Rabu, 24 Februari 2010

[daarut-tauhiid] PRESS RELEASE: Kampung Sadar Banjir

 



PRESS
RELEASE

Lembaga
Kemanusiaan Nasional PKPU

 

 

Kampung Bojong
Citepus Resmi Menjadi Kampung Sadar Banjir

 

 

BANDUNG
- Setelah lebih dari sebulan terendam banjir, beberapa wilayah di Kabupaten Bandung,
tepatnya di wilayah Dayeuh Kolot, hari ini, Rabu (24/2/2010) berangsur-angsur warga
mulai membersihkan rumah mereka.

 

Hal
itu terlihat di posko banjir PKPU yang berada di Kampung Bojong Citepus. Dimana
masyarakatnya yang hampir 3000 jiwa menjadi korban banjir mulai membersihkan
dan merapihkan barang-barang yang terendam banjir.

 

Untuk
mengurangi beban warga, tim rescue PKPU yang langsung dikomandoi Manajer Rescue
Ir. Muhammad Yasin, melakukan berbagai kegiatan, setelah sebelumnya tim rescue
PKPU juga membantu proses evakuasi warga. Selain membantu evakuasi warga, tim
rescue PKPU juga memberikan edukasi kepada warga dengan cara membuat sebuah kampung
yang diberi nama Kampung Sadar Banjir (KSB).

 

Konsep
dari Kampung Sadar Banjir ini merupakan pengejawantahan dari program unggulan
rescue PKPU yakni CBDRM (Community Base Disaster Risk Management). Dimana
masyarakatlah yang berdaya untuk melakukan perubahan di daerahnya.

 

Berbagai
kegiatan mulai dilaksanakan PKPU sejak Selasa kemarin (23/2/2010), yaitu mulai
dari pelatihan relawan untuk evakuasi dan dapur umum. Selain itu, untuk
menghilangkan trauma bagi anak-anak, tim rescue PKPU juga mengadakan nontong
bareng yang disaksikan 400 anak-anak.

 

Hari
ini, Rabu (24/2/2010) Kampung Sadar Banjir (KSB) tersebut resmi disandangkan
bagi Kampung Bojong Citepus. Acara tersebut diresmikan langsung oleh Direktur
Pendayagunaan PKPU Tomy Hendrajati dan dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat,
Ketua RT serta warga.

 

Tomy
berharap, kampung sadar banjir ini dapat dijadikan pilot project edukasi CBDRM
bagi masyarakat korban banjir di Bandung. "Sehingga wilayah lainnya yang
menjadi korban bencana dapat melihat pola pemberdayaan masyarakat dalam
menghadapi bencana tahunan seperti banjir ini," katanya.

 

Sementara
itu, dari hasil focus group discussion
(FGD) yang dilakukan di masyarakat terdapat 8 bahaya dalam bencana banjir ini,
yaitu bahaya tenggelam, bahaya air cepat naik, bahaya arus tiba-tiba, bahaya
sampah, bahaya limbah, bahaya tembok roboh, bahaya setrum, dan bahaya terjebak
banjir.

 

Dalam
diskusi tersebut, cara menanganinya, siapa saja yang perlu dibantu menjadi
perhatian warga. Mereka yang termasuk kelompok rentan, jompo dan cacat agar
langsung diserahkan ke Depsos, sedangkan anak mudanya melakukan evakuasi
bencana. Jika prosedur tetap tersebut dilaksanakan dengan baik, maka dapat
dipastikan akan mengurangi resiko korban dalam bencana.

 

Selain
membantu korban banjir di Dayeuh Kolot, PKPU juga menerjunkan tim rescue untuk
membantu proses evakuasi korban longsor di Kampung Datar Kiara Desa Tenjolaya Kecamatan
Pasir Jambu, Ciwidey, Kabupaten Bandung.

 

 

Informasi
Rilis ini disebarluaskan oleh:

 

Cecep Y Pramana

Media
Center Nasional

Lembaga
Kemanusiaan Nasional PKPU

Jl. Raya Condet No. 27G, Batu
Ampar Jakarta 13520

Telp:
0804 100 2000 (nomor Nasional)      
           

Fax:
021-87780013

Mobile
: 08128552568

Web
: www.pkpu.or.id

 

Untuk
informasi di lapangan tentang
"KAMPUNG SADAR BANJIR" hubungi M. Yasin, Manajer Rescue
PKPU 0818966634,
Teguh AS (08567033184)

 

 

Kami
mengucapkan terimakasih atas dimuatnya Rilis ini

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: