Selasa, 21 Juli 2009

[FISIKA] Digest Number 2800[1 Attachment]

Messages In This Digest (7 Messages)

Messages

1a.

Re: [sains] Re: MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di Bul

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Tue Jul 21, 2009 1:29 am (PDT)



Teknologi saat ini baru bisa membuat cermin (cermin lhoo, bukan lensa) teleskop dengan diameter maksimum 10-an meter saja. Jika melebihi angka tersebut, bobot cermin parabola yang dibuat akan menjadi demikian besar sehingga lebih kompleks dan banyak masalah muncul.

Teleskop-teleskop raksasa yang sedang dibangun, seperti halnya European Extremely Large Telescope 42 meter, menyiasati keadaan ini dengan menggunakan cermin bersegmen. Cermin ELT yang 42 meter itu dipisah-pisah ke dalam 900-an segmen dan masing-masing segmen diproduksi sendiri secara terpisah, untuk kemudian baru digabungkan pada saat teleskop sedang dibangun. Masing-masing segmen juga ditempatkan pada sebuah sistem pengegrak berbasis komputr, yang mengorganisir keseluruhan segmen sehingga berfungsi seperti layaknya cermin parabola tunggal berdiameter 42 meter.

Untuk lebih mengoptimalkan kerjanya, masih dipasang lagi satu cermin khusus di dekat titik fokus teleskop, yakni cermin adaptif, yang cerfungsi mengoreksi citra bidikan teleskop dari gangguan atmosfer Bumi.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Zaenal Arief <zaenal@pudak.com>
To: sains@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 15, 2009 5:27:18 AM
Subject: RE: [sains] Re: MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan

Wah menarik sekali ulasannya .. kebetulan saya bisa nenambahkan bagian
teknis teleskopenya,

agar rekan milis bisa memahami tingkat kesuliatan pembuatan lensa besar..

Saya pernah menyaksikan proses pendinginan yg makan waktu sampai 1 tahun
untuk lensa yg diameternya 12 meter.

Saat itu saya berkunjung ke pabrik SCHOOT di german ikut orang tua negosiasi
untuk alih teknologi ke Indonesia

untuk pembuatan peralatan lab dari kaca, seperti tabung reaksi, gelas kimia,
gelas ukur dll

saat itu pabrik Schoot yg gedenya sekampung itu punya hanggar baru isinya
beberapa bahan lensa yg masih dijaga suhunya,

Lelehan kaca khusus (OPTICAL GLASS) itu dituang ke cetakannya 10 bulan lalu
katanya, cetakannya dari beton khusus

kayak kolam renang bunder yg dalamnya 2 meter itu diisi kaca cair sampai
penuh terus ditutup dan tetap dipanaskan

agar proses pendinginannya bertahap. Katanya kalo nggak dijaga bisa crack
atau ada inner stress yg bisa mengganggu fungsi optisnya ??

saya cuman manggut2 doang.

jadi kalo bikin yg 42 meter itu nggak kebayang deh.. apalagi yg 115 meter
apa itu pake kaca juga bahannya pak Ma'rufin??

Demikan pengalaman saya (saat itu smp kelas 3)

Zaenal

_____

From: sains@yahoogroups. com [mailto:sains@yahoogroups. com] On Behalf Of
Ma'rufin Sudibyo
Sent: Tuesday, July 14, 2009 7:37 AM
To: sains@yahoogroups. com
Cc: Fisika
Subject: [sains] Re: MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan

Artikel KOMPAS
yang satu ini tergolong basi karena tanpa menyertakan data terbaru, misalnya
saja berdasarkan citra-citra
misi Bulan terkini seperti Chandrayaan- 1 dari India, LCROSS dari NASA
maupun Selene/Kaguya dari Jepang yang saat ini sedang mengorbit Bulan
secara polar. Hanya kamera pencitra satelit yang bisa diandalkan untuk
melihat relik pendaratan manusia di Bulan 4 dekade silam. Hubble Space
Telescope, meski kemampuannya mengagumkan, hanya memiliki resolusi
sebesar 60 meter jika digunakan untuk melihat obyek di permukaan Bulan,
padahal ukuran modul-modul Bulan yang sudah menjadi relik di sana tidak
lebih dari 9 m. Kalkulasi sederhana berbasis fisika optika menyimpulkan
agar kita bisa melihat relik-relik ini langsung dari Bumi, dibutuhkan
teleskop raksasa dengan cermin berdiameter minimal 115 meter dan itupun
harus dilengkapi sistem Adaptive Optics agar terbebas dari gangguan
turbulensi atmosfer Bumi. Teleskop sebesar ini belum pernah dibangun,
sebagai gambaran, konsorsium sains Eropa "hanya" sanggup membangun
Extremely Large Telescope dengan diameter cermin 42 meter saja dari rencana
awal 100 meter karena biaya pembangunannya yang melangit.

Namun
sang penulisnya, Rakaryan Sukarjaputra, hanya mengutip informasi lama
yang sudah banyak beredar dan itupun sudah diragukan validitasnya. Ada
12 orang yang pernah melangkahkan kaki di Bulan dalam kurun waktu Juli
1969 hingga Desember 1972 : Neil Armstrong, Edwin Aldrin (Apollo 11), Pete
Conrad, Alan Bean (Apollo 12), Alan Shepard, Edgar Mitchell (Apollo 14),
David Scott, James Irwin (Apollo 15), John Young, Charles Duke (Apollo 16) ,
Eugene Cernan dan Harrison Schmitt (Apollo 17), sehingga tak wajarlah jika
artikel itu hanya mendasarkan pada Armstrong.

Secara
keseluruhan
ada 30 orang yang pernah pergi ke Bulan (dalam arti, pernah
mengelilingi Bulan dalam orbit berketinggian tertentu di atas Bulan),
dengan klasifikasi 12 mendarat dan melangkah di Bulan, 6 tinggal di
pesawat pengorbit mengawasi aktivitas pendaratan di Bulan dan 12
lainnya tinggal di pesawat pengorbit tanpa ada aktivitas pendaratan di
Bulan (termasuk 3 kru Apollo 13). Dalam rencana awal, pasca Desember
1972 seharusnya masih ada 9 orang lagi yang
akan pergi ke Bulan dan 6 di antaranya berjalan di Bulan. Namun
pemotongan anggaran membuat misi Apollo 18, 19 dan 20 dibatalkan. Sisa
hardware misi Apollo kemudian dialihkan untuk misi Skylab dan "misi
persahabatan" Apollo-Soyuz Test Programme (ATSP) bersama Uni Soviet.

Langit
Bulan
nampak hitam, itu memang sudah seharusnya demikian. Semua misi Apollo
yang mendarat di Bulan (dari
Apollo 11 sampai 17, terkecuali 13) mengeksplorasi wajah Bulan yang
berhadapan dengan Bumi (alias di area nearside) dan semuanya
berlangsung tidak pada periode konjungsi Bulan - Matahari (ijtima')
sehingga lokasi-lokasi pendaratan mereka sedang dalam kondisi tersinari
cahaya Matahari alias dalam kondisi siang. Dan karena jarak Bulan ke
Matahari tidak berbeda (secara makro) dengan jarak Bumi ke Matahari,
maka kondisi penyinaran Matahari di Bulan sama
dengan di Bumi sehingga kondisi langit yang dilihat di Bulan pun sama
dengan di Bumi. Perkecualian ada pada warna langit, karena Bulan tidak
punya atmosfer, maka langitnya berwarna hitam karena tidak ada molekul
udara yang berfungsi meneruskan cahaya biru dan memblok spektrum warnba
lainnya. Namun dalam kondisi
siang, tentu saja pencahayaan bintang-bintang kalah jauh dibanding
penyinaran Matahari sehingga bintang-bintang tetap tidak akan nampak.
Ini sama saja lah dengan di Bumi, dimana pada siang hari dan dalam
kondisi langit yang cerah sekali (tanpa awan sedikitpun) kita pun
takkan mungkin melihat bintang-bintang bukan? Justru jika disebutkan di
langit Bulan yang hitam "harusnya" terlihat bintang-bintang, malah
ketahuan kalo itu jelas bohong.

Okelah,
masalah foto bisalah dianggap tipuan. Anggaplah zaman itu sudah
ada mbahnya Photoshop atau pengolah citra sejenisnya. Namun, ada
bukti-bukti non fotografis yang sampai saat ini tidak bisa dibantah
oleh para pengusung teori manusia tidak pernah mendarat di Bulan. Saya
ambil 3 saja di antaranya.

Yang
pertama, tentang gempa Bulan
alias moonquake. Ada rekaman seismogram yang runtut selama 1 dekade
(1969 - 1977) tentang aktivitas gempa Bulan. Dan karakter gempa Bulan
sangat berbeda dengan Bumi, baik dari pola getaran, hiposentrum maupun
durasinya. Gempa Bulan bisa memiliki durasi hingga 0,5 jam meski
magnitudenya hanya 5 skala Richter. Sebaliknya gempa terdahsyat di
Bumi, seperti gempa megathrust Sumatra-Andaman 26 Desember 2004 yang
memiliki magnitude 9,2 skala Richter itu dan meluluhlantakkan sebagian
besar pesisir Samudera Hindia, durasinya "hanya" 15 menit.
Dan gempa berskala 5 skala Richter di Bumi hanya berlangsung selama 20
- 60 detik. Tanpa perlu belajar geofisika lebih lanjut, satu-satunya
cara mendapatkan rekaman seismogram gempa Bulan adalah dengan
menempatkan seismograf disana. Dan satu-satunya cara memasang
seismograf adalah harus dengan bantuan manusia, mulai dari
menempatkannya di batuan kompak yang cocok hingga melakukan penyetelan.
Sebagai gambaran, Uni Soviet pernah mencoba mendaratkan seismograf
dalam misi tak berawak Venera ke Venus. Hasilnya? Peralatan ini gagal
bekerja untuk memantau gempa Venus. Demikian juga AS dalam misi Viking
ke Mars. Seismografnya pun gagal bekerja.

Yang
kedua, tentang dinamika orbit Bulan. Pasca 1969 barulah diketahui bahwa
orbit Bulan yang ellips itu mengalami perubahan secara gradual dan
konsisten, dimana setengah sumbu utama ellipsnya senantiasa bertambah
besar dengan rate 3,6 cm/tahun, yang berimplikasi pada melambatnya
rotasi Bumi sebesar 0,000017 detik/tahun. Dinamika ini baru diketahui
pasca 1969 berdasarkan pengukuran jarak Bumi-Bulan yang teramat presisi
dengan menggunakan sinar laser, dimana seberkas sinar laser yang
dipancarkan dari Bumi dipantulkan oleh cermin LLR (Lunar Laser
Retroreflektor) . Sama halnya dengan pemasangan seismograf, pemasangan
cermin LLR di Bulan mau-tak-mau membutuhkan campur tangan manusia.

Dinamika
orbit Bulan membuat Bulan pada masa silam (berjuta tahun silam) berada
lebih dekat dengan Bumi dan konsekuensinya rotasi Bumi saat itu lebih
cepat dari sekarang. Ini konsisten dengan data dari fosil moluska purba
yang menunjukkan pada 400-an juta tahun silam Bumi berotasi dengan
periode 22 jam sehingga 1 tahun Matahari saat itu berjumlah 400 hari.
Kenapa dinamika orbit Bulan baru diketahui setelah 1969? Musababnya
sederhana saja, penggunaan cermin LLR membuat jarak Bumi-Bulan bisa
diukur dengan sangat teliti sehingga ketidakpastiannya maksimum hanya
beberapa milimeter. Jika pengukuran dilakukan dengan menggunakan
gelombang radar, maka ketidakpastiannya akan membengkak menjadi
beberapa kilometer, sementara jika dilakukan pengukuran berdasarkan
posisi satelit yang mengorbit Bulan, pun ketidakpastiannya sampai
beberapa kilometer mengingat efek relativitas umum dan ketidakhomogenan
distribusi massa di Bulan.

Yang
ketiga, tentang batu Bulan. Ada 380 kg batu Bulan yang saat ini ada di
Bumi Dan Batu
Bulan punya ciri spesifik yang sangat berbeda dengan batuan di Bumi.
Seluruh sampel batu Bulan memiliki umur sangat tua (milyaran tahun,
berdasarkan radiogenic dating) sementara batuan Bumi mayoritas berumur
ratusan juta tahun. Seluruh sampel batu Bulan tidak mengandung air baik
dalam bentuk mineral terhidrat yang umum dijumpai dalam batuan Bumi.
Dan seluruh sampel batu Bulan memiliki mikrokawah (mikrocekungan) di
permukaannya sebagai akibat hantaman mikrometeorit, yang tak mungkin
ditemukan dalam batuan Bumi. Dan di dalam sampel batu Bulan ditemukan
konsentrasi isotop Helium-3, yang tak pernah ada di batuan Bumi.
Karakteristik tersebut membuat batuan Bulan tak mungkin pernah ada di
Bumi, apalagi sengaja dibuat dalam laboratorium. Dan 380 kg batu Bulan
itu tidak hanya disimpan NASA saja, namun telah didistribusikan ke
banyak negara dan banyak diantaranya yang tidak berpartisipasi langsung
terhadap program pendaratan manusia di Bulan, sehingga lebih
independen. Namun hasil analisisnya untuk keempat ciri spesifik di atas
tetap sama.

Nah
bagaimana tanggapan para pengusung teori manusia tidak mendarat di
Bulan terhadap data-data non fotografis tersebut? Sampai saat ini tidak
ada

Sebagai
tambahan, program pendaratan manusia di Bulan
melibatkan hampir setengah juta orang secara intens dalam aktivitasnya
selama hampir
1 dekade. Di inner circle-nya terdapat ratusan insinyur dan PhD yang
kritis di Houston, dan banyak diantaranya yang kini sudah menerbitkan
memoarnya masing-masing pasca pensiun. Dalam perspektif psikologi
massa, jauh lebih sulit dan lebih mahal guna menciptakan hegemoni
pemikiran kepada hampir setengah juta orang dan membungkam mulut-mulut
kritis itu dibandingkan dengan mengirimkan manusia secara langsung ke
Bulan. Silahkan berkaca pada bagaimana terungkapnya skandal Watergate,
Whitewater maupun hoax nuklir Irak ala Bush & neocons-nya, yang
hanya melibatkan person jauh lebih kecil namun tetap bobol keluar
lingkungan inner circle mereka.

Berakhirnya
program pesawat ulang-alik tak bisa dikaitkan dengan misi pendaratan
manusia di Bulan. Pesawat ulang alik sejak awal memang didesain
memiliki lifetime 30 tahun dan pada 2011 mendatang 2 dari 3 pesawat
(yakni Discovery dan Atlantis) itu telah mencapai umur 30 tahun
sehingga harus pensiun. Program ini juga diputuskan untuk dihentikan
karena terlalu boros dan tidak sesuai dengan desain awalnya yang
diharapkan lebih hemat (karena dari seluruh komponen pesawat dan sistem
pendorongnya, hanya tanki bahan bakar eksternal yang bisa digunakan
sekali saja, lainnya bisa dipakai berulang kali) . Sebagai gambaran,
tiap peluncuran pesawat ulang-alik menghabiskan rata-rata US $ 500 juta
atau setara dengan 70 % ongkos peluncuran roket raksasa Saturnus V
dengan kapsul Apollo di pucuknya dalam misi-misi pendaratan di Bulan.
Ongkos peluncuran ulang-alik menjadi bertambah mahal beberapa juta
dollar dari angka di atas karena adanya keharusan peningkatan keamanan
pasca tragedi Challenger dan Columbia. Pesawat ulang alik dipilih
menjadi kuda beban NASA pasca kapsul Apollo karena pasca pendaratan di
Bulan, baik NASA maupun Uni Soviet memfokuskan diri pada misi-misi
stasiun ruang angkasa. Semula pesawat ulang alik dirancang sebagai
laboratorium ruang angkasa mini yang bisa dibawa pulang kembali ke
Bumi. Namun dengan bergulirnya gagasan pembangunan stasiun ruang
angkasa Freedom sejak masa Ronald Reagan, dan kemudian memuncak dengan
pembangunan ISS (sebagai variasi dan penghematan dari konsep Freedom),
maka fungsi ulang alik sebagai laboratorium ruang angkasa berakhir.
Dengan bahan bakar yang dimilikinya, sebenarnya mudah saja melontarkan
pesawat ulang alik langsung ke Bulan, namun sekali lagi ongkos yang
mahal menjadi penghalang utama baginya untuk melaksanakan misi tersebut.

Perancangan
Project Constellation sendiri sudah berlangsung lama sebelum 2004,
dengan 2 target : pembentukan koloni (pangkalan) manusia di Bulan dan
pendaratan manusia di Mars. Koloni di Bulan dibentuk sebagai tahap
lanjut dari penghunian stasiun ruang angkasa ISS sekaligus sebagai
training area dan batu loncatan sebelum pendaratan manusia di Mars.
Project Constellation sendiri bertumpu pada dua roket : Ares 1 sebagai
pengangkut kapsul mirip Apollo dan Ares V sebagai roket pengangkut
berat. Baik desain Ares 1, kapsulnya maupun Ares 5 didasarkan pada
kombinasi desain roket pengangkut berat Saturnus 5, kapsul Apollo dan
roket pendorong (booster) berbahan bakar padat dalam misi ulang alik,
tentunya yang sudah diperbaiki dan dikembangkan berdasarkan teknologi
terkini. NASA memang lebih percaya kepada sistem roket keluarga
Saturnus (terutama Satrunus 5), karena tidak pernah mengalami kegagalan
bila dibandingkan dengan sistem pesawat ulang-alik.

Salam,

Ma'rufin

____________ _________ _________ __
From: saleh w siregar <salehws@gmail. <mailto:salehws% 40gmail.com> com>
To: sains@yahoogroups. <mailto:sains% 40yahoogroups. com> com
Sent: Monday, July 13, 2009 5:12:18 PM
Subject: [sains] MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan

MISI APOLLO 11
Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan

[Non-text portions of this message have been removed]

1b.

Re: [sains] Re: MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di Bul

Posted by: "Indra Sutriadi الشافعئ" indra.sutriadi@gmail.com

Tue Jul 21, 2009 2:47 am (PDT)



Oh iya, tadi pagi kalau tidak salah MetroTV sempat menyinggung tentang
pendaratan di Bulan pada salah satu beritanya. Saya tidak tahu
bagaimana kesimpulan akhir yang diambil dari berita tersebut karena
waktu berita itu dibacakan saya tengah bersiap-siap mandi untuk
berangkat ke sekolah. MetroTV mengambil berita tentang pendaratan
tersebut karena hari ini bertepatan hari jadi manusia mendarat di
Bulan.

On 7/21/09, Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo.com> wrote:
> Teknologi saat ini baru bisa membuat cermin (cermin lhoo, bukan lensa)
> teleskop dengan diameter maksimum 10-an meter saja. Jika melebihi angka
> tersebut, bobot cermin parabola yang dibuat akan menjadi demikian besar
> sehingga lebih kompleks dan banyak masalah muncul.
>
> Teleskop-teleskop raksasa yang sedang dibangun, seperti halnya European
> Extremely Large Telescope 42 meter, menyiasati keadaan ini dengan
> menggunakan cermin bersegmen. Cermin ELT yang 42 meter itu dipisah-pisah ke
> dalam 900-an segmen dan masing-masing segmen diproduksi sendiri secara
> terpisah, untuk kemudian baru digabungkan pada saat teleskop sedang
> dibangun. Masing-masing segmen juga ditempatkan pada sebuah sistem pengegrak
> berbasis komputr, yang mengorganisir keseluruhan segmen sehingga berfungsi
> seperti layaknya cermin parabola tunggal berdiameter 42 meter.
>
> Untuk lebih mengoptimalkan kerjanya, masih dipasang lagi satu cermin khusus
> di dekat titik fokus teleskop, yakni cermin adaptif, yang cerfungsi
> mengoreksi citra bidikan teleskop dari gangguan atmosfer Bumi.
>
> Salam,
>
>
> Ma'rufin
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Zaenal Arief <zaenal@pudak.com>
> To: sains@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, July 15, 2009 5:27:18 AM
> Subject: RE: [sains] Re: MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di
> Bulan
>
>
>
>
>
> Wah menarik sekali ulasannya .. kebetulan saya bisa nenambahkan bagian
> teknis teleskopenya,
>
> agar rekan milis bisa memahami tingkat kesuliatan pembuatan lensa besar..
>
> Saya pernah menyaksikan proses pendinginan yg makan waktu sampai 1 tahun
> untuk lensa yg diameternya 12 meter.
>
> Saat itu saya berkunjung ke pabrik SCHOOT di german ikut orang tua negosiasi
> untuk alih teknologi ke Indonesia
>
> untuk pembuatan peralatan lab dari kaca, seperti tabung reaksi, gelas kimia,
> gelas ukur dll
>
> saat itu pabrik Schoot yg gedenya sekampung itu punya hanggar baru isinya
> beberapa bahan lensa yg masih dijaga suhunya,
>
> Lelehan kaca khusus (OPTICAL GLASS) itu dituang ke cetakannya 10 bulan lalu
> katanya, cetakannya dari beton khusus
>
> kayak kolam renang bunder yg dalamnya 2 meter itu diisi kaca cair sampai
> penuh terus ditutup dan tetap dipanaskan
>
> agar proses pendinginannya bertahap. Katanya kalo nggak dijaga bisa crack
> atau ada inner stress yg bisa mengganggu fungsi optisnya ??
>
> saya cuman manggut2 doang.
>
> jadi kalo bikin yg 42 meter itu nggak kebayang deh.. apalagi yg 115 meter
> apa itu pake kaca juga bahannya pak Ma'rufin??
>
> Demikan pengalaman saya (saat itu smp kelas 3)
>
> Zaenal
>
> _____
>
> From: sains@yahoogroups. com [mailto:sains@yahoogroups. com] On Behalf Of
> Ma'rufin Sudibyo
> Sent: Tuesday, July 14, 2009 7:37 AM
> To: sains@yahoogroups. com
> Cc: Fisika
> Subject: [sains] Re: MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan
>
> Artikel KOMPAS
> yang satu ini tergolong basi karena tanpa menyertakan data terbaru, misalnya
> saja berdasarkan citra-citra
> misi Bulan terkini seperti Chandrayaan- 1 dari India, LCROSS dari NASA
> maupun Selene/Kaguya dari Jepang yang saat ini sedang mengorbit Bulan
> secara polar. Hanya kamera pencitra satelit yang bisa diandalkan untuk
> melihat relik pendaratan manusia di Bulan 4 dekade silam. Hubble Space
> Telescope, meski kemampuannya mengagumkan, hanya memiliki resolusi
> sebesar 60 meter jika digunakan untuk melihat obyek di permukaan Bulan,
> padahal ukuran modul-modul Bulan yang sudah menjadi relik di sana tidak
> lebih dari 9 m. Kalkulasi sederhana berbasis fisika optika menyimpulkan
> agar kita bisa melihat relik-relik ini langsung dari Bumi, dibutuhkan
> teleskop raksasa dengan cermin berdiameter minimal 115 meter dan itupun
> harus dilengkapi sistem Adaptive Optics agar terbebas dari gangguan
> turbulensi atmosfer Bumi. Teleskop sebesar ini belum pernah dibangun,
> sebagai gambaran, konsorsium sains Eropa "hanya" sanggup membangun
> Extremely Large Telescope dengan diameter cermin 42 meter saja dari rencana
> awal 100 meter karena biaya pembangunannya yang melangit.
>
> Namun
> sang penulisnya, Rakaryan Sukarjaputra, hanya mengutip informasi lama
> yang sudah banyak beredar dan itupun sudah diragukan validitasnya. Ada
> 12 orang yang pernah melangkahkan kaki di Bulan dalam kurun waktu Juli
> 1969 hingga Desember 1972 : Neil Armstrong, Edwin Aldrin (Apollo 11), Pete
> Conrad, Alan Bean (Apollo 12), Alan Shepard, Edgar Mitchell (Apollo 14),
> David Scott, James Irwin (Apollo 15), John Young, Charles Duke (Apollo 16) ,
> Eugene Cernan dan Harrison Schmitt (Apollo 17), sehingga tak wajarlah jika
> artikel itu hanya mendasarkan pada Armstrong.
>
> Secara
> keseluruhan
> ada 30 orang yang pernah pergi ke Bulan (dalam arti, pernah
> mengelilingi Bulan dalam orbit berketinggian tertentu di atas Bulan),
> dengan klasifikasi 12 mendarat dan melangkah di Bulan, 6 tinggal di
> pesawat pengorbit mengawasi aktivitas pendaratan di Bulan dan 12
> lainnya tinggal di pesawat pengorbit tanpa ada aktivitas pendaratan di
> Bulan (termasuk 3 kru Apollo 13). Dalam rencana awal, pasca Desember
> 1972 seharusnya masih ada 9 orang lagi yang
> akan pergi ke Bulan dan 6 di antaranya berjalan di Bulan. Namun
> pemotongan anggaran membuat misi Apollo 18, 19 dan 20 dibatalkan. Sisa
> hardware misi Apollo kemudian dialihkan untuk misi Skylab dan "misi
> persahabatan" Apollo-Soyuz Test Programme (ATSP) bersama Uni Soviet.
>
> Langit
> Bulan
> nampak hitam, itu memang sudah seharusnya demikian. Semua misi Apollo
> yang mendarat di Bulan (dari
> Apollo 11 sampai 17, terkecuali 13) mengeksplorasi wajah Bulan yang
> berhadapan dengan Bumi (alias di area nearside) dan semuanya
> berlangsung tidak pada periode konjungsi Bulan - Matahari (ijtima')
> sehingga lokasi-lokasi pendaratan mereka sedang dalam kondisi tersinari
> cahaya Matahari alias dalam kondisi siang. Dan karena jarak Bulan ke
> Matahari tidak berbeda (secara makro) dengan jarak Bumi ke Matahari,
> maka kondisi penyinaran Matahari di Bulan sama
> dengan di Bumi sehingga kondisi langit yang dilihat di Bulan pun sama
> dengan di Bumi. Perkecualian ada pada warna langit, karena Bulan tidak
> punya atmosfer, maka langitnya berwarna hitam karena tidak ada molekul
> udara yang berfungsi meneruskan cahaya biru dan memblok spektrum warnba
> lainnya. Namun dalam kondisi
> siang, tentu saja pencahayaan bintang-bintang kalah jauh dibanding
> penyinaran Matahari sehingga bintang-bintang tetap tidak akan nampak.
> Ini sama saja lah dengan di Bumi, dimana pada siang hari dan dalam
> kondisi langit yang cerah sekali (tanpa awan sedikitpun) kita pun
> takkan mungkin melihat bintang-bintang bukan? Justru jika disebutkan di
> langit Bulan yang hitam "harusnya" terlihat bintang-bintang, malah
> ketahuan kalo itu jelas bohong.
>
> Okelah,
> masalah foto bisalah dianggap tipuan. Anggaplah zaman itu sudah
> ada mbahnya Photoshop atau pengolah citra sejenisnya. Namun, ada
> bukti-bukti non fotografis yang sampai saat ini tidak bisa dibantah
> oleh para pengusung teori manusia tidak pernah mendarat di Bulan. Saya
> ambil 3 saja di antaranya.
>
> Yang
> pertama, tentang gempa Bulan
> alias moonquake. Ada rekaman seismogram yang runtut selama 1 dekade
> (1969 - 1977) tentang aktivitas gempa Bulan. Dan karakter gempa Bulan
> sangat berbeda dengan Bumi, baik dari pola getaran, hiposentrum maupun
> durasinya. Gempa Bulan bisa memiliki durasi hingga 0,5 jam meski
> magnitudenya hanya 5 skala Richter. Sebaliknya gempa terdahsyat di
> Bumi, seperti gempa megathrust Sumatra-Andaman 26 Desember 2004 yang
> memiliki magnitude 9,2 skala Richter itu dan meluluhlantakkan sebagian
> besar pesisir Samudera Hindia, durasinya "hanya" 15 menit.
> Dan gempa berskala 5 skala Richter di Bumi hanya berlangsung selama 20
> - 60 detik. Tanpa perlu belajar geofisika lebih lanjut, satu-satunya
> cara mendapatkan rekaman seismogram gempa Bulan adalah dengan
> menempatkan seismograf disana. Dan satu-satunya cara memasang
> seismograf adalah harus dengan bantuan manusia, mulai dari
> menempatkannya di batuan kompak yang cocok hingga melakukan penyetelan.
> Sebagai gambaran, Uni Soviet pernah mencoba mendaratkan seismograf
> dalam misi tak berawak Venera ke Venus. Hasilnya? Peralatan ini gagal
> bekerja untuk memantau gempa Venus. Demikian juga AS dalam misi Viking
> ke Mars. Seismografnya pun gagal bekerja.
>
> Yang
> kedua, tentang dinamika orbit Bulan. Pasca 1969 barulah diketahui bahwa
> orbit Bulan yang ellips itu mengalami perubahan secara gradual dan
> konsisten, dimana setengah sumbu utama ellipsnya senantiasa bertambah
> besar dengan rate 3,6 cm/tahun, yang berimplikasi pada melambatnya
> rotasi Bumi sebesar 0,000017 detik/tahun. Dinamika ini baru diketahui
> pasca 1969 berdasarkan pengukuran jarak Bumi-Bulan yang teramat presisi
> dengan menggunakan sinar laser, dimana seberkas sinar laser yang
> dipancarkan dari Bumi dipantulkan oleh cermin LLR (Lunar Laser
> Retroreflektor) . Sama halnya dengan pemasangan seismograf, pemasangan
> cermin LLR di Bulan mau-tak-mau membutuhkan campur tangan manusia.
>
> Dinamika
> orbit Bulan membuat Bulan pada masa silam (berjuta tahun silam) berada
> lebih dekat dengan Bumi dan konsekuensinya rotasi Bumi saat itu lebih
> cepat dari sekarang. Ini konsisten dengan data dari fosil moluska purba
> yang menunjukkan pada 400-an juta tahun silam Bumi berotasi dengan
> periode 22 jam sehingga 1 tahun Matahari saat itu berjumlah 400 hari.
> Kenapa dinamika orbit Bulan baru diketahui setelah 1969? Musababnya
> sederhana saja, penggunaan cermin LLR membuat jarak Bumi-Bulan bisa
> diukur dengan sangat teliti sehingga ketidakpastiannya maksimum hanya
> beberapa milimeter. Jika pengukuran dilakukan dengan menggunakan
> gelombang radar, maka ketidakpastiannya akan membengkak menjadi
> beberapa kilometer, sementara jika dilakukan pengukuran berdasarkan
> posisi satelit yang mengorbit Bulan, pun ketidakpastiannya sampai
> beberapa kilometer mengingat efek relativitas umum dan ketidakhomogenan
> distribusi massa di Bulan.
>
> Yang
> ketiga, tentang batu Bulan. Ada 380 kg batu Bulan yang saat ini ada di
> Bumi Dan Batu
> Bulan punya ciri spesifik yang sangat berbeda dengan batuan di Bumi.
> Seluruh sampel batu Bulan memiliki umur sangat tua (milyaran tahun,
> berdasarkan radiogenic dating) sementara batuan Bumi mayoritas berumur
> ratusan juta tahun. Seluruh sampel batu Bulan tidak mengandung air baik
> dalam bentuk mineral terhidrat yang umum dijumpai dalam batuan Bumi.
> Dan seluruh sampel batu Bulan memiliki mikrokawah (mikrocekungan) di
> permukaannya sebagai akibat hantaman mikrometeorit, yang tak mungkin
> ditemukan dalam batuan Bumi. Dan di dalam sampel batu Bulan ditemukan
> konsentrasi isotop Helium-3, yang tak pernah ada di batuan Bumi.
> Karakteristik tersebut membuat batuan Bulan tak mungkin pernah ada di
> Bumi, apalagi sengaja dibuat dalam laboratorium. Dan 380 kg batu Bulan
> itu tidak hanya disimpan NASA saja, namun telah didistribusikan ke
> banyak negara dan banyak diantaranya yang tidak berpartisipasi langsung
> terhadap program pendaratan manusia di Bulan, sehingga lebih
> independen. Namun hasil analisisnya untuk keempat ciri spesifik di atas
> tetap sama.
>
> Nah
> bagaimana tanggapan para pengusung teori manusia tidak mendarat di
> Bulan terhadap data-data non fotografis tersebut? Sampai saat ini tidak
> ada
>
> Sebagai
> tambahan, program pendaratan manusia di Bulan
> melibatkan hampir setengah juta orang secara intens dalam aktivitasnya
> selama hampir
> 1 dekade. Di inner circle-nya terdapat ratusan insinyur dan PhD yang
> kritis di Houston, dan banyak diantaranya yang kini sudah menerbitkan
> memoarnya masing-masing pasca pensiun. Dalam perspektif psikologi
> massa, jauh lebih sulit dan lebih mahal guna menciptakan hegemoni
> pemikiran kepada hampir setengah juta orang dan membungkam mulut-mulut
> kritis itu dibandingkan dengan mengirimkan manusia secara langsung ke
> Bulan. Silahkan berkaca pada bagaimana terungkapnya skandal Watergate,
> Whitewater maupun hoax nuklir Irak ala Bush & neocons-nya, yang
> hanya melibatkan person jauh lebih kecil namun tetap bobol keluar
> lingkungan inner circle mereka.
>
> Berakhirnya
> program pesawat ulang-alik tak bisa dikaitkan dengan misi pendaratan
> manusia di Bulan. Pesawat ulang alik sejak awal memang didesain
> memiliki lifetime 30 tahun dan pada 2011 mendatang 2 dari 3 pesawat
> (yakni Discovery dan Atlantis) itu telah mencapai umur 30 tahun
> sehingga harus pensiun. Program ini juga diputuskan untuk dihentikan
> karena terlalu boros dan tidak sesuai dengan desain awalnya yang
> diharapkan lebih hemat (karena dari seluruh komponen pesawat dan sistem
> pendorongnya, hanya tanki bahan bakar eksternal yang bisa digunakan
> sekali saja, lainnya bisa dipakai berulang kali) . Sebagai gambaran,
> tiap peluncuran pesawat ulang-alik menghabiskan rata-rata US $ 500 juta
> atau setara dengan 70 % ongkos peluncuran roket raksasa Saturnus V
> dengan kapsul Apollo di pucuknya dalam misi-misi pendaratan di Bulan.
> Ongkos peluncuran ulang-alik menjadi bertambah mahal beberapa juta
> dollar dari angka di atas karena adanya keharusan peningkatan keamanan
> pasca tragedi Challenger dan Columbia. Pesawat ulang alik dipilih
> menjadi kuda beban NASA pasca kapsul Apollo karena pasca pendaratan di
> Bulan, baik NASA maupun Uni Soviet memfokuskan diri pada misi-misi
> stasiun ruang angkasa. Semula pesawat ulang alik dirancang sebagai
> laboratorium ruang angkasa mini yang bisa dibawa pulang kembali ke
> Bumi. Namun dengan bergulirnya gagasan pembangunan stasiun ruang
> angkasa Freedom sejak masa Ronald Reagan, dan kemudian memuncak dengan
> pembangunan ISS (sebagai variasi dan penghematan dari konsep Freedom),
> maka fungsi ulang alik sebagai laboratorium ruang angkasa berakhir.
> Dengan bahan bakar yang dimilikinya, sebenarnya mudah saja melontarkan
> pesawat ulang alik langsung ke Bulan, namun sekali lagi ongkos yang
> mahal menjadi penghalang utama baginya untuk melaksanakan misi tersebut.
>
> Perancangan
> Project Constellation sendiri sudah berlangsung lama sebelum 2004,
> dengan 2 target : pembentukan koloni (pangkalan) manusia di Bulan dan
> pendaratan manusia di Mars. Koloni di Bulan dibentuk sebagai tahap
> lanjut dari penghunian stasiun ruang angkasa ISS sekaligus sebagai
> training area dan batu loncatan sebelum pendaratan manusia di Mars.
> Project Constellation sendiri bertumpu pada dua roket : Ares 1 sebagai
> pengangkut kapsul mirip Apollo dan Ares V sebagai roket pengangkut
> berat. Baik desain Ares 1, kapsulnya maupun Ares 5 didasarkan pada
> kombinasi desain roket pengangkut berat Saturnus 5, kapsul Apollo dan
> roket pendorong (booster) berbahan bakar padat dalam misi ulang alik,
> tentunya yang sudah diperbaiki dan dikembangkan berdasarkan teknologi
> terkini. NASA memang lebih percaya kepada sistem roket keluarga
> Saturnus (terutama Satrunus 5), karena tidak pernah mengalami kegagalan
> bila dibandingkan dengan sistem pesawat ulang-alik.
>
> Salam,
>
> Ma'rufin
>
> ____________ _________ _________ __
> From: saleh w siregar <salehws@gmail. <mailto:salehws% 40gmail.com> com>
> To: sains@yahoogroups. <mailto:sains% 40yahoogroups. com> com
> Sent: Monday, July 13, 2009 5:12:18 PM
> Subject: [sains] MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan
>
> MISI APOLLO 11
> Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
>

2.

Risk Assessment In The Aerospace Industry

Posted by: "wahyu wibawanto" wahyu_wibawanto@yahoo.com   wahyu_wibawanto

Tue Jul 21, 2009 1:36 am (PDT)




dear alls,,

Space systems are often characterised by high cost and complexity, long development schedules, and high risks due to the severity of the consequences associated with to the non achievement of the mission objectives.Spa ce project risks are both programmatic (with resulting consequences affecting development cost and delivery schedule) and technical (with consequences affecting performance, mission objectives, human life). The development of large space projects in the 1970s and 1980s was initially accompanied by the availability of considerable financial budgets, so that achievement of the technical objectives was given priority compared with financial targets. However, progressive budget reduction introduced by all the space agencies and the use of space sace for commercial purposes, has created a demand to develop complex projects under increasingly severe financial constraints.The budget limitation associated with design, development and procurement
approaches could lead to a lower space system quality with potential detrimental effects on the schedule, performances, mission success, and safety.

read more here :
http://tinyurl.com/lohtbx
http://tinyurl.com/lohtbx
http://tinyurl.com/lohtbx

tx

3a.

[INFO] Jupiter (kembali) Dihantam Komet/Asteroid?

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Tue Jul 21, 2009 1:36 am (PDT)

[Attachment(s) from Ma'rufin Sudibyo included below]

Ketika kita di Indonesia disibukkan dengan pengeboman ganda di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, pada saat yang bersamaan sesuatu yang spektakuler juga sedang terjadi di langit.

Berawal dari Anthony Wesley, astronom amatir di Australia, yang mendeteksi satu titik hitam misterius di dekat kutub selatan planet gas raksasa Jupiter pada 19 Juli lalu, NASA memutuskan untuk mengecek ulang lokasi tersebut menggunakan salah satu teleskop paling sensitif yang mereka miliki : Teleskop Inframerah NASA yang berkedudukan di puncak Mauna Kea, Hawaii. Hasilnya memperkuat bahwa ada satu bintik baru (dengan diameter lebih besar ketimbang Bumi) di dekat kutub selatan Jupiter. Pembandingan citra bintik ini dengan citra-citra jepretan Hubble Space Telescope dan wahana antariksa Galileo pada saat berlangsungnya serial tumbukan komet Shoemaker-Levy 9 pada 16 - 22 Juli 1994 silam menunjukkan bahwa bintik ini dan bintik-bintik hasil tumbukan komet itu memiliki struktur yang sama.

So, tanpa kita ketahui, tanpa sempat berhasil dilacak, satu komet (atau asteroid ?) kembali menghantam raksasa bergas yang menjadi anggota terbesar di tata surya (setelah Matahari) ini, tepat 15 tahun setelah komet Shoemaker-Levy 9 mencederai atmosfer Jupiter.

Note : citra NASA Infrared Telescope terlampir.

Salam,

Ma'rufin

Attachment(s) from Ma'rufin Sudibyo

1 of 1 Photo(s)

3b.

Re: [INFO] Jupiter (kembali) Dihantam Komet/Asteroid? [1 Attachment]

Posted by: "Indra Sutriadi الشافعئ" indra.sutriadi@gmail.com

Tue Jul 21, 2009 2:47 am (PDT)



Pada tanggal 21/07/09, Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo.com> menulis:
.............
> Note : citra NASA Infrared Telescope terlampir.

Wah, sayang sekali tidak dilampirkan langsung pada email. Btw, apakah
ada pengaruhnya hantaman tersebut pada tata surya?

4.

Urgent requirements in Middle East

Posted by: "Suhana" fathimahiba37@yahoo.com   fathimahiba95

Tue Jul 21, 2009 2:47 am (PDT)



Hi All,
The following are the new job openings in Gulf, users can directly apply for the jobs(no need to register)

1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | Next ->   waytogulf.com

Date
Job Title
CountryToday
Thu-Jul-2009Manager Network  

Posted By: Abbas Kazi 

Category: UAE

Position :Manager Network Industry Type IT - Software Services Functional Area IT - Hardware Location of Job Dubai - United Arab Emirates Job Description We are looking for a Manager Network wi...UAE
Thu-Jul-2009AIX Security Officer/ MS windows Security officer  

Posted By: IT matricks 

Category: Saudi Arabia

Position : AIX Security Officer / MS windows Security officer Industry Type IT - Hardware & Networking Functional Area IT - Hardware Location of Job Saudi Arabia - Saudi Arabia Job Descripti...Saudi Arabia
Thu-Jul-2009Project Technical Engineer  

Posted By: SRACO 

Category: Saudi Arabia

Project Technical Engineer Founded in 1982, Saeed R Al-Zahrani Corp. (SRACO) is one of the oldest and well known independent company in Saudi Arabia. Headquartered in Dammam, SRACO has offices in R...Saudi Arabia
Thu-Jul-2009Siebel UCM Online Integration Technical Consultant  

Posted By: Tony Gangan 

Category: Saudi Arabia

Position Siebel UCM Online Integration Technical Consultant Industry Type: Banking / Financial Services / Broking Functional Area :IT - Software Location of Job Riyadh - Saudi Arabia Other Ben...Saudi Arabia
Thu-Jul-2009IT Security Engineer  

Posted By: SRACO 

Category: Saudi Arabia

IT Security Engineer Founded in 1982, Saeed R Al-Zahrani Corp. (SRACO) is one of the oldest and well known independent company in Saudi Arabia. Headquartered in Dammam, SRACO has offices in Riyadh ...Saudi Arabia
Thu-Jul-2009Microsoft SCOM engineer  

Posted By: SRACO 

Category: Saudi Arabia

Microsoft SCOM engineer Founded in 1982, Saeed R Al-Zahrani Corp. (SRACO) is one of the oldest and well known independent company in Saudi Arabia. Headquartered in Dammam, SRACO has offices in Riyad...Saudi Arabia
Thu-Jul-2009Manager Networking  

Posted By: Abbas Kazi 

Category: UAE

Business Enhancers We require for consumer electronics and IT major with both retail and corporate business based in dubai and spread across the middle east. Job Details Position :Manager Ne...UAE
Thu-Jul-2009GROUP ENGINEERING MANAGER  

Posted By: haris 

Category: UAE

GROUP ENGINEERING MANAGER REF: TA/421/08 The Credentials: B.Sc or higher in Mechanical Engineering with specialization in food production manufacture Excellent communication skills in English and...UAE
Thu-Jul-2009HUMAN RESOURCE DIRECTOR  

Posted By: haris 

Category: UAE

HUMAN RESOURCE DIRECTOR REF: DA/435/08 The Credentials: Bachelor's degree or preferable a Master's degree in Human Resources Management or a related field. Over 15 years experience in Human Resou...UAE
Thu-Jul-2009Commis Chef  

Posted By: qatar airways 

Category: Qatar

Commis Chef-GRO00013 Description Qatar Airways is one of the fastest growing airlines in the world with an expanding route network covering the Middle East, Far East, Africa, Asia and Europe, with...Qatar
Thu-Jul-2009F&B Service Agent  

Posted By: qatar airways 

Category: Qatar

F&B Service Agent-GRO00014 Description Premium Terminal, the world's only dedicated First and Business Class terminal is now open to passengers in Doha International Airport. This new flagship prod...Qatar
Thu-Jul-2009Executive Secretar  

Posted By: qatar airways 

Category: Qatar

Executive Secretary-QAT0008G Description The successful candidate will represent the assigned department and will be responsible for assisting the Department Heads/Managers in the day-to-day funct...Qatar
Thu-Jul-2009Senior Manager Information Services  

Posted By: qatar airways 

Category: Qatar

Senior Manager Information Services-QAT0008H Description Deliver Excellence with One of the Worlds Fastest Growing Airlines! As the Middle East's only 5-star airline and one of the world's fastes...Qatar
Thu-Jul-2009Sales Executive AMS  

Posted By: qatar airways 

Category: Qatar

Sales Executive AMS-GRO00042 Description Al Maha Service, a class of your own With greater understanding of the pitfalls that beset the modern global traveler, we've put together great deals that...Qatar
Thu-Jul-2009Duty Supervisor AMS  

Posted By: qatar airways 

Category: Qatar

Duty Supervisor AMS-GRO00043 Description Al Maha Service, a class of your own With greater understanding of the pitfalls that beset the modern global traveler, we've put together great deals tha...Qatar
Thu-Jul-2009Head of Global Account Management  

Posted By: ethihad airways 

Category: UAE

The strategic development of Sales to multi-national Travel Management Companies (TMCs) and multi-national corporations driving high volume & high value revenue within the business travel sector. The...UAE
Thu-Jul-2009PROJECT FINANCE MANAGER  

Posted By: Arabian Bemco Contracting Company Limited 

Category: Saudi Arabia

PROJECT FINANCE MANAGER Required for a company in Jeddah, SAUDI ARABIA RESPONSIBILITIES: The successful candidate will assume the following responsibilities: A self starting and highly motivated...Saudi Arabia
Thu-Jul-2009MECHANICAL ENGINEER  

Posted By: ahemmed 

Category: Saudi Arabia

A CONSULTANCY COMPANY, JEDDAH, SAUDI ARABIA SEEKS THE SERVICES OF FULL TlME MECHANICAL ENGINEER With 7 to 10 years experience in: • Installation, Operation & Maintenance of all Equipments. • Ma...Saudi Arabia
Thu-Jul-2009CIVIL ENGINEER  

Posted By: ahemmed 

Category: Saudi Arabia

A CONSULTANCY COMPANY, JEDDAH, SAUDI ARABIA SEEKS THE SERVICES OF FULL TlME CIVIL ENGINEER With 7 to 10 years experience In: • Project Management • Preparation & Presentation of Bid Documents. ...Saudi Arabia
Thu-Jul-2009Group Manager - Claims  

Posted By: ali 

Category: Qatar

Doha Bank Assurance Company LLC A 100% owned subsidiary of Doha Bank Authorized by the QFC Regulatory Authority Applications for the following position is invited from insurance professionals for ...Qatar
Thu-Jul-2009Head - Energy and Aviation Underwriting  

Posted By: ali 

Category: Qatar

Doha Bank Assurance Company LLC A 100% owned subsidiary of Doha Bank Authorized by the QFC Regulatory Authority Applications for the following position is invited from insurance professionals for ...Qatar
Thu-Jul-2009Head - Family Takaful  

Posted By: ali 

Category: Qatar

Doha Bank Assurance Company LLC A 100% owned subsidiary of Doha Bank Authorized by the QFC Regulatory Authority Applications for the following position is invited from insurance professionals for ...Qatar
Thu-Jul-2009Deputy Head - Finance  

Posted By: ali 

Category: Qatar

Doha Bank Assurance Company LLC A 100% owned subsidiary of Doha Bank Authorized by the QFC Regulatory Authority Applications for the following position is invited from insurance professionals for t...Qatar
Thu-Jul-2009Deputy Head  

Posted By: ali 

Category: Qatar

Doha Bank Assurance Company LLC A 100% owned subsidiary of Doha BankAuthorized by the QFC Regulatory Authority Applications for the following position is invited from insurance professionals for t...Qatar
Thu-Jul-2009HEAD OF COLLECTIONS AND RECOVERIES  

Posted By: mansoor 

Category: Bahrain

A major Bahraini Financial Institution is looking to hire a HEAD OF COLLECTIONS AND RECOVERIES to manage its receivable portfolio. The ideal candidate will be a Bahraini national and Collec...Bahrain1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | Next ->

HR Interview Questions and Answers

Jobilla Home > The Job Seeker Centre > Job Hunting Advice

Pages: [1]

Mark Read  |  Notify  |  New Topic  |  Post new poll

Subject

Started by

Replies

Views

Last post 

Tips to Crack Infosys Test mahesh0

81June 29, 2009, 02:16:24 PM

by mahesh

10 Days Guide to Crack INFOSYS (Infy) mahesh0

25June 29, 2009, 02:15:17 PM

by mahesh

Secure your Job - Making a Powerful Impression Serena

074

June 26, 2009, 04:16:47 PM

by Serena

Update Your Resume Regularly! Always Be Prepared! hadeeb

055

June 26, 2009, 04:13:43 PM

by hadeeb

9 Tips for Better Online Job Hunting Nihal

055

June 26, 2009, 04:10:56 PM

by Nihal

What Your Horoscope Says About Your Career Vasil

061

June 26, 2009, 04:09:47 PM

by Vasil

Making Cold-Calling Successful varun

029

June 26, 2009, 04:07:41 PM

by varun

9 Rules of All Successful Job Hunters hidash

052

June 26, 2009, 04:05:54 PM

by hidash

Not Another Rejection! pratheesh

015

June 26, 2009, 04:04:21 PM

by pratheesh

7 Networking Tips for Shy Job Seekers Dijith

034

June 26, 2009, 04:01:40 PM

by Dijith

Top 10 Tips for Attending Career and Job Fairs Safeer c

022

June 26, 2009, 03:45:30 PM

by Safeer c

4 Strategies to Build Your Brand for Success sameer

028

June 26, 2009, 03:41:44 PM

by sameer

4 Steps to Asking for A Raise Ranbeer

027

June 26, 2009, 03:40:49 PM

by Ranbeer

5 Ways to Jump Start Your Career Before Graduation George

032

June 24, 2009, 02:57:34 PM

by George

Half of All Successful Job Hunts Result from NetworkingJennifer

029

June 24, 2009, 02:55:58 PM

by Jennifer

Beating the System Shamna

019

June 24, 2009, 02:51:37 PM

by Shamna

Expand your network by sending thank you letters Shafeek

023

June 24, 2009, 02:47:37 PM

by Shafeek

MARKETING YOURSELF WITH INTERNAL AND EXTERNAL PROMOTIONS Arshad

028

June 24, 2009, 02:45:16 PM

by Arshad

Getting some work experience Yahiya p

023

June 24, 2009, 02:43:07 PM

by Yahiya p

Finding a Job Vineetha

046

June 24, 2009, 02:42:19 PM

by Vineetha

3 Reasons Not to Waste Your Time Applying for Just Any Jobashyan0

37June 19, 2009, 06:22:52 PM

by ashyan

Good Ole' Fashion Job Search Tips ashyan0

25June 19, 2009, 06:19:59 PM

by ashyan

5 Top Tips To Protect yourself against Job Fraud tomcy0

36June 13, 2009, 01:16:55 PM

by tomcy

Job interview woes Gurupeet0

68June 13, 2009, 11:16:21 AM

by GurupeetPages: [1]

Mark Read  |  Notify  |  New Topic  |  Post new pollJobilla Home > The Job Seeker Centre > Job Hunting Advice

5a.

Re: (unknown)

Posted by: "Asis Pattisahusiwa" asisphysic04@gmail.com   aziz_physic04

Tue Jul 21, 2009 4:33 am (PDT)



apa harus pake Borland C++? kalo nggak, banyak juga kok alternatifnya. salah
satunya DevC++ yang berlisensi gratis.
Surfer itu kalo nggak salah program grafik ya? dimana kalo mau memplot suatu
area harus menggunakan bahasa Basic. coba deh dicari melalui P2P (pear to
pear) biasanya ada [nggak terlalu yakin :) ].
nggak coba pake Matlab?
Selamat berselancar!!!!
--
Asis Pattisahusiwa

Learn, Try, and be a Master
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Non Sibi

Sed Patriae

Support Navy Kids

And Our Country

Y! Groups blog

The place to go

to stay informed

on Groups news!

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: