ada pesan
> yang masuk. Langkah kuhentikan dan kurogoh benda kecil berwarna biru di saku
> baju. Tertegun aku membaca isinya. Sebuah pesan singkat dari Nia, salah
> seorang sahabat SK di Bogor. Aku mendengus masygul.
>
> *Suami Mbak Dyah DJ meninggal dunia?*
> **
> Terlintas dalam kenanganku sosok mungil Mbak Dyah yang energik dan cergas
> sebagai EO HUT Pertama SK di Kuningan, Jakarta Selatan. Ia yang *ngocol*,
> ramah dan dermawan. Sayang kini ia sendirian karena sang pasangan hidup
> meninggal dunia di Medan. Moga Allah terima amal ibadahnya dan terangi kubur
> almarhum. *Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu'anhu. Amin,
> allahumma amin!*
> **
> Langit Tanjung Duren kala itu terasa lebih suram. Meski panasnya terik
> menjerang.
>
> Catatan akhir hariku hari itu tak sepenuhnya manis memang. Tapi realistis.
> Ada suka, ada duka. Karena hidup tak selamanya berisi pujian dan tawa. Tapi
> juga ia sarat lara dan airmata. Karena yang melulu pujian atau keceriaan
> niscaya memanjakan dan mengerdilkan kita. Melulu duka juga sebuah sengsara.
> Maha Suci Allah yang memberikan keseimbangan hidup di dunia.
>
> Ah, satu hari yang campur sari!
>
> *Jakarta, 25 Juni 2008*
>
> **) ditulis ketika terkenang momen indah yang teramat sayang jika tak
> dituliskan.*
> ***) untuk Retno & Catur : di hari kesekian setelah akad nikah moga
> keceriaan dan harapan kalian sama seperti di hari pertama janji ditambatkan.
> Barokallahu lakum fi amaanillah.. .*
> ****) untuk Mbak Dyah DJ (Bogor): di hari kesekian setelah hari ujian itu
> moga selalu tabah!*
>
> * *
>
> * *
>
>
> --
> -"When there's a will there's a way"
> Nursalam AR
> Translator & Writer
> 0813-10040723
> 021-91477730
> http://nursalam. multiply. com <http://nursalam.multiply.com>
> YM ID: nursalam_ar
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
4a.

Re: Bls: [sekolah-kehidupan] [esei] Satu Hari yang Campur Sari

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 5:28 am (PDT)

Hehe...salah ya. Ternyata manusia tetap punya kelemahan. Jika mata "oke"
belum tentu dengan telinganya:). Maaf, salah menuliskannya.

Makasih atas apresiasinya, Retno.

Rukun-rukun dan berkah selalu ya!

Tabik,

Nursalam AR

On Thu, Jun 26, 2008 at 10:21 AM, punya_retno <punya_retno@yahoo.com> wrote:

> sepakat sm masku, deh.
>
> bener2 nggak nyangka, "mata" mas nur bisa memotret sebanyak ini ya.
> subhanallah.
> trima kasih banyak ya.
> utk datang dan menuliskannya.
>
> ps: nama abangku: wirastomo hizbul wathon :)hehehe
>
> salam,
>
> -retno-
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> CaturCatriks
>
> <akil_catur@...> wrote:
> >
> > campur sari juga saat membaca tulisan ini mas nur
> > bener2 campur
> > bahagia dan terharunya mas nur mengisahkan ini, saat hari bahagiaku
> > ternyata tulisan pengamat jauh lebih indah daripada tulisan pelaku
> > terimakasihterimakasih atas kedatangan, tulisan, terlebih doa mas nur
> > (sungguh, sy terharu)
> >
> > tapi tentu sepakat,hidup itu campursari dan multianeka
> > sekarang tertawa, bisa jadi sekilat kemudian hati menangis
> >
> > saya juga mendapat sms dari mpok nia tentang kepulangan suami mb diyah
> > tapi beberapa hari setelah pernikahanku
> > mungkin mpok nia tahu waktu yg pas utk memberitahukannya kepada kami
> (trm kasih mpok)
> > semoga mendiang mendapat alam kubur yg lapang
> > dan kelak mendapat kedudukan di sisi Alloh sesuai dgn amalnya. Amin
> >
> > CaturCatriks
> >
> > Editor - Penulis
> > http://caturcatriks.blogspot.com
> >
> >
> > Â
> >
> > --- Pada Rab, 25/6/08, Nursalam AR <nursalam.ar@...> menulis:
> > Dari: Nursalam AR <nursalam.ar@...>
> > Topik: [sekolah-kehidupan] [esei] Satu Hari yang Campur Sari
> > Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>
> > Tanggal: Rabu, 25 Juni, 2008, 6:16 PM
> >
> >
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
4b.

Re: Bls: [sekolah-kehidupan] [esei] Satu Hari yang Campur Sari

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 5:31 am (PDT)

Nia emang cerdas berempati, mas:). Insya Allah, semua jadi i'tibar atau
hikmah buat semua.

Sukses ya dan sabar-sabar selalu:)

Tabik,

Nursalam AR

2008/6/26 CaturCatriks <akil_catur@yahoo.co.id>:

> campur sari juga saat membaca tulisan ini mas nur
> bener2 campur
> bahagia dan terharunya mas nur mengisahkan ini, saat hari bahagiaku
> ternyata tulisan pengamat jauh lebih indah daripada tulisan pelaku
> terimakasihterimakasih atas kedatangan, tulisan, terlebih doa mas nur
> (sungguh, sy terharu)
>
> tapi tentu sepakat,hidup itu campursari dan multianeka
> sekarang tertawa, bisa jadi sekilat kemudian hati menangis
>
> saya juga mendapat sms dari mpok nia tentang kepulangan suami mb diyah
> tapi beberapa hari setelah pernikahanku
> mungkin mpok nia tahu waktu yg pas utk memberitahukannya kepada kami (trm
> kasih mpok)
> semoga mendiang mendapat alam kubur yg lapang
> dan kelak mendapat kedudukan di sisi Alloh sesuai dgn amalnya. Amin
>
> *CaturCatriks
>
> Editor - Penulis
> http://caturcatriks.blogspot.com
>
> *
>
>
>
>
> --- Pada *Rab, 25/6/08, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>* menulis:
>
> Dari: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
> Topik: [sekolah-kehidupan] [esei] Satu Hari yang Campur Sari
> Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Tanggal: Rabu, 25 Juni, 2008, 6:16 PM
>
> *Satu Hari yang Campur Sari*
>
> Oleh Nursalam AR
>
> * *
>
> Semua berawal pada satu pagi, Kamis pagi. Pada pukul tujuh lewat pagi itu
> aku berangkat dengan gundah di dada. Satu Mei dua ribu delapan. Ada undangan
> menghadiri akad nikah di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Ingin rasanya
> mengajak istri (mungkin ini naluri seorang suami). Istriku juga ingin
> datang, karena ia mengenal kedua sahabat yang akan berbahagia itu. Sayang,
> sebagai calon *abi* dan *ummi*, kami teramat sayang pada si jabang bayi
> (konon ia perempuan, demikian harap istriku) yang masih belum genap tiga
> bulan di kandungan. Perjalanan jauh dengan angkutan umum dengan rute yang
> tidak familiar rasanya cukup mengkhawatirkan untuk ditempuh. Belum lagi
> kondisi istri yang sering pusing-pusing jika keluar rumah. Barangkali itu
> paranoia calon orangtua, kata orang. Tapi, jika Anda pasangan muda yang
> mendamba momongan, mungkin Anda akan paham gejolak rasa itu.
>
>
>
> Alhasil, terpaksalah, sehari saja aku kembali jadi lajang. Berangkat
> seorang diri, memenuhi undangan, mengarungi belantara jalan raya Jakarta
> yang tumben-tumbennya lengang karena libur nasional. Bersama beberapa
> kenalan yang ketemu di jalan dan ternyata satu tujuan, perjalananku terhenti
> di sebuah masjid sederhana di tengah sesaknya pasar. Inikah tempat akad
> nikah kedua sahabatku itu?
>
>
>
> Terlesat pertanyaan keraguan. Ragu yang memakuku di halaman masjid, hingga
> seorang pemuda mungil berkacamata dengan senyum ramah berdiri menyilakanku.
> Catur namanya. Wajahnya sumringah dengan busana baju koko putih sederhana.
> Ya, sederhana, itu kesan pertama yang menyergap. Di ujung ruang masjid,
> kutangkap senyum ceria Retno dalam balutan busana Muslimah putih yang
> anggun. Di sebelahnya, sang ibu, yang karena kondisinya harus duduk di atas
> kursi, sesekali membelai lembut kerudung putrinya. Pancaran kasih dari
> matanya menyihirku, membuatku haru. Sekaligus iri. Berbahagialah pasangan
> ini yang akan menikah didampingi kedua orang tua. Nikmat terindah yang absen
> mendampingiku, yang kerap terbersit kala sunyi, saat pernikahanku lima bulan
> lalu.
>
>
>
> Tapi siapa gerangan mempelai perempuan berkebaya putih yang satu lagi itu?
> Tak jauh dari tempat Retno bersimpuh beserta kerabat, sang mempelai cantik
> dengan konde khas Jawa tersenyum-senyum tak kalah bahagia. Apakah sahabatku,
> Catur, akan langsung menikahi dua wanita dalam sekali tepuk? Pertanyaan
> iseng itu tak urung berkelebat. Tapi, untunglah, pertanyaan sekaligus
> kekhawatiran itu terjawab beberapa saat kemudian setelah kuperhatikan arah
> senyuman si mempelai cantik tak berjilbab itu. Ia tersenyum ke arah calon
> suaminya yang duduk di baris di depan Catur. Ah, aku menarik nafas lega.
> Memang tak mengapa jika Catur menikahi dua perempuan sekaligus. Tapi rasanya
> tak tega melihat sahabatku yang lain, Retno, harus berbagi suami.
> Berbahagialah dengan satu istri, Kawan, bisikku, sedikit mengutip judul buku
> karya Ustadz Cahyadi Takariawan.
>
>
>
> Rupanya pagi ini ada dua pasangan yang akan menikah: Hastomo Hizbul Wathon
> (kakak Retno) dan Desi Iskandar serta, kedua sahabatku, Catur Sukono dan
> Retnadi Nur'aini.
>
>
>
> Matahari kian panas menyiramkan cahayanya di punggungku. Aku sempat
> berpikir untuk membalikkan badan beberapa saat agar paparan sinar mentari
> merata di seluruh tubuhku. Jadi nantinya kulit tubuhku tidak hitam sebelah
> seperti ikan yang digoreng di satu sisi saja.
>
>
>
> Pukul sembilan lebih sekian menit acara dimulai, dan bergulir mulai dari
> pembacaan Al Qur'an, sambutan keluarga dan acara puncak: akad nikah. Kedua
> mempelai pria mengucapkan lafadz akad nikah dengan lancar. Bahkan Catur
> fasih mengucapkannya dengan tanpa jeda. Persis seperti bisikanku
> padanya,"Ucapkan dalam satu tarikan nafas, Mas." Hadirin pun menyambut
> dengan ucapan,"Sah! " dan lafadz hamdalah berikut doa merubungi ruangan
> Masjid. Membumbung tinggi ke langit Jakarta dan berteriak
> lantang,"Saksikanla h, wahai Jakarta, Catur dan Retno kini sudah jadi suami
> istri!"
>
>
>
> Entah mengapa di akad nikah sahabatku ini ada titik basah di ujung mataku.
> Titik yang di pernikahanku sendiri luput hadir, mungkin, karena aroma tegang
> dari hawa adrenalin saat itu. Ya, aku terharu untukmu, Catur, Retno. Haru
> yang sama waktu aku menghadiri pernikahan Dani dan Endah di tahun
> sebelumnya. Sebuah haru, di tengah derasnya arus materialisme kiwari, karena
> persembahan mas kawin seperangkat alat sholat dari Catur untuk Retno. Aku
> yakin bukan karena mereka tidak mampu. Dan aku tidak menangis untuk itu.
> Karena jika hanya untuk itu aku menangis lebih baik aku menangisi diri
> sendiri. Tidak! Aku haru karena lengkap sudah kesederhanaan acara itu. Pas
> betul dengan tema putih yang diusung. Putih. Sederhana. Keduanya adalah
> pasangan yang berjodoh. Putih selalu melambangkan kesucian dan
> kesederhanaan. Dan mereka berani memilihnya. Seperti beraninya mereka
> memilih untuk kontras dengan pasangan mempelai yang dinikahkan sebelumnya,
> yang berbusana lebih mentereng dan mas kawin 15 gram emas. Jumlah yang
> lumayan besar di saat krisis global saat ini dan meroketnya harga emas
> dunia.
>
>
>
> Sungkeman kedua mempelai kepada kedua orang tua termasuk orang tua Catur
> yang jauh-jauh dari Banjarnegara, Jawa Tengah, adalah momen yang mengetuk
> pintu bendungan airmata. Dilanjutkan, sebagai penutup, foto-foto bersama
> bersama mempelai yang masih canggung untuk bergandengan tangan. Sekaligus
> masih kaku untuk saling menyapa "Mas" dan "Dik" kepada pasangannya. Juga
> kerling malu-malu ke sudut wajah pasangan. Ah, sungguh atmosfir yang indah.
> Kesederhanaan yang menggugah. Termasuk menggugah urat tawa karena Retno
> berkali-kali melontarkan senyum saat berpose – ah, senyum yang kocak untuk
> seorang pengantin –dan mengundang gelak tawa yang lain.
>
>
>
> Cerita selanjutnya bergulir ke acara tasyakuran (baca: makan-makan) di
> rumah kediaman Retno. Tak banyak yang aku kenal selain Citra – sahabat dekat
> Retno yang juga kolegaku sesama penulis skenario semasa di *The Coffee
> Bean Show* – dan Mas Suhadi yang datang lengkap beserta istri dan ketiga
> putera-puterinya. Ah, si bungsu yang menggemaskan! Tak heran pipi montok
> Mira – bayi bungsu Mas Suhadi – merah dicubiti ibu-ibu yang gemas.
> Lebih-lebih saat ia diajak berfoto bersama kedua mempelai. Mulut mungil
> dengan bibir merah ranumnya yang menganga lucu mendulang perhatian seru dari
> para undangan dalam pesta sederhana tersebut.
>
>
>
> "Ih, bayinya lucu bener!" seru seorang ibu berambut ikal yang menatap si
> bayi montok penuh takjub.
>
>
> "Makanya cepetan punya anak!" sambut seorang ibu yang lain dengan logat
> khas Yogyakartanya.
>
> Hmm...ada kedua mempelai yang selalu tersenyum, bayi montok yang pantas
> dicubiti saking lucunya dan keceriaan yang mengembang di wajah-wajah para
> undangan. Plus kelegaan di dadaku sebagai ketua komunitas Sekolah Kehidupan.
> Akhirnya, di antara sekian banyak lajang di komunitas maya ini ada juga yang
> berjodoh. Persis seperti bisik Mas Suhadi padaku saat tasyakuran siang itu.
> "Wah, Mas, akhirnya harapan Pak Sinang terkabul ya!"
>
> "Maksudnya?" tanyaku tak mengerti. Kunyahan ayam goreng di mulutku
> terhenti.
>
> "Iya, Pak Sinang kan pernah bilang 'yah,mungkin saja ada yang kelak
> berjodoh di SK'. Rupanya terkabul juga," jelas Mas Suhadi dengan antusias.
>
> Nah, jika harapan dikabulkan Tuhan, apalagi yang kurang dari nikmat Tuhan?
>
> Catatan manis itu semula akan kujadikan penutup hari ketika mendadak
> ponselku menjerit saat aku melangkah pulang menuju perhentian bis terdekat
> dari istana sang raja dan ratu sehari. Bunyi kokok ayam. Pertanda ada pesan
> yang masuk. Langkah kuhentikan dan kurogoh benda kecil berwarna biru di saku
> baju. Tertegun aku membaca isinya. Sebuah pesan singkat dari Nia, salah
> seorang sahabat SK di Bogor. Aku mendengus masygul.
>
> *Suami Mbak Dyah DJ meninggal dunia?*
>
> Terlintas dalam kenanganku sosok mungil Mbak Dyah yang energik dan cergas
> sebagai EO HUT Pertama SK di Kuningan, Jakarta Selatan. Ia yang *ngocol*,
> ramah dan dermawan. Sayang kini ia sendirian karena sang pasangan hidup
> meninggal dunia di Medan. Moga Allah terima amal ibadahnya dan terangi kubur
> almarhum. *Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu'anhu. Amin,
> allahumma amin!*
>
> Langit Tanjung Duren kala itu terasa lebih suram. Meski panasnya terik
> menjerang.
>
> Catatan akhir hariku hari itu tak sepenuhnya manis memang. Tapi realistis.
> Ada suka, ada duka. Karena hidup tak selamanya berisi pujian dan tawa. Tapi
> juga ia sarat lara dan airmata. Karena yang melulu pujian atau keceriaan
> niscaya memanjakan dan mengerdilkan kita. Melulu duka juga sebuah sengsara.
> Maha Suci Allah yang memberikan keseimbangan hidup di dunia.
>
> Ah, satu hari yang campur sari!
>
> *Jakarta, 25 Juni 2008*
>
> **) ditulis ketika terkenang momen indah yang teramat sayang jika tak
> dituliskan.*
> ***) untuk Retno & Catur : di hari kesekian setelah akad nikah moga
> keceriaan dan harapan kalian sama seperti di hari pertama janji ditambatkan.
> Barokallahu lakum fi amaanillah.. .*
> ****) untuk Mbak Dyah DJ (Bogor): di hari kesekian setelah hari ujian itu
> moga selalu tabah!*
>
> * *
>
> * *
>
>
> --
> -"When there's a will there's a way"
> Nursalam AR
> Translator & Writer
> 0813-10040723
> 021-91477730
> http://nursalam. multiply. com <http://nursalam.multiply.com>
> YM ID: nursalam_ar
>
>
> ------------------------------
> Dapatkan alamat Email baru Anda!
> <http://sg.rd.yahoo.com/id/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/>
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
5a.

Re: Pengumuman Naskah Undangan Menulis Bersama HTR

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 5:39 am (PDT)

Congratz, Bro! Mungkin rejeki anak yee:). Awas! Jangan pernah puas. Karena
musuh para penulis adalah kepuasan dan kesombongan (yang bikin kita tak mau
belajar dan terus belajar). Ditunggu karya-karya dan prestasi selanjutnya.

Tabik,

Nursalam AR

2008/6/26 punya_retno <punya_retno@yahoo.com>:

> horeee!
> selamat yaaa, semuanyaaa!
> cihuy!
>
> -retno-
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "patisayang"
>
> <patisayang@...> wrote:
> >
> > Selamat ya buat Dani, Mbak Rinurbad, Nera dkk.:)
> >
> > salam,
> > Indar
> >
> > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> dyah zakiati <adzdzaki@>
> > wrote:
> > >
> > > Selamaaat ^_^ senangnya....senangnya....senangnya.....
> > > aduh turut senaaaang:D
> > >
> > > Salam
> > > Dyah yang sedang bahagia:D
> > >
> > >
> > > ----- Original Message ----
> > > From: Andri Pranolo <apranolo@>
> > >
> > >
> > > Wah... selamat ya buat kang Dani, dkk.
> > > Ayo siapa menyusul ngasih kabar baik.?.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > 2008/6/25 Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail. com>:
> > >
> > > wah kuerenz...
> > > selamat2...
> > >
> > >
> > >
> > > Pada 25 Juni 2008 13:37, Syafaatus Syarifah <syarifah@gratika.
> > co.id> menulis:
> > >
> > >
> > > Selamat ya..
> > > itu yang menang mayoritas anak SK tuh
> > > dari Dani, Nera, Mba Rini, Titin,Mbak
> > > Lisza
> > > SK emmang hebat euy
> > >
> > >
> > >
> > > _
> > >
> >
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
6a.

Re: LOMBA MENULIS KISAH NYATA

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 5:44 am (PDT)

Selamat! Moga sukses ya,Sobat. Dan menginspirasi SK di cabang-cabang yang
lain.

Tabik,

Nursalam AR
Ketua Umum Eska Pusat 2007-2008

2008/6/25 Eska Mesir <eska_mesir@yahoo.com>:

> *LOMBA MENULIS KISAH NYATA*
>
> *Kerjasama Perwakilan Sekolah Kehidupan Republik Arab Mesir (Eska Mesir)
> dengan Milis wordsmartcenter@yahoogroups.Com*
>
>
> **
>
> **
>
> Pelajar dan Mahasiswa/i Indonesia Mesir adalah aset umat Islam sekaligus
> bangsa Indonesia. Waritsatu al-Anbiya yang berjumlah 5083 orang dan
> berasal dari berbagai propinsi seluruh nusantara itu, mayoritas belajar di
> Universitas Al-Azhar, mulai dari tingkat dasar dan menengah 199 orang, S1
> 4602 orang, S2 336 orang, sampai S3 26 orang. Sedangkan mahasiswa baru
> 2007/2008 ada 453 orang. Mereka tinggal di kota yang berbeda, Cairo 3.985
> orang, Zaqaziq 80 orang, Manshoura 70 orang, Tanta 75 orang, Tafahna 120
> orang, Damanhur 6 orang, Dimyath 15 orang dan di kota Alexandria berjumlah 5
> orang. Selain berperan sebagai penuntut ilmu, terkadang mereka juga berperan
> sebagai aktifis, suami-isteri, ayah-ibu, bahkan bisnismen.
>
>
>
> Tentu saja keaneragaman asal daerah, asal sekolah/pesantren, strata
> pendidikan, spesialisasi, tempat tinggal, aktifitas dan jenis kerja itu,
> memiliki pengalaman, kisah, dan cerita yang berbeda pula. Dalam waktu yang
> sama, sebagai pelajar dan mahasiswa/i mereka dituntut untuk belajar
> mengartikulasikan pengalamannnya, baik lewat lisan maupun tulisan. Lebih
> jauh lagi, harus mengimbangi perkembangan informasi, teknologi, dan
> komunikasi.
>
>
>
> Berangkat dari latar belakang di atas, maka Perwakilan Sekolah Kehidupan
> Republik Arab Mesir (Eska Mesir) dan Milis *
> wordsmartcenter@yahoogroups.com *bekerjasama menggelar acara *Lomba
> Menulis Kisah Nyata* sebagai sarana berlatih menulis, berbagi pengalaman,
> sarana dakwah, dan mendokumentasikan kisah hidup agar menjadi renungan,
> motivasi, dan inspirasi bagi siapa saja.
>
> * *
>
> *TEMA:*
>
> - Pengalaman sebagai pelajar atau mahasiswa/i, (proses pemberangkatan,
> saat studi di Mesir, atau detik-detik pulang ke Indonesia);
> - Pengalaman sebagai aktivis (baik almamater, kekeluargaan, PPMI,
> senat, ormas, orpol, dst);
> - Pengalaman sebagai suami-isteri (proses menemukan jodoh, aqad nikah,
> walimahan, mencari nafkah, kehidupan rumah tangga, dst);
> - Pengalaman sebagai ibu-ayah (saat hamil, melahirkan, mendidik anak,
> dst).
>
>
>
> *PERSYARATAN PESERTA:*
>
> 1. Berdomisili di Republik Arab Mesir;
>
> 2. Mahasiswa/i (S1, S2, atau S3);
>
> 3. Melampirkan biodata singkat, telpon/Hp, e-mail, dan alamat blog
> (bagi yang punya, baik multiply, blogspot, wordpress, maupun yang lainnya).
>
>
>
> *PELAKSANAAN LOMBA:*
>
> 1. Pengiriman tulisan dari saat ini, tanggal 25Juni s/d 30 Agustus
> 2008;
> 2. Pengumuman pemenang lomba penulisan akan diumumkan pada hari Jum'at,
> 15 Agustus 2008 di milis *eska_mesir@yahoogroups.com* dan *
> wordsmartcenter@yahoogroups.com *sekaligus di* *milis-milis tempat
> memposting pengumuman lomba**
> 3. Penyerahan hadiah dilaksanakan pada acara Pelatihan Menulis Eska
> Mesir yang akan diselenggarakan pada akhir bulan Agustus 2008;
> 4. 20 naskah terbaik (termasuk tiga juara) insya Allah akan diterbitkan
> di Indonesia dan royaltinya disumbangkan untuk kegiatan sosial Eska Mesir
> dan milis wordsmartcenter@yahoogroups.com.
>
>
>
> *TATA CARA PENGIRIMAN TULISAN: *
>
> 1. Peserta lomba dapat mengirimkan lebih dari satu naskah;
> 2. Panjang Esai 10-15 halaman, ukuran kertas A4, spasi 1,5, jenis huruf
> Times New Roman, ukuran huruf 12;
> 3. Naskah dan biodata dikirim dalam soft file ke e-mail: *
> eska_mesir@yahoo.com* dan di-cc-kan ke *wordsmartcenter@yahoo.com.*
>
>
>
> *KRITERIA PENILAIAN:*
>
> 1. Tulisan harus kisah nyata, baik kisah pribadi maupun orang lain;
> 2. Tulisan memiliki nilai manfaat, unik, berkesan, inspiratif, dan
> memberikan motivasi untuk senantiasa belajar ditulis dalam bentuk cerpen
> atau *chicken soup for the soul;*
> 3. Tulisan harus asli bukan saduran atau terjemahan;
> 4. Tulisan belum pernah/tidak sedang dilombakan;
> 5. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun;
> 6. Tulisan yang masuk menjadi milik penyelenggara lomba;
> 7. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat
> menyurat (e-mail).
>
>
>
> *HADIAH: *
>
> 1. Juara I: Le. 300 (Tiga Ratus Pound), piagam, paket buku
> 2. Juara II: Le. 200 (Dua Ratus Pound), piagam, dan paket buku
> 3. Juara III: Le. 100 (Seratus Pound), piagam, dan paket buku
> 4. 20 pemenang hiburan akan mendapatkan piagam, mengikuti *Pelatihan
> Menulis*, dan paket buku
>
> * *
>
> *JURI:*
>
> 1. Tim Seleksi sekaligus juri dari Panitia;
> 2. Pipiet Senja (Penulis Senior dan Penerbit Jendela)
> 3. Nursalam Abdurrahman (Ketua Umum Sekolah Kehidupan Pusat Periode
> 2007-2008)
>
>
>
> *PUSAT INFORMASI:*
>
> - Udo Yamin Majdi (Hp. 0100380728/ Telp. 24484236, E-mail.
> udoyamin_majdi@yahoo.com)
> - Teguh Hudaya (Hp. 0103770437/ Telp. 24708427, E-mail.
> teguhhudaya@yahoo.com
> - Agus Sholahudin (Telp. 24484237, E-mail elgaruti@yahoo.com)
>
>
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
7a.

Re: Dan Sayonarapun Mesti Diucapkan

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Thu Jun 26, 2008 5:49 am (PDT)


Saat terdengar dengung kalimat "Selamat Tinggal", tak tersadar diri ini
terbawa ke dalam suasana haru, dan menyentak-buka kran air mata, lalu
mengucurlah... Masuklah ke dalam atmosfer berpisah, lambaian tangan,
entah kapan bisa bertemu lagi..Semoga tiada kenihilan terjadi.

Ada saat nyatakannya adalah ketika memulai ke babak baru skenario hidup
berikutnya, dan menerima kalimat "Selamat Datang". `Selamat
Datang' Dunia Baru… `Selamat Datang' Sukses..,
`Selamat Datang' Gemilang.., 'Selamat Datang' Sahabat..

Dalam kebimbangan diri ucapkan `Selamat Tinggal'…'Selamat
Datang.., hanya do'a yang mampu kulantunkan…"Semoga tergapai
segala asa, berkah dan sukses selalu"

Ya Allah, …
Sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini
telah berkumpul karena kecintan kami kepada-Mu
maka eratkanlah…

Ya Allah…,
Kekalkanlah kemesraannya antara hati-hati ini
Penuhilah hati-hati ini
Dengan cahayaMu yang tidak kunjung pudar
Lapangkanlah hati-hati ini dengan keberlimpahan dan keindahanMu

…….

Salam

Arief

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "asma_h_1999"
<asma_h_1999@...> wrote:
>
> Dan Sayonarapun Mesti Diucapkan
> Asma Sembiring
>
> Tak pernah terlintas dalam ingatanku untuk meninggalkan Kota Bogor.
> Jantung yang berdetak tak henti-hentinya, segarnya udara pagi ketika
> aku melangkahkan kaki keluar dari kos, menyusuri jalan malabar,
> menikung ke arah kanan, mengitari depan Pangrango Plaza atau Rumah
> sakit PMI, untuk kemudian berjalan di sepanjang jalan Pajajaran,
> menatap lalu lalang angkot dan langkah kaki para pekerja yang
> tergesa-gesa. Begitulah aktifitasku-hampir setiap hari ketika meretas
> pagi.
> Bogor seperti kampung halaman bagiku. Kalau orang lain berteriak
> gembira ketika pulang ke rumah, di kampung masing-masing...maka aku
> justru berteriak kegirangan saat mataku menatap baliho besar
> bertuliskan "Terminal Baranang Siang Bogor" dari bis bandara Damri
> yang aku tumpangi, setiap kepulanganku dari daerah asalku. Selalu
> terbersit perasaan lega lila, begitu baliho itu tertancap mata. "I am
> coming Bogor", teriakku dalam hati.
>
> "Soalnya aku sudah terikat di Bogor sih", jawabku sambil
> tersenyum-senyum kecil saat teman atau para sanak bertanya tentang
> kecintaanku pada Bogor. Bahkan sejak kuliah dulu, ketika aku asyik
> melamun di bawah pohon beringin paling besar di taman kampus IPB yang
> dikenal dengan sebutan `takol'. Aku sudah bercita-cita akan tinggal,
> menikah dan beranak-pinak di Bogor. Anak-anakku kelak akan aku bawa
> bermain-main di takol yang sejuk.
>
> Aku jatuh cinta dengan Bogor, menyenangi ritme kehidupannya yang
> tidak terlalu sibuk, menikmati jajanan-makanan dan kudapan yang enak
> di lidah, masih bisa menikmati jalan santai sabtu atau minggu sore
> hari dari kosan ke pusat-pusat keramaian, di bawah naungan pepohonan
> besar (walau sekarang hanya terbatas pada beberapa ruas), dan terbiasa
> dengan masyarakatnya plus akfitas-aktifitas yang ada di Bogor.
> Di Bogor aku beberapa kali menemukan cinta dan di situ pula cinta itu
> bepergian pada takdirnya. Di ruas-ruas perempatan aku buang
> kesedihanku, di toko-toko buku dan perpustakaan, ke-bete-anku basuh
> dengan membaca. Di Bogor pula aku ukir cerita bahagia, berkunjung
> serta bercengkrama dengan teman-teman kuliah, tetangga dan teman baru
> yang muncul belakangan, untuk karib.
>
> 18 Juni 2008
> Telepon dari staf Biro Pepegawaian Pertanian via hp menyentak gendang
> telingaku. Ku cermati kalimat-demi kalimat yang ia ucapkan dengan
> hati-hati. Aku ditempatkan di bagian litbang (penelitian dan
> pengembangan). Aku jumpalitan kegirangan. Seingatku, sesuai latar
> belakang keilmuanku, lokasi unit litbang yang berhubungan dengan
> jurusan pendidikanku berada di Kota Bogor. Jadi dengan pe-de aku
> bertanya pada orang tersebut. "Berarti saya di tempatkan di Bogor
> dong ?".
>
> "Belum ada informasi Bu. Nanti akan kami disampaikan saat pembekalan
> pada hari senin atau selasa depan."
> Siangnya, begitu mendengar salah seorang teman telah mengetahui
> penempatannya, aku lalu menelpon bagian kepegawaian dan menanyakan
> penempatanku.
> "Lembang, Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Sayuran. Senin
> atau Selasa kepastian resminya", jawab orang staf biro kepegawaian.
> "Alhamdulillah", aku berucap syukur.
> Positif ditempatkan di Lembang dan menunggu informasi resmi di hari
> yang disebutkan, berita penempatanku aku sampaikan pada beberapa
> teman, plus sekalian mengucapkan salam berpisah dan ucapan permintaan
> maaf jika terdapat kekhilafan selama berinteraksi dengan mereka.
>
> 24 Juni 2008, Pukul 20.00 WIB
>
> Secara resmi, surat pengangkatan yang menunjukkan wilayah
> kerjaku berada di Lembang keluar. Giliran teman-teman SK kini aku
> ucapkan sayonara. Selamat berpisah dan senang berkenalan serta bertemu
> dengan teman-teman SK, wa bil khusus SK Bogor (Nihaw, Taufik, Catur).
> Ke depan, naga-naganya aku akan lebih banyak bergabung dengan SK
> Bandung (bisa tambah satu anggota lagikan Pak Teha & Mas Hadian dan di
> SK Bandung ?).
>
> Aku berharap ke depannya, silaturrahmi dengan SK tetap terjaga
> meski intensitas pertemuannya tidak akan sesering saat aku di Bogor.
> Berjuta maaf tetap dihaturkan untuk kekhilafan selama bergaul dengan
> teman-teman SK.
> Sayonaraaaa.... akhirnya Bogor harus aku tinggalkan.
> ***
>
> Makasih dan pesan-pesan buat:
> * Pak Sinang...makasih untuk bisa bergabung di SK
> *Mbak Indar...jangan lupa di kiriman via emailnya
> *Mas Nursalam, buat bagi-bagi cerita menulisnya + punya informasi dan
> nomor kontak FLP Bandung Mas ? mau donk.
> *Sinta – ntar kita jalan-jalan di bandung ya non & ikut beberapa
> kegiatan yuk
> *Novi dan Dani – Novel kalian aku bawa pas milad aja ya.
> *Ni Haw –Dvdku entar aja dibawa pas milad. Trus kalo mau
> curhat...telpon aja yach neng
> *Taufik –selamat berbahagia dengan pilihan hidupmu
> *Fiyan – kayaknya jadi nih aku ngundurin diri dari sie acara.
Secara
> aku pasti gak bakal bisa intens ikut rapat dan pertemuannya.
> *Retno dan Novi –maaf aku serahin sie acara ke kalian berdua.
Semoga
> tetap semangat.
>
> Wassalam
> asma
> Bogor, 25 Juni `08
>

7b.

Re: Dan Sayonarapun Mesti Diucapkan

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 6:03 am (PDT)

Asma, ucapkanlah, "From Bogor To Lembang with love:)". Selamat ya moga
kiprah Uni Asma tetap bermanfaat di manapun berada.

Sepakat dengan Novi, gak perlulah mundur dari kepanitiaan. Toh, bisa offline
kan? Alasan lain, duh, kita kehilangan striker nih,hehe..(terbayang
kekalahan Turki dari Jerman;)

Insya Allah, kita akan selalu bersama di udara (baca: dunia maya) dan dalam
doa:).

Jangan bosan menulis ya!

Tabik,

Nursalam AR

On Wed, Jun 25, 2008 at 4:56 PM, asma_h_1999 <asma_h_1999@yahoo.com> wrote:

> Dan Sayonarapun Mesti Diucapkan
> Asma Sembiring
>
> Tak pernah terlintas dalam ingatanku untuk meninggalkan Kota Bogor.
> Jantung yang berdetak tak henti-hentinya, segarnya udara pagi ketika
> aku melangkahkan kaki keluar dari kos, menyusuri jalan malabar,
> menikung ke arah kanan, mengitari depan Pangrango Plaza atau Rumah
> sakit PMI, untuk kemudian berjalan di sepanjang jalan Pajajaran,
> menatap lalu lalang angkot dan langkah kaki para pekerja yang
> tergesa-gesa. Begitulah aktifitasku-hampir setiap hari ketika meretas
> pagi.
> Bogor seperti kampung halaman bagiku. Kalau orang lain berteriak
> gembira ketika pulang ke rumah, di kampung masing-masing...maka aku
> justru berteriak kegirangan saat mataku menatap baliho besar
> bertuliskan "Terminal Baranang Siang Bogor" dari bis bandara Damri
> yang aku tumpangi, setiap kepulanganku dari daerah asalku. Selalu
> terbersit perasaan lega lila, begitu baliho itu tertancap mata. "I am
> coming Bogor", teriakku dalam hati.
>
> "Soalnya aku sudah terikat di Bogor sih", jawabku sambil
> tersenyum-senyum kecil saat teman atau para sanak bertanya tentang
> kecintaanku pada Bogor. Bahkan sejak kuliah dulu, ketika aku asyik
> melamun di bawah pohon beringin paling besar di taman kampus IPB yang
> dikenal dengan sebutan `takol'. Aku sudah bercita-cita akan tinggal,
> menikah dan beranak-pinak di Bogor. Anak-anakku kelak akan aku bawa
> bermain-main di takol yang sejuk.
>
> Aku jatuh cinta dengan Bogor, menyenangi ritme kehidupannya yang
> tidak terlalu sibuk, menikmati jajanan-makanan dan kudapan yang enak
> di lidah, masih bisa menikmati jalan santai sabtu atau minggu sore
> hari dari kosan ke pusat-pusat keramaian, di bawah naungan pepohonan
> besar (walau sekarang hanya terbatas pada beberapa ruas), dan terbiasa
> dengan masyarakatnya plus akfitas-aktifitas yang ada di Bogor.
> Di Bogor aku beberapa kali menemukan cinta dan di situ pula cinta itu
> bepergian pada takdirnya. Di ruas-ruas perempatan aku buang
> kesedihanku, di toko-toko buku dan perpustakaan, ke-bete-anku basuh
> dengan membaca. Di Bogor pula aku ukir cerita bahagia, berkunjung
> serta bercengkrama dengan teman-teman kuliah, tetangga dan teman baru
> yang muncul belakangan, untuk karib.
>
> 18 Juni 2008
> Telepon dari staf Biro Pepegawaian Pertanian via hp menyentak gendang
> telingaku. Ku cermati kalimat-demi kalimat yang ia ucapkan dengan
> hati-hati. Aku ditempatkan di bagian litbang (penelitian dan
> pengembangan). Aku jumpalitan kegirangan. Seingatku, sesuai latar
> belakang keilmuanku, lokasi unit litbang yang berhubungan dengan
> jurusan pendidikanku berada di Kota Bogor. Jadi dengan pe-de aku
> bertanya pada orang tersebut. "Berarti saya di tempatkan di Bogor
> dong ?".
>
> "Belum ada informasi Bu. Nanti akan kami disampaikan saat pembekalan
> pada hari senin atau selasa depan."
> Siangnya, begitu mendengar salah seorang teman telah mengetahui
> penempatannya, aku lalu menelpon bagian kepegawaian dan menanyakan
> penempatanku.
> "Lembang, Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Sayuran. Senin
> atau Selasa kepastian resminya", jawab orang staf biro kepegawaian.
> "Alhamdulillah", aku berucap syukur.
> Positif ditempatkan di Lembang dan menunggu informasi resmi di hari
> yang disebutkan, berita penempatanku aku sampaikan pada beberapa
> teman, plus sekalian mengucapkan salam berpisah dan ucapan permintaan
> maaf jika terdapat kekhilafan selama berinteraksi dengan mereka.
>
> 24 Juni 2008, Pukul 20.00 WIB
>
> Secara resmi, surat pengangkatan yang menunjukkan wilayah
> kerjaku berada di Lembang keluar. Giliran teman-teman SK kini aku
> ucapkan sayonara. Selamat berpisah dan senang berkenalan serta bertemu
> dengan teman-teman SK, wa bil khusus SK Bogor (Nihaw, Taufik, Catur).
> Ke depan, naga-naganya aku akan lebih banyak bergabung dengan SK
> Bandung (bisa tambah satu anggota lagikan Pak Teha & Mas Hadian dan di
> SK Bandung ?).
>
> Aku berharap ke depannya, silaturrahmi dengan SK tetap terjaga
> meski intensitas pertemuannya tidak akan sesering saat aku di Bogor.
> Berjuta maaf tetap dihaturkan untuk kekhilafan selama bergaul dengan
> teman-teman SK.
> Sayonaraaaa.... akhirnya Bogor harus aku tinggalkan.
> ***
>
> Makasih dan pesan-pesan buat:
> * Pak Sinang...makasih untuk bisa bergabung di SK
> *Mbak Indar...jangan lupa di kiriman via emailnya
> *Mas Nursalam, buat bagi-bagi cerita menulisnya + punya informasi dan
> nomor kontak FLP Bandung Mas ? mau donk.
> *Sinta – ntar kita jalan-jalan di bandung ya non & ikut beberapa
> kegiatan yuk
> *Novi dan Dani – Novel kalian aku bawa pas milad aja ya.
> *Ni Haw –Dvdku entar aja dibawa pas milad. Trus kalo mau
> curhat...telpon aja yach neng
> *Taufik –selamat berbahagia dengan pilihan hidupmu
> *Fiyan – kayaknya jadi nih aku ngundurin diri dari sie acara. Secara
> aku pasti gak bakal bisa intens ikut rapat dan pertemuannya.
> *Retno dan Novi –maaf aku serahin sie acara ke kalian berdua. Semoga
> tetap semangat.
>
> Wassalam
> asma
> Bogor, 25 Juni `08
>
>
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
8a.

Re: Pasang Banner SK?? Teteuuuup ^_^

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Thu Jun 26, 2008 5:54 am (PDT)

Dan kunjungilah MP ku, banner itu telah menari cantik dihalaman
rumahku halah

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, HUMASNET-sekolah kehidupan
<humasnet_sk@...> wrote:
>
> Assalamualaikum Wrwb
>
> Dear Sahabat
>
> Sebagai
> bukti kesetiaan (halah) kamu pada sekolah tercinta ini, maka diharapkan
> kepada semuanya untuk dengan rela, dan ikhlas, tulus dan tanpa pamrih
> memasang banner sekolah kehidupan di blognya masing-masing.
> Biar syiar SK bisa tambah luas, biar tambah tenar, biar tambah
lintcah kayah cincah laurah,
>
> Gimana caranya? Perlua tau doong?? Ya iyaa laaah, masa ya iyaa dong,
kan fiyan jameelah? bukan mulan jameedong.
>
> Caranya, kamu bisa
> datang langsung ke blognya SK, dimanaaa?> Di sini tempatnya:
http://sekolah-kehidupan.com/  
> <--- Klik aja link tersebut, dan dapatkan sensasi yang berbeda
> (halah) disana kamu bisa mendapatkan kode html banner SK yang asli,
> buatan lokal dengan citarasa global. (JANGAN DITERIMA JIKA SEGEL RUSAK!)
>
> Kode
> HTML tersebut ada di sebelah kiri website. Tepat berada dalam sebuah
> kotak putih dibawah contoh bannernya dengan petunjuk: Copy the script
> below and paste it on your blog, artinya adalah : Sebenernya saya bisa
> aja langsung copas script htmlnya disini, tapi ... ga seruu dong? masa
> ga seruu lah?
>
> Okeeh?? Copi kode script html tersebut dan paste di blog kamu dan
nikmati hasilnya. Biarkan seluruh dunia tau bahwa
> kita semua adalah murid-murid dari sebuah sekolah bernama kehidupan.
>
> Ada yang belom mudeng?? Kalo masih belom jelas silahkan tanya sama
Novi atau Shinta. Heuheuhue..
>
> Banner ini bisa dipasang di blog, kamu seperti MP, Blogspot, dll,
tapi tidak bisa dipasang di kamar mandi, toilet dan telepon umum,
tidak dijual bebas di wartel, binatu, or mini market kesayangan kamu.
>
> Silahkan lihat contoh banner SK yang sudah terpasang dengan cantik
di beberapa blog berikut ini
>
> http://catatankecil.multiply.com/ dan di sini
http://blog.indosiar.com/catatankecil/
>
> Well,
> buat yang sudah pasang bannernya di blogg masing, silahkan ngacung
> karena anda berkesempatan mendapatkan hadiah mengezutkan: Ucapan
Terimaksih :D
>
> Wokeeeh??
> Ditunggu partisisapinyaaaaa!!
>
> Salam Banner Kehidupan
> Departemen Humas & Jaringan SK
>
>
> Sekolahkehidupan.comDepartemen Humas & JaringanCp:085694771764
>

9a.

Re: [Resensi Buku] Sayembara Mencari Cinta

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 5:57 am (PDT)

Hmm...seribu novel cinta (atau bahkan sejuta ya?) sudah ditulis orang. Tapi
jika seorang Shinta alias Ukhti Hazimah bilang ini bagus, kayaknya perlu
dipertimbangkan ulang resolusi untuk 'rehat' beli novel berkisah tentang
cinta;p.

Mungkin yang membantu buku itu bagus ya faktor komedinya ya? Kadang jiak
melulu melodramatis rasanya bosan juga euy.

Tabik,

Nursalam AR

2008/6/26 ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com>:

> *[Resensi Buku] Sayembara Mencari Cinta*
>
>
> Judul Buku: Sayembara Mencari Cinta
>
> Penulis: Deasylawati P.
>
> Editor: Afifah Afra
> Penerbit: Indiva Publishing
>
> Cetakan: Pertama, Ramadhan 1428 H/ Oktober 2007
>
>
> *Cinta itu apa sih? Dia belum pernah tahu bagaimana rasanya cinta. Kalau
> cinta adalah sepasang kekasih yang kemudian menikah dan punya anak, lalu
> anaknya musti ngapain biar juga bisa ngerasain cinta. Kalau cinta adalah
> seorang kakak yang menyayangi adik-adiknya seperti sahabatnya Julian ini,
> lantas bagaimana Julian merasakan cinta? Cinta itu seperti apa?*
>
>
> Novel remaja yang berkisah tentang persahabatan dua orang cowok---Julian
> dan Rama---yang penasaran dengan cinta sejati. Mereka sepakat untuk membuat
> sayembara mencari cinta. Simple banget?! Yup, inti ceritanya memang sangat
> simple, gimana dua A Be Ge ini 'berjuang' untuk yang namanya pencarian cinta
> sejati. Julian yang dengan dodolnya menebar selebaran norak dan Rama dengan
> model *cool*-nya berkirim surat cinta kepada gadis pujaannya. Dan *
> jumpalitan*nya mereka dalam mencari cinta sejati akhirnya mendapatkan
> jawaban indah, sebuah cinta sejati yang benar-benar sejati..
>
>
> Kisah disajikan dengan bahasa remaja yang ringan dan lucu. Proses
> pencarian cintanya pun segar, bikin ngikik dan gemez, terutama saat
> mengikuti obrolan kepala oon Julian. Huaaaa....rasanya ikutan stress
> ngadepin bocah satu ini.
>
>
> Novel yang cukup menarik untuk kaum remaja, tapi juga gak menutup untuk
> di baca kaum remaja ke atas hehehe....
>
>
> Rancabolang, Jumadil Tsaniyah 1429H
>
> Salam,
>
> -penikmat buku-
>
>
> Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
> ^_^
>
> www.sinthionk.rezaervani.com <http://sinthionk.rezaervani.com>
> www.sinthionk.multiply.com <http://sinthionk.multiply.com>
>
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-91477730
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
10a.

Re: (HUMOR) Infakan Piala Eropa

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Thu Jun 26, 2008 6:08 am (PDT)

Jadi infas kan? [:D]

salam

arief
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, r widhiatma <r_widhiatma@...>
wrote:
>
>
J : Lalu..??? (tambah_bingung.com)

N : Jadi siapa yang jagoannya kalah dia harus infak ke yang jagoan
nya menang.

Dan yang jagoannya menang infak ke yg jagoannya kalah. Kalau judi
kan haram,
nggak boleh. Jadi kita niat infakan aja. 50 ribu – 50 ribu.
Bagaimana?

J : WEKS...!!!! GUBRAKKKKKSSSS.....!!!!!!! ITUMAH... SAMA
AJAAA......
>
>
> (serial lepas: Jakayana
> & Ngatiman)http://raulmoorish.multiply.com
>
>
> salam ^_^
> u-ul
>
>
>
>
>
> gambar: logo & maskot EURO 2008 (UEFA) Swiss & Austria
>

11a.

Re: Mohon Doa Restu

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Thu Jun 26, 2008 6:11 am (PDT)

Barokallahu laka wa baroka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khairin

******Semoga SAMARA dan LANGGENG*****

Salam

arief

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, leo kelana
<leo_kelana00@...> wrote:
>
> Aku Ingin
>
> Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
> dengan kata yang tak sempat diucapkan
> kayu kepada api yang menjadikannya abu
>
> Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
> dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
> awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
>
> menikah:
> Lukmanul Hakim (Lombok) &Sari Rahmawati (Bandung)
>
> Tengadah
> jemari meminta ridha-Nya, diliputi rasa syukur tiada hingga, dengan
> penuh suka-cita kami sekeluarga mengundang Bapak/Ibu/Saudara/ i untuk
> hadir memberi doa restu pada acara pernikahan putra-putri kami yang
> insya Allah akan dilaksanakan pada:
>
>  
>
> Hari/tanggal     : Kamis, 3 Juli 2008
>
> Pukul                  : 17.00 WK (Acara dimulai)
>
>
> Tempat             : Pesanggrahan KPMJB,  Nasr  City  Cairo  Egypt
>
>  
>
> Merupakan
> suatu kebahagiaan bagi kami apabila bapak/ibu/saudara/ i berkenan hadir
> untuk turut memberikan doa restu kepada kedua mempelai.
>
>  
>
> Tiada persembahan yang paling mulia dan indah selain ucapan terima
kasih atas kehadiran serta doa yang terpanjatkan.
>
>  
>
> Hormat Kami
>
> Keluarga H. Mukmin Haris
>
> Keluarga H. Roni Daroni
>

12.

KOMPETISI ESKA IDOL TAHAP II (27 Juni- 7 Juli)

Posted by: "Kabinet Eska" kabinet.eska@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 6:24 am (PDT)

Ass.wr.wb.

Sahabat Eska dan para nominator Eska Idol Tahap I, berikut tugas menulis
yang harus diselesaikan oleh para nominator yang nama-namanya tercantum di
bawah ini. Mohon tugas menulis ini diposting ke milis SK dan di-cc ke email
kabinet.eska@gmail.com (kabinet dot eska et gmail dot com) maksimal s.d tgl
7 Juli 2008. Keterlambatan posting dan tidak komplitnya tugas yang
dikerjakan akan mempengaruhi penilaian dewan juri.

*TUGAS MENULIS:*

Tuliskan tema-tema berikut dalam bentuk artikel chicken soup for the soul
(inspiratif atau berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain) minimal 4
halaman A4, spasi 1,5, font Times New Roman.

*TEMA:*

1. *ESKA DI MATA SAYA*

2. *MY LIFE*

Untuk para nominator, selamat berjuang! Sampai ketemu di babak final!

Tabik,

*Nursalam AR

Ketua Umum Eska Pusat 2007-2008
*

*LAMPIRAN*

*DAFTAR NOMINATOR ESKA IDOL TAHAP I
*

Lia Octavia = 10 suara

Dhani Ardiansyah = 8 suara

Retnadi Nur'aini (Retno) = 7 suara

Novi Ningsih (Novi Khansa) = 6 suara

Fiyan Arjun = 5 suara

Jenny Jusuf = 3 suara

Udo Yamin = 3 suara

Rini Nurul Badariah = 2 suara

Suhadi = 2 suara

Aprilia Ekasari = 1 suara

Sismanto = 1 suara

Dyah Zakiati = 1 suara

Hadian Febrianto = 1 suara

Galih Ali Permana = 1 suara

Muhammad Taufiq = 1 suara

Catur Catriks = 1 suara

Arrizki Abidin (Rizki) = 1 suara

Pak Abir = 1 suara

Divin Nahb = 1 suara

Nia Robiatun jumiah = 1 suara

Siwi (Siu Elha) = 1 suara

Asma Sembiring = 1 suara

Achi TM. = 1 suara

ps: ada 6 suara yang mendukung Pak Teha yang terpaksa "tidak
diperhitungkan" karena Pak Teha termasuk salah satu dewan juri Eska Idol
2008. Mohon maaf dan harap maklum.

--
"Comfort home for all"
13a.

DAFTAR KELAS & KONTRIBUTOR ESKA (update)

Posted by: "Kabinet Eska" kabinet.eska@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 6:47 am (PDT)

*Ass.wr.wb.*

**

*Sahabat Eska, demi meningkatkan efektivitas kelas di SK, berikut terlampir
daftar kelas dan kontributor Eska terbaru. Jika ada keberatan dari
kontributor baru (ada 7 orang), mohon dikonfirmasikan ke email kabinet Eska
di kabinet.eska@gmail.com. Ini semata-mata tidak untuk membebani tapi guna
membuka peluang untuk eksplorasi pengalaman dan hikmah dari Sahabat Eska.
Tentu Sahabat semua setuju bukan?*

**

*Juga, demi tata tertib postingan di SK, SANGAT DIANJURKAN bagi semua
Sahabat Eska (tidak hanya kontributor) untuk memposting tulisan sesuai
jadwal kelas pada hari bersangkutan. Semata-mata agar "kelas" kita lebih
tertib dan rapih. Untuk sekedar membalas postingan atau komentar untuk tema
yang tidak sesuai jadwal kelas pada hari yang bersangkutan, masih
diperkenankan (contoh: reply postingan tentang resensi buku pada hari Selasa
atau Kamis). Dalam hal ini mohon peran aktif koordinator absensi (Mbak Ugik
& Mas Afriandie) dan ketegasan para moderator untuk selalu mengingatkan.*

**

*Last but not least, ciri khas utama SK adalah memuat "tulisan-tulisan
inspirasi atau chicken soup yang bersifat non-fiksi" dan "mengutamakan
persamaan mengatasi semua perbedaan dalam keragaman". Jadi, mohon utamakan
untuk memposting tulisan non-fiksi (bukan opini) dengan ciri khas tersebut.
Ini tidak berarti mengharamkan cerpen atau puisi atau karya fiksi yang lain.
Tapi lagi-lagi semata-mata mempertahankan ciri khas SK yang mungkin menjadi
daya tarik awal sebagian Sahabat Eska ketika mulai bergabung. Lagipula
non-fiksi atau kisah berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain atau
hikmah kehidupan adalah mata air non-fiksi yang sangat berlimpah ruah.Toh,
untuk sastra dan seni tetap ada kelas khusus. Untuk hari Sabtu & Ahad,
sebagai kodrat hari-hari akhir pekan, ruang kelas terbuka untuk postingan
fiksi & nonfiksi dengan prioritas utama tulisan-tulisan yang berciri khas SK
seperti tersebut di atas.*

**

*Jadwal dan daftar kelas serta kontributor ini berlaku per 1 Juli 2008 dan
hingga ada kebijakan baru sebagai penggantinya yang dikeluarkan ketua SK
terpilih (pada HUT ke-2 ESKA pada 27 Juli 2008).
*

*Demikian semoga maklum adanya. Insya Allah, niat baik ini bersambut di hati
Sahabat semua. Demi Eska, dan demi kebaikan kita semua.*

**

*Tabik,*

**

*Nursalam AR*

*Ketua Umum Eska Pusat 2007-2008
*

*
*

*
*

*DAFTAR KELAS & KONTRIBUTOR MILIS ESKA*)*

* *

Senin

Resensi buku & film

KODE: RESENSI

Sastra & Seni (pekan 1 & 3)

KODE: SASTRA

*-*Rini Nurul Badariah

-Retnadi Nur'aini

-Shinta Nisfuana (Ukhti Hazimah)

-Lia Octavia

-Misbach

- *Divin Nahb*

-Sisca Lahur (fotografi)

* *

*Selasa*

Inspirasi & Motivasi

KODE: INSPIRASI

Humor (pekan 1 & 3)

KODE: HUMOR

-Teha Sugiyo

-Adjie

-Jenny Jusuf

-Yon's Revolta

-*Afriandie*

- Achi TM

- Fiyan Arjun

- Dedew

*- Dyah Zakiati*

*Rabu*

Wanita, Keluarga & Rumah Tangga

KODE: KELUARGA

-Tips Menulis (pekan ke-1 & 3)

KODE: TIPS MENULIS

-Indarpati **

-Asma Sembiring

-Endah Widati

- *Siwi LH*

*- Kartina Haswanto*

-Faris Khoirul Anam

-Nursalam AR

- *Rusdin Rauf*

*Kamis*

Pendidikan & Anak

KODE: PENDIDIKAN

Penyejuk Iman (pekan ke-1 &3)

KODE: PENYEJUK IMAN

-Bunda Amy

*-*Udo Yamin Effendi

-Suhadi

-Sismanto

-Febty Febriani

-Dikdik Andhika Ramadhan

-Margo Widilaksono

*Jumat*

Diary

KODE: DIARY

-Diary Pekerja (pekan ke-1 &3)

KODE: DIARY PEKERJA

-Novi Ningsih

-Nia Robiatun Jumiah

-Catur Catriks

-Aprilia Eka Sari

* *

-Galih

-Ugik Madyo

- *Dani Ardiansyah*

-Syafa'atus Syarifah

Koordinator Absensi: Ugik Madyo & Afriandie

**) berlaku per 1 JULI 2008*

--
"Comfort home for all"
13b.

Bls: [sekolah-kehidupan] DAFTAR KELAS & KONTRIBUTOR ESKA (update)

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Thu Jun 26, 2008 7:58 am (PDT)

yup!
selamet bagi kontributor yang baru
eya, jgn lupa yg lama kudu produktif....
kayaknya BangFy kudu ya....
mang udah lam gak nulis2 humor lagi
oke BangFy nulis lagi deh....
met bagi kontribur baru
keep writing ya?
makasih
 
ila liqo
 
piss, luv and laugh
 
tabe
 
wassalam
 
Fiyan Arjun
http://sebuahrisalah.multiply.com
ID YM:paman_sam2

__________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
14.

Seminar Sastra Hijau; Sastra, Lingkungan, dan Kearifan Lokal

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Jun 26, 2008 7:04 am (PDT)

Pembahasan sastra yang berkaitan dengan lingkungan hidup masih jarang
diangkat oleh para penulis dan sastrawan. Belum banyak tulisan atau karya
sastra yang mengambil isu lingkungan sebagai tema besarnya. Seiring dengan
semakin seringnya bencana alam terjadi akibat ulang manusia sendiri, Forum
Lingkar Pena sebagai komunitas penulis, jurnalis dan peneliti, mengajak
komunitas literasi dan masyarakat melakukan sesuatu yang berarti untuk
lingkungan dunia secara menyeluruh.

Oleh karena itu, Forum Lingkar Pena mengadakan:

*SEMINAR SASTRA HIJAU;*

*SASTRA, LINGKUNGAN, DAN KEARIFAN LOKAL*

sebagai salah satu acara dalam rangkaian kegiatan Silaturahim Nasional Forum
Lingkar Pena 2008 yang akan diselenggarakan pada:

Hari/tanggal : Minggu / 13 Juli 2008

Waktu : Pukul 09.00 – 12.00 WIB

Tempat : Aula Pusat Studi Jepang

Universitas Indonesia, Depok

Pembicara :

- M. Irfan Hidayatullah (Akademisi, Ketua Umum FLP)
- Maman S. Mahayana (Kritikus Sastra, Akademisi FIB UI)
- Korrie Layun Rampan ( Sastrawan)
- Ahmad Tohari (Sastrawan)

Moderator : Helvy Tiana Rosa (Akademisi Fakultas Sastra UNJ)

Acara ini terbuka untuk umum

Fasilitas : sertifikat, snack dan hadiah dari sponsor

HTM:

Umum : Rp 75.000,-/orang

Mahasiswa/Pelajar : Rp 35.000,-/orang

Harga tiket terusan (untuk mengikuti seluruh rangkaian acara-acara Silnas
FLP 2008):

Umum : Rp. 375.000,-/orang

Mahasiswa/Pelajar : Rp. 150.000,-/orang

Tersedia tiket terusan khusus untuk anggota FLP seharga Rp 100.000,-/orang
(hanya tersedia untuk 50 orang saja)

Pemesanan dan pembelian tiket dapat melalui:

Wiwiek: 0812 8747 415.

- Pembayaran tiket melalui transfer ke Bank BNI No. Rekening 0015721175
atau Bank BCA no Rekening 2241423494 a.n Wiwiek Sulistyowati.

- Bukti pembayaran/transfer harap difax ke 021-2506386 atau kirim ke
silnasflp@gmail.com (baca: silnasflp et gmail dot com) dengan
mencantumkan nama/alamat/ no telp/acara yang dipilih

- Untuk anggota FLP non kuota diberikan diskon 20% dari HTM (jangan lupa
menuliskan nama wilayah/cabang FLP nya)

- Pembayaran dinyatakan sah setelah mendapat konfirmasi dari panitia

- Pemesanan dan pembelian tiket paling lambat *5 Juli 2008*

Tiket acara-acara Silnas FLP 2008 juga dapat diperoleh melalui:

Denny Prabowo (Depok) : 089 9991 0037

Lia Octavia (Jakarta) : 0812 814 6426

*Silaturahim Nasional FLP 2008 ini didukung oleh:*

· *Indiva*

· *Sygma Examedia Arkanleema*

· *Zikrul Hakim*

· *Lingkar Pena Publishing House*

· *Formasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas **Indonesia***
· *Balai Pustaka*
**
*Info tentang Silnas FLP 2008, silakan klik di:*
*http://forumlingkarpena.multiply.com*
15.

(cerpen) istikharah yang patah

Posted by: "tinta_mirah" tinta_mirah@yahoo.co.id   tinta_mirah

Thu Jun 26, 2008 7:19 am (PDT)

Masih dalam senyap, nyanyian shubuh berkumandang tanpa keluh.
sedangkan jibril sedang bertamu membawa titipan sebuah "keselamatan".
ia kukuhkan pada sebuah tubuh. selepasnya ia beranjak
pulang,terbang,menghilang.
tubuh yang terkulai itu mulai merasakan hawa "selamat" yang dikukuhkan
jibril. jemarinya telah bergerak perlahan,lambat-lambat matanya terbuka.
"dimana aku?" lirihnya sambil hendak beranjak.
"aakkhh..apa yang terjadi padaku?" ia mengerang, dan kembali terkulai
karena rasa remuk memeluknya.
erangannya cukup membangunkan seseorang yan tertidur di bangku sebelah
ranjangnya.
"alhamdulillah..lukman, kamu sudah sadar?" tanya'nya sembari menggosok
mata.
"dimana aku, paman?" masih bertanya dan kembali matanya menyapu tiap
penjuru ruangan.
"kamu di rumah sakit, man. sudah dua hari kamu tak sadarkan diri."
"dua hari???" ia terheran.
"syukur..kamu selamat dari kecelakaan itu, man!"
tak lagi bertanya, kini ingatannya ada di hadapannya dan cukup
menjawab semuanya.
"sudah, sekarang kamu jangan banyak bergerak. paman panggil dokter
dulu!" pamannya bergegas.
lembar ingatan lukman terbuka, ia membaca lagi apa yan ia alami.
***
dalam naungan malam, dengan jilbab hitam yang alam kenakan. seakan
menyihir semua yang terjaga untuk masuk ke alam mimpi, tapi tidak
untuk seorang lukman yang sedang berduka asa. jalanan amat sepi,
semuanya seperti telah mati, begitu pikir seorang lukman yang patah hati.
dari atas motornya lukman menderu-deru, ia lusuh terlihat mengeluh
dengan air muka kaku bekas air mata yang mengering.
ALLAH..ia seperti telah gila karena kepatahannya. rasanya menghampa,
ia berputus asa.
"Allah..apa kau ingkar janji?" pekiknya.
lukman memacu lebih lagi kecepatan motornya. seperti ingin "menembus
alam lain" kemudian membaca tintaan qudrat yang digurat untuk takdirnya.
"mengapa kenyataannya berbeda?" ia bergemuruh,segemuruh hatinya.
"ddduuuaaarrrr.." seketika sekelebat bintang menyeringai, sabit
tersenyum. lukman tak mampu mengelak dari pembatas jalan yang
mengintainya, lukman terlempar, jatuh terhempas, ia terkapar, akhirnya
ia sadar. bintang dan sabit tak lagi terlihat.
***
mekar-mekar mawar, rona kemboja menyambut pagi. lima hari telah
dilewati. sepulang dari rumah sakit dengan vonis 'sempurna' dari
dokter. di rumah, lukman lebih banyak terdiam. tatap matanya dalam,
tapi penglihatannya sedang melayang jauh. jiwanya gundah. mataair
matanya tak henti alirkan air mata, pertanda sebetapa entah
sebagaimana rupa luka hatinya. terlebih sore itu ia mendapatkan sebuah
surat undangan yang dititipkan seseorang kepada bibinya.
"man, ini ada surat undangan buat kamu, tadi ada temen aisyah
menitipkannya!" ucap bibi lukman sambil menyerahkan sebuah surat undangan.
"te..terima kasih, bi" kata lukman terbata, coba sembunyikan letupan
di hatinya. ia lebih memilih berfirasat, ia merasa enggan untuk
melihat sepasang nama siapa yang tertera di kertas undangan itu. lalu
ia bersegera ke kamarnya. sedangkan paman dan bibinya hanya bisa
menatap dengan penuh rasa iba.
"kasihan lukman, ma! yatim piatu, kini ia ditinggalkan orang yang
dicintainya lagi!" ujar paman lukman menoleh ke arah istrinya.
"semoga saja dia kuat, pa!" jawbnya.
mencoba tak percaya tapi tetap nama itu yang tertera. mencoba
menghibur hati tapi tetap tak merubah nama yang telah terbingkai di
surat undangan itu. lukman tak terus membuka surat undangan dari
'kekasihnya' itu, ia hanya tertegun melihat goresan sepasang nama.
rangkaian sepasang nama yang dibuat seindah-indahnya karena memang
dikhususkan untuk menyambut hari yang terindah.
"aisyah..dan orang lain!!" lirihnya.
sebelum air matanya kembali berderai ia dikagetkan oleh dering ponsel
di mejanya. buru-buru ia meraihnya. sebuah panggilan diterima, sebuah
panggilan dari sebuah nama yang terindah baginya dan telah jadi yang
terburuk untuknya.
"assalamu alaikum..kak!" aisyah kalamkan salam.
"waalaikum salam.." jawab lukman
"bagaimana kabar kakak?" terdengar indah suaranya.
"alhamdulillah baik." suaranya parau.
"maafkan aisyah.. kak! selama kakak di rumah sakit, aisyah tak bisa
menjenguk!"
"tak apa" singkat.
sesaat aisyah terdiam seperti ragu berkata-kata.
"emm..surat undangan sudah kakak terima?"
hati lukman tersentak mendengar pertanyaan itu.
"su..sudah!" sedapatnya lukman menjawab pertanyaan dari aisyah walau
dadanya terasa sesak.
"apa kakak jadi membenci aisyah?" ucap aisyah.
"entahlah..!" jawaban yang terasa sinis bagi aisyah.
"maafkan aisyah kak!" suara aisyah berubah sendu.
"jika bisa, tapi jika tidak. maafkan ku bila tak mampu memaafkanmu.
karena.." ucapannya tertahan disitu.
aisyah kaget mendengar pernyataan itu, tapi ia coba mengerti akan yang
dirasakan oleh lukman.
"Allah pun maha pengampun atas segala kesalahan, mengapa kakak tidak?"
aisyah mengingatkan lukman. ia ingin kembali menata hati lukman yang
dikuasai amarah.
"bukankah hanya allah yang bisa melakukannya? sedangkan ku hanya
manusia yang terbatas!" bela lukman.
"bukankah muhamad pun bisa memaafkan walau baginya amat menyakitkan?"
"bukankah muhamad manusia pilihan?" kini ego lah yang membelanya,
amarah kadung menguasainya.
"sudahlah kak, mungkin amarah terlanjur menguasai kakak. yang pasti
aisyah meminta maaf dan memohon do'a restu dari kakak! dan semoga
waktu akan membuat kakak mengerti, bahwa ini adalah takdir. assalamu
alaikum!" aisyah langsung menutup panggilannya, hingga tak
menyempatkan lukman untuk menjawab salamnya.
"waalaikum salam" ia ucapkan dalam hati sambil merebahkan tubuh dan
menatap langit-langit kamarnya.
"takdir? masihkah aku harus percaya?" gumamnya dengan derai air mata.
***
langit telah berdandan senja. siap-siap sambuti malam. kumandang
maghrib telah merebak. lukman berwudhu..
ia membasuh amarah kekalutan dengan sejuk air ketenangan. ia tutupi
gelisah dengan hamparan sajadah.
selangi rakaat-rakaat cinta. mengadu pada sang pembolak-balik kalbu.
ia mengaji hingga kumandang isya menyapa sempurna.
lepas shalat isya, lukman membuka surat undangan yang jika tadi hanya
dilihatinya. bersamaan ia mebuka surat undangan itu, perlahan lembar
kenangan lukman kala bersama aisyah turut terbuka.
ia teringat saat mengungkapkan cintanya pada aisyah dengan penuh
keyakinan karena aisyah lah yang menjadi jawaban istikharahnya.
keyakinannya begitu penuh melangit-langit setelah aisyah menerimanya.
cinta mengumbar waktu.
masa mengejar cinta.
awan-awan kelam mulai bergumul. seolah tanda sebuah keruntuhan hati
bagi lukman. langit keyakinannya runtuh setelah orang tua aisyah
menampar lamaran dari keluarganya hanya dengan alasan tahta dan kasta
yang berbeda.
berselang satu hari dari hari keruntuhan hati lukman itu, aisyah
berkunjung ke rumah paman dan bibi lukman hendak meminta maaf.
"paman,bibi,kakak, semoga berkenan memaafkan memaafkan aisyah
sekeluarga!" kata aisyah sambil mengusap air matanya dengan ujung
kerudung.
"insya allah, kami pun cukup mengerti akan sikap orang tua aisyah!"
jawab paman lukman di iya'kan istrinya. sedang lukman hanya terdiam.
hatinya masih serasa berat menerima keruntuhan itu.
paman dan bibi lukman berlalu dari ruang tamu meninggalkan mereka
berdua, agar lukman dan aisyah bisa leluasa membicarakan persoalannya
masing-masing.
aisyah dan lukman masih terdiam dengan rasa kekalutannya masing-masing.
"maafkan aisyah sekeluarga kak!" kata-kata itu kembali terulang. tapi
lukman terus saja terdiam, entah menahan rasa apa lagi.
sedangkan dalam hati aisyah pun sedang bergelut sebuah kata yang ia
sembunyikan.
"kak..sebenarnya aisyah sudah dijodohkan dari sebelum kakak melamar
aisyah, tapi itu tanpa sepengetahuan aisyah." kata yang tersembunyi
itu akhirnya diberanikan aisyah untuk dibuka.
kepala lukman yang sedari tadi tertunduk kini terangkat, menatap tajam
ke arah aisyah.
"kau menerimanya?" selidik lukman dengan nada lemah, dan mata memerah.
"aisyah tak bisa untuk tak menerimanya, karena itu adalah permintaan
orang tua aisyah, kak."
genaplah seluruh runtuhnya kepatahan lukman,tanpa berkata-kata lagi
lukman menuju motornya, ia memacu dan berlalu. sedangkan aisyah
menatapnya dengan uraian air mata. lukman menjauh dari tatapan
kecemasan aisyah.
keputus asaan hingga kecelakaan yang ia alami cukup memecah berantakan
lamunan panjangnya. tanpa terasa surat undangan yang digenggamnya itu
telah basah oleh air mata. surat undangan itu kembali ia letakan di meja.
***
malam telah terlalu kelam dengan sepertiga waktunya, jibril pun sedang
membagi-bagikan salam untuk para pecinta dari sang maha cinta. salam
jibril pun turut membangunkan lukman dari tidurnya. ia terjaga dengan
berlumur do'a di mulutnya. ia tamui tuhan dengan tahajud keriduan. ia
bersimpuh meminta jawaban atas jawaban yang sedang membuat
keyakinannya timpang.
"Allah..dengan istikharah aku pernah bertamu dan meminta jawabanMU.
dan kau menjawabku dengan mengirim raut aisyah ke dalam mimpi ku.
hingga aku yakin bersama dia lah aku menjalani sunah rasulMU.
lalu apakah ini?
ya..dia bersama orang lain.
lalu apakah kau ingkar janji?
lalu apakah aku masih harus yakin?"
angin diam, udara tertahan, langit menganga. dawai kedamaian
menyemilir. ada sesuatu yang tumbuh di hatinya"husnudzan". perlahan
rasa "ikhlas" turut mengiringinya. ia tertegun dalam siksa yang ternikmat.
"cukup cinta dan aku".

saung murung08

16.

Inilah SK & tata cara posting tulisan di milis Eska!

Posted by: "Kabinet Eska" kabinet.eska@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 7:28 am (PDT)

Assalammualaikum Wr. Wb.
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam,
Salam Sejahtera untuk kita semua.

Bapak/Ibu/Sdr./Sdri./Kakak/Adik/Teman/Saudara/Saudari Yang Terhormat dan
Tercinta, terutama untuk anggota-anggota baru.
Pertama-tama kami ucapkan: "Selamat Datang di milis Sekolah Kehidupan".

Milis ini berbicara banyak terutama menyangkut topik kehidupan dengan
lingkungan manusia dan alam sekitar. Karena milis-milis yang tersedia sangat
sedikit yang memberikan ruang untuk bertukar pengalaman dalam multi aspek
kehidupan, sekaligus memberikan kesempatan untuk belajar menulis dan media
penampung hasil tulisan itu sendiri. Dari situ timbul keinginan dari milis
ini untuk saling berbagi pengalaman hidup sesama anggota dan terutama bagi
yang mencari ruang penyaluran hobi dalam dunia tulis menulis. Apalagi
sekarang ini sangat sulit bagi penulis pemula atau yang kurang terkenal
untuk mendapatkan ruang untuk mengaktualisasikan diri mereka. Dan yang tidak
kalah penting, bagaimana dapat memenuhi keinginan mereka hanya sekedar
"untuk diterima". Alangkah senangnya bagi mereka bila tulisannya dapat kita
terima dengan apa adanya, bahkan kalau memang bagus dan menarik. "mengapa
tidak kita sama-sama nikmati?".

"Kalau kehidupan itu sendiri adalah sekolah, "mengapa tidak kita dirikan
saja sekolah kehidupan?".
"Kalau semua orang memiliki cerita tentang kehidupan, "mengapa tidak kita
bagi bersama?".
"Kalau sedikit Media yang mau menampung karya penulis, "mengapa tidak kita
tampung semua saja?".
"Kalau tidak ada guru yang mengajari menulis, "mengapa tidak sesama kita
sendiri saja yang menjadi guru?".
"Kalau tidak ada orang yang membaca karya penulis, "mengapa tidak sesama
kita saja sebagai pembacanya?".

Banyak pertanyaan dari beberapa anggota baru milis ini tentang cara
penulisan, hak cipta, cara pengiriman, dan sebagainya.
Untuk itu dapat kami jelaskan sebagai berikut:

1. Memang keinginan kami hasil tulisan langsung di body email dengan maksud
agar siapapun juga yang menulis itu diberi kemudahan menulis sekaligus
mengirimkan naskahnya, dan jangan lupa kalau tulisan itu berasal dari karya
asli buah tangannya. Selain itu kami mudah melacak alamat email dan tanggal
pengiriman, sehingga dapat dijadikan bukti kalau si pengirim benar-benar
tidak mengelabui atau menjiplak karya orang lain.

2. Disarankan agar menulis, mengedit atau merubah isi karangan, si penulis
menggunakan "draft-box". Sehingga memudahkan bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan sesuai keinginannya. Apakah saat itu juga atau disambung pada
hari-hari berikutnya. Karena kami sadar menulis itu gampang-gampang susah
dan kadang-kadang ide, mood, dan inspirasi itu berubah-ubah bahkan sering
macet ditengah jalan.

3. Bagi pemula, sebelum mengarang tentukan outline dahulu. Buat tiga tahapan
karangan. Pertama, pendahuluan. Kedua, isi cerita. Ketiga, penutup. Dan
sebaiknya melihat contoh-contoh tulisan-tulisan teman-teman pada
posting-posting sebelumnya sebagai contoh inspirasi untuk membuat apakah itu
artikel atau cerpen non-fiksi, ataupun tulisan bernuansa penyejuk iman.

4. Buatlah tulisan sepanjang 2-5 lembar kertas A4, 1-1,5 spasi, dan ukuran
huruf 10-12. Materi tulisan sesuai dengan tujuan milis, yaitu tentang aspek
kehidupan dan alam sekitar.

5. Artikel atau cerpen non-fiksi, menekankan aspek objektifitas dan
subjektifitas yang seimbang dalam tulisan. Kadang kita menceritakan suatu
adegan dengan apa adanya yang terlihat oleh mata, diselingi dengan apa yang
menurut persepsi kita yang perlu dimasukkan dalam cerita. Untuk mengurangi
kebosanan membaca suatu cerita searah yang monoton, tidak menutup
kemungkinan perlu adanya dialog dalam tulisan baik sipelaku dalam cerita
terhadap orang sekitar, atau dialog dua arah di dalam dirinya sendiri.
Ekspresi penting juga dimuculkan dalam tulisan, apakah suara derit mobil,
jeritan atau teriakan dalam panggilan. Perlu diingat tulisan itu untuk enak
dibaca dan bermakna, jadi bagaimana kita bisa memindahkan suatu bunyi dalam
tulisan, dan itu bersuara yang kuat bagi si pembaca. Yang terakhir, masukkan
pesan-pesan khusus yang berkaitan dengan kehidupan. Sesuaikan dengan topik
tulisan.

6. Buatlah judul dan nama pengarang di awal tulisan. Untuk lebih bernuansa
menarik, gunakan tipe huruf dan warna pilihan. Kirimkan tulisan/artikel
tersebut ke alamat sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Ketentuan tambahan:
1. Gunakan kata tambahan "Artikel" untuk mengirim tulisan, diikuti judul
tulisan. Sebagai contoh, (Artikel): Dilarang Merokok
2. Hindari dan batasi chatting dan ngerumpi dalam milis, kecuali untuk
hal-hal yang perlu; seperti kritik, nasehat, tips, tambahan wawasan dan ilmu
dalam dunia tulis-menulis, info, atau pengumuman.
3. Bila terpaksa mengirim untuk butir no. 2 di atas, gunakan kata tambahan
"OOT" atau Out Of Topic. Sebagai contoh. (OOT): Dilarang Merokok

Please, ajak teman dan siapa saja ikutan dalam milis ini.

Besar keinginan kami agar milis ini tetap akan eksis selamanya, tetapi Allah
SWT menentukan segala-galanya. Dengan demikian bila ada perubahan-perubahan
situasi yang tidak dapat dielakkan maka apa yang tersurat pada baris-baris
di atas setiap saat dapat ditinjau kembali. Koreksi dan saran dari anggota
lainnya kami tunggu.

Terima kasih.

Salam hormat,

Moderator Bersama:

Nursalam AR
Afriandi
Febty Febriani
Yon's Revolta
Ugik Madyo
Suhadi
Nia Robiatun
Epri
Fiyan Arjun
Retno
Dani
Novingsih
Sismanto

--
"Comfort home for all"
17.

(Pilem) A Beautifull Mind

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Thu Jun 26, 2008 7:53 am (PDT)



Bicara soal film-film ber-genre superhero mulai dari Spiderman, Batman
Begins, lalu Superman, X-Men, dan sekuel-sekuel Spiderman—, kalau
kita pernah menikamtinya, di mana tokoh-tokoh superhero ini sering
ditampilkan mengalami tekanan batin dengan kesuperheroannya, dan tidak
bisa menjalani hidup sebagai manusia normal.

Tampak janggal, namun barangkali hal ini yang kemudian menjadikan
Hollywood melirik dari sisi lain, `sisi manusiawi' nya.

Adalah `A Beautiful Mind', dengan tokoh superheronya adalah
tokoh nyata, seorang profesor matematika jenius bernama John Forbes
Nash, Jr. dari Princeton University, New Jersey, yang sebagian besar
masa hidupnya menderita schizophrenia atau kepribadian ganda, atau
multi-kepribadian. Pemicunya adalah ketidakseimbangan antara aspek
individual dan sosial, di mana individualnya terlampau dominan dan
mematikan aspek sosialnya. Menjadikannya asosial.

Menjadi orang yang asosial membuat Nash merasa hanya dirinya yang paling
benar dan paling hebat. Konsekuensi dari ini adalah sulit menerima
kekurangan diri sendiri, padahal setiap manusia punya kekurangan, dan
akhirnya sulit menerima kekalahan. Kadang kekalahan ini bisa terjadi di
kedua bagian penting, yaitu sisi otaknya (kalah pintar, kalah sukses)
dan sisi batin (kalah bersaing mendapatkan pasangan hidup, atau bisa
juga kalah dalam arti tidak mendapatkan pasangan hidup; hmm…
kayaknya mulai gue banget neeh :D).

Dia merasa kekalahan batin ini akan mampu dipecahkannya—secara sudah
ada karakter merasa diri paling hebat dalam diri Nash—dan akhirnya
dipecahkannya saat terinspirasi mengamati seorang cewek pirang di kafe,
berupa teor i"governing dynamics", sebuah terobosan yang
mementahkan logika sistem kompetisi dalam masyarakat saat itu.

Sayang, temuannya itu - yang selain mempesona dosennya juga
memberikannya pekerjaan penting di Departemen Pertahanan MIT dan jadi
dasar pemikiran teori-teori kompetisi bisnis kelak kemudian hari
(akhirnyamembuat Nash dianugerahi penghargaan Nobel ekonomi tahun 1994)
- tidak mampu dipraktekkannya dalam kehidupannya.

Ia gagal melepaskan "the blonde factor"-nya, menjadikan ego itu
tertransformasi menjadi alter-ego yang memecah kepribadiannya, merusak
elemen-elemen kehidupannya, satu demi satu, karirnya, rumah tangganya .

Dengan egois-itas mengejar kesempurnaan, dari seorang prodigy akhirnya
Nash menjadi seorang sakit, dan looser. Perlahan ia kehilangan harga
diri, hingga harga dirinya sebagai suami dan kepala rumah tangga, setiap
hari berhalusinasi selalu menghantuinya.

Adalah kesabaran dan cinta Alicia yang kemudian memberinya harapan untuk
berusaha terakhir kali untuk sembuh. Pertama adalah dengan mengakui
"kekalahan lamanya", mendatangi Hansen, mantan saingan utamanya
saat masih kuliah, yang sekarang menjabat kepala kampus di rinceton.

Kemudian, mulai bergaul dengan orang, walau awalnya susah karena masih
sering dihantui halusinasi. Tapi sejak itu perlahan ia mulai sembuh,
terutama ketika 24 tahun kemudian, mulai ada siswa yang dapat menjadi
sparing partner-nya berteori dan teman ngobrol. Puncaknya adalah
penghargaan Nobel ekonomi tahun 1994—simbol pengakuan sosial yang
dinantinya sekian lama dan tak pernah dibayangkannya akan suatu hari
didapatkannya, justru ketika ia sudah tidak lagi mengejarnya.

Dari film itu akhirnya aku membawa pulang a beautiful story, 'A
Beautifull Mind' yang mengawali tahun 2008ku lalu.

http://www.winterrowd.com/maze.swf <http://www.winterrowd.com/maze.swf>

A heartfelt cheers to Governing Dynamics!

Aku? : Aku Diri, Aku Sosial, Aku Ideal

Salam

Arie
'..Kapan ya nggak lembur lagi..? whaaa....'

Ada yang pernah nyoba game ini? aku cuman bisa sampe level 3, padahal 4
level, lumayan siih buat latihan konsentrasi, pake flash game nya.
Katanya klo keadaan sepi malah lebih baik. Linknya disini :
http://www.winterrowd.com/maze.swf . try it [:p]

18.

[DIARY] Menikah Bukan Sekedar Ingin

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Thu Jun 26, 2008 7:56 am (PDT)

*MENIKAH BUKAN SEKEDAR INGIN
*

"Nikah tahun depan? Calon aja belum punya?"

kekagetan ibuku muncul kembali dan menganggap aku 'main belakang' sehabis
celetukan iseng keluar dari mulutku..

Ya! niatku memang menikah tahun depan..

untuk bebrapa orang teman, ada yang mentertawai ketika aku lontarkan niat
ini,, ada yang bilang aku terlalu polos..

"Emang gue pikirin.." hi..hi.. untuk urusan ini aku tidak mau main-main...

temanku itu berkata bahwa, "kalo kamu masang target, dan sebentar lagi kamu
melewati target itu, kamu jadi asal pilih.. nia..nia.. kamu polos banget..."
begitulah kurang lebih yang ia omongkan..

aku memasang 'target' pernikahan tahun depan, sebenarnya sebagai sebuah
tujuan..

untuk menjadikan aku lebih baik..

seperti:

1. aku ingin menghormati keluargaku.. sebelum menghormati suamiku kelak,
dan aku ingin mereka berdua melepaskanku pada saat yang tepat..
2. memasak dan membereskan rumah, walaupun mungkin terkesan enteng, ini
menjadi hal yang sulit untuk yang belum terbiasa, terlebih aku yang sering
'bandel' di rumah..
3. persiapan mental, ini yang paling sulit, karena pernikahan bukan
sekedar keinginan (dapet dari novel 'diary pengantin') butuh kesiapan yang
matang, karena pernikahan bukan sehari dua hari... mempersiapkan segala
kemungkinan yang terjadi, terlebih tidak selamanya pernikahan selalu
dibumbui cerita2 romantis. terlebih... pernikahan adalah penggenapan dien..
4. melepaskan masa lalu.. ini yang masih agak sulit bagiku.. entahlah...
tapi aku percaya jawaban dari waktu dan do'a.
5. berhemat!!! Wiw.. bagi perempuan yang boros gak jelas... (gw banget)..
ingatlah... "punya anak zaman sekarang butuh biaya yang gak sedikit"
hi..hi...

aku percaya.. hidup butuh perencanaan dan apapun perlu disiapkan, sampai ada
yang 'klik" pada waktu yang tepat... dan pernikahan bukan untuk dipaksakan..
biarlah berjalan pada arah dan waktu yang tepat

tapi dari itu semua... aku percaya ada 'Tangan yang tak Terlihat' yang akan
menjawab do'a-do'a kita..

( sebuah Diary maksa banget... ngerasa punya banyak utang ama sk... dan
bingung mau ngangkat tema tentang apa.. jadi curhat abis ini mah.. yah
semoga bisa bermanfaat bagi yang belum menikah atau yang mau menikah lagi..
upz...)
Recent Activity
Visit Your Group
Autos Group

on Yahoo! Groups

Discuss ways to

fix your car.

Discover photos

and scrapbooking

groups in the

Familyographer Zone

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Special offer for Yahoo! Groups from Blockbuster! Get a free 1-month trial with no late fees or due dates.

Tidak ada komentar: