Kamis, 24 Juli 2008

[daarut-tauhiid] TOLONG BELI HANDUK INI…!

 

Dari
Abdullah bin Mas'ud Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Sedekah akan jatuh
di tangan Allah, sebelum sedekah itu di terima oleh tangan peminta" (Al Hadits)

 

Pagi itu Yudi, -bukan nama asli- sedang menyantap
sarapan pagi bersama istri dan dua orang anaknya. Waktu saat itu menunjukkan
pukul 05.20 WIB. Mereka bergegas menyantap sarapan. Itulah kebiasaan Yudi
sekeluarga setiap hari. Mereka harus meninggalkan rumah setengah enam pagi
kalau tidak ingin terlambat dalam aktivitas keseharian.

Namun dalam ketergesaan di pagi buta itu,
terdengar suara pintu di ketuk oleh seseorang. Istri Yudi segera berhambur ke
arah pintu depan. Di sana rupanya ada seorang ibu tetangga rumah beserta
anaknya yang datang dengan sebuah bungkusan.

"Ada apa, ibu?" tanya istri Yudi.
"Boleh saya bertemu dengan pak Yudi?" tanya sang tamu.

Perempuan itu dipersilakan masuk. Ia menunggu di
ruang tamu, sementara Yudi menyelesaikan sarapan.

Usai itu, Yudi datang menyapa. Ia menanyakan ada
apa gerangan. Di sisinya sang istri turut mendengarkan.

Ibu sang tamu kemudian berkata lirih, "Pak
Yudi, tolong beli handuk ini…!"

 

***

Yudi dan istri saling bertatapan heran. Setahu
mereka sang tetangga ini tidak pernah berjualan. "Sejak kapan sang ibu ini
berjualan handuk?" batin mereka berdua.

Namun mereka berdua merasa aneh, saat mereka
membuka bingkisan yang disodorkan tiada lain adalah sebuah handuk bukan baru
melainkan usang terpakai.

Yudi dan istri terheran. Mereka tidak mengerti apa
maksud sang ibu menawarkan handuk usang. Setelah beberapa saat, Yudi pun
mendapatkan sebuah pertanyaan untuk dilontarkan. "Kenapa ibu mau jual
handuk ini? Tanya Yudi.

 

"Suami saya sudah beberapa hari gak pulang,
Pak! Saya gak tahu apakah dia kabur karena kawin lagi atau sudah meninggal di
jalan. Biasanya kalau lagi bawa truk ke Jawa, 1 minggu paling lama dia sudah
pulang. Sampai sekarang sudah dua minggu lebih gak ada kabar. Gak ada telpon,
sms atau apapun. Padahal di rumah saya gak punya uang dan makanan. Sudah 2 hari
saya bilang ke anak-anak untuk sabar menahan lapar. Tapi tadi malam saya sudah
gak kuat mendengar jerit anak-anak saya kelaparan. Tolong beli handuk ini,
Pak…! Saya gak mau mengemis, saya juga gak berani ngutang. Tolong ya
pak…!" ibu tadi menutup kalimatnya dengan nada memelas.

 

Yudi dan istri merasa lemas mendengarnya. Keduanya
menghela nafas panjang. Bergegas Yudi dan istri masuk ke dalam kamar. Mereka
tidak kuat mendengar keluhan tetangga. Namun, celakanya uang yang mereka punya
hanya Rp 200 ribu saja. "Berapa yang pantas untuk diberikan?" gumam
mereka berdua.

Akhirnya Yudi memutuskan untuk memberi uang
sejumlah Rp 150 ribu. Padahal sebelumnya sang istri mengingatkan bahwa tanggal
gajian masih seminggu lagi. Dari mana uang untuk makan dalam beberapa hari
tersebut? Yudi menjawab singkat, "Allah pasti menolong kita!"

Yudi memberikan sejumlah uang di atas kepada
tetangganya. Setelah ibu itu berpamitan, Yudi dan seluruh anggota keluarga
pergi meninggalkan rumah. Rute yang dilalui adalah; mengantarkan anak-anak ke
sekolah, lalu ke tempat kerja istri dan terakhir menuju kantor.

Yudi dan istri menikmati perjalanan rutin di pagi
itu. Namun ada satu rasa di dalam hati mereka yang tengah bersemi. KEBAHAGIAAN
& KEDAMAIAN, itu yang mereka rasakan.

 

***

 

Energi kebaikan itu dirasakan oleh Yudi sepanjang
hari. Senyum terus terkembang di wajahnya. Semua orang yang ia jumpai selalu
menyapanya. Alangkah berkah hari itu Yudi rasakan.

Pukul 16.00 WIB hari itu usai shalat Ashar,
Direktur SDM di kantornya memanggil Yudi datang ke ruangan. Tak terlintas di
benak Yudi, ada apa gerangan?

Yudi mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk.
Setelah duduk di sebuah kursi di ruang itu, Yudi bertanya ada apa gerangan ia
dipanggil.

Wajah sang direktur terlihat ceria. Beberapa kali
senyuman terulas di wajahnya. Yudi bergumam, ini mungkin menjadi satu lagi
penambah keberkahan hari Yudi.

Setelah berbincang beberapa lama, sang direktur
memberitahukan bahwa tahun ini seperti masa-masa sebelumnya perusahaan
memberangkatkan 1 orang dari pegawai untuk berangkat ibadah haji. Direktur SDM
itu memberitahukan bahwa pegawai yang beruntung tahun itu adalah YUDI!!!

 

Allahu Akbar…., ! tubuh Yudi berguncang hebat. Tak
mampu menahan gemuruh dalam ruang batinnya. Ia pun bersyukur kepada Allah dan
tersungkur sujud. Ia tidak hanya menjabat tangan sang direktur, saking
girangnya ia memeluk tubuh sang direktur dan ia ucapkan terima kasih berulang
kali.

 

***

Ia kembali ke rumah dengan hati berbunga. Rasanya kali
itu adalah perjalanan pulang ke rumah yang paling indah yang pernah ia alami.
Sambil memegang kemudi mobil, berkali-kali bulir air mata menetes di pipi Yudi.
"Alangkah murahnya Allah!" hatinya memuji.

Yudi pun 
tiba di rumah. Setelah mobil diparkir, ia pun lari berhambur mencari
istrinya. Istrinya terheran-heran melihat gelagat suaminya, kemudia ia pun
menanyakan Yudi apa yang terjadi?

Yudi lalu menceritakan kabar gembira bahwa dirinya
akan berangkat haji tahun ini.

Setelah keduanya merasakan kegembiraan itu,
keduanya pun mengerti bahwa Allah Swt memberikan anugerah yang amat berharga
itu setelah Yudi dan istri memberikan bantuan kepada seorang ibu tetangga tadi
pagi!

 

Betapa
pertolongan Allah amat cepat mendahului bantuan yang diberikan seorang hamba
untuk saudaranya!

 

Salam,

Bobby Herwibowo

www.kaunee.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Moderator Central

An online resource

for moderators

of Yahoo! Groups.

Wellness Spot

Embrace Change

Break the Yo-Yo

weight loss cycle.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: