Asalamu'alaikum wrwb,
Selamat pagi semuanya.Saya sedang bingung dan sekarang sedang butuh
pertolongan untuk di beri informasi dan tambahan kekuatan atau keterangan
oleh orang2 yang pengetahuan agamanya lebih daripada saya.
saya seorang ibu yang baru saja melahirkan.selain itu saya seorang sarjana
hukum yang lulus dengan nilai sangat memuaskan dari salah satu universitas
terkemuka. saya seorang pengangguran alias belom bekerja karena baru lulus
dua bulan lalu.cita2 saya sejak kecil adalah menjadi ibu rumah tangga yang
ingin mengurus anak2 dengan baik, karena saya mempunyai orang tua yg bekerja
keduanya sehingga saya tidak mau anak saya merasakan hal yang sama ketika
saya masih kecil sampai dewasa, yaitu seolah-olah sendirian. Masalah muncul
ketika suami saya bukan seorang PNS maupun pegawai BUMN. Dia pegawai swasta
yang kata orang jaminan hidup dan masa depannya tidak terjamin, apa lagi di
jaman seperti sekarang ini.
Orang tua saya dan mertua saya menyarankan agar saya masuk PNS mereka berani
bayar berapapun asal saya masuk ke lingkungan yang kata orang terjamin masa
depannya itu. Jujur saya tidak tertarik dengan PNS karena sistem masuknya
yang kebanyakan "tidak normal". mereka ketakutan kalau-kalau keluarga
anaknya tidak terjamin masa depannya.
Saya sering dengar kalau rejeki itu Allah yang mengatur. Asal kita berusaha
insyaAllah Allah pasti akan memberikannya. ditambah lagi dengan posisi kami
adalah sebuah keluarga yang Allah pun bilang akan mengkayakan orang yang
menikah.
tapi saya sedang gamang karena melihat sekeliling..
itu?.. saya banyak melihat orang berkeluarga yang hidupnya kesusahan padahal
mereka sudah bekerja keras. ada juga yang komitmen menjadi ibu rumah tangga
tiba-tiba terjadi sesuatu dengan suaminya sehingga dia harus bekerja menjadi
apapun karena umur sudah tidak lagi mungkin bekerja di perusahaan yg
notabennya max 28 tahun, single. rata2 mereka hidup susah payah dan
ujung2nya anaknya tidak kena full perhatian juga karena sibuk bekerja di
berbagai tempat.
apa saya harus mengikuti saran orang tua saya untuk masuk PNS atau bekerja
di perusahaan terkenal dan mengenyampingkan cita2 saya menjadi ibu rumah
tangga. orang2 bilang dan mencibir, untuk apa saya kuliah tinggi2, mahal2
sampai sarjana tapi ujung2nya jadi ibu rumah tangga juga, akhirnya kedapur
juga dll.padahal saya berpikir mendidik dan mengurus anak juga butuh ilmu.
jadi bagai mana islam dan Allah menjawab semua kegamangan saya ini?. apa
jaminan saya jika saya komit menjadi ibu rumha tangga?..bagaimana jika
trjadi sesuatu dengan suami saya. apa seorang sarjana seperti saya ujung2nya
juga akan menajadi tukang jahit tau tukang jual kue di pasar? apa itu
balasan untuk wanita yang berada di rumah dan mengurus anak2nya....
sekarang banyak anak2 di urus oleh pembantu dan sifat serta kelakuannya
seperti mereka bukan anak2 kita.
apa yang harus saya lakukan sebagai seorang ibu. saya sudah sering mendenger
nasihat atau wejangan yang mengatakan rejeki itu ditangan Allah, tapi mereka
tidak bisa membuat saya tenang dan tidak bisa memberikan contoh atau solusi
yang konkrit untuk saya...
saya minta tolong kepada rekan2 atau ustad2 yang berada di milist ini untuk
memberikan saya pegangan dan kemantapan hati apa yang harus saya
lakukan..menjadi ibu rumahtangga kah? atau menjadi PNS kah?atau kerja di
perusahaan?atau berwirausaha yang sekalian tahu sendiri jika dimulai dari
nol sama dengan berkerja di tempat lain yaitu harus menghabiskan waktu
seharian bahkan sampai malam.
sebelum dan sesudah nya saya ucapkan terima kasih
regards,
ibu RT yang sedang bingung
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar