Menjemput atau Dijemput Maut
 
 		
        		
 			oleh Ambe Mardiah
 
 				
 				
 Seringkali
 saya melihat sebuah peristiwa di jalan raya yang sangat memilukan.
 Sebuah peristiwa kecelakaan lalu-lintas. Biasanya antara sebuah sepeda
 motor dan sebuah mobil. Baik mobil angkutan umum maupun kendaraan berat
 lainnya.
 
 Peristiwa yang sering terjadi ini, karena si
 pengendara motor yang mengejar waktu, agar tidak terlambat ke tempat
 tujuannya. Atau juga sopir angkot yang tergesa-gesa langsung
 meminggirkan kendaraan di sebabkan adanya penumpang yang tiba-tiba
 minta di turunkan secara mendadak. Hingga kendaraan yang dari arah
 belakang mobil, harus berhenti atau mendadak mencari celah agar tidak
 menabrak angkot di depannya.
 
 Jika kecelakaan itu mengakibatkan manusia
 kehilangan nyawanya, maka bisa dikatakan ada dua kesimpulan yang bisa
 diberikan pada si mayat. Bila dia mengendarai 
 
 kendaraannya karena sifat
 ketergesaan dan tidak mematuhi peraturan lalu-lintas, maka tentu saya
 bisa memberikan kesimpulan bahwa dialah yang menjemput maut. Karena dia
 lalai untuk berjalan sesuai prosedur berlalu-lintas.
 
 Lain lagi bila si korban adalah orang yang
 bersikap sebaliknya. Dia berusaha untuk patuh berlalu-lintas di jalan
 raya dan bersikap hati-hati dalam mengendarai kendaraannya. Maka
 kesimpulan yang bisa di berikan : dia di jemput oleh maut.
 
 Menjemput dan di jemput maut, memang sama-sama
 berakhir pada hilangnya nyawa seseorang. Tapi perlu di waspadai, bila
 kitalah yang mendatangi maut, maka bisa saja itu berkonotasi bunuh
 diri.( terkecuali bila kita datang menjemput maut untuk meraih syahid
 di jalan Allah, ).
 
 Seperti seseorang yang suka memakan sesuatu yang
 tidak boleh dimakannya, karena alasan penyakitnya. Penyakit seperti
 tekanan darah tinggi, yang harus memerhatikan kadar garam yang di
 konsumsinya, misalnya Ataupun seorang perokok yang tahu bahwa asap
 rokok membahayakan jiwanya sendiri dan orang di lingkungannya.
 
 Hal-hal kecil yang nampak sepele untuk kita
 abaikan, mungkin akan berakibat fatal akan kesehatan kita. Memang sih
 urusan maut, Allah Swt. yang mempunyai wewenang. Tapi, kita sebagai
 manusia yang diciptakan dengan akal yang baik, tentu saja harus tahu
 apa yang boleh dilakukan untuk menjaga kesehatan.
 
 Ada sebuah kisah yang menyedihkan. Seorang
 karyawan sebuah perusahaan yang bertugas sebagai sopir kendaraan
 mengangkut karyawan pagi dan sore hari. Pada suatu pagi ( mungkin masih
 jam enam ), dia memarkir mobilnya di sebuah pinggir jalan raya.
 Penempatan mobilnya sesuai aturan. Hingga ada seorang anak muda dari
 arah yang berlawan arah dengan arah mobil yang di parkir. Anak muda ini
 mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Apa yang terjadi? Dia
 menabrak mobil yang sedang diam tersebut, yang akhirnya membuat
 pengendara motor tersebut meninggal dunia, dan orang yang diboncengnya
 luka parah.
 
 Bagaimana komentar orang? Mereka menyesalkan sikap
 anak muda tersebut. Terlihat baru pulang dari begadang. Ternyata motor
 yang dikendarainya pun adalah pinjaman. Tapi naas bagi sopir mobil
 tersebut. Dia tetap harus masuk penjara untuk beberapa bulan. Saya juga
 tidak tahu persis bagaimana proses hukumnya. Tapi yang jelas anak muda
 yang telah lalai menaati peraturan lalu lintas itu, selain menjemput
 mautnya sendiri ternyata membuat orang lain juga menderita.
 
 Oleh karena menjemput dan di jemput maut adalah
 sama pada akhirnya, ternyata berbeda pada prosesnya. Yah sebuah proses
 yang terjadi tergantung pada manusianya. Apakah memang dia selalu
 berhati-hati, ataukah memang dia sendiri lalai..
 
 Semoga tulisan ini dapat membuat kita dapat lebih
 berhati-hati dalam bersikap, terutama dalam hal mengendarai kendaraan.
 Karena yang kita inginkan adalah maut sendiri yang menjemput kita
 tentunya.
 
 ------------
 Jadikanlah
 Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu
 Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
 
 Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar