Jumat, 31 Juli 2009

[daarut-tauhiid] Kedua Kaki Yang Diharamkan Api Neraka

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa


Wednesday, 29 July 2009


Kedua Kaki Yang Diharamkan Api Neraka
Senin, 27 Juli 2009

Úä ÚóÈóÇíóÉõ Èúäõ ÑöÝóÇÚóÉó ÞóÇáó ÃóÏúÑóßóäöí ÃóÈõæ ÚóÈúÓò æóÃóäóÇ ÃóÐúåóÈõ
Åöáóì ÇáúÌõãõÚóÉö ÝóÞóÇáó ÓóãöÚúÊõ ÇáäøóÈöíøó Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö
æóÓóáøóãó : íóÞõæáõ ãóäú ÇÛúÈóÑøóÊú ÞóÏóãóÇåõ Ýöí ÓóÈöíáö Çááøóåö ÍóÑøóãóåõ
Çááøóåõ Úóáóì ÇáäøóÇÑö

(ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí)

Sungguh berkata Sayyidatina Aisyah ra :
"Dari Abaayah bin rifa'ah berkata : aku bertemu dg Abu Absin saat aku
berangkat shalat jumat seraya berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda
: Barangsiapa yg berdebu kedua kakinya menuju di Jalan keridhoan Allah, maka
Allah haramkan ia dari api neraka" (Shahih Bukhari)

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan puji kehadirat Allah Jalla Wa Alaa, Maha Raja langit dan bumi, Maha
Menghiasi alam semesta yang fana dengan ibadah dan ketaqwaan yang abadi,
Maha Menjadikan setiap nafas hamba – hambaNya yang sementara dan hina
menjadi pembuka berlian keberuntungan yang kekal, Yang Maha Menjadikan satu
kalimat membuka sedemikian banyak anugerah yang agung "Lailahailallah", Satu
Nama Yang Maha Luhur. Mereka yang mengakui "Tiada Tuhan Selain Allah" maka
dipastikan akan sampai kepada surga-Nya. Demikian sabda Nabi kita Muhammad
Saw "barangsiapa yang mengatakan tiada Tuhan selain Allah dan meyakini tidak
ada Tuhan selain Allah, pasti akan sampai ke surga-Nya". Demikian riwayat
Shahih Bukhari. Semoga aku dan kalian selalu dinaungi dengan Lailahailallah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt yang tiada henti – hentinya memberikan Cahaya Kasih Sayang kepada
hamba – hambaNya, tiada pernah terputus dan Allah tidak putus asa dengan
dosa hamba – hambaNya. Berbeda dengan hamba yang selalu berputus asa dari
Rahmatnya Allah. Namun Dia (Allah) tiada pernah berputus asa menanti
kehendak kita untuk mendekat, menanti kehendak untuk mendekat dan mencapai
hari – hari mulia dan menjadikan hari – hari yang gelap menjadi hari yang
terang – benderang dan menjadikan hari yang terang – benderang dalam
kehidupan kita menjadi lebih terang – benderang dengan Cahaya Keridhoan
Illahi.

(dalam qasidah yg dilantunkan saat maulid)"Yaa Saaqiyal Qauma Min Syadzaah,
Alkullu lammaa saqayta Taahuw" demikian yang telah kita dengar tadi. Wahai
Yang Maha Menghujani jiwa dengan anugerah bagi para pecintanya, Wahai Yang
Maha Melimpahkan Rahmat kepada kelompok orang – orang yang telah mencintai
dan merindukan daripada hausnya mereka akan kerinduan pada Allah. Allah
tiada pernah berhenti memenuhi jiwa mereka. Mereka yang merindukan Allah
Swt. "Alkullu lammaa saqayta Taahuw." maka ketika Engkau (Allah) telah
memenuhi jiwa mereka itu, maka mereka akan mabuk dengan cinta dan rindu yang
lebih besar. Demikian Allah Swt yang maha berhak dicintai dan mempunyai
cinta terindah dan cinta kepada Allah adalah cinta yang terindah dan cinta
Allah adalah cinta yang tersuci. Cinta yang terkait dengan cinta Allah akan
abadi dan cinta yang tidak terikat dengan cinta Allah akan putus dan sirna.
Segala sesuatu yang terkait dengan Yang Maha Abadi akan menjadi abadi.

"Wa maa fauqatturaabi turaabu" dan semua yang ada di atas tanah akan menjadi
tanah. Ingatlah hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, setiap nafas yang
diterangi Cahaya keridhoan Allah didalam dzikir dan munajat nafasmu abadi
dan selain dari itu akan sirna dan fana. Setiap lintasan pemikiran dan gerak
– gerikmu yang berada didalam hal yang dikasihi dan dicintai Allah, maka
gerak – gerikmu itu akan abadi membuka kebahagiaan yang kekal. Setiap teguk
minuman yang diawali dengan Basmalah (Dengan Nama Allah), maka teguk minuman
itu saksi untuk mengantarkan kita kepada surga-Nya. Demikian setiap langkah
dan gerak – gerik kita.

Sampailah kita kepada hadits agung ini. Ketika Ubaayah radiyallahu anhu
mendengar bahwa Nabi Saw bersabda ketika salah seorang sahabat menuju shalat
jum'at bahwa Nabi saw bersabda ""Man ighbarrat qadamaahu fi sabiilillahi
harramahullahu alannaar"" barangsiapa yang berdebu kakinya menuju ke jalan
Allah, Allah haramkan ia dari api neraka. Hadirin – hadirat, ini bukan
perjalanan jihad saja karena hadits ini teriwayatkan saat- saat waktu menuju
shalat jum'at dan juga di semua langkah yang menuju ke tempat kemuliaan,
majelis – majelis dzikir, majelis – majelis ta'lim, masjid, shalat jama'ah,
shalat jum'at, dan hal – hal yang diridhoi Allah. Maka debu yang sampai di
kaki kita itu sangat dihargai oleh Allah. Adakah yang lebih mencintai para
tamunya melebihi Allah?, menghormati para tamunya hingga debu yang terinjak
di kaki mereka itu membuat mereka diharamkan oleh Allah dari api neraka.
Sampai debu di kaki mereka diperhatikan oleh Allah, kaki mereka yang bersih,
barangkali terkena debu saat melangkah menuju masjid maka itu membuatnya
haram dari api neraka. Demikian indahnya Allah Swt menghargai debu dari
setiap kakiku dan kaki kalian menuju keridhoan Ilahi.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Ini baru langkah kaki dan debu yang menyentuh, lebih lagi jiwa menuju
keridhoan Allah. Jiwa yang mencintai dan merindukan Allah Swt. Bagaimana
sambutan kehormatan Allah, seorang tamuku datang ke masjid, ke Baitullah, ke
istana keridhoan Allah sampai berdebu kakinya maka ia diharamkan dari api
neraka. Bagaimana dengan niat mulianya, bagaimana jika ia sudah duduk
berdzikir, bertaubat, berdoa. Demikian agungnya Rabbul Alamin, bukalah pintu
keluasan dan kedermawanan Allah dan pahamilah seluas – luasnya didalam
sanubarimu, kau akan merasakan samudera agung itu melimpahkan Rahmat-Nya
setiap waktu dan kejap. Karena itulah perbuatan Allah. Kita dalam keadaan
lupa, dalam keadaan dzikir, dalam keadaan bangun, dalam keadaan terjaga,
ngobrol, bicara dan lainnya, namun Rabbul Alamin tiada henti menumpahkan
Rahmat kepada yang dikehendakinya. "Rahmatiy wasi'at kulla syai' (QS Al
A'raf 156) " Rahmat-Nya sampai kepada segala sesuatu.

Hadirin – hadirat, maka untuk inilah makna Bismillahirrahmanirrahim (Dengan
Nama Allah) Sang Pemilik Kasih Sayang yang fana dan kasih Sayang yang abadi,
kenikmatan yang fana dan kenikmatan yang abadi, yang kesemuanya milik Allah.
Maka mintalah kepada Sang Pemilik, berusahalah dan terus. Namun jangan lupa
kepada Yang Memiliki segenap kenikmatan.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt berfirman "wama yuthi'illah warrasula fa'ulaaika ma'alladziina
an'amallahu alayhim minannabiyin, wasshiddiqiin wassyuhadaa'i wasshalihin,
wa hasuna ulaaika rafiiqa" sungguh orang – orang yang berusaha taat kepada
Allah dan Rasul-Nya, mereka akan dikumpulkan oleh Allah bersama orang yang
dilimpahi kenikmatan oleh Allah bersama para Nabi dan para shiddiqin, para
syuhada dan orang – orang shalih dan itulah sebaik baik persahabatan QS
Annisa 69) . "Wahasunna ullaika .." kalimat ini mengundang keinginan kita
untuk merenung. Alangkah indahnya persahabatan dengan para Nabi dan Rasul
dan shiddiqin, alangkah indahnya saat ini bisa kau bayangkan sedang duduk di
kanan kirimu teman dan sahabat dan di surga kelak Allah gantikan di kiri dan
kananmu adalah para Nabi dan Rasul. Duduk dengan senang dan bersama
bersahaja satu sama lain, saling bercengkrama, saling bertanya jawab. Apakah
terbayang kau duduk satu nampan dengan para Nabi dan Rasul, satu nampan
dengan para shiddiqin, satu kursi dengan para shalihin dan syuhada. Yang
dahulunya kita hanya mendengar nama – nama mereka di Alquranulkarim (Nabi
Musa, Nabi Isa, Nabi Ibrahim) namun disaat itu kau bisa duduk bersama dalam
satu kumpulan. Demikian indahnya kalimat "wahasunna ullaika ..". Semoga
Allah Swt memastikan namaku dan nama kalian ada diantara mereka, bergabung
bersama para Nabi dan Rasul dalam satu kelompok dan bercengkrama dengan
mereka. Ya Dzaljalali Wal Ikram, Ya Dzaththauli Wal In'am.

"Man ighbarrat qadamaahu fisabilillah harramallahu alannaar" barangsiapa
yang berdebu kakinya di jalan Allah, maka Allah haramkan ia dari api neraka.
Perbanyaklah langkah – langkah yang baik menuju masjid, menuju majelis
ta'lim, menuju majelis dzikir. Di majelis ini mungkin hadir sekitar 20.000
muslimin- muslimat, sedemikian banyak yang sudah diharamkan oleh Allah dari
api neraka.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah keagungan majelis dzikir dan majelis ta'lim. Namun setelah kaki itu
melangkah kepada keluhuran, janganlah dikotori dengan langkah menuju kepada
hal yang hina. Perbanyaklah langkah – langkah yang baik. "Innal hasanaat
yudzhibnassayyi'at". Jika kita mengadu kepada Allah "Rabbiy walaupun aku ini
berusaha memperbanyak ibadah tapi aku juga masih belum mampu meninggalkan
maksiat". Allah sudah menjawab pertanyaan ini "Innal hasanaat
yudzhibnassayyi'at" sungguh dengan memperbanyak pahala akan menghapus dosa –
dosa. Jika kau merasa banyak berbuat dosa maka perbanyaklah pahala, jika kau
merasa banyak mencaci maka gantilah dengan banyak berdoa.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya Allah Yang Maha Mengetahui. Ada diantara hamba – hambaNya
yang akan terjebak didalam dosa dan kesalahan, mereka bisa berputus asa dari
Kasih Sayang Allah karena telah terjebak didalam dosa. Allah menghibur
mereka dengan "Innal hasanaat yudzhibnassayyi'at", marilah beramal pahala
karena itu akan menghapus dosa – dosa. Demikian indahnya Rabbul Alamin Swt.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan betapa mulianya Allah Swt memuliakan kita dengan tauhid beserta
kemudahannya. Kita bisa melihat bagaimana umat – umat terdahulu yang
mendapatkan kesulitan – kesulitan jauh lebih dari kesulitan kita. Jika kita
mengadukan keadaan kita, banyak musibah ini dan itu maka ingatlah umat yang
terdahulu. Ketika Sang Nabi saw sedang duduk di Ka'bah Al Musyarafah,
sebagaimana riwayat Shahih Bukhari datanglah seorang sahabat "ya Rasulullah
bagaimana dengan musibah yang terus menimpa kita ini?, maka Rasul saw
berkata "kalian ini terburu – buru, umat sebelum kalian itu diletakkan
gergaji diatas ubun ubunnya, lantas digerakkan hingga terbelah dua tubuhnya,
(mereka rela menerima itu) demi menjaga kalimat tauhid. Ada diantara mereka
yang tubuhnya disisir dengan sisir baja hingga terlepaslah kulit dan daging
dari tulangnya dan mereka tetap tidak mau melepaskan "Lailahailallah".

Hadirin – hadirat, kenikmatan besar yang ada pada diri kita, tidak ada yang
melarang kita shalat, tidak ada yang melarang kita puasa, tidak ada yang
melarang kita dzikir, tiadalah kenikmatan terbesar yang Allah berikan. Dan
juga sebagaimana Allah menceritakan, kuatnya iman para tukang sihir Fir'aun,
para musyrikin yang menyembah Fir'aun yang sudah jelas – jelas telah
mengakui "ana Rabbukumul a'la" akulah Tuhan kalian yang maha tinggi, kata
fir'aun. Maka disaat itulah Allah Swt memberikan mukjizat kepada Nabi Musa
hingga kalahlah para tukang sihir Fir'aun. Dan disaat mereka kalah fakharruu
lahu sujjadaa" maka para tukang sihir itu pun menyukur bersujud seraya
berkata "amana bi Rabbiy Musa wa Harun" kami beriman kepada Tuhannya Musa
dan Harun. Maka Fir'aun pun marah dan berkata "haamantu qabla..tulakum"
bagaimana kalian beriman kepada Musa sebelum aku mengijinkannya? "..min
qalla" akan kupotong tangan dan kaku kalian secara bersilang dan akan pajang
kalian di tiang salib sampai kalian wafat. Demikian ucapan Fir'aun. Maka
berkata para tukang sihirnya "..antaqad" perbuatlah apa yang ingin kau
perbuat, kami tetap menyembah Tuhan kami. (peristiwa ini dijelaskan pada QS
Al A'raf 121 hinga 124).

Demikian mereka mempertahankan "Laa ilaaha illallah". Namun kita
Alhamdulillah dengan segala anugerah, kapanpun mau bersujud kita bisa
bersujud, kapanpun shalat masjid bertebaran di Barat dan Timur, kapanpun
ingin berwudhu air ada dimana – mana, kapanpun ingin majelis dzikir
dimanapun ada banyak majelis dzikir. Demikian makmur dan mudahnya kita taat
kepada Allah. Berbeda dengan di masa lalu, sebagaimana firman Allah "Wa Maa
Naqamuu minhum illa an yukminuu billahil Azizlhamid" mereka orang – orang
yang terdahulu yang memusuhi para Nabi dan Rasul, mereka itu dendam kepada
orang – orang yang beriman kepada Allah, Yang Maha Agung dan dan Maha
Terpuji (QS Alburuuj 8).

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kemikmatan yang demikian agung dan mulianya dan patut kita syukuri. Dan
malam ini kita berada didalam naungan Allah di bulan Sya'ban Al mukarram,
bulan turunnya firman Allah "innallaha wa malaikatahu yushalluuna alannabiy,
ya ayyuhalladzina amanu shalluu alaihi wa sallimuu tasliima" Sungguh Allah
dan para malaikat-Nya melimpahkan shalawat kepada Sayyidina Muhammad Saw,
Allah menyeru kepada semu yang mengaku beriman "perbanyaklah shalawat
kepadanya dan salamlah kepadanya dengan seindah – indah salam"; QS. Al-Ahzab
: 56. Demikian Allah mengajari kita untuk bershalawat dan bersalam kepada
Sayyidina Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu, Sang Nabi Saw bersabda "Sya'ban syahri, Ramadhan syahrun
ummatiy". Walaupun hadits ini hukumnya dhaif didalam musthahalul hadits
namun maknanya shahih. Sebagian orang menganggap hadits dhaif tidak bisa
dijadikan dalil. Memang hadits yang dhaif tidak bisa dijadikan dalil namun
kalau didukung oleh sedemikian banyak firman Allah, maka tentunya sudah
bukan dhaif lagi karena diperkuat dengan firman Allah Swt. Firman Allah ini
turunnya di bulan Sya'ban, bulan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Salahkah
jika seseorang memperbanyak shalawat di bulan Sya'ban?.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah bulan cinta kita kepada Nabi kita Muhammad Saw. Maka sebagian para
shalafusshalihin tidak melepaskan waktu di bulan Sya'ban untuk berziarah ke
Madinah Al Munawwarah. Namun mereka yang tidak mampu berziarah ke Madinah,
mereka mencari (makam) para aulia (aulia = jamak para wali) dan shalihin
disekitarnya yang dekat dengan mereka untuk berziarah di bulan Sya'ban untuk
melampiaskan rindu dan cintanya mereka kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana
Rasul saw berziarah, melampiaskan rindu dan cintanya kepada pekuburan baqi'
(HR. Shahih Bukhari). Dengan airmata mengalir di kedua kelopak mata beliau,
seraya berkata "assalaamu'alaikum ahladdiyaar, inna bikum laahiquun" salam
sejahtera wahai penduduk sekitar (padahal itu pekuburan Baqi'). Ahladyar
adalah penduduk sekitar, dyar jama' dari dar adalah rumah – rumah, dan kalau
dyar adalah perumahan. Yang dimaksud Sang Nabi saw "assalamu'alaikum
ahladyar" salam sejahtera wahai penduduk sekitar (penduduk kampung ini).
Demikian Sang Nabi saw menghargai yang telah wafat. Akan datang waktunya aku
akan menyusul kalian wahai ahlulbaqi'yaitu para sahabat radiyallahu anhum.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Maka tidak bisa disalahkan jika bulan Sya'ban orang memperbanyak ziarah,
karena ziarah adalah hal yang sunnah. Karena hal yang sunnah tidak bisa
dimunculkan pengharamannya di waktu kapanpun dan dimanapun selama hal itu
dilakukan oleh Sang Nabi saw. Ziarah boleh di bulan Rajab, boleh Ramadhan,
boleh Sya'ban, boleh Syawal, boleh siang, boleh malam, tidak ada larangan
dari Sang Nabi saw. Maka janganlah mengharamkan apa – apa yang dihalalkan
oleh Allah Swt. Sebagaimana Sang Nabi saw pernah sekali tidak mau makan madu
karena salah seorang istrinya tidak menyukai baunya madu maka Sang Nabi saw
berkata "aku tidak akan makan madu lagi". Maka Allah menurunkan ayat "ya
ayyuhannabiy limaa Tuharrimu maa ahallallahu laka.." (Wahai Nabi, kenapa kau
haramkan apa apa yg dihalalkan Allah untukmu) (QS Attahrim 1) jangalah kau
mengaramkan apa – apa yang dihalalkan oleh Allah untukmu. Hal yang halal
sudah jelas halal, yang berziarah, yang bershalawat, yang beribadah, yang
berdzikir, yang berdoa, semu ini mulia. Jangan sampai muncul pengharaman di
waktu kapanpun dan dimanapun.

Hadirin – hadirat, sambung silaturahmi karena kita sudah dekat dengan malam
Nishfu Sya'ban, dekat dengan bulan Ramadhan. Sudah waktunya menghapus segala
kebencian kepada sesama, sambung cinta kepada Rabbul Alamin. Dan ingatlah
sabda Rasul saw riwayat Shahih Bukhari "barangsiapa yang ingin diluaskan
rezkinya dan ditambahkan usianya maka sambunglah silaturahmi". Janji Rabbul
Alamin Swt, sebagaimana diriwayatkan didalam riwayat yang tsigah, ketika
salah seorang daripada tabi'in yang ketika itu ia telah memahami makna
hadits ini "barangsiapa yang ingin diluaskan rezkinya dan ditambahkan
usianya maka ia menyambung silaturahminya". Ketika dihari itu ia berjumpa
dengan orang yang pernah dimusuhinya dan belum sempat mohon maaf dan belum
sempat silaturahmi. Maka ketika ia jumpa disaat itu, ia pun menyalaminya dan
menyambung silaturahminya dan saat itulah di hari esoknya ia mendapatkan
perdagangannya lebih hebat dari yang lalu. Maka saat itu ia berdoa "ya
Rabbiy, apa sebabnya perdaganganku beberapa waktu lama ini terhambat dan
tiba- tiba Kau beri keluasan dan kemudahan". Ketika ia tidur, salah seorang
malaikat berkata padanya "kau ingat sabda Nabi saw "barangsiapa yang ingin
diluaskan rezkinya dan ditambahkan usianya maka ia menyambung
silaturahminya" wahai hamba Allah semestinya sebelum terbit matahari di hari
kemarin kau telah wafat tapi karena kau menyambung silaturahmimu dengan
orang yang kau musuhi maka Allah memanjangkan usiamu dan meluaskan rezkimu.
Sesungguhnya kau tidak akan menyaksikan matahari kemarin ini karena kau
mestinya telah wafat. Janji Muhammad Rasulullah Saw. Allah Swt Yang Maha
Mengatur mengajarkan kita memajukan dan memundurkannya keputusan Illahi.

Kita bermunajat kepada Allah Swt, semoga Allah Swt meluaskan rezki kita dan
memanjangkan usia kita. Ya Rahman Ya Rahim demi kemuliaan hadits Sayyidina
Muhammad Saw, putuskan seluruh kebencian didalam hati kami kepada seluruh
makhluk-Mu yang dengan itu kami mendapatkan keluasan rezki dan panjangnya
usia. Ya Rahman Ya Rahim limpahkan anugerah-Mu dimalam ini kami menyambung
silaturahmi dengan-Mu Rabbiy yang barangkali selalu terputus dengan dosa dan
kesalahan. Kau menyambung silaturahmi makhluk dengan makhluk, Kau telah
limpahi anugerah sedemikian besarnya, lebih lagi kami ingin menyambung
silaturahmi dengan-Mu Rabbiy, sambut silaturahmi kami Ya Rahman Ya Rahim.
Jangan putuskan sebab dosa – dosa dan kesalahan kami, Ya Dzaljalali wal
Ikram Ya Dzaththauli Wal In'am. Rabbiy jangan Kau siksa kami, dan Kau
limpahi kami musibah karena dosa – dosa kami, jangan bebani kami hal yang
kami tidak mampu menanggungnya.

Ya Rahman Ya Rahim kami bermunajat kehadirat-Mu Yang Maha Luhur dan Maha
Mengetahui setiap sanubari, terangkan jiwa kami dengan kedamaian, padamkan
segala api permusuhan didalam sanubari kami dan diantara msulimin,
padamkanlah semua kehendak orang – orang yang hatinya ingin memusuhi kami,
Rabbiy padamkan api kebencian mereka dan padamkan pula api kebencian di hati
kami, sejukkan dengan Nama-Mu Yang Maha Luhur. Ya Dzaljalali wal Ikram Ya
Dzaththauli Wal In'am, limpahkan Cahaya Anuberah-Mu kepada bumi Jakarta dan
seluruh wilayah msulimin, tenangkan bangsa ini dari segala musibah,
tenangkan mereka dari segala api perpecahan dan kemarahan, padamkan seluruh
api perpecahan dan permusuhan diantara muslimin – muslimat bangsa terbesar
muslimin di muka bumi di Barat dan Timur.

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya
Allah..Ya Allah.. Ya Rahman Ya Rahim
Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Kita ucapkan terima kasih kepada Radio Wadi fm yang terus merelay acara ini
setiap malam selasa, semoga dilimpahi Rahmat dan Keberkahan. Dan juga para
tamu kita yang datang dari jauh dari Banjarmasin, dan juga para habaib kita
tentunya. Hadirin – hadirat, dan tentunya jangan lupa Insya Allah tanggal 5
Agustus 2009 kita akan mengadakan dzikir akbar Majelis Rasululllah Saw di
Monas. Semoga Allah Swt menjadikan acara ini sukses dan dihadiri lebih dari
ratusan ribu muslimin – muslimat yang berdoa dan bermunajat kepada Allah
agar menjadikan bumi Jakarta ini dihujani hujan airmata doa dan munajat demi
kedamaian kita. Ya Rahman Ya Rahim sukseskan acara ini, jadikan acara ini
menjadi penghancur dari segala hal – hal yang Kau murkai, acara ini membawa
kedamaian dan meruntuhkan segala permusuhan dan perpecahan bagi umat
muslimin – muslimat dan menjadi kedamaian bagi bangsa kami. Ya Dzaljalali
wal Ikram Ya Dzaththauli Wal In'am dan kita ucapkan terima kasih juga
personil – personil aparat keamanan yang turut mengamankan dari POLDA Metro
dan Polres Jakarta Selatan, semoga diberi Rahmat dan Keberkahan oleh Allah
Swt bagi mereka yang tanpa pamrih untuk memperdulikan majelis – majelis
ta'lim dengan kedamaian, semoga dilimpahi kemuliaan Allah Swt. Kita teruskan
acara ini dengan dosa bersama, mendoakan seluruh muslimin – muslimat agar
diberi kemudahan oleh Allah, termasuk aku dan kalian yang barangkali dalam
kesulitan dan kesulitan dan semua musibah, agar dibantu oleh Allah dan tanpa
kita sadari dengan doa kita berapa ribu muslimin – muslimat yang dibantu
oleh Allah terangkat dari segala kesedihan dan kesulitannya dan mungkin
diantaranya kita sendiri. Marilah kita berdoa. Tafadhol masykura

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: