Hari Akhir, Tahapan Akhir Kehidupan Manusia
 
 Saudaraku se-Islam -yang semoga selalu mendapatkan rahmat dan taufik Allah 
 Ta'ala-. Di antara rukun iman yang wajib diimani oleh seorang muslim 
 adalah beriman kepada hari Akhir. Disebut hari akhir karena tidak ada lagi 
 hari sesudahnya. 
 
 Setiap manusia akan menghadapi lima tahapan kehidupan yaitu mulai dari 
 [1] sesuatu yang tidak ada, kemudian 
 [2] berada dalam kandungan, kemudian 
 [3] berada di alam dunia, kemudian 
 [4] memasuki alam barzakh (alam kubur) dan terakhir 
 [5] memasuki kehidupan akhirat. 
 Dan hari akhir inilah tahapan akhir kehidupan manusia. (Lihat Syarh Al 
 Aqidah Al Wasithiyah, Ibnu Utsaimin, 352)
  
 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Aqidah Wasithiyah mengatakan bahwa 
 bentuk keimanan kepada hari akhir adalah beriman mengenai perkara-perkara 
 setelah kematian sebagaimana yang telah diberitakan oleh Nabi shallallahu 
 'alaihi wa sallam. Keimanan ini mencakup keimanan kepada cobaan 
 (pertanyaan) di alam kubur, adzab dan nikmat kubur, hari berbangkit dan 
 dikumpulkannya manusia di padang mahsyar, penimbangan amalan, pembukaan 
 catatan amal, hisab (perhitungan)
 'alaihi wa sallam), Shiroth (jembatan), syafa'at, surga dan neraka. (Lihat 
 Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, Yazid bin Abdil Qodir Jawas, 176)
  
 Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sebagian dari keimanan di 
 atas. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
  Keimanan terhadap Hari Berbangkit
 Saudaraku, setelah sangkakala ditiup dengan tiupan pertama, maka semua 
 yang berada di langit dan di bumi akan mati kecuali yang dikehendaki 
 Allah. Lalu disusul dengan tiupan yang kedua, maka manusia akan segera 
 bangkit untuk menunggu keputusannya masing-masing. Itulah hari berbangkit. 
 
 Kebangkitan adalah kebenaran yang pasti, kebenaran yang ditunjukkan oleh 
 Al-Kitab, As-Sunnah dan berdasarkan kesepakatan umat Islam. Allah Ta'ala 
 berfirman (yang artinya),
 "Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di 
 hari Kiamat". (QS. Al-Mu'minun [23] : 15-16). 
 Orang yang bertakwa yang mentauhidkan, mentaati Allah dan Rasul-Nya akan 
 dikumpulkan sebagai tamu terhormat,  sedangkan orang yang durhaga karena 
 berbuat syirik dan maksiat akan digiring dalam keadaan kehausan seperti 
 hewan ternak. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya),
 "(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada 
 Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai utusan terhormat dan Kami akan menggiring 
 orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga." (QS. 
 Maryam [19] : 85-86).  
 Sufyan Ats Tsauri mengatakan mereka (orang beriman) akan datang dengan 
 mengendarai unta betina –semoga Allah memudahkan kondisi kita kelak 
 seperti ini-. (Lihat Ma'arijul Qobul, II/186 dan Aysarut Tafasir, 741)
 Perhatikanlah kondisi manusia tatkala hari dikumpulkannya mereka. 
 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
 "Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun menghadap Allah Ta'ala 
 dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang (tidak berpakaian) dan tidak 
 disunat (dikhitan)". (HR. Bukhari & Muslim). 
 Urusan pada hari itu sangat menyibukkan dan tidak mungkin satu sama lain 
 saling memandang aurat yang lainnya. 
 Aisyah radhiyallahu 'anha tatkala mendengar sabda Nabi ini, dia 
 mengatakan,"Ya Rasulullah, apakah kami satu sama lain saling memandangi 
 aurat?" Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan firman 
 Allah Ta'ala (yang artinya),"Setiap orang dari mereka pada hari itu 
 mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (QS. 'Abasa [80] : 37) (HR. 
 Tirmidzi, hasan shohih. Lihat Ma'arijul Qobul II/185) 
 Keimanan terhadap Adanya Hisab (Perhitungan)
 
 Hisab adalah diperlihatkannya amalan manusia oleh Allah Ta'ala. Hal ini 
 adalah suatu yang pasti dan tidak boleh diingkari. Allah berfirman (yang 
 artinya), 
 
 "Sesungguhnya kepada Kamilah mereka kembali, kemudian sesungguhnya 
 kewajiban Kamilah menghisab mereka" (QS. Al Ghasyiyah [88]: 25-26). 
 
 Bagaimana seorang mukmin dihisab? Allah akan bersendirian dengan seorang 
 mukmin tanpa seorang pun yang melihatnya. Allah akan membuatnya mengakui 
 dosa-dosanya dengan mengatakan kepadanya : "Engkau telah melakukan 
 demikian dan demikian ... " sehingga dia mengakui dan mengenal 
 dosa-dosanya itu. Kemudian Allah katakan,
 
 "Aku tutup dosamu di dunia dan Aku mengampunimu hari ini." Lalu bagaimana 
 dengan orang-orang kafir? Orang-orang kafir, mereka tidak akan dihisab 
 (diperhitungkan) sebagaimana orang yang ditimbang kebaikan dan 
 kejelekannya karena kebaikan orang kafir tidak teranggap. (Syarh Al Aqidah 
 Al Wasithiyah, 383) 
 
 Ingatlah! Setiap perbuatan dan tingkah laku kita hingga yang remeh 
 sekalipun akan dicatat pada kitab amalan. Allah Ta'ala berfirman (yang 
 artinya),
 
 "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil 
 dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka 
 dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak 
 menganiaya seorang pun juga." (QS. Al Kahfi [18] :49). 
 
 Kitab tersebut akan memuat amalan kebaikan dan kejelekan yang telah kita 
 lakukan di dunia. Kitab tersebut akan diambil di sisi kanan dan kiri. Maka 
 sungguh beruntung orang mukmin yang mendapat kitab tersebut dengan tangan 
 kanannya dan dia akan sangat berbahagia. Dan sangat merugilah orang kafir 
 yang mendapatkan catatan amalnya dengan tangan kirinya dan dia akan 
 celaka. 
 Setiap orang bersama dengan amalan dan kitab amalannya akan ditimbang di 
 suatu mizan (timbangan) yang memiliki dua daun timbangan. 
 
 "Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia 
 berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan 
 timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah." 
 (QS. Al Qari'ah [101] : 6-9)
 
 Keimanan terhadap Surga dan Neraka
 Sebelum memasuki surga atau neraka, manusia akan melewati Shiroth yaitu 
 jembatan yang direntangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati 
 ummat manusia. Orang beriman akan berjalan melalui shiroth sesuai dengan 
 amalan mereka sedangkan orang kafir langsung masuk dalam neraka tanpa 
 melewati shiroth. Di antara mereka ada yang berjalan sekejap mata, ada 
 yang secepat kilat, ada yang secepat hembusan angin, ada pula yang 
 berjalan secepat kuda, ada pula yang berjalan seperti penunggang unta, ada 
 yang dengan berlari, ada yang dengan berjalan santai, ada yang dengan 
 merangkak, dan ada pula yang jatuh dalam neraka, na'udzu billah.
 Berjalan di shiroth tersebut bukanlah ikhtiyar (usaha) manusia. Seandainya 
 hal itu merupakan usaha mereka, tentu mereka akan berjalan melewati 
 shiroth dengan cepat. Akan tetapi mereka hanya bisa melewatinya tergantung 
 dari amalannya di dunia. Barangsiapa yang bersegera melakukan  amalan 
 sesuai dengan petunjuk Rasul, maka dia akan semakin cepat dalam melewati 
 shiroth. 
 Sebaliknya barangsiapa yang semakin lambat dalam melakukan amalan, maka 
 dia akan semakin lambat pula dalam melewati shiroth. Ingatlah 'al jaza' 
 min jinsil 'amal' (Balasan itu tergantung dari amal perbuatan)! (Lihat 
 Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, 386-387) 
 Barangsiapa yang selamat melewati shiroth ini maka dia akan masuk surga. 
 Dan yang pertama kali meminta dibukakan pintu surga adalah Nabi kita 
 Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak ada yang masuk ke surga 
 sebelum beliau shallallahu 'alaihi wa sallam (HR. Muslim). Dan umat yang 
 pertama kali akan memasuki surga adalah umat Nabi Muhammad shallallahu 
 'alaihi wa sallam.
 Lalu apakah surga dan neraka saat ini sudah ada? Menurut aqidah yang 
 benar, surga dan neraka saat ini sudah ada sebagaimana firman Allah Ta'ala 
 (yang artinya),
 "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang 
 luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang 
 yang bertakwa." (QS. Ali Imran [3] : 133)
 dan firman Allah Ta'ala yang artinya,
 "Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk 
 orang-orang yang kafir." (QS. Ali Imran [3] : 131) 
 Lihatlah bagaimana indahnya surga yang tidak bisa dibayangkan. Rasulullah 
 shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman,
 "Surga itu disediakan bagi orang-orang sholih, kenikmatan di dalamnya 
 tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan 
 tidak pula pernah terlintas dalam hati. Maka bacalah jika kalian 
 menghendaki firman Allah Ta'ala (yang artinya),"Tak seorangpun mengetahui 
 berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi 
 mereka, atas apa yang mereka kerjakan." (QS. As Sajdah [32] : 17) (HR. 
 Bukhari & Muslim) 
 Dan lihatlah dahsyatnya neraka sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa 
 sallam sabdakan,
 "Panas api kalian di dunia hanya 1/70 bagian dari panas api jahannam." 
 (HR. Bukhari).  Subhanallah!
 dalamnya. 
 
 Saudaraku, ingatlah akan hari di mana kita akan dikembalikan kepada Dzat 
 yang telah menciptakan kita, hari di mana semua perbuatan kita akan 
 dihisab. Maka renungkanlah perkataan sahabat Ali bin Abi Tholib 
 radhiyallahu 'anhu, 
 "Sesungguhnya hari ini adalah hari beramal dan bukanlah hari hisab 
 (perhitungan)
 (perhitungan) dan bukanlah hari beramal lagi." (HR. Bukhari secara 
 mu'allaq, Ma'arijul Qobul II/106)
 
 Ya Allah, kami meminta kepada Engkau surga dan amalan yang akan 
 mengantarkan kami kepadanya. 
 Dan kami berlindung kepada Engkau (Ya Allah) dari neraka dan amalan yang 
 akan mengantarkan kami kepadanya. 
 Dan kami memohon kepada-Mu agar menjadikan setiap apa yang Engkau 
 takdirkan bagi kami adalah baik. 
 Amin Ya Mujibbad Da'awat. 
 Alhamdulillahilladz
 Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam.
 
 ***
 Penulis : Muhammad Abduh Tuasikal
 
 ------------
 ABN AMRO Bank N.V. is a subsidiary undertaking of The Royal Bank of Scotland Group plc. This message (including any attachments) is confidential and may be privileged. If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail and delete this message from your system. Any unauthorised use or dissemination of this message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. ABN AMRO Bank N.V, which has its seat at Amsterdam, the Netherlands, and is registered in the Commercial Register under number 33002587, including its group companies, shall not be liable for the improper or incomplete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt or damage to your system. ABN AMRO Bank N.V. (or its group companies) does not guarantee that the integrity of this communication has been maintained nor that this communication is free of viruses, interceptions or interference.
 ------------
 
 ____________
 This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System.
 For more information please visit http://www.messagel
 ____________
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
 
 Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar