Kamis, 30 Juli 2009

[FISIKA] Digest Number 2808[1 Attachment]

Messages In This Digest (4 Messages)

Messages

1.

LCTF

Posted by: "mercy_ning" mercy_ning@yahoo.com   mercy_ning

Wed Jul 29, 2009 7:27 pm (PDT)



Insyaallah FISIKA Universitas Andalah akan mengadakan LCTF (lomba cerdas tangkas Fisika) di bulan November. Acara yang diadakan setiap tahun oleh HIMAFI ini merupakan salah satu alek gadangnyo urang Fisika Unand.
Rangkaian acaranya di konsep selama 3 hari dimana dalam 3 hari itu ada lomba Fisika, Lomba cerdas tangkas, seminar Guru dan Open laboratorium.
Acara ini memberikan apresiasi bagi Adek2 siswa/ siswi SMA dan SMP yang tertarik dan menyukai fisika. Buat yang ingin menjajal kompetensinya dibidang Fisika silahkan mengikuti acara ini dengan hadiah senilai 10 jt rupiah bagi pemenang pertama.

2a.

Re: Bls: [INFO] Jupiter (kembali) Dihantam Komet/Asteroid?

Posted by: "tom anto" tomi_as3@yahoo.com   tomi_as3

Wed Jul 29, 2009 9:33 pm (PDT)



SubhanaLLah....Saya terkesima dengan penjelasan Pak Ma'rufin Sudibyo. ternyata Allah merancang segala sesuatunya dengan sangat akurat. Terlebih lagi untuk melindungi Bumi dari benda2 langit yang memiliki kemungkinan besar "nyasar ke Bumi"

Berdasarkan citra inframerah yang diambil Teleskop Keck II di Mauna Kea
(Hawaii), bintik hitam yang memiliki ciri-ciri tumbukan benda langit di
hemisfer selatan Jupiter itu memiliki luas 190 juta km persegi. Jika
dianggap lingkaran sempurna, maka bintik itu memiliki diameter 15.550
km. Ini 22 % lebih besar ketimbang Bumi yang 'hanya' berdiameter 12.756
km sehingga secara harfiah Bumi bisa dimasukkan ke dalam bintik
tersebut.

Namun jika semata melihat ukuran bintiknya, kita akan terkecoh karena
sejatinya "permukaan" Jupiter sangatlah berbeda dengan permukaan Bumi.
Bila muka Bumi didominasi batuan padat yang kompak dan rigid, maka
wajah Jupiter sepenuhnya berupa gas dalam bentuk awan-awan gas. Citra
yang diambil dari teleskop ruang angkasa Hubble (dengan kamera WFPC
3-nya yang baru dipasang kemarin) menunjukkan, jika digunakan kasus
tumbukan komet Shoemaker-Levy 9 (SL-9) dengan Jupiter pada 15 tahun
silam sebagai pembanding, maka bintik hitam di Jupiter kali ini
disebabkan oleh tumbukan benda langit yang melepaskan energi 'hanya'
sekitar 20.000 megaton TNT alias sejuta kali lipat kekuatan bom
Hiroshima. Energi ini tergolong moderat dan bisa disetarakan dengan
ledakan yang dihasilkan oleh seluruh hululedak nuklir yang ada pada
puncak perang dingin jika didetonasikan secara bersama-sama di satu
tempat. Sebagai pembanding, letusan katastrofik Gunung Tambora yang
ultraplinian itu

pada April 1815 melepaskan energi total sebesar 34.000 megaton TNT.
Meski begitu, dengan energi 20.000 megaton TNT tersebut, andaikata
tumbukan di Jupiter itu terjadi di Bumi, maka ia sudah cukup mampu
untuk menimbulkan bencana lingkungan dalam bentuk musim dingin nuklir
yang kemudian disusul dengan pemanasan global. Skenario bencana
lingkungan ala hipotesis TTAPS (Turco, Toon, Pollack, Ackerman and
Sagan) menunjukkan bencana lingkungan bisa dimulai ketika energi
ledakan (ledakan apa saja, baik dari letusan gunung berapi, perang
nuklir maupun tumbukan benda langit) mencapai minimal 1.000 megaton TNT.

Dengan asumsi kasus SL-9, maka tumbukan Jupiter kali ini disebabkan
oleh komet (ditandai dengan adanya jejak uap air di bintik) dengan
diameter 562 m, densitas 0,5 gram per sentimeter kubik dan kecepatan
tumbuk 60 km/detik. Dengan diameter komet sebesar 562 m itu, maka jika
dilihat dari Bumi, komet ini memiliki magnitude visual +25 sehingga
sama sekali tak bisa dilihat bahkan dengan alat optik paling baik
sekalipun. Sebagai gambaran, teleskop ruang angkasa Hubble hanya
sanggup meneropong benda-benda dengan magnitude maksimum +22 atau 15
kali lebih terang ketimbang komet ini.

Kalo dalam kasus SL-9 pada 15 tahun silam, komet itu terlebih dulu
ditangkap oleh gravitasi Jupiter dan dipaksa mengedarinya ketika
melintas di dekat Jupiter pada akhir dekade 1960-an (semula SL-9 adalah
komet berperiode pendek yang mengedari Matahari dengan periode 9 tahun
dan eksentrisitas orbit 0,2). Setelah ditangkap Jupiter, ia beredar
dengan orbit yang sangat lonjong (eksentrisitas 0,99 dan periode orbit
2 tahun) dan sangat takstabil hingga terus mendekat ke planet itu dan
akhirnya dipecah belah menjadi 21 fragmen oleh kekuatan gaya pasang
surut Jupiter ketika komet SL-9 melintas di perijove-nya pada 7 Juli
1992. Seluruh fragmen ini kemudian menghantam Jupiter 2 tahun kemudian,
tepatnya pada 17 - 25 Juli 1994. Sementara dalam tumbukan Jupiter 2009
ini, komet yang terlibat nampaknya tidak mengedari Jupiter terlebih
dahulu, melainkan langsung menumbuknya setelah datang dari tepi tata
surya. Sebab jika komet itu ditangkap terlebih dahulu oleh

gravitasi Jupiter dan dipaksa mengedarinya, maka seharusnya ia
membentuk orbit yang sangat lonjong (dengan apojove 1,39 juta km dari
pusat Jupiter dan eksentrisitas 0,91) sehingga seharusnya ia dipecah
belah dulu oleh gaya pasang surut Jupiter dan implikasinya bintik
tumbukan yang kita lihat seharusnya lebih dari satu. Komet ini mungkin
baru saja akan "berkunjung" ke perihelionnya setelah terlepas dari
kawasan asteroid transneptunik Kuiper-Edgeworth ataupun awan komet
Oort. Dan komet-komet yang baru pertama kali meluncur ke tata surya
bagian dalam umumnya memiliki orbit mendekati parabola dan sangat
takstabil, mudah sekali dipengaruhi gravitasi benda massif seperti
Jupiter.

Btw, kasus tumbukan ini sebenarnya wajar saja terjadi. Mayoritas
anggota tata surya adalah asteroid dan komet yang punya orbit sangat
takstabil sehingga hanya sanggup bertahan 10 - 100 juta tahun di
lingkungan tata surya sebelum bertabrakan dengan anggota tata surya
yang lain atau malah dilempar keluar dari tata surya oleh gravitasi
Matahari. Jupiter sebagai anggota terbesar di tata surya menjadi
"magnet" pemikat asteroid dan komet. Selain SL-9, ada beberapa komet
lain yang dikenali mengorbit Jupiter. Jejak tumbukan, selain pada tahun
1994 sebagai kasus SL-9 dan 2009 ini, juga pernah terjadi ribuan tahun
silam yang meninggalkan jejak berupa untaian kawah di Callisto, salah
satu satelit Galilean Jupiter. Dengan massa-nya yang paling besar,
Jupiter berfungsi sebagai "cosmic vacuum cleaner" yang membersihkan
orbitnya dan lingkungan tata surya bagian dalam (termasuk Bumi) dari
benda langit yang siap menumbuk seperti komet dan asteroid. So, Jupiter
berfungsi

sebagai pelindung. Namun perlindungan ini tidak tepat 100 %, karena
masih ada peluang asteroid atau komet untuk lolos dan mengarah ke Bumi
sebagaimana ditunjukkan oleh jejak-jejak kawah tumbukan yang bertebaran
di segenap penjuru permukaan Bumi (dan juga Bulan).

Dampak pada Bumi? Sejauh ini tidak ada. Demikian juga pada keseimbangan
di dalam tata surya. Sejauh ini cuman ada satu kasus ini. Jika ada
instabilitas dalam tata surya kita, maka kasus tumbukan semacam ini
mustinya terjadi secara beruntun dalam selang waktu yang pendek.
Tumbukan Jupiter ini sekaligus menjadi bukti bahwa planet X/Nibiru itu
tidak ada.

Salam,

Ma'rufin

3.

WORKSHOP METROLOGI : Pemberdayaan Metrologi Nasional Pada Bidang Pen

Posted by: "amel chantique" amelchan_tique@yahoo.com   amelchan_tique

Wed Jul 29, 2009 11:34 pm (PDT)

[Attachment(s) from amel chantique included below]

WORKSHOP METROLOGI
Pemberdayaan Metrologi Nasional Pada Bidang Pendidikan,
Penelitian dan Penerapan Untuk Peningkatan Daya Saing Bangsa
5 Agustus 2009
Campus Center ITB Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
PENYELENGGARA
:
PROGRAM
STUDI MAGISTER INSTRUMENTASI DAN KONTROL
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT
TEKNOLOGI BANDUNG
Dan
DIREKTORAT
METROLOGI
DEPARTEMEN
PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Workshop ini akan membahas beberapa topik, antara lain :
Kebijakan dan regulasi
Pengembangan Sistem Instrumentasi
di Industri
Nasional
Metrology Institute
Transfer
of Authority
Hasil Penelitian bidang Metrologi

SEKRETARIAT & PENDAFTARAN
Lina / Hesty SusantiST
linagani@tf.itb.ac.id /
hesty_billiton@yahoo.com
Telp :
022-250-4424
Fax : 022-250-6281
Biaya
Pendaftaran :
Umum /
instansi : Rp. 150.000,00
Mahasiswa : Rp. 75.000,00
Pembayaran
biaya pendaftaran dapat ditransfer ke :
No. Rek :
0901012015 BNI ITB
a.n.
Penampungan PPM FTI
Atau
Langsung
di tempat acara

Regards,
Amalia
Rakhmawati
PINK
ITB - DEPDAG

Attachment(s) from amel chantique

1 of 1 File(s)

4a.

tanya graphene

Posted by: "imam baihaki" amibee1st@yahoo.com   amibee1st

Thu Jul 30, 2009 5:22 am (PDT)



ada yang tau tentang graphene g?
soalnya, da berita klo dia itu bahan yang tipis n kuat banget...

trims before...

__________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Yahoo! Groups

Mom Power

Discover doing more

for your family

Group Charity

Citizen Schools

Best after school

program in the US

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: