Siang ini aku menerima email dari sahabat lama. Awalnya pas baca
 judulnya, heh apa maksudnya nih, mo nyindir gue,hehe... Kemudian baca
 kalimat pembukanya yaitu "De, ini ada tulisan bagus, nanti klo suamimu
 sudah mulai sering menghela nafas denger cerewetannya kamu, kamu kasih
 aja tulisan ini ya. Tulisan ini berguna banget, buat si cerewet yang
 suka memberikan pembenaran diri"... heh maksud lo a'? hehe.
 
 Tapi bener tulisannya bagus buat para istri ataupun yang masih calon, buat para suami ataupun yang masih calon. Nih baca ya:
 
 Adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab pun sama.
 
 Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman khalifah Umar
 bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan
 kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki
 itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel,
 marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar.
 Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar
 diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki
 itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.
 
 Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun
 lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya
 mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun?
 
 Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?
 
 1. Benteng Penjaga Api Neraka
 
 Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan
 pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya,
 membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat
 darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang
 raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.
 
 Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi
 laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah
 istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab
 yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan
 akhirat.
 
 Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran
 api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari
 liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari,
 bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke
 langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu
 istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.
 
 2. Pemelihara Rumah
 
 Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang
 malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan
 terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan
 uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga,
 memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan
 darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama
 24 jam, tanpa bayaran.
 
 Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan
 penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang
 sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara
 rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal
 itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena
 (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari
 semakin membebani.
 
 3. Penjaga Penampilan
 
 Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi
 berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar.
 Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata
 busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang
 pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada
 yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri.
 Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu
 
 4. Pengasuh Anak-anak
 
 Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan
 bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang
 menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas
 agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan
 pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas
 membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, ?akulah yang
 membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan
 tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.
 
 5. Penyedia Hidangan
 
 Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras,
 beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi.
 Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur
 asam, sambal terasi danlalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam
 melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi
 anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan
 memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran
 bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun
 terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri
 si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik
 untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci
 suami.
 
 Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya
 ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah
 tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api
 neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak,
 menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri,
 tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.
 
 Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela
 dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya,
 barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga
 tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji.
 
 Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak
 hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi
 keluarganya.
 
 	
 	 
 	
 	
 
 	
 
 	
 	
 
 Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
 
 Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar