Oleh : Alihozi
http://Alihozi77.
Saya mempunyai teman dekat sejak dari bangku sekolah SLTP lulusan STAN
yang sekarang tugas di Kantor Pajak tepatnya di KPP PBB Gambir, ia
menghubungi saya mengeluhkan kenaikan angsuran KPR Konvensionalnya
dari Rp.1.000.000,
mendapat email dari salah satu nasabah KPR konvensional yakni seorang
pegawai BUMN yang juga mengeluhkan hal yang sama suku bunga KPR nya
mengalami kenaikan dari 6% menjadi 13% per tahun padahal ia menjalani
KPR tsb baru satu tahun. Sifat fluktuasi tingkat suku bunga yang
memang sulit diprediksikan tsb membuat kedua orang ini mau tidak mau
harus mengalokasikan kembali sebagian pendapatannya untuk membayar
angsuran KPR nya yang tentu saja amat memberatkan bagi mereka .
Untuk mengatasi masalah tsb dalam sebuah keluarga diperlukan
perencanaan keuangan yang bebas bunga, khususnya bagi keluarga yang
mengandalkan pendapatannya dari gaji tetap setiap bulannya. Sebuah
perencanaan keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran yang bebas dari
bunga yakni perencanaan keuangan yang lalulintas transaksi keuangannya
memakai system perbankan syariah. Dengan memakai system perbankan
syariah sebuah keluarga bisa membuat perencanaan keuangan yang lebih
pasti dibandingkan dengan memakai system bunga.
Misalnya untuk pembayaran angsuran KPR bila memakai system KPR syariah
dari awal jumlah angsuran yang harus dibayar sampai selesainya masa
perjanjian KPR syariah sudah dapat diketahui karena jumlah angsuran
KPR syariah cenderung tetap setiap tahunnya, sehingga keluarga yang
memakai KPR syariah bisa tenang tanpa memikirkan kenaikan angsuran KPR
setiap tahunnya dan bisa membagi pos-pos pengeluaran keluarga lainnya
tanpa merubah secara mendadak pos-pos pengeluaran keluarga tsb karena
bebas dari fluktuasi tingkat suku bunga.
Coba bandingkan apabila sebuah keluarga dengan pendapatannya dari gaji
tetap yang merencanakan keuangan dengan system bunga, semua pos-pos
pengeluaran keluarga yang sudah direncanakan termasuk untuk pembayaran
angsuran KPR dengan system bunga, karena adanya kenaikan tingkat suku
bunga secara tiba-tiba maka otomatis keluarga tsb akan merubah kembali
semua pos-pos pengeluaran dengan mengorbankan pos pengeluaran lain
untuk menutupi kenaikan pembayaran angsuran KPR dengan system bunga.
Bagaimana apabila keluarga tsb suatu saat tidak ada pos pengeluaran
lain yang bisa dikorbankan lagi untuk membayar angsuran KPR dengan
system bunga tsb ? maka dapat dipastikan akan terjadi kemacetan
pembayaran angsuran KPR dengan system bunga tsb.
Wallahu'alam
Al-Faqir
Alihozi
http://alihozi77.
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar