Sabtu, 27 Februari 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2990

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (4 Messages)

Messages

1a.

Jual Buku Anak Anyar Mengenal Allah dengan Cerita Berrima

Posted by: "d r" dedew_cheesecake@yahoo.com   dedew_cheesecake

Fri Feb 26, 2010 4:42 am (PST)



Dear Bookoholic,

Kali ini Toko Ibu Bagus menawarkan buku anak terbaru dari MPers en penulis produktif asal Semarang, Aan Wulandari.

Sebuah buku yang fun sekaligus menambah pengetahuan anak-anak kita tentang Allah SWT Sang Pencipta Alam Semesta. Keren banget kaan. Buku ini tepat banget buat hadiah bagi buah hati, ponakan, tetangga, siapa saja.

Judul : 99 Nama dan Sifat Allah : Mengenal Asma'ul Husna dengan Cerita Berrima
Penerbit : Al-Kautsar for Kids
Penulis : Aan Wulandari
Edisi Hardcover
Halaman : 88 halaman
Harga buku Rp 49.000,-

"Subhanallah, Asma'ul Husna itu sudah Indah, dengan cerita berrima jadi semakin Indah"
(Ali Muakhir, Penulis 300 judul buku anak, peraih Adikarya Ikapi dan Rekor MURI sebagai penulis paling produktif)

"Buku yang bermanfaat. Kita dapat mengenal 99 nama indah Allah, sekaligus mengetahu semua sifat baikNya. Sifat-sifat mulia yang dapat kita tiru dan praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Cerita ini pun disajikan dalam bentuk berrima, sehingga membacanya terasa menyenangkan."
(Renny Yaniar, Penulis Cerita Anak, Pimpinan Redaksi Mombi)

Anda berminat? Pesan sekarang juga,
Ada diskon 20% lho, plus tanda tangan penulisnya
Asyik kaannn...:)

Untuk melihat covernya, bisa klik di sini : http://diansya.multiply.com/journal/item/221/Terbit_99_Nama_dan_Sifat_Allah_dengan_Cerita_Berrima

Dewi Dedew Rieka
tokoibubagus@yahoo.com
www.tokoibubagus.multiply.com
www.dedew80.multiply.com

1b.

Jual Buku Anak Anyar Mengenal Allah dengan Cerita Berrima

Posted by: "d r" dedew_cheesecake@yahoo.com   dedew_cheesecake

Fri Feb 26, 2010 4:46 am (PST)



Dear Bookoholic,

Kali ini Toko Ibu Bagus menawarkan buku anak terbaru dari MPers en penulis produktif asal Semarang, Aan Wulandari.

Sebuah buku yang fun sekaligus menambah pengetahuan anak-anak kita tentang Allah SWT Sang Pencipta Alam Semesta. Keren banget kaan. Buku ini tepat banget buat hadiah bagi buah hati, ponakan, tetangga, siapa saja.

Judul : 99 Nama dan Sifat Allah : Mengenal Asma'ul Husna dengan Cerita Berrima
Penerbit : Al-Kautsar for Kids
Penulis : Aan Wulandari
Edisi Hardcover
Halaman : 88 halaman
Harga buku Rp 49.000,-

"Subhanallah, Asma'ul Husna itu sudah Indah, dengan cerita berrima jadi semakin Indah"
(Ali Muakhir, Penulis 300 judul buku anak, peraih Adikarya Ikapi dan Rekor MURI sebagai penulis paling produktif)

"Buku yang bermanfaat. Kita dapat mengenal 99 nama indah Allah, sekaligus mengetahu semua sifat baikNya. Sifat-sifat mulia yang dapat kita tiru dan praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Cerita ini pun disajikan dalam bentuk berrima, sehingga membacanya terasa menyenangkan."
(Renny Yaniar, Penulis Cerita Anak, Pimpinan Redaksi Mombi)

Anda berminat? Pesan sekarang juga,
Ada diskon 20% lho, plus tanda tangan penulisnya
Asyik kaannn...:)

Untuk melihat covernya, bisa klik di sini : http://diansya.multiply.com/journal/item/221/Terbit_99_Nama_dan_Sifat_Allah_dengan_Cerita_Berrima

Dewi Dedew Rieka
tokoibubagus@yahoo.com
www.tokoibubagus.multiply.com
www.dedew80.multiply.com

2.

From Paris With Love

Posted by: "Aku Incognito" akuincognito@yahoo.co.id   akuincognito

Fri Feb 26, 2010 6:04 am (PST)



From Paris With Love. Awalnya saya mengira film yang dibintangi oleh John Travolta dan Jonathan Rhys Mayers ini merupakan full romantic movie. Setelah saya menontonnya di salah satu bioskop cerita film ini lebih banyak actionnya. Memang sih dibumbui dengan romantika percintaan.
 
Jonathan Rhys Mayers bekerja di kedutaan besar Amerika sebagai asisten duta besar. Disamping itu dia sangat tertarik dengan dunia intelejen sehingga dia kerap mendapat perintah untuk menjalankan tugas rahasia dan salah satunya memasang alat penyadap di kantor Mentri Luar Negeri Perancis.
 
Merasa tertantang dengan tugas-tugas seperti itu Jonathan meminta dilibatkan dalam operasi yang lebih tinggi lagi. Dengan kata lain dia ingin dilibatkan pada operasi khusus. Singkat cerita kesempatan itu akhirnya datang dimana Jonathan diminta untuk menemani seorang agen rahasia Amerika yang akan datang ke Paris untuk tugas khusus. Agen rahasia ini dimainkan oleh John Travolta. Ada satu lagi tokoh yang terlibat dalam film ini yaitu kekasih Jonathan yang dimainkan oleh Kasia Smutniak.
 
Film ini bercerita tentang aksi terorisme yang saat ini memang sedang menjadi hot issue. Seperti biasa subjek dari pelaku teroris adalah sebuah kelompok dengan keyakinan tertentu dan dalam film ini digambarkan kelompok Pakistan. Artinya mereka sel-sel radikal yang berpusat di Pakistan.
 
Aksi Jonathan dan John Travolta adalah untuk menjaga keamanan utusan Amerika dalam hal ini menlu untuk menghadiri sebuah KTT di Paris. Disinyalir ada sebuah rencana untuk mensabotase KTT tersebut oleh para teroris.
 
Berpetualanglah mereka berdua mencari para pelaku terorisme yang akan mensabotase acara KTT tersebut. Diawali dengan penelusuran di komunitas Cina dengan membongkar perdagangan heroin yang menurut si agen rahasia bahwa perdagangan heroin ini menjadi income untuk pergerakan para teroris dalam menjalankan aksi-aksinya. Sampai akhirnya mereka dapat menemukan anggota-anggota teroris dari penelusuran pergerakan heroin itu.
 
Seperti halnya gambaran teroris yang sering muncul di berbagai media para teroris ini merupakan warga sipil biasa namun memiliki keahlian yang luar biasa terutama dalam hal perakitan bom. Mereka juga dilengkapi dengan senjata-senjata militer. Jaringan mereka luas dan saling merahasiakan satu sama lain bahkan sering menggunakan sandi-sandi dalam melakukan komunikasinya.
 
Yang membuat semakin seru cerita film ini adalah hubungan cinta antara Jonathan dengan Kasia yang keturunan Pakistan. Ternyata kekasih Jonathan ini merupakan bagian dari jaringan teroris dan memang sengaja didekatkan dengan Jonathan karena Jonatha merupakan akses untuk dapat memasuki area KTT. Jonathan adalah asisten Dubes Amerika di Perancis yang memiliki akses untuk menghadiri acara KTT tersebut.
 
Identitas Kasia terbongkar oleh John Trapvolta pada saat acara makan malam di apartemen Jonathan. Awalnya Jonathan tidak mempercayainya namun setelah Kasia mengaku barulah ia mempercayainya bahwa kekasihnya itu seorang anggota teroris. Menurut Kasia kenapa dia menjadi bagian dari kelompok teroris karena ini sebuah prinsip hidup yang ia yakini. Prinsip itu didapat sekitar 6 tahun yang lalu ketika dia bertemu dengan seorang pria yang juga keturuna Pakistan.
 
Kasia ternyat dijadikan bomber oleh kelompoknya itu pada cara KTT di Paris. Dengan mencuri kartu masuk KTT milik Jonathan akhirnya dia bisa menembus keamanan pada acara KTT tersebut dengan menyamar sebagai utusan dari Pakistan.
 
Akhirnya Jonathan bisa menebak rencana kekasihnya itu dan dipertemukannyalah mereka berdua pada acara KTT dengan misi yang berbeda. Kasia yang datang dengan bom yang terpasang di badannya sedangkan Jonathan datang untuk mencegah Kasia dan meminta untuk menghentikan aksi bom bunuh dirinya itu.
 
Antara cinta dan prinsip yang berbeda berperang pada waktu itu. Pada akhirnya Jonathan terpaksa menembak Kasia untuk mencegah bom yang terpasang di badan Kasia tidak diledakkan.
 
Secara keseluruhan film ini menyuguhkan cerita yang menari dengan aksi John Travolta yang keren sebagai seorang agen rahasia. Kisah cinta yang dipertemukan dengan dua prinsip yang saling bertentangan.
 
Muncul di benak saya sebuah pertanyaan. Sepertinya film ini menyudutkan salah satu agama dengan menggambarkan aksi-aksi terorisme yang pelakunya dari orang yang berkayakinan itu. Selain itu aksi-aksi mereka di danai dari hasil penjualan narkotika. Benarkah itu?
 
Saya juga tidak setuju aksi-aksi terorisme seperti itu. Saya pikir semua agama juga tidak ada yang membenarkan tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa. Jadi kampanye melawan terorisme itu terhadap semua pihak, kelompok, negara yang selalu membenarkan aksi kekerasan, penjajahan dalam mencapai tujuannya.
 
 
www.multiwords.multiply.com
26 Feb. 10

Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
3.

{Bahasa/Cerpen] Beautifall

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Fri Feb 26, 2010 6:18 am (PST)



Beautifall

Sambil duduk menghadap senja kemerahan
kembali ke ufuk barat kulihat gadis itu masih saja terisak. Menangis. Lama

Ya, lama sekali. Entah, apa yang
menyelubungi hatinya saat itu aku tak tahu. Namun dari wajah piasnya
mengisyaratkan seperti menahan sesuatu. Sedang menyimpan luka kepada
seseorang.
Entah, kepada siapa lagi aku tak tahu. Lagi pula toh aku baru pertama kali
melihatnya.

"Tidak usah heran melihat gadis itu,
Ben. Aku sering kok melihat gadis itu jika aku berada taman ini. Mungkin
bagi kamu
yang baru melihatnya merasa kasihan. Iba terhadap gadis itu. Tapi yang perlu
kamu ketahui Ben gadis itu begitu karena ia sering kali dikhianati oleh
kekasihnya. Kekasihnya telah selingkuh dengan kawannya sendiri. Dan
tinggalah
luka yang gadis itu terima."

"Ah! Apa yang kamu bilang, Tur! Kamu
tahu darimana tentang gadis itu. Sepertinya kamu kenal betul dengan gadis
itu.
Atau, jangan-jangan…," jawabku menggantung di atas langit kelam tempat kami
berteduh di taman itu.

Aku hanya bisa tergugu saat beberapa ucapan yang dikeluarkan dari bibir
hitam Guntur dikarenakan
nikotin telah mengedap lama di bibirnya itu.

"Bukan itu saja dan yang perlu kamu ketahui lagi gadis itu pernah mencoba
mengakhiri hidupnya di tengah ruas jalan raya dekat taman itu. Tapi
untungnya
hal itu tak sampai terjadi. Petugas berwajib itu berhasil meninggalkan
rencana
mautnya itu," lebih lanjut Guntur
menceritakan. Lagi-lagi aku hanya diam seribu bahasa.

"Sudahlah kamu tak perlu mendramatisir keadaan gadis itu lagi. Toh aku saja
yang setiap hari melewati taman ini tak begitu sentimentil seperti kamu,
Ben."

Ya, benar juga apa yang dikatakan Guntur
itu benar adanya. Buat apa aku terlalu sentimentil dan mendramatisir keadaan
gadis itu. Atau, jangan-jangan aku yang terlalu berlebihan. Entahlah.

"Sudahlah kita kembali saja ke kosan.
Lagi pula langit sebentar lagi menghitam. Bertanda akan turun hujan." Kataku
kembali memberitahukan Guntur.
Akhirnya aku bersama Guntur
melangkah gontai meninggalkan taman itu.

***

Hari ini aku masih berada di taman itu
lagi. Dengan ditemani merpati-merpati penghuni taman—yang berterbangan
mencari
makan serta senja yang sudah berkilauan emas menambah taman yang aku pijak
ini
terasa di alam nirwana. Membuat aku enggan melangkah. Meninggalkan taman
itu.

Dengan membawa novel kesayangan
kupendarkan mata minusku ke sekeliling taman dan…ternyata, oh Tuhan gadis
itu
mencoba kembali mengakhiri hidupnya dan aku pun terkejut ketika mata minusku
melihat keadaan yang memiriskan hati. Aku yang melihat pemandangan yang amat
menyesakan dada kucoba mengangkat kakiku—dengan langkah seribu kuhampiri
gadis
itu. Kucoba membatalkan aksi gilanya itu. Mencoba menabrakan dirinya dari
tengah ruas jalan raya itu.

Hup! Akhirnya aku pun dapat meraih
tubuhnya yang dingin seperti salju lalu dengan cara bersamaan aku dan gadis
itu
jatuh ke tepi jalan raya—sama apa yang diceritakan oleh Guntur kepadaku saat
pertama kali aku
menampakan kaki di taman itu.

"Kamu jangan nekat seperti itu! Ingat
kamu masih punya Tuhan untuk apa kamu mengakhiri hidup kamu sendiri. Apa
kamu
tak sayang dengan diri kamu sendiri. Kamu itu memiliki segalanya. Tubuh kamu
sempurna. Hidungmu bangir. Kulitmu pun tak ada cela. Putih mulus. Lalu penuh
pesona. Kenapa kamu mau melakukan hal yang dilarang Tuhan ini!" Bak super
hero
kesiangan aku menyelamatkan diri gadis itu. Tapi apa yang aku dapatkan?
Sebuah
tamparan mendarat di pipi mulusku secepat kilat.

Plakkk!!

Gadis itu malah menamparku.

"Jangan harap aku bisa tertipu dan mau
berterima kasih dengan kamu karena menolong aku. Kamu itu sama seperti
laki-laki yang aku kenal. Tak ada bedanya!

Lagi-lagi aku hanya mematung. Tak dapat
bekata-kata kembali. Dan itu lebih baik darpada aku nanti dibilang tak
berlaku
senonoh terhadapnya. Aku tak ingin sesuatu hal yang tak aku inginkan terjadi
kepadaku.

"Baiklah kalau begitu aku meminta maaf.
Jika aku melakukan kesalahan pada kamu. Sekali lagi aku minta maaf. Dan ini
kutinggalkan kartu namaku jika kamu sewaktu-waktu membutuhkan aku, kamu bisa
menghubungiku. Nama dan nomor teleponku ada di kartu itu!"

Dengan menahan rasa sakit karena
tamparannya kutinggalakan gadis itu sendirian di taman. Walau disebagian
tubuhnya terlihat ada sedkit memar di tubuhnya dikarenakan jatuh akibat aku
menyelamatkan dirinya. Kutingalkannya walau beberapa sorot mata memandang
melihat atas kejadian itu. Merasa heran dengan apa yang aku lakukan. Begitu
saja meninggalkan gadis itu.

***

"Maafkan aku atas tindakan aku kemarin
di taman. Seharusnya aku berterima kasih kepada kamu. Oya, bolehkah kamu
menemuiku kembali di taman besok. Aku ingin berbicara dengan kamu empat
mata.
Soal tempat kamu saja yang menentukan." Tiba-tiba aku mendapatkan pesan
singkat
tanpa Tuan. Pesan tanpa nama pengirim.

"Dari siapa pesan itu, Ben," ujar Guntur saat aku bersamanya di tempat panti
asuhan yang
sudah tiga tahun aku dan Guntur
menjadi tenaga pengajar walau secara gratis.

"Entahlah, Tur! Aku jugat tidak tahu!"

"Boleh aku baca pesan yang ada di
handphone kamu, Ben." Akhirnya kuserahkan juga pesan singkat tanpa Tuan itu
kepada Guntur
saat ia melihat gelagat anehku saat itu.

"Tidak salah! Ya, ini tidak salah gadis
itu yang mengirimkan. Aku tahu itu! Sebab pesan ini hampir sama aku terima
saat
aku pernah menolongnya. Halnya serupa dengan pesan ini," ujar Guntur
meyakinkanku terhadap pesan tanpa Tuan
itu.

Lagi-lagi aku hanya bisa terdiam. Membisu. Tak dapat aku mengatakan sepatah
kata pun pada Guntur.
Walau dalam hati kecil aku meragukan apa yang dikatakanya itu.

"Tapi gadis itu perlu bantuan kita,
Tur. Apakah kamu tidak kasihan dengan gadis itu yang lagi-lagi mencoba bunuh
diri. Atau, kamu pernah tersakiti olehnya…" tiba-tiba mulutku mengeluarkan
kata-kata yang membuat Guntur
terasa tersinggung. Tapi aku tak peduli itu. Karena aku sudah tak cocok
dengannya lagi.

"Sudahlah aku tak mau berdebat dengan
kamu, Tur. Oya, nanti malam tugas kamu mengajari anak-anak panti. Ingat
jangan
sampai lupa!" lanjutku sambil bangkit dari hadapannya. Dan kulihat Guntur
hanya memandangiku
dengan dingin.

***

Sejak malam itu aku dan Guntur tak lagi bersama-sama.
Aku sudah tak mengindahkan setiap perkataan Guntur kepadaku. Semua apa yang
ia katakan
kepadaku hanya isapan jempol belaka. Aku sudah tak percaya lagi dengan
ucapanya. Terlebih ketika ia sudah mengikutcampuri aku dengan gadis itu.
Gadis
yang pernah aku tolongi dari perbuatan yang sangat dibenci oleh Tuhan itu.
Dan
kini aku sudah mengenal baik gadis itu. Tapi aku tak pernah memberitahukan
Guntur mengenai
hubunganku. Takk pernah…

Kini aku hanya seorang diri ketika aku
sedang membutuhkan seseorang. Aku seorang diri di taman. Biasanya jika aku
sedang
menghadapi sesuatu Guntur
selalu menjadi kawanku dikala duka. Dan kini aku tak dapat bisa bersamanya
lagi…

"Kamu memang gadis gila! Percuma aku menolong kamu dari peristiwa itu di
taman.
Jika aku tahu kamu sejak di taman itu mungkin aku lebih meninggalkan kamu.
Benar kata kawanku kamu itu gadis gila."

Plakkk

Aku merasakan tamparan itu lagi dari
gadis yang pernah aku tolong di tengah ruas jalan raya.

Dan kini yang kedua kali aku merasakanya.

"Ya, aku gadis gila. Gadis sakit!
Tetapi kamu lelaki bodoh yang aku kenal selain kawan kamu itu. Kamu dan
kawanmu
itu hanya lelaki pecundang…"

Akhirnya aku mengetahui sifat gadis itu
sebenarnya. Walau aku sudah mengetahui gerak-geriknya saat aku berhubungan
dengannya. Dan lebih membuat aku tambah yakin ketika ia sedang bermain
dengan
lelaki lain di taman—yang sering aku jadikan tempat teduhku. Dan aku
menyesal!

Tiba-tiba khayalanku bermain dengan
gadis itu. Dan aku hanya terdiam. Tanpa kata disaat taman yang aku pijak
terasa
sepi oleh pengujungnya. Hingga tiba-tiba pundakku terasa berat oleh sebuah
tangan yang berada di pundakku.

"Aku tahu kamu pasti kemari, Tur. Tetapi sebagai sahabat aku tak mau
membiarkan
sahabatnya menanggung lukanya seorang diri. Terlebih luka itu disebabkan
oleh
gadis yang sama. Ayolah bangkit, Tur. Mari sama-sama kamu lupakan gadis
itu."

Kini Ben sudah ada di hadapanku dengan
memberi semangat baru untukku. Walau aku sudah pernah melukainya. Dan sudah
tak
mempercayainya. Tapi tidak dengan Guntur.
Dia…dia…dia…

"Sudahlah Ben aku sudah memaafkan kamu
kok.. Walau kamu pernah melukaiku. Namun aku tak seperti itu. Ayolah kita
tinggalkan taman ini. Ingat anak-anak panti menginginkan diri kamu kembali."

Aku hanya terpaku. Menaha rasa malu.

"Ma'afkan aku Tur selama ini. Karena
aku tak mempercayaimu aku jadi begini."

"Ups, kamu jangan sentimentil seperti itu lagi! Sudahlah mari kita
tinggalkan
taman ini dan lupakan gadis yang pernah membutakan hatimu itu. Dan perlu
kamu
ingat tak selamanya gadis yang kau anggap cantik dan penuh pesoa membuat
kamu
semakin menjadi super hero melainkan kamu menjadi permainannya."

Lagi-lagi Guntur menasehatiku. Tetapi belum usai Guntur memberitahukanku
tentang gadis itu—dan aku belum melangkah meninggalkan taman itu kulihat
sekelebatan paras gadis itu muncul kembali. Ya, ia sedang berada di tengah
ruas
jalan sambil menceracau….[]

Ulujami, Februarui 2010

FB:bujangkumbang@yahoo.co.idMP <bujangkumbang%40yahoo.co.idMP>:
http://sebuahrisalah.multiply.com
Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Learn about issues

Find support

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: