Selasa, 28 Juli 2009

[FISIKA] Digest Number 2805

Messages In This Digest (5 Messages)

Messages

1.1.

Re: Apa arti perkalian dalam rumus Fisika?

Posted by: "alextanambon" alextanambon@yahoo.com   alextanambon

Sun Jul 26, 2009 10:03 pm (PDT)



Ujung-ujungnya eksperimen ya rekan Han.
Ya saya cukup jelas dengan penjelasan ini.
Memang Fisika lebih nikmat bila bisa dipahami secara intuitif. Richard Feynman juga menganjurkan pemahaman yang demikian saya rasa.

Terima kasih tanggapan Anda.

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "han_shiddiq" <han_shiddiq@...> wrote:
>
> Saya tertarik dengan motivasi bung Alex untuk mempertanyakan rumus2 dalam fisika. Pada awalnya saya merasa lucu kok definisi besaran dalam fisika dibuat seenak udelnya (spt kelenturan= massa x panjang). Tapi, setelah beberapa lama, saya merasa pertanyaan ini wajar ditanyakan doleh orang yang awam fisika, bahkan saya merasa pertanyaan ini harus ditanyakan oleh orang yang baru mulai belajar fisika. Saya ingat pelajaran fisika di sekolah menengah hampir tidak pernah menyentuh isu ini. Kenapa harus ada gaya, momentum, dsb. Guru jarang merangsang siswa untuk bertanya seperti ini. Saya ingat bahwa pemahaman kenapa konsep (spt gaya, momentum) itu berguna, saya dapatkan dari membaca buku dan berpikir sendiri.
>
> Yang bung Alex ungkapkan (spt gaya = massa x percepatan) adalah persamaan atau istilah kerennya rumus. Rumus ada yang merupakan pernyataan singkat dari suatu konsep (definisi) ataupun pernyatan yang diambil langsung dari fakta eksperimen. Misalnya, konsep gaya. Rumus F= dp/dt, merupakan definisi (konsep). Gaya didefinisikan sebagai prubahan momentum per satuan waktu.
> Sedangkan rumus F = kx, merupakan fakta experimen yang menyatakan bahwa gaya pada pegas (F) sebanding dengan perubahan panjangnya (x).
>
> Misalnya bung Alex mau membuat definisi ataupun konsep bahwa kelenturan = massa x panjang, maka yang perlu dipertanyakan apakah ini sesuai dengan fakta di alam? dan apakah konsep ini berguna? kalau kita tinjau, jelas menurut pengalaman sehari2 kelnturan tidak akan berbanding lurus dengan massa.
>
>
> Salam,
>
> Han
>
> --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "alextanambon" <alextanambon@> wrote:
> >
> > misal
> > momentum = massa x kecepatan
> > gaya= massa x percepatan
> >
> > mengapa misalnya tidak ada persamaan
> > massa x panjang; atau
> > massa x suhu; atau
> > massa x jumlah molekul; atau
> > massa x waktu; atau
> > massa x arus listrik
> >
> > Mohon jawabannya, boleh di milis ini atau di Yahoo! Answers:
> > http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=AlT1veU_4XAeNjtxKoHO8bqgRAx.;_ylv=3?qid=20090723005904AAXWxtn
> >
> > Terima kasih banyak sebelumnya.
> >
>

1.2.

Re: Apa arti perkalian dalam rumus Fisika?

Posted by: "gerry fisika" gerry_fizika@yahoo.com   gerry_fizika

Mon Jul 27, 2009 1:27 am (PDT)



karena operasi itu disesuaikan dengan fenomena fisik yang telah ada di bumi. misalnuya gaya.
F = m.a. artinya dorongan(gaya) yang diberikan berupa massa partikel yang mengalami percepatan sehingga dorongan terasa berkekuatan.

2.1.

Bls: [FISIKA] Re: Apa arti perkalian dalam rumus Fisika?

Posted by: "alextanambon" alextanambon@yahoo.com   alextanambon

Sun Jul 26, 2009 10:04 pm (PDT)



Terima kasih atas tanggapan Pak Timothy. Saya cukup jelas dengan penjelasan Anda.

Saya akan coba cari bukunya. Saya google koq belum ada ya.

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, Timmy Siahaan <timmy_fisika_ugm@...> wrote:
>
> Gini aja, singkat kata, fisika berkaitan dengan apa yang kita amati, apa yang diukur, kaitannya, dan bagaimana kaitan antara hal-hal yang diamati. Untuk itu orang perlu mendefinisikan beberapa hal, salah satunya gaya. Kenapa mesti gaya? Kenapa definisinya seperti itu? Kenapa kaitannya seperti itu? Karena HASIL PENGAMATAN menyatakan definisi dan kaitan-kaitan yang seperti itu sesuai. Jadi singkat kata, dalam mendefinisikan sesuatu atau, dalam kerangka yang lebih besarnya, merancang bangun suatu teori, pengamatan (misal eksperimen) menjadi penentu arahnya. Apakah sesuatu yang didefinisikan seperti itu berguna, apakah masuk akal, dst..dst.. (dalam fisika) akan mengacu pada hasil pengamatan yang sudah-sudah.
>
> Mendefinisikan apa saja itu bebas (siapa yang mau larang?). Yang jelas, agar bermanfaat,
> definisi itu harus tunduk pada syarat matematis: Tidak ada logika yang
> terlanggar (terkait dengan definisi-definisi lainnya), artinya obyek yang didefinisikan itu harus ada. (Bisa loh tidak ada karena waktu dikaitkan dengan definisi-definisi lain yang memang sudah baku kaitannya melanggar logika.). Lalu, harus tunduk juga pada syarat fisika: menjelaskan hasil pengamatan, dan (kadang-kadang ini muncul) menggiring pada kesederhanaan.
>
> Sebagai info, kami baru saja menyelesaikan buku semacam roadmap fisika. Saya termasuk tim penulis. Pada buku tersebut ada bagian yang bisa menjawab apa yang ada dalam benak Mas Alex. Judulnya: Arah dan Strategi Pengembangan Riset Fisika di Indonesia. Saya kurang tahu apakah buku itu sudah bisa didapatkan di toko buku.
>
> Salam,
>
>
> Timothy
>
> orang yang sudah lama tidak posting di sini.
>
>
>
>
> ________________________________
> From: alextanambon <alextanambon@...>
> To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
> Sent: Saturday, July 25, 2009 5:08:10 AM
> Subject: Bls: [FISIKA] Re: Apa arti perkalian dalam rumus Fisika?
>
>
> Terima kasih atas tanggapan Pak Handhika.
>
> Saya mulanya menanyakan ini karena kalimat menarik di wikipedia:
> "Gaya bukanlah sesuatu yang pokok dalam ilmu fisika, meskipun ada kecenderungan untuk memperkenalkan ilmu fisika lewat konsep ini. Yang lebih pokok ialah momentum, energi dan tekanan. Sebenarnya, tak seorang pun dapat mengukur gaya secara langsung."
>
> Saya jadi bertanya-tanya, kalau 'gaya' tidak dapat diukur secara langsung berarti 'gaya' cenderung merupakan konsep buatan manusia alih-alih fakta empiris? Lalu saya juga jadi bertanya-tanya, bagaimana sih asal mula konsep-konsep dalam fisika "ditemukan" (jangan-jangan dibuat dengan sewenang-wenang) ? Seberapa sewenang-wenang kita bisa membuat konsep dalam Fisika? Apa konsep2 dalam Fisika benar-benar bermakna? Maklumlah dulu sewaktu SMU kan kecenderungan belajarnya hanya menghafal rumus-rumus tanpa tahu sejarah ditemukannya rumus-rumus tersebut.
>
> --- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, handhika ramadhan <isaacnewtonid@ ...> wrote:
> >
> > mas Alex,
> >
> > Apa yg anda tulis di bawah itu adalah definisi, bukan persamaan/rumus. Anda sedang mendefinisikan "besaran-besaran baru" dalam literatur fisika.
> > Kalau tujuan anda hanya sekadar menambah panjang daftar terminologi dalam fisika (apalagi hanya sekadar iseng seperti yg anda bilang), then that's fine.
> >
> > But I must tell you that a mere definition is meaningless in physics, even in mathematics.
> >
> > Matematika adalah abstraksi manusia yg mengkaji RELASI (camkan kata2 tsb) antar definisi, bukan sekadar bermain dengan (dan berhenti pada) definisi. Fisika sebagai ilmu pengetahuan yg mengkaji perilaku alam berdasarkan bahasa matematika, juga bertumpu pada relasi/hubungan antara satu besaran fisik dengan besaran fisik yg lainnya.
> >
> > Kalau anda ingin definisi2 di bawah tsb bermakna fisis, maka anda harus bisa mencari hubungan /relasi antara besaran di ruas kiri dan ruas kanan definisi anda. "Hubungan/relasi" di sini dalam artian "pengukuran secara kuantitatif" .
> >
> > Sebagai contoh, it's perfectly fine if you insist on defining:
> > kelenturan = massa x panjang
> > (sekali lagi, ini adalah definisi, bukan persamaan!)
> >
> > Jika anda ingin agar definisi anda tsb berguna, dan menjelma menjadi persamaan, pertanyaan selanjutnya adalah:
> > - bagaimana cara anda mengukur "kelenturan" secara kuantitatif?
> > - bila pertanyaan di atas sudah anda jawab, maka selanjutnya adalah benarkah besaran "kelenturan" tsb berkorelasi secara linear (dan bukannya secara kuadrat terbalik, misalnya) dgn "massa" dan "panjang".
> > dsb.
> >
> > Akhir kata, membuat "definisi-definisi" baru dalam literatur fisika memang pekerjaan mudah, sambil ISENG2. Namun membuatnya menjadi bermakna fisis, apalagi berguna dalam mendeskripsikan suatu fenomena/perilaku alam, tidak bisa tidak anda harus menjadi "SUNTUK" dalam menjalani prosesnya.
> >
> > HR
> >
> >
> > ============ ========= ========= ======
> > Where the mind is without fear and the head is held high....
> > Where the knowledge is free...
> > Where the world has not been broken up into fragments by narrow domestic walls...
> > Where words come out from the depth of truth...
> > Where tireless striving stretches its arms toward perfection.. ..
> > Where the clear stream of reason has not lost its way into the dreary sand of dead habit....
> > Where the mind is led forward by Thee into ever-widening thought and action....
> > Into that Heaven of Freedom, My God, let my country awake.
> >
> > - Rabindranath Tagore in "Gitanjali" -
> >
> > --- On Fri, 7/24/09, alextanambon <alextanambon@ ...> wrote:
> >
> > From: alextanambon <alextanambon@ ...>
> > Subject: Bls: [FISIKA] Re: Apa arti perkalian dalam rumus Fisika?
> > To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
> > Date: Friday, July 24, 2009, 12:03 AM
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > belum ada relasi ya kenalan dong pak. anak kandung dari jarak adalah volume berarti sudah menikah ya pak? hehehe
> >
> >
> >
> > saya tanya iseng-iseng aja koq. nda terlampau serius.
> >
> >
> >
> > kalau saya berandai-andai begini menurut anda boleh tidak (sama-sama awam nih):
> >
> > kelenturan = massa x panjang
> >
> > tingkat pemuaian = massa x suhu
> >
> > kepadatan = massa x jumlah molekul
> >
> > ketahanan bentuk terhadap gravitasi= massa x waktu
> >
> > ketahanan bentuk terhadap gaya elektromagnet = massa x arus listrik
> >
> >
> >
> > iseng-iseng aja daripada suntuk. hehehe.
> >
> >
> >
> > --- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, Mohammad Fajri <f_4jr1@> wrote:
> >
> > >
> >
> > > pak alex,
> >
> > > saya kira pertanyaan bapak sudah di jawab oleh pak suharyo.
> >
> > > dimana belum ada relasi antara hal2 yg bapak maksud... sejauh ini sihh... mungkin beberapa taon akan ada bisa kali yee.... hehe..
> >
> > > seperti volume yg bapak maksud karna dia memang anak kandung dari dimensi jarak...
> >
> > > nahh.. untuk yg lainnya mungkin juga bapak pernah dengar yg namannya sekon^2... ( artinya waktu* waktu, bukan ?? )... jadi bukannya tak bisa silahkan saja bapak menulis Kg^2 atw Kg^3 atw mungkin celcius^4 kalo suatu saat bapak menemukan persamaan yg memang memungkinkan hal tersebut... hehehe..
> >
> > >
> >
> > > maaf pak baru blajar juga
> >
> > >
> >
> > > jabat_erat
> >
> > > fajri
> >
> > >
> >
> > > --- Pada Jum, 24/7/09, alextanambon <alextanambon@ ...> menulis:
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > > Dari: alextanambon <alextanambon@ ...>
> >
> > > Judul: [FISIKA] Re: Apa arti perkalian dalam rumus Fisika?
> >
> > > Kepada: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
> >
> > > Tanggal: Jumat, 24 Juli, 2009, 8:47 AM
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > > Oya saya lupa, kalau perkaliannya sendiri maknanya apa Pak?
> >
> > >
> >
> > > Kalau panjangxlebarxtingg i kan maknanya menambah dimensi. Oleh karena itu meter pangkat 3 ada artinya (volume) sementara kilogram pangkat 3, celcius pangkat 3, ampere pangkat 3 tidak ada artinya. Sampai di situ pemahaman saya. Betul tidak Pak?
> >
> > >
> >
> > > --- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, "Suharyo Sumowidagdo" <sumowidagdo@ ...> wrote:
> >
> > > >
> >
> > > >
> >
> > > > Rumus fisika tidak berasal dari permainan memasang-masangkan kuantitas / besaran (massa, tekanan, suhu, dll) dengan berbagai operasi matematika. Ini salah pengertian yang *FATAL* ! Buang jauh-jauh salah pengertaian semacam ini.
> >
> > > >
> >
> > > > Rumus fisika berasal dari satu atau dua kemungkinan dibawah:
> >
> > > >
> >
> > > > - pengamatan dan percobaan, dimana hubungan/relasi matematika antara besaran-besaran tersebut bisa diamati dan diuji kebenarannya.
> >
> > > >
> >
> > > > - penurunan matematika dari suatu rumus fisika lain (yang sudah ditetapkan kebenarannya) sebagai hasil dari perhitungan teoretik, dimana perhitungan tersebut HARUS memenuhi kaidah-kaidah matematika dan menuruti kaidah-kaidah fisika (kekekalan energi, momentum, dll).
> >
> > > >
> >
> > > > Jadi jawabannya pertanyaanya: Karena belum ada relasi-relasi yang mengaitkan besaran-besaran yang kamu tuliskan dengan fenomena/deskripsi alam sekitar kita.
> >
> > > >
> >
> > > >
> >
> > > > --- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, "alextanambon" <alextanambon@ > wrote:
> >
> > > > >
> >
> > > > > misal
> >
> > > > > momentum = massa x kecepatan
> >
> > > > > gaya= massa x percepatan
> >
> > > > >
> >
> > > > > mengapa misalnya tidak ada persamaan
> >
> > > > > massa x panjang; atau
> >
> > > > > massa x suhu; atau
> >
> > > > > massa x jumlah molekul; atau
> >
> > > > > massa x waktu; atau
> >
> > > > > massa x arus listrik
> >
> > > > >
> >
> > > > > Mohon jawabannya, boleh di milis ini atau di Yahoo! Answers:
> >
> > > > > http://id.answers. yahoo.com/ question/ index;_ylt= AlT1veU_4XAeNjtx KoHO8bqgRAx. ;_ylv=3?qid= 20090723005904AA XWxtn
> >
> > > > >
> >
> > > > > Terima kasih banyak sebelumnya.
> >
> > > > >
> >
> > > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > >
> >
> > > Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini!
> >
> > > http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer
> >
> > >
> >
>

3.1.

lokalitas einstein, heisenberg-schrodinger, aturan seleksi?

Posted by: "gerry fisika" gerry_fizika@yahoo.com   gerry_fizika

Mon Jul 27, 2009 1:27 am (PDT)



1. Apa benang merah antara formulasi kuantum secara matriks menurut
Heisenberg dengan mekanika gelombang Schrodinger untuk pemecahan kasus
khusus fisika (eksperimen mungkin)
2. Bagaimana peranan paradoks lokalitas Einstein pada interaksi
supercepat partikel yang katanya lebih cepat dari kecepatan cahaya?
3. apakah aturan seleksi transisi dengan melibatkan emisi mengizinkan transisi untuk sub kulit s ke d atau sebaliknya?

3.2.

Re: lokalitas einstein, heisenberg-schrodinger, aturan seleksi?

Posted by: "Suharyo Sumowidagdo" sumowidagdo@gmail.com   haryo_hep

Mon Jul 27, 2009 3:02 am (PDT)



--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, gerry fisika <gerry_fizika@...> wrote:
>
> 1. Apa benang merah antara formulasi kuantum secara matriks menurut
> Heisenberg dengan mekanika gelombang Schrodinger untuk pemecahan kasus
> khusus fisika (eksperimen mungkin).

Experimentally, kedua formulasi memberikan pada hasil eksperimen yang sama, karena keduanya adalah formulasi matematika yang berbeda dari prinsip/konsep fisika yang sama.

Ekivalensi (kesamaan) antara formulasi 'matrix mechanics' Heisenberg dan 'wave mechanics' Schrodinger bisa dibuktikan secara matematika
dengan mengasumsikan dimensi matriks dalam 'matrix mechanics' menuju tak hingga. Dalam limit ini 'matriks' , yang biasanya kita kenal bersifat diskrit dan berdimensi terhingga, menjadi kontinu. Operasi diferensiasi dan integrasi dalam persamaan gelomban (atau secara umum kalkulus) bisa didefinisikan dalam bentuk diskrit untuk mengakomodasi approach dari arah 'matrix mechanics'. Diskretisasi operasi diferensial / integral bukan hal aneh -- ini adalah dasar dari semua metode numerik di komputer.

Analisis rincinya menggunakan teknik matematika yang disebut 'functional analysis' terutama 'Sturm-Liouville theory'. Ini kajian tentang persamaan diferensial parsial yang memiliki sifat-sifat khusus. Banyak sekali persamaan-persamaan dalam fisika merupakan persamaan Sturm-Liouville: persamaan gelombang, persamaan potensial gravitasi dan elektromagnet, persamaan difusi, dll.

Diskusi tentang ini biasanya harus dicari di buku-buku lanjutan mathematical physics seperti buku Courant-Hilbert, atau buku-buku khusus partial differential equation yang biasanya dipelajari pada bidang studi matematika terapan.

> 2. Bagaimana peranan paradoks lokalitas Einstein pada interaksi
> supercepat partikel yang katanya lebih cepat dari kecepatan cahaya?

Be more specific ?

> 3. apakah aturan seleksi transisi dengan melibatkan emisi mengizinkan transisi untuk sub kulit s ke d atau sebaliknya?
>

Di teksbook biasanya diskusi atomic transisi hanya dibatasi untuk interaksi electric dipole, yang menyebabakan transisi/emisi semacam s ke d forbidden. Namun transisi/emisi bisa terjadi melalui interaksi yang orde multipol-nya lebih tinggi (magnetic dipole, electric quadrupole), hanya rate/lajunya jauh lebih rendah dibandingkan transisi/emisi melalui dipole interaction.

http://en.wikipedia.org/wiki/Selection_rule

Dan tentunya perhitungannya juga lebih rumit.

Haryo

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Love cars? Check out the

Auto Enthusiast Zone

Yahoo! Groups

Mom Power

Find wholesome recipes

and more. Go Moms Go!

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: