Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- Re: [Etalase] Selamat, Ugik! From: Diah Utami
- 1b.
- Re: [Etalase] Selamat, Ugik! From: susanti
- 1c.
- Re: [Etalase] Selamat, Ugik! From: Nia Robie'
- 1d.
- Re: [Etalase] Selamat, Ugik! From: deenie_25
- 1e.
- Re: [Etalase] Selamat, Ugik! From: Andri Pranolo
- 1f.
- Re: [Etalase] Selamat, Ugik! From: Lia Octavia
- 2a.
- [ruang musik] Masjidku From: Diah Utami Lestari
- 2b.
- Re: [ruang musik] Masjidku [1 Attachment] From: Siwi LH
- 2c.
- Re: [ruang musik] Masjidku From: suhadi hadi
- 3a.
- [catcil] First Day School From: novi khansa'
- 3b.
- Re: [catcil] First Day School From: patisayang
- 3c.
- Re: [catcil] First Day School From: novi_ningsih
- 4.
- Invitation to Goodreads From: Dewi Rieka
- 5.
- Bila Amar Ma'ruf Nahi Munkar Diabaikan From: Mujiarto Karuk
- 6a.
- Bls: [sekolah-kehidupan] [Etalase] Buka Penerbitan From: Hikmatul Bilqis
- 7.
- [info diskusi gratis] Educator Sharing Network-"Mempersiapkan Perana From: Sfti Sfti
- 8a.
- (etalase) Halaman Moeka Publishing Masuk Annida Online (28 Juli 2009 From: Bu CaturCatriks
- 8b.
- Re: (etalase) Halaman Moeka Publishing Masuk Annida Online (28 Juli From: Lia Octavia
- 8c.
- Re: (etalase) Halaman Moeka Publishing Masuk Annida Online (28 Juli From: patisayang
- 9.
- [Etalase] Selamat, Ugik! >> Ucapan terima kasih From: Sugeanti Madyoningrum
- 10a.
- Re: [catatankaki] Kehilangan Pena From: hariyanty thahir
- 11.
- (Ruang Keluarga) Jalan-jalan Pagi Mengasah Kecerdasan Naturalis From: Indarwati Indarpati
- 12a.
- [Kelana] Menyapa Singapura From: Lia Octavia
- 12b.
- Re: [Kelana] Menyapa Singapura From: novi_ningsih
- 13.
- (Etalase) Novel Sulungku: Lintang Gumebyar From: Indarwati Indarpati
Messages
- 1a.
-       Re: [Etalase] Selamat, Ugik!Posted by: "Diah Utami" batikmania@yahoo.com batikmaniaWed Jul 29, 2009 3:24 am (PDT)
 Alhamdulillah... murid SK unjuk gigi di jagat nusantara. 
 Selamat ya, mbak Ugik (sekalian salam kenal)
 Saya sih lebih suka mbaca novelnya aja deh. Kalau soal me-resensi, saya harus banyak-banyak belajar lagi. Mbak Ugik, kapan menyelenggarakan pelatihan menulis resensi? Saya mau dong jadi pesertapelatihannya. Tapi di Bandung ya.;) 
 Selamat, sekali lagi. Semoga sukses selalu.
 Wassalaam
 
 Diah Utami
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Rini Agus Hadiyono" <rinurbad@..com .> wrote: 
 >
 > Selamat untuk Ugik Madyo, juara dua lomba resensi Road to the Empire. Berikut cuplikannya:
 >
 > Assalamu'alaikum, wr. wb.
 >
 > Alhamdulillah, Lomba Resensi Novel "The Road to the Empire" mendapat sambutan yang baik dari para pembaca. Dari resensi-resensi yang kami terima, ternyata tidak ada resensi yang benar-benar layak untuk meraih juara 1 sesuai kriteria. Ada pun kriteria resensi yang komprehensif, antara lain:
 > - Menberi ulasan yang singkat dan padat mengenai isi buku
 > - Memaparkan kelebihan dan kelemahan buku
 > - Mengulas perbandingan buku dari penulis yang sama atau buku sejenis dari pengarang lain
 > - Mengulas manfaat buku bagi pembaca
 > - Mengoreksi kelengkapan karya (EYD, dsb)
 >
 > Karena itu kami memutuskan tidak ada Pemenang I. Namun kami menambah pemenang III menjadi 2 orang. Plus hadiah tambahan (novel terbaru Sinta Yudisia "Reinkarnasi") untuk 1 peresensi. 
 >
 > Berikut para pemenang. Selamat!
 >
 > Pemenang I: Tidak ada
 >
 > Pemenang II: Sugeanti Madyaningrum, Surabaya-Jawa Timur
 > Judul resensi: The Road to the Empire
 > Mendapatkan hadiah: Rp500.000,- + paket buku
 >
 > Pemenang III: - Dini Nurhayati, Cirebon-Jawa Barat
 > Judul resensi: Takudar Khan: Pelarian Seorang Pangeran Demi Sebuah Janji
 > Mendapatkan hadiah: Rp300.000,- + paket buku
 >
 > - M. Rizqan Adhima, Garut-Jawa Barat
 > Judul resensi: The Road to the Empire
 > Mendapatkan hadiah: Rp300.000,- + paket buku
 >
 > 3 Pemenang Hiburan:
 > - Yudith Fabiola, Singapura
 > Judul resensi: Jejak Panjang Takudar Menuju Singgasana Mongolia
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > - Susanto, Bojonegoro-Jawa Timur
 > Judul resensi: Islam di Tengah Hegemoni Cinta dan Kekuasaan
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > - Mukhlidah Hanun Siregar, Ciputat-Tangerang
 > Judul resensi: Mengenal Sejarah Melalui Novel
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > Plus, hadiah tambahan untuk satu peresensi, yakni Syaifuddin (Jakarta), mendapat novel terbaru Sinta Yudisia, "Reinkarnasi: Sebuah Novel Pergulatan Pemuda Titisan Kekuatan Ketujuh menuju Kekinian".
 >
 
 
- 1b.
-       Re: [Etalase] Selamat, Ugik!Posted by: "susanti" susanti@shallwinbatam.comWed Jul 29, 2009 6:14 am (PDT)
 Alhamdulillah,
 Selamat atuh yah buat Mba Ugik.
 Kagum dan salut. Kapan-kapan kita belajar meresensi bareng yuuuu. Eh salah, Mba Ugik deh yang ngajarin aku.
 Selama ini kan cuma belajar dan terinspirasi dari resensinya Teh Rini, nah boleh banget tuh kalau nambah inspirator. Gimana, bersedia? (dengan raut muka memaksa)
 
 Sekali lagi, congrat!
 
 ~Sky~
 
 ----- Original Message -----
 From: hariyanty thahir
 To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 Sent: Wednesday, July 29, 2009 1:57 PM
 Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Etalase] Selamat, Ugik!
 
 Selamat ya mbak Ugik
 Keren banget deh ^_^
 
 Sukses selalu ya mbak
 
 Salam
 anty
 
 --------------------- --------- --------- --------- --------- - 
 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG - www.avg.com
 Version: 8.5.392 / Virus Database: 270.13.35/2269 - Release Date: 07/28/09 17:58:00
 
- 1c.
-       Re: [Etalase] Selamat, Ugik!Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.comWed Jul 29, 2009 6:32 am (PDT)
 iyey!
 keren!
 mantabs!
 hugs!
 hehe.. teteup...:D
 Pada 29 Juli 2009 11:25, Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com > menulis:
 
 >
 >
 > Selamat untuk Ugik Madyo, juara dua lomba resensi Road to the Empire.
 > Berikut cuplikannya:
 >
 > Assalamu'alaikum, wr. wb.
 >
 > Alhamdulillah, Lomba Resensi Novel "The Road to the Empire" mendapat
 > sambutan yang baik dari para pembaca. Dari resensi-resensi yang kami terima,
 > ternyata tidak ada resensi yang benar-benar layak untuk meraih juara 1
 > sesuai kriteria. Ada pun kriteria resensi yang komprehensif, antara lain:
 > - Menberi ulasan yang singkat dan padat mengenai isi buku
 > - Memaparkan kelebihan dan kelemahan buku
 > - Mengulas perbandingan buku dari penulis yang sama atau buku sejenis dari
 > pengarang lain
 > - Mengulas manfaat buku bagi pembaca
 > - Mengoreksi kelengkapan karya (EYD, dsb)
 >
 > Karena itu kami memutuskan tidak ada Pemenang I. Namun kami menambah
 > pemenang III menjadi 2 orang. Plus hadiah tambahan (novel terbaru Sinta
 > Yudisia "Reinkarnasi") untuk 1 peresensi. 
 >
 > Berikut para pemenang. Selamat!
 >
 > Pemenang I: Tidak ada
 >
 > Pemenang II: Sugeanti Madyaningrum, Surabaya-Jawa Timur
 > Judul resensi: The Road to the Empire
 > Mendapatkan hadiah: Rp500.000,- + paket buku
 >
 > Pemenang III: - Dini Nurhayati, Cirebon-Jawa Barat
 > Judul resensi: Takudar Khan: Pelarian Seorang Pangeran Demi Sebuah Janji
 > Mendapatkan hadiah: Rp300.000,- + paket buku
 >
 > - M. Rizqan Adhima, Garut-Jawa Barat
 > Judul resensi: The Road to the Empire
 > Mendapatkan hadiah: Rp300.000,- + paket buku
 >
 > 3 Pemenang Hiburan:
 > - Yudith Fabiola, Singapura
 > Judul resensi: Jejak Panjang Takudar Menuju Singgasana Mongolia
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > - Susanto, Bojonegoro-Jawa Timur
 > Judul resensi: Islam di Tengah Hegemoni Cinta dan Kekuasaan
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > - Mukhlidah Hanun Siregar, Ciputat-Tangerang
 > Judul resensi: Mengenal Sejarah Melalui Novel
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > Plus, hadiah tambahan untuk satu peresensi, yakni Syaifuddin (Jakarta),
 > mendapat novel terbaru Sinta Yudisia, "Reinkarnasi: Sebuah Novel Pergulatan
 > Pemuda Titisan Kekuatan Ketujuh menuju Kekinian".
 >
 >
 >
 
- 1d.
-       Re: [Etalase] Selamat, Ugik!Posted by: "deenie_25" deenie_25@yahoo.co.id deenie_25Wed Jul 29, 2009 8:23 am (PDT)
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Rini Agus Hadiyono" <rinurbad@..com .> wrote: 
 >
 > Selamat untuk Ugik Madyo, juara dua lomba resensi Road to the Empire. Berikut cuplikannya:
 >
 > Assalamu'alaikum, wr. wb.
 >
 > Alhamdulillah, Lomba Resensi Novel "The Road to the Empire" mendapat sambutan yang baik dari para pembaca. Dari resensi-resensi yang kami terima, ternyata tidak ada resensi yang benar-benar layak untuk meraih juara 1 sesuai kriteria. Ada pun kriteria resensi yang komprehensif, antara lain:
 > - Menberi ulasan yang singkat dan padat mengenai isi buku
 > - Memaparkan kelebihan dan kelemahan buku
 > - Mengulas perbandingan buku dari penulis yang sama atau buku sejenis dari pengarang lain
 > - Mengulas manfaat buku bagi pembaca
 > - Mengoreksi kelengkapan karya (EYD, dsb)
 >
 > Karena itu kami memutuskan tidak ada Pemenang I. Namun kami menambah pemenang III menjadi 2 orang. Plus hadiah tambahan (novel terbaru Sinta Yudisia "Reinkarnasi") untuk 1 peresensi. 
 >
 > Berikut para pemenang. Selamat!
 >
 > Pemenang I: Tidak ada
 >
 > Pemenang II: Sugeanti Madyaningrum, Surabaya-Jawa Timur
 > Judul resensi: The Road to the Empire
 > Mendapatkan hadiah: Rp500.000,- + paket buku
 >
 > Pemenang III: - Dini Nurhayati, Cirebon-Jawa Barat
 > Judul resensi: Takudar Khan: Pelarian Seorang Pangeran Demi Sebuah Janji
 > Mendapatkan hadiah: Rp300.000,- + paket buku
 >
 > - M. Rizqan Adhima, Garut-Jawa Barat
 > Judul resensi: The Road to the Empire
 > Mendapatkan hadiah: Rp300.000,- + paket buku
 >
 > 3 Pemenang Hiburan:
 > - Yudith Fabiola, Singapura
 > Judul resensi: Jejak Panjang Takudar Menuju Singgasana Mongolia
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > - Susanto, Bojonegoro-Jawa Timur
 > Judul resensi: Islam di Tengah Hegemoni Cinta dan Kekuasaan
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > - Mukhlidah Hanun Siregar, Ciputat-Tangerang
 > Judul resensi: Mengenal Sejarah Melalui Novel
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > Plus, hadiah tambahan untuk satu peresensi, yakni Syaifuddin (Jakarta), mendapat novel terbaru Sinta Yudisia, "Reinkarnasi: Sebuah Novel Pergulatan Pemuda Titisan Kekuatan Ketujuh menuju Kekinian".
 >
 
 selamat, mba Ugik. Ikut seneng ... :DD
 
 
- 1e.
-       Re: [Etalase] Selamat, Ugik!Posted by: "Andri Pranolo" apranolo@gmail.com and_pciWed Jul 29, 2009 6:48 pm (PDT)
 celemaeeeeeeeeeetttttttt mbak ugik.... 
 berkah tidak jadi ikut milad kayakna... ngerem dikamar buat resensi...
 selamat. selamat.. :-D
 
 2009/7/29 deenie_25 <deenie_25@yahoo.co.id >
 
 >
 >
 > >
 > > Berikut para pemenang. Selamat!
 > >
 > > Pemenang I: Tidak ada
 > >
 > > Pemenang II: Sugeanti Madyaningrum, Surabaya-Jawa Timur
 > > Judul resensi: The Road to the Empire
 > > Mendapatkan hadiah: Rp500.000,- + paket buku
 > >
 >
 
- 1f.
-       Re: [Etalase] Selamat, Ugik!Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialiaWed Jul 29, 2009 8:23 pm (PDT)
 Alhamdulillah.. selamat ya, Mbak Ugik.. tadinya aku ga tahu lho nama 
 Sugeanti itu siapa... Aku ngga ngeh... dan setelah aku liat2, oooh ternyata
 Mbak Ugik yaaaaa ^_^
 
 Salam
 Lia
 
 2009/7/29 Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com >
 
 >
 >
 > Selamat untuk Ugik Madyo, juara dua lomba resensi Road to the Empire.
 > Berikut cuplikannya:
 >
 > Assalamu'alaikum, wr. wb.
 >
 > Alhamdulillah, Lomba Resensi Novel "The Road to the Empire" mendapat
 > sambutan yang baik dari para pembaca. Dari resensi-resensi yang kami terima,
 > ternyata tidak ada resensi yang benar-benar layak untuk meraih juara 1
 > sesuai kriteria. Ada pun kriteria resensi yang komprehensif, antara lain:
 > - Menberi ulasan yang singkat dan padat mengenai isi buku
 > - Memaparkan kelebihan dan kelemahan buku
 > - Mengulas perbandingan buku dari penulis yang sama atau buku sejenis dari
 > pengarang lain
 > - Mengulas manfaat buku bagi pembaca
 > - Mengoreksi kelengkapan karya (EYD, dsb)
 >
 > Karena itu kami memutuskan tidak ada Pemenang I. Namun kami menambah
 > pemenang III menjadi 2 orang. Plus hadiah tambahan (novel terbaru Sinta
 > Yudisia "Reinkarnasi") untuk 1 peresensi. 
 >
 > Berikut para pemenang. Selamat!
 >
 > Pemenang I: Tidak ada
 >
 > Pemenang II: Sugeanti Madyaningrum, Surabaya-Jawa Timur
 > Judul resensi: The Road to the Empire
 > Mendapatkan hadiah: Rp500.000,- + paket buku
 >
 > Pemenang III: - Dini Nurhayati, Cirebon-Jawa Barat
 > Judul resensi: Takudar Khan: Pelarian Seorang Pangeran Demi Sebuah Janji
 > Mendapatkan hadiah: Rp300.000,- + paket buku
 >
 > - M. Rizqan Adhima, Garut-Jawa Barat
 > Judul resensi: The Road to the Empire
 > Mendapatkan hadiah: Rp300.000,- + paket buku
 >
 > 3 Pemenang Hiburan:
 > - Yudith Fabiola, Singapura
 > Judul resensi: Jejak Panjang Takudar Menuju Singgasana Mongolia
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > - Susanto, Bojonegoro-Jawa Timur
 > Judul resensi: Islam di Tengah Hegemoni Cinta dan Kekuasaan
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > - Mukhlidah Hanun Siregar, Ciputat-Tangerang
 > Judul resensi: Mengenal Sejarah Melalui Novel
 > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 >
 > Plus, hadiah tambahan untuk satu peresensi, yakni Syaifuddin (Jakarta),
 > mendapat novel terbaru Sinta Yudisia, "Reinkarnasi: Sebuah Novel Pergulatan
 > Pemuda Titisan Kekuatan Ketujuh menuju Kekinian".
 >
 >
 >
 
- 2a.
-       [ruang musik] MasjidkuPosted by: "Diah Utami Lestari" batikmania@yahoo.com batikmaniaWed Jul 29, 2009 6:07 am (PDT)[Attachment(s) from Diah Utami Lestari included below]
 Salaam.
 Lagu ini terinspirasi (banget) dari puisinya... siapa ya? Emha, gitu? Atau Taufik Ismail? Atau malah orang lain lagi? Maaf, tidak bermaksud jadi plagiat, tapi saya memang nggak ingat siapa pengarangnya. Judul aslinya, kalau nggak salah "Seribu Masjid Satu Jumlahnya". Untuk yang tahu, silakan informasikan.
 Pertama 'kenal' puisi ini di tahun 91, di event Festival Istiqlal. Puisi ini terpampang besar-besar di dinding ruang pameran. Sebagai salah satu penjaga stand, ya hampir tiap hari puisi itu saya baca juga. Berkesan, dan terngiang-ngiang di kepala. Jadilah lagu ini. Semoga berkenan.
 
 Masjidku
 Diah Utami
 
 Kulihat…
 nun di sana,
 sebuah masjid nan megah
 Berdinding
 pualam, bertiang cendana
 Berlantai
 keramik alam
 Kuhamparkan
 sajadah di mana ku berada
 Kudirikan
 masjidku, sendiri
 
 Kudengar…
 nun di sana,
 sebuah masjid nan indah
 Berlampu
 gemintang, bermozaik permata
 Berlantai
 permadani hijau
 Kuhamparkan
 sajadah di mana ku berada
 Kudirikan
 masjidku sendiri
 
 Reff: Walau di mana aku berada s'lalu kuingat Allah
 jua…
 Walau
 ke mana aku perginya takkan lupa kubangun masjid sendiri
 Beribu
 masjid di hamparan bumi Allah
 Ribuan
 masjid, satu jumlahnya
 Beribu
 masjid di hamparan bumi Allah
 Jutaan
 umat, satu tujuan pada-Mu
 Hanya
 memohon ridha-Mu… Allah
 
 Attachment(s) from Diah Utami Lestari 1 of 1 File(s) 
- 2b.
-       Re: [ruang musik] Masjidku [1 Attachment]Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com siuhikWed Jul 29, 2009 7:43 pm (PDT)
 mbak Diah kalau itu Pusinya Emha Ainun Nadjib, kalau ga salah dalam kumpulan puisinya beliau, yah...jadi kangen ma Emha...
 
 Salam Hebat Penuh Berkah
 Siwi LH
 cahayabintang. wordpress.com
 siu-elha. blogspot.com
 YM : siuhik
 
 _____________________ _________ __ 
 From: Diah Utami Lestari <batikmania@yahoo.com >
 To: Sekolah Kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com 
 Sent: Wednesday, July 29, 2009 4:11:03 AM
 Subject: [sekolah-kehidupan] [ruang musik] Masjidku [1 Attachment]
 
 [Attachment(s) from Diah Utami Lestari included below] 
 
 Salaam.
 Lagu ini terinspirasi (banget) dari puisinya... siapa ya? Emha, gitu? Atau Taufik Ismail? Atau malah orang lain lagi? Maaf, tidak bermaksud jadi plagiat, tapi saya memang nggak ingat siapa pengarangnya. Judul aslinya, kalau nggak salah "Seribu Masjid Satu Jumlahnya". Untuk yang tahu, silakan informasikan.
 Pertama 'kenal' puisi ini di tahun 91, di event Festival Istiqlal. Puisi ini terpampang besar-besar di dinding ruang pameran. Sebagai salah satu penjaga stand, ya hampir tiap hari puisi itu saya baca juga. Berkesan, dan terngiang-ngiang di kepala. Jadilah lagu ini. Semoga berkenan.
 
 Masjidku
 Diah Utami
 
 Kulihat…
 nun di sana ,
 sebuah masjid nan megah
 Berdinding
 pualam, bertiang cendana
 Berlantai
 keramik alam
 Kuhamparkan
 sajadah di mana ku berada
 Kudirikan
 masjidku, sendiri
 
 Kudengar…
 nun di sana ,
 sebuah masjid nan indah
 Berlampu
 gemintang, bermozaik permata
 Berlantai
 permadani hijau
 Kuhamparkan
 sajadah di mana ku berada
 Kudirikan
 masjidku sendiri
 
 Reff: Walau di mana aku berada s'lalu kuingat Allah
 jua…
 Walau
 ke mana aku perginya takkan lupa kubangun masjid sendiri
 Beribu
 masjid di hamparan bumi Allah
 Ribuan
 masjid, satu jumlahnya
 Beribu
 masjid di hamparan bumi Allah
 Jutaan
 umat, satu tujuan pada-Mu
 Hanya
 memohon ridha-Mu… Allah
 
 
- 2c.
-       Re: [ruang musik] MasjidkuPosted by: "suhadi hadi" abinyajundi@yahoo.com abinyajundiWed Jul 29, 2009 8:11 pm (PDT)
 hmm nice song mbak diah...
 betul mbak siwi, itu puisinya emha judulnya 1000 masjid satu jumlahnya
 kalo gak salah dari buku kumpulan puisinya yang berjudul Tahajjud Cinta Seorang Hamba
 jadi inget nih buku favorit saya jaman SMA dulu..
 sayang nih bukuketinggalan di jkt
 hmmm... jadi pengen baca lagi Slilit sang Kyai juga nih....
 salam
 suhadi
 
 --- On Wed, 7/29/09, Siwi LH <siuhik@yahoo.com > wrote:
 
 From: Siwi LH <siuhik@yahoo.com >
 Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [ruang musik] Masjidku
 T
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
- 3a.
-       [catcil] First Day SchoolPosted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsihWed Jul 29, 2009 6:27 am (PDT)
 
 
 First Day School
 
 "First day school, first day school" ujar Nemo mengusik tidur
 Marlin, ayahnya.
 
 Hari
 itu Nemo benar-benar bersemangat dengan hari pertamanya sekolah, sementara
 sebagai orang tua, Marlin, terkesan cemas mengingat kematian ibu Marlin dan
 puluhan anak lainnya dimangsa ikan paus? (ikan paus bukan, ya)
 
 
 
 
 
 ***
 
 
 
 "Bu,
 Nopi mau kuliah lagi, ya?"
 
 "Emang
 ada waktunya?"
 
 *perbincangan
 santai
 
 ***
 
 
 
 "Bu, Nopi mau kuliah lagi, ya?" ujarku via telepon, sambil menjelaskan banyak hal
 tentang kuliah tersebut. Kali ini sudah
 punya banyak referensi.
 
 "Ada
 dua pilihan, Bu. Bisa dua-duanya..." 
 
 "Kerjaan
 bagaimana?"
 
 "Salah
 satu aja"
 
 "Biaya
 sendiri, ya"
 
 Satu
 demi satu syarat mulai ibu tanyakan. Ibu jarang menolak keinginanku, terlebih
 berbagai keinginan itu ada dasarnya.
 
 
 
 ***
 
 
 
 Banyak pertimbangan. Banyak
 yang diinginkan, sampai akhirnya, aku mendaftar ke sebuah sekolah tinggi
 di daerah Jakarta Timur.
 
 Ibu
 adalah ujung tombak keputusanku. Kalau saja dia tak meng-acc, aku tak akan
 mendaftar. Argumen kalau kuliah lagi adalah keinginanku sejak tahun kemarin.
 Berbagai pertimbangan, kalau kuliah tak akan menghalangiku dari bekerja, dan
 rencana masa depan lainnya. Toh, cuma 3 kali per pekan selama 3 jam. Masih
 banyak waktu untuk bekerja dan melakukan aktivitas lain. Toh, kuliah juga tak
 akan menghalangiku menikah, kalau ada jodoh suatu saat nanti, dan banyak lagi.
 
 ACC
 diterima, ibu melepasku untuk kuliah umum perdana pada hari Ahad. Ibu juga
 melepasku ketika Senin lalu aku berangkat kuliah dengan keadaan rumit. Ibu juga
 sempat meminjamkan uangnya untuk membayar uang pangkal. Tadinya, aku akan
 berangkat pukul 11.00 karena aku harus mengurus administrasi terlebih dulu. Tak
 direncana, klien yang tadinya mau datang sekitar pukul 11.30 mengambil naskah,
 datang lebih awal. Cek-cek naskah, hingga akhirnya baru bisa berangkat pukul
 12.00. Berbagai pertimbangan juga yang membuat ibu mencari tukang ojek buatku.
 
 Hari
 pertama yang tak sesuai harapan. Aku terlambat, terbawa nyasar tukang ojek. Aku
 yang juga lupa jalan A-Z menuju kampus. Entah kenapa...
 
 Administrasi masih ribet
 tampaknya, akhirnya aku kuliah tanpa namaku terdaftar di lembar presensi.
 Bertemu teman-teman yang satu sama lain sudah saling kenal. Mereka sudah pernah
 belajar di tempat ini. Ada yang udah cas cis cus bahasa arab dengan lancar.
 Sementara, aku cuma bengong mengingat pelajaran bahasa Arab yang hanya aku
 dapatkan 2 semester ketika kuliah dua tahun lalu telah menghilang :(
 
 Saat test baca Al Quran pun
 aku harus mati gaya, karena yah standar.. tanpa "lagu" dan masih banyak yang
 kurang? Walau tak disebutkan apa? Katanya bacaanku kurang polesan? Teringat
 murid-murid TPA... ternyata kemampuan cikgu cuma sampai di situ, sambil
 mengingat pelajaran tahsin dua tahun lalu dan pelajaran Al Qur'an saat sanlat,
 lomba-lomba ketika menjadi anak TPA. *minder mendadak :(
 
 Aku
 harus mulai lagi dari nol besar. Walau saat diberi tahu kurikulum akidah,
 beberapa hal telah aku pelajari, tapi tak satu pun buku referensi aku miliki.
 Berbeda sekali saat aku kuliah di pesantren terbuka 2 tahun lalu. Aku bisa
 dengan mudah menemukan 3 jilid buku warisan almarhum bapak yang dibutuhkan
 untuk kuliah. Hmm... *makin ga pede...
 :(
 
 Lemas.
 Jujur, aku lemas... kumpulan manusia tampak asing di mataku. Berbeda. Apalagi,
 ketika membahas bahwa sang dosen punya berbagai sumber dari software di komputernya.
 Sebagian teman-teman tak akrab dengan benda yang bernama komputer... Ow,
 sementara aku, kerjaku, aktivitasku, semuanya aku kerjakan di depan komputer,
 tanpa kecuali... Aku merasa asing... hehe, lebai nian :D
 
 Hmmm...
 awalnya aku merasa aku bodoh, lemah, mungkin tak akan mencapai nilai yang
 memuaskan atau bisa melaju bersama yang lain. Tapi, tunggu dulu.... aku pikir
 aku belajar untuk apa? Untuk dipandang mereka yang sudah pengalaman? Untuk
 mendapat nilai? Bukan... bukan itu, aku belajar karena aku ingin belajar, rasa
 ingin tahuku tinggi dan ini adalah program yang sudah aku rencanakan, selain
 memperdalam ilmu komputer dan atau desain. *banyak maunya, euy :D
 
 Astaghfirullah, terima kasih
 untuk seorang sahabat yang sudah mengingatkanku.
 
 Tiga
 tahun aku kuliah di sebuah politeknik, sekitar dua tahun di pesantren terbuka,
 yang aku nikmati adalah ilmunya, bukan gelarnya atau nilai di dalamnya.
 
 
 
 Ya Allah, mudahkanlah, jadikan
 aku istikomah menjalani ini semua... aamiin...
 
 
 
 
 
 ***
 
 "Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
 (Syekh Muhammad Al Ghazali)
 
 ***
 
 novi_khansa'kreatif 
 ~Graphic Design 4 Publishing~
 YM : novi_ningsih
 http://akunovi.multiply. com 
 http://novikhansa.wordpress. com/ 
 
 
- 3b.
-       Re: [catcil] First Day SchoolPosted by: "patisayang" patisayang@yahoo.com patisayangWed Jul 29, 2009 12:33 pm (PDT)
 Selamat bersekolah kembali Nopi. Semoga lancar, dimudahkan olehnya.
 Aku paling suka sesi pencerahan yang di bawah itu, bahwa belajar adalah seyogyanya untuk belajar, mencari ilmu, bukan gelar dsb dsb.
 Aku sendiri masih ingin meneruskan sekolah juga, tapi entah kapan terlaksana. Masih berat ninggalin batita.
 
 salam,
 Indar
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , novi khansa' <novi_ningsih@com ...> wrote: 
 >
 >
 >
 >
 >
 > First Day School
 >
 
 > ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร Hmmm...
 > awalnya aku merasa aku bodoh, lemah, mungkin tak akan mencapai nilai yang
 > memuaskan atau bisa melaju bersama yang lain. Tapi, tunggu dulu.... aku pikir
 > aku belajar untuk apa? Untuk dipandang mereka yang sudah pengalaman? Untuk
 > mendapat nilai? Bukan... bukan itu, aku belajar karena aku ingin belajar, rasa
 > ingin tahuku tinggi dan ini adalah program yang sudah aku rencanakan, selain
 > memperdalam ilmu komputer dan atau desain. ร *banyak maunya, euy :D
 >
 >
 > Astaghfirullah, terima kasih
 > untuk seorang sahabat yang sudah mengingatkanku.
 >
 >
 >
 > ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร Tiga
 > tahun aku kuliah di sebuah politeknik, sekitar dua tahun di pesantren terbuka,
 > yang aku nikmati adalah ilmunya, bukan gelarnya atau nilai di dalamnya.
 >
 > ร
 >
 > Ya Allah, mudahkanlah, jadikan
 > aku istikomah menjalani ini semua... aamiin...
 >
 > ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร
 >
 > ร
 >
 >
 >
 >
 > ***
 >
 > "Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
 > (Syekh Muhammad Al Ghazali)
 >
 > ***
 >
 >
 >
 > novi_khansa'kreatif 
 > ~Graphic Design 4 Publishing~
 > YM : novi_ningsih
 > http://akunovi.multiply. com 
 > http://novikhansa.wordpress. com/ 
 >
 
 
- 3c.
-       Re: [catcil] First Day SchoolPosted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsihWed Jul 29, 2009 8:28 pm (PDT)
 
 Makasi mbak Indar :)
 
 Aaamiin....
 
 Sedang berusaha terus menguatkan diri, mengubah paradigma dan berusaha memulai lagi dari awal :) insya Allah... :)
 
 Moga someday mbak Indar juga bisa kuliah lagi :)
 aamiin
 
 Tebak...
 di kelasku ada dua ummahat (ibu rumah tangga) yang usianya hampir 40 kayaknya... dan kakak kelasku ada yang usianya 70 tahun dan 50 tahun...
 wuiih, semangat mereka bener2 luar biasa untuk belajar...
 
 salam
 
 Novi :)
 ~mengumpulkan serakan hikmah dan memetik buah semangat~
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "patisayang" <patisayang@com ...> wrote: 
 >
 > Selamat bersekolah kembali Nopi. Semoga lancar, dimudahkan olehnya.
 > Aku paling suka sesi pencerahan yang di bawah itu, bahwa belajar adalah seyogyanya untuk belajar, mencari ilmu, bukan gelar dsb dsb.
 > Aku sendiri masih ingin meneruskan sekolah juga, tapi entah kapan terlaksana. Masih berat ninggalin batita.
 >
 > salam,
 > Indar
 >
 >
 > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , novi khansa' <novi_ningsih@com > wrote: 
 > >
 > >
 > >
 > >
 > >
 > > First Day School
 > >
 >
 > > ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร Hmmm...
 > > awalnya aku merasa aku bodoh, lemah, mungkin tak akan mencapai nilai yang
 > > memuaskan atau bisa melaju bersama yang lain. Tapi, tunggu dulu.... aku pikir
 > > aku belajar untuk apa? Untuk dipandang mereka yang sudah pengalaman? Untuk
 > > mendapat nilai? Bukan... bukan itu, aku belajar karena aku ingin belajar, rasa
 > > ingin tahuku tinggi dan ini adalah program yang sudah aku rencanakan, selain
 > > memperdalam ilmu komputer dan atau desain. ร *banyak maunya, euy :D
 > >
 > >
 > > Astaghfirullah, terima kasih
 > > untuk seorang sahabat yang sudah mengingatkanku.
 > >
 > >
 > >
 > > ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร Tiga
 > > tahun aku kuliah di sebuah politeknik, sekitar dua tahun di pesantren terbuka,
 > > yang aku nikmati adalah ilmunya, bukan gelarnya atau nilai di dalamnya.
 > >
 > > ร
 > >
 > > Ya Allah, mudahkanlah, jadikan
 > > aku istikomah menjalani ini semua... aamiin...
 > >
 > > ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร ร
 > >
 > > ร
 > >
 > >
 > >
 > >
 > > ***
 > >
 > > "Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
 > > (Syekh Muhammad Al Ghazali)
 > >
 > > ***
 > >
 > >
 > >
 > > novi_khansa'kreatif 
 > > ~Graphic Design 4 Publishing~
 > > YM : novi_ningsih
 > > http://akunovi.multiply. com 
 > > http://novikhansa.wordpress. com/ 
 > >
 >
 
 
- 4.
-       Invitation to GoodreadsPosted by: "Dewi Rieka" dedew_cheesecake@yahoo.com dedew_cheesecakeWed Jul 29, 2009 10:02 am (PDT)
 
 
 sekolah,
 
 Dewi added you as a friend on Goodreads. We need you to confirm that you are, in fact, friends with Dewi.
 
 To confirm this friend request, follow the below link:
 http://www.goodreads.com/friend/ i?e=sekolah- kehidupan@ yahoogroups. com&n=sekolah& i=LTM2MDYzNjQ1OD Y6MzA3 
 &utm_medium=email&utm_ source=invite 
 
 - Dewi
 (dedew_cheesecake@yahoo.com )
 
 _____________________ ________ 
 To opt-out of future invites to Goodreads please follow this link: http://www.goodreads.com/user/ block_email? inviter_id= 733312&utm_ medium=email& utm_source= invite 
 
 This email was sent by request to sekolah-kehidupan@yahoogroups. .com 
 
 
- 5.
-       Bila Amar Ma'ruf Nahi Munkar DiabaikanPosted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com mkarukWed Jul 29, 2009 3:29 pm (PDT)
 
 
 Assalamualaikum
 Wr Wb
 
 
 
 Bissmillahirrohmaanirrohiim 
 
 
 
 Allah
 SWT mensifati umat Islam dalam Al-Qur'an sebagai umat yang terbaik karena
 menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. (Al-Imran [3] ayat 110)
 yang artinya :
 
 "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
 makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
 Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada
 yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik".
 
 
 
 Kebaikan
 Umat Islam ini diperkuat oleh Rasulullah saw.dalam haditsnya yang diriwayatkan
 oleh Tirmidzi bahwa Rasulullah saw. bersabda tentang ayat 110 surat Ali Imran:
 
 
 
 "Kamu
 melengkapi tujuh puluh umat, kamulah yang paling baik dan paling
 mulia di sisi Allah."
 
 Kalau kita perhatikan susunan ayat di atas kita dapatkan bahwa penyebutan amar
 ma'ruf dan nahy munkar (menyuruh kepada yang baik dan mencegah dari yang
 munkar) didahulukan dari pada penyebutan iman kepada Allah, padahal iman kepada
 Allah merupakan derajat tertinggi dan lebih dahulu keberadaannya, bahkan amar
 ma'ruf dan nahy munkar merupakan konsekwensi iman kepada Allah.
 
 
 
 Ini
 menunjukkan bahwa betapa pentingnya amar ma'ruf dan nahy munkar, dan umat yang
 melakukannya adalah umat yang terbaik, karena umat itu telah mencurahkan segala
 potensi dan kemampuannya untuk mewujudkan kebaikan dan mencegah timbulnya
 kejahatan bagi umat manusia.
 
 
 
 Karena
 pentingnya amar ma'ruf dan nahy munkar, Allah SWT memerintahkan umat
 Islam untuk melakukannya. Firman Allah SWT dalam surat (Al-Imran [3] ayat 104) yang artinya :
 
 
 
 "Dan
 hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
 kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
 orang-orang yang beruntung."
 
 Sebagai perintah Allah, sudah barang tentu jika dilaksanakan akan menyebabkan
 lahirnya berbagai macam kebaikan baik di dunia maupun di akhirat, sebaliknya
 jika perintah ditinggalkan dan diabaikan akan menyebabkan timbulnya keburukan
 baik di dunia maupun di akhirat.
 
 Dalam
 tulisan ini akan diuraikan secara singkat akibat-akibat yang akan timbul
 jika amar ma'ruf dan nahy munkar ditinggalkan dan diabaikan, agar dalam diri
 kita timbul rasa takut kalau kita mengabaikan dan menyia-nyiakannya, yang pada
 akhirnya kita terdorong untuk melakukannya.
 
 Pengertian Amar
 Ma'ruf Dan Nahy Munkar
 
 Untuk menghindari perbedaan penafsiran tentang amar ma'ruf dan nahy munkar,
 terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian amar ma'ruf dan nahy munkar.
 
 1. Pengertian amar ma'ruf
 
 Dr. Sayyid Muhammad Nuh menjelaskan dalam bukunya Taujihat Nabawiyyah 'Ala al-Thariq bahwa
 al-ma'ruf adalah nama yang mencakup semua yang dicintai dan diridhai Allah, baik
 perkataan, maupun perbuatan lahir dan batin.
 
 
 
 Jadi
 al-ma'ruf mencakup keyakinan, yaitu iman kepada Allah, malaikat Nya, kitab Nya,
 Rasul Nya, hari akhir dan qadar (takdir).
 
 
 
 Juga
 mencakup ibadah, yaitu shalat, zakat, shaum, haji, jihad, nikah dan thalaq,
 menyusui anak, pemeliharaan anak, nafkah, iddah dan semacamnya.
 
 Mencakup
 juga hukum danperundang-undangan seperti mu'amalah maliyyah (transaksi harta), 
 hudud (hukuman-hukuman), qishash, transaksi-transaksi , perjanjian-perjanji an 
 dan semacamnya. Mencakup juga akhlaq, seperti shidiq (jujur), 'adil, amanah, 'iffah
 (menjaga diri dari yang haram), setia janji dan semacamnya.
 
 Semuanya itu dikatakan ma'ruf ( yang menurut bahasa berarti dikenal) karena
 fitrah yang bersih dan akal yang sehat mengenalnya dan menyaksikan kebaikannya.
 
 Jadi pengertian amar ma'ruf ( menyuruh kepada yang ma'ruf ) adalah mengajak
 dan memberikan dorongan kepada orang untuk melaksanakannya, menyiapkan
 sebab-sebab dan sarana-sarananya dalam bentuk mengokohkan pilar-pilarnya serta
 menjadikannya sebagai ciri umum bagi seluruh kehidupan.
 
 2. Pengertian nahy munkar
 
 Al-Munkar (kemungkaran) adalah nama yang mencakup semua yang dibenci dan tidak
 diridhai Allah, baik perkataan maupun perbuatan lahir dan batin.
 
 Jadi
 munkar (kemungkaran) mencakup :
 
 kemusyrikan dengan
 segala bentuknya, mencakup segala
 penyakit hati seperti riya', hiqd (dengki), hasad (iri),permusuhan, kebencian dan
 semacamnya. Mencakup juga
 penyia-nyiaan ibadah seperti shalat, zakat, shaum, haji dan semacamnya. Mencakup juga
 perbuatan-perbuatan keji seperti zina,mencuri, minum khamar
 (minuman keras), menuduh berzina, merampok, berbuat aniaya dan
 semacamnya.
 
 ·
 Juga mencakup
 dusta,
 
 ·
 zalim,
 
 ·
 khiyanat,
 
 ·
 perbuatan hina,
 
 ·
 pengecut
 dansemacamnya.
 
 
 
 Kemungkaran
 dikatakan munkar karena fitrah yang bersih dan akal yang sehat mengingkari dan
 menyaksikan kejahatan, kerusakan dan bahaya yang ditimbulkannya.
 
 Jadi pengertian nahy munkar (mencegah dari yang munkar) adalah memperingatkan,
 menjauhkan dan menghalangi orang dari melakukannya, memutuskan sebab-sebab dan sarana-sarananya
 dalam bentuk membasminya sampai ke akar-akarnya serta membersihkan kehidupan
 dari segala bentuk kemungkaran.
 
 Akibat Mengabaikan Perintah Amar Ma'ruf
 Dan Nahy Munkar
 
 Sebagaimana diungkapkan dalam pendahuluan karena pentingnya amar
 
 ma'ruf dan nahy munkar, Allah memerintahkan umat Islam untuk melakukan amar
 ma'ruf dan nahy munkar. Ketika kewajiban itu diabaikan dan tidak dilaksanakan,
 maka pasti orang-orang yang mengabaikan dan tidak melaksanakannya akan mendapat
 dosa. Tidak ada satu umatpun yang mengabaikan perintah amar ma'ruf dan nahy munkar
 kecuali Allah menimpakan berbagai hukuman kepada umat itu.
 
 Berikut ini akan disebutkan sebagiannya sebagaimana disebutkan oleh Dr.Muhammad
 Abdul Qadir Abu Faris dalam bukunya Al-Amru Bil-Ma'ruf Wan-Nahyu'Anil-Munkar 
 dan Dr. Sayyid Muhammad Nuh dalam bukunya Taujihat Nabawiyyah.
 
 1. Azab yang menyeluruh
 
 Apabila kemaksiatan telah merajalela di tengah-tengah masyarakat , sedangkan
 orang-orang yang shalih tidak berusaaha mengingkari dan membendung kerusakan
 tersebut, maka Allah SWT akan menimpakan azab kepada mereka secara menyeluruh
 baik orang-orang yang jahat maupun orang-orang yang shalih. Firman Allah:
 
 
 
 "Dan
 peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
 
 zalim saja di antara kamu.Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya" (QS.Al-Anfal
 [8] ayat 25).
 
 Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya dengan sanadnya dari Zainab
 binti Jahsy bahwa ia bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita akan binasa
 padahal
 di tengah-tengah kita ada orang-orang yang shalih?
 
 Rasulullah saw. menjawab: "Ya, apabila kemaksitan telah merajalela."
 
 Abu Bakar r.a. berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:
 
 Sesungguhnya
 jika orang-orang melihat orang yang berbuat zalim lalu tidak mencegahnya, maka
 hampir saja menimpakan siksa secara menyeluruh kepada mereka.(HR. Tirmidzi).
 
 2. Tidak dikabulkannya do'a orang-orang yang shalih
 
 Apabila suatu masyarakat mengabaikan amar ma'ruf dan nahy munkar serta tidak
 mencegah orang yang berbuat zalim dari kezalimannya, maka Allah akan menimpakan
 siksa kepada mereka dengan tidak mengabulkan do'a mereka.
 
 Sabda Rasulullah saw.:
 
 Demi
 dzat yang diriku ada di tangan-Nya hendaknya kamu menyuruh kepada yang
 ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, atau Allah akan menimpakan siksa kepadamu
 kemudian kamu berdo'a kepada-Nya lalu tidak dikabulkan. ( HR. Tirmidzi).
 
 3. Berhak mendapatkan laknat
 
 Di antara hukuman orang yang mengabaikan amar ma'ruf dan nahy munkar adalah
 berhak mendapatkan laknat, yakni terusir dari rahmat Allah sebagaimana yang
 telah menimpa Bani Israil ketika mengabaikan amar ma'ruf dan nahy munkar.
 
 Abu Daud meriwayatkan dalam kitab Sunannya dengan sanadnya dari Abdullah bin
 Mas'ud ia berkata:
 Rasulullah
 saw. bersabda: "Pertama kerusakan yang terjadi pada Bani Israil,
 yaitu seseorang jika bertemu kawannya sedang berbuat kejahatan ditegur: wahai
 fulan, bertaqwalah pada Allah dan tinggalkan perbuatan yang kamu lakukan,
 karena
 perbuatan itu tidak halal bagimu, kemudian pada esok harinya bertemu lagi
 sedang
 berbuat itu juga, tetapi ia tidak menegurnya, bahkan ia telah menjadi teman
 makan minum dan duduk-duduknya. Maka ketika demikian keadaan mereka, Allah
 menutup hati masing-masing, sebagaimana firman Allah:
 
 "Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan
 Isa putra Maryam. sampai firman Allah (tapi kebanyakan mereka adlah orang-orang
 yang fasik). Kemudian Nabi bersabda: "Tidak, sekali-kali jangan seperti
 mereka. Demi Allah, kamu harus menyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang
 munkar dan mencegah orang yang berbuat zalim, kamu harus mengembalikannya ke
 jalan hak, dan kamu batasi di dalam hak itu. Atau kalau tidak, Allah akan menutup
 hatimu, kemudian melaknat kamu sebagaimana melaknat mereka."
 
 4. Timbulnya perpecahan
 
 Sudah merupakan aksiomatis bahwa kemungkaran yang paling berat dan dan paling
 keji dapat menjauhkan syari'at Allah dari realitas kehidupan dan
 ditinggalkannya hukum-hukum Nya dalam kehidupan manusia.
 
 
 
 Apabila
 hal ini terjadi dan orang-orang diam, tidak mengingkari dan tidak mencegahnya,
 maka Allah akan menanamkan perpecahan dan
 permusuhan di kalangan mereka sehingga mereka saling melakukan pembunuhan dan
 menumpahkan darah. Inilah yang diperingatkan Rasulullah saw kepada umatnya dan
 beliau mohon perlindungan Allah agar umatnya tidak menemukan hal itu.
 
 Ibnu Majah meriwayatkan dalam kitab Sunannya dengan sanadnya dari Abdullah bin
 Umar r.a. bahwa ia bekata: Rasulullah saw. datang kepada kami dengan mengatakan:
 Wahai golongan Muhajirin, Ada lima hal apabila kalian melakukannya , pasti kalian
 akan ditimpa berbagai macam azab, saya berlindung kepada Allah supaya kalian
 tidak menemukannya. Tidaklah pemimpin-pemimpin kalian tidak berhukum dengan
 Al-Qur'an dan memilih hukum selain hukum Allah, kecuali Allah menanamkan
 perpecahan di antara kalian."
 
 5. Pemusnahan mental
 
 Sebagai kehormatan kepada Nabi Muhammad saw, Allah tidak memusnahkan umat
 beliau secara fisik sebagaimana yang telah menimpa umat-umat terdahulu seperti
 kaum Nabi Hud, Shalih, Nuh, Luth dan Syu'aib yang telah mendustakan para Nabi
 dan mendurhakai perintah Allah. Tetapi bisa saja Allah membinasakan umat
 Muhammad SAW secara mental.
 
 Maksudnya umat ini tidak dimusnahkan fisiknya, tetap dalam keadaan hidup,
 sekalipun melakukan dosa dan maksiat yang menyebabkan kehancuran dan
 kebinasaan, namun walaupun jumlahnya banyak, kekayaannya melimpah ruah, di sisi
 Allah tidak ada nilainya sama sekali, musuh-musuhnya tidak merasa takut, serta
 kawan-kawannya tidak merasa hormat. Inilah yang diberitakan Rasulullah saw.
 ketika umat ini takut mengatakan yang hak dan tidak mencegah orang yang berbuat
 zalim dari kezalimannya.
 
 Beliau bersabda: "Apabila kamu melihat umatku tidak mau mengatakan kepada
 orang yang berbuat zalim di antara mereka: "Kamulah orang yang berbuat
 zalim," maka mereka dibiarkan dalam kemaksiatan yang mereka lakukan dalam
 keadaan hina." (HR. Ahmad)
 
 Penutup
 
 Demikianlah di antara hukuman Allah akibat diabaikannya amar ma'ruf dan nahy
 munkar. Cukuplah lima
 hukuman yang disebutkan di atas menumbuhkan rasa
 
 takut bagi seorang mukmin untuk tidak mengabaikan perintah amar ma'ruf dan nahy
 
 munkar, sekaligus mendorongnya untuk melakukan perintah tersebut.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Oleh:
 Asnin Syafiuddin
 
 http://www.aldakwah.org/mutiara/ index.php? /archives/ 6-Bila-Amar- Maruf-Nahi- Munkar-Diabaikan .html 
 
 
- 6a.
-       Bls: [sekolah-kehidupan] [Etalase] Buka PenerbitanPosted by: "Hikmatul Bilqis" hikmatulbilqis93@yahoo.co.id hikmatulbilqis93Wed Jul 29, 2009 3:41 pm (PDT)
 wah.. seru dong mba....
 tapi kira2 kriteria buku yang diteritkan kayak gimna???
 syukron atas infonya??
 
 --- Pada Sen, 16/2/09, asadihati <asadihati@yahoo.com > menulis:
 
 Dari: asadihati <asadihati@yahoo.com >
 Judul: [sekolah-kehidupan] [Etalase] Buka Penerbitan
 Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 Tanggal: Senin, 16 Februari, 2009, 6:43 AM
 
 saya buka penerbitan buku berbasis mobile book.....
 
 untuk teman-teman yang mau menerbitkan bukunya dalam mobile book
 
 silahkan hubungi email saya untuk tanya jawab di asadihati@yahoo. com.....
 
 terima kasih untuk numpang promosi....
 
 salam hangat untuk semua...
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!
 http://id.mail.yahoo.com& quot; 
- 7.
-       [info diskusi gratis] Educator Sharing Network-"Mempersiapkan PeranaPosted by: "Sfti Sfti" sfti@ymail.com sfti@ymail.comWed Jul 29, 2009 3:43 pm (PDT)
 
 
 SampoernaFoundation Teacher Institute
 CenterOf Excellence In Teacher Development
 
 EDUCATOR SHARING NETWORK
 "Mempersiapkan Peranan Sekolah dan Orang Tua dalam Mempersiapkan Mental Anak di Era Globalisasi"
 Mengundang Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua Mur id , Pemerhati Pend id ikan dalam Educator Sharing Network (ESN), yang akan dilaksanakan pada:
 
 Hari / Tanggal : Jum'at, 07 Agustus 2009
 Jam : 14.00 - 16.00
 Tempat : Kampus Tendean (Sampoerna School of Education)
 Lantai 3, Ruang Auditorium
 Jl. Kapt Tendean No.88C, Jakarta Selatan
 Investasi : TIDAK DIPUNGUT BIAYA / GRATIS
 Acara : Diskusi Panel
 Fasilitator : Ibu Melly Kiong (Pemerhati pend id ikan dan penulis buku "Siapa
 
 bilang Ibu bekerja tidak bisa mendidik anak dengan baik?")
 
 "Mempersiapkan Peranan Sekolah dan Orang Tua dalam Mempersiapkan Mental Anak di Era Globalisasi"
 
 Masyarakat kita umumnya memiliki pandangan bahwa pend id ikan dikonotasikan dengan ruang belajar dalam kelas yang dibatasi oleh tembok, sehingga banyak orang tua yang meyakini bahwa memilih sekolah yang terbaik merupakan cara yang paling tepat untuk membekali masa depan anak di kemudian hari.
 Kenyataan yang terjadi, masih banyak jurang pemisah yang terjadi dalam konsep pend id ikan kita saat ini. Banyak orang tua yang menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pend id ikan ke sekolah. Tanpa disadari, anak-anak hanya menghabiskan waktu 25% di sekolah, sedangkan sisanya mereka menghabiskan waktu di rumah..
 
 Peran orang tua sangatlah penting dalam pend id ikan anak. Lebih baik lagi, apabila terjadi seinergi antara pend id ikan anak disekolah bersama guru dan pend id ikan anak di rumah bersama dengan orang tua.
 Pada tema ESN ini, Sampoerna Foundation Teacher Institute menghadirkan Ibu Melly Kiong untuk mengajak orang tua untuk berperan kembali bersama guru dan sekolah dalam pend id ikan anak-anak mereka. Mengingat keberadaan anak yang ada pada 3 kondisi, yaitu rumah, sekolah dan lingkungan, maka t id ak dapat dipungkiri bahwa orang tua juga harus ikut berperan dalam pend id ikan anak. Dan diharapkan sinergi antara orang tua dan sekolah adalah agenda penting yang harus segera diwujudkan demi kualitas pend id ikan anak-anak bangsa ke depan.
 RSVP dapat langsung menghubungi Sasti, Syeron & Ibnu di 021-577 2275 ext. 7285 atau email sasti.purbasari@sampoernafoundat .ion.org 
 Tempat terbatas untuk 50 orang pendaftarpertama dimana satu sekolah dibatasi untuk 4 orang peserta.
 FORMULIR PENDAFTAR
 
 NAMA :
 JABATAN :
 SEKOLAH :
 ALAMAT SEKOLAH :
 NO. TELP / HP :
 EMAIL :
 *mohon masing-masing peserta mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap
 
 PENGEMBALIAN FORMULIR PENDAFTARAN
 
 Mohon formulir pendaftaran dikirimkan kembali melalui fax (021-577 2276) atau email (sasti.purbasari@sampoernafoundat ), paling lambat Rabu, 05 Agustus 2009 jam 17.00 WIB.ion.org 
 
 
- 8a.
-       (etalase) Halaman Moeka Publishing Masuk Annida Online (28 Juli 2009Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com punya_retnoWed Jul 29, 2009 5:20 pm (PDT)
 SUMBER: http://annida-online.com/ berita.php? id=157 
 
 Halaman Moeka Publishing, Lebih Friendly dan Transparan
 
 Annida-Online-Tak seperti penerbit konvensional yang sudah ada, Halaman Moeka Publishing punya konsep berbeda. Lebih transparan dan friendly dengan para penulis menjadi keistimewaan penerbit yang baru berdiri pada Maret 2009 ini. Juga adanya layanan berupa jasa penerbitan indie dengan tarif relatif murah. 
 
 Adalah pasangan suami istri Catur Sukono dan Retnadi Nur'aini yang bersama-sama menghidupkan penerbitan ini dibantu 2 orang rekannya. Buku terbitan Halaman Moeka memang belumlah banyak. Pertama Lets Talk About yang diluncurkan beberapa waktu lalu. Lantas ada tiga buku indie antara lain antologi puisi Padang Oase Tujuh Musafir Muda tulisan Dani Ardiansyah dkk, Agenda Remaja, Ceriakan Ramadhanmu (Irfan Azizi, FLP Pakistan) serta Safety Driving Guidance karya Samarra Lim. Berkantor di bilangan Tanjungduren Selatan, Jakarta Barat, serta punya cabang di Ciawi, Bogor, Halaman Moeka Publishing siap menerbitkan karya-karya penulis kita tanpa membatasi tema maupun sasaran yang dibidik.
 
 "Kami terbitkan buku apa saja, asal yang bermutu dan punya manfaat," kata Catur Sukono selaku pendiri dan pemilik Halaman Moeka Publishing.
 
 Kepada para penulis, lanjut Catur, Halaman Moeka berupaya untuk lebih ramah dan terbuka. "Dari proses penerbitan, pembuatan acara-acara kami upayakan lebih transparan dan tidak sekaku penerbit yang lain. Kalau soal royalti bagi penulis, kami berlakukan standar 10 persen, belum bisa berikan yang lebih besar," ujar Catur.
 
 Sebenarnya, Halaman Moeka ingin mempersembahkan royalti yang besar. Namun semua masih terkendala dana. Untuk buku perdana mereka, Lets Talk About, menurut pengakuan Catur, sudah ada permintaan cetak ulang dari pihak distributor.
 
 "Naskah dari penulis juga sudah banyak yang masuk, tapi lagi-lagi terbentur dana, kami butuh investor," tutur Catur.
 
 Mengenai jasa penerbitan, semua digarap oleh Halaman Moeka dengan tetap berkomunikasi dengan pihak penulis/pemesan. Nantinya, penulis indie itu tinggal menerima karya dalam bentuk jadi. Sudah diedit, ditata dan didesain sedemikian rupa. Biaya yang dibutuhkan pun relatif terjangkau, sekitar Rp 4 juta untuk 200 eksemplar buku. Tentu, bentuk dan tebal-tipisnya buku serta jumlah cetakan mempengaruhi harga. [Esthi]
 
 
- 8b.
-       Re: (etalase) Halaman Moeka Publishing Masuk Annida Online (28 JuliPosted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialiaWed Jul 29, 2009 8:04 pm (PDT)
 Alhamdulillah... aku seneng banget, Mbak, pas balik ke Indonesia lagi 
 mendengar kabar baik ini.
 Semoga semuanya berjalan lancar yaaa... ^_^
 
 p.s.: wah seneng banget aku bisa ketemu Mbak Shinta dan keluarga di sana..
 makasih ya Mbak Retno ^_^
 
 Salam
 Lia
 
 2009/7/30 Bu CaturCatriks <punya_retno@yahoo.com >
 
 >
 >
 > SUMBER: http://annida-online.com/ berita.php? id=157 
 >
 > Halaman Moeka Publishing, Lebih Friendly dan Transparan
 >
 > Annida-Online-Tak seperti penerbit konvensional yang sudah ada, Halaman 
 > Moeka Publishing punya konsep berbeda. Lebih transparan dan friendly dengan
 > para penulis menjadi keistimewaan penerbit yang baru berdiri pada Maret 2009
 > ini. Juga adanya layanan berupa jasa penerbitan indie dengan tarif relatif
 > murah.
 >
 > Adalah pasangan suami istri Catur Sukono dan Retnadi Nur'aini yang
 > bersama-sama menghidupkan penerbitan ini dibantu 2 orang rekannya. Buku
 > terbitan Halaman Moeka memang belumlah banyak. Pertama Lets Talk About yang
 > diluncurkan beberapa waktu lalu. Lantas ada tiga buku indie antara lain
 > antologi puisi Padang Oase Tujuh Musafir Muda tulisan Dani Ardiansyah dkk,
 > Agenda Remaja, Ceriakan Ramadhanmu (Irfan Azizi, FLP Pakistan) serta Safety
 > Driving Guidance karya Samarra Lim. Berkantor di bilangan Tanjungduren
 > Selatan, Jakarta Barat, serta punya cabang di Ciawi, Bogor, Halaman Moeka
 > Publishing siap menerbitkan karya-karya penulis kita tanpa membatasi tema
 > maupun sasaran yang dibidik.
 >
 > "Kami terbitkan buku apa saja, asal yang bermutu dan punya manfaat," kata
 > Catur Sukono selaku pendiri dan pemilik Halaman Moeka Publishing.
 >
 > Kepada para penulis, lanjut Catur, Halaman Moeka berupaya untuk lebih ramah
 > dan terbuka. "Dari proses penerbitan, pembuatan acara-acara kami upayakan
 > lebih transparan dan tidak sekaku penerbit yang lain. Kalau soal royalti
 > bagi penulis, kami berlakukan standar 10 persen, belum bisa berikan yang
 > lebih besar," ujar Catur.
 >
 > Sebenarnya, Halaman Moeka ingin mempersembahkan royalti yang besar. Namun
 > semua masih terkendala dana. Untuk buku perdana mereka, Lets Talk About,
 > menurut pengakuan Catur, sudah ada permintaan cetak ulang dari pihak
 > distributor.
 >
 > "Naskah dari penulis juga sudah banyak yang masuk, tapi lagi-lagi terbentur
 > dana, kami butuh investor," tutur Catur.
 >
 > Mengenai jasa penerbitan, semua digarap oleh Halaman Moeka dengan tetap
 > berkomunikasi dengan pihak penulis/pemesan. Nantinya, penulis indie itu
 > tinggal menerima karya dalam bentuk jadi. Sudah diedit, ditata dan didesain
 > sedemikian rupa. Biaya yang dibutuhkan pun relatif terjangkau, sekitar Rp 4
 > juta untuk 200 eksemplar buku. Tentu, bentuk dan tebal-tipisnya buku serta
 > jumlah cetakan mempengaruhi harga. [Esthi]
 >
 >
 >
 
- 8c.
-       Re: (etalase) Halaman Moeka Publishing Masuk Annida Online (28 JuliPosted by: "patisayang" patisayang@yahoo.com patisayangWed Jul 29, 2009 8:27 pm (PDT)
 Selamat ya Neng.. Ternyata kabar baik itu mau cetak ulang ya..:)
 
 salam,
 Indar
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Bu CaturCatriks" <punya_retno@com ...> wrote: 
 >
 > SUMBER: http://annida-online.com/ berita.php? id=157 
 >
 > Halaman Moeka Publishing, Lebih Friendly dan Transparan
 >
 > Annida-Online-Tak seperti penerbit konvensional yang sudah ada, Halaman Moeka Publishing punya konsep berbeda. Lebih transparan dan 
 
 
- 9.
-       [Etalase] Selamat, Ugik! >> Ucapan terima kasihPosted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com sinkzueeWed Jul 29, 2009 7:08 pm (PDT)
 Assalamu'alaikum Wr.Wb.
 Selamat pagi, siang, sore dan malam
 
 Mohon maap pada sahabat eSKa semua. baru muncul pagi ini. Kemaren harus
 semedi di kantor. halah. Maaf sekali lagi, klo ucapan terima kasihnya
 borongan.
 
 @Teh Rini: terima kasih banyak atas infonya hehe
 
 @Mbak Indar: matur suwun sanget Mbak. ini masih belajar dan dikomporin Teh
 Rini biar berani nulis :D. Traktir juga ya hehe
 
 @Novi: terima kasih Neng. terima kasih sudah menularkan semangatnya :)
 
 @Mas Salam: kebetulan aja Mas. barengan jadi kesannya heboh :) terima kasih
 Mas. iya kali ya bawa hoki. yah namanya juga pemberian ortu, pasti banyak
 doa yg baik-baik :D
 
 @Dani: terima kasih Dan. Hadooh kayaknya salah deh. aku yg minta doa biar
 rajin nulis. mohon maap jarang nulis :(
 
 @Mbak Siwi: Hadoh Mbak... yg teope begete tetep mb.Siwi, gak ada
 duanya.traktir yo Mbak.. hehe
 
 @Nurhadi: terima kasih. halah Cak. sampean iki :P traktiran juga ya hehe
 
 @Vby: amin. semoga segera dapat momongan. Loh! iya veb. semoga ntar :D
 
 @Mb.Wiwiek: terima kasih mbak. iya. Selamat juga biat Moehan. keren
 resensinya :)
 
 @Mb.Mimin: terima kasih mbak.Amin.aku nih kayaknya yg ketularan Hoki Mbak
 nih ;)
 
 @Mbak Anty: terima kasih mbak. Ugik aja Mbak. gak pake keren :P
 
 @Diah: terima kasih mbak.waduh klo soal resensi aku juga masih belajar
 ini.yg lebih pas. mail ini ditujukan ke Teh Rini dan Sinta. Beliau berdua
 suhu saya.
 
 @Susanti: terima kasih mbak.klo mo belajar resensi jangan ke aku, tapi ke
 Teh Rini dan Sinta. aku masih belajar sama Beliau berdua. yuk kita belajar
 bareng :)
 
 @Fiyan: terima kasih. belajarnya lebih yahud klo sama Teh Rini dan Sinta.
 percayalah ;)
 
 @Nia: yee kan lebih keren Nia ;)
 
 @deenie_25: terima kasih mbak/mas nih? maap :)
 
 @Andri: makasih Ndri.lah klo ngerem dah jadi anak ayam. tuh dah pada main di
 halaman hihihi
 
 Ugik @Surabaya
 
- 10a.
-       Re: [catatankaki] Kehilangan PenaPosted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com anty_thWed Jul 29, 2009 7:26 pm (PDT)
 Tuh kan, tulisannya bagus, dalem banget ^_^
 Keep spirit bro ........
 
 Salam
 anty
 
 
- 11.
-       (Ruang Keluarga) Jalan-jalan Pagi Mengasah Kecerdasan NaturalisPosted by: "Indarwati Indarpati" patisayang@yahoo.com patisayangWed Jul 29, 2009 7:52 pm (PDT)
 
 
 Jalan-jalan
 Pagi Mengasah Kecerdasan Naturalis
 
 
 
 Rutinitas
 pagi yang biasa kulakukan dengan batita 1 tahun 2 bulanku setelah melepas
 papanya bekerja dan kakaknya sekolah adalah jalan-jalan di kompleks perumahan
 kami. Sembari belanja ke tetangga untuk masak hari ini kubiarkan penjelajah
 kecil itu merasakan semua unsur alam. Angin pagi yang lembut berhembus, udara
 yang masih perawan memenuhi paru-paru, burung-burung berkicau sesekali terbang
 rendah di atas kami lalu menukik berhenti pada satu dahan, sinar matahari yang
 kadang sudah terasa hangat kadang masih berupa semburat, dedaunan segar yang
 tersiram embun semalam, kerasnya kerikil dan bebatuan, juga sapaan beberapa
 orang.
 
 
 
 Kunikmati
 asyiknya dia mengamati kucing yang bersembunyi di bawah mobil. Dua kaki mungilnya
 ditekuk, berjongkok dia berusaha melongok ke kolong mobil itu. Atau, dia lalu
 mengejar kucing lain dan menirukan suaranya 'au au…'
 
 Sesekali
 dia akan terjatuh, sedikit berguling hingga beberapa bagian badannya terutama
 telapak tangan akan terkena tanah dan kerikil halus. Tanpa menangis—dia memang
 sepertiku, kuat menahan sakit—dia akan kembali berdiri lalu menepuk kedua
 telapak tangannya untuk membersihkan tanah dan kerikil halus yang sempat membekaskan
 bintik-bintik merah di telapaknya.
 
 
 
 Kebersamaan
 harian itu, sungguh nikmat kurasakan jika ingat saat kakaknya dulu aku masih
 ngantor, jam 6 pagi sudah kutinggal pergi. Hanya sabtu minggu benar-benar
 kumanfaatkan waktuku untuk mengenalkannya pada alam sekitar. Sengaja pagi
 kupilih karena di waktu itulah semua masih terasa segar. Kondisi kita karena
 baru bangun tidur, juga alam yang belum ternoda. Udara belum tercemar asap
 kendaraan dan debu masih enggan beterbangan. Sinar matahari masih ramah menyapa
 kulit bahkan membantu pembentukan vitamin D yang bagus untuk tulang, juga
 wajah-wajah yang menyapa masih segar berangkat ke tempat kerja atau aktivitas
 lainnya.
 
 
 
 Delapan
 Jenis Kecerdasan
 
 
 
 Dulu,
 kita hanya mengenal satu macam kecerdasan yaitu IQ Intelligence Quotient. Namun
 teori tentang kecerdasan itu kemudian berkembang dan dari sekian teori itu,
 teori Multiple Intelligence yang disodorkan Howard Gardner lah yang paling
 banyak melihat aspek kecerdasan dari seseorang. Kecerdasan yang dimaksud itu
 adalah kecerdasan linguistic/kata-kata dalam bentuk tulisan dan verbal, 
 kecerdasan spasial/ruang, kecerdasan matematis, kecerdasan musik, kecerdasan
 intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan bodily kinestetik, dan
 kecerdasan naturalis.
 
 
 
 Semua
 jenis kecerdasan di atas harus diasah. Khusus untuk kecerdasan naturalis,
 jalan-jalan pagi di atas adalah salah satu bentuk konkretnya. Selain melatih
 kemampuan motoriknya tanpa berbatas dinding-dinding ruang di dalam rumah, si
 kecil juga bisa diperkenalkan pada banyak hal di luar dirinya di luar rumah.
 
 "Ini
 daun, Nak. Warnanya hijau. Agak halus ya, permukaannya." Atau…
 
 "Ini
 batu. Keras. Coba raba, permukaannya kasar."
 
 "Itu
 burung, kupu-kupu, capung, lebah, bunga…"
 
 "Burung
 bulunya coklat, bunga mawar warnanya merah, rumput hijau, batu abu-abu…"
 
 Selain
 mengenalkan macam-macam benda dan namanya, kita juga bisa mengenalkannya pada
 tekstur kasar halus, warna, bahkan menghitung—misal kuntum bunga mawar di satu
 pot, dan sebagainya.
 
 
 
 Sayang,
 karena keterbatasan ruang dan waktu, seorang ibu atau pengasuh sering
 melalaikan hal ini. Bahkan beberapa kujumpai sengaja melarang pengasuh membawa
 anaknya keluar dengan alasan takut hitam. Kalau jalan-jalannya di tengah siang
 terik iya karena UVnya yang merusak kulit. Tapi kalau dilarang keluar saat pagi
 dan sore, justru bencana namanya. Seperti yang kita tahu, bayi terutama 3 bulan
 pertama apalagi yang kadar bilirubinnya rendah sangat disarankan untuk
 dipaparkan pada sinar matahari jam7-9 pagi.
 
 
 
 Itu
 kalau orang tua tidak tahu atau memiliki kekhawatiran yang berlebihan. Bagi
 orang tua yang sadar tapi terkekang oleh waktu ngantor atau lainnya, akhir
 pekan dan sore hari tentu bisa dimanfaatkan. Lalu bagaimana jika perumahannya
 sedemikian rapat atau bahkan tinggalnya di perkampungan yang tak menyisakan
 ruang hijau? Ya harus disiasati dengan membawa si kecil keluar. Seminim apapun
 pasti ada ruang publik hijau di sekitar kita. Atau, mungkin perlu disediakan
 waktu khusus berwisata ke alam. Daripada wisata belanja atau bermain di mall
 setiap akhir pekan.
 
 
 
 Selain
 mengasah kecerdasan naturalis anak, jalan-jalan di pagi hari atau mengakrabkan
 diri pada alam itu juga bisa menumbuhkan empati anak pada alam. Alam yang
 disediakan oleh Sang Pencipta ini jelas tak boleh kita eksploitasi begitu saja.
 Apalagi ketika dia mulai memberikan tanda-tanda 'ngambek' , berlaku di luar
 pakem akibat global warming yang
 merupakan ulah manusia juga. Kata-kata bijak tak kenal maka tak sayang harus
 benar-benar kita lakukan. Bagaimana berharap anak bisa sayang kepada alam kalau
 dia tak kita kenalkan sedari dini? Lebih dari itu contoh dari kita lah yang
 paling perlu.
 
 
 
 Tanah Baru, 30/07/09
 09.09
 
 Indarwati
 penulis novel Lintang Gumebyar dan editor lepas plus irt
 curhatan http://lembarkertas.multiply. com 
 kreasi tangan http://www.kedaicraft.com 
 FB: indar7510@yahoo.com 
 
 
- 12a.
-       [Kelana] Menyapa SingapuraPosted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialiaWed Jul 29, 2009 7:58 pm (PDT)
 *Menyapa Singapura*
 
 *Oleh Lia Octavia*
 
 Menyapamu Singapura, adalah rangkaian asa dan cinta yang
 terserak di balik tiket sebuah penerbangan asing yang telah kudapatkan sejak
 hampir dua bulan yang lalu. Sebuah mimpi yang menjelma nyata di
 tengah-tengah tumpukan kesibukan kerja di kantor dan rimbunan amanah
 beberapa organisasi serta lahirnya beberapa buku yang kukerjakan bersama
 teman-teman sejak awal tahun ini. Perjalanan yang direncanakan sesederhana
 mungkin dan sehemat mungkin membuatku harus melupakan niat untuk menghubungi
 teman-teman dan sanak kerabatku yang bermukim di bumimu, yang pasti akan
 langsung menjamuku dengan nyaman. Juga harus melupakan niat untuk
 menghubungi biro perjalanan langgananku karena pasti mereka akan menyediakan
 akomodasi yang juga nyaman bagiku. Mereka yang selalu menyediakan apa-apa
 yang kubutuhkan pada saat aku hanya tinggal mengatakannya.
 
 Menyapamu Singapura adalah salah satu usahaku untuk hanya mengandalkan Allah
 dalam setiap langkah kakiku. Mulai dari memesan penginapan sejak jauh-jauh
 hari hingga mempelajari peta serta rute yang dilewati MRT untuk mencapai
 tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi. Juga menyediakan uang kontan
 serta membawa sesedikit mungkin barang-barang agar memudahkanku untuk
 berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Hari-hari sibuk
 mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhirnya hari yang dinanti itu tiba
 juga. Aku juga akan singgah di Johor, Malaka, dan Kuala Lumpur selama
 seminggu perjalanan ini.
 
 Menyapamu Singapura adalah senyum yang terkembang dari wajah-wajah asing
 yang senantiasa membantuku melewati senja di bandara Soekarno Hatta. Senyum
 yang terus merekah hingga aku menginjakkan kaki di bumimu, Singapura, malam
 ini. Dari para petugas imigrasi yang penuh disiplin memeriksa barang-barang
 bawaan dan pasporku hingga senyum Mbak Shinta Anita, sahabat yang sekaligus
 salah satu narasumber buku terbaruku yang kini menghuni bumimu, datang
 menjemput malam itu bersama putri kecilnya yang cantik.
 
 Menyapamu Singapura adalah butir-butir syair yang meluruh di atas *shuttle
 bus* yang membawaku keluar terminal kedatangan Changi International Airport,
 meniup ujung-ujung kerudungku, hingga kemudian syair itu menjelma lagu
 seiring langkahku memasuki MRT yang membawaku menuju penginapan di daerah
 Geylang. Daerah pemukiman yang berbeda di sisi lain negaramu.
 
 Menyapamu Singapura adalah *culture shock* yang kualami saat membeli makan
 malam di sebuah kedai muslim India. Menggunakan bahasa Indonesia, tak
 mungkin. Menggunakan bahasa Inggris ternyata pelayan kedai makanan itu tidak
 bisa bahasa Inggris. Menggunakan bahasa Melayu malah membuatku makin tidak
 mengerti apa yang mereka maksud. Rasa lapar yang kian menggigit ditambah
 kacaunya berkomunikasi walau akhirnya aku memakai bahasa isyarat,
 membuat *homesick
 *langsung menyergap dan membasahi mataku. Namun ketika nasi goreng itu
 akhirnya telah mengepul di atas bungkusan styrofoam putih di tanganku,
 seluruh rasa meluruh dan bertaburan menjadi bintang-bintang di setiap binar
 petugas resepsionis penginapan dan Mbak Shinta serta Mas Nandha, suaminya,
 yang mengantarku hingga masuk ke kamar yang telah ditentukan. Mbak Yana,
 sahabat yang menyertai perjalananku kali ini, langsung menyantap makan
 malam, mandi, serta beristirahat.
 
 Menyapamu Singapura adalah ucap selamat malam yang kaubisikkan saat aku
 merebahkan tubuhku yang penat sambil menutup tirai dan melambai pada bulan
 yang memandang di luar jendela. Suaramu yang lembut menjawab sapaku malam
 ini Menjawab mimpi yang telah menjelma nyata. *Selamat datang, Lia*.
 
 Bandara Soekarno Hatta � Changi Airport � Geylang, Singapore, Kamis 23 Juli
 2009
 
 http://mutiaracinta.multiply. com 
 
 ************
 
- 12b.
-       Re: [Kelana] Menyapa SingapuraPosted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsihWed Jul 29, 2009 8:38 pm (PDT)
 menyapamu mbak Lia :)
 tfs udah berbagi cerita perjalanannya
 aku masih menunggu cerita-cerita lainnya lagi :)
 
 pasti seru, ya, mbak :)
 
 salam
 
 Novi
 
 -- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Lia Octavia <liaoctavia@com ...> wrote: 
 >
 > *Menyapa Singapura*
 >
 > *Oleh Lia Octavia*
 >
 >
 >
 > Menyapamu Singapura, adalah rangkaian asa dan cinta yang
 > terserak di balik tiket sebuah penerbangan asing yang telah kudapatkan sejak
 > hampir dua bulan yang lalu. Sebuah mimpi yang menjelma nyata di
 > tengah-tengah tumpukan kesibukan kerja di kantor dan rimbunan amanah
 > beberapa organisasi serta lahirnya beberapa buku yang kukerjakan bersama
 > teman-teman sejak awal tahun ini. Perjalanan yang direncanakan sesederhana
 > mungkin dan sehemat mungkin membuatku harus melupakan niat untuk menghubungi
 > teman-teman dan sanak kerabatku yang bermukim di bumimu, yang pasti akan
 > langsung menjamuku dengan nyaman. Juga harus melupakan niat untuk
 > menghubungi biro perjalanan langgananku karena pasti mereka akan menyediakan
 > akomodasi yang juga nyaman bagiku. Mereka yang selalu menyediakan apa-apa
 > yang kubutuhkan pada saat aku hanya tinggal mengatakannya.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah salah satu usahaku untuk hanya mengandalkan Allah
 > dalam setiap langkah kakiku. Mulai dari memesan penginapan sejak jauh-jauh
 > hari hingga mempelajari peta serta rute yang dilewati MRT untuk mencapai
 > tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi. Juga menyediakan uang kontan
 > serta membawa sesedikit mungkin barang-barang agar memudahkanku untuk
 > berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Hari-hari sibuk
 > mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhirnya hari yang dinanti itu tiba
 > juga. Aku juga akan singgah di Johor, Malaka, dan Kuala Lumpur selama
 > seminggu perjalanan ini.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah senyum yang terkembang dari wajah-wajah asing
 > yang senantiasa membantuku melewati senja di bandara Soekarno Hatta. Senyum
 > yang terus merekah hingga aku menginjakkan kaki di bumimu, Singapura, malam
 > ini. Dari para petugas imigrasi yang penuh disiplin memeriksa barang-barang
 > bawaan dan pasporku hingga senyum Mbak Shinta Anita, sahabat yang sekaligus
 > salah satu narasumber buku terbaruku yang kini menghuni bumimu, datang
 > menjemput malam itu bersama putri kecilnya yang cantik.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah butir-butir syair yang meluruh di atas *shuttle
 > bus* yang membawaku keluar terminal kedatangan Changi International Airport,
 > meniup ujung-ujung kerudungku, hingga kemudian syair itu menjelma lagu
 > seiring langkahku memasuki MRT yang membawaku menuju penginapan di daerah
 > Geylang. Daerah pemukiman yang berbeda di sisi lain negaramu.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah *culture shock* yang kualami saat membeli makan
 > malam di sebuah kedai muslim India. Menggunakan bahasa Indonesia, tak
 > mungkin. Menggunakan bahasa Inggris ternyata pelayan kedai makanan itu tidak
 > bisa bahasa Inggris. Menggunakan bahasa Melayu malah membuatku makin tidak
 > mengerti apa yang mereka maksud. Rasa lapar yang kian menggigit ditambah
 > kacaunya berkomunikasi walau akhirnya aku memakai bahasa isyarat,
 > membuat *homesick
 > *langsung menyergap dan membasahi mataku. Namun ketika nasi goreng itu
 > akhirnya telah mengepul di atas bungkusan styrofoam putih di tanganku,
 > seluruh rasa meluruh dan bertaburan menjadi bintang-bintang di setiap binar
 > petugas resepsionis penginapan dan Mbak Shinta serta Mas Nandha, suaminya,
 > yang mengantarku hingga masuk ke kamar yang telah ditentukan. Mbak Yana,
 > sahabat yang menyertai perjalananku kali ini, langsung menyantap makan
 > malam, mandi, serta beristirahat.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah ucap selamat malam yang kaubisikkan saat aku
 > merebahkan tubuhku yang penat sambil menutup tirai dan melambai pada bulan
 > yang memandang di luar jendela. Suaramu yang lembut menjawab sapaku malam
 > ini Menjawab mimpi yang telah menjelma nyata. *Selamat datang, Lia*.
 >
 >
 >
 >
 >
 > Bandara Soekarno Hatta  Changi Airport  Geylang, Singapore, Kamis 23 Juli
 > 2009
 >
 >
 >
 > http://mutiaracinta.multiply. com 
 >
 > ************
 >
 
 
- 13.
-       (Etalase) Novel Sulungku: Lintang GumebyarPosted by: "Indarwati Indarpati" patisayang@yahoo.com patisayangWed Jul 29, 2009 8:35 pm (PDT)
 
 
 Judul: Lintang Gumebyar
 
 Penulis: Indarpati
 
 Penerbit: Masmedia Buana Pustaka
 
 Harga: Rp 35.000,-
 
 
 
 Lintang, sungguh hatiku gerimis membaca kisah hidupmu ini.
 Setelah kau penuhi pinta ibumu untuk menjadi penyanyi dangdut, kenapa beliau
 justru menjerumuskanmu sedemikian rupa? Tidakkah ibumu sadar betapa kau
 sebenarnya tak suka menjadi bintang panggung di pentas-pentas dangdut sekitar
 wilayah Pantura? Engkau hanya ingin menjadi remaja biasa yang menyelesaikan SMU
 lalu kuliah. Sayang, impianmu itu harus terpenggal ketika seorang laki-laki
 bertopeng merenggut milikmu yang paling berharga lalu meninggalkan sesuatu yang
 belum siap kau menghadapinya. Kusumpahserapahi Kukuh yang tak kukuh pada
 nuraninya, yang dengan dalih meraih
 keinginan terpendam harus memenggal mimpi seorang remaja, dirimu.
 
 
 
 Tapi kau benar Lintang, bahwa hidup harus terus berjalan,
 meski itu berarti kau harus lari. Surabaya
 adalah kota tujuanmu. Sayang, dia
 ternyata tak seramah yang kau kira. Bahkan di hari pertama kau telah digores
 kekejamannya. Tak bisa kubayangkan, sendirian dengan perutmu yang membesar kau
 susuri gang hingga tersungkur di beranda sebuah rumah.
 
 
 
 Gusti Allah memang tidak sare,
 tidak alpa memperhatikan, Lintang.
 Beliau tahu, batas kemampuan hamba-Nya. Dipertemukannya kau dengan keluarga
 sederhana itu, terutama dengan Langit yang kemudian diam-diam kau puja. Tapi
 Lintang, batu kali dan batu permata memang tak sama. Meski esensinya tak
 berbeda. Dari alam, dan akan kembali ke alam. Maka biarlah hukum alam yang
 berbicara.
 
 
 
 Biarlah Langit bertanya pada nuraninya tentang cinta dan
 harga diri. Biarlah orang-orang yang menyakitimu menemukan jalannya sendiri.
 Dan tetaplah menjadi dirimu seperti itu. Aku salut padamu Lintang, yang tetap
 tegar meski mendapat banyak cobaan. Yang tetap bermimpi meski tak lagi kau
 gantungkan setinggi bintang di langit tinggi. Kau pilih berdamai dengan bumi
 dan menjadikan mimpimu itu seperti kunang-kunang, senantiasa bersinar bagi anak
 laki-laki tercintamu.
 
 ***
 
 
 
 Tidak mudah bagi seorang penulis untuk keluar dari ke'aku'annya,
 lalu lebur menghayati karakter setiap tokohnya. Tapi Indarpati berhasil
 melakukannya dengan gaya tulisan
 yang matang dan apik dalam Lintang Gumebyar. Selamat untuk novel
 ini. (Retnadi Nur'aini, penulis Let's
 Talk About Friendship, Love, & Marriage, Ordinary Miracles)
 
 
 
 Ceritanya gampang diikuti, gaya
 bahasanya keren banget, salut buat penulisnya. (K. Bento, calon ayah yang jadi
 suka baca)
 
 
 
 Lintang Gumebyar
 adalah bukti cinta seorang Indar kepada Pati, kampung halamannya. Ada
 jejak-jejak Tohari terasa dalam tiap lembarnya. Namun, bedanya Indarpati
 mengisi cinta tersebut dengan semangat zamannya dan rasa pembelaan yang kuat
 terhadap kaumnya. Setelah karya pertama Indarpati ini, saya tak sabar menunggu
 buku keduanya. (Nursalam AR,
 penulis dan penerjemah, www.nursalam.multiply. com) 
 
 
 
 Awal ceritanya biasa. Sampai di pertengahan mau kuhentikan
 membaca saja. Gak kuat nahan sedih saat Lintang terlunta-lunta di Surabaya.
 Hamil lagi! Ingat aku punya bayi. Eh endingnya apik juga. Lega…
 (Antok, warga Bumi Pesantenan Pati yang pernah mengais ilmu di Surabaya)
 
 
 
 Tersedia di toko-toko buku, tapi
 jika ingin beli langsung ke penulisnya bisa. Caranya cukup ketik pesan plus
 nama dan alamatnya via SMS ke 0852 2516 2626 atau via email ke
 patisayang@yahoo.com . Teman akan mendapat konfirmasi berapa yang harus dibayar
 dan transfer ke bank mana. Buku akan dikirim setelah ada konfirmasi pembayaran.
 
 Mudah bukan? Dengan menghemat waktu
 dan ongkos transport teman bisa menikmati novel yang penuh sisi humanisme ini.
 So, ditunggu ya…Thanks.
 
 
 
 Indarwati
 penulis novel Lintang Gumebyar dan editor lepas plus irt
 curhatan http://lembarkertas.multiply. com 
 kreasi tangan http://www.kedaicraft.com 
 FB: indar7510@yahoo.com 
 
 
Need to Reply?
               Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
 
 Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
 
  
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar