Sabtu, 27 Februari 2010

[daarut-tauhiid] Bersyukurlah kita ada di dunia ini setelah Nabi Muhammad saw tiada

 



"Dan tidaklah kami mengutus engkauMuhammad, kecuali menjadi rahmat
bagi seluruh alam."

(Q.S. Al-Anbiya: 107)

Assalaamu 'alaikum wr wb

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Mendengar judul di atas mungkin yangmembaca ada yang heran, kenapa kita
mesti bersyukur? Bukankah akan terasa lebihnikmat apabila kita bisa
hidup semasa dengan baginda Rasul Muhammad saw? Dimanakita ada
kesempatan bertemu beliau, melihat kebenaran ajaran yang dibawabeliau,
mengadu pada beliau, bahkan mungkin berjuang, berjihad langsung
bersamabeliau?

Tulisan di bawah ini hanyalah sebuahpetikan kecil dari buku berjudul
"Rindu Rasul" yang ditulis oleh bpk JalaludinRahmat (semoga
beliau mendapat berkah atas tulisannya, amin). Sebagian saridari buku
itu cukup membuat hati saya terenyuh. Diriwayatkan oleh
Jalaludinal-Suyuthi dalam Tafsir al-Durr al-Mantsur, sebuah dialog
antara Nabi besarMuhammad saw sebagai imam dan para sahabatnya sebagai
makmum setelahmelaksanakan sholat berjama'ah yang haditsnya telah
digubah menjadi bentukpuisi:

----------------------------------

Usai salat kau pandangi kami

Masih dengan senyum yang sejuk itu

Cahayamu, ya Rasul Allah, tak mungkinkulupakan

Ingin kubenamkan setetes diriku dalamsamudra dirimu

Ingin kujatuhkan sebutir debuku dalamsahara tak terhinggamu

Kudengar kau berkata lirih:

Ayyul khalqi a'jabu ilaikum imanan?

Siapa mahluk yang imannya palingmempesona?

Malaikat, Ya Rasul Allah

Bagaimana malaikat tak beriman, bukankahmereka berada di samping Tuhan?

Para nabi, Ya Rasul Allah

Bagaimana nabi tak beriman, bukankahkepada mereka turun wahyu Tuhan?

Kami, para sahabatmu, Ya Rasul Allah

Bagaimana kalian tidak beriman, bukankahaku ditengah-tengah kalian?

Telah kalian saksikan apa yang kaliansaksikan

Kalau begitu , siapakah mereka Ya RasulAllah?

....

Langit Madinah bening

Bumi Madinah hening

Kami termangu

Siapa gerangan mereka yang imannya palingmempesona?

Kutahan napasku, kuhentikan detakjantungku, kudengar sabdamu

Yang paling menakjubkan imannya

Mereka yang datang sesudahku berimanpadaku,

Padahal tidak pernah melihatku danberjumpa denganku

Yang paling mempesona imannya

Mereka yang tiba setelah aku tiada yangmembenarkanku

Tanpa pernah melihatku

Bukankah kami ini saudaramu juga, YaRasul Allah?

Kalian sahabat-sahabatku

Saudaraku adalah mereka yang tidak pernahberjumpa denganku

Mereka beriman pada yang ghaib,mendirikan salat

Menginfakkan sebagian rezeki yang Kamiberiman kepada mereka

Kami terpaku

Langit madinah bening

Bumi madinah hening

Kudengar lagi engkau berkata:

Alangkah bahagianya aku memenuhi mereka

Suaramu parau, butir-butir air matamutergenang

Kau rindukan mereka, Ya Rasul Allah

Kau dambakan pertemuan dengan mereka yaNabi Allah

Assalamu'alaika ayyuhan Nabi warahmatullahi wa barakatuh

----------------------------------

Dari hadits di atas secara logika kitabisa menilai bahwa apabila kita
beriman pada Nabi Muhammad saw dengansebenar-benarnya maka insya Allah
akan ada penilaian tersendiri dari Allah,sebuah kelas tersendiri yang
membedakan kita (umat yang ada di dunia inisesudah Nabi tiada) terhadap
sahabat nabi, nabi-nabi yang sebelumnya, bahkanmalaikat sekalipun,
sebuah kelas yang spesial di mata Allah. Subhanallah…

Rasulullah saw bersabda: "Ada 3 hal yangbila ada semuanya pada diri
seseorang, ia akan merasakan manisnya iman: pertama,Allah dan Rasul-Nya
lebih ia cintai dari apapun selain keduanya; kedua, iamencintai orang
semata-mata karena Allah; dan ketiga, ia benci untuk kembalikepada
kekafiran setelah Allah menyelamatkannya seperti ia benci
untukdilemparkan kedalam api neraka"(Shahih al-Bukhari)

Adapun bagi para pencinta Rasulullah saw,Allah akan menganugerahkan:

1. Digabungkan bersamanya

Secara ruhaniyah di dunia dan secarahakiki di akhirat. Prinsipnya sama
seperti bila kita mencintai sesuatu, yaitu:akan ada pembenaran atas apa
yang diajarkan oleh yang kita cintai,perilaku,pikiran, perasaan dan
tindakan juga sangat dipengaruhi oleh apa dan siapa yangkita cintai.

"Dan barangsiapa yang menta'atiAllah dan Rasul-Nya, mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yangdianugerahi ni'mat Allah, yaitu:
Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yangmati syahid dan orang-orang
shaleh. Dan mereka itulah teman yangsebaik-baiknya" (Q.S: An-Nisa 69)

2. Kelezatan iman

Lezatnya iman mungkin bisa digambarkandari kisah sbb. Terkisah segera
setelah Rasulullah saw wafat, Bilal tidak maulagi menyampaikan azan.
Beberapa hari angkasa Madinah tidak mendengar suaraBilal. Atas desakan
Fatimah, putri Nabi saw, Bilal mengumandangkan azan Subuh.

Seluruh Madinah terguncang. Bilal mulai denganAllahu Akbar, lalu kalimah
syahadat yang pertama. Begitu ia ingin menyebutkankalimat syahadat
kedua, suaranya tersekat dalam tenggorokan. Ia berhenti pada
"Muhammad" dan setelah itu tangisannya meledak, diikuti oleh
tangisan Fatimahdan seluruh penduduk Madinah al-Munawarrah. Ikrar iman
dalam ucapan syahadatmembuat rasa rindu semakin terasa lezat.

3. Kecintaan Allah swt

Karena Nabi saw adalah mahluk yang palingdicintai Allah swt. Siapapun
yang mencintai Nabi, menyayangi, merindui kekasihAllah, tentu akan
mendapat pula kecintaan dari Allah swt. 'Umar Ibn al-Khattabr.a berkata
bahwa Rasulullah saw bersabda, "Ratusan tahun Adam a.sditurunkan ke bumi
setelah berbuat dosa, hingga pada suatu ketika ia berdoa,'Ya Allah, aku
memohon kepadamu demi Muhammad untuk mengampuniku.' Allahberfirman
padanya, 'Bagaimana dirimu tahu akan Muhammad padahal Aku
belummenciptakannya?'. Adam pun menjawab, 'Karena ketika Engkau, Ya
Tuhanku,menciptakanku dengan Tangan-Mu, dan meniupkan padaku dari
Ruh-Mu, aku memandangke atas dan melihat tertulis di kaki-kaki 'Arasy,
Laa ilaaha illallah,Muhammadun Rasuulullah. Aku tahu bahwa Engkau tidak
akan menaruh suatu nama disamping Nama-Mu, melainkan pastilah itu adalah
nama seseorang yang palingKau-cintai dari makhluk-Mu.' Allah berfirman,
'Oh, Adam, kau telah mengatakankebenaran: dialah yang paling Kucintai di
antara makhluk ciptaan-Ku. Dan karenaengkau telah memohon pada-Ku demi
dirinya, engkau kuampuni. Seandainya tidakuntuk Muhammad, Aku tak akan
menciptakanmu.

4. Balasan cinta Rasulullah saw

Tidak ada pencinta Nabi saw yang bertepuksebelah tangan. Dalam riwayat
yang telah diceritakan sebelumnya, betapaRasulullah saw merindukan
pertemuan dengan umat yang mencintainya.

Terkisah pula pada detik-detik Nabimenjelang wafat, sahabat Ali r.a
mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullahyang mulai kebiruan. "Ummatii,
ummatii, ummatiii?" - "Umatku,umatku, umatku?" Betapa cintanya beliau
pada umatnya. Akankah kitamembalas cintanya dengan menyebut nama beliau
disisi Allah swt menjelang ajalkita sebagaimana Nabi saw memanggil kita
menjelang kematiannya?

5. Mendapatkan syafaat (pembelaan)-nyayang agung.

Yaitu bantuan Nabi saw dengan izin Allahuntuk meringankan dan bahkan
menghapuskan hukuman bagi para pendosa, bukannyatidak mungkin seseorang
bisa masuk surga tanpa dihisab bila pembelaanRasulullah saw diterima
oleh sang Khalik.

Mungkin kita masih ingat akankejadian-kejadian masa lalu ketika tabloid
Monitor menulis tentang orang didunia yang paling dikagumi sementara
Nabi Muhammad saw ditulis di urutanke-sebelas. Bukankah semestinya kita
menempatkannya di urutan pertama di hatikita? Apa yang bisa kita petik
dari kejadian ini? Masuk golongan mana kita?golongan yang menyalahkan
media tersebut? Atau golongan yang justru menyalahkandiri sendiri telah
melupakan Nabi saw selama ini? Atau ketika Salman Rushdiemencemooh Nabi
saw sebagai sumber permainan dengan berlindung atas nama duniaseni
kesastraan. Begitu pula Kurt Westergaard seorang kartunis dari surat
kabarJyllands-Posten yang menggambarkan karikatur Nabi saw dengan
segalacemoohannya. Apa hati kita terusik? apa kita merasa kalau mereka
sudahmencemoohi, meludah aqidah kita? Atau kita merasa bahwa hal itu
biasa saja.Atau mungkin kita merasa biar saja karena kita jauh dari
tempat kejadian dansaat ini Nabi pun sudah tidak ada?
"Astaghfirullah".

Ketika Maulid Nabi. Apa kita akan merasasantai seakan-akan sama saja
seperti hari yang lain? Apa kita bersikap lebihpasif atau diam diri saja
dalam menyambutnya dibanding umat nasrani yang begituantusias menyambut
Natal sebagai kelahiran Nabi Isa a.s? Betapa merekamenyambutnya dengan
kidung Natal menggema di mana-mana di gereja gereja hinggaartis-artis
mancanegara, ucapan "selamat Natal" dalam berbagai bentuk
darimulai kartu, email, poster, billboard, hingga acara radio, tv,
bioskop,internet, hiasan-hiasan pohon natal, dan lampu-lampu yang
meriah, promosi dandiskoun besar-besaran toko dan hypermarket yang
saling berlomba-lomba, kembangapi, lonceng berdentang-dentang,
acara-acara yang semarak baik di pertokoan,restoran, perkantoran hingga
ke pelosok rumah rumah kecil di berbagai belahandunia? Apa kita tidak
tergerak untuk lebih bersuka cita pada hari mulia MaulidNabi? Hari
kelahiran Junjungan kita yang begitu mulia, Baginda besar kita,
Nabibesar Rasulullah Muhammad saw. Lahirnya seorang utusan Allah swt ke
dunia yangmembawa perubahan besar yang sangat fenomenal dalam tatanan
hidup kita, sebuahajaran yang akan membawa kita untuk ditempatkan di
tingkat yang tinggi dan dicintaioleh Khaliknya!! Awal dari revolusi
akhlak yang teramat benar!! Sebuah hariyang sungguh teramat penting,
hari yang begitu luar biasa terang benderangnyabagi alam semesta!!
Walaupun tak ada sunnahnya untuk merayakan Maulid Nabidengan perayaan
besar-besaran, namun alangkah indahnya bila di hari yang muliaitu,
setidaknya kita bermuhasabah, berintrospeksi atau meneliti diri apakah
setiap langkah, setiap tindakan,setiap keputusan, setiap pemikiran kita
sudah mencerminkan kehidupan Nabi saw?

Semoga petikan ayat Al-Qur'an suratAl-Anbiya 107 di awal tulisan ini
bisa membuka hati kita semua, betapapentingnya kita mencintai dan
bersuka cita atas Nabi saw.

Bila kita kaji lagi apa yang bisa kitaperoleh jika kita menempatkan Nabi
saw pada urutan pertama di hati, maka kitaakan mendapatkan "iman yang
begitu indah mempesona".

Walaupun Nabi saw sudah tiada, mungkinjustru karena itulah kita perlu
bersyukur akan keberadaan kita sekarang denganberiman kepadanya dan
menjalankan sunnah-sunnah yang telah beliau contohkan.

Sebuah tantangan, perjuangan berat,teramat berat, insya Allah kita
termasuk insan yang dinanti dan dijemputsendiri oleh baginda Nabi saw
kelak di akhirat, insya Allah keluarga kita akandimohonkan syafaat oleh
baginda Nabi saw, insya Allah kita mendapat tempatspesial di mata Allah
swt, tempat yang indah tanpa dihisab, amin.

Sebagai sebuah renungan, mungkin kitasering mengucapkan dan mendengar
arti shalawat yang diperuntukkan bagi bagindaNabi saw dan keluarganya.
Nah! kalau kita termasuk orang yang beriman padaRasulullah saw padahal
kita sendiri tidak pernah berjumpa beliau, bukankah kitatelah menjadi
saudara Nabiyallah saw?? Keluarga Rasulullah saw juga?? (maridikaji
kembali petikan dialog Nabi saw dan sahabat-sahabatnya di bagian awal
tulisanini). Saya pribadi berfikir bukannya tak mungkin kalau ucapan
shalawat itu jugamengandung makna ucapan shalawat bagi kita-kita yang
beriman padanya. Sebuahberita gembira bila jika dalam makna shalawat
atas Nabi saw, kita akhirnya bisajuga bersanding dengan nama Muhammad
saw, kekasih Allah Subhanahu wa Ta `ala.

Allahumma sholli wa baarik `ala sayyidinaMuhammad wa `ala aali
wa shohbihi wasallam.

(Ucapkanlah sesering mungkin dan bilakita mendengar nama beliau disebut,
terutama sekali di hari Jum'at)

Ya Allah yang Maha Besar, tanamkan aqidahiman sedalam-dalamnya pada
diriku untuk senantiasa mencintai-Mu dan NabiMuhammad saw, lebih dari
apapun di alam semesta ini, amin ya rabbal `alamiin

Wassalam wr wb

Mohon maaf bila dalam tulisan di atas adakesalahan-kesalahan. Pasti yang
semua yang benar datangnya dari Allah, dankalau ada yang salah pastinya
karena kebodohan penulis sendiri.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: