Kamis, 31 Juli 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2153

Messages In This Digest (7 Messages)

Messages

1a.

[diari] untunglah bukan wapres

Posted by: "Afriandi EP" afriandie@gmail.com   afriandie

Thu Jul 31, 2008 3:18 am (PDT)

terkait dengan kunjungan wapres ke gedung kantor kami kamis ini,
beberapa blok parkir yang tersedia di pelataran depan sudah dipesan
untuk kendaraan dinas wapres dan para menteri yang akan mengiringinya.
biasanya blok parkir tersebut diisi oleh kendaraan para pejabat di
gedung kantor. gedung kantor kami tidak hanya diisi oleh perusahaan
kami, tetapi juga banyak penyewa lainnya. sehingga kejadian kamis ini
sangatlah menjadi perhatian semua pekerja di gedung kami.

beberapa saat sebelum kedatangan wapres dan para menteri, di beberapa
lokasi dilakukan penyisiran oleh pasukan pengawal. pada saat
kunjungan, lift dijaga sehingga yang turun kesulitan untuk naik
kembali, jalan masuk gedung pun dijaga sehingga yang keluar kesulitan
untuk masuk kembali. penjagaan super ketat dan tampak begitu
merepotkan untuk menjaga seorang wapres dan para pembantu presiden
(baca: menteri).

untunglah saya bukan wapres, sehingga pergi dan pulangnya saya dari
gedung kantor tidak perlu merepotkan para tamu maupun penyewa gedung.
saya sendiri juga tidak perlu penjagaan super ketat yang diwajibkan
oleh protokoler. :D

--
Afriandi Eka Prasetya

be learning and be living
http://pondokecil.wordpress.com

1b.

Re: [diari] untunglah bukan wapres

Posted by: "Afriandi EP" afriandie@gmail.com   afriandie

Thu Jul 31, 2008 3:56 am (PDT)

Melanjutkan tulisan sebelumnya... (maaf udah keburu klik tombol "send"
padahal belum selesai)

untunglah juga saya terjaga dari mimpi di siang bolong. kunjungan
wapres yang direncanakan ternyata batal, dan semua penjagaan bubar
jalan segera setelah kabar pembatalan diterima. ah... untunglah saya
bukan wapres.

On 7/31/08, Afriandi EP <afriandie@gmail.com> wrote:
> terkait dengan kunjungan wapres ke gedung kantor kami kamis ini,
> beberapa blok parkir yang tersedia di pelataran depan sudah dipesan
> untuk kendaraan dinas wapres dan para menteri yang akan mengiringinya.
> biasanya blok parkir tersebut diisi oleh kendaraan para pejabat di
> gedung kantor. gedung kantor kami tidak hanya diisi oleh perusahaan
> kami, tetapi juga banyak penyewa lainnya. sehingga kejadian kamis ini
> sangatlah menjadi perhatian semua pekerja di gedung kami.
>
> beberapa saat sebelum kedatangan wapres dan para menteri, di beberapa
> lokasi dilakukan penyisiran oleh pasukan pengawal. pada saat
> kunjungan, lift dijaga sehingga yang turun kesulitan untuk naik
> kembali, jalan masuk gedung pun dijaga sehingga yang keluar kesulitan
> untuk masuk kembali. penjagaan super ketat dan tampak begitu
> merepotkan untuk menjaga seorang wapres dan para pembantu presiden
> (baca: menteri).
>
> untunglah saya bukan wapres, sehingga pergi dan pulangnya saya dari
> gedung kantor tidak perlu merepotkan para tamu maupun penyewa gedung.
> saya sendiri juga tidak perlu penjagaan super ketat yang diwajibkan
> oleh protokoler. :D
>
> --
> Afriandi Eka Prasetya
>
> be learning and be living
> http://pondokecil.wordpress.com
>

--
Afriandi Eka Prasetya

be learning and be living
http://pondokecil.wordpress.com

2a.

Re: Sekolah Jurnalis Gratis Mau?

Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com   arrizki_abidin

Thu Jul 31, 2008 3:21 am (PDT)

Assalamua'alaikum
Bagaiamana caranya gabung Mas Yons Revolta?
Sy mau ikut gabung.Thx for informasinya
 
Wassalamu'alaikum
Salam
Riz-Q

--- On Thu, 7/31/08, Yon's Revolta <muyasa@gmail.com> wrote:

From: Yon's Revolta <muyasa@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Sekolah Jurnalis Gratis Mau?
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 31, 2008, 3:18 AM

Salam Pena

sekolah ini khusus membantu sekolah/kampus
yang ingin menerbitkan media sendiri
Ini dia tempatnya
www.sekolahjurnalis .com

Sekolah tersebut juga melayani training jurnalistik gratis
3 jam full multi media. Khusus sekolah/kampus di Jakarta.

salam
yon's
http://sekolahjurna lis.com/mediacor ner

3a.

(PUISI) KENAPA PUTIH ITU PANAS?

Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com   arrizki_abidin

Thu Jul 31, 2008 3:26 am (PDT)

"Kenapa Putih Itu Panas?"
Ucapkan salam
Pada Surga
Nyala putih
bakar sakitnya merah
 
Sutera merajut dirinya
Memintal helai ke helai
Dan akhirnya membalut
 
Selaput kulit coklat bangkit menutup
Melapisi setiap hijau urat yang dibasahi merah pekatnya darah
 
Angan terus terbuai
Keisengan pada hitam tepis sudah
Bibir tersungging senyum
Harap Sang Maha Tunggal rela
Meluangkan waktu 'tuk menjamu
Ah, malaikat...
Iringilah langkah ini bersama bidadari
 
(Heran)
Hangat...
Semakin panas
Kenapa panas sekali?
 
Sosok beraut kejam menyambar dan mencemplungkanku
Mana surgaku?
 
Kenapa mulut ini menganga?
Sakit...
Kerongkongan menjebak khayalku
Keluarlah!
 
Astagfitullah
     Astagfirullah
          Astagfirullah
    Astagfirullah
Astagfirullah
 
Nyanyian hangat itu terus menggema
Bisik isak tangis beriringan
Bergantian layak lomba
 
Kejang semakin menegang
Kepalan jatuh bangun menghantam empuknya bantalan
 
Mana surgaku?
Keluarlah ruhku!
Temui Tuhanmu!
Sampaikan maafku pada-Nya
 
Napasku sesak
Getaran lidah membeku
 
Terdengar
Azan Magrib berkumandang
Wahai mu'adzin sampaikan sapa Tuhankku
'Kan kujawab dalam hati panggilan itu
Kuulang dan kuulang
Kuulang lafal  sapa Mu yang terakhir
Sampai tubuh menegang melayu
Dan lemas
 
Lailahaillahu
Cukupkah hati yang berbunyi?
 
Kenapa putih itu panas?
Hanya Dia yang tahu
 
 
***Mendekati bulan Ramadhan, maaf untuk semua. Semoga dosa-dosa kita bisa terkikis dan bisa bertemu dengan-Nya tanpa harus melewati jalan yg menyakitkan pada waktunya masing-masing kelak. Amin 
Salam
Riz-Q

3b.

Re: (PUISI) KENAPA PUTIH ITU PANAS?

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Thu Jul 31, 2008 3:34 am (PDT)

maap juga rizqi.. maap kalo aku suka judes.. (akhirnya aku menyadari
juga...)
semangat terus sam apuisinya.. jadi iri...

2008/7/31 Arrizki Abidin <arrizki_abidin@yahoo.com>

> *"Kenapa Putih Itu Panas?"*
>
> Ucapkan salam
>
> Pada Surga
>
> Nyala putih
>
> bakar sakitnya merah
>
>
>
> Sutera merajut dirinya
>
> Memintal helai ke helai
>
> Dan akhirnya membalut
>
>
>
> Selaput kulit coklat bangkit menutup
>
> Melapisi setiap hijau urat yang dibasahi merah pekatnya darah
>
>
>
> Angan terus terbuai
>
> Keisengan pada hitam tepis sudah
>
> Bibir tersungging senyum
>
> Harap Sang Maha Tunggal rela
>
> Meluangkan waktu 'tuk menjamu
>
> Ah, malaikat...
>
> Iringilah langkah ini bersama bidadari
>
>
>
> (Heran)
>
> Hangat...
>
> Semakin panas
>
> Kenapa panas sekali?
>
>
>
> Sosok beraut kejam menyambar dan mencemplungkanku
>
> Mana surgaku?
>
>
>
> Kenapa mulut ini menganga?
>
> Sakit...
>
> Kerongkongan menjebak khayalku
>
> Keluarlah!
>
>
>
> Astagfitullah
>
> Astagfirullah
>
> Astagfirullah
>
> Astagfirullah
>
> Astagfirullah
>
>
>
> Nyanyian hangat itu terus menggema
>
> Bisik isak tangis beriringan
>
> Bergantian layak lomba
>
>
>
> Kejang semakin menegang
>
> Kepalan jatuh bangun menghantam empuknya bantalan
>
>
>
> Mana surgaku?
>
> Keluarlah ruhku!
>
> Temui Tuhanmu!
>
> Sampaikan maafku pada-Nya
>
>
>
> Napasku sesak
>
> Getaran lidah membeku
>
>
>
> Terdengar
>
> Azan Magrib berkumandang
>
> Wahai mu'adzin sampaikan sapa Tuhankku
>
> 'Kan kujawab dalam hati panggilan itu
>
> Kuulang dan kuulang
>
> Kuulang lafal sapa Mu yang terakhir
>
> Sampai tubuh menegang melayu
>
> Dan lemas
>
>
>
> Lailahaillahu
>
> Cukupkah hati yang berbunyi?
>
>
>
> Kenapa putih itu panas?
>
> Hanya Dia yang tahu
>
>
>
>
>
> ***Mendekati bulan Ramadhan, maaf untuk semua. Semoga dosa-dosa kita bisa
> terkikis dan bisa bertemu dengan-Nya tanpa harus melewati jalan yg
> menyakitkan pada waktunya masing-masing kelak. Amin
>
> Salam
>
> Riz-Q
>
>
>
4a.

Re: (esai) everday i love you

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jul 31, 2008 4:04 am (PDT)

"Sendiri-sendiri kita adalah setitik air. Bersama-sama kita adalah
samudera." (Ryonosuke Satoro). Sebuah kutipan dari seorang sahabat, Pak
Khrisna Pabichara, yang saya lihat terjelma dalam tulisan Retno. Yup, jika
para lajang adalah para titik air, maka bergabunglah untuk jadi samudera:),
samudera kasih, samudera cinta.

Duh, keliatan bener luapan samudera itu di tulisanmu, retno. Jadi pengen
cepat pulang dan bawakan istri biskuit Genji Original sambil kecup mata
sipitnya,hehe...(cukup berbakat ga ya saya jadi provokator?:)

Tabik setulus hati,
Nursalam AR

On Thu, Jul 31, 2008 at 7:35 AM, Bu CaturCatriks <punya_retno@yahoo.com>wrote:

> EVERYDAY I LOVE YOU
> Oleh Retnadi Nur'aini
>
> Malam itu adalah untuk ke sekian kali saya jatuh cinta padanya.
> Saat itu, lepas shalat Isya berjamaah, saya duduk di hadapannya. Untuk
> minta maaf atas daftar panjang kekurangan saya sebagai seorang istri.
> Mendengarkan itu semua, dia tersenyum.
>
> Dan berujar "Tidak apa-apa, Sayang. Kita belajar sama-sama, ya..."
>
> Ah, lagi-lagi saya jatuh cinta padanya.
> ***
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, setiap kali ia tertawa. Dimana
> ujung matanya akan berkerut-kerut, dan senyum lebarnya akan
> menampakkan sebaris gigi putih.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya saat ia memijiti pinggang dan kaki
> saya yang pegal saat tengah datang bulan. Dan saya makin jatuh cinta
> padanya, saat ia menyeduh secangkir susu hangat untuk saya, di kala
> saya malas makan. Untuk kemudian, menyelimuti tubuh saya rapat-rapat
> agar tak kedinginan di waktu malam.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia membelikan karet rambut
> sebagai pengganti karet gelang yang biasa saya gunakan untuk mengikat
> rambut. "Kalo pake karet gelang, nanti rambut kamu rontok," begitu
> ujarnya. Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia tak lupa
> membawakan sekantung kecil sambal, hanya karena ia tahu bahwa saya
> sangat suka masakan pedas. Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia
> juga tak pernah alpa mengingatkan agar saya tak melahap sambal itu
> banyak-banyak.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya setiap kali ia berhasil membuat
> saya tertawa. Benar-benar tertawa. Dan saya makin jatuh cinta padanya,
> saat ia mengingat banyak detil hal-hal favorit saya—seperti kopi rasa
> moka, kulit ayam goreng, parfum mawar, lagu No Frontiers yang
> dinyanyikan oleh The Corrs, jaket kuning biru, kebab dengan banyak
> mayonaise dan saus sambal, mi ayam bangka pangsit goreng pangsit
> rebus, snack Momogi jagung bakar.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia mengingatkan agar saya
> mengenakan pakaian yang baik saat menghadapNya. Sekaligus juga
> mengingatkan, agar saya tidak terburu-buru melakukan shalat. Dan saya
> makin jatuh cinta padanya, setiap kali ia melantunkan ayat-ayat
> suciNya selepas shalat Maghrib dan shalat Subuh. Dan saya makin jatuh
> cinta padanya, setiap kali ia menyarankan saya untuk berwudhu atau
> shalat dhuha kala emosi sedang meraja. Dan saya makin jatuh cinta
> padanya, saat ia meng-sms saya kala tiba waktunya berbuka puasa.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia rela mengalah tak menonton
> pertandingan bola malam Minggu di televisi—hanya demi saya bisa
> menonton serial Grey's Anatomy. Dan saya makin jatuh cinta padanya,
> saat ia membacakan by phone sederet judul novel impor yang sedang
> obral di pameran. Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia sukses
> memilihkan satu novel surealis cantik—Secret Rendezvouz by Kobo
> Abe—sebagai oleh-oleh untuk saya. Dan saya makin jatuh cinta padanya,
> saat ia mematikan radio yang tengah menyiarkan lagu Lembayung Balinya
> Saras Dewi. Hanya karena saya sedang menyenandungkannya. Dan saya
> makin jatuh cinta padanya, saat ia berkomentar "Tuh kan, bagusan suara
> kamu.."
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia menanak nasi dan
> menyiapkan makan malam, saat saya pulang belakangan. Untuk kemudian,
> mencucikan seember baju yang telah saya rendam paginya. Dan saya makin
> jatuh cinta padanya, saat ia berusaha menghabiskan telur dadar gosong
> dan mi instan keasinan buatan saya dengan lahapnya. Dan saya makin
> jatuh cinta padanya, saat ia berhati-hati memilih kata dan kalimat
> untuk memberitahukannya pada saya, berhari-hari kemudian.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia menemani saya terjaga di
> tengah malam buta, menenangkan saya yang lagi-lagi bermimpi buruk. Dan
> saya makin jatuh cinta padanya, untuk setiap pelukan dan penghiburan
> yang dicurahkannya, saat saya mengalami hari yang buruk. Dan saya
> makin jatuh cinta padanya, untuk setiap butir air mata yang diusapnya
> dengan lembut. Dan saya makin jatuh cinta padanya, karena dialah
> satu-satunya penumpang setia rollercoaster mood saya yang cukup
> melelahkan. Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia berujar
> "Seneng, deh, kamu dah senyum lagi," setelah semua emosi negatif saya
> mereda.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia melarang saya menyantap
> lagi mi instant yang tak sehat. Dan saya makin jatuh cinta padanya,
> saat ia membujuk saya minum segelas jus apel sebagai gantinya. Dan
> saya makin jatuh cinta padanya, saat ia hanya tertawa menatap dua
> porsi lele goreng tanpa ekor yang saya bawa. Dan saya makin jatuh
> cinta padanya, saat tangannya mengucal rambut saya yang meminta maaf,
> "Maaf ya, Ayang. Tadi aku laper, jadi aku cuil-cuil dikit ekor lelenya
> ..."
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, setiap kali ia cemburu. Dan saya
> makin jatuh cinta padanya, ketika ia meredamnya dengan satu komentar
> bijak "Yah sudahlah, itu kan masa lalu. Yang penting sekarang, kamu
> jadi istri saya," ujarnya.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, setiap kali memeluknya. Saya akan
> menyandarkan kepala saya di bahunya, mencoba meresapi aroma dan
> keberadaannya ke dalam pori-pori saya. Dan saya makin jatuh cinta
> padanya, saat ia menyimpan rapi setiap lembar tulisan, puisi, imel,
> dan lagu yang saya peruntukkan baginya.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat ia mengedit lebih dahulu
> tulisan-tulisan saya. Mengingatkan EYD yang salah, kalimat yang belum
> diberi titik, spasi, dan koma. Dan saya makin jatuh cinta padanya,
> setiap kali ia memuji tulisan-tulisan saya. Betapa saya
> sungguh-sungguh merasa menjadi seorang penulis handal karenanya.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, setiap kali ia memuji betapa
> memukaunya saya. Dan saya makin jatuh cinta padanya, saat kemudian ia
> berujar, betapa beruntungnya dia karena memiliki saya. Saya ingat,
> saya akan bersorak riang, dan tak bisa berhenti tersenyum sepanjang
> hari. Saya ingin bicara pada setiap orang asing yang saya temui di
> jalan, tentang betapa menakjubkannya hari saya, betapa indahnya sinar
> matahari yang membuat dunia menjadi begitu berkilau keemasan.
>
> Dan saya makin jatuh cinta padanya, pada setiap pagi kala saya
> terbangun di sisinya, menatapnya yang masih terlelap di samping saya.
>
> Ah, satu lagi hari yang indah untuk dilewati bersamanya ...
>
> Persembahan kepada Catur Sukono: suami terindah yang membuat saya
> jatuh cinta di setiap hari kami. I love you, Gorgeus ...
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator, Writer, Writing Trainer & Media Consultant
0813-10040723
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
5.

Kenangan Milad dari Budi Magni d/h Re: [sekolah-kehidupan] Untitle*

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jul 31, 2008 4:55 am (PDT)

Subhanallah, perjuangannya untuk bisa menghadiri Milad ke-2 SK sungguh
luarbiasa, Mas. Terkesan sekali saya. Meski kita berdiri berdekatan
(ternyata) waktu games "apa" tapi sayang belum sempat obrol banyak ya:(.
Insya Allah di lain waktu kita perpanjang silaturahim ini.

Thx untuk pengikatan maknanya atas kenangan Milad. Jadi memotivasi saya nih
untuk segera menuangkanny (di tengah jejalan deadline - ah! alasan klasik:).

Terima kasih tak bertepi,

Nursalam AR

2008/7/29 magnifico_99 <magnifico_99@yahoo.co.id>

> *Silahkan kasih judul sesuai selera...he.he..
>
> Entah tepatnya kapan saya sudah lupa pertama kali saya bergabung
> dengan temen2 di SK. Yang aku inget dulu aku kenal SK dari seorang
> temen yang ada di milis lain yang sekarang aku tinggalkan(biar bisa
> fokus aja sih).
> Sejak saat itu aku seperti menemukan dunia baru, ya dunia bagi orang2
> yang selalu belajar dari kehidupan dan sejak saat itu pula aku yakin
> bahwa SK bisa memberikan banyak manfaat kebaikan untukku.
> Juli milad SK kedua. Sejak membaca tulisan itu aku mulai cemas dan
> was-was. Rasa cemas dan was-was-ku tak lain karena aku khawatir ga
> bisa ikut hadir di acara tahunan tersebut(ga melebih-lebihkan kok).
> Buat aku milad SK bukan segala-galanya akan tetapi ternyata tanpa aku
> sadari(pingsan kali??!) dan aku sengaja, aku telah membuat segala-
> galanya untuk bisa ikutan milad SK. Dalam agenda kerjaku, bulan Juni-
> Juli adalah bulan padat2nya kegiatan. Dari event Nasional tahunan,
> supervisi ke cabang, rapat koordinasi tengah tahun, pelatihan, rapat
> kordinasi departemen-ku dan beberapa event di Bandung sendiri. Belum
> lagi rencana kedatangan Ibu-ku dari Jawa, aku urutkan dari tanggal 28
> Juni sampai 23 Juli full agenda (duh kok dramatis banget?).
> Semua aku rancang agar tanggal 26-27 Juli aku punya waktu
> kosong dan aku bisa hadir di milad SK. Alhamdulillah semua berjalan
> sesuai dengan apa yang aku rencanakan. Meskipun akhirnya aku harus
> bekerja dengan konsentrasi ekstra dan waktu kesempatan OL-ku tersita,
> sampai2 aku ga tahu perkembangan SK dan milad itu sendiri. Sekedar
> bocoran, sampai dengan hari H aku baru tahu kalau ternyata peserta
> diminta bawa kado seharga 10 ribu, untung ada Pak Teha yang baik hati
> yang telah merelakan wafer bekalnya untuk aku bungkus jadi kado. Oia,
> satu lagi aku juga baru sempet bayar biaya milad juga di hari H,
> karena sebelumnya ditalangin ma Mbak Sintha (Ibu Bendahara). Itulah
> SK, orangnya baek-baek, jangan pada GR ya...(tapi itu jujur kok).
> Akhirnya datanglah hari yang kunantikan itu. Baru malam
> menjelang keberangkatan aku update berita keberangkatan barudak
> SK'ers Bandung ke Jakarta, dan dalam daftar yang aku baca di
> postingan digest (setelah dikasih tahu Mbak Shintha), ternyata aku
> digolongkan kelompok wilayah Bandung bagian selatan, yang harus
> berkumpul di depan Carefour. Alhamdulillah deket.
> 10 menit dari jadwal yang dijanjikan aku telah standby
> dilokasi. Celingukan ga jelas karena aku sadar betul bahwa SK'ers
> Bandung tidak banyak yang aku kenal kecuali Pak Teha dan Mas Hadian.
> Untuk meyakinkan bahwa aku ga salah tempat nunggu aku pastikan dengan
> menelpon Pak Teha dan Mas Hadian dan mereka berdua memintaku untuk
> tetap dilokasi sampai dijemput.
> Rasa senang dan grogi pun muncul setiap melihat mobil Avanza
> atau Innova yang mendekat. Karena di postingan itu disampaikan kami
> akan berangkat ke Jakarta dengan kedua jenis mobil itu. Tidak lama
> kemudian Pak Teha muncul dengan mobil Avanza-nya. Dan aku orang
> pertama yang memasuki mobilnya, kemudian disusul Mbak Iin dan...(duh
> satunya siapa aku lupa) yang sebenarnya sudah sempet mondar mandir
> didepanku waktu aku nunggu Pak Teha, kemudian muncul Mbak Ela, Mbak
> Shinta, Mbak Ajeng, Mbak Levi dan Andri (adiknya Mbak Levi) dan yang
> terakhir Mas Jun yang sebenarnya juga dah lama nunggu dan berdiri tak
> jauh dari tempat aku menunggu. Aku yakin, waktu itu hati kalian juga
> saling tebak2 buah manggis:"itu anak SK pa bukan ya?"
> Setelah semua di absen, kami segera meluncur ke pintu Tol
> Buah batu, tempat yang dijanjikan Mas Hadian untuk kami bertemu.
> Sebuah Innova ter-parkir dibahu jalan, mobil kami pun parkir
> mendekati. Dari dalam mobil muncul lah Mas Hadian yang wajahnya tak
> asing bagiku. Akan tetapi ukuran tubuhnya membuat aku cukup terkejut.
> Ia makin tambun dan item. Dan waktu aku tanya, jawabannya membuat aku
> mati kutu. "Jawabannya nikah Bud , karena orang nikah itu seneng ada
> yang "ngopeni (istilah penulis_memelihara, merawat dan sejenisnya)",
> glubrakkk...
> Aku masih terkejut lagi waktu Pak Teha memperkenalkan nama Bunda Ammy
> ternyata orang yang berdiri di sebelah Mas Hadian. "Oh ini to Bunda
> Ammy" gerutuku dalam hati. Aku cukup terkejut karena dalam bayangku
> Bunda Ammy itu sesosok perempuan yang ke Ibu-ibuan banget, dan
> ternyata yang aku lihat adalah sosok perempuan yang tampak "strong"
> bahkan kalau boleh mengutip kata2 Pak Teha: "tampang preman"(Sory
> Bunda, becanda kok...Piss!!). Kejutan lain lagi saat aku melihat Mas
> Jun, ternyata orangnya pendiam banget ga serame tulisannya yang kerap
> muncul di milis. Lah sedangkan aku orangnya yang rame dan suka
> ngomong, tulisannya jarang banget muncul?
> Singkat cerita jam 9 lebih kami telah sampai di lokasi Situ
> Gintung, semuanya asing bagiku kecuali dua orang Asma ma Nia yang
> sempet ketumuan waktu aku ada training di Bogor dan Mbak Novi. Wajah2
> yang ramah menyapa kami. Acara berlangsung. Setelah pembukaan acara
> diawali dengan lounching buku "menggenggam cahaya", tanpa disengaja
> air mataku berderai saat mendengarkan kisah yang dibacakan Mbak Lia
> dan Puisi yang dibawakan Mas Dany. Aku teringat pada Ibu-ku, yang aku
> tinggalkan sendiri menjalani masa lanjutnya di rumah, karena Bapak
> dah berpulang dua tahun silam. Meskipun aku merantau karena
> perwujudan cita2ku, mimpiku, harapan dan doa Ibuku agar aku mejadi
> orang yang bermanfaat bagi orang lain, Aku tetap mendambakan bahwa
> aku bisa hidup dan tinggal bersama Ibu menjalani usia lanjutnya
> seperti apa yang dikisahkan oleh Pak Arham Kendari.
> Ada satu lagi yang membuat aku terkejut. Extravaganza yang
> ceritanya bisa membuat orang terpingkal-pingkal, ternyata scrip
> writer-nya orang yang pendiam banget. "kok bisa ya?"dalam hatiku. Aku
> pikir orang di balik layarnya jauh lebih gokil dan gila dari pada si
> Tora dan Aming. Aku juga inget waktu awal2 kuliah dulu, aku dan
> kawan2 suka pakai kata2 yang muncul ditanyangan extravaganza untuk
> kami pakai berulah membuat kawan yang lain tertawa dan selalu
> berhasil.
> Aku sangat menikmati acara yang disuguhkan. Tanpa terasa
> akhirnya sampai juga dipenghujung acara hari itu. Pukul 17.00 kami
> melaju kembali ke Bandung dengan meninggalkan kesan yang menyenangkan
> dimata anggota milis yang laen dan membawa kenangan indah hari itu.
> Hujan deras mengiringi perjalanan kami keluar dari Jakarta. Dan
> sekitar pukul 18.30 kami sampai di rest area KM 57 (eh salah ga ya?).
> setelah menunaikan Sholat, kami lanjutkan dengan makan bersama di
> sebuah Warung waralaba yang terkenal dengan Friedchicken-nya. Mas
> Hadian bagai bebek ketemu kolam, senang bukan kepalang. Orang jawa
> bilang "tumbu ketemu tutup", orang lapar ketemu makanan enak, ya klop
> banget. Tul ga mas?he..he...just kiding bro.
> Pukul 22.00an kami memasuki Kota Bandung setelah sebelumnya
> mengantarkan Bunda Ammy ke rumahnya di Cimahi. Selanjutnya kami pun
> memisahkan diri. Rombongan mobil yang aku kemudikan ke arah Bandung
> Selatan dan rombongan Mas Hadian ke arah Bandung Utara. Sekitar pukul
> 11.oo saya dan Pak Teha bisa menyelesaikan pengantaran terakhir yaitu
> Mbak Levi dan Andri adiknya, setelah mengantarkan Iin dan temennya di
> daerah Daikolot.
> Perjalan yang luar biasa, ingin rasanya hari itu waktu lebih
> lambat berputar. Agar kami bisa lebih banyak berbagi cerita dan kisah
> dalam kehidupan ini. Dari hal2 konyol yang membuat perut terkocak-
> kocak sampai kisah dramatis yang membuat mata berlinang. Akan tetapi
> itulah kehidupan. Selalu berpasangan. Ada awal dan akhir, ada
> perpisahan ada perjumpaan, ada senang dan duka, ada sedih dan
> gembira. So, yang lagi jomblo jangan pada khawatir pasti ada
> pasangannya...lho kok?? Ujungnya ga yambung banget!! Halah yo ben,
> namanya juga lagi belajar.
> Pokoknya luar biasa lah buat SK'ers...thanks for kebersamaan dan
> persahabatan ini.
>
> Salam dahsyat,
>
> Budi_magni
> Kayaknya bagus juga nih buat nama baruku, biar ga pada bingung bedain
> dua orang Budi Santoso
>
>
>

--
-"When there's a will there's a way"
Nursalam AR
Translator, Writer, Writing Trainer & Media Consultant
0813-10040723
http://nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

All-Bran

10 Day Challenge

Join the club and

feel the benefits.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: