Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- Re: (Etalase) Novel Sulungku: Lintang Gumebyar From: Lia Octavia
- 1b.
- Re: (Etalase) Novel Sulungku: Lintang Gumebyar From: patisayang
- 2a.
- [Maklumat] Label Istilah Judul Posting From: Lia Octavia
- 2b.
- Bls: [sekolah-kehidupan] [Maklumat] Label Istilah Judul Posting From: bujang kumbang
- 3a.
- Re: [Kelana] Menyapa Singapura From: galih@asmo.co.id
- 3b.
- Re: [Kelana] Menyapa Singapura From: novi_ningsih
- 3c.
- Re: [Kelana] Menyapa Singapura From: hariyanty thahir
- 3d.
- Re: [Kelana] Menyapa Singapura From: fil_ardy
- 3e.
- Re: [Kelana] Menyapa Singapura From: abdul azis
- 4a.
- Re: [catcil] First Day School From: april_reto
- 4b.
- Re: [catcil] First Day School From: hariyanty thahir
- 4c.
- Re: [catcil] First Day School From: abdul azis
- 4d.
- Re: [catcil] First Day School From: Mimin
- 5a.
- Re: (Catcil) FB, BB, & Digital Colonization From: galih@asmo.co.id
- 6a.
- (Catcil) KORBAN FACEBOOK ITU TERNYATA AKU! From: fiyan arjun
- 6b.
- Re: (Catcil) KORBAN FACEBOOK ITU TERNYATA AKU! From: Satriyo
- 7a.
- Re: [Etalase] Selamat, Ugik! From: Sugeanti Madyoningrum
- 7b.
- Re: [Etalase] Selamat, Ugik! From: abdul azis
- 8.
- (Tip N Trik) CARA MENGHINDARI DARI OKNUM FACEBOOK From: fiyan arjun
- 9a.
- Bls: [Kelana] Menyapa Singapura From: bujang kumbang
- 10a.
- Re: Bls: [sekolah-kehidupan] [Etalase] Buka Penerbitan From: veby
- 11a.
- Re: [catatankaki] Kehilangan Pena From: fil_ardy
- 11b.
- Re: [catatankaki] Kehilangan Pena From: abdul azis
- 12.
- [Inspirasi] Ketika teknologi peduli untuk mereka.....makhluk ciptaan From: humairayusuf
- 13a.
- Re: (Ruang Keluarga) Jalan-jalan Pagi Mengasah Kecerdasan Naturalis From: fil_ardy
Messages
- 1a.
-       Re: (Etalase) Novel Sulungku: Lintang GumebyarPosted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialiaWed Jul 29, 2009 8:47 pm (PDT)
 alhamdulillah.. selamat ya, Mbak Indar... ^_^ 
 apakah ini buku hasil proyek laskar pelangi yang dicanangkan Pak Sinang
 tahun lalu, Mbak?
 
 salam
 Lia
 
 2009/7/30 Indarwati Indarpati <patisayang@yahoo.com >
 
 >
 >
 > Judul: Lintang Gumebyar
 >
 > Penulis: Indarpati
 >
 > Penerbit: Masmedia Buana Pustaka
 >
 > Harga: Rp 35.000,-
 >
 >
 >
 > Lintang, sungguh hatiku gerimis membaca kisah hidupmu ini. Setelah kau
 > penuhi pinta ibumu untuk menjadi penyanyi dangdut, kenapa beliau justru
 > menjerumuskanmu sedemikian rupa? Tidakkah ibumu sadar betapa kau sebenarnya
 > tak suka menjadi bintang panggung di pentas-pentas dangdut sekitar wilayah
 > Pantura? Engkau hanya ingin menjadi remaja biasa yang menyelesaikan SMU lalu
 > kuliah. Sayang, impianmu itu harus terpenggal ketika seorang laki-laki
 > bertopeng merenggut milikmu yang paling berharga lalu meninggalkan sesuatu
 > yang belum siap kau menghadapinya. Kusumpahserapahi Kukuh yang tak kukuh
 > pada nuraninya, yang dengan dalih meraih keinginan terpendam harus
 > memenggal mimpi seorang remaja, dirimu.
 >
 >
 >
 > Tapi kau benar Lintang, bahwa hidup harus terus berjalan, meski itu berarti
 > kau harus lari. Surabaya adalah kota tujuanmu. Sayang, dia ternyata tak
 > seramah yang kau kira. Bahkan di hari pertama kau telah digores
 > kekejamannya. Tak bisa kubayangkan, sendirian dengan perutmu yang membesar
 > kau susuri gang hingga tersungkur di beranda sebuah rumah.
 >
 >
 >
 > Gusti Allah memang tidak *sare*, tidak alpa memperhatikan*, *Lintang. 
 > Beliau tahu, batas kemampuan hamba-Nya. Dipertemukannya kau dengan keluarga
 > sederhana itu, terutama dengan Langit yang kemudian diam-diam kau puja. Tapi
 > Lintang, batu kali dan batu permata memang tak sama. Meski esensinya tak
 > berbeda. Dari alam, dan akan kembali ke alam. Maka biarlah hukum alam yang
 > berbicara.
 >
 >
 >
 > Biarlah Langit bertanya pada nuraninya tentang cinta dan harga diri.
 > Biarlah orang-orang yang menyakitimu menemukan jalannya sendiri. Dan
 > tetaplah menjadi dirimu seperti itu. Aku salut padamu Lintang, yang tetap
 > tegar meski mendapat banyak cobaan. Yang tetap bermimpi meski tak lagi kau
 > gantungkan setinggi bintang di langit tinggi. Kau pilih berdamai dengan bumi
 > dan menjadikan mimpimu itu seperti kunang-kunang, senantiasa bersinar bagi
 > anak laki-laki tercintamu.
 >
 > ***
 >
 >
 >
 > Tidak mudah bagi seorang penulis untuk keluar dari ke'aku'annya, lalu lebur
 > menghayati karakter setiap tokohnya. Tapi Indarpati berhasil melakukannya
 > dengan gaya tulisan yang matang dan apik dalam *Lintang Gumebyar*.
 > Selamat untuk novel ini. (Retnadi Nur'aini, penulis *Let's Talk About
 > Friendship, Love, & Marriage, Ordinary Miracles*)
 >
 >
 >
 > Ceritanya gampang diikuti, gaya bahasanya keren banget, salut buat
 > penulisnya. (K. Bento, calon ayah yang jadi suka baca)
 >
 >
 >
 > *Lintang Gumebyar* adalah bukti cinta seorang Indar kepada Pati, kampung
 > halamannya. Ada jejak-jejak Tohari terasa dalam tiap lembarnya. Namun,
 > bedanya Indarpati mengisi cinta tersebut dengan semangat zamannya dan rasa
 > pembelaan yang kuat terhadap kaumnya. Setelah karya pertama Indarpati ini,
 > saya tak sabar menunggu buku keduanya. (Nursalam AR, penulis dan penerjemah,
 > www.nursalam.multiply. com) 
 >
 >
 >
 > Awal ceritanya biasa. Sampai di pertengahan mau kuhentikan membaca saja.
 > Gak kuat nahan sedih saat Lintang terlunta-lunta di Surabaya. Hamil lagi!
 > Ingat aku punya bayi. Eh endingnya apik juga. Lega (Antok, warga Bumi
 > Pesantenan Pati yang pernah mengais ilmu di Surabaya)
 >
 >
 >
 > Tersedia di toko-toko buku, tapi jika ingin beli langsung ke penulisnya
 > bisa. Caranya cukup ketik pesan plus nama dan alamatnya via SMS ke 0852 2516
 > 2626 atau via email ke patisayang@yahoo.com . Teman akan mendapat
 > konfirmasi berapa yang harus dibayar dan transfer ke bank mana. Buku akan
 > dikirim setelah ada konfirmasi pembayaran.
 >
 > Mudah bukan? Dengan menghemat waktu dan ongkos transport teman bisa
 > menikmati novel yang penuh sisi humanisme ini. So, ditunggu ya Thanks.
 >
 >
 >
 >
 > Indarwati
 > penulis novel Lintang Gumebyar dan editor lepas plus irt
 > curhatan http://lembarkertas.multiply. com 
 > kreasi tangan http://www.kedaicraft.com 
 > FB: indar7510@yahoo.com 
 >
 >
 >
 
- 1b.
-       Re: (Etalase) Novel Sulungku: Lintang GumebyarPosted by: "patisayang" patisayang@yahoo.com patisayangThu Jul 30, 2009 1:07 am (PDT)
 Sebenarnya antara ya dan tidak. Tidak karena dia kutulis 2007 lalu. Ya karena baru tahun ini kutawarkan ke penerbit (lagi) setelah kalah di sayembara novel DKJ. Penjual yang suka bikin dagangan tapi malas menawarkan ya aku ini. Makanya sekarang woro-woro, belajar jualan, belajar menghargai karya sendiri. Yuk beli...:)
 
 salam,
 Indar
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Lia Octavia <liaoctavia@com ...> wrote: 
 >
 > alhamdulillah.. selamat ya, Mbak Indar... ^_^ 
 > apakah ini buku hasil proyek laskar pelangi yang dicanangkan Pak Sinang
 > tahun lalu, Mbak?
 >
 > salam
 > Lia
 >
 > 2009/7/30 Indarwati Indarpati <patisayang@...> 
 >
 > >
 > >
 > > Judul: Lintang Gumebyar
 > >
 > > Penulis: Indarpati
 > >
 > > Penerbit: Masmedia Buana Pustaka
 > >
 > > Harga: Rp 35.000,-
 > >
 > >
 > >
 > > Lintang, sungguh hatiku gerimis membaca kisah hidupmu ini. Setelah kau
 > > penuhi pinta ibumu untuk menjadi penyanyi dangdut, kenapa beliau justru
 
 > >
 > > Indarwati
 > > penulis novel Lintang Gumebyar dan editor lepas plus irt
 > > curhatan http://lembarkertas.multiply. com 
 > > kreasi tangan http://www.kedaicraft.com 
 > > FB: indar7510@... 
 > >
 > >
 > >
 >
 
 
- 2a.
-       [Maklumat] Label Istilah Judul PostingPosted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialiaWed Jul 29, 2009 8:50 pm (PDT)
 Milis Sekolah Kehidupan yang berlandaskan prinsip "Comfort, Fun, And
 Welfare Home", memiliki banyak ruang kelas sebagai tempat belajarnya, maka
 diputuskan bahwa semua email yang dikirim ke milis ini *harus* mencantumkan
 label/istilah dalam subjek email, sesuai dengan panduan di bawah ini.
 
 Penggantian label/istilah ini akan disosialisasikan selama satu bulan penuh
 ke milis ini sehingga semua sahabat sudah terbiasa menggunakan istilah dalam
 subjek emailnya.
 
 Bagi sahabat yang tidak menggunakan label/istilah dalam subjek emailnya akan
 dimoderasi, supaya moderator bisa membantu mencantumkan label/istilah
 sebelum meneruskannya ke milis. Jika ada pertanyaan tentang penggunaan
 label/istilah ini, sila kirim email ke moderator.
 
 **Penggantian Istilah Judul Posting
 
 1. Istilah "Daftar Kelas" menjadi "*Jadwal Mata Pelajaran Seminggu*"
 2. Istilah "Resensi Buku" menjadi "*Ruang Baca"*
 3. Istilah "Resensi Film" menjadi " " *atau "Bioskop"*
 4. Istilah "Inspirasi dan Motivasi" menjadi "*Inspirasi"* dan atau * 
 "Motivasi*"
 5. Istilah "Wanita, Keluarga dan Rumahtangga" menjadi *"Ruang Keluarga"*
 6. Istilah "Pendidikan dan Anak" menjadi *"TeKa"*
 7. Istilah "Diary" menjadi *"Catcil"*
 8. Istilah "Puisi" menjadi *"Rampai"*
 9. Istilah "Diary Pekerja" menjadi *"Ruang Kantor"*
 10. Istilah "Penyejuk Iman" menjadi *"Mimbar" *
 11. Istilah "Sastra dan Seni" menjadi *" Bahasa"*
 12. Istilah apapun yang tak terdefinisi: *"Catatan Kaki"*
 13. Istilah donasi buku menjadi *"Perpustakaan"* 
 14. Istilah "Wirausaha" menjadi *"Garasi"*
 15. Istilah iuran SK menjadi *"Tabungan"*
 16. Istilah "Humor" menjadi *"Canda"*
 17. Istilah Postingan Fhoto2 Menjadi *"Galeri"*
 18. Penyambutan terhadap anggota milis yang baru Subjeknya: *"Ruang
 Tamu" *
 19. Tambahan subjek penulisan tiap minggu, utk artikel2 kesehatan *
 ("Sehat"),* juga artikel2 resensi musik *("Ruang Musik")*
 20. Bagi para anggota SK yg ingin promosi buku/ tulisan, bisa posting dgn
 subject: *"Etalase" *
 21. Bagi para anggota SK yang ingin berbagi kisah/catatan perjalanan,
 bisa diposting dengan subject *"Kelana" ***
 22. Bagi para anggota SK yang ingin mengumumkan
 kelahiran/kematian/pernikahan/ ulang tahun, bisa diposting dengan istilah 
 *"Lonceng" ***
 
 Bagi para anggota SK yang ingin mengumumkan ucapan syukur karena tulisan
 dimuat di media/dapat pekerjaan baru/dapat jodoh/dapat rejeki nomplok/lulus
 ujian/lulus kuliah/lulus sekolah, bisa diposting dengan istilah *"Prestasi"*
 
 Salam
 
 KABINET SEKOLAH KEHIDUPAN 2008-2010
 
 
- 2b.
-       Bls: [sekolah-kehidupan] [Maklumat] Label Istilah Judul PostingPosted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbangWed Jul 29, 2009 10:27 pm (PDT)
 kalo bisa ya dijadwalin aja siapa-siap aja siswa yg ikut nulis:
 seperti misalnya: Senin: Resensi Buku: tugasnya Mbak Rini terus minggu depan siapa? pokoknya seperti yg lalu. Ini just usul lho?
 Selasa: Inspirasi: tugasnya Mbak Jenny Yusuf pokoknya setiap minggu dirolling. Gimana?
 pokoknya begitu seterusnya deh...
 terima kasih!
 
 
 
 Milis
 Sekolah Kehidupan yang berlandaskan prinsip "Comfort,
 Fun, And Welfare Home", memiliki banyak ruang kelas sebagai tempat belajarnya,
 maka diputuskan bahwa semua email yang dikirim ke milis
 ini harus mencantumkan label/istilah
 dalam subjek email, sesuai dengan panduan di bawah ini.
 
 Penggantian label/istilah ini akan disosialisasikan selama satu bulan penuh ke
 milis ini sehingga semua sahabat sudah terbiasa menggunakan istilah dalam
 subjek emailnya.
 
 Bagi sahabat yang tidak menggunakan label/istilah dalam subjek
 emailnya akan dimoderasi, supaya moderator bisa membantu mencantumkan label/istilah
 sebelum meneruskannya ke milis. Jika ada pertanyaan tentang penggunaan label/istilah
 ini, sila kirim email ke moderator.
 
 Penggantian Istilah Judul Posting
 
 Istilah "Daftar
 Kelas" menjadi "Jadwal
 Mata Pelajaran Seminggu"Istilah "Resensi
 Buku" menjadi "Ruang
 Baca"Istilah "Resensi
 Film" menjadi " " atau
 "Bioskop"Istilah "Inspirasi
 dan Motivasi" menjadi "Inspirasi"
 dan atau "Motivasi"Istilah "Wanita,
 Keluarga dan Rumahtangga" menjadi "Ruang Keluarga"Istilah "Pendidikan
 dan Anak" menjadi "TeKa"Istilah "Diary"
 menjadi "Catcil"Istilah "Puisi"
 menjadi "Rampai"Istilah "Diary
 Pekerja" menjadi "Ruang
 Kantor"Istilah "Penyejuk
 Iman" menjadi "Mimbar"
 Istilah "Sastra dan
 Seni" menjadi "
 Bahasa" Istilah apapun yang tak
 terdefinisi: "Catatan
 Kaki"Istilah donasi buku
 menjadi "Perpustakaan"
 Istilah
 "Wirausaha" menjadi "Garasi"Istilah iuran SK menjadi "Tabungan"Istilah "Humor" menjadi "Canda"
 
 Istilah Postingan Fhoto2
 Menjadi "Galeri"Penyambutan terhadap
 anggota milis yang baru Subjeknya: "Ruang Tamu" Tambahan subjek penulisan
 tiap minggu, utk artikel2 kesehatan ("Sehat"),
 juga artikel2 resensi musik ("Ruang
 Musik") Bagi para anggota SK yg
 ingin promosi buku/ tulisan, bisa posting dgn subject:
 "Etalase" Bagi para anggota SK yang
 ingin berbagi kisah/catatan perjalanan, bisa diposting dengan subject "Kelana" Bagi para anggota SK yang
 ingin mengumumkan kelahiran/kematian/ pernikahan/ ulang tahun, bisa
 diposting dengan istilah "Lonceng"
 
 Bagi para anggota SK yang
 ingin mengumumkan ucapan syukur karena tulisan dimuat di media/dapat
 pekerjaan baru/dapat jodoh/dapat rejeki nomplok/lulus ujian/lulus
 kuliah/lulus sekolah, bisa diposting dengan istilah "Prestasi"
 
 Salam
 
 KABINET SEKOLAH KEHIDUPAN 2008-2010
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 _____________________ _________ _________ _________ _________ _ 
 Nama baru untuk Anda!
 Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
 Cepat sebelum diambil orang lain!
 http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ 
- 3a.
-       Re: [Kelana] Menyapa SingapuraPosted by: "galih@asmo.co.id" galih@asmo.co.idWed Jul 29, 2009 9:22 pm (PDT)
 Novi tunggu cerita apa nunggu oleh-olehnya....? 
 Hayo ngaku...?
 
 Mba Lia, kok aku baru tau yah kala dirimu ke Singapura??
 *WING*
 
 
 
 
 
 "novi_ningsih" <novi_ningsih@yahoo.com >
 Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 07/30/2009 10:39 AM
 Please respond to
 sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 
 
 To
 sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 cc
 
 Subject
 [sekolah-kehidupan] Re: [Kelana] Menyapa Singapura
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 menyapamu mbak Lia :)
 tfs udah berbagi cerita perjalanannya
 aku masih menunggu cerita-cerita lainnya lagi :)
 
 pasti seru, ya, mbak :)
 
 salam
 
 Novi
 
 -- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Lia Octavia <liaoctavia@com ...> 
 wrote:
 >
 > *Menyapa Singapura*
 >
 > *Oleh Lia Octavia*
 >
 >
 >
 > Menyapamu Singapura, adalah rangkaian asa dan cinta yang
 > terserak di balik tiket sebuah penerbangan asing yang telah kudapatkan
 sejak
 > hampir dua bulan yang lalu. Sebuah mimpi yang menjelma nyata di
 > tengah-tengah tumpukan kesibukan kerja di kantor dan rimbunan amanah
 > beberapa organisasi serta lahirnya beberapa buku yang kukerjakan bersama
 > teman-teman sejak awal tahun ini. Perjalanan yang direncanakan
 sesederhana
 > mungkin dan sehemat mungkin membuatku harus melupakan niat untuk
 menghubungi
 > teman-teman dan sanak kerabatku yang bermukim di bumimu, yang pasti akan
 > langsung menjamuku dengan nyaman. Juga harus melupakan niat untuk
 > menghubungi biro perjalanan langgananku karena pasti mereka akan
 menyediakan
 > akomodasi yang juga nyaman bagiku. Mereka yang selalu menyediakan
 apa-apa
 > yang kubutuhkan pada saat aku hanya tinggal mengatakannya.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah salah satu usahaku untuk hanya mengandalkan
 Allah
 > dalam setiap langkah kakiku. Mulai dari memesan penginapan sejak
 jauh-jauh
 > hari hingga mempelajari peta serta rute yang dilewati MRT untuk mencapai
 > tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi. Juga menyediakan uang kontan
 > serta membawa sesedikit mungkin barang-barang agar memudahkanku untuk
 > berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Hari-hari sibuk
 > mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhirnya hari yang dinanti itu
 tiba
 > juga. Aku juga akan singgah di Johor, Malaka, dan Kuala Lumpur selama
 > seminggu perjalanan ini.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah senyum yang terkembang dari wajah-wajah asing
 > yang senantiasa membantuku melewati senja di bandara Soekarno Hatta.
 Senyum
 > yang terus merekah hingga aku menginjakkan kaki di bumimu, Singapura,
 malam
 > ini. Dari para petugas imigrasi yang penuh disiplin memeriksa
 barang-barang
 > bawaan dan pasporku hingga senyum Mbak Shinta Anita, sahabat yang
 sekaligus
 > salah satu narasumber buku terbaruku yang kini menghuni bumimu, datang
 > menjemput malam itu bersama putri kecilnya yang cantik.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah butir-butir syair yang meluruh di atas
 *shuttle
 > bus* yang membawaku keluar terminal kedatangan Changi International
 Airport,
 > meniup ujung-ujung kerudungku, hingga kemudian syair itu menjelma lagu
 > seiring langkahku memasuki MRT yang membawaku menuju penginapan di
 daerah
 > Geylang. Daerah pemukiman yang berbeda di sisi lain negaramu.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah *culture shock* yang kualami saat membeli
 makan
 > malam di sebuah kedai muslim India. Menggunakan bahasa Indonesia, tak
 > mungkin. Menggunakan bahasa Inggris ternyata pelayan kedai makanan itu
 tidak
 > bisa bahasa Inggris. Menggunakan bahasa Melayu malah membuatku makin
 tidak
 > mengerti apa yang mereka maksud. Rasa lapar yang kian menggigit ditambah
 > kacaunya berkomunikasi walau akhirnya aku memakai bahasa isyarat,
 > membuat *homesick
 > *langsung menyergap dan membasahi mataku. Namun ketika nasi goreng itu
 > akhirnya telah mengepul di atas bungkusan styrofoam putih di tanganku,
 > seluruh rasa meluruh dan bertaburan menjadi bintang-bintang di setiap
 binar
 > petugas resepsionis penginapan dan Mbak Shinta serta Mas Nandha,
 suaminya,
 > yang mengantarku hingga masuk ke kamar yang telah ditentukan. Mbak Yana,
 > sahabat yang menyertai perjalananku kali ini, langsung menyantap makan
 > malam, mandi, serta beristirahat.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah ucap selamat malam yang kaubisikkan saat aku
 > merebahkan tubuhku yang penat sambil menutup tirai dan melambai pada
 bulan
 > yang memandang di luar jendela. Suaramu yang lembut menjawab sapaku
 malam
 > ini Menjawab mimpi yang telah menjelma nyata. *Selamat datang, Lia*.
 >
 >
 >
 >
 >
 > Bandara Soekarno Hatta â" Changi Airport â" Geylang, Singapore, Kamis 23
 Juli
 > 2009
 >
 >
 >
 > http://mutiaracinta.multiply. com 
 >
 > ************
 >
 
 
 
 
- 3b.
-       Re: [Kelana] Menyapa SingapuraPosted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsihWed Jul 29, 2009 9:24 pm (PDT)
 hehe, apa aja, deh :D seikhlasnya aja
 *lho
 cerita kan bisa jadi oleh2 :P
 
 wah, galih sih ke mana aja?
 ga nongol di milad pula? :P
 ketinggalan berita, deh :D
 
 masih sibuk, Bro?
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , galih@... wrote:com 
 >
 > Novi tunggu cerita apa nunggu oleh-olehnya....? 
 > Hayo ngaku...?
 >
 > Mba Lia, kok aku baru tau yah kala dirimu ke Singapura??
 > *WING*
 >
 >
 >
 >
 >
 > "novi_ningsih" <novi_ningsih@...> 
 > Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 > 07/30/2009 10:39 AM
 > Please respond to
 > sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 >
 >
 > To
 > sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 > cc
 >
 > Subject
 > [sekolah-kehidupan] Re: [Kelana] Menyapa Singapura
 >
 >
 >
 >
 >
 >
 >
 >
 >
 >
 > menyapamu mbak Lia :)
 > tfs udah berbagi cerita perjalanannya
 > aku masih menunggu cerita-cerita lainnya lagi :)
 >
 > pasti seru, ya, mbak :)
 >
 > salam
 >
 > Novi
 >
 > -- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Lia Octavia <liaoctavia@com > 
 > wrote:
 > >
 > > *Menyapa Singapura*
 > >
 > > *Oleh Lia Octavia*
 > >
 > >
 > >
 > > Menyapamu Singapura, adalah rangkaian asa dan cinta yang
 > > terserak di balik tiket sebuah penerbangan asing yang telah kudapatkan
 > sejak
 > > hampir dua bulan yang lalu. Sebuah mimpi yang menjelma nyata di
 > > tengah-tengah tumpukan kesibukan kerja di kantor dan rimbunan amanah
 > > beberapa organisasi serta lahirnya beberapa buku yang kukerjakan bersama
 > > teman-teman sejak awal tahun ini. Perjalanan yang direncanakan
 > sesederhana
 > > mungkin dan sehemat mungkin membuatku harus melupakan niat untuk
 > menghubungi
 > > teman-teman dan sanak kerabatku yang bermukim di bumimu, yang pasti akan
 > > langsung menjamuku dengan nyaman. Juga harus melupakan niat untuk
 > > menghubungi biro perjalanan langgananku karena pasti mereka akan
 > menyediakan
 > > akomodasi yang juga nyaman bagiku. Mereka yang selalu menyediakan
 > apa-apa
 > > yang kubutuhkan pada saat aku hanya tinggal mengatakannya.
 > >
 > > Menyapamu Singapura adalah salah satu usahaku untuk hanya mengandalkan
 > Allah
 > > dalam setiap langkah kakiku. Mulai dari memesan penginapan sejak
 > jauh-jauh
 > > hari hingga mempelajari peta serta rute yang dilewati MRT untuk mencapai
 > > tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi. Juga menyediakan uang kontan
 > > serta membawa sesedikit mungkin barang-barang agar memudahkanku untuk
 > > berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Hari-hari sibuk
 > > mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhirnya hari yang dinanti itu
 > tiba
 > > juga. Aku juga akan singgah di Johor, Malaka, dan Kuala Lumpur selama
 > > seminggu perjalanan ini.
 > >
 > > Menyapamu Singapura adalah senyum yang terkembang dari wajah-wajah asing
 > > yang senantiasa membantuku melewati senja di bandara Soekarno Hatta.
 > Senyum
 > > yang terus merekah hingga aku menginjakkan kaki di bumimu, Singapura,
 > malam
 > > ini. Dari para petugas imigrasi yang penuh disiplin memeriksa
 > barang-barang
 > > bawaan dan pasporku hingga senyum Mbak Shinta Anita, sahabat yang
 > sekaligus
 > > salah satu narasumber buku terbaruku yang kini menghuni bumimu, datang
 > > menjemput malam itu bersama putri kecilnya yang cantik.
 > >
 > > Menyapamu Singapura adalah butir-butir syair yang meluruh di atas
 > *shuttle
 > > bus* yang membawaku keluar terminal kedatangan Changi International
 > Airport,
 > > meniup ujung-ujung kerudungku, hingga kemudian syair itu menjelma lagu
 > > seiring langkahku memasuki MRT yang membawaku menuju penginapan di
 > daerah
 > > Geylang. Daerah pemukiman yang berbeda di sisi lain negaramu.
 > >
 > > Menyapamu Singapura adalah *culture shock* yang kualami saat membeli
 > makan
 > > malam di sebuah kedai muslim India. Menggunakan bahasa Indonesia, tak
 > > mungkin. Menggunakan bahasa Inggris ternyata pelayan kedai makanan itu
 > tidak
 > > bisa bahasa Inggris. Menggunakan bahasa Melayu malah membuatku makin
 > tidak
 > > mengerti apa yang mereka maksud. Rasa lapar yang kian menggigit ditambah
 > > kacaunya berkomunikasi walau akhirnya aku memakai bahasa isyarat,
 > > membuat *homesick
 > > *langsung menyergap dan membasahi mataku. Namun ketika nasi goreng itu
 > > akhirnya telah mengepul di atas bungkusan styrofoam putih di tanganku,
 > > seluruh rasa meluruh dan bertaburan menjadi bintang-bintang di setiap
 > binar
 > > petugas resepsionis penginapan dan Mbak Shinta serta Mas Nandha,
 > suaminya,
 > > yang mengantarku hingga masuk ke kamar yang telah ditentukan. Mbak Yana,
 > > sahabat yang menyertai perjalananku kali ini, langsung menyantap makan
 > > malam, mandi, serta beristirahat.
 > >
 > > Menyapamu Singapura adalah ucap selamat malam yang kaubisikkan saat aku
 > > merebahkan tubuhku yang penat sambil menutup tirai dan melambai pada
 > bulan
 > > yang memandang di luar jendela. Suaramu yang lembut menjawab sapaku
 > malam
 > > ini Menjawab mimpi yang telah menjelma nyata. *Selamat datang, Lia*.
 > >
 > >
 > >
 > >
 > >
 > > Bandara Soekarno Hatta â" Changi Airport â" Geylang, Singapore, Kamis 23
 > Juli
 > > 2009
 > >
 > >
 > >
 > > http://mutiaracinta.multiply. com 
 > >
 > > ************
 > >
 >
 
 
- 3c.
-       Re: [Kelana] Menyapa SingapuraPosted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com anty_thWed Jul 29, 2009 10:41 pm (PDT)
 Pantesan tulisan mbak lia jarang muncul
 rupanya sedang menghirup kemajuan di singapura yaaaa
 
 di tunggu cerita indah ttg Merlion nya ya mbak
 ^_^
 
 congratulation
 
 Salam
 anty
 
 
- 3d.
-       Re: [Kelana] Menyapa SingapuraPosted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardyWed Jul 29, 2009 11:59 pm (PDT)
 Wawawawaw
 Liputan perjalanan khas, Mbak Lia
 Bagus mbak, diksinya indah banget
 saya langsung mambayangkan profile
 picture di FBmu yang gambarnya
 pemandangan di atas awan itu. Rupanya
 diambil waktu di dalam pesawat ya?
 
 Waaah.. berkesempatan juga ya menyambangi
 negeri orang. Hiks... pengeeeeen :D
 
 DANI
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Lia Octavia <liaoctavia@com ...> wrote: 
 >
 > *Menyapa Singapura*
 >
 > *Oleh Lia Octavia*
 >
 
 
- 3e.
-       Re: [Kelana] Menyapa SingapuraPosted by: "abdul azis" abdul_azis80@yahoo.com abdul_azis80Thu Jul 30, 2009 12:28 am (PDT)
 Jadi ingat....
 Dengan "seorang Indonesia" yang menjadi warga Singapura...
 
 Semoga Allah senantiasa membimbing dia dan saya untuk senantiasa berbuat baik, kapapun dan di manapun...
 
 Makasih sharingnya mba Lia...
 
 ~seorang ayah~
 www.abdulazis.com 
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Lia Octavia <liaoctavia@com ...> wrote: 
 >
 > *Menyapa Singapura*
 >
 > *Oleh Lia Octavia*
 >
 >
 >
 > Menyapamu Singapura, adalah rangkaian asa dan cinta yang
 > terserak di balik tiket sebuah penerbangan asing yang telah kudapatkan sejak
 > hampir dua bulan yang lalu. Sebuah mimpi yang menjelma nyata di
 > tengah-tengah tumpukan kesibukan kerja di kantor dan rimbunan amanah
 > beberapa organisasi serta lahirnya beberapa buku yang kukerjakan bersama
 > teman-teman sejak awal tahun ini. Perjalanan yang direncanakan sesederhana
 > mungkin dan sehemat mungkin membuatku harus melupakan niat untuk menghubungi
 > teman-teman dan sanak kerabatku yang bermukim di bumimu, yang pasti akan
 > langsung menjamuku dengan nyaman. Juga harus melupakan niat untuk
 > menghubungi biro perjalanan langgananku karena pasti mereka akan menyediakan
 > akomodasi yang juga nyaman bagiku. Mereka yang selalu menyediakan apa-apa
 > yang kubutuhkan pada saat aku hanya tinggal mengatakannya.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah salah satu usahaku untuk hanya mengandalkan Allah
 > dalam setiap langkah kakiku. Mulai dari memesan penginapan sejak jauh-jauh
 > hari hingga mempelajari peta serta rute yang dilewati MRT untuk mencapai
 > tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi. Juga menyediakan uang kontan
 > serta membawa sesedikit mungkin barang-barang agar memudahkanku untuk
 > berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Hari-hari sibuk
 > mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhirnya hari yang dinanti itu tiba
 > juga. Aku juga akan singgah di Johor, Malaka, dan Kuala Lumpur selama
 > seminggu perjalanan ini.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah senyum yang terkembang dari wajah-wajah asing
 > yang senantiasa membantuku melewati senja di bandara Soekarno Hatta. Senyum
 > yang terus merekah hingga aku menginjakkan kaki di bumimu, Singapura, malam
 > ini. Dari para petugas imigrasi yang penuh disiplin memeriksa barang-barang
 > bawaan dan pasporku hingga senyum Mbak Shinta Anita, sahabat yang sekaligus
 > salah satu narasumber buku terbaruku yang kini menghuni bumimu, datang
 > menjemput malam itu bersama putri kecilnya yang cantik.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah butir-butir syair yang meluruh di atas *shuttle
 > bus* yang membawaku keluar terminal kedatangan Changi International Airport,
 > meniup ujung-ujung kerudungku, hingga kemudian syair itu menjelma lagu
 > seiring langkahku memasuki MRT yang membawaku menuju penginapan di daerah
 > Geylang. Daerah pemukiman yang berbeda di sisi lain negaramu.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah *culture shock* yang kualami saat membeli makan
 > malam di sebuah kedai muslim India. Menggunakan bahasa Indonesia, tak
 > mungkin. Menggunakan bahasa Inggris ternyata pelayan kedai makanan itu tidak
 > bisa bahasa Inggris. Menggunakan bahasa Melayu malah membuatku makin tidak
 > mengerti apa yang mereka maksud. Rasa lapar yang kian menggigit ditambah
 > kacaunya berkomunikasi walau akhirnya aku memakai bahasa isyarat,
 > membuat *homesick
 > *langsung menyergap dan membasahi mataku. Namun ketika nasi goreng itu
 > akhirnya telah mengepul di atas bungkusan styrofoam putih di tanganku,
 > seluruh rasa meluruh dan bertaburan menjadi bintang-bintang di setiap binar
 > petugas resepsionis penginapan dan Mbak Shinta serta Mas Nandha, suaminya,
 > yang mengantarku hingga masuk ke kamar yang telah ditentukan. Mbak Yana,
 > sahabat yang menyertai perjalananku kali ini, langsung menyantap makan
 > malam, mandi, serta beristirahat.
 >
 > Menyapamu Singapura adalah ucap selamat malam yang kaubisikkan saat aku
 > merebahkan tubuhku yang penat sambil menutup tirai dan melambai pada bulan
 > yang memandang di luar jendela. Suaramu yang lembut menjawab sapaku malam
 > ini Menjawab mimpi yang telah menjelma nyata. *Selamat datang, Lia*.
 >
 >
 >
 >
 >
 > Bandara Soekarno Hatta  Changi Airport  Geylang, Singapore, Kamis 23 Juli
 > 2009
 >
 >
 >
 > http://mutiaracinta.multiply. com 
 >
 > ************
 >
 
 
- 4a.
-       Re: [catcil] First Day SchoolPosted by: "april_reto" april_reto@yahoo.com april_retoWed Jul 29, 2009 9:51 pm (PDT)
 
 hiks hiks hiks jadi terharu.
 aku (juga) jadi teringat sebulan lalu, saat aku berkata pada ibu, "Ibu, aku tidak punya tabungan, mungkin nggak ya bisa membiayai kuliah."
 dan ibuku dengan bijak menjawab, "Kalau tidak cukup, dibantu pakai uang bapak dulu. Kalau kamu sudah ada uang, kembalikan. Kalau nggak dikembalikan ya gak pa pa.Yang penting kamu serius sekolahnya"
 
 Huwaaaaaaaaaa... I love you mom, I love you dad 
 
 hidup Gerakan Go Back to School! :D
 
 salam,
 April
 
 PS: Semangat kuliahnya mbak Nop, moga makin banyak ilmu yang kau (dan aku) gali, hingga kau (dan aku) menjadi lebih bijak menyapa hidup ;-)
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , novi khansa' <novi_ningsih@com ...> wrote: 
 >
 >
 >
 >
 >
 > First Day School
 >
 >
 >
 
 
- 4b.
-       Re: [catcil] First Day SchoolPosted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com anty_thWed Jul 29, 2009 10:51 pm (PDT)
 "Anakku" ... sekolah yang semangat yaaaaaaaa
 Hehehe
 
 Selamat ya Nov...
 Smoga mendapatkan banyak hal dan tentunya memberikan banyak hal pula ^_*
 
 Smoga mbak bisa segera menyusul ya ...
 karena keinginan tuk kuliah lagi masih terus membara di hati ^_^
 
 TFS Novi ...
 Selamat naik motor ke kampus yaaaaa
 
 Salam
 Ur dear Emak, hehe
 
 
- 4c.
-       Re: [catcil] First Day SchoolPosted by: "abdul azis" abdul_azis80@yahoo.com abdul_azis80Thu Jul 30, 2009 12:04 am (PDT)
 Ehm....
 Yang bawa motor sendiri itu hari ke berapa?
 
 ~seorang ayah~
 www.abdulazis.com 
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , novi khansa' <novi_ningsih@com ...> wrote: 
 >
 >
 >
 >
 >
 > First Day School
 >
 >
 > âFirst day school, first day schoolâ ujar Nemo mengusik tidur
 > Marlin, ayahnya.
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Hari
 > itu Nemo benar-benar bersemangat dengan hari pertamanya sekolah, sementara
 > sebagai orang tua, Marlin, terkesan cemas mengingat kematian ibu Marlin dan
 > puluhan anak lainnya dimangsa ikan paus? (ikan paus bukan, ya)
 >
 > Â
 >
 > Â
 >
 > ***
 >
 > Â
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â âBu,
 > Nopi mau kuliah lagi, ya?â
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â âEmang
 > ada waktunya?â
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â *perbincangan
 > santai
 >
 > ***
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
 >
 > âBu, Nopi mau kuliah lagi, ya?â ujarku  via telepon, sambil menjelaskan banyak hal
 > tentang kuliah tersebut. Â Kali ini sudah
 > punya banyak referensi.
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â âAda
 > dua pilihan, Bu. Bisa dua-duanya...â 
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â âKerjaan
 > bagaimana?â
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â âSalah
 > satu ajaâ
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â âBiaya
 > sendiri, yaâ
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Satu
 > demi satu syarat mulai ibu tanyakan. Ibu jarang menolak keinginanku, terlebih
 > berbagai keinginan itu ada dasarnya.
 >
 > Â
 >
 > ***
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
 >
 > Banyak pertimbangan. Banyak
 > yang diinginkan, sampai akhirnya, aku mendaftar ke sebuah sekolah tinggi
 > di daerah Jakarta Timur.
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Ibu
 > adalah ujung tombak keputusanku. Kalau saja dia tak meng-acc, aku tak akan
 > mendaftar. Argumen kalau kuliah lagi adalah keinginanku sejak tahun kemarin.
 > Berbagai pertimbangan, kalau kuliah tak akan menghalangiku dari bekerja, dan
 > rencana masa depan lainnya. Toh, cuma 3 kali per pekan selama 3 jam. Masih
 > banyak waktu untuk bekerja dan melakukan aktivitas lain. Toh, kuliah juga tak
 > akan menghalangiku menikah, kalau ada jodoh suatu saat nanti, dan banyak lagi.
 >
 >
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â ACC
 > diterima, ibu melepasku untuk kuliah umum perdana pada hari Ahad. Ibu juga
 > melepasku ketika Senin lalu aku berangkat kuliah dengan keadaan rumit. Ibu juga
 > sempat meminjamkan uangnya untuk membayar uang pangkal. Tadinya, aku akan
 > berangkat pukul 11.00 karena aku harus mengurus administrasi terlebih dulu. Tak
 > direncana, klien yang tadinya mau datang sekitar pukul 11.30 mengambil naskah,
 > datang lebih awal. Cek-cek naskah, hingga akhirnya baru bisa berangkat pukul
 > 12.00. Berbagai pertimbangan juga yang membuat ibu mencari tukang ojek buatku.
 >
 >
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Hari
 > pertama yang tak sesuai harapan. Aku terlambat, terbawa nyasar tukang ojek. Aku
 > yang juga lupa jalan A-Z menuju kampus. Entah kenapa...
 >
 >
 >
 > Administrasi masih ribet
 > tampaknya, akhirnya aku kuliah tanpa namaku terdaftar di lembar presensi.
 > Bertemu teman-teman yang satu sama lain sudah saling kenal. Mereka sudah pernah
 > belajar di tempat ini. Ada yang udah cas cis cus bahasa arab dengan lancar.
 > Sementara, aku cuma bengong mengingat pelajaran bahasa Arab yang hanya aku
 > dapatkan 2 semester ketika kuliah dua tahun lalu telah menghilang :(
 >
 >
 > Saat test baca Al Quran pun
 > aku harus mati gaya, karena yah standar.. tanpa âlaguâ dan masih banyak yang
 > kurang? Walau tak disebutkan apa? Katanya bacaanku kurang polesan? Teringat
 > murid-murid TPA... ternyata kemampuan cikgu cuma sampai di situ, sambil
 > mengingat pelajaran tahsin dua tahun lalu dan pelajaran Al Qurâan saat sanlat,
 > lomba-lomba ketika menjadi anak TPA. Â *minder mendadak :(
 >
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Aku
 > harus mulai lagi dari nol besar. Walau saat diberi tahu kurikulum akidah,
 > beberapa hal telah aku pelajari, tapi tak satu pun buku referensi aku miliki.
 > Berbeda sekali saat aku kuliah di pesantren terbuka 2 tahun lalu. Aku bisa
 > dengan mudah menemukan 3 jilid buku warisan almarhum bapak yang dibutuhkan
 > untuk kuliah. Hmm... *makin ga pede...
 > :(
 >
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Lemas.
 > Jujur, aku lemas... kumpulan manusia tampak asing di mataku. Berbeda. Apalagi,
 > ketika membahas bahwa sang dosen punya berbagai sumber dari software di komputernya.
 > Sebagian teman-teman tak akrab dengan benda yang bernama komputer... Ow,
 > sementara aku, kerjaku, aktivitasku, semuanya aku kerjakan di depan komputer,
 > tanpa kecuali... Aku merasa asing... hehe, lebai nian :D
 >
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Hmmm...
 > awalnya aku merasa aku bodoh, lemah, mungkin tak akan mencapai nilai yang
 > memuaskan atau bisa melaju bersama yang lain. Tapi, tunggu dulu.... aku pikir
 > aku belajar untuk apa? Untuk dipandang mereka yang sudah pengalaman? Untuk
 > mendapat nilai? Bukan... bukan itu, aku belajar karena aku ingin belajar, rasa
 > ingin tahuku tinggi dan ini adalah program yang sudah aku rencanakan, selain
 > memperdalam ilmu komputer dan atau desain. Â *banyak maunya, euy :D
 >
 >
 > Astaghfirullah, terima kasih
 > untuk seorang sahabat yang sudah mengingatkanku.
 >
 >
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Tiga
 > tahun aku kuliah di sebuah politeknik, sekitar dua tahun di pesantren terbuka,
 > yang aku nikmati adalah ilmunya, bukan gelarnya atau nilai di dalamnya.
 >
 > Â
 >
 > Ya Allah, mudahkanlah, jadikan
 > aku istikomah menjalani ini semua... aamiin...
 >
 > Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
 >
 > Â
 >
 >
 >
 >
 > ***
 >
 > "Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
 > (Syekh Muhammad Al Ghazali)
 >
 > ***
 >
 >
 >
 > novi_khansa'kreatif 
 > ~Graphic Design 4 Publishing~
 > YM : novi_ningsih
 > http://akunovi.multiply. com 
 > http://novikhansa.wordpress. com/ 
 >
 
 
- 4d.
-       Re: [catcil] First Day SchoolPosted by: "Mimin" minehaway@gmail.com mine_hawayThu Jul 30, 2009 1:14 am (PDT)
 Subhanallah Mbak Noviii...
 Salut dengan semangat belajarnya yang tinggi
 Jadi pengin sekolah lagi
 E...tapiiii...[?][?] 
 
 Saya punya motto No day without study
 Prakteknya ya belajar sekenanya saja
 Paling2 belajar bareng Mbah Google
 Sampai saat ini, Mbah Google adalah guru terbaikku setelah guru ngajiku
 
 Benar sekali, ketika niat kita sekolah untuk mencari ilmu, untuk belajar
 InsyaAllah lancar.
 
 Selamat belajar
 --
 http://minesweet.co.cc 
 YM : mine_haway
 
- 5a.
-       Re: (Catcil) FB, BB, & Digital ColonizationPosted by: "galih@asmo.co.id" galih@asmo.co.idWed Jul 29, 2009 9:58 pm (PDT)
 Bener banget nih Mba Siwi,
 Sejak FB lahir saya sempat terhipnotis untuk selalu stay tune pada
 gelombang FB walhasil banyak buku-buku yang terlewatkan untuk dinikmati.
 Padahal yang dilakukan di FB cuma up date status terus komen-komen status
 teman saja seringnya. Diselingi buat jualan juga sih, hehe....
 Terima kasih telah membagi pencerahan ini.
 
 
 Salam,
 
 Galih
 
 
 
 
 Siwi LH <siuhik@yahoo.com >
 Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 07/29/2009 11:20 AM
 Please respond to
 sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 
 
 To
 sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 cc
 sekolahkehidupan@yahoo.com 
 Subject
 [sekolah-kehidupan] (Catcil) FB, BB, & Digital Colonization
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Forward dari temen di sebelah...
 
 FB, BB, dan Digital Colonization
 Tahukah Anda? Peradaban Barat (dan juga sejumlah negara maju di belahan
 bumi lainnya) bisa maju disebabkan masyarakatnya secara lengkap telah
 mengalami berbagai tahapan kebudayaan secara linear dan utuh. Dari
 kebudayaan lisan, kebudayaan tulisan, kebudayaan baca, kebudayaan
 audio-visual (teve), dan sekarang kebudayaan cyber. Hal ini tidak dialami
 oleh bangsa Indonesia. Bangsa ini hanya mengalami kebudayaan lisan, lalu
 melompat ke kebudayaan audio-visual, dan sekarang termehek-mehek dengan
 kebudayaan cyber. Kebudayaan tulisan dan baca terlewat, dan sedihnya,
 terlupakan.
 Bisa jadi, sebab itu ada perbedaan besar antara kebiasaan masyarakat Barat
 (dan masyarakat negara maju lainnya) dengan kebiasaan masyarakat
 Indonesia, salah satunya yang paling mudah dilihat adalah saat mengisi
 waktu luang, apakah itu sedang antre di bank, menunggu panggilan di loket
 rumah sakit, tengah menunggu kendaraan atau seseorang, sedang duduk di
 lobi hotel, atau sedang duduk di dalam kendaraan umum.
 Di Barat dan di negara-negara maju, orang biasa mengisi waktu kosong atau
 waktu luangnya dengan membaca, apakah itu suratkabar, majalah, novel, atau
 buku non-fiksi. Jika bepergian kemana pun, mereka terbiasa selalu
 menyelipkan buku di dalam tas atau menentengnya di tangan. Sebab itu,
 bukan pemandangan aneh jika di dalam subway, di taman-taman, di halte bus,
 di depan loket berbagai instansi, di pinggir jalan, maupun di pantai,
 mereka selalu asyik mengisinya dengan kegiatan membaca.
 Bagaimana dengan orang Indonesia? Silakan pergi ke tempat-tempat yang
 telah disebutkan di atas. Anda akan menemukan banyak sekali
 saudara-saudara sebangsa kita tengah asyik memainkan gadget mereka, bukan
 membaca. Sebab itu, Indonesia sejak lama menjadi pangsa pasar yang sangat
 menggiurkan bagi para produsen ponsel dunia. Bahkan konon, negeri ini
 telah menjadi semacam wilayah test pasar bagi produk-produk ponsel dunia
 teranyar. Dan setahun belakangan ini, ponsel dengan fasilitas chatting
 atau pun yang membenamkan kemampuan untuk bisa ber-fesbukan-ria laku 
 keras. Blackberry-pun naik daun. Dan jangan heran jika di negara terkorup
 dunia dan nyaris masuk dalam kategori âNegara Gagalâ ini ternyata bisa
 menjadi empat besar dunia dalam rating angka penjualan Blackberry.
 Blacberry dan Fesbuk telah menjadi trend masyarakat kita sekarang.
 
 
 Digital Colonization
 Mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Demikianlah salah satu
 akibat dari trend digital sekarang ini. Fungsi asli dari FB dan situs
 jejaring sosial lainnya seperti halnya Friendster, Twitter, dan sebagainya
 adalah untuk membuat jaringan teman di dunia maya. Hal ini sangat
 bermanfaat bagi para marketer atau orang-orang yang memang diharuskan
 bergiat untuk berhubungan dengan banyak orang. Hanya saja, di Indonesia
 dan mungkin di negara lain, situs jejaring sosial ini malah menjadi trend
 yang sedikit banyak menggusur produktifitas nyata. Sekarang, lebih banyak
 orang menyukai melakukan kegiatan FB ketimbang membaca buku, kontemplasi,
 dan sebagainya. Padahal bagi kebanyakan orang, berfesbukan-ria tidak ada 
 bedanya dengan ngerumpi dengan sesama teman di sekolah, pasar, atau pun
 kantor. Disibukkan dengan persoalan remeh-temeh. Wasting Time. Dengan
 sendirinya, produktivitas manusia menjadi menurun.
 Kehadiran gadget hebat (dan mahal) seperti BB dengan media FB disadari
 atau tidak sekarang ini pada akhirnya hanya menjadi semacam simbol status.
 Di negara yang peradaban pengetahuannya sudah maju, penanda status sosial,
 apakah dia hebat atau tidak adalah buku. Semakin banyak buku yang dia baca
 maka semakin hebatlah dia di mata teman-temannya. Kredibilitas orang
 ditentukan oleh banyak sedikitnya pengetahuan yang didapat dari buku.
 Namun di negara yang nyaris gagal seperti Indonesia terjadi parodi yang
 menyedihkan, penanda status sosial orang kebanyakan dilihat dari seberapa
 banyak dan canggihnya gadget yang kita tenteng, walau mungkin dia harus
 kredit untuk bisa memiliki itu. Ini sebenarnya merupakan pars pro toto,
 dari kecenderungan sebagian besar masyarakat kita yang memandang status
 orang, kredibilitas orang, status sosial orang lain, dengan sedikit
 banyaknya harta benda yang dimilikinya, tanpa perduli apakah dia bisa
 hidup kaya raya dengan merampok uang rakyat, menggelapkan uang umat,
 korupsi, dan sebagainya.
 Hal ini menimbulkan efek domino, kian hari kian banyak orang yang ingin
 kaya raya dengan jalan pintas. Salah satunya dengan menjadi anggota
 legislatif misalnya, padahal dia sama sekali tidak mempunyai prestasi apa
 pun di masyarakat. Ini sesungguhnya merupakan mental bangsa terjajah.
 Bagi kebanyakan orang di sini, bagi bangsa yang belum tersentuh budaya
 membaca dan lebih suka dengan kebudayaan mengobrol dan menonton, maka
 kehadiran BB dan FB dan semacamnya, tanpa disadari telah banyak merampas
 waktu berharga dalam hidupnya. Banyak orang rela berjam-jam untuk ber-BB
 atau ber-FB-ria, dan melupakan membaca buku, padahal waktu merupakan
 Pedang Democles, yang tanpa ampun akan membabat siapa saja yang tidak
 mengunakannya dengan baik. Inilah apa yang sebenarnya disebut sebagai
 Digital Colonization, penjajahan digital.
 Pemakaian BB dan juga FB tidaklah salah. Bagi pekerja yang banyak
 menghabiskan waktu di jalan dan harus selalu connect dengan rekan-rekan
 kerjanya, atau bosnya, atau seorang profesional yang harus selalu online,
 maka BB adalah hal yang amat penting. Demikian juga dengan FB, sangat
 vital bagi para marketer atau orang yang harus berhubungan dengan banyak
 orang lainnya, atau publik figur misalnya. Di tangan mereka, BB dan FB
 menjadi salah satu alat penunjang prestasi yang memang penting. Dan saya
 yakin, orang-orang seerti ini tidak akan terjerumus dalam kemubaziran
 pemakaian waktu karena mereka tahu kapan harus memulai dan kapan harus
 berhenti.
 Apakah Anda sekarang telah memiliki akun di FB? Jika sudah maka
 manfaatkanlah dia dengan baik, tepat, dan bijak, bukan sekadar untuk
 wasting a time. Membaca buku atau membaca Qurâan, jauh lebih berguna untuk
 mengisi waktu ketimbang ngobrol. Dan jika Anda belum memiliki akun di FB,
 berpikirlah seribu kali, apakah Anda sudah siap untuk itu? Apakah hal itu
 merupakan KEBUTUHAN Anda, dan bukan sekadar KEINGINAN? Janganlah waktu
 yang sedikit ini dipergunakan dengan sia-sia, penuh kemubaziran. Karena
 Allah SWT telah memperingatkan umat-Nya jika kemubaziran itu adalah
 perilaku saudara-saudaranya setan. Na'udzubillah min dzalik. (Rd)
 
 
 
 
 
 
 .
 "This message is intended only for the ordinary use by the person to whom
 it is addressed and may contain information that is confidential and
 privileged under applicable laws, or otherwise protected by work product
 immunity or other legal rules. If you are not the intended recipient, you
 are hereby notified that any use, review or disclosure or copying or
 forwarding of this message and information it contains is prohibited. If
 you have received this message in error, please notify the sender by reply
 e-mail and then delete it from your system. Thank you."
 
 
 
 
- 6a.
-       (Catcil) KORBAN FACEBOOK ITU TERNYATA AKU!Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com paman_sam2Wed Jul 29, 2009 10:35 pm (PDT)
 KORBAN FACEBOOK TERNYATA ITU AKU
 
 Fiyan Anju Arjun
 
 www.bukumurahku.multiply. com 
 www.srebuahrisalah.multiply. com 
 FB:bujangkumbang@yahoo.co. id 
 
 Belum sempat kelopak mata untuk
 dipenjamkan menggapai mimpi-mimpi semu tiba-tiba ada sebuah pesan singkat masuk
 ke tubuh ponsel saya. Pesan singkat itu dikirim oleh dua kawan baik saya. Ani
 Haryanti dan Marlin Aryantie Altafâ"yang sama-sama kawan satu komunitas saya
 pula.
 
 Pada malam ituâ¦, kalau tidak salah pada pukul 23:20:56 pesan
 pertama dikirim oleh kawan saya bernama Ani Haryanti. Dua puluh menit lebih
 kurangnya kemudian disusul pesan singkat yangâ"kedua masuk ke tubuh ponsel saya.
 Pesan singkat kedua itu dikirim juga oleh kawan baik saya pula, Marlin Aryantie
 Altaf.
 
 Ya, kalau saya pikir-pikir kedua-duanya sama-sama memberitahukan
 keadaan yang amat dan sangat penting untuk saya ketahui, FYI. Dalam waktu yang
 bersamaan kedua-duanya mengirimkan pesan singkat ke ponsel saya. Saya
 mendapatkan kabar pesan singkat bersamaan itu langsung terkejut. Ada apa ya yang
 sebenarnya terjadi? Pikir saya merasa tidak enak malam itu. Firasat saya malam
 itu begitu gelisah. Risau. Akhirnya saya mencoba membuka pesan singkat itu satu
 persatu di ponsel saya.
 
 Fiyan, km knp? Gak bgt
 deh.
 
 Pengirim:
 021-9140xxxx
 
 Saya tak
 membalasnya.
 
 Tiba-tiba datang lagi pesan singkat ke ponsel saya. Lalu
 saya pun mencoba kembali untuk membukanya. Ternyata masih nomor yang
 sama.
 
 Di FB tu lho.
 
 Pengirim:
 021-9140xxxx
 
 Dari dua pesan
 singkat itu membuat saya tambah tak bisa memejamkan kelopak mata saya.
 Seakan-akan kelopak mata saya seperti terganjal batu kerikil kecil yang tak bisa
 saya keluarkan. Entah, apa karena faktor dari pesan singkat itu membuat saya
 jadi tak bisa memejamkan mata? Entahlah. Tetapi saya merasakan hal yang membuat
 saya shocked seusai membaca pesan singkat itu. Belum habis saya untuk memikirkan
 pesan singkat pertama itu tiba-tiba datang sebuah pesan singkat lagi ke tubuh
 ponsel saya.
 
 Fiyan, cek facebooknya. Kamu brsan update status kamu gak?
 Afwanâ¦
 
 Pengirim:
 0811964XXXX
 
 Saya tambah terkejut lagi. Tapi
 yang ini benar-benar membuat saya jadi tak bisa berpikir dengan tenang. Di hati
 saya merasakan takut terjadi apa-apa dengan fasilitas dunia maya yang sering
 saya gunakan itu. Fasilitas dunia maya itu bernama Facebook. Fasilitas yang
 digunakan seluruh duniaâ"dan semakin marak dipakai semua penggunanya.. Ya, saya 
 sangat khawatir dan cemas. Terlebih ini menyangkut nama baik saya. Citra saya
 sebagai penulis. Membuat saya benar-benar lepas kontrol mengendalikan diri saya
 malam itu. âKurang ajar sekali orang yang telah melakukan perbuatan yang tidak
 pernah saya lakukan itu.â bathin saya tak karuan untuk mencernanya
 lagi.
 
 Akhirnya karena penasaran saya pun membalasnya dengan memakai nomor
 ponsel adik laki-laki saya.
 
 Aslm, ada apa dgn FB sy mbak? Apa ada yg slh.
 Tkutny ada yg jahati FB sy.
 
 Dikirim.
 
 Tidak sampai lima menit
 balasan pun saya terima dari kawan saya itu.
 
 Ada kata2 maafâ"(tidak saya
 tulis terlalu tidak sopan)â"diganti sejam yang lalu.
 
 Masya Allah saya
 hanya bisa beristighfar ketika saya membaca pesan singkat balasanâ"yang
 benar-benar membuat saya tak mampu untuk bersuara. Pesan singkat balasan itu
 jelas-jelas membuat saya tak bisa berbuat apa-apa ketika oknumâ"dengan seenak
 perutnya mengobrak-abrik daerah fasilitas dunia maya pribadi yang saya gunakan.
 Saya semakin cemas dan khawatir. Aliah-alih mereka yang membaca dan sedang
 Online (OL) saat itu mengira saya yang menggunaknnya. âBaji****. Tujuh turunan
 saya sumpahi dunia akhirat tak bahagia,â gumam saya mencaci maki dalam
 hati.
 
 Akhirnya saya pun mengingat-ingat kembali sebelum peristiwa yang
 tidak mengenakan sekaligus membuat saya sangat shocked berat. Mengingat kapan
 dan dimana serta seperti apa saya melakukan interaksi menggunakan fasilitas
 internet (warnet) itu. Untungnya saya masih ingat. Masih bisa refresh
 kembali.
 
 Memang saat itu saya sedang menggunakan fasilitas dunia maya
 itu, komputer yang saya gunakan sedang hang di warnet tedekat di rumah saya..
 Error. Bukan itu saja loading pun perlu menambah ketajaman untuk menguji
 kesabaran berkali lipat. Namun karena komputer saya gunakan lama di akses saya
 pun pindah tempat. Dan mungkin dari snilah awal kemungkinan terjadi. Si oknum
 tersebut mengobrak-abrik fasilitas dunia maya pribadi yang saya gunakan, Dengan
 menipu dan mencemarkan nama baik saya kepada kawan-kawan saya yang sedang OL
 oknum itu dengan leluasa mengganti status OL saya malam itu. Dengan
 kata-kataâ"maâafâ"orang yang sedang bersenggama dengan tendensiusnya.
 
 Secara kebetulan memang malam itu saya menggunakan fasilitas Facebook
 tetapi tidak lama di warnet. Hanya sejam kurang dan itu pun saya langsung
 pulang. Tidak kembali memeriksakan apakah fasilitas saya sudah benar-benar tidak
 aktif lagi (of) atau belum (on). Ternyata ketika saya kira sudah tidak aktif
 ternyata komputer yang saya gunakan bisa kembali digunakanâ"dan masih fasilitas
 Facebook saya masih aktif. Dari sinilah awal perkara itu Facebook saya yang jadi
 korbannya hingga membuat kawan-kawan baik saya itu mengirimkan pesan singkatnya
 tentang ketidakanyaman status pribadi saya di Facebook itu.
 
 Tanpa
 ba-bi-bu saya pun mengirimkan pesan singkat kepada kawan saya itu meminta tolong
 agar password saya diganti dengan yang baru. Dengan terlebih saya memberikan
 segala identitas kepada kawan saya itu agar segera diganti malam itu juga.
 Maklum di rumah saya tidak menggunakan apalagi memasang internet paling-paling
 yang ada hanya INTERNET: Indomie, Telor dan Kornet. Itu pun tidak sering saya
 makan. Memang sih enak INTERNET ini. Selain membuat kenyang juga menambah selera
 makan bertambah. Yummyâ¦..
 
 Akhirnya kawan saya itu pun mau membantu saya
 untuk mengganti segala indentitas lama saya di fasilitas dunia maya itu dengan
 yang baru. Saya pun sangat bersyukur ketika saya tanya kepada kawan saya itu
 melalui pesan singkat lagi.
 
 âApa, Mbak memasang internet di
 rumah?â
 
 âIya. Nanti di rumah!â
 
 Saya lega. Dapat bernafas kembali.
 Karena saya sudah merasa diselematkan oleh kawan saya itu yang sudah mau
 menolong saya untuk merubah indentitas yang lama ke indetitas yang baru.
 
 Benar-benar saya jera dan trauma! Terlebih ketika saya akan memasuki
 warnet. Tapi moga-moga saja hal itu tak terjadi lagi dan saya bisa lebih mawas
 diri kembali. Berjaga-jaga dan berhati-hati jika menggunakn fasilitas
 itu.
 
 Tlg ya mbak sy takut citra baik sy jd pnulis ternodai oleh oknum
 bia*** itu. Makasih banget ya mbak atas pertolongannya.
 
 (Deuhâ¦saya
 seperti penulis sekaliber Seno Gumira Adjidarma saja pakai citra-citraan segala.
 Citra body lotion mungkin iyaâ¦)
 
 Malam buta itu pun akhirnya saya
 mengirimkan pesan singkat terakhir saya kepada kawan saya agar bisa membantu
 saya. Ternyata malam itu kawan saya itu mau membantu saya dan ternyata sudah
 dirubah identitas saya. Lagi-lagi saya mengucapkan syukur serta berterima kasih
 kepada kawan-kawan saya baik itu yang mau membantu dan mau memberitahukan kepada
 saya, FYI. Malam itu pun saya berjanji saya memutuskan untuk tidak lagi
 semberangan menggunakan fasilitas dunia maya secara semberono dan cuek. Hingga
 akhirnya jadilah cerita yang tak mengenakan itu saya tulis untuk diketahui
 kepada semua pengguna Facebook dimana saja berada. Berhati-hatilah
 menggunakannya. Siapkan diri Anda dengan jiwa yang bersih dan terlebih dahulu
 berdoa agar terlepas dari rasa lupa seperti halnya saya itu. Berhati-hatilah!
 Selamat berha-ha-hi kembali di Facebook.(fy)
 
 Ulujamiâ"Jakarta, 30 Juli
 2009
 Dini hari pukul 02:29 disaat usai mendapatkan kabar yang tak mengenakan
 dari dua kawan baik saya. Thanks all my frend!
 
 
- 6b.
-       Re: (Catcil) KORBAN FACEBOOK ITU TERNYATA AKU!Posted by: "Satriyo" lasykarlima@gmail.com satriyo_asThu Jul 30, 2009 12:03 am (PDT)
 thanks for shairng ya ... untuk versi jadul dari episode yang kurang lebih
 sama juga pernah dialami mereka yang menggunakan wanret atau public internet
 facility untuk mengakses situs jejaring serupa atau sekadar IM macam YM ...
 karena lupa sign out/log out maka orang lain pun menyalahgunakannya!
 
 tidak ada guru yang sebaik pengalaman!
 
 satriyo
 
 2009/7/30 fiyan arjun <paman_sam2@yahoo.com >
 
 > .
 >
 >
 >
 
 --
 Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
 now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest
 >> al-Ra'd [13]: 28
 
- 7a.
-       Re: [Etalase] Selamat, Ugik!Posted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com sinkzueeWed Jul 29, 2009 10:39 pm (PDT)
 Alhamdulillah
 Terima kasih ya Mbak.
 hehe gak papa. emang lagi menyamar pake nama lama ;)
 
 Salam
 Ugik
 
 2009/7/30 Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com >
 
 >
 >
 > Alhamdulillah.. selamat ya, Mbak Ugik.. tadinya aku ga tahu lho nama 
 > Sugeanti itu siapa... Aku ngga ngeh... dan setelah aku liat2, oooh ternyata
 > Mbak Ugik yaaaaa ^_^
 >
 > Salam
 > Lia
 >
 
- 7b.
-       Re: [Etalase] Selamat, Ugik!Posted by: "abdul azis" abdul_azis80@yahoo.com abdul_azis80Wed Jul 29, 2009 11:52 pm (PDT)
 Keluarga Besar CAHAYARUMAH, mengucapkan :
 SELAMAT UNTUK MBA UGIK...
 MOGA JADI PENYEMANGAT UNTUK BERBUAT LEBIH BAIK LAGI
 
 ~Salam Hangat~
 www.cahayarumah.multiply. com 
 www.abdulazis.com 
 YM. abdul_azis80@yahoo.com 
 E. azis@qchannel.tv 
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Lia Octavia <liaoctavia@com ...> wrote: 
 >
 > Alhamdulillah.. selamat ya, Mbak Ugik.. tadinya aku ga tahu lho nama 
 > Sugeanti itu siapa... Aku ngga ngeh... dan setelah aku liat2, oooh ternyata
 > Mbak Ugik yaaaaa ^_^
 >
 > Salam
 > Lia
 >
 > 2009/7/29 Rini Agus Hadiyono <rinurbad@...> 
 >
 > >
 > >
 > > Selamat untuk Ugik Madyo, juara dua lomba resensi Road to the Empire.
 > > Berikut cuplikannya:
 > >
 > > Assalamu'alaikum, wr. wb.
 > >
 > > Alhamdulillah, Lomba Resensi Novel "The Road to the Empire" mendapat
 > > sambutan yang baik dari para pembaca. Dari resensi-resensi yang kami terima,
 > > ternyata tidak ada resensi yang benar-benar layak untuk meraih juara 1
 > > sesuai kriteria. Ada pun kriteria resensi yang komprehensif, antara lain:
 > > - Menberi ulasan yang singkat dan padat mengenai isi buku
 > > - Memaparkan kelebihan dan kelemahan buku
 > > - Mengulas perbandingan buku dari penulis yang sama atau buku sejenis dari
 > > pengarang lain
 > > - Mengulas manfaat buku bagi pembaca
 > > - Mengoreksi kelengkapan karya (EYD, dsb)
 > >
 > > Karena itu kami memutuskan tidak ada Pemenang I. Namun kami menambah
 > > pemenang III menjadi 2 orang. Plus hadiah tambahan (novel terbaru Sinta
 > > Yudisia "Reinkarnasi") untuk 1 peresensi. 
 > >
 > > Berikut para pemenang. Selamat!
 > >
 > > Pemenang I: Tidak ada
 > >
 > > Pemenang II: Sugeanti Madyaningrum, Surabaya-Jawa Timur
 > > Judul resensi: The Road to the Empire
 > > Mendapatkan hadiah: Rp500.000,- + paket buku
 > >
 > > Pemenang III: - Dini Nurhayati, Cirebon-Jawa Barat
 > > Judul resensi: Takudar Khan: Pelarian Seorang Pangeran Demi Sebuah Janji
 > > Mendapatkan hadiah: Rp300.000,- + paket buku
 > >
 > > - M. Rizqan Adhima, Garut-Jawa Barat
 > > Judul resensi: The Road to the Empire
 > > Mendapatkan hadiah: Rp300.000,- + paket buku
 > >
 > > 3 Pemenang Hiburan:
 > > - Yudith Fabiola, Singapura
 > > Judul resensi: Jejak Panjang Takudar Menuju Singgasana Mongolia
 > > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 > >
 > > - Susanto, Bojonegoro-Jawa Timur
 > > Judul resensi: Islam di Tengah Hegemoni Cinta dan Kekuasaan
 > > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 > >
 > > - Mukhlidah Hanun Siregar, Ciputat-Tangerang
 > > Judul resensi: Mengenal Sejarah Melalui Novel
 > > Mendapatkan hadiah: paket buku senilai Rp150.000,-
 > >
 > > Plus, hadiah tambahan untuk satu peresensi, yakni Syaifuddin (Jakarta),
 > > mendapat novel terbaru Sinta Yudisia, "Reinkarnasi: Sebuah Novel Pergulatan
 > > Pemuda Titisan Kekuatan Ketujuh menuju Kekinian".
 > >
 > >
 > >
 >
 
 
- 8.
-       (Tip N Trik) CARA MENGHINDARI DARI OKNUM FACEBOOKPosted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com paman_sam2Wed Jul 29, 2009 10:41 pm (PDT)
 Â MENGHINDARI DARI OKNUM FACEBOOK
 
 1. Pilih
 warnet yang fasilitas yang okâs banget. Tapi Anda bisa saja lebih dahulu
 lihat-lihat keadaan warnet itu. Terlebih keadaan komputer (kompi) yang
 digunakan. Apakah cepat diakses tidak. Kalau mengakses-nya harus memerlukan
 menarik urat lebih dahulu saya sarankan lebih baik ngacir aja deh. Cari yang
 enak dan cepat yang diakses.
 
 2. Sebelum menggunakan fasilitas Facebook
 ingat-ingat nama Tuhan. Berdoa lebih dahulu. Minta perlindungan agar diingatkan
 kembali sesudah menggunakan fasilitas tersebut. Terkadang kita sering lupa
 saking cekakak-cekikik berchat ria sama kawan jadi lupa kita sedang bekerja. Dan
 lihat-lihat sekeliling apa bos kita melihatnya atau tidak.
 
 3.
 Sering-sering deh mendengar lagu wajib untuk para Facebook-ers lagu wajib yang
 dinyanyikan oleh Saykojiâ"dengan On-line-nya agar kita tidak kecanduan
 menggunakan fasilitas tersebut. Apalagi ketika pas jam kerja kantor. Kadang
 saking tidak ada boss ya enak aja main, berchat ria. Seakan-akan seperti di
 warnet aja. Lo kira di warnet cuyâ¦.
 
 4. Kalau sudah menggunakan fasilitas
 tersebut. Usai menggunakan jangan lupa teliti kembali monitor (kompi) apakah
 masih hidup (on) atau sudah tidak (of). Lihat CPU-nya sudah tidak aktif lagi
 belum. Kalau merasa sudah diperiksa dan teliti sekarang teliti dan periksa
 kembali barang berharga milik Anda. Apakah hape, USB, kacamata dan topi Anda
 terlupakan atau tidak. Kenapa saya berkata seperti itu karena saya sering
 mengalaminya. Sering banyak lupanyaâ¦hahaha.
 
 5. Jangan lupa lihat-lihat dulu
 muka-muka yang menjaga warnet. Lihat biar jelas apakah ada indikasi
 tampang-tampang seperti Bang Napi atau tidak.. Kalau feeling Anda mengatakan
 benar Anda siap-siap beraksi jika nanti ada ketidakberesan terhadap fasilitas
 Facebook Anda. Siap-siap Anda menghubungi boss-nya. Atau, pemilik warnetnya.
 Laporkan dan katakan,â karyawan Anda (penjaga warnet) berindikasi tampang-tampang
 kriminal seperti Bang Napi.â Ini kalau ada hal-hal yang terjadi pada diri Anda.
 Kalau tidak terjadi apa-apa ya jangan lebay- BGT seperti itu. Nanti Anda
 dituntut kembali. Ya, santai cuyâ¦.okay?
 
 6. Kalau bisa setiap menggunakan
 Facebook seusai menggunakannya kalau bisa rubah/ganti password Anda setiap kali
 menggunakan password yang lama menjadi yang baru. Pokoknya ini untuk keselamatan
 privacy Anda. Tapi ini kalau Anda sifatnya teledor dan asal mau enak saja
 berchat ria. Silakan saja mencobanya.
 
 Ulujamiâ"Jakarta, 30 Juli
 2009
 Dini hari pukul 02:29 disaat usai mendapatkan kabar yang tak mengenakan
 dari dua kawan baik saya. Thanks all my frend!
 
 
- 9a.
-       Bls: [Kelana] Menyapa SingapuraPosted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbangWed Jul 29, 2009 10:57 pm (PDT)
 oh itu toh ya seminggu ato beberapa hari nggak boleh dihubungin....hehehe 
 Singapura euy...
 mana nih oleh-olehnya... 
 hehehe
 
 --- Pada Kam, 30/7/09, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com > menulis:
 
 Dari: Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com >
 Judul: [flpdki] [Kelana] Menyapa Singapura
 Kepada: "FLP DKI" <flpdki@yahoogroups.com >, "FLP Jadebeci" <flpwilayah_jabedeci@yahoogroups. >, "flp jabar" <flp_jabar@yahoogroucom ps.com >, "FLP Jepang" <flp-jepang@yahoogroups.com >, sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 Tanggal: Kamis, 30 Juli, 2009, 9:56 AM
 
 Â
 
 Menyapa Singapura
 Oleh Lia Octavia
 Â
 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Menyapamu Singapura, adalah rangkaian asa dan cinta yang terserak di balik tiket sebuah penerbangan asing yang telah kudapatkan sejak hampir dua bulan yang lalu. Sebuah mimpi yang menjelma nyata di tengah-tengah tumpukan kesibukan kerja di kantor dan rimbunan amanah beberapa organisasi serta lahirnya beberapa buku yang kukerjakan bersama teman-teman sejak awal tahun ini. Perjalanan yang direncanakan sesederhana mungkin dan sehemat mungkin membuatku harus melupakan niat untuk menghubungi teman-teman dan sanak kerabatku yang bermukim di bumimu, yang pasti akan langsung menjamuku dengan nyaman. Juga harus melupakan niat untuk menghubungi biro perjalanan langgananku karena pasti mereka akan menyediakan akomodasi yang juga nyaman bagiku. Mereka yang selalu menyediakan apa-apa yang kubutuhkan pada saat aku hanya tinggal mengatakannya.
 Menyapamu Singapura adalah salah satu usahaku untuk hanya mengandalkan Allah dalam setiap langkah kakiku. Mulai dari memesan penginapan sejak jauh-jauh hari hingga mempelajari peta serta rute yang dilewati MRT untuk mencapai tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi. Juga menyediakan uang kontan serta membawa sesedikit mungkin barang-barang agar memudahkanku untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Hari-hari sibuk mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhirnya hari yang dinanti itu tiba juga. Aku juga akan singgah di Johor, Malaka, dan Kuala Lumpur selama seminggu perjalanan ini.
 Menyapamu Singapura adalah senyum yang terkembang dari wajah-wajah asing yang senantiasa membantuku melewati senja di bandara Soekarno Hatta. Senyum yang terus merekah hingga aku menginjakkan kaki di bumimu, Singapura, malam ini. Dari para petugas imigrasi yang penuh disiplin memeriksa barang-barang bawaan dan pasporku hingga senyum Mbak Shinta Anita, sahabat yang sekaligus salah satu narasumber buku terbaruku yang kini menghuni bumimu, datang menjemput malam itu bersama putri kecilnya yang cantik.
 Menyapamu Singapura adalah butir-butir syair yang meluruh di atas shuttle bus yang membawaku keluar terminal kedatangan Changi International Airport, meniup ujung-ujung kerudungku, hingga kemudian syair itu menjelma lagu seiring langkahku memasuki MRT yang membawaku menuju penginapan di daerah Geylang. Daerah pemukiman yang berbeda di sisi lain negaramu.
 Menyapamu Singapura adalah culture shock yang kualami saat membeli makan malam di sebuah kedai muslim India. Menggunakan bahasa Indonesia, tak mungkin. Menggunakan bahasa Inggris ternyata pelayan kedai makanan itu tidak bisa bahasa Inggris. Menggunakan bahasa Melayu malah membuatku makin tidak mengerti apa yang mereka maksud. Rasa lapar yang kian menggigit ditambah kacaunya berkomunikasi walau akhirnya aku memakai bahasa isyarat, membuat homesick langsung menyergap dan membasahi mataku. Namun ketika nasi goreng itu akhirnya telah mengepul di atas bungkusan styrofoam putih di tanganku, seluruh rasa meluruh dan bertaburan menjadi bintang-bintang di setiap binar petugas resepsionis penginapan dan Mbak Shinta serta Mas Nandha, suaminya, yang mengantarku hingga masuk ke kamar yang telah ditentukan. Mbak Yana, sahabat yang menyertai perjalananku kali ini, langsung menyantap makan malam, mandi, serta beristirahat.
 Menyapamu Singapura adalah ucap selamat malam yang kaubisikkan saat aku merebahkan tubuhku yang penat sambil menutup tirai dan melambai pada bulan yang memandang di luar jendela. Suaramu yang lembut menjawab sapaku malam ini Menjawab mimpi yang telah menjelma nyata. Â Selamat datang, Lia.
 Â
 Â
 Bandara Soekarno Hatta â" Changi Airport â" Geylang, Singapore, Kamis 23 Juli 2009 Â
 Â
 Â http://mutiaracinta .multiply. com
 ************
 Â Â Â Â Â
 
 Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/ invite/ 
- 10a.
-       Re: Bls: [sekolah-kehidupan] [Etalase] Buka PenerbitanPosted by: "veby" vbi_djenggotten@yahoo.com vbi_djenggottenWed Jul 29, 2009 11:01 pm (PDT)
 iya, kalo boleh tahu format tampilannya bagaimana?
 terima kasih untuk infonya ya...
 
 --- On Wed, 7/29/09, Hikmatul Bilqis <hikmatulbilqis93@yahoo.co. > wrote:id 
 
 From: Hikmatul Bilqis <hikmatulbilqis93@yahoo.co. >id 
 Subject: Bls: [sekolah-kehidupan] [Etalase] Buka Penerbitan
 To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 Date: Wednesday, July 29, 2009, 2:31 AM
 
 
 
 wah.. seru dong mba....
 tapi kira2 kriteria buku yang diteritkan kayak gimna???
 syukron atas infonya??
 
 --- Pada Sen, 16/2/09, asadihati <asadihati@yahoo. com> menulis:
 
 Dari: asadihati <asadihati@yahoo. com>
 Judul: [sekolah-kehidupan] [Etalase] Buka Penerbitan
 Kepada: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
 Tanggal: Senin, 16 Februari, 2009, 6:43 AM
 
 saya buka penerbitan buku berbasis mobile book.....
 
 untuk teman-teman yang mau menerbitkan bukunya dalam mobile book
 
 silahkan hubungi email saya untuk tanya jawab di asadihati@yahoo. com....
 
 terima kasih untuk numpang promosi....
 
 salam hangat untuk semua...
 
 
 
 
 
 Berselancar lebih cepat.
 Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
- 11a.
-       Re: [catatankaki] Kehilangan PenaPosted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardyThu Jul 30, 2009 12:03 am (PDT)
 Ho oh, bagus2
 mendayu2 dan melanutkan jiwa
 cieeeeh :)
 
 Wah kalo agak panjang tulisannya
 akan lebih nyaman menikmatinya.
 Kalo pendek gini kan jadi ngegantung
 brow :)
 
 Well, ditunggu tulisan2 yang lainnya
 semoga pena yang hilang segera ditemukan
 
 DANI
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , ifan yudianto <ifanxlv@...com > wrote: 
 >
 > Lantunan lagu terasa syahdu. Menemani sang pemilik jiwa pilu. Menenangkan semangat buta, mengakhiri pemberontakan kata.
 >
 > Demikianlah, aku tengah kehilangan pena, berupa raga tuk bergelut dengan rasa cinta akan sebuah cerita..
 >
 > Di tempatku terbaring, seakan jendela antar demensi terbentang, sampai bisa kulihat kalian menari-nari di atas awan. Menikmati keindahan ragam alam, melukis warna pelangi dan menggapai bintang dengan tinta di laut hitam
 > ..
 > ..
 > Tertegun aku hingga tak mampu berucap. Tentang kerinduan akan..
 > ..
 > ..sesuatu yang terpaksa dihilangkan!
 >
 
 
- 11b.
-       Re: [catatankaki] Kehilangan PenaPosted by: "abdul azis" abdul_azis80@yahoo.com abdul_azis80Thu Jul 30, 2009 12:10 am (PDT)
 Sahabat...Hilang itu Biasa...
 Menghilangkan itu yang Nggak Biasa...
 
 Semua makhluk akan kehilangan banyak hal...
 Tinggal bagaimana sikap kita menyikapi kehilangan itu...
 
 Note : saya punya pena dua, mau dipinjamkan?
 
 ~seorang ayah~
 www.abdulazis.com 
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , ifan yudianto <ifanxlv@...com > wrote: 
 >
 > Lantunan lagu terasa syahdu. Menemani sang pemilik jiwa pilu. Menenangkan semangat buta, mengakhiri pemberontakan kata.
 >
 > Demikianlah, aku tengah kehilangan pena, berupa raga tuk bergelut dengan rasa cinta akan sebuah cerita..
 >
 > Di tempatku terbaring, seakan jendela antar demensi terbentang, sampai bisa kulihat kalian menari-nari di atas awan. Menikmati keindahan ragam alam, melukis warna pelangi dan menggapai bintang dengan tinta di laut hitam
 > ..
 > ..
 > Tertegun aku hingga tak mampu berucap. Tentang kerinduan akan..
 > ..
 > ..sesuatu yang terpaksa dihilangkan!
 >
 
 
- 12.
-       [Inspirasi] Ketika teknologi peduli untuk mereka.....makhluk ciptaanPosted by: "humairayusuf" humaira_ys@yahoo.com humaira_ysThu Jul 30, 2009 1:17 am (PDT)
 Ini mungkin tulisan yang sederhana,...tapi kejadiannya bisa jadi 
 inspirasi dalam hidup ini,....Bahwa Tidak ada manusia yang sempurna di
 dunia ini, menjadi pengingat untuk mensyukuri nikmatNYA..., bahwa 
 setelah kita tahu bahwa kita masih beruntung di antara makhluNYa yang
 diciptakan berbeda.
 
 Tadi pagi perjalanan menuju sekolah tempatk ku mengajar di selatan
 jakarta...ada suatu pemandangan yang menurutku baru khali itu aku
 lihat,.tepat didepan tempat duduk aku ada seorang wanita dengan
 asyiknya sedang menatap foto yang bergerak pada ponselnya,..sempat aku 
 bergumam wah,.gaya banget nih dan ngga peduli dengan orang sekitar,
 maksudnya ngga malu ya...orang yang ia telpon terlihat oleh orang
 banyak....
 
 Lama kelamaan aku menatapnya jadi penasaran,...lagi-lagi kok ngga ada 
 suaranya ya...dan tangannya bergerak-gerak seperti menjadi alat
 komunikasinya dan kulihat lagi foto orang di dalam ponselnyapun tidak
 bersuara dan menggunakan bahasa isyarat juga...
 
 Oh,...ternyata,...dia itu tunawicara dan tuna rungu....Subhanalla h 
 mereka ternyata ngga tertinggal juga dengan teknologi,.. kita yang
 normalpun ,..mungkin jarang sekali menggunakan video call atau 3G
 apalagi di atas bis. Tapi ya...itulah teknologi itu memang sangat
 memudahkan segala keperluan manusia di dunia ini,....bahkan sampai
 untuk tuna netra....., memang mereka layak mendapatkan fasilitas
 seperti itu, andai saja ada perusahaan seluler yang menciptakan
 Handphone khusus untuk mereka para Tuna netra, saya yakin pasti laku
 keras. Karena banyak sekali Jumlah Tuna netra di negeri ini bahkan di
 dunia..., Setuju ngga ?
 
 Karena Alloh menciptakan manusia di dunia ini beraneka ragam dan tidak
 sempurna,...walaupun mereka cacat,...karena yang sempurna fisiknya pun 
 belum tentu juga sempurna di sisi lain.....
 
 Alhamdulillah
 
 Mira Humaira (humaira_ys@yahoo.com )
 http://syifahumaira.multiply. com 
 
 
- 13a.
-       Re: (Ruang Keluarga) Jalan-jalan Pagi Mengasah Kecerdasan NaturalisPosted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardyThu Jul 30, 2009 1:21 am (PDT)
 Wawawawaww... seneng baca beginiaaan [:))] 
 wah, saya juga --kalau berhasil terjaga [I-)] -- setelah shalat subuh
 ketika matahari muncul masih malu2. *halah*
 sering mengajak nibras jalan sekaligus mengenalkannya dengan
 banyak hal. Meksipun yang lebih sering mengajak jalan2
 saat ini adalah Bundanya. [:">]
 
 Kecerdasan naturalis yang mbak indar sebutkan, tanpa kami sadari
 sudah kami terapkan pada buah hati, dan alahamdulillah, respon
 nibras pada tiap hal yang kami kenalkan padanya cukup menyenangkan
 dia bisa dengan cepat mengenali objek yang baru dikenalnya, dia sudah
 tau
 di mana letak bulan, di mana cicak dan berhasil melafalkan nama binatang
 ini
 *titack* [:D] katanya. Dan masih banyak lagi. Daya hapalnya sepertinya
 bagus.
 
 Subhanallah ya.. Allah SWT pun mengajarkan kecerdasan naturalis ini pada
 Nabi
 Adam as ketika beliau diutus ke Bumi, dengan mengajarkan nama2 benda,
 binatang
 dan lain2 disekitarnya. Ini namanya , kalo yg ini, dan yang namanya, nah
 kalo yg itu namanya [:o)]
 Heheheh.
 
 Jika Allah SWT saja mengajarkan hal itu pada Nabinya, kenapa kita
 sebagai orang tua sering
 luput mengajarkan hal tersebut pada anak2 kita :D
 
 Jadi dibikin buku ga ya, soal si buah hati? [:D]
 
 TF, Mbake,
 
 DANI
 
 --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Indarwati Indarpaticom 
 <patisayang@...> wrote: 
 >
 
 > Jalan-jalan
 > Pagi Mengasah Kecerdasan Naturalis
 >
 > Â
 >
 > Rutinitas
 > pagi yang biasa kulakukan dengan batita 1 tahun 2 bulanku setelah
 melepas
 > papanya bekerja dan kakaknya sekolah adalah jalan-jalan di kompleks
 perumahan
 > kami. Sembari belanja ke tetangga untuk masak hari ini kubiarkan
 penjelajah
 > kecil itu merasakan semua unsur alam. Angin pagi yang lembut
 berhembus, udara
 > yang masih perawan memenuhi paru-paru, burung-burung berkicau sesekali
 terbang
 > rendah di atas kami lalu menukik berhenti pada satu dahan, sinar
 matahari yang
 > kadang sudah terasa hangat kadang masih berupa semburat, dedaunan
 segar yang
 > tersiram embun semalam, kerasnya kerikil dan bebatuan, juga sapaan
 beberapa
 > orang.
 
 
Need to Reply?
               Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
 
 Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar