Rabu, 29 Juli 2009

[FISIKA] Digest Number 2807

Messages In This Digest (12 Messages)

Messages

1a.

Re: MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Tue Jul 28, 2009 9:21 am (PDT)



Detilnya saya kurang tahu persis. Tapi mungkin berdasarkan pada sifat-sifat alumunium yang lebih unggul dalam memantulkan cahaya, juga massa persatuan luas, strength, daya tahannya terhadap oksidasi udara, koefisien pemuaiannya dan beragam faktor lain.

Pada zaman dulu, misalnya zaman-nya Sir William Herschell (musikus Jerman yang pindah ke Inggris dan menekuni astronomi secara otodidak sembari membangun teleskopnya sendiri hingga akhirnya menemukan planet Uranus), sempat digunakan logam lain yang disebut speculum (ini semacam perunggu, campuran antara tembaga dan timah). Daya tahannya bagus, demikian pula strength-nya dan mudah pembuatannya, namun ia punya satu kelemahan : pada permukaannya akan terbentuk lapisan oksida tipis yang setelah beberapa minggu akan membentuk permukaan buram pada bagian dalam cermin cekung. Ini sangat mengganggu, sebab setiap beberapa minggu teleskop harus dibongkar dan cerminnya digosok ulang. Dari pengalaman itu beralihlah material cermin ke gelas, terutama pyrex, yang lebih tahan cuaca dan relatif inert terhadap oksida, sementara lapisan pemantul cahayanya tetap dipertahankan dari logam namun dibentuk film.

Perak nitrat? Kalo nggak salah pas di SMA dulu yang bisa menghasilkan lapisan film perak itu pada reaksi redoks lho, untuk mengoksidasi senyawa karbon sehingga dihasilkan perak amoniakal. Mohon dikoreksi kalo keliru.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Zaenal Arief <zaenal@pudak.com>
To: sains@yahoogroups.com
Sent: Friday, July 24, 2009 11:45:23 AM
Subject: RE: [sains] Re: MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan

Oo baik pak, jadi tetap pake kaca, kalo proses pembuatan glass lenses saya
paham dan bisa sedikit berbagi biasanya memang si cetak setengah jadi
mendekati lengkungan yg diinginkan terus di gosok dengan alumunium oxide,
mulai dari grain yg kasar, bertahap sampai ke halus, terakhir dipoles pake
grain yg sangat halus kalo diraba seperti pegang bedak bayi halus sekali,
setelah itu baru proses coating dengan alumunium filem itu ..

Kalo cermin konvensional kan pake silver (perak) pak apa paham kenapa untuk
telescope ini dipake alumunium??

Lagi SMA pernah iseng bikin tabung reaksi mengkilat di lab kimia pake Ag
nitrat (silve nitride) dicampur apa deh lupa terus di tuangkan ke tabung
reaksi maka permukaanya jadi cermin dari dalam.

Zaenal

_____

From: sains@yahoogroups. com [mailto:sains@yahoogroups. com] On Behalf Of
Ma'rufin Sudibyo
Sent: Wednesday, July 22, 2009 10:46 PM
To: sains@yahoogroups. com
Subject: Re: [sains] Re: MISI APOLLO 11. Manusia Belum Pernah Mendarat di
Bulan

Pake kaca pak. Untuk cermin yang besar, dibuat dari bongkahan-bongkahan kaca
yang ditaruh dan dilelehkan dalam tungku putar sehingga hasilnya berupa
cermin yang sudah cekung dan ini menghemat waktu guna mengikir cermin
tersebut untuk menjadi bentuk cekung/parabola yang dikehendaki.

Sebagai pemantul cahaya digunakan film Alumunium.

Salam,

Ma'rufin

MARKETPLACE
Mom Power: Discover the community of moms doing more for their families, for the world and for each other

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Recent Activity
* 1
New MembersVisit Your Group
Need traffic?
Drive customers
With search ads
on Yahoo!
Yahoo! Groups
Cat Owners Group
Join a community
for cat lovers
Y! Groups blog
The place to go
to stay informed
on Groups news!
.

2.

Re: Bls: [INFO] Jupiter (kembali) Dihantam Komet/Asteroid?

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Tue Jul 28, 2009 9:22 am (PDT)



Berdasarkan citra inframerah yang diambil Teleskop Keck II di Mauna Kea (Hawaii), bintik hitam yang memiliki ciri-ciri tumbukan benda langit di hemisfer selatan Jupiter itu memiliki luas 190 juta km persegi. Jika dianggap lingkaran sempurna, maka bintik itu memiliki diameter 15.550 km. Ini 22 % lebih besar ketimbang Bumi yang 'hanya' berdiameter 12.756 km sehingga secara harfiah Bumi bisa dimasukkan ke dalam bintik tersebut.

Namun jika semata melihat ukuran bintiknya, kita akan terkecoh karena sejatinya "permukaan" Jupiter sangatlah berbeda dengan permukaan Bumi. Bila muka Bumi didominasi batuan padat yang kompak dan rigid, maka wajah Jupiter sepenuhnya berupa gas dalam bentuk awan-awan gas. Citra yang diambil dari teleskop ruang angkasa Hubble (dengan kamera WFPC 3-nya yang baru dipasang kemarin) menunjukkan, jika digunakan kasus tumbukan komet Shoemaker-Levy 9 (SL-9) dengan Jupiter pada 15 tahun silam sebagai pembanding, maka bintik hitam di Jupiter kali ini disebabkan oleh tumbukan benda langit yang melepaskan energi 'hanya' sekitar 20.000 megaton TNT alias sejuta kali lipat kekuatan bom Hiroshima. Energi ini tergolong moderat dan bisa disetarakan dengan ledakan yang dihasilkan oleh seluruh hululedak nuklir yang ada pada puncak perang dingin jika didetonasikan secara bersama-sama di satu tempat. Sebagai pembanding, letusan katastrofik Gunung Tambora yang ultraplinian itu
pada April 1815 melepaskan energi total sebesar 34.000 megaton TNT. Meski begitu, dengan energi 20.000 megaton TNT tersebut, andaikata tumbukan di Jupiter itu terjadi di Bumi, maka ia sudah cukup mampu untuk menimbulkan bencana lingkungan dalam bentuk musim dingin nuklir yang kemudian disusul dengan pemanasan global. Skenario bencana lingkungan ala hipotesis TTAPS (Turco, Toon, Pollack, Ackerman and Sagan) menunjukkan bencana lingkungan bisa dimulai ketika energi ledakan (ledakan apa saja, baik dari letusan gunung berapi, perang nuklir maupun tumbukan benda langit) mencapai minimal 1.000 megaton TNT.

Dengan asumsi kasus SL-9, maka tumbukan Jupiter kali ini disebabkan oleh komet (ditandai dengan adanya jejak uap air di bintik) dengan diameter 562 m, densitas 0,5 gram per sentimeter kubik dan kecepatan tumbuk 60 km/detik. Dengan diameter komet sebesar 562 m itu, maka jika dilihat dari Bumi, komet ini memiliki magnitude visual +25 sehingga sama sekali tak bisa dilihat bahkan dengan alat optik paling baik sekalipun. Sebagai gambaran, teleskop ruang angkasa Hubble hanya sanggup meneropong benda-benda dengan magnitude maksimum +22 atau 15 kali lebih terang ketimbang komet ini.

Kalo dalam kasus SL-9 pada 15 tahun silam, komet itu terlebih dulu ditangkap oleh gravitasi Jupiter dan dipaksa mengedarinya ketika melintas di dekat Jupiter pada akhir dekade 1960-an (semula SL-9 adalah komet berperiode pendek yang mengedari Matahari dengan periode 9 tahun dan eksentrisitas orbit 0,2). Setelah ditangkap Jupiter, ia beredar dengan orbit yang sangat lonjong (eksentrisitas 0,99 dan periode orbit 2 tahun) dan sangat takstabil hingga terus mendekat ke planet itu dan akhirnya dipecah belah menjadi 21 fragmen oleh kekuatan gaya pasang surut Jupiter ketika komet SL-9 melintas di perijove-nya pada 7 Juli 1992. Seluruh fragmen ini kemudian menghantam Jupiter 2 tahun kemudian, tepatnya pada 17 - 25 Juli 1994. Sementara dalam tumbukan Jupiter 2009 ini, komet yang terlibat nampaknya tidak mengedari Jupiter terlebih dahulu, melainkan langsung menumbuknya setelah datang dari tepi tata surya. Sebab jika komet itu ditangkap terlebih dahulu oleh
gravitasi Jupiter dan dipaksa mengedarinya, maka seharusnya ia membentuk orbit yang sangat lonjong (dengan apojove 1,39 juta km dari pusat Jupiter dan eksentrisitas 0,91) sehingga seharusnya ia dipecah belah dulu oleh gaya pasang surut Jupiter dan implikasinya bintik tumbukan yang kita lihat seharusnya lebih dari satu. Komet ini mungkin baru saja akan "berkunjung" ke perihelionnya setelah terlepas dari kawasan asteroid transneptunik Kuiper-Edgeworth ataupun awan komet Oort. Dan komet-komet yang baru pertama kali meluncur ke tata surya bagian dalam umumnya memiliki orbit mendekati parabola dan sangat takstabil, mudah sekali dipengaruhi gravitasi benda massif seperti Jupiter.

Btw, kasus tumbukan ini sebenarnya wajar saja terjadi. Mayoritas anggota tata surya adalah asteroid dan komet yang punya orbit sangat takstabil sehingga hanya sanggup bertahan 10 - 100 juta tahun di lingkungan tata surya sebelum bertabrakan dengan anggota tata surya yang lain atau malah dilempar keluar dari tata surya oleh gravitasi Matahari. Jupiter sebagai anggota terbesar di tata surya menjadi "magnet" pemikat asteroid dan komet. Selain SL-9, ada beberapa komet lain yang dikenali mengorbit Jupiter. Jejak tumbukan, selain pada tahun 1994 sebagai kasus SL-9 dan 2009 ini, juga pernah terjadi ribuan tahun silam yang meninggalkan jejak berupa untaian kawah di Callisto, salah satu satelit Galilean Jupiter. Dengan massa-nya yang paling besar, Jupiter berfungsi sebagai "cosmic vacuum cleaner" yang membersihkan orbitnya dan lingkungan tata surya bagian dalam (termasuk Bumi) dari benda langit yang siap menumbuk seperti komet dan asteroid. So, Jupiter berfungsi
sebagai pelindung. Namun perlindungan ini tidak tepat 100 %, karena masih ada peluang asteroid atau komet untuk lolos dan mengarah ke Bumi sebagaimana ditunjukkan oleh jejak-jejak kawah tumbukan yang bertebaran di segenap penjuru permukaan Bumi (dan juga Bulan).

Dampak pada Bumi? Sejauh ini tidak ada. Demikian juga pada keseimbangan di dalam tata surya. Sejauh ini cuman ada satu kasus ini. Jika ada instabilitas dalam tata surya kita, maka kasus tumbukan semacam ini mustinya terjadi secara beruntun dalam selang waktu yang pendek. Tumbukan Jupiter ini sekaligus menjadi bukti bahwa planet X/Nibiru itu tidak ada.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: AR Sugeng Riyadi <ar_sugeng_riyadi@yahoo.com>
To: rukyatulhilal@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 23, 2009 9:51:01 AM
Subject: Re: Bls: [ RHI ] [INFO] Jupiter (kembali) Dihantam Komet/Asteroid?

salam,

Ketika rukyah pagi 21 Juli 2009 lalu, ada seorang petani yang mengatakan bahwa pada malam hari sebelumnya ada benda bulat laksana balon kasat mata tetapi berwarna 'hijau' melintas dari sekitar zenith ke arah horizon barat di desa ketitang kecamatan Juwiring kab Klaten.

Sampai kini, saya masih mencoba mencari info, siapa si 'balon hijau' yang memang melintas seolah dari posisi Jupiter malam itu ke arah horizon barat.

Lebih2 yang melihat, tidak sekedar pak tani tadi saja, tetapi juga beberapa orang yg sedang di luar rumah kala itu.

Wa Alloh a'lam...

Wassalaam

Pak AR di Solo
--- In rukyatulhilal@ yahoogroups. com, sulhani hermawan <sulhanihermawan@ ...> wrote:
>
> Kalau boleh saya tahu... secara astronomis, apa makna kejadian spektakuler di langit tersebut? Apa pengaruhnya terhadap keseimbangan semesta, termasuk kita yang sedang tinggal di bumi?... trima kasih.
>

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Recent Activity
* 2
New MembersVisit Your Group
Give Back
Yahoo! for Good
Get inspired
by a good cause.
Y! Toolbar
Get it Free!
easy 1-click access
to your groups.
Yahoo! Groups
Start a group
in 3 easy steps.
Connect with others.
.

3.

Urgently Required For Waste Dump Designer  & Project Scheduler

Posted by: "mbp.skill" mbp.skill@yahoo.co.id   mbp.skill

Tue Jul 28, 2009 7:57 pm (PDT)



Dear Applicant

We are from MBP Skill Indonesia, a leading reputable Human Resources Consultancy. Our client in Gold Mining Company looks for suitable candidates to fill the post of:

Project Scheduler (2211-68)

Requirements:
• Male/Female, Max 30 years old
• Bachelor degree (S1) in Engineering
• Has at least 3 - 5 years working experience similar experienced record in Construction Project or Industry
• Familiar with Primavera Enterprise (Planning & Controlling (PMS 101))
• Technical, detail oriented problem solver
• Good English in both oral and writing
• Willing to be located and working in jobsite at Tembagapura, Papua.
• Contract based for 6 months (contract will be reviewed per 6 months based on the performance and needs)

Waste Dump Designer (221161)

- S1 Civil Engineer, majoring in Geotechnology or Hydrology
- Min 5 - 10 years experience in relevant work
- Have skill in design of soil and rock excavations, soil and rock waste dumps and surface water drainage systems for waste dumps
- Capable with AutoCAD or Civil AutoCAD
- Knowledge and ability in English both oral and written
- Willing to be located in jobsite at Tembagapura – Papua
An attractive remuneration package commensurate with experiences and qualifications will be offered to the right candidate.
Your application will be treated confidentially and only short listed candidates will be followed up. Please send your applications with CV and recent photo to resumes@mbp-skill.com or PO BOX 4270 JKTM 1400 or visit our web www.mbp-skill.com and quote the above listed reference number of position.

4a.

Kapan ya Universitas Terbuka membuka jurusan Fisika?

Posted by: "alextanambon" alextanambon@yahoo.com   alextanambon

Tue Jul 28, 2009 10:47 pm (PDT)



Di http://fmipa.ut.ac.id/ belum ada. Matematika ada, Biologi ada, Statistika ada, tapi Fisika belum ada. Kalau ada pengen belajar lagi buat hobby. Mungkin senior-senior di sini ada yang tahu? Terima kasih banyak sebelumnya.

4b.

Re: Kapan ya Universitas Terbuka membuka jurusan Fisika?

Posted by: "dit78er" di2003@alumni.soton.ac.uk   dit78er

Tue Jul 28, 2009 10:58 pm (PDT)



--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "alextanambon" <alextanambon@...> wrote:
>
> Di http://fmipa.ut.ac.id/ belum ada. Matematika ada, Biologi ada, Statistika ada, tapi Fisika belum ada. Kalau ada pengen belajar lagi buat hobby. Mungkin senior-senior di sini ada yang tahu? Terima kasih banyak sebelumnya.
>

Kalau disini, http://ocwfinder.com/ ?

Coba lihat mata kuliah untuk fisika yang terdaftar, mungkin ada yang diminati (Advanced Solid State Physics, Statistical Physics, String Theory dll..)

Dan

4c.

Re: Kapan ya Universitas Terbuka membuka jurusan Fisika?

Posted by: "alextanambon" alextanambon@yahoo.com   alextanambon

Wed Jul 29, 2009 1:48 am (PDT)



--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "dit78er" <di2003@...> wrote:
.
> >
>
>
> Kalau disini, http://ocwfinder.com/ ?
>
> Coba lihat mata kuliah untuk fisika yang terdaftar, mungkin ada yang diminati (Advanced Solid State Physics, Statistical Physics, String Theory dll..)
>
> Dan
>

Walah bisa muntah-muntah. Bahasa Indonesia aja belum tentu lulus.

4d.

Re: Kapan ya Universitas Terbuka membuka jurusan Fisika?

Posted by: "fachri agung" purephysics_99@yahoo.com   purephysics_99

Wed Jul 29, 2009 2:14 am (PDT)



kayaknya ada deh, coba kau dateng ke UT di kompleks kampus A UNJ

--- On Tue, 7/28/09, alextanambon <alextanambon@yahoo.com> wrote:

From: alextanambon <alextanambon@yahoo.com>
Subject: [FISIKA] Kapan ya Universitas Terbuka membuka jurusan Fisika?
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 28, 2009, 10:07 PM

 

Di http://fmipa. ut.ac.id/ belum ada. Matematika ada, Biologi ada, Statistika ada, tapi Fisika belum ada. Kalau ada pengen belajar lagi buat hobby. Mungkin senior-senior di sini ada yang tahu? Terima kasih banyak sebelumnya.











4e.

Re: Kapan ya Universitas Terbuka membuka jurusan Fisika?

Posted by: "Suharyo Sumowidagdo" sumowidagdo@gmail.com   haryo_hep

Wed Jul 29, 2009 2:19 am (PDT)




Di YouTube juga sudah ada rekaman video-video dari OCW ini. Tidak cuma Fisika, tapi juga ada Komputer, Teknik, Matematika, dll.

Haryo

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "dit78er" <di2003@...> wrote:
>
> --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "alextanambon" <alextanambon@> wrote:
> >
> > Di http://fmipa.ut.ac.id/ belum ada. Matematika ada, Biologi ada, Statistika ada, tapi Fisika belum ada. Kalau ada pengen belajar lagi buat hobby. Mungkin senior-senior di sini ada yang tahu? Terima kasih banyak sebelumnya.
> >
>
>
> Kalau disini, http://ocwfinder.com/ ?
>
> Coba lihat mata kuliah untuk fisika yang terdaftar, mungkin ada yang diminati (Advanced Solid State Physics, Statistical Physics, String Theory dll..)
>
> Dan
>

5a.

dualisme cahaya

Posted by: "IqRo physics" iqro_physics@yahoo.com   iqro_physics

Wed Jul 29, 2009 12:50 am (PDT)



salam....

sayah baru ngointrak mata kuliah fisika modern. disana dipelajari klo cahay itu mempunyai sifa dualisme; gelombang-partikel.
saya masih bingung, pada saat kapan cahaya bersifat gelombang dan pada saat kapan bersifat partikel. dapat kah kedua sifat itu muncul bersamaan????

trimz...

5b.

Re: dualisme cahaya

Posted by: "Suharyo Sumowidagdo" sumowidagdo@gmail.com   haryo_hep

Wed Jul 29, 2009 2:07 am (PDT)



--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, IqRo physics <iqro_physics@...> wrote:
>
> salam....
>
> sayah baru ngointrak mata kuliah fisika modern. disana dipelajari klo cahay itu mempunyai sifa dualisme; gelombang-partikel.
> saya masih bingung, pada saat kapan cahaya bersifat gelombang dan pada saat kapan bersifat partikel. dapat kah kedua sifat itu muncul bersamaan????
>
> trimz...
>

Kapan sifat gelombang dan partikel muncul, tergantung dari eksperimen yang digunakan untuk mempelajari sifat cahaya. Dua sifat itu tidak pernah muncul bersamaan.

Kalau anda masih bingung, maka saya sarankan terima saja fakta ini, ditelan bulat-bulat, dan lanjutkan dengan belajar bagaimana melakukan perhitungan mekanika kuantum. Ini dikenal dengan pendekatan "Shut up and calculate".

Haryo

5c.

Re: dualisme cahaya

Posted by: "dit78er" di2003@alumni.soton.ac.uk   dit78er

Wed Jul 29, 2009 3:02 am (PDT)



Hallo,

Saya tidak berkutat dengan fisika kuantum, hanya kebetulan sedang baca buku "programming the universe"-nya Seth LLoyd. Sebenarnya itu buku sih tentang quantum computer tetapi ada bahasan sedikit tentang dualisme partikel. Dari sepengertian saya, satu obyek akan tetap menunjukkan sifat gelombangnya sampai dia berinteraksi/diobservasi dengan sekitar. Kalau terobservasi, wavefunctionnya akan "collapse" dan sifat partikelnya muncul. Nggak tahu ya sampai seberapa maksimum besar obyek yang bisa kita observasi sifat dualitasnya (mungkin limitasi ini berhubungan dengan Planck Mass?), tapi kebayang sih, makin besar partikelnya, kemungkinan interaksi dengan benda lain alias terdeteksi akan makin besar juga. Setahu saya partikel terbesar yang telah diobservasi dualitasnya adalah C60 (bucky ball).

Yang makin ajaibnya, kalau bicara experiment double slit dengan elektron misalnya, jika kita pasang detektor pas setelah slitnya itu, interferensi di layar akan hilang (sifat partikel muncul) walaupun kita set detektor hanya memberi signal kalau elektronnya tidak lewat slit yang ada sensornya.

Dan

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "Suharyo Sumowidagdo" <sumowidagdo@...> wrote:
>
> --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, IqRo physics <iqro_physics@> wrote:
> >
> > salam....
> >
> > sayah baru ngointrak mata kuliah fisika modern. disana dipelajari klo cahay itu mempunyai sifa dualisme; gelombang-partikel.
> > saya masih bingung, pada saat kapan cahaya bersifat gelombang dan pada saat kapan bersifat partikel. dapat kah kedua sifat itu muncul bersamaan????
> >
> > trimz...
> >
>
> Kapan sifat gelombang dan partikel muncul, tergantung dari eksperimen yang digunakan untuk mempelajari sifat cahaya. Dua sifat itu tidak pernah muncul bersamaan.
>
> Kalau anda masih bingung, maka saya sarankan terima saja fakta ini, ditelan bulat-bulat, dan lanjutkan dengan belajar bagaimana melakukan perhitungan mekanika kuantum. Ini dikenal dengan pendekatan "Shut up and calculate".
>
>
> Haryo
>

5d.

Re: dualisme cahaya

Posted by: "Asis Pattisahusiwa" asisphysic04@gmail.com   aziz_physic04

Wed Jul 29, 2009 6:25 am (PDT)



sekedar sharing sedikit ilmu.
Dosen yang mengajari saya kuantum pernah bilang kapan kita menggunakan sifat
gelombang dan kapan kita menggunakan sifat partikel dari sebuah
partikel/gelombang. ketika kita mempelajari interaksi gelombang (dalam hal
ini adalah cahaya) dengan sebuah partikel. maka, sifat yang lebih dominan
adalah sifat partikelnya. contoh interaksi ini adalah efek compton dan efek
fotoelektrik. dimana pada kasus ini, cahaya diibaratkan sebagai
buntelan-buntelan energi yang disebut foton berinteraksi (bertumbukan)
dengan partikel (yang dalam hal ini adalah elektron).
sebaliknya, jika yang ingin kita tinjau adalah radiasi dari gelombang
tersebut. maka, yang lebih dominan adalah sifat gelombangnya.
namun, saya lebih tertarik dengan penjelasan yang mengatakan bahwa gelombang
jika dilihat dari segi mikronya akan tampak seperti buntelan-buntelan
diskrit dengan kecepatan seragam sehingga akan tampak seperti gelombang
kontinue. (mohon maaf kalo kata-katanya kurang dipahami)....
thank's

--
Asis Pattisahusiwa

Learn, Try, and be a Master
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Yahoo! Groups

Dogs Owners Group

Join Do More For Dogs

pet community

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Auto Enthusiast Zone

Discover auto groups

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: