Senin, 28 Juli 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2141

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1.1.
File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
2a.
Dua Elemen Pemberdayaan Diri From: dkadarusman
2b.
Re: Dua Elemen Pemberdayaan Diri From: Nia Robiatun Jumiah
3a.
(cuap-cuap)CITIZEN JOURNALISKU DIMUAT LAGI DI REPUBLIKA MINGGU, 27 J From: bujang kumbang
3b.
Re: (cuap-cuap)CITIZEN JOURNALISKU DIMUAT LAGI DI REPUBLIKA MINGGU, From: dyah zakiati
4a.
Re: (Milad SK) Permohonan Maaf From: novi_ningsih
4b.
Re: (Milad SK) Permohonan Maaf From: ugik madyo
4c.
Re: (Milad SK) Permohonan Maaf From: Hadian Febrianto
4d.
Re: (Milad SK) Permohonan Maaf From: dyah zakiati
4e.
Re: (Milad SK) Permohonan Maaf From: margo widilaksono
4f.
Re: (Milad SK) Permohonan Maaf From: novi_ningsih
5a.
Cover Istimewa di Hari Istimewa From: Listya Arisanti
5b.
Re: Cover Istimewa di Hari Istimewa From: Nia Robiatun Jumiah
5c.
Re: Cover Istimewa di Hari Istimewa From: Nia Robiatun Jumiah
5d.
Re: Cover Istimewa di Hari Istimewa From: dyah zakiati
5e.
Re: Cover Istimewa di Hari Istimewa From: asma_h_1999
6a.
(PUISI) Maaf, Ibu - Maaf, Ayah From: Arrizki Abidin
6b.
Re: (PUISI) Maaf, Ibu - Maaf, Ayah From: dyah zakiati
6c.
Re: (PUISI) Maaf, Ibu - Maaf, Ayah From: Arrizki Abidin
7.
Ke Milad Eska From: INDARWATI HARSONO
8.
[ARDA NEWS] Mengenal Ragam Bahasa Karangan Ilmiah From: arda dinata
9a.
Re: Hasil Voting Ketua ESKA Thn. 2008-2010 From: patisayang
10.
Aku butuh jawaban From: dyah zakiati
11a.
Maaf ya, Belum bisa Datang ke Milad ESKA From: Rumah Ilmu Indonesia
11b.
Re: Maaf ya, Belum bisa Datang ke Milad ESKA From: Hadian Febrianto

Messages

1.1.

File - Moderator Sekolah Kehidupan

Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Sun Jul 27, 2008 5:54 am (PDT)


(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email

Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,

Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.

1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE

2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.

Salam Hormat,
Moderator Bersama


2a.

Dua Elemen Pemberdayaan Diri

Posted by: "dkadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Sun Jul 27, 2008 6:13 am (PDT)

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Jika anda tersesat disuatu tempat. Dimana disana tidak ada manusia
lain selain anda. Siapa yang bisa anda andalkan untuk menolong diri
anda? Mungkin, karena saya termasuk orang iseng saja, sehingga
mengemukakan pertanyaan janggal macam itu. Seorang sahabat yang saleh
berkata; "Saya masih memiliki Tuhan untuk menolong." Sungguh sebuah
jawaban yang hebat. Lalu pertanyaan saya berikutnya; "Seandainya
Tuhan bersabda; `wahai jiwa yang tengah tersesat, tidak bisakah kamu
mencari pertolonganmu sendiri' apa yang akan anda katakan kepada
Tuhan?" Lalu, teman saya mengatakan bahwa Tuhan itu telah berjanji
akan mengabulkan setiap permintaan. Jadi, tidaklah mungkin ketika
kita memohon pertolongan, Dia malah menyuruh kita untuk mencari ke
tempat lain. Saya mulai tersadar, bahwa mungkin memang Tuhan itu
tidak iseng seperti saya. Apakah Anda juga berpikiran demikian?

Sesaat setelah saya memposting artikel itu, saya meminta istri saya
untuk membacanya. Saya bilang padanya; "Aku menyebut-nyebut istriku
diartikel kali ini. Jadi, kamu harus membacanya…" Seperti yang anda
kira, dia sangat termotivasi sekali untuk membacanya dari awal sampai
akhir. Maklum, dia perlu tahu apa yang dituliskan suaminya ini
tentang dirinya diartikel itu. Ketika membaca tentang `motivator
sejati itu adalah orang yang paling dekat dengan diri anda' dia
berhenti, dan segera melompat kearah saya. Lalu berkata; "Tuch kan
Yah, ada motivator yang seperti itu," katanya.

"Siapa?" saya balik menantangnya.
"Ya tentu saja orang yang menikahinya…" balasnya dengan tanpa basi-
basi.
"Baiklah," saya bilang. "Sekarang, teruskan dulu membacanya." Dia
kembali kelayar monitor. Dan ketika dia menemukan bahwa `istri'
atau `suami' bukanlah sumber motivasi utama yang saya sarankan, dia
kembali membelalakan matanya. "Memangnya aku tidak bisa menjadi
motivator buat kamu?" katanya. Anda tahu kan raut wajah seorang
perempuan cantik kalau sedang kesal pada suaminya.

"Bisa iya." Saya santai saja. "Bisa juga tidak."
"Maksud eloooh?" Matanya sudah belo bahkan sebelum dipelototkan.
"Jika suamimu sedang bisa menyenangkan hatimu," kata saya, "maka dia
akan menaikkan semangat hidupmu. Tapi," saya melanjutkan, "ketika
kamu sedang kesal sama suamimu yang keren ini……." Saya tidak usah
melanjutkannya. Dia sudah mengerti bagaimana rasanya ketika dia
sedang sebel banget sama saya. "Anak-anak juga demikian." Itu saja
yang saya tambahkan.

Saya mencoba mengajaknya untuk memahami bahwa sungguh sangat penting
untuk bisa menjadi seorang self-reliant. Sebab, meskipun anda tidak
akan pernah tersesat seperti orang malang yang saya ilustrasikan
tadi; namun ada banyak situasi dimana kita sungguh-sungguh tidak bisa
mengandalkan siapapun kecuali diri kita sendiri. Para atasan kapan
pun bisa memecat kita. Meskipun pada saat itu sesungguhnya anda
sedang sangat membutuhkan pembelaan darinya. Bawahan kita bisa kapan
saja meninggalkan anda. Meskipun ketika itu anda sedang sangat
membutuhkan tenaganya. Dan seorang suami, bisa pergi meninggalkan
sang istri tanpa sebab yang bisa dimengerti hati. Seperti halnya
seorang istri bisa menyebabkan hati seorang suami hancur berkeping-
keping. Anak-anak juga begitu. Sehingga, guru saya sewaktu kecil dulu
mengatakan bahwa; "anak dan istri/suami itu adalah salah satu bentuk
batu ujian bagimu".

Sahabat saya bekata; "Kamu terlalu percaya diri."
Saya bilang; "Jika saya terlalu percaya diri, saya tidak akan pernah
mau berteman denganmu. Karena saya tahu bahwa tanpa kamupun saya bisa
mengerjakan semuanya. Tapi, coba kamu lihat," saya melanjutkan, "saya
menjadikanmu sebagai partner seperti halnya kamu menjadikan saya
pasangan kerja, bukan?"

Self-reliance sama sekali bukanlah kata ganti dari egocentric. Self-
reliance adalah gambaran tentang sejauh mana diri anda bisa
diandalkan tidak peduli apakah anda sedang sendirian ataupun berada
ditengah-tengah sekumpulan manusia yang saling bekerja sama. Self-
reliance, adalah. Bahan dasar dari terbentuknya kemampuan kita yang
bisa diandalkan. Baik sebagai individu. Maupun. Bagian dari sebuah
team. Mungkin anda mengira bahwa saat kita berada dalam sebuah
kelompok, tidak memiliki sifat self-reliance pun tidak apa-apa. Jika
demikian, anda sudah mesti segera mengubah paradigma itu. Sebab,
sebuah team yang efektif hanya bisa terbangun jika SEMUA anggota team
itu adalah orang-orang yang self-reliant. If not? Orang itu hanya
akan menjadi benalu. Maaf, tapi anda boleh menggunakan sebutan lain
jika ada yang bisa menggantikan kata benalu.

Seseorang datang kepada saya dan mengeluhkan tentang teman satu
teamnya. Dia mengatakan bahwa semua aturan main dan tugas masing-
masing anggota team sudah dijelaskan. Ada juklaknya. Ada rule-nya.
Ada reward-nya. Ada punishment-nya. Tapi, temannya yang satu itu
tetap saja tidak bisa mengikuti juklak itu kecuali harus dituntun.
Saya bilang; "Apa salahnya menuntun orang yang sedang melintasi
proses pembelajaran?"

"Aduuh, cape Dang!" sanggahnya. "Semakin hari, dia malah semakin
menggelayuti orang-orang diteamku. Sekarang tak seorangpun mau
menolongnya lagi" katanya.

"Nape, emang?" saya menggodanya.
"Gila, apa? Emangnya orang-orang nggak ada kerjaan lagi, eh!?"

Kedengarannya, ini merupakan cerita lama yang terjadi nyaris disemua
organisasi ya? Tentu saja. Karena, kita kadang-kadang tidak
mempercayai bahwa self-reliance itu harus dimiliki oleh setiap orang.
Memang kita butuh pertolongan orang lain; tapi, pada saat kapan? Saat
ini? Atau saat itu? Atau saat ini dan saat itu? Jika anda mengira
bahwa orang-orang disekitar anda akan SELALU ada untuk anda; hati-
hatilah. Bisa jadi anda akan sampai kepada suatu situasi dimana orang
lain itu tidak ada untuk anda. "Tapi, orang itu bilang akan selalu
ada untuk saya!" mungkin anda berkilah begitu. Hey, anda terdengar
seperti seorang gadis remaja yang terkena rayuan gombal monyet jantan
usia belasan.

Baiklah. Tapi, mungkin anda perlu menyepakati perkataan saya ini:
Tidak ada ruginya jika kita bisa mengandalkan diri sendiri.
Setidaknya, itulah yang saat ini tengah saya upayakan untuk diri saya
sendiri. Sebab, saya masih teringat pelajaran berharga yang
disampaikan oleh Master Oogway kepada Shifu. Ketika beliau hendak
meleburkan diri dengan udara untuk selamanya menyatu dengan alam
semesta, Shifu berusaha mencegahnya. Dan berkata; "Master, Bagaimana
aku melakukannya jika engkau pergi?"

Kemudian Master Oogway berkata; "Kamu tidak membutuhkan aku, Shifu.
Karena kamu memiliki segala kemampuan itu....." katanya. "Ditahap
ini, kamu hanya butuh memberi dirimu sendiri kepercayaan yang lebih
besar." Lalu tubuh Master Oogway larut dalam partikel-partikel udara.
Kemudian beterbangan menuju langit tinggi. Untuk menapaki singasana
keabadian.

Anda tentu masih ingat bahwa dihari sebelumnya Master Oogway
menjelaskan bahwa `kerendahan hati adalah salah satu tanda dari
seorang ksatria'. Sehingga, dengan nasihatnya dihari ini kepada
Shifu, beliau menasihatkan dua hal yaitu; (1) Kerendahan hati, dan
(2) Kepercayaan kepada diri sendiri. Mengapa Master Oogway
menasihatkan kedua hal itu? Karena, keduanya berfungsi seperti kedua
kaki bagi Pemberdayaan diri. Kerendahan hati itu seperti kaki kiri.
Sedangkan kepercayaan bagaikan kaki sebelah kanan. Dengan
kepercayaan, anda memberi diri anda sendiri kesempatan untuk
menunjukkan siapa diri anda yang sesungguhnya. Mengijinkannya untuk
menggapai derajat tertinggi dari setiap pencapaian yang mungkin
diraihnya. Sedangkan, dengan kerendahan hati; anda menjaga kesucian
pencapaian-pencapaian yang diraihnya. Agar anda. Tidak seperti balon
gas. Yang terlepas dari genggaman. Melayang-layang tidak karuan. Dan
terhanyutkan oleh perasaan lupa diri yang menyesatkan.

Kita tidak dapat berdiri tegak. Berjalan. Kemudian berlari kencang
jika kaki kita hanya sebelah. Apalagi jika kita tidak memiliki
keduanya. Kita tidak bisa menjadi manusia yang terberdayakan jika
tidak memiliki kerendahan hati. Sekalipun mempunyai kepercayaan
kepada diri sendiri, tapi kita hanya akan menjadi manusia hebat yang
lupa diri. Kita tidak bisa menjadi manusia yang terberdayakan jika
tidak memiliki kepercayaan kepada diri sendiri. Sekalipun mempunyai
kerendahan hati, tapi kita hanya akan menjadi manusia gemulai tanpa
pencapaian yang berarti. Apalah lagi jika kita tidak memiliki
keduanya?

Dengan berbekal kedua nasihat itu Shifu mulai menegakkan badannya
untuk tetap berdiri tegak. Dan menguatkan hatinya untuk terus teguh
bertekad. Yang meskipun susah payah. Akhirnya. Dia Berhasil.
Melakukannya.
Bisakah kita?

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://dkadarusman.blogspot.com/
http://www.dadangkadarusman.com/

Catatan Kaki:
Alasan terbesar mengapa kita sering tidak mendengar nasihat-nasihat
dari dalam diri kita sendiri adalah karena; kita tidak memberi cukup
kepercayaan kepadanya.

2b.

Re: Dua Elemen Pemberdayaan Diri

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Sun Jul 27, 2008 6:40 am (PDT)

*namun ada banyak situasi dimana kita sungguh-sungguh tidak bisa
mengandalkan siapapun kecuali diri kita sendiri.
*

ulasan yang menarik tentang 'penyakit' ketergantungan...
artikel yang bagus pak..
karena banyak keadaan yang membuat kita terbengong-bengong karena keadaan
itu tidak pernah disangka-sangka sebelumnya...
dan mungkin dari situ kita bisa belajar bahwa, perisapan matang, keahlian,
rencana cadangan dan pembelajaran akan sebuah konsekuensi harus dijadikan
senjata, karena hidup tidak melulu apa yang kita kira..

yang saya baca juga dari artikel ini bahwa selain yang saya sebutkan di atas
adalah ada sebuah nilai hakiki sebagai manusia yang berupa hak sebagai
makhluk sosial, yang kadang juga menjadi sebuah kewajiban tergantung tempat
dan kondisi.
btw, baru pertama kali ini saya saya membaca artikel pak Dadang tentang
istri bapak...
saya membayangkan istri bapak membaca ini dengan muka bersemu merah...

salam ya pak buat ibu yang cantik...
sayang ya... belum bisa gabung di acara milad sk
rame low pak.. hi..hi..

salam
Nia Robie'
btw beli buku antologi sk 'menggenggam cahaya' ya pak...(promosi again..)

2008/7/27 dkadarusman <dkadarusman@yahoo.com>

> Hore,
> Hari Baru!
> Teman-teman.
>
>
>
3a.

(cuap-cuap)CITIZEN JOURNALISKU DIMUAT LAGI DI REPUBLIKA MINGGU, 27 J

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Sun Jul 27, 2008 8:09 am (PDT)



Assalamualaikum Warahmatullahiwabar akatuh.
 
 
Minggu, 27 Juli 2008 naskah reportase jurnalism citizenku masuk lagi di Republika Minggu ini. Ini adalah naskah jurnalism citizenku yang kedua kali yang dimuat di Republika. Moga aja nanti menyusul yang lainnya. Baik cerpen maupun puisi. Maklum masih belajar. Terima kasih atas do'a Anda sekalian. Semoga Tuhan yang membalasNya. Amin. Tanpa Anda saya bukan siapa-siapa Anda. Dan tanpa Anda saya juga bukan apa-apa Anda. Orang lain bisa kenapa aku tidak....bukankah begitu?
 
wassalam.
hormat saya,
Fiyan Arjun

____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
http://id.yahoo. com/

[Non-text portions of this message have been removed]

__________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
3b.

Re: (cuap-cuap)CITIZEN JOURNALISKU DIMUAT LAGI DI REPUBLIKA MINGGU,

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Sun Jul 27, 2008 6:08 pm (PDT)

Wa'alaikum salam wr. wb.

Selamaaaaaat ^_^ Waduuuh, Oom yang satu ini, entah berapa karya telah tergores abadi di media yaaa. Selamaaat sekali lagi. Teteup semangat, okee. Ditunggu karya selanjutnya yaaa.

Salam
Dyah

----- Original Message ----
From: bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co.id>

Assalamualaikum Warahmatullahiwabar akatuh.


Minggu, 27 Juli 2008 naskah reportase jurnalism citizenku masuk lagi di Republika Minggu ini. Ini adalah naskah jurnalism citizenku yang kedua kali yang dimuat di Republika. Moga aja nanti menyusul yang lainnya. Baik cerpen maupun puisi. Maklum masih belajar. Terima kasih atas do'a Anda sekalian. Semoga Tuhan yang membalasNya. Amin. Tanpa Anda saya bukan siapa-siapa Anda. Dan tanpa Anda saya juga bukan apa-apa Anda. Orang lain bisa kenapa aku tidak....bukankah begitu?

wassalam.
hormat saya,
Fiyan Arjun

4a.

Re: (Milad SK) Permohonan Maaf

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Jul 27, 2008 8:15 am (PDT)


iya...sayang sekali :D
moga kapan2 bisa bersua bersama pak suhadi, istri, rafa dan jundi :)

eh, iya
tadi mas margo juga berhalangan hadir dan mengabarkan via sms, beliau
titip salam hangat buat sahabat eska semua.......

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "abinyajundi" <abinyajundi@
...> wrote:
>
> Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
> Dear Sahabat Eska
> Berkumpul bersama orang-orang yang dicintai adalah dambaan setiap
orang
> hari ini, orang-orang yang aku cintai tengah berkumpul berbagi ceria
> Ingin rasanya menjadi bagian bersama orang-orang bahagia itu hari
ini
> di Situ Gintung..Namun apa daya, aku hanya bisa bisa
membayangkansaja
> dari sini..
> Sahabat eska, maafkan saya yang tidak bisa bergabung merayakan milad
> eska kali ini.
> Belum didapatkannya seorang Khadimat (pembantu) yang bisa
mendampingi
> nyonya dan tiga malaikat kecilku memaksaku tidak hadir diacara yang
> sangat ditunggu2 ini. Tak tega saya meninggalkan mereka di rantau.
> Sekalipun ijin sudah saya sampaikan ke Pak SB dan Pak Ketua tetap
saja
> hati ini gundah.
> Insya Allah dilain kesempatan kita bisa jumpa lagi. Btw selamat buat
> Dani yang telah terpilih. You're The Right Man On The Right Place
Bro!
> Met Milad tuk semua!
> Salam
> Suhadi-Sidoarjo
>

4b.

Re: (Milad SK) Permohonan Maaf

Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com   ugikmadyo

Sun Jul 27, 2008 9:55 am (PDT)

Bapak....
Kangen ma Jundi nih Hehehe.
Sampai detik terakhir menjelang milad. Saya slalu berkhayal ada
keajaiban, ada temen SK jatim yang tiba-tiba muncul. CLINK.... begitu
lah bunyix halah...
Berharap ada yg tiba-tiba teriak kenceng "surprise... kita emang
sengaja ngerjain kamu Ugik. Pura-pura gak dateng" hehehe mimpi kli
ye...
Semoga lain waktu kita bisa dateng semua ya Pak :)

Ugik Madyo
Yang lagi roaming di Bandung dan masih nempel baux Nibras ma Zaki :D

On 7/27/08, abinyajundi <abinyajundi@yahoo.com> wrote:
> Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
> Dear Sahabat Eska
> Berkumpul bersama orang-orang yang dicintai adalah dambaan setiap orang
> hari ini, orang-orang yang aku cintai tengah berkumpul berbagi ceria
> Ingin rasanya menjadi bagian bersama orang-orang bahagia itu hari ini
> di Situ Gintung..Namun apa daya, aku hanya bisa bisa membayangkansaja
> dari sini..
> Sahabat eska, maafkan saya yang tidak bisa bergabung merayakan milad
> eska kali ini.
> Belum didapatkannya seorang Khadimat (pembantu) yang bisa mendampingi
> nyonya dan tiga malaikat kecilku memaksaku tidak hadir diacara yang
> sangat ditunggu2 ini. Tak tega saya meninggalkan mereka di rantau.
> Sekalipun ijin sudah saya sampaikan ke Pak SB dan Pak Ketua tetap saja
> hati ini gundah.
> Insya Allah dilain kesempatan kita bisa jumpa lagi. Btw selamat buat
> Dani yang telah terpilih. You're The Right Man On The Right Place Bro!
> Met Milad tuk semua!
> Salam
> Suhadi-Sidoarjo
>
>

4c.

Re: (Milad SK) Permohonan Maaf

Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com   hadian.kasep

Sun Jul 27, 2008 3:39 pm (PDT)

wah... benar-benar sayang ya pak...
kami doakan semoga urusan-urusan bapak diberi kemudahan oleh-Nya

Saya usul pa kpd teman-teman SK surabaya dsk agar mengobati kerinduan
dg sahabat-sahabat SK lainnya segera mengadakan KOPDAR SK Surabaya dsk
di Bandung. kami siap jadi tuan rumah. ya... itung-itung studi
banding. hehehe...

mohon maaf kepada teman-teman SK Sby kl kami menculik seorang
anggotamu (saya ga akan sebutkan namanya mba Ugik).

(yang masih pusing kepala, karena serasa melewati 5provinsi, yaitu
Banten, DKI Jakarta, Sumatera Barat -krn di KM.57-67 ada yg nelpon dg
bahasa padang-, Jawa Timur -saat mencari rumah teman korban
penculikan-, dan Jawa Barat -akhirnya sampai jugaaaaa-)

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537

4d.

Re: (Milad SK) Permohonan Maaf

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Sun Jul 27, 2008 6:20 pm (PDT)

Mbak Ugiiiik, Pak Suhadiiii, Apriiil, siapa lagi yaaa? Daku juga Eska Jatim lhooo. Dulu waktu masih bayi lutuuu, tinggal satu tahun di sana. Kemarin juga sempat balik ke Blitar, trus jalan-jalan ke Bromo. Yippy jalan-jalan. So, kalau aku balik lagi ke desaku yang indah itu, kita ketemuan yuuuk:)

Hehehehe, sekarang sih tinggal di Jaktim (ndak jauh beda kaan?)

Jadi kapan kita kumpul? Sahabat Eska dari Jatim hayo balik lagiii, Sinta, Ela, ayooo... hehehehe

Salam
Dyah

----- Original Message ----
From: ugik madyo <ugikmadyo@gmail.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Sunday, July 27, 2008 11:55:45 PM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Milad SK) Permohonan Maaf

Bapak....
Kangen ma Jundi nih Hehehe.
Sampai detik terakhir menjelang milad. Saya slalu berkhayal ada
keajaiban, ada temen SK jatim yang tiba-tiba muncul. CLINK.... begitu
lah bunyix halah...
Berharap ada yg tiba-tiba teriak kenceng "surprise... kita emang
sengaja ngerjain kamu Ugik. Pura-pura gak dateng" hehehe mimpi kli
ye...
Semoga lain waktu kita bisa dateng semua ya Pak :)

Ugik Madyo
Yang lagi roaming di Bandung dan masih nempel baux Nibras ma Zaki :D

.


4e.

Re: (Milad SK) Permohonan Maaf

Posted by: "margo widilaksono" magrounj@yahoo.com   magrounj

Sun Jul 27, 2008 6:57 pm (PDT)

Assalamu'alaikum wrwb
berdosa rasanya kepada sahabat semua atas ketidakhadiran saya. memang berita mendadak yang saya terima bahwa saya harus berangkat ke Kalimantan Timur. Tidak ada orang yang mewakili. Saya sebenarnya adalah orang yang tugasnya berada di balik meja namun karena ketiadaan orang yang hampir spertiga kantor berangkat keluar. dan sedang ada kursus berjalan. Akhirnya saya disuruh untuk berangkat. 
dan jadwal yang begitu ketat disana dan kondisi cuaca yang tidak mendukung cara yang sekiranya berakhir jum'at akhirnya berakhir sabtu sore dan saya baru balik pada ahad siang ke jakarta 
Dengan segala kerendahan hati mohon sekiranya sahabat Sk bisa memaafkan, dan mungkin bisa bersua di even lainnya. dan selamat kepada Mas Dani yang terpilih sebagi kepala SK yang baru. Semoga sukses dan SK terus berjaya. 
Wassalamu'alaikum wrwb.
M@r6o

----- Original Message ----
From: novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Sunday, July 27, 2008 10:15:27 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (Milad SK) Permohonan Maaf

iya...sayang sekali :D
moga kapan2 bisa bersua bersama pak suhadi, istri, rafa dan jundi :)

eh, iya
tadi mas margo juga berhalangan hadir dan mengabarkan via sms, beliau
titip salam hangat buat sahabat eska semua.......

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "abinyajundi" <abinyajundi@
...> wrote:
>
> Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
> Dear Sahabat Eska
> Berkumpul bersama orang-orang yang dicintai adalah dambaan setiap
orang
> hari ini, orang-orang yang aku cintai tengah berkumpul berbagi ceria
> Ingin rasanya menjadi bagian bersama orang-orang bahagia itu hari
ini
> di Situ Gintung..Namun apa daya, aku hanya bisa bisa
membayangkansaja
> dari sini..
> Sahabat eska, maafkan saya yang tidak bisa bergabung merayakan milad
> eska kali ini.
> Belum didapatkannya seorang Khadimat (pembantu) yang bisa
mendampingi
> nyonya dan tiga malaikat kecilku memaksaku tidak hadir diacara yang
> sangat ditunggu2 ini. Tak tega saya meninggalkan mereka di rantau.
> Sekalipun ijin sudah saya sampaikan ke Pak SB dan Pak Ketua tetap
saja
> hati ini gundah.
> Insya Allah dilain kesempatan kita bisa jumpa lagi. Btw selamat buat
> Dani yang telah terpilih. You're The Right Man On The Right Place
Bro!
> Met Milad tuk semua!
> Salam
> Suhadi-Sidoarjo
>

4f.

Re: (Milad SK) Permohonan Maaf

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Jul 27, 2008 7:21 pm (PDT)

huaaaaaa
lupa
adeknya rafa n jundi, aku lupa namanya :D

maaf...

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "novi_ningsih"
<novi_ningsih@...> wrote:
>
>
> iya...sayang sekali :D
> moga kapan2 bisa bersua bersama pak suhadi, istri, rafa dan jundi :)
>
> eh, iya
> tadi mas margo juga berhalangan hadir dan mengabarkan via sms, beliau
> titip salam hangat buat sahabat eska semua.......
>
>
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "abinyajundi" <abinyajundi@
> ...> wrote:
> >
> > Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
> > Dear Sahabat Eska
> > Berkumpul bersama orang-orang yang dicintai adalah dambaan setiap
> orang
> > hari ini, orang-orang yang aku cintai tengah berkumpul berbagi ceria
> > Ingin rasanya menjadi bagian bersama orang-orang bahagia itu hari
> ini
> > di Situ Gintung..Namun apa daya, aku hanya bisa bisa
> membayangkansaja
> > dari sini..
> > Sahabat eska, maafkan saya yang tidak bisa bergabung merayakan milad
> > eska kali ini.
> > Belum didapatkannya seorang Khadimat (pembantu) yang bisa
> mendampingi
> > nyonya dan tiga malaikat kecilku memaksaku tidak hadir diacara yang
> > sangat ditunggu2 ini. Tak tega saya meninggalkan mereka di rantau.
> > Sekalipun ijin sudah saya sampaikan ke Pak SB dan Pak Ketua tetap
> saja
> > hati ini gundah.
> > Insya Allah dilain kesempatan kita bisa jumpa lagi. Btw selamat buat
> > Dani yang telah terpilih. You're The Right Man On The Right Place
> Bro!
> > Met Milad tuk semua!
> > Salam
> > Suhadi-Sidoarjo
> >
>

5a.

Cover Istimewa di Hari Istimewa

Posted by: "Listya Arisanti" artarisa@yahoo.com   artarisa

Sun Jul 27, 2008 4:09 pm (PDT)



Bismillahirrahmannirrahim

 

Cover Istimewa di Hari Istimewa

 

Berani bertaruh! (eh jangan dink, dosa!) Kemarin
tak akan ada yang menyebut hari yang tak berkesan! Aku yakin setiap kepala
punya cerita tentang perasaannya hari ini. Seperti perasaanku yang tak karuan
ingin segera melihat "calon" keluarga baruku. Ciee..

 

Segelas plastik kopi susu Girinda dingin melesat
cepat ke tenggorokan dalam dua kali hisap, lip
balm sun screen olesan tadi pagi benar-benar sudah mengering, jam digital HP
menunjukkan pukul 09.25, itu tandanya aku sudah menunggu patas AC 135 jurusan
Tj.Priok-Ciputat selama lebih dari 1 jam di perempatan Cempaka Mas. Gelisah?
Tentu saja.. kemana-mana yang namanya menunggu ga ada yang enak! (apalagi
nunggu jodoh! Ya gak? Hahahaa.. sempet-sempetnya curhat colongan!).

 

Beginilah rasanya berpergian dengan bis diwaktu
liburan, udah jarang lewat, jalannya lambat, bikin kepala mumet, awas aja kalo
sampe macet! hahhhhhhh... aku harus segera kesana! Akhirnya aku mencoba SMS mba
Dyah (yang akhirnya aku kenali kembali setelah beberapa tahun sebelumnya pernah
bekerja bareng, ya gak mba? ;) ) untuk memastikan alternatif lain menuju ke
Situgintung. Blok M? Aha, alternatif yang baik, cuman masalahnya dari tadipun
aku tidak melihat bis yang ke arah Blok M! Itu mah, sami mawonnnn.. pada saat
seperti ini, aku tidak mau berspekulasi terlalu tinggi, masalahnya sudah 1 jam
menunggu, lebih baik memilih pasrah dan teguh pada rencana pertama naik bis
yang langsung ke Ciputat, daripada cari bis lain dan harus transit dulu. Karena
bisa jadi bis yang pertama mungkin akan sampai 5 atau 10 menit lagi. Dan
ternyata dugaanku tak meleset, tepat pukul 09.45 sebuah patas AC datang! Angka merah
diatas kepala bis mengkilat-kilat silau, kacamata minusku beradu dan berteriak
gaduh dalam kepala "hayooo itu 135 bukan? Kayaknya itu 27 deh! Bukan 34 lagi kan?"
Hatikupun ambil bagian "Plis..pliss.. semua angka di atas kepala bis itu satu,
tiga, dan lima! Plissss.." dan Yeaahhh.. seperti ingin menari hula-hula sodara-sodara..
suenennggnyaa.. itu 135! Situ Gintung I'm coming!

 

T: "temenin gue!!"

N: "ke aula aja!"

T: "malu, gak ada yang gue kenal!"

N: "ada Nia!"

"klikk" si empunya suara bener-bener repot rupanya.

 

Aduh ne' jalan kesini udah semangat 45 kaleee! Tapi
pas udah masuk arena.. begghhh.. kagok! salah sendiri, kenape kagak aktif di
milis? Jadi kagak ada yg bener-bener dikenal kan? Kurasa orang-orang yang
pertama akan kukenali hanya Novi, kang Dani dan mba Endah. (Maap ye
sodara-sodara.. aye kagak aktip neh! Aye janji dah, abis ini bakal silaturahim
ke blog atau situsnya temen-temen SK, kopdar juga yuk mareee..).

 

Ternyata kemarin siang keadaannya tidak separah
dugaanku. Begitu kusebut, namaku Listya, ke mba Nia. Langsung saja seorang
mas-mas dengan kacamata minusnya menyapa ramah "yang ngedesain cover ya?" Aha,
itu mas Catur Catriks! Aku pernah mengunjungi blognya, secara dia pula yang
mengirimkan logo SK untuk desain. Dua kenalan baru didapat, hmm.. apa iya
mereka begitu notice dengan desainku?
Tak lama kulihat pipi super chubby milik Nibras bergelayut imut di balik pundak
bundanya. Hoho.. senang sekali berjumpa denganmu mba Endah..

 

"Hey!" towel-an
telunjukku ke Novi yang seperti biasa lewat-lewat aja, gak lirak-lirik
sana-sini. "gadhul bashor" katanya.. halah.. kalo aku bilang sih dia lebih
mirip anak autis. Hehe.. piss youw sist! ^o^V.

 

"eh..eh.. ini yang desain cover lho!" haiyahhhh..
ampun deh, dia bilang ke setiap orang yang lewat! Aku cuman bisa cengar-cengir malu
(tapi mau! Hihihi..) sambil berkali-kali bilang "hoyaa.. saya listya mba... mas..
pak.." Yaa.. beginilah caraku berkenalan yang kedua kali-nya dengan teman-teman
di SK, setelah sebelumnya just say hello
via milis. Satu persatu aku tahu yang mana Sinta (akhirnya ketemu juga ya Sin?),
mba Retno, mba Dyah, mba Yuni, mba Ugik, mba Lia, mba Septi, mba Sasya, dan mba
Asma yang ruamee bgt. Lalu mas Nursalam, mas Erip, mas Fiyan, Ipin (Pin..pin.. label
kaos baru-nya udah dicopot belom? Huehehe..), dan tentu saja Hadiyan yang super
heboh! (Seharusnya ada nominasi peserta terheboh nih! Yakin deh, Hadiyan
terpilih!) dan masih banyak lagi! Maaf ya mba-mba dan mas-mas yang namanya nda'
kesebut, abisnya banyak siy..

 

Suasana "make
a comfort home for all" mulai terasa. Semuanya ramah menyapa, saling
memberi atensi antara yang satu dengan yang lainnya, semuanya seperti keluarga
besar. Komunitas ini hommy sekali.. berlebihan?
Kurasa tidak. Keluarga baru, sister & brother baru, dann.. ayah baru!
hmmm.. apa iya nih ekspresifnya keluar sekarang? Tik..tok..tik..tok.. (percaya
deh, menahan ekspresi itu sangat menyakitkan bagi sebagian orang!) "Whoaaaa...
aku senenggg banget ketemu pak Sinang dan pak Teha!". Serasa ketemu ama babeh,
ayah, bokap, bapak sendiri. Bener deh.. seneng banget.. gak nyangka bisa welcome gitu! Terharu, ihikk..ihikks..

 

"Ada yang pengen ketemu ama yang ngedesain cover
tuh.." Heh? sebegitu pentingnya-kah desainku disini? Selama ini aku hanya
berurusan dengan atasan, manajer produksi, setter
atau layouter. Mana pernah designer bersinggungan langsung dengan
para pembaca atau penikmat bukunya? Emangnya ada ya dalam sejarah, para pembaca
ngefans minta ketemuan ama desainer covernya? (kalo ada, deuuu.. aye mau
dwonkk!) setahuku, cuman penulis yang diminta ketemuan untuk jumpa fans dan dimintai
tandatangannya. Tapi disini, dari buku kecil ini, ada orang-orang penting yang
ingin bertemu, bahkan ada mba-mba yang minta ttd! Hayoo ngaku! hehehe..

 

Pertama kali tawaran mendesain buku ini datang, aku
berjanji akan mengerjakan dengan sungguh-sungguh, seperti desain-desain sebelumnya.
Ada yang belum tahu bagaimana para desainer memperlakukan karyanya?

 

Bayangkan saja seorang penata rias pengantin yang
harus membuat wajah mempelai wanita terlihat istimewa, di hari istimewanya.
Kertas polos, wajah polos. Awalnya tanpa warna. Dibersihkan perlahan dengan
lembut, dioleskan alas bedak kuning langsat, ditaburkan bedak senada, disapu
pipinya agar merah merona, dilentikkan bulu matanya, dilukis seluruh wajah
sampai benar-benar layak dipajang dan bersanding dengan pangeran di pelaminan.
(Aihhh.. jangan nerawang gitu deh.. tenang jeng, ntar bakal nikah kok! Hihihii..
) Begitu pula dengan buku, para desainer akan berusaha se-perfect mungkin membuat bukunya layak bersanding di display toko
buku. Kalau pengantin paling dipajang cuman sehari atau dua hari. Lha kalo
buku? Berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun! Kalo gak laku? Kagak ada
yang beli, penerbit gak dapet duit, desainer di maki-maki! (hehehe.. engga
dink, paling gak dipake lagi.. sigh..)

 

Pahamilah, desainer tak jauh beda dengan seniman,
dan dalam seni semua bisa jadi egois, tak seperti matematika yang mengenal
benar dan salah, satu tambah satu sama dengan dua, nilai 10 untuk jawaban yang benar
semua. Sekali lagi, di seni, semuanya egois. Penilaiannya hanya jelek dan bagus
(itupun tergantung selera yang menilai). Lihatlah seniman jalanan, peduli apa
mereka dengan dasi, gaji, dan alas kaki? "Ini musik, musik gue, lo suka, lo
denger, kalo ga mo denger gue tetep nyanyi, lha wong ini musik gue!" atau "ini
lukisan gue, lo suka, lo liat, lo beli, walau lo ga suka, gue tetep bikin
lukisan sesuka hati!" (ehmm..berarti seniman itu rada narsis juga yak?)

 

Kalau diingat, awalnya aku begitu gembira, desain
pertamaku benar-benar menempel di sebuah buku terbitan tempatku bekerja dulu.
Girang bukan kepalang, layaknya seorang desainer baju yang diberi kalungan
bunga usai fashion show, atau seperti
pemimpin orkestra yang mendengar gemuruh tepuk tangan hingga ke luar gedung,
atau contoh yang lebih norak seperti orang yang baru masuk kamera TV. Nyak,
beh.. desain aye dipajang di Gramedia! Awal yang indah, dari situ aku berjanji
akan membuat desain buku dengan sungguh-sungguh, kalau perlu se-perfect mungkin! (padahal mah makin perfect, makin menyiksa diri tau! Uhukk..uhukk..)

 

Kang Dani, Novi, dan mba Endah adalah saksi betapa perfect-nya seorang Listya. Awalnya
sudah ada tiga desain yang kuajukan ke forum panitia. Forum memilih, aku
kecewa. Kecewa karena mereka memilih desain yang sama sekali tak kuharapkan
dipilih. Ah, ini sudah biasa di tempat kerjaku dulu juga seperti itu. Tapi ini
kan desain perdanaku yang bebas tanpa pressure
atasan, dan aturan-aturan baku seperti tidak boleh memakai warna ungu ataupun
image kupu-kupu (emang salah apa sih si ungu dan kupu-kupu? Pertanyaan yang tak
pernah terjawab sampai aku keluar dari penerbit itu).

 

Negosiasipun dilakukan, aku mohon perpanjangan
waktu untuk membuat alternatif desain baru, kuyakinkan forum bahwa desain yang
dipilih kurang eye-cathing dan kurang
layak bersanding di toko besar manapun. Forum menerima, untuk sementara aku
lega, setelah itu aku duduk berjam-jam hingga hampir mati rasa! Deadline
tinggal hitungan jam sejak aku mengajukan alternatif tambahan, sementara waktu
berjalan, aku tarik ulur dengan jadwal PKL, kuliah, dan urusan domestik
keluarga. Ternyata Allah sungguh Maha Bijaksana, Dia mengatur waktu sedemkian
rupa, diberinya aku waktu istirahat PKL secara cuma-cuma, dosen pamongku belum
memberi bahan tambahan sehingga memang belum ada yang bisa dikerjakan dihari
itu. Aku girang luar biasa, itu tandanya aku bisa memberikan finishing touch pada desain buku ini!
Subhanallah.. Status YM-ku pun dirubah "This
Cover Makes Me Wanna Lalalaa.." Selepas shalat Dzuhur, icon YM seluruh
panitia-pun berganti menjadi icon buku "Menggenggam Cahaya". Aku kembali
bersenandung tralalalalaaa..

 

Entah kenapa perfect
kali ini terasa kelewatan. Apa karena tulisanku kebetulan ada dalam buku ini?
Apa karena terbawa oleh ambisi menulisku? Sudah sekitar 20 judul desainku terpampang
di toko-toko buku, tapi namaku hanya ada dibalik cover-cover cantik itu. Andai
saja namaku terpampang paling depan sebagai penulis (Sirik ga sih ama Arham Kendari
yang tulisan, desain, tata letak-nya dikerjain sendiri? TOP BGT bang!) narsis
memang, tapi ini cita-citaku sejak aku sadar bahwa menulis itu sangat menyenangkan!
Kalian juga kan? Buku ini seperti berbicara "Ayo, kamu bisa nulis!". "Never give up!" kalau kata motivator
kita tadi siang. Apa kalian merasakan hal yang sama? (kok jadi berapi-api kayak
pak Teha gini sih? Hehe..)

 

Akhirnya harus kuakui bahwa cover dan keseluruhan isi
buku ini begitu istimewa, bukan hanya karena di launching di hari yang istimewa.. tapi, coba perhatikan dengan
seksama pada covernya, ada sapuan warna merah di sekitar pojok kanan bawah. Di
filenya yang asli dalam format Photoshop
(salah satu software graphic design),
warna merah itu sebenarnya object yang
berbentuk "hati" atau "love".  Kurasa tak salah meletakkan "cinta" di cover
itu. Dari milad kemarin siang, aku mulai mencintai keluarga baruku seperti aku
mencintai buku itu. Coba ingat-ingat bagaimana kita memperlakukan buku itu
pertama kali? Mungkin ada yang refleks me-lap tangannya agar bukunya tak jadi kotor?
Lalu mengangkatnya perlahan, membaca dengan seksama judulnya, lantas membuka
dengan sangat perlahan agar tidak lecek ataupun terlipat sedikitpun diujungnya.
Mungkin itu pula sebabnya seluruh anggota keluarga baruku menyukai buku itu, ehmm..
apa mungkin karena memang ada "cinta" yang tak sengaja kuletakkan disana ya? Do you feel, what I feel?

 

Silaturahim ke blog aye nyok!:

http://tyainside.multiply.com/

see u there! ^o^V

 

Wassalamu'alaikum

5b.

Re: Cover Istimewa di Hari Istimewa

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Sun Jul 27, 2008 5:48 pm (PDT)

* desainer tak jauh beda dengan seniman, dan dalam seni semua bisa jadi
egois,*

setuju dah!!!!
hi..hi.. nice too meet u sis...
suer.. hi..hi...
muka kamu ramah banget plus hangat...
apa karena kejemur gara2 nunggu bis 2 jam.. hi..hi...
piss

salam,
nia

Pada 28 Juli 2008 02:14, Listya Arisanti <artarisa@yahoo.com> menulis:

> Bismillahirrahmannirrahim
>
>
>
> *Cover Istimewa di Hari Istimewa*
>
>
>
> Berani bertaruh! (eh jangan dink, dosa!) Kemarin tak akan ada yang menyebut
> hari yang tak berkesan! Aku yakin setiap kepala punya cerita tentang
> perasaannya hari ini. Seperti perasaanku yang tak karuan ingin segera
> melihat "calon" keluarga baruku. Ciee..
>
>
>
> Segelas plastik kopi susu Girinda dingin melesat cepat ke tenggorokan dalam
> dua kali hisap, *lip balm sun screen* olesan tadi pagi benar-benar sudah
> mengering, jam digital HP menunjukkan pukul 09.25, itu tandanya aku sudah
> menunggu patas AC 135 jurusan Tj.Priok-Ciputat selama lebih dari 1 jam di
> perempatan Cempaka Mas. Gelisah? Tentu saja.. kemana-mana yang namanya
> menunggu ga ada yang enak! (apalagi nunggu jodoh! Ya gak? Hahahaa..
> sempet-sempetnya curhat colongan!).
>
>
>
> Beginilah rasanya berpergian dengan bis diwaktu liburan, udah jarang lewat,
> jalannya lambat, bikin kepala mumet, awas aja kalo sampe macet! hahhhhhhh...
> aku harus segera kesana! Akhirnya aku mencoba SMS mba Dyah (yang akhirnya
> aku kenali kembali setelah beberapa tahun sebelumnya pernah bekerja bareng,
> ya gak mba? ;) ) untuk memastikan alternatif lain menuju ke Situgintung.
> Blok M? Aha, alternatif yang baik, cuman masalahnya dari tadipun aku tidak
> melihat bis yang ke arah Blok M! Itu mah, sami mawonnnn.. pada saat seperti
> ini, aku tidak mau berspekulasi terlalu tinggi, masalahnya sudah 1 jam
> menunggu, lebih baik memilih pasrah dan teguh pada rencana pertama naik bis
> yang langsung ke Ciputat, daripada cari bis lain dan harus transit dulu.
> Karena bisa jadi bis yang pertama mungkin akan sampai 5 atau 10 menit lagi.
> Dan ternyata dugaanku tak meleset, tepat pukul 09.45 sebuah patas AC datang!
> Angka merah diatas kepala bis mengkilat-kilat silau, kacamata minusku beradu
> dan berteriak gaduh dalam kepala "hayooo itu 135 bukan? Kayaknya itu 27 deh!
> Bukan 34 lagi kan?" Hatikupun ambil bagian "Plis..pliss.. semua angka di
> atas kepala bis itu satu, tiga, dan lima! Plissss.." dan Yeaahhh.. seperti
> ingin menari hula-hula sodara-sodara.. suenennggnyaa.. itu 135! Situ Gintung
> I'm coming!
>
>
>
> T: "temenin gue!!"
>
> N: "ke aula aja!"
>
> T: "malu, gak ada yang gue kenal!"
>
> N: "ada Nia!"
>
> "klikk" si empunya suara bener-bener repot rupanya.
>
>
>
> Aduh ne' jalan kesini udah semangat 45 kaleee! Tapi pas udah masuk arena..
> begghhh.. kagok! salah sendiri, kenape kagak aktif di milis? Jadi kagak ada
> yg bener-bener dikenal kan? Kurasa orang-orang yang pertama akan kukenali
> hanya Novi, kang Dani dan mba Endah. (Maap ye sodara-sodara.. aye kagak
> aktip neh! Aye janji dah, abis ini bakal silaturahim ke blog atau situsnya
> temen-temen SK, kopdar juga yuk mareee..).
>
>
>
> Ternyata kemarin siang keadaannya tidak separah dugaanku. Begitu kusebut,
> namaku Listya, ke mba Nia. Langsung saja seorang mas-mas dengan kacamata
> minusnya menyapa ramah "yang ngedesain cover ya?" Aha, itu mas Catur
> Catriks! Aku pernah mengunjungi blognya, secara dia pula yang mengirimkan
> logo SK untuk desain. Dua kenalan baru didapat, hmm.. apa iya mereka begitu
> *notice *dengan desainku? Tak lama kulihat pipi super chubby milik Nibras
> bergelayut imut di balik pundak bundanya. Hoho.. senang sekali berjumpa
> denganmu mba Endah..
>
>
>
> "Hey!" *towel-*an telunjukku ke Novi yang seperti biasa lewat-lewat aja,
> gak lirak-lirik sana-sini. "gadhul bashor" katanya.. halah.. kalo aku bilang
> sih dia lebih mirip anak autis. Hehe.. piss youw sist! ^o^V.
>
>
>
> "eh..eh.. ini yang desain cover lho!" haiyahhhh.. ampun deh, dia bilang ke
> setiap orang yang lewat! Aku cuman bisa cengar-cengir malu (tapi mau!
> Hihihi..) sambil berkali-kali bilang "hoyaa.. saya listya mba... mas..
> pak.." Yaa.. beginilah caraku berkenalan yang kedua kali-nya dengan
> teman-teman di SK, setelah sebelumnya *just say hello* via milis. Satu
> persatu aku tahu yang mana Sinta (akhirnya ketemu juga ya Sin?), mba Retno,
> mba Dyah, mba Yuni, mba Ugik, mba Lia, mba Septi, mba Sasya, dan mba Asma
> yang ruamee bgt. Lalu mas Nursalam, mas Erip, mas Fiyan, Ipin (Pin..pin..
> label kaos baru-nya udah dicopot belom? Huehehe..), dan tentu saja Hadiyan
> yang super heboh! (Seharusnya ada nominasi peserta terheboh nih! Yakin deh,
> Hadiyan terpilih!) dan masih banyak lagi! Maaf ya mba-mba dan mas-mas yang
> namanya nda' kesebut, abisnya banyak siy..
>
>
>
> Suasana *"make a comfort home for all"* mulai terasa. Semuanya ramah
> menyapa, saling memberi atensi antara yang satu dengan yang lainnya,
> semuanya seperti keluarga besar. Komunitas ini *hommy *sekali..
> berlebihan? Kurasa tidak. Keluarga baru, sister & brother baru, dann.. ayah
> baru! hmmm.. apa iya nih ekspresifnya keluar sekarang? Tik..tok..tik..tok..
> (percaya deh, menahan ekspresi itu sangat menyakitkan bagi sebagian orang!)
> "Whoaaaa... aku senenggg banget ketemu pak Sinang dan pak Teha!". Serasa
> ketemu ama babeh, ayah, bokap, bapak sendiri. Bener deh.. seneng banget..
> gak nyangka bisa *welcome* gitu! Terharu, ihikk..ihikks..
>
>
>
> "Ada yang pengen ketemu ama yang ngedesain cover tuh.." Heh? sebegitu
> pentingnya-kah desainku disini? Selama ini aku hanya berurusan dengan
> atasan, manajer produksi, *setter* atau *layouter*. Mana pernah *designer*bersinggungan langsung dengan para pembaca atau penikmat bukunya? Emangnya
> ada ya dalam sejarah, para pembaca ngefans minta ketemuan ama desainer
> covernya? (kalo ada, deuuu.. aye mau dwonkk!) setahuku, cuman penulis yang
> diminta ketemuan untuk jumpa fans dan dimintai tandatangannya. Tapi disini,
> dari buku kecil ini, ada orang-orang penting yang ingin bertemu, bahkan ada
> mba-mba yang minta ttd! Hayoo ngaku! hehehe..
>
>
>
> Pertama kali tawaran mendesain buku ini datang, aku berjanji akan
> mengerjakan dengan sungguh-sungguh, seperti desain-desain sebelumnya. Ada
> yang belum tahu bagaimana para desainer memperlakukan karyanya?
>
>
>
> Bayangkan saja seorang penata rias pengantin yang harus membuat wajah
> mempelai wanita terlihat istimewa, di hari istimewanya. Kertas polos, wajah
> polos. Awalnya tanpa warna. Dibersihkan perlahan dengan lembut, dioleskan
> alas bedak kuning langsat, ditaburkan bedak senada, disapu pipinya agar
> merah merona, dilentikkan bulu matanya, dilukis seluruh wajah sampai
> benar-benar layak dipajang dan bersanding dengan pangeran di pelaminan.
> (Aihhh.. jangan nerawang gitu deh.. tenang jeng, ntar bakal nikah kok!
> Hihihii.. ) Begitu pula dengan buku, para desainer akan berusaha se-*perfect
> *mungkin membuat bukunya layak bersanding di display toko buku. Kalau
> pengantin paling dipajang cuman sehari atau dua hari. Lha kalo buku?
> Berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun! Kalo gak laku? Kagak ada yang
> beli, penerbit gak dapet duit, desainer di maki-maki! (hehehe.. engga dink,
> paling gak dipake lagi.. *sigh*..)
>
>
>
> Pahamilah, desainer tak jauh beda dengan seniman, dan dalam seni semua bisa
> jadi egois, tak seperti matematika yang mengenal benar dan salah, satu
> tambah satu sama dengan dua, nilai 10 untuk jawaban yang benar semua. Sekali
> lagi, di seni, semuanya egois. Penilaiannya hanya jelek dan bagus (itupun
> tergantung selera yang menilai). Lihatlah seniman jalanan, peduli apa mereka
> dengan dasi, gaji, dan alas kaki? "Ini musik, musik gue, lo suka, lo denger,
> kalo ga mo denger gue tetep nyanyi, lha wong ini musik gue!" atau "ini
> lukisan gue, lo suka, lo liat, lo beli, walau lo ga suka, gue tetep bikin
> lukisan sesuka hati!" (ehmm..berarti seniman itu rada narsis juga yak?)
>
>
>
> Kalau diingat, awalnya aku begitu gembira, desain pertamaku benar-benar
> menempel di sebuah buku terbitan tempatku bekerja dulu. Girang bukan
> kepalang, layaknya seorang desainer baju yang diberi kalungan bunga usai *fashion
> show,* atau seperti pemimpin orkestra yang mendengar gemuruh tepuk tangan
> hingga ke luar gedung, atau contoh yang lebih norak seperti orang yang baru
> masuk kamera TV. Nyak, beh.. desain aye dipajang di Gramedia! Awal yang
> indah, dari situ aku berjanji akan membuat desain buku dengan
> sungguh-sungguh, kalau perlu se-*perfect* mungkin! (padahal mah makin *
> perfect*, makin menyiksa diri tau! Uhukk..uhukk..)
>
>
>
> Kang Dani, Novi, dan mba Endah adalah saksi betapa *perfect*-nya seorang
> Listya. Awalnya sudah ada tiga desain yang kuajukan ke forum panitia. Forum
> memilih, aku kecewa. Kecewa karena mereka memilih desain yang sama sekali
> tak kuharapkan dipilih. Ah, ini sudah biasa di tempat kerjaku dulu juga
> seperti itu. Tapi ini kan desain perdanaku yang bebas tanpa *pressure*atasan, dan aturan-aturan baku seperti tidak boleh memakai warna ungu
> ataupun image kupu-kupu (emang salah apa sih si ungu dan kupu-kupu?
> Pertanyaan yang tak pernah terjawab sampai aku keluar dari penerbit itu).
>
>
>
> Negosiasipun dilakukan, aku mohon perpanjangan waktu untuk membuat
> alternatif desain baru, kuyakinkan forum bahwa desain yang dipilih kurang
> *eye-cathing* dan kurang layak bersanding di toko besar manapun. Forum
> menerima, untuk sementara aku lega, setelah itu aku duduk berjam-jam hingga
> hampir mati rasa! Deadline tinggal hitungan jam sejak aku mengajukan
> alternatif tambahan, sementara waktu berjalan, aku tarik ulur dengan jadwal
> PKL, kuliah, dan urusan domestik keluarga. Ternyata Allah sungguh Maha
> Bijaksana, Dia mengatur waktu sedemkian rupa, diberinya aku waktu istirahat
> PKL secara cuma-cuma, dosen pamongku belum memberi bahan tambahan sehingga
> memang belum ada yang bisa dikerjakan dihari itu. Aku girang luar biasa, itu
> tandanya aku bisa memberikan *finishing touch* pada desain buku ini!
> Subhanallah.. Status YM-ku pun dirubah *"This Cover Makes Me Wanna
> Lalalaa.."* Selepas shalat Dzuhur, icon YM seluruh panitia-pun berganti
> menjadi icon buku "Menggenggam Cahaya". Aku kembali bersenandung *
> tralalalalaaa..*
>
>
>
> Entah kenapa *perfect* kali ini terasa kelewatan. Apa karena tulisanku
> kebetulan ada dalam buku ini? Apa karena terbawa oleh ambisi menulisku?
> Sudah sekitar 20 judul desainku terpampang di toko-toko buku, tapi namaku
> hanya ada dibalik cover-cover cantik itu. Andai saja namaku terpampang
> paling depan sebagai penulis (Sirik ga sih ama Arham Kendari yang tulisan,
> desain, tata letak-nya dikerjain sendiri? TOP BGT bang!) narsis memang, tapi
> ini cita-citaku sejak aku sadar bahwa menulis itu sangat menyenangkan!
> Kalian juga kan? Buku ini seperti berbicara "Ayo, kamu bisa nulis!". "*Never
> give up!" *kalau kata motivator kita tadi siang. Apa kalian merasakan hal
> yang sama? (kok jadi berapi-api kayak pak Teha gini sih? Hehe..)
>
>
>
> Akhirnya harus kuakui bahwa cover dan keseluruhan isi buku ini begitu
> istimewa, bukan hanya karena di *launching* di hari yang istimewa.. tapi,
> coba perhatikan dengan seksama pada covernya, ada sapuan warna merah di
> sekitar pojok kanan bawah. Di filenya yang asli dalam format *Photoshop*(salah satu software
> *graphic design*), warna merah itu sebenarnya *object *yang berbentuk
> "hati" atau *"love".* Kurasa tak salah meletakkan "cinta" di cover itu.
> Dari milad kemarin siang, aku mulai mencintai keluarga baruku seperti aku
> mencintai buku itu. Coba ingat-ingat bagaimana kita memperlakukan buku itu
> pertama kali? Mungkin ada yang refleks me-lap tangannya agar bukunya tak
> jadi kotor? Lalu mengangkatnya perlahan, membaca dengan seksama judulnya,
> lantas membuka dengan sangat perlahan agar tidak lecek ataupun terlipat
> sedikitpun diujungnya. Mungkin itu pula sebabnya seluruh anggota keluarga
> baruku menyukai buku itu, ehmm.. apa mungkin karena memang ada "cinta" yang
> tak sengaja kuletakkan disana ya? *Do you feel, what I feel?*
>
>
>
> Silaturahim ke blog aye nyok!:
>
> http://tyainside.multiply.com/
>
> see u there! ^o^V
>
>
>
> Wassalamu'alaikum
>
>
>
5c.

Re: Cover Istimewa di Hari Istimewa

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Sun Jul 27, 2008 5:50 pm (PDT)

eh sori... 1 jam-an

Pada 28 Juli 2008 07:48, Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com> menulis:

> * desainer tak jauh beda dengan seniman, dan dalam seni semua bisa jadi
> egois,*
>
>
> setuju dah!!!!
> hi..hi.. nice too meet u sis...
> suer.. hi..hi...
> muka kamu ramah banget plus hangat...
> apa karena kejemur gara2 nunggu bis 2 jam.. hi..hi...
> piss
>
> salam,
> nia
>
> Pada 28 Juli 2008 02:14, Listya Arisanti <artarisa@yahoo.com> menulis:
>
> Bismillahirrahmannirrahim
>>
>>
>>
>> *Cover Istimewa di Hari Istimewa*
>>
>>
>>
>> Berani bertaruh! (eh jangan dink, dosa!) Kemarin tak akan ada yang
>> menyebut hari yang tak berkesan! Aku yakin setiap kepala punya cerita
>> tentang perasaannya hari ini. Seperti perasaanku yang tak karuan ingin
>> segera melihat "calon" keluarga baruku. Ciee..
>>
>>
>>
>> Segelas plastik kopi susu Girinda dingin melesat cepat ke tenggorokan
>> dalam dua kali hisap, *lip balm sun screen* olesan tadi pagi benar-benar
>> sudah mengering, jam digital HP menunjukkan pukul 09.25, itu tandanya aku
>> sudah menunggu patas AC 135 jurusan Tj.Priok-Ciputat selama lebih dari 1 jam
>> di perempatan Cempaka Mas. Gelisah? Tentu saja.. kemana-mana yang namanya
>> menunggu ga ada yang enak! (apalagi nunggu jodoh! Ya gak? Hahahaa..
>> sempet-sempetnya curhat colongan!).
>>
>>
>>
>> Beginilah rasanya berpergian dengan bis diwaktu liburan, udah jarang
>> lewat, jalannya lambat, bikin kepala mumet, awas aja kalo sampe macet!
>> hahhhhhhh... aku harus segera kesana! Akhirnya aku mencoba SMS mba Dyah
>> (yang akhirnya aku kenali kembali setelah beberapa tahun sebelumnya pernah
>> bekerja bareng, ya gak mba? ;) ) untuk memastikan alternatif lain menuju ke
>> Situgintung. Blok M? Aha, alternatif yang baik, cuman masalahnya dari
>> tadipun aku tidak melihat bis yang ke arah Blok M! Itu mah, sami mawonnnn..
>> pada saat seperti ini, aku tidak mau berspekulasi terlalu tinggi, masalahnya
>> sudah 1 jam menunggu, lebih baik memilih pasrah dan teguh pada rencana
>> pertama naik bis yang langsung ke Ciputat, daripada cari bis lain dan harus
>> transit dulu. Karena bisa jadi bis yang pertama mungkin akan sampai 5 atau
>> 10 menit lagi. Dan ternyata dugaanku tak meleset, tepat pukul 09.45 sebuah
>> patas AC datang! Angka merah diatas kepala bis mengkilat-kilat silau,
>> kacamata minusku beradu dan berteriak gaduh dalam kepala "hayooo itu 135
>> bukan? Kayaknya itu 27 deh! Bukan 34 lagi kan?" Hatikupun ambil bagian
>> "Plis..pliss.. semua angka di atas kepala bis itu satu, tiga, dan lima!
>> Plissss.." dan Yeaahhh.. seperti ingin menari hula-hula sodara-sodara..
>> suenennggnyaa.. itu 135! Situ Gintung I'm coming!
>>
>>
>>
>> T: "temenin gue!!"
>>
>> N: "ke aula aja!"
>>
>> T: "malu, gak ada yang gue kenal!"
>>
>> N: "ada Nia!"
>>
>> "klikk" si empunya suara bener-bener repot rupanya.
>>
>>
>>
>> Aduh ne' jalan kesini udah semangat 45 kaleee! Tapi pas udah masuk arena..
>> begghhh.. kagok! salah sendiri, kenape kagak aktif di milis? Jadi kagak ada
>> yg bener-bener dikenal kan? Kurasa orang-orang yang pertama akan kukenali
>> hanya Novi, kang Dani dan mba Endah. (Maap ye sodara-sodara.. aye kagak
>> aktip neh! Aye janji dah, abis ini bakal silaturahim ke blog atau situsnya
>> temen-temen SK, kopdar juga yuk mareee..).
>>
>>
>>
>> Ternyata kemarin siang keadaannya tidak separah dugaanku. Begitu kusebut,
>> namaku Listya, ke mba Nia. Langsung saja seorang mas-mas dengan kacamata
>> minusnya menyapa ramah "yang ngedesain cover ya?" Aha, itu mas Catur
>> Catriks! Aku pernah mengunjungi blognya, secara dia pula yang mengirimkan
>> logo SK untuk desain. Dua kenalan baru didapat, hmm.. apa iya mereka begitu
>> *notice *dengan desainku? Tak lama kulihat pipi super chubby milik Nibras
>> bergelayut imut di balik pundak bundanya. Hoho.. senang sekali berjumpa
>> denganmu mba Endah..
>>
>>
>>
>> "Hey!" *towel-*an telunjukku ke Novi yang seperti biasa lewat-lewat aja,
>> gak lirak-lirik sana-sini. "gadhul bashor" katanya.. halah.. kalo aku bilang
>> sih dia lebih mirip anak autis. Hehe.. piss youw sist! ^o^V.
>>
>>
>>
>> "eh..eh.. ini yang desain cover lho!" haiyahhhh.. ampun deh, dia bilang ke
>> setiap orang yang lewat! Aku cuman bisa cengar-cengir malu (tapi mau!
>> Hihihi..) sambil berkali-kali bilang "hoyaa.. saya listya mba... mas..
>> pak.." Yaa.. beginilah caraku berkenalan yang kedua kali-nya dengan
>> teman-teman di SK, setelah sebelumnya *just say hello* via milis. Satu
>> persatu aku tahu yang mana Sinta (akhirnya ketemu juga ya Sin?), mba Retno,
>> mba Dyah, mba Yuni, mba Ugik, mba Lia, mba Septi, mba Sasya, dan mba Asma
>> yang ruamee bgt. Lalu mas Nursalam, mas Erip, mas Fiyan, Ipin (Pin..pin..
>> label kaos baru-nya udah dicopot belom? Huehehe..), dan tentu saja Hadiyan
>> yang super heboh! (Seharusnya ada nominasi peserta terheboh nih! Yakin deh,
>> Hadiyan terpilih!) dan masih banyak lagi! Maaf ya mba-mba dan mas-mas yang
>> namanya nda' kesebut, abisnya banyak siy..
>>
>>
>>
>> Suasana *"make a comfort home for all"* mulai terasa. Semuanya ramah
>> menyapa, saling memberi atensi antara yang satu dengan yang lainnya,
>> semuanya seperti keluarga besar. Komunitas ini *hommy *sekali..
>> berlebihan? Kurasa tidak. Keluarga baru, sister & brother baru, dann.. ayah
>> baru! hmmm.. apa iya nih ekspresifnya keluar sekarang? Tik..tok..tik..tok..
>> (percaya deh, menahan ekspresi itu sangat menyakitkan bagi sebagian orang!)
>> "Whoaaaa... aku senenggg banget ketemu pak Sinang dan pak Teha!". Serasa
>> ketemu ama babeh, ayah, bokap, bapak sendiri. Bener deh.. seneng banget..
>> gak nyangka bisa *welcome* gitu! Terharu, ihikk..ihikks..
>>
>>
>>
>> "Ada yang pengen ketemu ama yang ngedesain cover tuh.." Heh? sebegitu
>> pentingnya-kah desainku disini? Selama ini aku hanya berurusan dengan
>> atasan, manajer produksi, *setter* atau *layouter*. Mana pernah *designer
>> * bersinggungan langsung dengan para pembaca atau penikmat bukunya?
>> Emangnya ada ya dalam sejarah, para pembaca ngefans minta ketemuan ama
>> desainer covernya? (kalo ada, deuuu.. aye mau dwonkk!) setahuku, cuman
>> penulis yang diminta ketemuan untuk jumpa fans dan dimintai tandatangannya.
>> Tapi disini, dari buku kecil ini, ada orang-orang penting yang ingin
>> bertemu, bahkan ada mba-mba yang minta ttd! Hayoo ngaku! hehehe..
>>
>>
>>
>> Pertama kali tawaran mendesain buku ini datang, aku berjanji akan
>> mengerjakan dengan sungguh-sungguh, seperti desain-desain sebelumnya. Ada
>> yang belum tahu bagaimana para desainer memperlakukan karyanya?
>>
>>
>>
>> Bayangkan saja seorang penata rias pengantin yang harus membuat wajah
>> mempelai wanita terlihat istimewa, di hari istimewanya. Kertas polos, wajah
>> polos. Awalnya tanpa warna. Dibersihkan perlahan dengan lembut, dioleskan
>> alas bedak kuning langsat, ditaburkan bedak senada, disapu pipinya agar
>> merah merona, dilentikkan bulu matanya, dilukis seluruh wajah sampai
>> benar-benar layak dipajang dan bersanding dengan pangeran di pelaminan.
>> (Aihhh.. jangan nerawang gitu deh.. tenang jeng, ntar bakal nikah kok!
>> Hihihii.. ) Begitu pula dengan buku, para desainer akan berusaha se-*perfect
>> *mungkin membuat bukunya layak bersanding di display toko buku. Kalau
>> pengantin paling dipajang cuman sehari atau dua hari. Lha kalo buku?
>> Berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun! Kalo gak laku? Kagak ada yang
>> beli, penerbit gak dapet duit, desainer di maki-maki! (hehehe.. engga dink,
>> paling gak dipake lagi.. *sigh*..)
>>
>>
>>
>> Pahamilah, desainer tak jauh beda dengan seniman, dan dalam seni semua
>> bisa jadi egois, tak seperti matematika yang mengenal benar dan salah, satu
>> tambah satu sama dengan dua, nilai 10 untuk jawaban yang benar semua. Sekali
>> lagi, di seni, semuanya egois. Penilaiannya hanya jelek dan bagus (itupun
>> tergantung selera yang menilai). Lihatlah seniman jalanan, peduli apa mereka
>> dengan dasi, gaji, dan alas kaki? "Ini musik, musik gue, lo suka, lo denger,
>> kalo ga mo denger gue tetep nyanyi, lha wong ini musik gue!" atau "ini
>> lukisan gue, lo suka, lo liat, lo beli, walau lo ga suka, gue tetep bikin
>> lukisan sesuka hati!" (ehmm..berarti seniman itu rada narsis juga yak?)
>>
>>
>>
>> Kalau diingat, awalnya aku begitu gembira, desain pertamaku benar-benar
>> menempel di sebuah buku terbitan tempatku bekerja dulu. Girang bukan
>> kepalang, layaknya seorang desainer baju yang diberi kalungan bunga usai
>> *fashion show,* atau seperti pemimpin orkestra yang mendengar gemuruh
>> tepuk tangan hingga ke luar gedung, atau contoh yang lebih norak seperti
>> orang yang baru masuk kamera TV. Nyak, beh.. desain aye dipajang di
>> Gramedia! Awal yang indah, dari situ aku berjanji akan membuat desain buku
>> dengan sungguh-sungguh, kalau perlu se-*perfect* mungkin! (padahal mah
>> makin *perfect*, makin menyiksa diri tau! Uhukk..uhukk..)
>>
>>
>>
>> Kang Dani, Novi, dan mba Endah adalah saksi betapa *perfect*-nya seorang
>> Listya. Awalnya sudah ada tiga desain yang kuajukan ke forum panitia. Forum
>> memilih, aku kecewa. Kecewa karena mereka memilih desain yang sama sekali
>> tak kuharapkan dipilih. Ah, ini sudah biasa di tempat kerjaku dulu juga
>> seperti itu. Tapi ini kan desain perdanaku yang bebas tanpa *pressure*atasan, dan aturan-aturan baku seperti tidak boleh memakai warna ungu
>> ataupun image kupu-kupu (emang salah apa sih si ungu dan kupu-kupu?
>> Pertanyaan yang tak pernah terjawab sampai aku keluar dari penerbit itu).
>>
>>
>>
>> Negosiasipun dilakukan, aku mohon perpanjangan waktu untuk membuat
>> alternatif desain baru, kuyakinkan forum bahwa desain yang dipilih kurang
>> *eye-cathing* dan kurang layak bersanding di toko besar manapun. Forum
>> menerima, untuk sementara aku lega, setelah itu aku duduk berjam-jam hingga
>> hampir mati rasa! Deadline tinggal hitungan jam sejak aku mengajukan
>> alternatif tambahan, sementara waktu berjalan, aku tarik ulur dengan jadwal
>> PKL, kuliah, dan urusan domestik keluarga. Ternyata Allah sungguh Maha
>> Bijaksana, Dia mengatur waktu sedemkian rupa, diberinya aku waktu istirahat
>> PKL secara cuma-cuma, dosen pamongku belum memberi bahan tambahan sehingga
>> memang belum ada yang bisa dikerjakan dihari itu. Aku girang luar biasa, itu
>> tandanya aku bisa memberikan *finishing touch* pada desain buku ini!
>> Subhanallah.. Status YM-ku pun dirubah *"This Cover Makes Me Wanna
>> Lalalaa.."* Selepas shalat Dzuhur, icon YM seluruh panitia-pun berganti
>> menjadi icon buku "Menggenggam Cahaya". Aku kembali bersenandung *
>> tralalalalaaa..*
>>
>>
>>
>> Entah kenapa *perfect* kali ini terasa kelewatan. Apa karena tulisanku
>> kebetulan ada dalam buku ini? Apa karena terbawa oleh ambisi menulisku?
>> Sudah sekitar 20 judul desainku terpampang di toko-toko buku, tapi namaku
>> hanya ada dibalik cover-cover cantik itu. Andai saja namaku terpampang
>> paling depan sebagai penulis (Sirik ga sih ama Arham Kendari yang tulisan,
>> desain, tata letak-nya dikerjain sendiri? TOP BGT bang!) narsis memang, tapi
>> ini cita-citaku sejak aku sadar bahwa menulis itu sangat menyenangkan!
>> Kalian juga kan? Buku ini seperti berbicara "Ayo, kamu bisa nulis!". "*Never
>> give up!" *kalau kata motivator kita tadi siang. Apa kalian merasakan hal
>> yang sama? (kok jadi berapi-api kayak pak Teha gini sih? Hehe..)
>>
>>
>>
>> Akhirnya harus kuakui bahwa cover dan keseluruhan isi buku ini begitu
>> istimewa, bukan hanya karena di *launching* di hari yang istimewa.. tapi,
>> coba perhatikan dengan seksama pada covernya, ada sapuan warna merah di
>> sekitar pojok kanan bawah. Di filenya yang asli dalam format *Photoshop*(salah satu software
>> *graphic design*), warna merah itu sebenarnya *object *yang berbentuk
>> "hati" atau *"love".* Kurasa tak salah meletakkan "cinta" di cover itu.
>> Dari milad kemarin siang, aku mulai mencintai keluarga baruku seperti aku
>> mencintai buku itu. Coba ingat-ingat bagaimana kita memperlakukan buku itu
>> pertama kali? Mungkin ada yang refleks me-lap tangannya agar bukunya tak
>> jadi kotor? Lalu mengangkatnya perlahan, membaca dengan seksama judulnya,
>> lantas membuka dengan sangat perlahan agar tidak lecek ataupun terlipat
>> sedikitpun diujungnya. Mungkin itu pula sebabnya seluruh anggota keluarga
>> baruku menyukai buku itu, ehmm.. apa mungkin karena memang ada "cinta" yang
>> tak sengaja kuletakkan disana ya? *Do you feel, what I feel?*
>>
>>
>>
>> Silaturahim ke blog aye nyok!:
>>
>> http://tyainside.multiply.com/
>>
>> see u there! ^o^V
>>
>>
>>
>> Wassalamu'alaikum
>>
>>
>>
>
>
5d.

Re: Cover Istimewa di Hari Istimewa

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Sun Jul 27, 2008 6:33 pm (PDT)

^_^ Tyaaa, ingatanmu benar-benar luar biasa... senangnya dikau mengenaliku setelah sekian tahun tak bersua. Jadi nostalgia lagi saat jadi mentor dadakan di LS itu.

Senangnya bertemu denganmu
dengan keramahanmu
dengan keceriaanmu
makasih tanda tangannnya yaaa^_^ baru sekali itu lhoo, aku dapat tanda tangan desainer cover. tanda tangan desaner lay out juga dapat. Tanda tangan pak Teha juga dapat, pak Sinang juga, tand... stop.. heheehehe.

Betewe designnya cantik ^_^
Salam
Dyah

----- Original Message ----
From: Listya Arisanti <artarisa@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 28, 2008 2:14:29 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Cover Istimewa di Hari Istimewa

Bismillahirrahmanni rrahim

Cover Istimewa di Hari Istimewa

Berani bertaruh! (eh jangan dink, dosa!) Kemarin
tak akan ada yang menyebut hari yang tak berkesan! Aku yakin setiap kepala
punya cerita tentang perasaannya hari ini. Seperti perasaanku yang tak karuan
ingin segera melihat "calon" keluarga baruku. Ciee..

5e.

Re: Cover Istimewa di Hari Istimewa

Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Sun Jul 27, 2008 8:17 pm (PDT)

Neng....coper bukunya ciamik kok (enak diliat nd dipandang lageee).

Asme ruamee.....salah kali. Psssttt...sesungguhnya aku orang yang
pendiam, tapi sejak bergaul dengan Nopeee (maap Peee...Maap
Pisan...jadi ketularan autisnya....ehhh...agak rame "dikit".

Wassalam
asma

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robiatun Jumiah"
<musimbunga@...> wrote:
>
> * desainer tak jauh beda dengan seniman, dan dalam seni semua bisa
jadi
> egois,*
>
>
> setuju dah!!!!
> hi..hi.. nice too meet u sis...
> suer.. hi..hi...
> muka kamu ramah banget plus hangat...
> apa karena kejemur gara2 nunggu bis 2 jam.. hi..hi...
> piss
>
> salam,
> nia
>
> Pada 28 Juli 2008 02:14, Listya Arisanti <artarisa@...> menulis:
>
> > Bismillahirrahmannirrahim
> >
> >
> >
> > *Cover Istimewa di Hari Istimewa*
> >
> >
> >
> > Berani bertaruh! (eh jangan dink, dosa!) Kemarin tak akan ada
yang menyebut
> > hari yang tak berkesan! Aku yakin setiap kepala punya cerita
tentang
> > perasaannya hari ini. Seperti perasaanku yang tak karuan ingin
segera
> > melihat "calon" keluarga baruku. Ciee..
> >
> >
> >
> > Segelas plastik kopi susu Girinda dingin melesat cepat ke
tenggorokan dalam
> > dua kali hisap, *lip balm sun screen* olesan tadi pagi benar-
benar sudah
> > mengering, jam digital HP menunjukkan pukul 09.25, itu tandanya
aku sudah
> > menunggu patas AC 135 jurusan Tj.Priok-Ciputat selama lebih dari
1 jam di
> > perempatan Cempaka Mas. Gelisah? Tentu saja.. kemana-mana yang
namanya
> > menunggu ga ada yang enak! (apalagi nunggu jodoh! Ya gak?
Hahahaa..
> > sempet-sempetnya curhat colongan!).
> >
> >
> >
> > Beginilah rasanya berpergian dengan bis diwaktu liburan, udah
jarang lewat,
> > jalannya lambat, bikin kepala mumet, awas aja kalo sampe macet!
hahhhhhhh...
> > aku harus segera kesana! Akhirnya aku mencoba SMS mba Dyah (yang
akhirnya
> > aku kenali kembali setelah beberapa tahun sebelumnya pernah
bekerja bareng,
> > ya gak mba? ;) ) untuk memastikan alternatif lain menuju ke
Situgintung.
> > Blok M? Aha, alternatif yang baik, cuman masalahnya dari tadipun
aku tidak
> > melihat bis yang ke arah Blok M! Itu mah, sami mawonnnn.. pada
saat seperti
> > ini, aku tidak mau berspekulasi terlalu tinggi, masalahnya sudah
1 jam
> > menunggu, lebih baik memilih pasrah dan teguh pada rencana
pertama naik bis
> > yang langsung ke Ciputat, daripada cari bis lain dan harus
transit dulu.
> > Karena bisa jadi bis yang pertama mungkin akan sampai 5 atau 10
menit lagi.
> > Dan ternyata dugaanku tak meleset, tepat pukul 09.45 sebuah
patas AC datang!
> > Angka merah diatas kepala bis mengkilat-kilat silau, kacamata
minusku beradu
> > dan berteriak gaduh dalam kepala "hayooo itu 135 bukan? Kayaknya
itu 27 deh!
> > Bukan 34 lagi kan?" Hatikupun ambil bagian "Plis..pliss.. semua
angka di
> > atas kepala bis itu satu, tiga, dan lima! Plissss.." dan
Yeaahhh.. seperti
> > ingin menari hula-hula sodara-sodara.. suenennggnyaa.. itu 135!
Situ Gintung
> > I'm coming!
> >
> >
> >
> > T: "temenin gue!!"
> >
> > N: "ke aula aja!"
> >
> > T: "malu, gak ada yang gue kenal!"
> >
> > N: "ada Nia!"
> >
> > "klikk" si empunya suara bener-bener repot rupanya.
> >
> >
> >
> > Aduh ne' jalan kesini udah semangat 45 kaleee! Tapi pas udah
masuk arena..
> > begghhh.. kagok! salah sendiri, kenape kagak aktif di milis?
Jadi kagak ada
> > yg bener-bener dikenal kan? Kurasa orang-orang yang pertama akan
kukenali
> > hanya Novi, kang Dani dan mba Endah. (Maap ye sodara-sodara..
aye kagak
> > aktip neh! Aye janji dah, abis ini bakal silaturahim ke blog
atau situsnya
> > temen-temen SK, kopdar juga yuk mareee..).
> >
> >
> >
> > Ternyata kemarin siang keadaannya tidak separah dugaanku. Begitu
kusebut,
> > namaku Listya, ke mba Nia. Langsung saja seorang mas-mas dengan
kacamata
> > minusnya menyapa ramah "yang ngedesain cover ya?" Aha, itu mas
Catur
> > Catriks! Aku pernah mengunjungi blognya, secara dia pula yang
mengirimkan
> > logo SK untuk desain. Dua kenalan baru didapat, hmm.. apa iya
mereka begitu
> > *notice *dengan desainku? Tak lama kulihat pipi super chubby
milik Nibras
> > bergelayut imut di balik pundak bundanya. Hoho.. senang sekali
berjumpa
> > denganmu mba Endah..
> >
> >
> >
> > "Hey!" *towel-*an telunjukku ke Novi yang seperti biasa lewat-
lewat aja,
> > gak lirak-lirik sana-sini. "gadhul bashor" katanya.. halah..
kalo aku bilang
> > sih dia lebih mirip anak autis. Hehe.. piss youw sist! ^o^V.
> >
> >
> >
> > "eh..eh.. ini yang desain cover lho!" haiyahhhh.. ampun deh, dia
bilang ke
> > setiap orang yang lewat! Aku cuman bisa cengar-cengir malu (tapi
mau!
> > Hihihi..) sambil berkali-kali bilang "hoyaa.. saya listya mba...
mas..
> > pak.." Yaa.. beginilah caraku berkenalan yang kedua kali-nya
dengan
> > teman-teman di SK, setelah sebelumnya *just say hello* via
milis. Satu
> > persatu aku tahu yang mana Sinta (akhirnya ketemu juga ya Sin?),
mba Retno,
> > mba Dyah, mba Yuni, mba Ugik, mba Lia, mba Septi, mba Sasya, dan
mba Asma
> > yang ruamee bgt. Lalu mas Nursalam, mas Erip, mas Fiyan, Ipin
(Pin..pin..
> > label kaos baru-nya udah dicopot belom? Huehehe..), dan tentu
saja Hadiyan
> > yang super heboh! (Seharusnya ada nominasi peserta terheboh nih!
Yakin deh,
> > Hadiyan terpilih!) dan masih banyak lagi! Maaf ya mba-mba dan
mas-mas yang
> > namanya nda' kesebut, abisnya banyak siy..
> >
> >
> >
> > Suasana *"make a comfort home for all"* mulai terasa. Semuanya
ramah
> > menyapa, saling memberi atensi antara yang satu dengan yang
lainnya,
> > semuanya seperti keluarga besar. Komunitas ini *hommy *sekali..
> > berlebihan? Kurasa tidak. Keluarga baru, sister & brother baru,
dann.. ayah
> > baru! hmmm.. apa iya nih ekspresifnya keluar sekarang?
Tik..tok..tik..tok..
> > (percaya deh, menahan ekspresi itu sangat menyakitkan bagi
sebagian orang!)
> > "Whoaaaa... aku senenggg banget ketemu pak Sinang dan pak
Teha!". Serasa
> > ketemu ama babeh, ayah, bokap, bapak sendiri. Bener deh.. seneng
banget..
> > gak nyangka bisa *welcome* gitu! Terharu, ihikk..ihikks..
> >
> >
> >
> > "Ada yang pengen ketemu ama yang ngedesain cover tuh.." Heh?
sebegitu
> > pentingnya-kah desainku disini? Selama ini aku hanya berurusan
dengan
> > atasan, manajer produksi, *setter* atau *layouter*. Mana pernah
*designer*bersinggungan langsung dengan para pembaca atau penikmat
bukunya? Emangnya
> > ada ya dalam sejarah, para pembaca ngefans minta ketemuan ama
desainer
> > covernya? (kalo ada, deuuu.. aye mau dwonkk!) setahuku, cuman
penulis yang
> > diminta ketemuan untuk jumpa fans dan dimintai tandatangannya.
Tapi disini,
> > dari buku kecil ini, ada orang-orang penting yang ingin bertemu,
bahkan ada
> > mba-mba yang minta ttd! Hayoo ngaku! hehehe..
> >
> >
> >
> > Pertama kali tawaran mendesain buku ini datang, aku berjanji akan
> > mengerjakan dengan sungguh-sungguh, seperti desain-desain
sebelumnya. Ada
> > yang belum tahu bagaimana para desainer memperlakukan karyanya?
> >
> >
> >
> > Bayangkan saja seorang penata rias pengantin yang harus membuat
wajah
> > mempelai wanita terlihat istimewa, di hari istimewanya. Kertas
polos, wajah
> > polos. Awalnya tanpa warna. Dibersihkan perlahan dengan lembut,
dioleskan
> > alas bedak kuning langsat, ditaburkan bedak senada, disapu
pipinya agar
> > merah merona, dilentikkan bulu matanya, dilukis seluruh wajah
sampai
> > benar-benar layak dipajang dan bersanding dengan pangeran di
pelaminan.
> > (Aihhh.. jangan nerawang gitu deh.. tenang jeng, ntar bakal
nikah kok!
> > Hihihii.. ) Begitu pula dengan buku, para desainer akan berusaha
se-*perfect
> > *mungkin membuat bukunya layak bersanding di display toko buku.
Kalau
> > pengantin paling dipajang cuman sehari atau dua hari. Lha kalo
buku?
> > Berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun! Kalo gak laku?
Kagak ada yang
> > beli, penerbit gak dapet duit, desainer di maki-maki! (hehehe..
engga dink,
> > paling gak dipake lagi.. *sigh*..)
> >
> >
> >
> > Pahamilah, desainer tak jauh beda dengan seniman, dan dalam seni
semua bisa
> > jadi egois, tak seperti matematika yang mengenal benar dan
salah, satu
> > tambah satu sama dengan dua, nilai 10 untuk jawaban yang benar
semua. Sekali
> > lagi, di seni, semuanya egois. Penilaiannya hanya jelek dan
bagus (itupun
> > tergantung selera yang menilai). Lihatlah seniman jalanan,
peduli apa mereka
> > dengan dasi, gaji, dan alas kaki? "Ini musik, musik gue, lo
suka, lo denger,
> > kalo ga mo denger gue tetep nyanyi, lha wong ini musik gue!"
atau "ini
> > lukisan gue, lo suka, lo liat, lo beli, walau lo ga suka, gue
tetep bikin
> > lukisan sesuka hati!" (ehmm..berarti seniman itu rada narsis
juga yak?)
> >
> >
> >
> > Kalau diingat, awalnya aku begitu gembira, desain pertamaku
benar-benar
> > menempel di sebuah buku terbitan tempatku bekerja dulu. Girang
bukan
> > kepalang, layaknya seorang desainer baju yang diberi kalungan
bunga usai *fashion
> > show,* atau seperti pemimpin orkestra yang mendengar gemuruh
tepuk tangan
> > hingga ke luar gedung, atau contoh yang lebih norak seperti
orang yang baru
> > masuk kamera TV. Nyak, beh.. desain aye dipajang di Gramedia!
Awal yang
> > indah, dari situ aku berjanji akan membuat desain buku dengan
> > sungguh-sungguh, kalau perlu se-*perfect* mungkin! (padahal mah
makin *
> > perfect*, makin menyiksa diri tau! Uhukk..uhukk..)
> >
> >
> >
> > Kang Dani, Novi, dan mba Endah adalah saksi betapa *perfect*-nya
seorang
> > Listya. Awalnya sudah ada tiga desain yang kuajukan ke forum
panitia. Forum
> > memilih, aku kecewa. Kecewa karena mereka memilih desain yang
sama sekali
> > tak kuharapkan dipilih. Ah, ini sudah biasa di tempat kerjaku
dulu juga
> > seperti itu. Tapi ini kan desain perdanaku yang bebas tanpa
*pressure*atasan, dan aturan-aturan baku seperti tidak boleh memakai
warna ungu
> > ataupun image kupu-kupu (emang salah apa sih si ungu dan kupu-
kupu?
> > Pertanyaan yang tak pernah terjawab sampai aku keluar dari
penerbit itu).
> >
> >
> >
> > Negosiasipun dilakukan, aku mohon perpanjangan waktu untuk
membuat
> > alternatif desain baru, kuyakinkan forum bahwa desain yang
dipilih kurang
> > *eye-cathing* dan kurang layak bersanding di toko besar manapun.
Forum
> > menerima, untuk sementara aku lega, setelah itu aku duduk berjam-
jam hingga
> > hampir mati rasa! Deadline tinggal hitungan jam sejak aku
mengajukan
> > alternatif tambahan, sementara waktu berjalan, aku tarik ulur
dengan jadwal
> > PKL, kuliah, dan urusan domestik keluarga. Ternyata Allah
sungguh Maha
> > Bijaksana, Dia mengatur waktu sedemkian rupa, diberinya aku
waktu istirahat
> > PKL secara cuma-cuma, dosen pamongku belum memberi bahan
tambahan sehingga
> > memang belum ada yang bisa dikerjakan dihari itu. Aku girang
luar biasa, itu
> > tandanya aku bisa memberikan *finishing touch* pada desain buku
ini!
> > Subhanallah.. Status YM-ku pun dirubah *"This Cover Makes Me
Wanna
> > Lalalaa.."* Selepas shalat Dzuhur, icon YM seluruh panitia-pun
berganti
> > menjadi icon buku "Menggenggam Cahaya". Aku kembali bersenandung
*
> > tralalalalaaa..*
> >
> >
> >
> > Entah kenapa *perfect* kali ini terasa kelewatan. Apa karena
tulisanku
> > kebetulan ada dalam buku ini? Apa karena terbawa oleh ambisi
menulisku?
> > Sudah sekitar 20 judul desainku terpampang di toko-toko buku,
tapi namaku
> > hanya ada dibalik cover-cover cantik itu. Andai saja namaku
terpampang
> > paling depan sebagai penulis (Sirik ga sih ama Arham Kendari
yang tulisan,
> > desain, tata letak-nya dikerjain sendiri? TOP BGT bang!) narsis
memang, tapi
> > ini cita-citaku sejak aku sadar bahwa menulis itu sangat
menyenangkan!
> > Kalian juga kan? Buku ini seperti berbicara "Ayo, kamu bisa
nulis!". "*Never
> > give up!" *kalau kata motivator kita tadi siang. Apa kalian
merasakan hal
> > yang sama? (kok jadi berapi-api kayak pak Teha gini sih? Hehe..)
> >
> >
> >
> > Akhirnya harus kuakui bahwa cover dan keseluruhan isi buku ini
begitu
> > istimewa, bukan hanya karena di *launching* di hari yang
istimewa.. tapi,
> > coba perhatikan dengan seksama pada covernya, ada sapuan warna
merah di
> > sekitar pojok kanan bawah. Di filenya yang asli dalam format
*Photoshop*(salah satu software
> > *graphic design*), warna merah itu sebenarnya *object *yang
berbentuk
> > "hati" atau *"love".* Kurasa tak salah meletakkan "cinta" di
cover itu.
> > Dari milad kemarin siang, aku mulai mencintai keluarga baruku
seperti aku
> > mencintai buku itu. Coba ingat-ingat bagaimana kita
memperlakukan buku itu
> > pertama kali? Mungkin ada yang refleks me-lap tangannya agar
bukunya tak
> > jadi kotor? Lalu mengangkatnya perlahan, membaca dengan seksama
judulnya,
> > lantas membuka dengan sangat perlahan agar tidak lecek ataupun
terlipat
> > sedikitpun diujungnya. Mungkin itu pula sebabnya seluruh anggota
keluarga
> > baruku menyukai buku itu, ehmm.. apa mungkin karena memang
ada "cinta" yang
> > tak sengaja kuletakkan disana ya? *Do you feel, what I feel?*
> >
> >
> >
> > Silaturahim ke blog aye nyok!:
> >
> > http://tyainside.multiply.com/
> >
> > see u there! ^o^V
> >
> >
> >
> > Wassalamu'alaikum
> >
> >
> >
>

6a.

(PUISI) Maaf, Ibu - Maaf, Ayah

Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com   arrizki_abidin

Sun Jul 27, 2008 5:43 pm (PDT)

"Maaf, Ibu
Maaf, Ayah"
 
Kabar datang dari seberang
Kapan kemari?
 
Pernah tumpahkan air mata ibumu?
Pernah sodorkan kepalan tangan untuk ayahmu?
 
Jadi…
Jangan buat ku durhaka lagi

6b.

Re: (PUISI) Maaf, Ibu - Maaf, Ayah

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Sun Jul 27, 2008 6:12 pm (PDT)

Maz Arrizki, puisimu yang singkat mampu menyayat hatiku.Sakit. Halah. Penuh rasa. Dikau memang penyair. Untung kemarin daku dah sempat minta tanda tangan ^_^

Salam
Dyah

----- Original Message ----
From: Arrizki Abidin <arrizki_abidin@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 28, 2008 7:41:06 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (PUISI) Maaf, Ibu - Maaf, Ayah

"Maaf, Ibu
Maaf, Ayah"

Kabar datang dari seberang
Kapan kemari?

Pernah tumpahkan air mata ibumu?
Pernah sodorkan kepalan tangan untuk ayahmu?

Jadi…
Jangan buat ku durhaka lagi

6c.

Re: (PUISI) Maaf, Ibu - Maaf, Ayah

Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com   arrizki_abidin

Sun Jul 27, 2008 6:42 pm (PDT)

Assalamu'alaikum
Mba Dyah
tanda tangan yah...kemaren sy jg minta ke Mba Dyah. Tanda tangannya bagus :) ....tp jauh lebih bagus puisinya Mba Dyah drpada tanda tangannya...hehehe...ga deng bcanda...dua2nya bagus.
Wassalamu'alaikum
riz-q

----- Original Message ----
From: dyah zakiati <adzdzaki@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 28, 2008 8:12:45 AM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (PUISI) Maaf, Ibu - Maaf, Ayah

Maz Arrizki, puisimu yang singkat mampu menyayat hatiku.Sakit. Halah. Penuh rasa. Dikau memang penyair. Untung kemarin daku dah sempat minta tanda tangan ^_^

Salam
Dyah

----- Original Message ----
From: Arrizki Abidin <arrizki_abidin@ yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Sent: Monday, July 28, 2008 7:41:06 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (PUISI) Maaf, Ibu - Maaf, Ayah

"Maaf, Ibu
Maaf, Ayah"
 
Kabar datang dari seberang
Kapan kemari?
 
Pernah tumpahkan air mata ibumu?
Pernah sodorkan kepalan tangan untuk ayahmu?
 
Jadi…
Jangan buat ku durhaka lagi


7.

Ke Milad Eska

Posted by: "INDARWATI HARSONO" patisayang@yahoo.com   patisayang

Sun Jul 27, 2008 6:28 pm (PDT)



Ke Milad Eska

 

"Hei, dimana? Sudah ditunggu teman-teman ini lho,"
sepotong suara segera melontarkan tanya begitu panggilan di ponselku kuangkat.

Segera kujawab dan segera pula kami menuju ke
tempat yang ditunjukkannya. Pinggiran Situ Gintung yang sekitar 2 tahun lalu
pernah menjadi saksi keakrabanku dengan teman-teman dari FLP UIN, hari ini
menjadi latar kebersamaan sahabat-sahabatku dari milist Sekolah Kehidupan yang
kutemukan setahun kemudian.

 

Dengan bahagia membuncah di dada, kulangkahkan
kaki menuju tempat acara. Jika dibandingkan dengan milad yang pertama, sungguh,
milad kedua ini jauh lebih sederhana. Namun entah mengapa, aku justru jauh
lebih merasa memiliki perayaan ulang tahun kedua ini dibanding yang pertama.
Dan rasa ingin bersua itu, jauh lebih mendesak hingga aku sedikit mengabaikan
insting keibuanku.

 

Kukatakan sedikit mengabaikan insting keibuanku
karena kutahu pasti, Ais, anak pertama kami dalam kondisi yang tidak baik.
Setelah Jumat tak masuk sekolah lantaran panas tinggi, mestinya dia masih dalam
masa pemulihan dan tak kuajak jalan-jalan dengan iming-iming naik flying fox segala.

 

Jam sembilan lewat, hampir saja kami tak jadi
berangkat demi melihat Ais tampak lemas tak bersemangat dan sesekali mengaku
pusing. Ada dua
sisi tarik menarik di hatiku. Sebagai ibu, aku ingin dia istirahat saja di
rumah. Tapi sebagai seorang pribadi yang merupakan bagian dari sebuah komunitas
yang mengayakan jiwa, aku ingin pergi saja. Dan itu tak bisa kulakukan
tanpanya. Pembantu kami tak datang tanpa pemberitahuan seperti biasanya L. Seandainya dia datang,
mungkin aku bisa ke acara Eska sendiri saja tanpa mereka.

 

Sang ketua acara, Fiyan, menyambutku di pintu
masuk, memberitahu tak perlu membayar karcis lagi. Selanjutnya, kutemukan
wajah-wajah bersahabat yang sungguh kurindukan di sana. Sampai bingung mau menyapa yang mana
dulu. Ada juga
beberapa wajah yang baru kutahu. Mas Hadian misal, yang chubby habis, atau mas Yon yang lebih cute dari bayanganku. Juga, beberapa anggota Eska junior. Jasmine
(melati versi Inggris J) yang pernah menjenguk adiknya Yasmina
(melati versiku sendiri), Zaki junior kang Epri yang anteng dan jadi sasaran
gendong calon-calon ibu, dan Nibras yang nampak lebih gede dari usianya.
Sayang, Achi-Agung junior tak bisa melengkapi 'Posyandu' kami.

 

Pak Sinang sebagai founder Sekolah Kehidupan tengah memberikan wejangan saat kami
datang. Satu kata yang sempat kutangkap, beliau melontarkan pertanyaan
menggelitik, hendak dibawa kemana Eska ini selanjutnya.

Acara selanjutnya, sungguh tak dapat kunikmati
benar. Perhatianku harus terbagi dengan Yasmin rewel karena kepanasan dan
kehausan, juga kakaknya yang hanya mampu terbaring di saung. Panas badannya
naik lagi.

 

Yang jelas, saat peluncuran buku kompilasi Eska Menggenggam Cahaya dan Ruang Lengang Kang Epri yang diteruskan
dengan foto bersama semua kontributornya, aku merasa sedih sekali. I left behind. Bukan karena siapa-siapa,
melainkan diriku sendiri. Aku bahkan tak mengirim satu pun tulisan waktu itu.
Aku tengah terpuruk dalam perasaan tak berarti yang kuciptakan sendiri. I'm no one. Baru ketika blog Novi memajang cover buku itu, aku menyesal bukan buatan.

 

Kembali ke saung, suami sempat menghibur Ais
dengan membawanya naik perahu ke danau meski itu tak berlangsung lama lantaran
panas dan pusing yang dideritanya. Satu hal yang bisa menghiburku hari itu
adalah ketika pemotongan tumpeng ulang tahun. Aku maju untuk menerimanya dari
Pak Sinang sebagai perwakilan Eska Jakarta. Baru setelah ada yang bercanda aku
seharusnya mewakili Depok, jadi ingat rumah. Yah, selagi Depok belum ada perwakilan
resmi, tak apalah aku nunut. Toh Jakarta dari rumahku hanya sekitar 3 km saja.  Itung-itung biar fotoku
nampang nantinya, ada kenang-kenangan. Hehehe…

 

Usai berfoto, menyempatkan diri menyambar satu box
nasi untuk makan suami, aku kembali ke saung. Sayang, kondisi Ais memaksa kami
pulang segera. Bahkan nasi yang kubawakan pun tak disentuh oleh suamiku
tercinta. Maka, segera setelah berkemas, kami terpaksa meninggalkan arena. Langkahku
berat terasa ketika sempat berpamitan pada beberapa orang.

 

Meski kerinduan pada sahabat-sahabat itu belum
terpuaskan, kucoba lihat sisi positifnya, masih sempat bertatap muka. Terutama
dengan Ugik yang jauh-jauh datang dari Surabaya
dan mbak Icha yang masih dan selalu berjiwa muda, rame banget kalau bersua.
Semoga kesempatan indah dalam kebersamaan itu kembali datang.

 

 

Tanah Baru,
27/07/08 23.15

Wanna see the pictures? Don't klik http://lembarkertas.multiply.com

8.

[ARDA NEWS] Mengenal Ragam Bahasa Karangan Ilmiah

Posted by: "arda dinata" reusenews@yahoo.com   reusenews

Sun Jul 27, 2008 6:39 pm (PDT)


Mengenal Ragam Bahasa Karangan Ilmiah
Oleh: ARDA DINATA
http://duniawriters.blogspot.com/

PENEGETAHUAN manusia tentang alam itu berbeda-beda, baik kualitasnya maupun kuantitasnya. Hal ini, disebabkan adanya perbedaan dalam cara memperolehnya. Ada yang melalui proses pengenalan sepintas atau alami (disebut pengetahuan); ada yang melalui proses pengenalan secara seksama dan menggunakan cara tertentu yang disebut metode ilmiah atau metode penelitian (inilah yang disebut ilmu). Secara etimologi, makna kedua kata itu (pengetahuan dan ilmu) adalah sama.

Pada dasarnya metode ilmiah menggunakan dua pendekatan, yaitu (1) pendekatan rasional dan (2) pendekatan empiris. Pendekatan rasional berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan kajian data yang diperoleh dari berbagai rujukan (literatur). Pendekatan empiris berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan (laboratorium). Jadi, dapat dikatakan bahwa ilmu itu merupakan pengetahuan yang sistematis dan diperoleh melalui pendekatan rasional dan empiris.

Manusia sebagai makhluk budaya berusaha melestarikan ilmu yang diperolehnya. Tujuanya ialah khazanah ilmu yang sangat berharga itu dimanfaatkan tidak hanya oleh penemuannya atau sekelompok orang, tetapi dapat dimanfaatkan pula oleh umat manusia, baik manusia kini maupun yang akan datang. Hal ini sesuai dengan salah satu sifat ilmu yaitu universal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibuat dokumen ilmu yang antara lain lazim disebut karya tulis ilmiah (karangan ilmiah).

Jadi, pada hakekatnya karya tulis itu merupakan dokumen tentang segala temuan manusia yang diperoleh dengan metode ilmiah dan disajikan dengan bahasa khas serta ditulis menurut konvensi tertentu. Yang dimaksud dengan bahasa khas ilmiah yaitu bahasa yang ringkas (hemat), jelas, cermat, baku, lugas, denotatif, dan runtun.

Dalam kaitan upaya pemanfaatan ilmu oleh umat manusia secara universal tadi, maka perlu dilakukan penyebarluasan melalui alat komunikasi yang efektif dan efesien. Penemuan-penemuan baru yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat perlu segera disebarluaskan. Di sinilah arti penting sebuah karya tulis ilmiah.

Adapun karangan ilmiah itu, memiliki beberapa tujuan, antara lain: memeberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesa.

Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah ialah karya tulis yang memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan atau hasil penelitian yang berhubungan dengan kegiatan keilmuan.

Jenis karangan ilmiah banyak sekali, diantaranya makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian. Kalaupun jenisnya berbeda-beda, tetapi keempat-empatnya bertolak dari laporan, kemudian diberi komentar dan saran. Perbedaannya hanyalah dalam kekomplekskannya.

Ciri-ciri karangan ilmiah
Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:

Pertama, jelas. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.

Kedua, logis. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.

Ketiga, lugas. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.

Keempat, objektif. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.

Kelima, seksama. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.

Keenam, sistematis. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.

Ketujuh, tuntas. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

Ragam ilmiah
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis.

Pada bahasa ragam ilmiah, bahasa bentuk luas dan ide yang disampaikan melalui bahasa itu sebagai bentuk dalam, tidak dapat dipisahkan. Hal ini terlihat pada ciri bahasa ilmu, seperti berikut ini.

Pertama, baku. Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.

Kedua, logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
Contoh: "Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan."
Ide kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata "masalah', kurang tepat. Pengembangan dakwah mempunyai masalah kendala. Tidak logis apabila masalahnya kita tingkatkan. Kalimat di atas seharusnya "Pengembangan dakwah kita tingkatkan."

Ketiga, kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Perhatikan contoh di bawah ini:
Da'i di Gunung Kidul "kebanyakan" lulusan perguruan tinggi.
Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata "kebanyakan" kalimat di atas dapat kita benahi menjadi Da'i di Gunung Kidul 5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan pesantren.

Keempat, tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: "Jamban pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki."

Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren.

Kelima, denotatif yang berlawanan dengan konotatif. Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif.

Keenam, runtun. Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.

Dalam karangan ilmiah, bahasa ragam merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan. Sesuai dengan sifat keilmuannya, bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia), logis, cermat dan sistematis. Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, diantaranya: jelas, logis, lugas, objektif, seksama, sistematis dan tuntas.***

Daftar Pustaka:
1. Dra. Ny. A Subantari R, Drs. Amas Suryadi. Drs. K. Zainal Muttaqin. "Bahasa Indonesia dan Penyusunan Karangan Ilmiah." Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati, 1998.

2. Drs. Sutedja Sumadipura, Dra. Harmoni Syam. "Mampu Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi." Bandung: 1996.

3. Drs. M.E. Suhendar, M.Pd. "Pengajaran dan ujian Keterampilan Membaca dan Ketrampilan Menulis."

Penulis Pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

-
Posted By ardanews to ARDA NEWS , http://ardanews.blogspot.com
 

9a.

Re: Hasil Voting Ketua ESKA Thn. 2008-2010

Posted by: "patisayang" patisayang@yahoo.com   patisayang

Sun Jul 27, 2008 6:43 pm (PDT)

Meski agak telat, mau ngasih ucapan selamat juga Dan. Semoga Eska
semakin berkibar ke depannya. Aku tahu, dirimu pantang menyerah. Ayo
kita jadikan Eska ladang cari kebaikan dan kebarokahan. Amin.

salam,
Indar
Mbakmu

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Pandika Sampurna
<pandika_sampurna@...> wrote:
>
> Kepada Seluruh Anggota ESKA Yth.,
>
> Dengan ini disampaikan bahwa Polling Ketua ESKA Thn. 2008-2010 sudah
ditutup.
> Yang Terpilih dengan suara terbanyak adalah Sdr. DANI ADRIANSYAH.
>
> Kami ucapkan "SELAMAT" atas amanah dari anggota-anggota ESKA tersebut.
> Selanjutnya Sdr. Adriansyah diminta untuk mempersiapkan kepengurusan
yang baru beserta program-programnya untuk disampaikan pada saat Milad
ESKA ke 2 nanti.
>
> Terima kasih.
>
> Salam Hormat,
> Pandika Sampurna
>

10.

Aku butuh jawaban

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Sun Jul 27, 2008 7:07 pm (PDT)

Sulitkah untuk sekedar mengatakan dua patah kata itu? Iya atau tidak, itu saja. Sulitkah? Bila bibirmu begitu berat mengucapkannya, tegakah kau biarkan aku menanti dalam ketidakpastian. Waktu bisa jadi obat, tapi juga bisa jadi racun yang kian meremukkan hatiku. Kalau kau takut menyakiti hatiku karena jawabanmu, tahukah engkau aku begitu merana karena penantian ini?

Kalau kau jawab tidak. Aku mungkin akan mundur dan menangis getir. Tak mengapa, karena air mata ini akan mengeluarkan seluruh pedih dan sakitku. Lalu waktu akan mengobatiku, menyembuhkanku, dan membuatku menata ulang keping-keping hatiku (^_^ ngutip dikiiit).

Tapi kau tidak menjawab! Hingga kau biarkan kubangun keping-keping harapan itu. Perlahan demi perlahan. Karena kupikir, selalu masih ada harapan. Dan keping itu kian menjulang. Asaku padamu kian meninggi. Aku menjadi buta. Aku bodoh tanpa arah. Dan kau! Teganya kau! Kau biarkan aku seperti itu.

Waktu menjadi racun buatku. Menyakitiku sangat. Tapi aku sudah terlanjur menanti. Dalam doa kusebut sungguh namamu. Oooh, jawablah, iya atau tidak! Mengapa kau tega membiarkan aku dalam penantian yang tak pasti ini. Mengapa?

Lalu, sampai kapan kau akan biarkan aku dalam kondisi seperti ini?

*untukmu yang tidak mengatakan tidak hingga kau biarkan keping itu kian menggumpal. Tahukah engkau, itu lebih menyakitkan dibanding bila kau sudah punya ketegasan dari awal. Jadi apa jawabmu? Iya atau tidak? (hehehehee, ngejar banget yaaa)

Nb. Tulisan ini bukan tentangku.

11a.

Maaf ya, Belum bisa Datang ke Milad ESKA

Posted by: "Rumah Ilmu Indonesia" rumahilmubandung@gmail.com   rezaervani

Sun Jul 27, 2008 7:57 pm (PDT)

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Untuk yang kedua kalinya saya harus meminta maaf kepada
sahabat-sahabat Eska, terutama Ibu Dyah dan Kang Galih, karena tidak
bisa hadir di pertemuan milad eska kemarin.

Tadinya ingin diusahakan nongol, tapi pertemuan estafet pendirian
Sekolah dan PAUD Rumah Ilmu Indonesia di Bekasi dan Kampung Melayu
ternyata baru bisa berakhir menjelang Isya, sehingga tak mungkin
muncul disana.

Ibu Dyah, Kang Galih, dan sahabat-sahabat Eska, terutama Eska Bandung,
mudah-mudahan kita bisa bersua di event yang lain ya.

Keep in Touch ...

I love you All ...

Salam,
Reza Ervani

11b.

Re: Maaf ya, Belum bisa Datang ke Milad ESKA

Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com   hadian.kasep

Sun Jul 27, 2008 8:04 pm (PDT)

wa'alaikum salam wr.wb

Wah sayang kang tidak bisa hadir di milad. Tadinya mau sekalian reunian
TRACS (reuni tapi berdua aja, halah).

Gpp kang, kita bertemu di lapangan futsal aja yah.

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Discover healthy

living groups and

live a full life.

Yahoo! Groups

Familyographer Zone

Join a group and

share your pictures.

Find Balance

on Yahoo! Groups

manage nutrition,

activity & well-being.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: