Selasa, 28 Juli 2009

[daarut-tauhiid] Hari Akhir, Tahapan Akhir Kehidupan Manusia

 

Hari Akhir, Tahapan Akhir Kehidupan Manusia

Saudaraku se-Islam -yang semoga selalu mendapatkan rahmat dan taufik Allah
Ta'ala-. Di antara rukun iman yang wajib diimani oleh seorang muslim
adalah beriman kepada hari Akhir. Disebut hari akhir karena tidak ada lagi
hari sesudahnya.

Setiap manusia akan menghadapi lima tahapan kehidupan yaitu mulai dari
[1] sesuatu yang tidak ada, kemudian
[2] berada dalam kandungan, kemudian
[3] berada di alam dunia, kemudian
[4] memasuki alam barzakh (alam kubur) dan terakhir
[5] memasuki kehidupan akhirat.
Dan hari akhir inilah tahapan akhir kehidupan manusia. (Lihat Syarh Al
Aqidah Al Wasithiyah, Ibnu Utsaimin, 352)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Aqidah Wasithiyah mengatakan bahwa
bentuk keimanan kepada hari akhir adalah beriman mengenai perkara-perkara
setelah kematian sebagaimana yang telah diberitakan oleh Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam. Keimanan ini mencakup keimanan kepada cobaan
(pertanyaan) di alam kubur, adzab dan nikmat kubur, hari berbangkit dan
dikumpulkannya manusia di padang mahsyar, penimbangan amalan, pembukaan
catatan amal, hisab (perhitungan), Al Haudh (telaga Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam), Shiroth (jembatan), syafa'at, surga dan neraka. (Lihat
Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, Yazid bin Abdil Qodir Jawas, 176)

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sebagian dari keimanan di
atas. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
Keimanan terhadap Hari Berbangkit
Saudaraku, setelah sangkakala ditiup dengan tiupan pertama, maka semua
yang berada di langit dan di bumi akan mati kecuali yang dikehendaki
Allah. Lalu disusul dengan tiupan yang kedua, maka manusia akan segera
bangkit untuk menunggu keputusannya masing-masing. Itulah hari berbangkit.

Kebangkitan adalah kebenaran yang pasti, kebenaran yang ditunjukkan oleh
Al-Kitab, As-Sunnah dan berdasarkan kesepakatan umat Islam. Allah Ta'ala
berfirman (yang artinya),
"Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di
hari Kiamat". (QS. Al-Mu'minun [23] : 15-16).
Orang yang bertakwa yang mentauhidkan, mentaati Allah dan Rasul-Nya akan
dikumpulkan sebagai tamu terhormat, sedangkan orang yang durhaga karena
berbuat syirik dan maksiat akan digiring dalam keadaan kehausan seperti
hewan ternak. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya),
"(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada
Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai utusan terhormat dan Kami akan menggiring
orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga." (QS.
Maryam [19] : 85-86).
Sufyan Ats Tsauri mengatakan mereka (orang beriman) akan datang dengan
mengendarai unta betina –semoga Allah memudahkan kondisi kita kelak
seperti ini-. (Lihat Ma'arijul Qobul, II/186 dan Aysarut Tafasir, 741)
Perhatikanlah kondisi manusia tatkala hari dikumpulkannya mereka.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
"Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun menghadap Allah Ta'ala
dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang (tidak berpakaian) dan tidak
disunat (dikhitan)". (HR. Bukhari & Muslim).
Urusan pada hari itu sangat menyibukkan dan tidak mungkin satu sama lain
saling memandang aurat yang lainnya.
Aisyah radhiyallahu 'anha tatkala mendengar sabda Nabi ini, dia
mengatakan,"Ya Rasulullah, apakah kami satu sama lain saling memandangi
aurat?" Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan firman
Allah Ta'ala (yang artinya),"Setiap orang dari mereka pada hari itu
mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (QS. 'Abasa [80] : 37) (HR.
Tirmidzi, hasan shohih. Lihat Ma'arijul Qobul II/185)
Keimanan terhadap Adanya Hisab (Perhitungan)

Hisab adalah diperlihatkannya amalan manusia oleh Allah Ta'ala. Hal ini
adalah suatu yang pasti dan tidak boleh diingkari. Allah berfirman (yang
artinya),

"Sesungguhnya kepada Kamilah mereka kembali, kemudian sesungguhnya
kewajiban Kamilah menghisab mereka" (QS. Al Ghasyiyah [88]: 25-26).

Bagaimana seorang mukmin dihisab? Allah akan bersendirian dengan seorang
mukmin tanpa seorang pun yang melihatnya. Allah akan membuatnya mengakui
dosa-dosanya dengan mengatakan kepadanya : "Engkau telah melakukan
demikian dan demikian ... " sehingga dia mengakui dan mengenal
dosa-dosanya itu. Kemudian Allah katakan,

"Aku tutup dosamu di dunia dan Aku mengampunimu hari ini." Lalu bagaimana
dengan orang-orang kafir? Orang-orang kafir, mereka tidak akan dihisab
(diperhitungkan) sebagaimana orang yang ditimbang kebaikan dan
kejelekannya karena kebaikan orang kafir tidak teranggap. (Syarh Al Aqidah
Al Wasithiyah, 383)

Ingatlah! Setiap perbuatan dan tingkah laku kita hingga yang remeh
sekalipun akan dicatat pada kitab amalan. Allah Ta'ala berfirman (yang
artinya),

"Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil
dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka
dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak
menganiaya seorang pun juga." (QS. Al Kahfi [18] :49).

Kitab tersebut akan memuat amalan kebaikan dan kejelekan yang telah kita
lakukan di dunia. Kitab tersebut akan diambil di sisi kanan dan kiri. Maka
sungguh beruntung orang mukmin yang mendapat kitab tersebut dengan tangan
kanannya dan dia akan sangat berbahagia. Dan sangat merugilah orang kafir
yang mendapatkan catatan amalnya dengan tangan kirinya dan dia akan
celaka.
Setiap orang bersama dengan amalan dan kitab amalannya akan ditimbang di
suatu mizan (timbangan) yang memiliki dua daun timbangan.

"Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia
berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan
timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah."
(QS. Al Qari'ah [101] : 6-9)

Keimanan terhadap Surga dan Neraka
Sebelum memasuki surga atau neraka, manusia akan melewati Shiroth yaitu
jembatan yang direntangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati
ummat manusia. Orang beriman akan berjalan melalui shiroth sesuai dengan
amalan mereka sedangkan orang kafir langsung masuk dalam neraka tanpa
melewati shiroth. Di antara mereka ada yang berjalan sekejap mata, ada
yang secepat kilat, ada yang secepat hembusan angin, ada pula yang
berjalan secepat kuda, ada pula yang berjalan seperti penunggang unta, ada
yang dengan berlari, ada yang dengan berjalan santai, ada yang dengan
merangkak, dan ada pula yang jatuh dalam neraka, na'udzu billah.
Berjalan di shiroth tersebut bukanlah ikhtiyar (usaha) manusia. Seandainya
hal itu merupakan usaha mereka, tentu mereka akan berjalan melewati
shiroth dengan cepat. Akan tetapi mereka hanya bisa melewatinya tergantung
dari amalannya di dunia. Barangsiapa yang bersegera melakukan amalan
sesuai dengan petunjuk Rasul, maka dia akan semakin cepat dalam melewati
shiroth.
Sebaliknya barangsiapa yang semakin lambat dalam melakukan amalan, maka
dia akan semakin lambat pula dalam melewati shiroth. Ingatlah 'al jaza'
min jinsil 'amal' (Balasan itu tergantung dari amal perbuatan)! (Lihat
Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, 386-387)
Barangsiapa yang selamat melewati shiroth ini maka dia akan masuk surga.
Dan yang pertama kali meminta dibukakan pintu surga adalah Nabi kita
Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak ada yang masuk ke surga
sebelum beliau shallallahu 'alaihi wa sallam (HR. Muslim). Dan umat yang
pertama kali akan memasuki surga adalah umat Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wa sallam.
Lalu apakah surga dan neraka saat ini sudah ada? Menurut aqidah yang
benar, surga dan neraka saat ini sudah ada sebagaimana firman Allah Ta'ala
(yang artinya),
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa." (QS. Ali Imran [3] : 133)
dan firman Allah Ta'ala yang artinya,
"Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk
orang-orang yang kafir." (QS. Ali Imran [3] : 131)
Lihatlah bagaimana indahnya surga yang tidak bisa dibayangkan. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman,
"Surga itu disediakan bagi orang-orang sholih, kenikmatan di dalamnya
tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan
tidak pula pernah terlintas dalam hati. Maka bacalah jika kalian
menghendaki firman Allah Ta'ala (yang artinya),"Tak seorangpun mengetahui
berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi
mereka, atas apa yang mereka kerjakan." (QS. As Sajdah [32] : 17) (HR.
Bukhari & Muslim)
Dan lihatlah dahsyatnya neraka sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam sabdakan,
"Panas api kalian di dunia hanya 1/70 bagian dari panas api jahannam."
(HR. Bukhari). Subhanallah!! Berarti sangat dahsyat sekali siksaan di
dalamnya.

Saudaraku, ingatlah akan hari di mana kita akan dikembalikan kepada Dzat
yang telah menciptakan kita, hari di mana semua perbuatan kita akan
dihisab. Maka renungkanlah perkataan sahabat Ali bin Abi Tholib
radhiyallahu 'anhu,
"Sesungguhnya hari ini adalah hari beramal dan bukanlah hari hisab
(perhitungan), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari hisab
(perhitungan) dan bukanlah hari beramal lagi." (HR. Bukhari secara
mu'allaq, Ma'arijul Qobul II/106)

Ya Allah, kami meminta kepada Engkau surga dan amalan yang akan
mengantarkan kami kepadanya.
Dan kami berlindung kepada Engkau (Ya Allah) dari neraka dan amalan yang
akan mengantarkan kami kepadanya.
Dan kami memohon kepada-Mu agar menjadikan setiap apa yang Engkau
takdirkan bagi kami adalah baik.
Amin Ya Mujibbad Da'awat.
Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihaat, wa shollallahu 'ala
Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam.

***
Penulis : Muhammad Abduh Tuasikal

----------------------------------------------------------
ABN AMRO Bank N.V. is a subsidiary undertaking of The Royal Bank of Scotland Group plc. This message (including any attachments) is confidential and may be privileged. If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail and delete this message from your system. Any unauthorised use or dissemination of this message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. ABN AMRO Bank N.V, which has its seat at Amsterdam, the Netherlands, and is registered in the Commercial Register under number 33002587, including its group companies, shall not be liable for the improper or incomplete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt or damage to your system. ABN AMRO Bank N.V. (or its group companies) does not guarantee that the integrity of this communication has been maintained nor that this communication is free of viruses, interceptions or interference.
----------------------------------------------------------

__________________________________________________________
This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System.
For more information please visit http://www.messagelabs.com/email
__________________________________________________________

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Search Ads

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Mental Health

Learn More

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: