"Ya Allah, lindungilah aku!"
Oleh Ayub Abu Ayub
Keterasingan. Sebuah perasaan yang wajar ketika seseorang menginjakkan
kakinya ke suatu tempat yang tidak ia kenal. Tidak tahu dia apakah tempat
itu aman baginya ataukah tidak. Dia sadar bahwa kemungkinan-
buruk bisa saja terjadi di tempat yang asing baginya tersebut. Dan
sangatlah wajar kalau dia akhirnya mencari cara untuk berlindung, sebagai
bentuk usaha untuk menyelamatkan dirinya dari adanya
kemungkinan-
Akan tetapi, sebelum dia bertindak, sudah seharusnyalah bagi dia untuk
mengenal dengan baik siapa yang akan melindunginya. Apakah dia memang
mempunyai kemampuan untuk melindungi? Ataukah malah rasa ketakutan yang
kian menjadi yang akan dia peroleh? Salah bertindak, fatal akibatnya!
Tidak hanya di dunia bahkan juga di akhirat.
Meminta perlindungan adalah usaha pelarian dari hal-hal yang mengancam dan
membinasakan, kepada sesuatu atau seseorang yang bisa memberikan rasa aman
dan perlindungan dari hal-hal yang mengancam tadi.
Ditinjau dari sisi syar'I, maka meminta perlindungan atau istilah aslinya
Al Istiadzah, adalah salah satu bentuk ibadah yang telah diperintahkan
oleh Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah
perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui." (Fushilat 36)
"Katakanlah (wahai Muhammad!), "Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai
waktu subuh." (Al Falaq 1)
"Katakanlah (wahai Muhammad!), "Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai
manusia" (An Nas 1)
Allah telah memerintahkan agar rasulNya yaitu Muhammad shallallahu 'alaihi
wa sallam untuk meminta dan memohon perlindungan kepada Allah Ta'ala. Maka
meminta perlindungan ini adalah suatu ibadah yang diperintahkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala kepada para hambanya. Dengan demikian, sesuatu yang
merupakan bentuk peribadatan kepada Allah Ta'ala, pemalingannya kepada
selain Allah adalah bentuk kesyirikan di dalam beribadah. Begitu juga
barang siapa yang meminta perlindungan kepada selain Allah, maka dia telah
melakukan kesyirikan di dalam beribadah, sebagaimana halnya seseorang yang
sholat bukan untuk Allah Ta'ala. Tidak ada bedanya.
Seseorang yang meminta perlindungan kepada sesuatu, dia menyerahkan
dirinya kepada sesuatu tersebut agar bisa melindunginya. Hatinya memiliki
ketergantungan yang kuat kepada sesuatu tersebut. Tersimpan di hatinya
bentuk keyakinan bahwa sesuatu tersebut bisa menolong dan melindunginya
dari marabahaya yang mengancam. Ada semacam bentuk ketundukan terhadap
sesuatu tersebut.
Keadaan seperti ini hanya boleh terjadi kalau sesuatu tersebut adalah Dzat
Yang Maha Sempurna, Maha Berkuasa Akan Segala Sesuatu, Penguasa
langit-langit dan bumi. Dzat Yang Mengatur alam semesta ini yaitu Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Hanya kepada Dialah hati ini boleh tunduk. Hanya
kepadaNyalah jiwa ini dipasrahkan untuk mendapatkan perlindungan yang
nyata dan sempurna. Hanya Dialah saja yang mampu untuk mengenyahkan dan
menghilangkan segala marabahaya yang mengancam keselamatan. Karena tidak
ada yang terjadi di dunia ini, kecuali atas keinginan dan kehendakNya
saja.
Akan tetapi kalau sesuatu tersebut adalah selain Allah, maka sungguh hati
ini akan menjadi tawanannya. Terbelenggu oleh sesuatu yang pada hakikatnya
lemah. Tunduk kepada sesuatu yang padahal dirinya dan sesuatu tersebut
sama-sama makhluk Allah yang tak berdaya. Sungguh kasihan jiwa yang
memasrahkan dirinya kepada sesuatu yang tak memiliki daya apa-apa.
Orang yang hatinya tunduk dan pasrah hanya kepada Allah Ta'ala saja, akan
menjadi orang yang kuat. Karena dia percaya bahwa Rabbnya akan menolongnya
kapan saja dia butuhkan. Di saat dia membutuhkan tempat berlindung,
hatinya dipenuhi keyakinan bahwasanya Allah akan senantiasa melindungi
dirinya. Karena itulah hatinya adalah hati yang kokoh.
Akan jauh berbeda jika hati ini berpaling dari Allah dan tunduk kepada
selainNya. Selamanya hati ini akan lemah tak berdaya apa-apa. Akan
selamanya menjadi tawanan yang tak berkuasa. Ketika rasa aman yang dia
harapkan, ketika perlindungan yang dia dambakan, justru rasa ketakutan
yang semakin menghujam dia dapatkan. Coba perhatikan firman Allah Ta'ala
yang mengkisahkan jin yang bertutur tentang keadaan manusia,
"Dan bahwasanya ada sebagian orang dari manusia meminta perlindungan
kepada sebagian dari kalangan jin, maka jin-jin tersebut justru
menambahkan rasa takut yang sangat kepada mereka"
(Al Jin 6)
Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menafsirkan ayat ini:
"Dahulu kami (para jin) berpandangan bahwasanya kami memiliki keutamaan
dibanding manusia. Hal ini disebabkan mereka meminta perlindungan kepada
kami. Kalau mereka singgah di satu lembah atau tempat yang asing di suatu
daratan atau yang lainnya –sebagaimana ini adalah adat bangsa Arab ketika
zaman jahiliyah- mereka meminta perlindungan kepada penguasa tempat
tersebut dari kalangan jin agar tidak menimpakan kepada mereka suatu
musibah buruk sebagaimana kalau salah seorang dari mereka masuk ke negeri
musuh dengan perlindungan dari salah seorang pembesar di situ. Ketika jin
melihat manusia meminta perlindungan kepada mereka karena rasa takut
mereka, maka mereka tambahkan rasa takut tersebut kepada mereka. Sehingga
rasa takut tersebut semakin hebat dan mereka semakin butuh untuk
berlindung kepada para jin tersebut."
Perhatikanlah bagaimana ketika seseorang memalingkan hatinya dari Allah!
Perhatikanlah apa yang terjadi ketika dia meminta perlindungan dari selain
Allah! Bukan rasa aman yang dia dapatkan, melainkan semakin dahsyatnya
ketakutan yang ada pada dirinya yang menyebabkan semakin besar
ketergantungan yang ada pada dirinya kepada sesuatu selain Allah tersebut.
Ayat di atas menunjukkan bahwasanya meminta perlindungan kepada jin adalah
haram. Karena yang demikian tidak memberi manfa'at kepada yang meminta
perlindungan. Bahkan menambah rasa takut pada dirinya. Maka dia pun
mendapatkan akibat yang berlawanan dari maksudnya.
Sebenarnya, rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri sudah
mengajarkan umatnya apa yang harus mereka lakukan ketika singgah di satu
tempat.
Dari Khaulah binti Hakim radhiallahu 'anha berkata, "Aku mendengar
rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Barang siapa yang
mendatangi suatu tempat, kemudian dia berkata,
"Aku berlindung kepada kalam-kalamnya Allah dari kejahatan apa-apa yang
diciptakanNya.
Maka tidak akan ada satupun yang membahayakan dirinya sampai dia beranjak
dari tempat tersebut." (HR. Muslim)
Allah syariatkan kepada hambaNya melalui lisan rasulNya shallallahu
'alaihi wa sallam untuk berlindung kepadaNya dan juga kepada nama-namaNya
dan sifat-sifatNya sebagai ganti dari apa yang telah dilakukan oleh kaum
jahiliyah yaitu meminta perlindungan dari jin.
Di sini kita dibimbing oleh rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar
kita meminta perlindungan dari salah satu sifat Allah yaitu kalamNya.
Karena kalam Allah dan sifat-sifat Allah yang lain bukanlah makhluk. Al
Imam Ahmad menyatakan bahwa tidak boleh meminta perlindungan kepada
makhluk. Bahkan merupakan kesepakatan ulama Ahlus Sunnah bahwasanya
meminta perlindungan kepada makhluk adalah kesyirikan.
Memang di sini ada sesuatu yang perlu dirinci. Yaitu pada permasalahan
meminta perlindungan kepada makhluk. Jika meminta perlindungan kepada
makhluk dari hal-hal makhluk tidak memiliki kuasa atasnya, maka ini adalah
syirik. Seseorang meminta perlindungan dari kejahatan jin misalnya. Tidak
ada yang mampu untuk melindungi seseorang dari kejahatan jin, kecuali
Allah Ta'ala. Maka ketika ada yang meminta perlindungan kepada selain
Allah dari gangguan jin dan syaitan, maka pada saat itu dia jatuh kepada
kesyirikan.
Adapun kalau dia meminta perlindungan kepada makhluk dari hal-hal yang
bisa diatasi oleh makhluk tersebut, maka ini dibolehkan. Seseorang meminta
perlindungan kepada aparat keamanan karena jiwa dan hartanya terancam
misalnya. Maka yang demikian adalah hal yang dibolehkan. Karena ini adalah
sesuatu yang mampu untuk dilakukan. Hanya saja yang perlu diwaspadai,
jangan sampai hati kita menjadi memiliki bentuk ketergantungan kepada
selain Allah. Walaupun pada kasus-kasus tertentu kita dibolehkan untuk
meminta perlindungan kepada selain Allah kalau yang dimintakan
perlindungan mampu untuk melakukannya, akan tetapi perlu untuk disadari
bahwasanya perlindungan yang dilakukan oleh makhluk tersebut adalah hanya
sebatas kepada sebab dan perantara saja. Adapun pada hakikatnya, Allah-lah
yang telah melindunginya. Dengan adanya keyakinan ini, hati kita tidak
akan lepas dari ketundukan dan kepasrahan hanya kepada Allah semata.
Mudah-mudahan dengan penjelasan yang singkat ini, menjadi pedoman bagi
kita di saat bertindak. Di saat kita memerlukan suatu bentuk perlindungan,
kita sudah tahu kepada siapa kita harus meminta, dan kepada siapa kita
hati ini kita pasrahkan. Wallahu Ta'ala a'lam
Walhamdulillahi Rabbil 'Alamiin.
Sumber : Buletin Risalah Tauhid
------------
This message (including any attachments) is confidential and may be privileged. If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail and delete this message from your system. Any unauthorised use or dissemination of this message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. ABN AMRO Bank N.V, which has its seat at Amsterdam, the Netherlands, and is registered in the Commercial Register under number 33002587, including its group companies, shall not be liable for the improper or incomplete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt or damage to your system. ABN AMRO Bank N.V. (or its group companies) does not guarantee that the integrity of this communication has been maintained nor that this communication is free of viruses, interceptions or interference.
------------
[Non-text portions of this message have been removed]
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar