Selasa, 29 Juli 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2147

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
Re: (PUISI) MENCARI TUHAN (2) From: dyah zakiati
2a.
Re: [Diary] Milad eSKa kedua From: Nia Robiatun Jumiah
2b.
Re: [Diary] Milad eSKa kedua From: Hadian Febrianto
2c.
Re: [Diary] Milad eSKa kedua From: asma_h_1999
3a.
Re: (PUISI) MENCARI TUHAN (3) From: adzdzaki
4a.
Re: TANTANGAN MENULIS From: dyah zakiati
5a.
Ingin Terus Belajar… From: novi khansa'
5b.
Re: [sekolah-kehidupan] Ingin Terus Belajar� From: Nia Robiatun Jumiah
5c.
Re: Ingin Terus Belajar… From: novi_ningsih
6a.
Bls: [sekolah-kehidupan] [INFO] Daftar Akhir Peserta Lomba Menulis G From: ammy ramdhania
7a.
Re: [INFO] Daftar Akhir Peserta Lomba Menulis Guru Milad rezaervani From: sismanto
7b.
Re: [INFO] Daftar Akhir Peserta Lomba Menulis Guru Milad rezaervani From: dyah zakiati
8a.
Re: Undangan Nikah Regantini_Mohon doa restunya From: Arrizki Abidin
8b.
Re: Undangan Nikah Regantini_Mohon doa restunya From: are_dier
8c.
Re: Undangan Nikah Regantini_Mohon doa restunya From: sismanto
9a.
Re: foto-foto milad From: Nia Robiatun Jumiah
10.
Re: [sekolah-kehidupan] Ingin Terus Belajar… From: dyah zakiati
11.
Rindu From: dyah zakiati
12.
(sajak) Ingin Memeluk Senja From: Yon's Revolta
13.
(SAJAK) SELAMAT MENDONGENG From: Arrizki Abidin
14.
Develop Your Talent, Kembangkan Bakatmu From: Wahyudi
15.
(Inspirasi) Sebuah Proses Bernama Evolusi From: Jenny Jusuf
16.
UNDANGAN SEMINAR DAN LOKA KARYA NASIONAL Peningkatan Kualitas Guru From: apenulis
17.
(Inspirasi) Sebuah Proses Bernama Evolusi - Revisi From: Jenny Jusuf
18.
(Curhat) Mengenang dengan Senyuman From: Jenny Jusuf

Messages

1a.

Re: (PUISI) MENCARI TUHAN (2)

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Jul 28, 2008 8:10 am (PDT)



----- Original Message ----
From: Arrizki Abidin <arrizki_abidin@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 28, 2008 10:16:15 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (PUISI) MENCARI TUHAN (2)

2a.

Re: [Diary] Milad eSKa kedua

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Mon Jul 28, 2008 8:14 am (PDT)

seriusbabeh kaya gitu..
ya ampyuuun

Pada 28 Juli 2008 20:52, magnifico_99 <magnifico_99@yahoo.co.id> menulis:

> Mas Hadian, makan di KFC habis nasi 2 dan Ayam 3 kok ga
> diceritain??!Wah ini mah namanya manipulasi sejarah......
> He,.,...he....piss!!
> Tar aku tambahin ceritanya dehc...
> Tapi aku pulihin dulu mataku yang lagi terkantuk-kantuk ini. Udah
> sipit ngantuk, Dunia makin terlihat kecil....
>
> Budi_magni:-)
>
>
>
2b.

Re: [Diary] Milad eSKa kedua

Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com   hadian.kasep

Mon Jul 28, 2008 10:19 am (PDT)

hehehe kl ayamnya mah makan 1potong dan ternyata kmrn disisain satu
sama bunda Ammy di mobil (dikira dibawa ketiganya, secara anak bunda
Ammy kan ada tiga). kl na i mah tepatnya 1,75 bukan 2. hihihi dasar
mathematician.

Nah yang ini mah kelupaan karena teringat terus Ban bocor. kok bisa ya?

oh iya, banyak yang belum diceritain, mulai dari KFC, nyasar ke rumah
bunda Ammy, dll.

Ayo lengkapi dong!

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537

2c.

Re: [Diary] Milad eSKa kedua

Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Mon Jul 28, 2008 11:28 pm (PDT)

Kang....pipiku nambah besar dua centi, secara ngakak mulu di mobil
(jrengg, hehehehehehe). Jadi gak sabar liat kang Hadian jadi bola
(eh maaf, main sepakbola ding....maksudnya.

Wassalam,
asma

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Hadian Febrianto"
<hadianf@...> wrote:
>
> *Milad eSKa 2*
>
>
>
> Tidak seperti biasanya saya bangun lebih awal. Entah mengapa tidur
pun tidak
> begitu nyenyak (tapi yang pasti bukan karena sedang lapar –ga
nyambung
> ya?-). Setelah bebersih dan melakukan beberapa rakaat sholat
sambil menunggu
> adzan subuh, saya pun membuka beberapa lembar al-quran.
Alhamdulillah target
> pribadi masih bisa dijaga (kejar setoran dot com).
>
>
>
> Adzan berkumandang begitu indah, sampai-sampai saya hampir
tertidur lagi
> (halah dasar pelor!). Setelah saya bertamu ke depan rumah (baca:
masjid),
> saya lihat jam tangan sudah menunjukkan pukul 05.10. Dengan segera
saya
> mengambil barang-barang yang akan saya bawa (tanpa memeriksa
terlebih
> dahulu) karena saya telah berjanji tuk menjemput Ajeng di depan
BTC pada
> pukul 05.20. Dengan menancap gas motor menuju kantor untuk
mengambil mobil,
> saya sengaja tidak menginjak rem karena saya yakin mobil atau
motor lain pun
> punya rem (mohon maaf ya pengendara lain yang kaget dengan ulah
saya,
> mudah-mudahan tidak akan terulang lagi). Tepat pukul 05.26 saya
sampai ke
> depan BTC, saya cari seorang gadis yang sedang menunggu saya
(hayooo jangan
> berprasangka dulu ya!). Aha! Ada seorang yang sepertinya sedang
menunggu,
> saya pun segera memberikan kode lampu kepadanya. Beliau pun
mendekati mobil
> yang saya kendarai, sehingga dada saya semakin berdegub kencang
> sampai-sampai saya merasa... (kok jadi ke sini sih ceritanya?).
Ketika
> beliau membuka pintu mobil sebelah kiri saya langsung
bertanya, "Ajeng?",
> dan beliau menjawab,"Iya, Pa Hadian?". "Yups", jawabku. Tadinya
jika saya
> salah orang, maka saya akan menawarkan jasa travel ke Jakarta
dengan maksud
> menutupi kekeliruan saya (hehehe).
>
>
>
> Setelah berhasil menculik Ajeng (ternyata dikau kerja di PLN
ya...), HP saya
> berdering yang menunjukkan korban selanjutnya minta segera
diculik. Dia
> adalah Bunda Ammy (ayo dong tepuk tangannya mana?). Saya
berkomitmen
> kepadanya untuk menjemput di depan perumahannya pada pk.05.40 agar
lebih
> efektif dengan waktu jika harus mencari rumah beliau.
Alhamdulillah saya
> tidak telat menjemputnya, karena beliau juga masih belum sampai.
>
>
>
> Dan target selanjutnya adalah bertemu dengan rombongan mobil Pa
Teha di
> daerah samsat yang akhirnya diubah menjadi di daerah gerbang tol
buah batu.
> Kami berniat ingin membagi korban agar di mobil pa Teha tidak
terlalu penuh.
> Dan korban yang pindah ke mobil saya adalah Sinta dan Jun.
>
>
>
> Setelah sepakat bertemu kembali di tempat peristirahatan Km.63,
saya pun
> melaju duluan karena ingin menjemput Mas Andri Pranolo dan adiknya
di daerah
> Sadang Purwakarta. Dengan berbekal *clue* selalu menggunakan topi,
maka kami
> selalu bertanya, "yang itukah?". Alhamdulillah kami bertemu dengan
Mas Andri
> dan adiknya yang tidak pakai topi.
>
>
>
> Ketika membawa mobil perasaanku tidak tenang, karena hanya membawa
uang cash
> sedikit. Alhasil di tempat peristirahatan yang saya buru adalah
ATM atau
> tempat makan yang menyediakan debit BCA. Saya mendapatkan di
sebuah cafe
> coffee yang menyediakan debit, saya pun memesan segelas hanya untuk
> formalitas. Ketika akan membayar dengan menggunakan kartu dan ingin
> mengambil tunai ternyata tidak menyediakan pengambilan tunai,
ketika mau
> membatalkan pesanan ternyata oh ternyata sudah telat. Sayah (halah
ini huruf
> h kok pengen ikutan aja?) pun merasakan kopi tersebut semakin
tambah pahit.
>
>
>
> Setelah mengalami beberapa miskomunikasi dengan tim rombongan pa
Teha,
> akhirnya kami melewati lebak bulus. Mohon tim Bandung jangan kasih
tau ya
> kalo kita salah keluar tol (itu rahasia kita aja yah?). Lebak
bulus dilewati
> dengan sempurna, selanjutnya mencari fakultas psikologi UIN Syafir
> Hidayatullah. Berhubung ada yang menelpon ke HP saya, sehingga
saya pun
> berjalan pelan dan ini membuat kami melihat tikungan bertanda SK
yang
> tertutup plang. Jalan pun kami lalui hingga akhirnya TKP pun
terlewat
> beberapa meter. Untungnya pa Teha punya firasat kalo sudah
terlewat.
>
>
>
> Kami pun mencari tempat parkir, yang pertama kami parkir sangat
dekat dengan
> mobil sebelah kanan sehingga membuat saya susah keluar. Untungnya
pa teha
> menyebutkan kalo kta di tempat outbond sehingga ga malu kalo
pindah tempat
> parkir (hihihi... suruh siapa punya tempat parkir kok dipepet-
pepetin sih?)
>
>
>
> Kang Dani pun telah bersiap menyambut kami. Ga lama kemudian kami
bertemu
> dengan sang ketuplak bang Fiyan Arjun. Akhirnya sampai
jugaaaaaaaa! Sahutku
> di dalam hati.
>
>
>
> Acara belum dimulai walaupun sudah melewati pk.09.00. Mungkin
panitia
> menunggu saya (haduh masih bisa Ge eR). Beberapa sahabat menyapa
saya, "Kang
> Hadian ya?". Hmm iya (jawabku sambil mencari identitas setiap
orang yang
> menyapa saya). Beberapa sahabat itu diantaranya mas Nursalam, Uni
Asma, Mbak
> Ugik, Mas Yons, Mas Epri dan teman-teman lain yang baru pertama
kali saya
> temui.
>
>
>
> Setelah mencari tempat mengganti kaus yang aman (maksudnya adalah
aman dari
> pandangan orang yang tau pertama kali kalo kausku ternyata masih
cukup
> kecil, hehehe). Acara pun dimulai sesaat setelah saya dan Budi
berganti
> kostum.
>
>
>
> Saya menempati tempat duduk di daerah tengah dan akhirnya pindah ke
> belakang, karena saya khawatir teman-teman akan terhalangi badan
saya kalau
> saya duduk di depan. Atau saya khawatir seluruh peserta akan
terhalangi oleh
> badan saya, sehingga MC hanya melihat saya aja. Terbukti pada saat
acara
> pembacaan ayat suci al-qur'an bunda Icha salah menyebutkan nama.
Waduh
> untung jantung saya ga copot.
>
>
>
> Acara pun saya ikuti dengan menahan lapar (tepatnya saya dan bunda
Ammy yang
> menahan lapar). Ketika waktunya makan siang, tanpa berfikir
panjang lagi
> saya pun mengambil kotak nasi yang ayamnya masih hidup (alias
tidak ada
> ayamnya... kabur kemana kau???). Pasca makan siang mata saya
terasa sangat
> bersahabat (maksudnya ngantuk) makanya saya lebih sering mengambil
tempat di
> daerah tikar.
>
>
>
> Agak sore ada sosok yang sering berkomunikasi tapi baru pertama
kali bertemu
> yaitu Taufik tanpa Ismail. Beliau pun langsung menebak dengan
tepat kalo
> saya adalah Superman eh Hadian. Acara yang saya jalani dengan
sikap pendiam
> ini (hayoh pasti ada yang protes...) sangat banyak kesan yang
berbekas.
>
>
>
> Setelah acara ditutup kami pun beranjak pulang dengan tujuan awal
adalah
> peristirahatan KM.57 untuk menunaikan sholat maghrib dan Isya
serta makan
> malam (ups makan nasi di malam hari). Berhubung waktu pada saat itu
> menunjukkan lewat pukul 20, sehingga kami pun beranjak menuju
Bandung dengan
> mampir ke daerah Sadang kembali untuk mengantarkan Mas Andri
(makasih ya
> bakpia dan simpingnya). Perjalanan dilanjutkan ke rumah bunda Ammy
dan
> berpisah rombongan pasca dari rumah bunda Ammy.
>
>
>
> Di rombongan mobil pa Teha ada Pa Teha, Mas Budi, Levi dan
adiknya, Iin dan
> Isna. Sedangkan di rombongan mobil Innova ada Saya, Uni Asma,
Saya, Mba
> Ugik, Saya, Sinta dan Ela (saya diitung tiga porsi loh ya).
>
>
>
> Alhamdulillah saya sampai ke kantor untuk mengembalikan mobil pada
pk.11.15.
> Disana ada mang Unang (nama samaran, dan saya ga akan ngasih tau
kalo nama
> aslinya mang Udin). Setelah menyiapkan untuk pulang dengan motor,
sambil
> mata mengantuk saya ga percaya kalo ban motor saya kempes.
Akhirnya mobil
> pun saya bawa pulang terlebih dahulu daripada saya harus berjalan
ria
> menapaki tanjakan dan turunan. Sebenarnya saya kurang senang
membawa mobil
> ini ke rumah, karena besoknya saya harus datang lebih awal dari
biasanya
> agar mobil sudah siap dipakai untuk operasional kantor.
>
>
>
> Dan akhirnya bisa kembali ke kasur pada pukul 11.30an untuk
beristirahat.
>
>
>
> NB:
> Tulisan ini yang dibuat dengan sisa-sisa rasa ngantuk di mata, so
banyak
> yang terlewat. Maap yah
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
> Ph/fax: (+6222) 2507537
>

3a.

Re: (PUISI) MENCARI TUHAN (3)

Posted by: "adzdzaki" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Jul 28, 2008 8:30 am (PDT)



Tapi ampunan-Mu lebih luas dari semesta

Salam
Dyah

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Arrizki Abidin
<arrizki_abidin@...> wrote:

Lama sadar kulupa
Tak mungkin bertemu sedang berlumur dosa
Salam
Riz-Q

4a.

Re: TANTANGAN MENULIS

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Jul 28, 2008 8:41 am (PDT)

Bila Hidup Hanyalah Hitam Putih

susun strategi
langkah-langkah
jalankan diri
padu teori juga seribu gaya

makan
dimakan
biarkan
asal strategi dan rencana berjalan
bukankah memang perlu ada yang terkorbankan

rakyat hanyalah pion
tak mengapa
pertahankan raja
dengan segala cara

dan yang terpenting
bunuh musuh terlebih dahulu
kalau perlu penggal pancung kepala sang raja lawan

salam hitam putih
Dyah
Hehehe, bukannya mo ikutan lomba, pak Arya. entah kenapa ini tangan iseng aja bikin puisi tanpa arti.

----- Original Message ----
From: arya noor amarsyah arya <arnabgaizir@yahoo.co.id>

TANTANGAN MENULIS


Hitamku by. Andra & The
Backbone

Maafkan
kata yang tlah terucap
Akan
kuhapus jika ku mampu
Andai
ku dapat meyakinkanmu
Ku
hapus hitamku

Hitam Putih by. Dewa 19

Kulukis
dunia hitam dan putih
Yang
hanya berselaaang tawa�.tangis

Ada saat ku tenggelam
di lumpur-lumpur
Pastikan
�hempaskan diriku di jalanan lurus
Semua
itu harus berselang pahit dan manis

Kulukis
dunia hitam dan putih
Yang
hanya berselaaang tawa�.tangis
Tawa�..tangis

Aaaaku
memang maaaanusia
Yang
tak akan mungkin harus selalu putih
Aku
pun tak ingin terlukis hitam lagi
Biarlah
hidup berjalan lagi apa adaanya

5a.

Ingin Terus Belajar…

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Mon Jul 28, 2008 9:48 am (PDT)

Ingin Terus
Belajar…

"Ih, gemes
rasanya… pengen nampol, halah… kasar banget. Ya, abis gimana, nyebelin banget… huaaaaaaaaa"

"Kenapa begini,
kenapa begitu?"

"KENAPAAAAAAAAAAA"
sambil teriak2 kayak tarsan :D

Isi kepala
begitu penuh. Tentang ini dan itu. Lalu, tak lagi bisa mencari alasan kenapa
itu bisa terjadi.

***

Dulu, aku bukan orang
yang sabar, walau aku berusaha untuk bisa sabar… Aku akan marah dengan temanku
yang ketika kunanti sedang tidur… haaa, tidaaaaak, dan sret, saat itu juga aku
robek komik miliknya. Hiks, maaf, nyesel deh aku saat ini. Maklum ya, saat itu
aku masih SMP. Belum jaman ada HP. Aku tahu dia yang kutunggu tidur itu setelah
aku menelepon dia lewat telepon koin… Aku udah keringetan dan capek berdiri…
dan ternyata tidur… fiyuh…

Marah, pastinya,
aku cuma manusia yang punya sifat manusiawi. Walau jelas, hari ini aku akan
menyesal telah merobek dikit komik itu untuk penyaluran kemarahanku… huah… emosi.

***

Hari ini umurku
sudah hampir dua kali lipat kejadian waktu itu. Aku telah melakukan berjuta
kesalahan. Ternyata aku pun sama pernah tertidur, ketika aku telah ditunggu
teman-temanku… Untungnya, aku ga minjemin dia komik. :P (yang pastinya aku malu
dan ga enak banget).

Keterlambatan,
ketidakhadiran, kepalsuan, dan banyak lagi, pastinya mengecewakan… dan rasanya
menjadi hal yang tak menyenangkan. Karena kemudian akan hadir kemarahan,
kesakitan, dan banyak lagi mungkin akan selalu kita rasakan. Saat itu yang kita
pikirkan adalah kita merasa dizalimi. Yup, dengan pikiran kita tanpa bisa
berpikir secara objektif…

"Kita harus cari
banyak alasan kenapa teman kita bisa begitu"
yups, alasan di
sini bukan hanya sekadar alasan, tapi sebenar-benarnya alasan kenapa dia bisa
berbuat itu…
"Ada banyak latar belakang kenapa begitu"
Yups, latar
belakang yang tidak bisa kita ketahui semuanya…
Ketika dia berbuat begitu... kita ga akan pernah tahu, atau bahkan lupa, mungkin pernah berbuat hal yang sama...

Tapi, merasa terzalimi
terus, rasanya juga tak menyenangkan. Hmm, mungkin hal itu yang membuat sabar
begitu sulit… dan berusaha lebih baik (hiks, masih belajar :D, thnks bro :))

Terakhir, di catatan
iseng ini:
"Tak ada seorang
pun yang dapat melukai hatimu, kecuali kamu terus mengingat luka hati itu" Confusius



*perlu ditulis
ga ini bukan tentang aku :D (ngikutin mbak Qq :p) karena hal kayak gini bisa dialami siapapun :)



Novi…
~ingin terus
belajar… pada hidup dan kehidupan…

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.rezaervani.com/

5b.

Re: [sekolah-kehidupan] Ingin Terus Belajar�

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Mon Jul 28, 2008 5:25 pm (PDT)

*Keterlambatan, ketidakhadiran, kepalsuan, dan banyak lagi, pastinya
mengecewakan� dan rasanya menjadi hal yang tak menyenangkan. Karena kemudian
akan hadir kemarahan, kesakitan, dan banyak lagi mungkin akan selalu kita
rasakan. Saat itu yang kita pikirkan adalah kita merasa dizalimi. Yup,
dengan pikiran kita tanpa bisa berpikir secara objektif�

*tapi suatu saat pasti ada masa dimana kita bisa mentertawakan itu semua...
dan nyatanya, semua mejadi indah..
karena apa yang belum kita tau, bisa jadi emas buat kita..

bener kata kamu mba nov, ini sangat mungkin terjadi pada setiap orang
yuks belajar....

yang sayang banget sama kamu,
hugssssssssssssssssssssssss
-nia-

Pada 28 Juli 2008 23:48, novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com> menulis:

> Ingin Terus Belajar�
>
>
>
5c.

Re: Ingin Terus Belajar…

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Mon Jul 28, 2008 8:52 pm (PDT)

"Tak ada seorang pun yang dapat melukai hatimu, kecuali kamu terus
mengingat luka hati itu" Confusius

iya, nia sayang...

dan itu ada prosesnya... untuk terus belajar...
mungkin tak bisa langsung menerima, tapi lama-lama bisa..
dam mbak Qq... yups, mari berdoa... mulai :D

yeeee
pelukan untuk kalian berdua

luv u all :D

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robiatun Jumiah"
<musimbunga@...> wrote:
>
> *Keterlambatan, ketidakhadiran, kepalsuan, dan banyak lagi, pastinya
> mengecewakan… dan rasanya menjadi hal yang tak menyenangkan. Karena
kemudian
> akan hadir kemarahan, kesakitan, dan banyak lagi mungkin akan selalu
kita
> rasakan. Saat itu yang kita pikirkan adalah kita merasa dizalimi. Yup,
> dengan pikiran kita tanpa bisa berpikir secara objektif…
>
> *tapi suatu saat pasti ada masa dimana kita bisa mentertawakan itu
semua...
> dan nyatanya, semua mejadi indah..
> karena apa yang belum kita tau, bisa jadi emas buat kita..
>
> bener kata kamu mba nov, ini sangat mungkin terjadi pada setiap orang
> yuks belajar....
>
> yang sayang banget sama kamu,
> hugssssssssssssssssssssssss
> -nia-
>
> Pada 28 Juli 2008 23:48, novi khansa' <novi_ningsih@...> menulis:
>
> > Ingin Terus Belajar…
> >
> >
> >
>

6a.

Bls: [sekolah-kehidupan] [INFO] Daftar Akhir Peserta Lomba Menulis G

Posted by: "ammy ramdhania" ammy_ram@yahoo.co.id   ammy_ram

Mon Jul 28, 2008 2:29 pm (PDT)

Assalamualaikum wr wb
 
Alhamdulillah, terlambat ngirim tapi tulisanku masih boleh ikutan..
tapi bukankah saya kirim dua tulisan? Sekolah Interaktif antara impian dan kenyataan dan Jadilah Dirimu Nak dengan NamaNya?
Mohon dicek lagi, atau memang yang satunya tak layak ikutan?
 
Jazakallah
 
AMMY

--- Pada Sen, 28/7/08, Rumah Ilmu Indonesia <rumahilmubandung@gmail.com> menulis:

Dari: Rumah Ilmu Indonesia <rumahilmubandung@gmail.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] [INFO] Daftar Akhir Peserta Lomba Menulis Guru Milad rezaervani dot com
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 28 Juli, 2008, 2:21 PM

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sahabat sekalian, berikut kami sampaikan daftar terakhir peserta lomba menulis untuk guru dan tenaga pendidik yang diadakan oleh Yayasan Rumah Ilmu Indonesia dalam rangka milad ke-1 www.rezaervani. com.

Pengumuman pemenang insya Allah akan disampaikan pada tanggal 17 Agustus 2008 di :

mailing list : http://groups. yahoo.com/ group/rezaervani
website : http://www.rezaerva ni.com
website : http://www.rumahilm uindonesia. net
Siaran Radio Rumah Ilmu Indonesia
Buletin Donasi Yayasan Rumah Ilmu IndonesiaInsya Allah, tulisan-tulisan yang layak akan dikompilasi dalam satu bunga rampai "Dari Guru untuk Indonesia" yang akan diterbitkan versi cetaknya oleh Penerbitan Rumah Ilmu Indonesia, dan versi digitalnya oleh perpustakaan digital rezaervani dot com serta dihubungkan ke interface website sekolah-sekolah yang tergabung dalam jaringan perpustakaan digital Rumah Ilmu Indonesia.

Maju Terus Guru dan Pendidikan Nasional

Salam,
Yayasan Rumah Ilmu Indonesia
Akta no. 3 Tanggal 14 Juni 2008 di Notaris Sultoni, S.H., M.Kn
www.rumahilmuindone sia.net
email lomba : lombamenulis[ at]rezaervani. com
komunitas : http://groups. yahoo.com/ group/rezaervani
SMS Centre : 0817 433 344

NO.
NAMA
INSTANSI
JUDUL

1
Hadiyanto Sahputra
SMA PIRI 1 Yogyakarta
Peningkatan Profesional Guru Melalui Lesson Study

2
Wawan Sopyan
SDN Padasuka 3, UPTD Pendas Kec. Cikajang
Peranan Guru dalam Menanamkan Petingnya Pendidikan Keluarga

3
Bambang Kariyawan
SMA Cendana Pekanbaru
Pengalamanku Menjadi Guru Pembelajar

4
Toto Suharya
SMAN 1 Cibinong Cianjur Selatan
100 Tahun Nasib Pendidikan dan Guru

5
Andri Saleh
SD Islam Ibnu Sina Bandung
Pak Jerawat

6
Jennifer Rossian
Bimbingan Belajar Ora Et Labora Jakarta Utara
Aku Adalah Seorang Guru

7
Ruddy Budiyanto
SMA SEDES SAPIENTIAE  Semarang
Menumbuhkan Overconvidence untuk Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan dalam Bidang Kimia Melalui Entrepreneurship the Indviidual

8
Ajang Kusmana
Fakultas Tarbiyah UIN Malang
-    Dinamika Madrasah Menuju Model Sekolah Unggulan

-    Peran Pendidik dalam Memberdayakan SDM

9
Neneng Siti Nurhasanah
MI Al-Ikhlas BAndung
Guru Punya Skill Bikin Murid Gak Gokil

10
Alphius
SMA Negeri 3 Merauke
Guru yang Bermutu MErupakan Salah Satu Target Utama yang Akan Dikembangkan di Kabupaten Merauke

11
Rina Yuliana
SDN Sinarasa Cimahi Utara
Aku Ingin Menjadi Jembatan Kemuliaan Bagi Murid-muridku

12
Diyah Ariyani
SDK Masa DEpan Cerah Surabaya
Aku Seorang Guru

13
Bahar Sungkowo
SMP Internat Al-Kautsar Sukabumi
"The Agent Of Change" Watak dan Kebribadian Generasi Bangsa

14
Asmi Larasati
Madrasah Ulumul Qur'an Langsa
Menjadi Guru yang Mengesankan

15
Imran Sakwan
Madrasah Ulumul Qur'an Langsa
Sang Guru yang Menghibur

16
Ihsan
SMPN 5 Biroamru Sulawesi Tengah
Guru Adalah Profesiku

17
Janny  Mudjijanto
SDN Bulak Banteng Surabaya
Aku Sebagai Guru SD

18
Uning Purwati
SD Islam Attaqwa Garuda Banten
Guru: Sang Kolektor

19
Encon Rahman
SDN Mekarwangi I Majalengka
Mencetak Guru Profesional di Era Global dengan Budaya Literal

20
Sitti Syatharih
SMA Cendana Pekanbaru Riau
Guru: Manusia Pilihan Sebagai utusan Penyampai pesan

21
Hamzah Fauzi
SMA YPPI-1 Surabaya
Sosok Guru Masa Depan

22
Muhammad Amin
SMA Cendana Pekabaru Riau
-     Getar Iman Guru Menghadapai Ujian Nasional Siswa

-     Strategi Quranic Journal Menjawab Kegelisahan Guru akan Kebermaknaan Siswa Belajar Al-Quran

23
Joko Sulistya
SMPN 2 Bambanglipuro Bantul
Guru Perlu Menerapkan "Excelent Service"

24
Puji Ernawati
SD Budi Mulia Dua Sedayu Bantul  DIY
Aku, Seorang Guru yang Berguru pada Murid

25
Barnawi
MA Alhikmah 2 Benda Sirampog, Brebes
Tidak Mudah Menjadi Guru Sejarah

26
Sixtus Tanje
SMP St. Kristoforus II, Jakarta Barat
Mutu Pendidikan di Mata Guru

27
Zulkarnaen Syri Lokesywara
SMAN 1 Jatinom, Klaten
Menjadi Guru Hijau

28
Muslimin
SMA Widya Bhakti Surakarta
Bangga Menjadi Seorang Guru "Menjadi yang Terbaik dengan Memberi yang terbaik" 

29
Deddy Rusdiana
SMA YPPI-1 surabaya
Export Guru

30
Moh. Yamin
FKIP Universitas Islam Malang
Nasib Guru dan Pendidikan Ditelantarkan

31
Moh. Ali Sofwan
Madrasah Ibtidaiyah Al-Maarif 03 (MIA) Singosari Malang Jawa Timur
Guru dan Pendidikan, Saudara Kermbar yang Terabaikan

32
Sismanto
SD Prima School 3-Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (YPPSB) Kalimantan Timur
-    Menakar Biaya Pendidikan Sekolah Dasar

-    Menata Pendidikan Unggul

-    Mengawasi Kecurangan Ujian Nasional

-    Usaha Penggalian Dana Sekolah

-    Mengurangi Angka Siswa Putus Sekolah

-    Redefinisi Pembelajaran Andragogi

-    Oase Guru Honorer

-    Merajut Habitus Guru Profesional

-    Nalar Pedagogis Guru

-    Antara Profesionalisme dan Kesejahteraan Guru

33
Yanner J. Kapitan
SD Kristen Tunas Gloria
Guru dalam Toples Carut Marut Pendidikan

34
Ratri Kartika Sari
SMK PI Ambarrukmo 1
Aku seorang Guru, Profesi yang Awalnya Tak Kusuka Tapi Menjadi yang Kurindu

35
Mudjio Heri Purnomo
SMKN 4 Semarang
Kami lah Sang Pendidik

36
Nila Sukma Dewi
SMAN 2 Sekayu
Haruskah Kugadaikan Idealitasku untuk Anak Bangsa

37
Asep M. Taufik
Sempoa Kids
Kunci Sebuah Keberhasilan

38
Lies Yulianto
SMK Negeri 3 Pacitan
Menjadi Pendidik di Tanah Kelahiran SBY Ternyata Tidak Mudah

39
Achmad Efendi
SD Anak Saleh
Kiat Jitu Menjadi Guru Trendsetter

40
Afriantoni
SMU Pembina Palembang
Guru Profesional Guru Sertifikat

41
Lestariani Waruwu
ITENAS Bandung
Mendidik Untuk Kehidupan: Aku Mengajar Hari Ini Untuk Hari Esok Mereka

42
Aang Adiwikarta
SMAN 1 Leles, Garut
Kaca Mata Seorang Guru

43
Enik Suci Kurniasih
TK ABA AN-NUR Sidorejo – Ngestiharjo Kasihan Bantul DIY
Guru dan Pendidikan

44
Herlan Firmansyah
MAN Cianjur
-    KTSP: Ruang Inovasi Guru

-    Strategi Pembinaan Nilai Imtaq Guru dalam Menjalani Tantangan Global

45
Noverita
SMA Cendana Komplek Palem  PT. CPI Rumbai
Aku Adalah Guru

46
Riri Harzoufni
SMA Cendana Pekanbaru Riau
Aku Bangga Menjadi Guru

47
Setyowati
SMAN 6 Depok
Pemelajaran Kolaboratif(Collaborative Learning) 

Sebagai Teknik Alternatif dalam Pengajaran Tata Bahasa Inggris: Sebuah Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Depok Tahun Ajaran 2007/2008

48
Anang
SMAN 2 Kota Sukabumi
Menakar Kualitas Guru

49
Yulianto Harsono
SMAN Patikraja Banyumas
Aku Ingin Mengubah Sampah Menjadi Intan

50
Chairani
SMAN 1  Madat Aceh Timur
-          Mengajar Selembar SK

-          Harapanku dalam Mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia

51
Ameliasari Tauresia Kesuma
Madrasah Aliyah Negeri Salatiga
Bodoh Adalah….

52
Muh. Khamdan
SDIT Al Husna Mayong Jepara
Memadukan Pendidikan dan Kebangsaan; Tantangan Atas Terkikisnya Materi Kewarganegaraan

53
Suci Manatirta Pramanasiwi
Gandhi Memorial Int'l School
Menjadi Seorang Guru Adalah Sebuah Cita-Cita Bagiku

54
Asep Mulyadi
SD Ibnu Sina Bandung
Guru Lintas Budaya

55
Heru Setyo Winarso
SMAN 20 Jakarta
Aku, Seorang Guru yang Unik dan Menarik

56
Arfiyanti Agustina
SMA Cendana Rumbai Pekanbaru
Pengalaman Pertamaku Menjadi Seorang Guru Bimbingan  Konseling di SMACendana Pekanbaru

57
Dewi Irawati Puspitajati
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Guru Uptodate

58
Yuvita Nurma Yuliana
SDIT Zaid Bin Tsabit Kabupaten Magelang
Aku Bu Guru Curang?

59
Indah Kurnianingsih
Progressive Indonesian School MADANIA, Bogor
Guru "Digugu lan Ditiru"/Leading by Example

60
Ariani Kusumaningrum
SMAN 6 Malang
Mengenali Sindrom lupa pada Siswa

61
Asih Retno Susanti
MAN 01 Pati
Menumbuhkan kasih Sayang Guru Terhadap Anak Didik

62
Jumiyanto
SMA 1 Karangmojo
Peranan Software Pendidikan Sebagai Inovasi Pembelajaran dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika

63
Ammy Ramdhania
Sekolah Interaktif Gemilang Mutafannin, Bandung Barat
Jadilah Dirimu Nak, Dengan Namanya

64
Uus Firdaus
SLTPN 1 Paseh, Bandung
Guru Mendidik untuk Hari Esok

65
Atin Margiatni
SD Smart School Al-Haamidiyah, Jakarta Selatan
Manusia Super Bernama Guru

66
Nani Dahniar
SMP Nasional KPS, Kalimantan Timur
-          Peranan Guru dalam Menerapkan Teori Multiple Intelligence untuk Mengembangkan Potensi dan Motivasi Belajar Siswa

-          Tantangan Guru Sains dalam Mengimplementasikan UU No. 16 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

67
Kunti Indra Karmadewi
Sekolah Alam Cikeas
Permata-permata itu Abadi di Hatiku

68
Tedy Sutardi
SMA Swasta Sebelas Maret Bandung
Pendidikan Bagaikan Cenderella yang Kehilangan Sepatu Kaca: Suatu Tinjauan tentang Pembelajaran Sejarah


__________________________________________________________
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/
7a.

Re: [INFO] Daftar Akhir Peserta Lomba Menulis Guru Milad rezaervani

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon Jul 28, 2008 4:44 pm (PDT)

Amin....doamu mulia sekali bu guru, semoga bu guru juga demikian...^_^
iya saya juga baru tahu kalo ada lomba, padahal juga ikut-ikutan
ngeramaikan (*_*)

Salam,
Sis

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, dyah zakiati <adzdzaki@...>
wrote:
>
> Waaah, ada lomba nulis buat guru yaaa???? (pura-pura ndak tau
padahal sih dah nyimpen emailnya dari dulu. Duh, dasar nulis nunggu
deadline ndak kekejar deeeh). Selamat buat para guru yaaaa, kebaikan
kalian tak terhingga. Semoga Allah membalas dengan segenap
keberkahan, rahmat, dan Ridho-Nya.
> Semoga kalian wahai para guru dapatkan apa yang terbaik untuk
kalian. yang belum menikah semoga disegerakan. hehehehe.
>
> Salam
> Dyah
>

7b.

Re: [INFO] Daftar Akhir Peserta Lomba Menulis Guru Milad rezaervani

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Jul 28, 2008 7:00 pm (PDT)

Aamiiin, heheheehe
^_^ Asyiiiik, bunda Ammy ikutan, maz Sis ikutan, hayooo, daku nanti kecipratan yaaa

Salam
Dyah
(heheehe, merasa terpanggil dengan doa paling bawah ya maz Sis? ^_^ hehheehe, peace, becanda, maaf)

----- Original Message ----
From: sismanto <siril_wafa@yahoo.co.id>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 29, 2008 6:44:07 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [INFO] Daftar Akhir Peserta Lomba Menulis Guru Milad rezaervani dot com

Amin....doamu mulia sekali bu guru, semoga bu guru juga demikian...^ _^
iya saya juga baru tahu kalo ada lomba, padahal juga ikut-ikutan
ngeramaikan (*_*)

Salam,
Sis

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, dyah zakiati <adzdzaki@.. .>
wrote:
>
> Waaah, ada lomba nulis buat guru yaaa???? (pura-pura ndak tau
padahal sih dah nyimpen emailnya dari dulu. Duh, dasar nulis nunggu
deadline ndak kekejar deeeh). Selamat buat para guru yaaaa, kebaikan
kalian tak terhingga. Semoga Allah membalas dengan segenap
keberkahan, rahmat, dan Ridho-Nya.
> Semoga kalian wahai para guru dapatkan apa yang terbaik untuk
kalian. yang belum menikah semoga disegerakan. hehehehe.
>
> Salam
> Dyah
>

8a.

Re: Undangan Nikah Regantini_Mohon doa restunya

Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com   arrizki_abidin

Mon Jul 28, 2008 6:05 pm (PDT)

Assalamu'alaikum
utk Mba Regantini
semoga lancar semua urusannya dan selalu diberkahi rahmat Allah SWT dalam setiap langkah mu dan keluagamu kelak.Amiin
Wassalamu'alaikum
Riz-Q

----- Original Message ----
From: ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 28, 2008 7:35:45 PM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Undangan Nikah Regantini_Mohon doa restunya

Barakallah mbak regan...akhirnyaaaa aaaaaaaaaaaaaa. ...


Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk. rezaervani. com
www.sinthionk. multiply. com

----- Original Message ----
From: regan tini <regantini@yahoo. com>
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com; lingkar pena angkt 10 <lingkarpena- 10@yahoogroups. com>; voila poltek paramita <voila_vovo@yahoo. com>; paman_sam2@yahoo. com
Sent: Monday, July 28, 2008 3:06:59 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Undangan Nikah Regantini_Mohon doa restunya

Bismillahirrahmanir rahiim
Assalamu�alaikum� warahmatullahi� wabarakatuh

Kami memohon keikhlasan hati
dan doa restu bagi pernikahan putra putri kami:

Edi W.R Qawwam


dengan

�Regantini

Akad Nikah:
Ahad, 10 Agustus 2008
Pukul 10.00 WIB
Bertempat di� Jl. Ancol Selatan I Rt002 Rw07 No. 30
Sunter Agung, JakartaUtara

Walimatul Ursy/Resepsi Insya Allah diselenggarakan pada:
Ahad, 10 Agustus 2008
Pukul 10.30� 14.00� WIB
Bertempat di� Jl. Ancol Selatan I Rt002 Rw07 No. 30
Sunter Agung, Jakarta Utara

Atas kehadiran & doa restu Bapak/Ibu/Sdr/ i kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu�alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Kel. Bpk. H. Wahyudi (Alm)�� ������������������������������������������������������������������������������ Kel. Bpk Sugirin
& Ibu Hj. Satini���������������������������������������������� ������������������������������������������������������� Ibu Hj. Trinem

Edi & Regan

8b.

Re: Undangan Nikah Regantini_Mohon doa restunya

Posted by: "are_dier" are_dier@yahoo.co.id   are_dier

Mon Jul 28, 2008 8:09 pm (PDT)

Baarakallahu laka,
wa baaraka 'alaika,
wajama'a bainakumaa fii khair...

"Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu
serta mengumpulkan kamu berdua
[pengantin laki-laki dan perempuan]
dalam kebaikan"

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, regan tini <regantini@...>
wrote:
>
> Bismillahirrahmanirrahiim
> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
>
> Kami memohon keikhlasan hati
> dan doa restu bagi pernikahan putra putri kami:
>
> Edi W.R Qawwam
>
>
> dengan
>
> Regantini
>
> Akad Nikah:
> Ahad, 10 Agustus 2008
> Pukul 10.00 WIB
> Bertempat di Jl. Ancol Selatan I Rt002 Rw07 No. 30
> Sunter Agung, Jakarta Utara
>
> Walimatul Ursy/Resepsi Insya Allah diselenggarakan pada:
> Ahad, 10 Agustus 2008
> Pukul 10.30– 14.00 WIB
> Bertempat di Jl. Ancol Selatan I Rt002 Rw07 No. 30
> Sunter Agung, Jakarta Utara
>
> Atas kehadiran & doa restu Bapak/Ibu/Sdr/i kami ucapkan terima kasih.
>
> Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
>
> Kel. Bpk. H. Wahyudi (Alm)

Kel. Bpk Sugirin
> & Ibu Hj. Satini
Ibu Hj. Trinem
>
> Edi & Regan
>

8c.

Re: Undangan Nikah Regantini_Mohon doa restunya

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon Jul 28, 2008 10:03 pm (PDT)

Selamat ya mbak....

semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, wa rahmah....Amin..

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, regan tini <regantini@...>
wrote:
>

9a.

Re: foto-foto milad

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Mon Jul 28, 2008 6:30 pm (PDT)

mas yons... dan temen2 eska.. aku punya foto2 kalian dari a-z milad...
secara tuh foto ikut rapat mulu...
btw, pas waktu milad kemaren fotonya mas yons banyak bgt di aku ya..
padahal aku gak ngerasa moto..
wah...siapa nih...

ci ciw...

2008/7/28 Yon's Revolta <muyasa@gmail.com>

> ho ho ho...
> udah kuganti tuah.
> marah-marah cepet tuah :-p
>
> salam
> yr
>
> NB : ke kantormu jadi kapan? :-p
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "Nia Robiatun Jumiah"
>
> <musimbunga@...> wrote:
> >
> > hoi.. awas...
> > aku akan membals muh...
> > hmm
> > (ceritanya marah, gara2 di foto ituh aku...)
> > betew
> >
> >
> > 2008/7/28 Yon's Revolta <muyasa@...>
> >
> > > silakeun langsung meluncur ke
> > > nyang belum muncul ngacung yah he he
> > >
> > > http://penamuda.multiply.com/photos/album/1/Milad_Eska_ke_2
> > >
> > > salam
> > > yr
> > > www.sekolahjurnalis.com
> > >
> > >
> > >
> >
>
>
>
10.

Re: [sekolah-kehidupan] Ingin Terus Belajar…

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Jul 28, 2008 7:14 pm (PDT)

Sebenarnya rugi lhooo, kalau kita kecewa, marah, kesal. Bisa jadi kita sudah merusak hati kita tapi orang yang kita maksud malah tak merasa. Waduuuuw. Hehehe, tapi kalau lagi merasa dizholimi, berdoa aja banyak-banyak, "Ya Allah, berikan yang terbaik untukku, ya Allah, berikan kakakku dan saudara-saudaraku terutama di Eska kebaikan yang melimpah.." hehehe, dan doa lainnya. Minta ***** juga boleh. Heehehe, mumpung dizhalimi. Doa orang dizhalimi kan manjur yaaa.

Doakan aku yaaaaa ^_^

Salam
Dyah

Noviiiiiii, semangaaaaaaat, hehehehehe
Niaaaaa, aku ikutan huggggssssss, boleh?


----- Original Message ----
From: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 29, 2008 7:25:10 AM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Ingin Terus Belajar…

Keterlambatan,
ketidakhadiran, kepalsuan, dan banyak lagi, pastinya mengecewakan… dan rasanya
menjadi hal yang tak menyenangkan. Karena kemudian akan hadir kemarahan,
kesakitan, dan banyak lagi mungkin akan selalu kita rasakan. Saat itu yang kita
pikirkan adalah kita merasa dizalimi. Yup, dengan pikiran kita tanpa bisa
berpikir secara objektif…

tapi suatu saat pasti ada masa dimana kita bisa mentertawakan itu semua...
dan nyatanya, semua mejadi indah..
karena apa yang belum kita tau, bisa jadi emas buat kita..

bener kata kamu mba nov, ini sangat mungkin terjadi pada setiap orang
yuks belajar....

yang sayang banget sama kamu,
hugssssssssssssssss ssssssss
-nia-

11.

Rindu

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Jul 28, 2008 7:23 pm (PDT)

Pernahkah kau rasakan kerinduan itu?
Hingga hatimu terasa perih
Terus dan terus kau teriakkan namanya dalam kebisuan
Sejuta asa berkecamuk harapkan ia ada di sisimu
Itukah rindu?
Begitu menyakitkankah?

Maka biarkan kurasakan perihnya
kunikmati sakitnya
Kurengkuh deritanya
hingga akhirnya nanti
ku dapat tatap wajah-Mu

12.

(sajak) Ingin Memeluk Senja

Posted by: "Yon's Revolta" muyasa@gmail.com   freelance_corp

Mon Jul 28, 2008 7:32 pm (PDT)

ingin memeluk senja

duduk di sebuah taman
lelaki sunyi,
sebuah pena ditangan,
selembar kertas
dan sepotong senyuman

lalu ia bertanya
pada dirinya sendiri
tentang apa yang belum
sempat terasakan

ia sudah menuliskan
lalu bergegas melanjutkan perjalanan
13.

(SAJAK) SELAMAT MENDONGENG

Posted by: "Arrizki Abidin" arrizki_abidin@yahoo.com   arrizki_abidin

Mon Jul 28, 2008 8:09 pm (PDT)

�SELAMAT MENDONGENG�


Selamat
����������� Selama
����������������������� Selam
����������������������������������� Sela
����������������������������������������������� Sel
����������������������������������������������������������� Se
����������������������������������������������������������������������� S
Salam
Riz-Q

14.

Develop Your Talent, Kembangkan Bakatmu

Posted by: "Wahyudi" wahyudi@cei.com.sg

Mon Jul 28, 2008 9:46 pm (PDT)

Jam menunjukkan pukul 09.30 pagi, suasana Batam pagi ini mendung.
Gerimis rintik-rintik mulai turun. Pagi ini aku akan mengikuti seminar
yang diselenggarakan oleh FLP Ranting Batamindo di Community Center
Kawasan Industri Batamindo. Tema seminar yang akan saya ikuti ini adalah
"Develop Your Talent" yang akan dibawakan oleh Bp. Arif Rahman Hakim
seorang Motivator & Self Development Trainer yang juga HRD Manager PT
UNISEM Batam.
Saya mendapatkan informasi training in dari Mbak Hani salah
seorang pengurus FLP Batamindo saat saya mendaftarkan diri menjadi anggota
FLP Batamindo tanggal 25 July kemarin. Akhirnya keinginanku untuk menjadi
anggota organisasi penulis Forum Lingkar Pena itu terkabul setelah sekian
lama tertunda-tunda karena berbagai alasan.
Kupacu Kiranaku dengan kecepatan sedang, setelah kuberikan salam
dan cium sayang untuk istri dan anak-anakku tercinta. Kiranaku meluncur
ditengah gerimis rintik-rintik yang membasahi jalanan Batam yang membuat
aspal menjadi licin. Ditengah suasana pagi yang redup danau Mukakuning
yang jernih dikelilingi pepohonan menghijau yang baru saja kulewati
terlihat semakin indah dalam belaian dingin yang menyelimuti, padahal
biasanya udara Batam panas menyengat.
Jam 10 tepat Seminar dimulai dengan bacaan Basmalah. Peserta yang
hadir baru sedikit dan didominasi oleh peserta akhwat sedang yang ikhwan
hanya ada lima orang termasuk saya. Tapi peserta semakin lama semakin
banyak karena mereka datang terlambat mungkin disebabkan oleh gerimis.
Dari seminar yang dibawakan oleh Pak Arif ada beberapa hal yang
bisa aku rangkumkan disini. Definisi talent atau gifted adalah kemampuan
alami yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu dengan jauh lebih
baik dibandingkan dengan orang lain. Talenta atau bakat juga bisa menjadi
asset atau modal yang diberikan Alloh kepada manusia untuk dapat
berkembang dalam hidupnya. Banyak orang menjadi sukses dan berhasil dalam
hidupnya karena bakat yang dimilikinya.
Bakat atau talenta yang merupakan karunia Alloh pada hambanya
adalah potensi keunggulan yang hanya akan muncul jika dikembangkan. Oleh
karena itu seseorang perlu mengetahui potensi keunggulan yang dimilikinya.
Untuk mengetahui potensi diri bisa dilakukan dengan cara-cara berikut :
1. Buat daftar aktifitas atau kegiatan yang membuat anda senang dalam
melakukannya, misalnya bermain musik, menulis, olahraga, membuat
kerajinan, membuat program.
a. Anda merasa tidak terpaksa dalam melakukannya.
b. Anda merasa mendapatkan kesempatan untuk mengekspresikan
kemampuan anda dibidang yang sedang anda lakukan.
2. Buat pencapaian-pencapaian yang sudah pernah diraih dari daftar yang
dibuat di atas. Lakukan analisa dan lihat posisi pencapaian tersebut ;
a. apakah ada kecenderungan meningkat dari satu pencapaian ke
pencapaian berikutnya?
b. Aktifitas mana yang lebih sering meraih pencapaian yang
menonjol?
c. Dibandingkan pencapaian yang diraih orang lain, apakah
pencapaian anda mengungguli pencapaian yang diraih orang lain?
3. Minta pendapat kepada orang lain tentang pencapaian yang anda raih
dari aktifitas yang anda senangi tersebut
a. Bisa ditanya secara langsung
b. Mendengar komentar tentang pencapaian anda dari orang lain.
4. Mengikuti kompetisi adalah salah satu jalan yang bisa dilakukan untuk
mengetahui pencapaian anda dibandingkan pencapaian orang lain.

Untuk dapat berkembang, talenta atau bakat membutuhkan usaha dan kondisi
yang sesuai. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan bakat
adalah :
1. Berlatih. Lakukan latiha yang teratur dan terstruktur.
2. Perluas wawasan tentang bidang yang menjadi bakat. Seperti melalui buku
bacaan dan forum komunikasi.
3. Lakukan expossure yaitu upaya untuk menampilkan bakat dihadapan publik
atau orang lain. Seperti ikut turnamen dan lomba-lomba atau
mengirimkan tulisan-tulisan atau karya ke media komunikasi.
4. Evaluasi kembali pencapaian dalam bidang yang digeluti. Identifikasi
ruang-ruang perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatakan
pencapaian.
5. Tindak lanjuti hasil evaluasi dengan melakukan tindakan perbaikan.

Manfaat yang dapat diperoleh dari talenta atau bakat yang
berkembang adalah kesuksesan yang bisa diraih dibidang yang anda geluti
dan dampaknya tidak hanya non materiil, talenta atau bakat bisa memberikan
keberhasilan dalam hal materiil.
Tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan bakat ini adalah
masalah waktu. Waktu sering menjadi tantangan apalagi bagi orang-orang
yang bekerja. Kesibukan dalam melakukan pekerjaan bisa menyebabkan
seseorang tidak sempat mengembangkan bakatnya. Diperlukan mangement waktu
yang baik untuk mengatasinya.
Tantangan yang lain adalah masalah keuangan sering menjadi kendala
untuk mengembangkan bakat. Namun hal itu bisa diatasi dengan cara mencari
sponsor atau bergabung dengan klub-klub yang memiliki penyandang dana.
Ketersediaan fasilitas merupakan hal penting bagi pengembangan
bakat. Keterbatasan fasilitas bisa menghambat pengembangan bakat. Hal ini
bisa diatasi dengan melakukan sinergi dengan orang lain yang mempunyai
bakat yang sama dengan cara membentuk komunitas atau organisasi sehingga
memungkinkan untuk mengupayakan fasilitas yang diperlukan. Tantangan lain
yang dihadapi adalah lingkungan yang tidak kondusif. Hal ini bisa diatasi
dengan memilih pindah ke lingkungan yang lebih kondusif adalah pilihan
yang baik.
Talenta atau bakat adalah rahmat Alloh yang harus disyukuri.
Bentuk rasa syukur ini dapat berupa mengembangkan talenta tersebut dan
menggunakannya untuk kemanfaatan bagi kemanusiaan. Jauhkan diri dari rasa
sombong dan takabur atas bakat yang dimiliki.
Thank's & Rgds,

Wahyudi (www.wahyudi-batam.blogspot.com)
15.

(Inspirasi) Sebuah Proses Bernama Evolusi

Posted by: "Jenny Jusuf" j3nnyjusuf@yahoo.com   j3nnyjusuf

Mon Jul 28, 2008 9:56 pm (PDT)



ROCK Your Life! - Jenny Jusuf - http://jennyjusuf.blogspot.comSaya punya dua benda favorit yang tidak boleh absen dari kamar, supaya kapanpun saya butuh bisa langsung disambar dan digunakan: jaket hitam yang enak dipakai dan botol minum plastik berwarna pink yang pasaran jaya.

Si jaket sudah menghuni lemari saya sejak lulus SMU (that was, like 7 years ago) dan sudah ngatung dengan canggihnya di seputar perut. Yang masih layak dilihat cuma bagian lengannya. ;-)

Si Pinkie baru jadi teman setia saya selama setahun. Cuma, ya itu, karena saya termasuk spesies perempuan sradak-sruduk, botol minum itu sudah berkali-kali kebanting dan tutupnya mulai retak.

Beli baru?

Bukan itu soalnya. Masalahnya, saya terlanjur jatuh cinta dengan benda-benda itu. Sahabat-sahabat lama yang nyaman dipakai dan sudah terlalu akrab dengan saya, karena selalu dibawa kemana-mana. Kadang, saya merasa kurang lengkap kalau pergi tanpa jaket itu, atau tanpa menenteng si Pinkie. Padahal mah, dibawa juga belum tentu dipakai, dan yang lebih sering menghabiskan air di botol pink itu malah teman-teman saya.

Anyway, saya memutuskan untuk �bertahan�... sampai Jum�at kemarin, ketika saya menyempatkan diri untuk berkaca setelah mengenakan si jaket, dan mendadak sadar bahwa senyaman-nyamannya benda itu melekat di badan, penampilan saya jadi aneh dengan jaket yang ngatung seperut, terlalu pas-badan dan siku yang kesempitan.

Oh, well...

Saya melangkah dengan PD ke warung nasi dan memesan seporsi nasi rames. Ketika meletakkan botol minum di meja untuk membuka dompet, baru saya ngeh bahwa si Pinkie sudah basah. Air di dalamnya merembes gara-gara retakan yang makin panjang.

Saya hanya cengar-cengir. Ya sudahlah, benda-benda itu memang sudah waktunya masuk museum (atau dibuang? Hihihi). Bahasa kerennya mah: expired. Ngindonesianya: Kadaluarsa. Percuma dipertahankan, karena akhirnya malah akan merepotkan. Nyaman, tapi sudah tidak pas lagi untuk dipakai.

Sepanjang perjalanan ke kantor, saya merenung *tsah*. Meski menyimpan barang yang sudah terlalu tua itu tidak baik (dan cenderung menimbulkan kesan pelit, hahaha), entah kenapa saya masih tetap melestarikan kebiasaan itu. Adik saya malah sering mengomentari isi lemari saya yang sebagian terdiri dari baju-baju jaman penjajahan Belanda: �Baju kayak gitu dibuang aja kenapa sih?!�, yang selalu saya tangkis, �Enak aja. Nyaman dipake, tauuu.�

Yup, karena nyaman, saya mempertahankan barang-barang yang seharusnya sudah lama dibuang. Meskipun koleksi barang-barang baru terus bertambah, saya kekeuh melestarikan benda-benda usang, sampai lemari saya tidak cukup lagi untuk menampung semuanya, dan saya harus meluangkan waktu untuk membongkar dan memilah � mana yang masih layak disimpan, mana yang harus disalurkan kepada yang lebih membutuhkan... atau dibakar sekalian. ;-D

Kemarin, seorang teman yang tinggal di Amerika mengirim sebuah pesan pendek, �Handphone apa yang lagi ngetop di Indonesia?�

Saya menjawab, �Nggak tahu, sudah nggak pernah ngikutin.�

Beberapa tahun lalu, saya rajin mengupdate diri dengan informasi tentang handphone terbaru yang beredar di pasaran; mulai dari fitur, ukuran, harga, sampai dimana membelinya. Tidak jarang, karena terlanjur jatuh cinta dengan handphone tipe tertentu, saya meracuni teman-teman saya untuk membelinya juga, meski mereka tidak memerlukan fitur-fitur di dalamnya (memangnya saya butuh? Nggak juga, cuma suka aja ;-D). Tapi, seiring bertambahnya umur dan menyurutnya keinginan narsis untuk mengabadikan diri dalam foto berbagai gaya secara berlebihan dan mengoleksi lagu-lagu keren, saya jadi malas mengikuti perkembangan handphone. Saya memilih menabung untuk membeli laptop (dan setelah itu mengisinya dengan foto-foto narsis dalam berbagai gaya dan lagu-lagu keren, HAHAHA).

Namun, lepas dari berbagai alasan yang saya kemukakan, �Sudah nggak minat ngikutin tren HP�, �Pengen nabung untuk sesuatu yang lebih berguna�, �Bosan�, dan lainnya, penyebab sesungguhnya saya menyetop kebiasaan itu (dan membuang benda-benda kesayangan) cuma satu: memang sudah saatnya. Masa �kadaluarsa� itu sudah tiba. Memaksakan diri untuk tetap bertahan malah akan membebani dan merepotkan saya.

Itu baru masalah barang kesayangan dan kebiasaan. Hal yang sama, sadar-tidak sadar ternyata sering juga terbawa selama saya meniti perjalanan panjang bernama Kehidupan. Entah berapa kali saya mencoba bertahan dengan berbagai prinsip, nilai, falsafah, atau apapun-itu-labelnya; mengadaptasinya dalam hidup sehari-hari tanpa sadar bahwa kehidupan itu sendiri adalah sebuah evolusi.

Saya menganggap prinsip, nilai dan falsafah tersebut sebagai �kebenaran mutlak� karena itulah yang sudah saya genggam bertahun-tahun. Bahkan, tidak jarang saya menganggap mereka yang berseberangan dengan saya sebagai pihak yang �salah� � semata-mata karena apa yang mereka percayai tidak sejalan dengan saya. Akhirnya, ketika saya menasehati/berusaha meyakinkan seseorang untuk menerima apa yang saya anggap benar (dengan mengatasnamakan kebaikan orang yang bersangkutan), sesungguhnya itu hanyalah upaya untuk mengonfirmasi apa yang bersarang di benak saya sekian waktu lamanya; bahwa saya masih benar, bahwa saya masih bisa menggenggam prinsip tersebut, bahwa saya masih dapat mempercayainya.

Dan, ya, saya pernah (berkali-kali, malah) berusaha mengotbahi orang lain dengan harapan orang yang bersangkutan akan sadar, berubah, mengikuti jejak saya, dan menjadi bahagia... hanya karena saya merasa bahagia dengan apa yang saya jalani saat itu.

;-)

Padahal, kehidupan adalah sesuatu yang dinamis dan selalu mengalami perubahan. The most certain thing in this world is change. Apa yang dianggap mutlak, pasti dan absolut bertahun-tahun lalu barangkali kini sudah dianggap basi. Apa yang digilai, dianut mayoritas orang dan dijadikan konsep ideal massa saat ini, bisa tidak laku lagi 10 tahun mendatang. Apa yang dianggap tren terkini bisa menjadi usang dalam hitungan waktu, dan apa yang disebut �nggak banget� sangat mungkin berubah menjadi �gue banget�.

Padahal, apa yang cocok buat saya belum tentu cocok untuk orang lain.

Padahal, apa yang membuat saya bahagia belum tentu bisa membuat orang lain bahagia.

Padahal, �kebenaran� itu sendiri sangatlah relatif, ya nggak, sih? ;-)

*Uhmmm... meskipun memang ada hal-hal yang sudah dijadikan �kebenaran� atau �konsep ideal� sebagai hasil konstruksi dari apa yang dianggap �sah�, �absolut� dan �pasti� oleh kebanyakan orang. ;-)*

Intinya, lepas dari apapun yang diyakini sebagai kebenaran mutlak, saya percaya bahwa kebenaran sejati hanya bisa diperoleh dari kehidupan yang terus berevolusi. Dari pengalaman-pengalaman otentik yang mendekatkan setiap orang pada realitas dirinya yang sejati. Kenapa relatif? Karena proses evolusi setiap orang tidak sama; layaknya proses tumbuh-kembang manusia secara fisik (ada anak yang umur setahun sudah bisa berlari, ada yang baru belajar berjalan. Ada yang sudah pandai cuap-cuap ketika berusia 2 tahun, ada yang baru belajar bicara, dan sebagainya), atau seperti faktor penyebab kebahagiaan yang sangat beragam. Nggak usah jauh-jauh ngomong bahagia, dari hal-hal terkecil yang biasa ditemui dalam hidup sehari-hari saja, banyak contoh kasus yang bisa dijadikan analogi.

Dulu saya tidak suka kopi, tapi sekarang ada saat-saat tertentu dimana saya sangat membutuhkan kopi (kheuseusnya ketika sedang begadang mengejar deadline, atau sedang ingin ngopi bergaya di kedai kapitalis *hai, Jeung*). Dulu, saya tergila-gila dengan kemeja-pas-badan dan celana panjang hitam, sekarang saya memilih untuk mengenakan t-shirt dan jeans kemana-mana. Waktu SD, saya selalu bertengkar dengan semua-anak-laki-laki-yang-cukup-apes-untuk-dipasangkan-semeja-dengan-saya, tapi sekarang saya menyukai pria-pria tampan bertubuh tinggi, berwajah indo, smart, berselera humor... *ini apaan sih?! Hahaha!*... dan selalu adu pendapat dengan teman saya yang menyukai cowok-cowok bertampang Asia nan eksotis dan berkepribadian lembut (LEMBUT, ya, bukan melambai). ;-D

Yang paling kentara secara fisik: dulu saya jerawatan parah, tidak sembuh-sembuh meski sudah mencoba berbagai produk, tapi sekarang yang tersisa hanya bekas-bekasnya � tanpa pengobatan. Menurut seorang teman yang juga ahli dermatologi, hal itu biasa terjadi. Penyebabnya adalah ketidakstabilan hormon yang akan reda dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.

Dan masih banyak lagi perubahan yang bisa saya sebutkan sebagai contoh bahwa saya terus berproses bersama kehidupan.

Sederhana saja. Saya sedang berevolusi.

Perubahan. The most certain thing in the world.

Relativitas. Selama ada sesuatu yang disebut kebenaran sejati, akan ada relativitas dimana-mana.

Dan suka tidak suka, cepat atau lambat, kita akan berhadapan dengan momen dimana kita harus memilih: melepaskan apa yang selama ini kita genggam, atau terus menyimpannya sampai berkarat. Tidak mempertahankan apa yang sudah usang, atau memeluknya sampai mati. Meninggalkan sofa empuk untuk meneruskan perjalanan, atau bergelung dan menutupi wajah dengan selimut. Ikut berevolusi bersama kehidupan, atau tinggal dalam kondisi yang sama selamanya.

Siapkah kita, jika suatu saat kita berhadapan dengan realitas bahwa apa yang selama ini kita pegang erat-erat telah berubah menjadi �kebenaran usang� yang tak lagi beriringan dengan proses evolusi kehidupan?

Siapkah kita, jika dihadapkan dengan momen dimana kita diharuskan untuk memilih, meski kita tak ingin menetapkan satu di antara dua (atau tiga, bahkan empat)?

Siapkah kita, jika �tanggal kadaluarsa� itu tiba?

Apa yang akan kita lakukan?

Saya? Saya hanya punya satu harapan, sederhana saja: semoga hati ini bisa semakin diperluas untuk terus beradaptasi dengan setiap proses evolusi kehidupan, apapun wujud dan caranya.

Jika tiba saatnya saya harus melonggarkan jari untuk melepas, biarlah hal itu terjadi dengan natural, sebagaimana mestinya, karena memang sudah saatnya. Jika tiba waktunya untuk berubah, biarlah saya melepas semua yang selama ini saya jalani dengan lapang dada; nyaman tidak nyaman, suka tidak suka. Ketika tiba saatnya berhadapan dengan realitas dari kehidupan yang senantiasa bergerak dinamis ini, biarlah saya memiliki kebesaran jiwa untuk menerimanya... dan bergerak bersamanya.

Ya, semoga saya bisa. :-)

16.

UNDANGAN SEMINAR DAN LOKA KARYA NASIONAL Peningkatan Kualitas Guru

Posted by: "apenulis" apenulis@yahoo.com   apenulis

Tue Jul 29, 2008 12:39 am (PDT)

diambil dr: www.istpi.wordpress.com
SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL

"Peningkatan
Kualitas Guru sbg Dream Team Menuju Sekolah Sebagai Syurga bagi Siswa"
(HEAVEN SCHOOL)

LATAR BELAKANG

Tahun Ajaran baru telah datang, melahirkan harapan baru
pendidikan yang lebih baik.
Tantangan pendidikan ke depan semakin komplek mulai dari Sistem
Kurikulum, mutu
Pengajar / Guru, Standarisasi Sarana Prasarana Sekolah, Tuntutan
Akreditasi,
Kesejahteraan Guru, dan Sertifikasi Guru dalam Jabatan.

Ragam tantangan ini mengharuskan Guru dan Sekolah menyiapakan desain
strategis agar
sekolah tetap mampu menyongsong dan menghadirkan tantangan ini sebagai
peluang.

Tidak boleh ada siswa merasa jemu belajar di sekolah, tidak boleh
pembelajaran hanya
mengandalkan ceramah, dan tidak boleh pembelajaran mengasingkan diri dari
teknologi.

Seminar dan Loka Karya ini bermaksud memberi keilmuan agar Guru dan
Sekolah siap, serta
berhasil mewujudkan Sekolah sebagai syurga (HEAVEN SCHOOL), dengan
mengintegrasikan antara Strategi Pembelajaran – Media Pembelajaran dalam
Pusat Sumber Belajar dan Teknologi Belajar yang sudah makin canggih.
Hasil akhirnya,
siswa akan merasa nyaman
dan kecanduan sekolah! Guru akan selalu bersemangat
menjadi fasilitator pembelajaran dan Sekolah akan menjadi Tempat
istimewa yang
selalu dirindukan (bukan sekedar tempat formal bertemunya Siswa dengan
Guru).

PEMBICARA :
SUTIYOSO
Visi Pendidikan Indonesia,Mewujudkan Indonesia Sebagai
Syurga Pendidikan

HERNOWO
Praktisi & Penulis Buku-Buku Pendidikan)
Menjadi Guru yang Mempesona
Amunisi Mewujudkan Sekolah
Sebagai Syurga

USMAN K.S (Metro TV)
Televisi Sebagai Kotak Ajaib
dalam Pembelajaran

PUSTEKOM DEPDIKNAS
Sentuhan Teknologi Belajar di Syurga Pembelajaran
"Komputer dan Internet sebagai Teknologi Belajar"

KETUA UMUM ISTPI
Pusat Sumber Belajar sebagai Heaven School Center
"Pendesainan PSB Yang Heavenable Bagi Pembelajaran"

ASESOR SERTIFIKASI GURU UNESA
Inovasi Pengembangan Teknologi Belajar Mengajar di Syurga Pembelajaran
(Materi Loka Karya)


WAKTU & TEMPAT :

Convention Hall TELKOM Divre V Surabaya

Pukul : 08.00 – 16.00

INVESTASI PESERTA :
Guru / Mahasiswa : Rp. 100.000,-
Masyarakat Umum : Rp. 150.000,-

FASILITAS PESERTA :
Sertifikat, Tas Eksklusif, Seminar
Kit, Makalah, Makan Siang,
Keanggotaan EDU Community (Baca Hal EDU Community)
DOOR PRIZE

PENDAFTARAN :
Sekretariat ISTPI Gedung O4 TP FIP Universitas Negeri Surabaya
Kampus Lidah Wetan Surabaya
Cp: Sdr Abror Telp: 031-77963802 / 085854372133
(Karena Tempat Terbatas, Harap Mendaftar Lebih dulu via Telp)
Transfer Investasi: Bank Bukopin Syariah Cabang Surabaya
No Rek. 7703007049 an. M.Nur Kamila Amrullah
Formulir & Bukti Transfer
Harap di Faks Ke: 031-5324709

Permintaan Undangan, Kirim email
ke: istpi@yahoo.com

PENYELENGGARA :
IKATAN SARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA
BEKERJASAMA DENGAN
PROGRAM KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNESA
PUSAT TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DEPDIKNAS

PENDUKUNG
ACARA :
TELKOM INDONESIA
(Divre V Surabaya)
Metro TV, Media Indonesia,
Seputar Indonesia
MITRA YATIM MANDIRI Aqiqah dan Catering
SOSRO
FRANS BAKERY

17.

(Inspirasi) Sebuah Proses Bernama Evolusi - Revisi

Posted by: "Jenny Jusuf" j3nnyjusuf@yahoo.com   j3nnyjusuf

Tue Jul 29, 2008 1:32 am (PDT)

Saya punya dua benda favorit yang tidak boleh absen
dari kamar, supaya kapanpun saya butuh bisa langsung disambar dan
digunakan: jaket hitam yang enak dipakai dan botol minum plastik
berwarna pink yang pasaran jaya.

Si jaket sudah menghuni lemari saya sejak lulus SMU (that was, like 7 years ago) dan sudah ngatung dengan canggihnya di seputar perut. Yang masih layak dilihat cuma bagian lengannya. ;-)
Si Pinkie baru jadi teman setia saya selama setahun. Cuma, ya itu, karena saya termasuk spesies perempuan sradak-sruduk, botol minum itu sudah berkali-kali kebanting dan tutupnya mulai retak.
Beli baru?
Bukan
itu soalnya. Masalahnya, saya terlanjur jatuh cinta dengan benda-benda
itu. Sahabat-sahabat lama yang nyaman dipakai dan sudah terlalu akrab
dengan saya, karena selalu dibawa kemana-mana. Kadang, saya merasa
kurang lengkap kalau pergi tanpa jaket itu, atau tanpa menenteng si
Pinkie. Padahal mah, dibawa juga belum tentu dipakai, dan yang lebih sering menghabiskan air di botol pink itu malah teman-teman saya.
Anyway,
saya memutuskan untuk �bertahan�... sampai Jum�at kemarin, ketika saya
menyempatkan diri untuk berkaca setelah mengenakan si jaket, dan
mendadak sadar bahwa senyaman-nyamannya benda itu melekat di badan,
penampilan saya jadi aneh dengan jaket yang ngatung seperut, terlalu pas-badan dan siku yang kesempitan.
Oh, well...
Saya
melangkah dengan PD ke warung nasi dan memesan seporsi nasi rames.
Ketika meletakkan botol minum di meja untuk membuka dompet, baru saya ngeh bahwa si Pinkie sudah basah. Air di dalamnya merembes gara-gara retakan yang makin panjang.
Saya
hanya cengar-cengir. Ya sudahlah, benda-benda itu memang sudah waktunya
masuk museum (atau dibuang? Hihihi). Bahasa kerennya mah: expired. Ngindonesianya: Kadaluarsa. Percuma dipertahankan, karena akhirnya malah akan merepotkan. Nyaman, tapi sudah tidak pas lagi untuk dipakai.
Sepanjang
perjalanan ke kantor, saya merenung *tsah*. Meski menyimpan barang yang
sudah terlalu tua itu tidak baik (dan cenderung menimbulkan kesan
pelit, hahaha), entah kenapa saya masih tetap melestarikan kebiasaan
itu. Adik saya malah sering mengomentari isi lemari saya yang sebagian
terdiri dari baju-baju jaman penjajahan Belanda: �Baju kayak gitu
dibuang aja kenapa sih?!�, yang selalu saya tangkis, �Enak aja. Nyaman
dipake, tauuu.�
Yup,
karena nyaman, saya mempertahankan barang-barang yang seharusnya sudah
lama dibuang. Meskipun koleksi barang-barang baru terus bertambah, saya
kekeuh melestarikan benda-benda usang, sampai lemari saya tidak
cukup lagi untuk menampung semuanya, dan saya harus meluangkan waktu
untuk membongkar dan memilah � mana yang masih layak disimpan, mana
yang harus disalurkan kepada yang lebih membutuhkan... atau dibakar
sekalian. ;-D
Kemarin, seorang teman yang tinggal di Amerika mengirim sebuah pesan pendek, �Handphone apa yang lagi ngetop di Indonesia?�
Saya menjawab, �Nggak tahu, sudah nggak pernah ngikutin.�
Beberapa tahun lalu, saya rajin mengupdate diri dengan informasi tentang handphone
terbaru yang beredar di pasaran; mulai dari fitur, ukuran, harga,
sampai dimana membelinya. Tidak jarang, karena terlanjur jatuh cinta
dengan handphone tipe tertentu, saya meracuni teman-teman saya
untuk membelinya juga, meski mereka tidak memerlukan fitur-fitur di
dalamnya (memangnya saya butuh? Nggak juga, cuma suka aja ;-D).
Tapi, seiring bertambahnya umur dan menyurutnya keinginan narsis untuk
mengabadikan diri dalam foto berbagai gaya secara berlebihan dan
mengoleksi lagu-lagu keren, saya jadi malas mengikuti perkembangan handphone. Saya memilih menabung untuk membeli laptop (dan setelah itu mengisinya dengan foto-foto narsis dalam berbagai gaya dan lagu-lagu keren, HAHAHA).
Namun,
lepas dari berbagai alasan yang saya kemukakan, �Sudah nggak minat
ngikutin tren HP�, �Pengen nabung untuk sesuatu yang lebih berguna�,
�Bosan�, dan lainnya, penyebab sesungguhnya saya menyetop kebiasaan itu
(dan membuang benda-benda kesayangan) cuma satu: memang sudah saatnya.
Masa �kadaluarsa� itu sudah tiba. Memaksakan diri untuk tetap bertahan
malah akan membebani dan merepotkan saya.
Itu
baru masalah barang kesayangan dan kebiasaan. Hal yang sama,
sadar-tidak sadar ternyata sering juga terbawa selama saya meniti
perjalanan panjang bernama Kehidupan. Entah berapa kali saya mencoba
bertahan dengan berbagai prinsip, nilai, falsafah, atau
apapun-itu-labelnya; mengadaptasinya dalam hidup sehari-hari tanpa
sadar bahwa kehidupan itu sendiri adalah sebuah evolusi.
Saya
menganggap prinsip, nilai dan falsafah tersebut sebagai �kebenaran
mutlak� karena itulah yang sudah saya genggam bertahun-tahun. Bahkan,
tidak jarang saya menganggap mereka yang berseberangan dengan saya
sebagai pihak yang �salah� � semata-mata karena apa yang mereka
percayai tidak sejalan dengan saya. Akhirnya, ketika saya
menasehati/berusaha meyakinkan seseorang untuk menerima apa yang saya
anggap benar (dengan mengatasnamakan kebaikan orang yang bersangkutan),
sesungguhnya itu hanyalah upaya untuk mengonfirmasi apa yang bersarang
di benak saya sekian waktu lamanya; bahwa saya masih benar, bahwa saya
masih bisa menggenggam prinsip tersebut, bahwa saya masih dapat
mempercayainya.
Dan,
ya, saya pernah (berkali-kali, malah) berusaha mengotbahi orang lain
dengan harapan orang yang bersangkutan akan sadar, berubah, mengikuti
jejak saya, dan menjadi bahagia... hanya karena saya merasa bahagia
dengan apa yang saya jalani saat itu.
;-)
Padahal, kehidupan adalah sesuatu yang dinamis dan selalu mengalami perubahan. The most certain thing in this world is change.
Apa yang dianggap mutlak, pasti dan absolut bertahun-tahun lalu
barangkali kini sudah dianggap basi. Apa yang digilai, dianut mayoritas
orang dan dijadikan konsep ideal massa saat ini, bisa tidak laku lagi
10 tahun mendatang. Apa yang dianggap tren terkini bisa menjadi usang
dalam hitungan waktu, dan apa yang disebut �nggak banget� sangat
mungkin berubah menjadi �gue banget�.
Padahal, apa yang cocok buat saya belum tentu cocok untuk orang lain.
Padahal, apa yang membuat saya bahagia belum tentu bisa membuat orang lain bahagia.
Padahal, �kebenaran� itu sendiri sangatlah relatif, ya nggak, sih? ;-)
Intinya,
lepas dari apapun yang diyakini sebagai kebenaran mutlak, saya percaya
bahwa kebenaran sejati hanya bisa diperoleh dari kehidupan yang terus
berevolusi. Dari pengalaman-pengalaman otentik yang mendekatkan setiap
orang pada realitas dirinya yang sejati. Kenapa relatif? Karena proses
evolusi setiap orang tidak sama; layaknya proses tumbuh-kembang manusia
secara fisik (ada anak yang umur setahun sudah bisa berlari, ada yang
baru belajar berjalan. Ada yang sudah pandai cuap-cuap ketika berusia 2
tahun, ada yang baru belajar bicara, dan sebagainya), atau seperti
faktor penyebab kebahagiaan yang sangat beragam. Nggak usah jauh-jauh
ngomong bahagia, dari hal-hal terkecil yang biasa ditemui dalam hidup
sehari-hari saja, banyak contoh kasus yang bisa dijadikan analogi.
Dulu saya tidak suka kopi, tapi sekarang ada saat-saat tertentu dimana saya sangat membutuhkan kopi (kheuseusnya ketika sedang begadang mengejar deadline, atau sedang ingin ngopi bergaya di kedai kapitalis). Dulu, saya tergila-gila dengan kemeja-pas-badan dan celana panjang hitam, sekarang saya memilih untuk mengenakan t-shirt dan jeans
kemana-mana. Waktu SD, saya selalu bertengkar dengan
semua-anak-laki-laki-yang-cukup-apes-untuk-dipasangkan-semeja-dengan-saya,
tapi sekarang saya menyukai pria-pria tampan bertubuh tinggi, berwajah
indo, smart, berselera humor... *ini apaan sih?! Hahaha!*...
dan selalu adu pendapat dengan teman saya yang menyukai cowok-cowok
bertampang Asia nan eksotis dan berkepribadian lembut (LEMBUT, ya,
bukan melambai).

;-D
Yang
paling kentara secara fisik: dulu saya jerawatan parah, tidak
sembuh-sembuh meski sudah mencoba berbagai produk, tapi sekarang yang
tersisa hanya bekas-bekasnya � tanpa pengobatan. Menurut seorang teman
yang juga ahli dermatologi, hal itu biasa terjadi. Penyebabnya adalah
ketidakstabilan hormon yang akan reda dengan sendirinya seiring
bertambahnya usia.
Dan masih banyak lagi perubahan yang bisa saya sebutkan sebagai contoh bahwa saya terus berproses bersama kehidupan.
Sederhana saja. Saya sedang berevolusi.
Perubahan. The most certain thing in the world.
Relativitas. Selama ada sesuatu yang disebut kebenaran sejati, akan ada relativitas dimana-mana.
Dan
suka tidak suka, cepat atau lambat, kita akan berhadapan dengan momen
dimana kita harus memilih: melepaskan apa yang selama ini kita genggam,
atau terus menyimpannya sampai berkarat. Tidak mempertahankan apa yang
sudah usang, atau memeluknya sampai mati. Meninggalkan sofa empuk untuk
meneruskan perjalanan, atau bergelung dan menutupi wajah dengan
selimut. Ikut berevolusi bersama kehidupan, atau tinggal dalam kondisi
yang sama selamanya.
Siapkah
kita, jika suatu saat kita berhadapan dengan realitas bahwa apa yang
selama ini kita pegang erat-erat telah berubah menjadi �kebenaran
usang� yang tak lagi beriringan dengan proses evolusi kehidupan?
Siapkah
kita, jika dihadapkan dengan momen dimana kita diharuskan untuk
memilih, meski kita tak ingin menetapkan satu di antara dua (atau tiga,
bahkan empat)?
Siapkah kita, jika �tanggal kadaluarsa� itu tiba?
Apa yang akan kita lakukan?
Saya?
Saya hanya punya satu harapan, sederhana saja: semoga hati ini bisa
semakin diperluas untuk terus beradaptasi dengan setiap proses evolusi
kehidupan, apapun wujud dan caranya.
Jika
tiba saatnya saya harus melonggarkan jari untuk melepas, biarlah hal
itu terjadi dengan natural, sebagaimana mestinya, karena memang sudah
saatnya. Jika tiba waktunya untuk berubah, biarlah saya melepas semua
yang selama ini saya jalani dengan lapang dada; nyaman tidak nyaman,
suka tidak suka. Ketika tiba saatnya berhadapan dengan realitas dari
kehidupan yang senantiasa bergerak dinamis ini, biarlah saya memiliki
kebesaran jiwa untuk menerimanya... dan bergerak bersamanya.
Ya, semoga saya bisa. :-)

ROCK Your Life! - Jenny Jusuf - http://jennyjusuf.blogspot.com

18.

(Curhat) Mengenang dengan Senyuman

Posted by: "Jenny Jusuf" j3nnyjusuf@yahoo.com   j3nnyjusuf

Tue Jul 29, 2008 1:35 am (PDT)

Rabu sore.
Jakarta Selatan entah-bagian-mana.
Lampu
lalu-lintas berganti dengan lambat, menyebabkan kemacetan panjang yang
melelahkan. Pengemudi taksi yang saya tumpangi (taksinya, bukan
orangnya ;-D) menginjak pedal rem dengan hati-hati, sementara saya
terbengong-bengong seperti orang dusun masuk kota melihat kepadatan
yang berpotensi menimbulkan gangguan jiwa itu.
Menyadari
perjalanan ini akan makan waktu lebih lama dari yang diperkirakan, saya
mengeluarkan biskuit dan air mineral untuk mengganjal perut. Sambil
mengunyah, saya berdoa supaya kemacetan ini tidak sampai membuat saya
terlambat menghadiri sebuah pertemuan penting. Saya tidak ingin
melampaui jam yang sudah ditentukan.
Ketika sedang konsentrasi membersihkan remah biskuit yang tercecer di jeans, saya terkejut karena si supir taksi mendadak tertawa heboh sambil bertepuk tangan.
Saya melongo.
Dugaan pertama, macet-edan-bego ini memang sungguhan berpotensi menimbulkan gangguan jiwa.
Sebelum sempat merumuskan asumsi kedua, saya mengetahui penyebab kegembiraan si supir.
Mengikuti
arah pandangnya, saya menemukan seorang pengemudi bus patas AC yang
sedang melambaikan tangan dengan bersemangat ke arah kami. Ia tersenyum
lebar sambil menunjuk-nunjuk taksi yang saya naiki.
Si
supir taksi mencondongkan tubuh, membuka jendela dan bertepuk tangan
lagi, gantian menunjuk-nunjuk patas merah yang dikendarai si supir bus,
kemudian mengacungkan jempol.
Saya
memandangi mereka bergantian, geli karena keduanya bertingkah seperti
anak kecil teman sepermainan yang sudah lama tidak bertemu.
Setelah jendela ditutup, saya bertanya spontan, �Memangnya kenal, Pak?�
*Dan langsung sadar: pertanyaan bodoh. Yyya iyyyalaaah, Jen. Hahaha!*
Si
supir taksi mengiyakan. �Dulu dia yang bawa taksi ini, Mbak. Nggak lama
habis saya diterima di sana, dia keluar, trus nggak pernah ketemu lagi.
Eh, tau-tau sekarang udah nyupirin bis AC.�
�Oh...�
Lampu lalu-lintas berganti. Nggak ngefek
sebetulnya, karena taksi saya hanya bisa maju beberapa milimeter
*hiperbola* saking padat (dan leletnya) kendaraan-kendaraan di depan
kami.
*By the way,
saya mau titip pesan untuk para pengemudi kendaraan di Jakarta tercinta
yang sering terjebak macet: kalau lampu sudah berganti hijau, mbok yaaao jangan santai jaya. Bolehlah ngapain aja selama lampu merah, tapi plis dong tetap alert terhadap pergantiannya. Dan coba ya, itu, jangan keasikan ngobrol dan baru maju setelah diklakson orang.*
Saya menoleh ke arah bus patas merah itu, ingin melihat pengemudinya lagi.
Dia
masih ada di sana. Menumpangkan dagu di atas kedua tangannya yang
terlipat di jendela. Tersenyum. Sepasang matanya tak lepas menatapi
taksi saya. Senyum itu membuat wajahnya berbinar dengan ekspresi yang
sulit diartikan, namun entah bagaimana, saya seperti melihat kedamaian
di sana. Secercah hangat yang tiba-tiba membuat saya merasa nyaman.
Untuk
sesaat, saya sangat ingin tahu apa yang ada dalam benaknya. Apa yang
membuatnya tersenyum seperti itu. Apa yang menyebabkan wajahnya
berbinar damai. Apa yang membuat lengkungan lembut itu betah
tersungging di sana.
Kenangan akan masa lalu? Pengalaman manis? Kesedihan? Atau sesuatu yang lucu?
Saya
memalingkan wajah, kembali menatap ke depan � ke deretan kendaraan yang� menyemut seolah tak ada habisnya. Lalu mata saya tertumbuk pada sebuah billboard raksasa bernuansa merah-kuning yang berdiri angkuh di sisi jalan.
PERUBAHAN ITU PERLU.
Itulah satu-satunya kalimat yang tertera di sana.
Selama
beberapa detik, saya hanya termangu menatapi tulisan itu. Lagi-lagi,
dengan cara yang ajaib, Sang Pencipta menunjukkan kebesaran-Nya.
Memberi satu lagi peneguhan dan kekuatan untuk hati kecil yang kerap
meragu ini. Menciptakan sinkronisitas untuk meyakinkan saya bahwa jalan
yang sedang saya tempuh adalah jalan yang benar � setidaknya untuk saat
ini. Mengalihkan fokus saya dari berbagai hal yang menyita perhatian
dan terkadang begitu menjemukan, untuk sekejap menyapa dan memberitahu
bahwa saya tak pernah sendirian dalam menapaki perjalanan panjang ini.
Lampu
lalu-lintas belum berganti. Mobil-mobil semakin menyemut, putus asa
sekaligus pasrah terhadap kemacetan Rabu sore yang menguras kesabaran.
Supir taksi saya tak kalah frustrasi. Ia menghela nafas panjang dan
mengangkat kedua tangannya, melipatnya dan menyandarkan kepalanya di
sana seolah ingin mengusir penat.
Saya merapatkan cardigan
untuk mengusir hawa dingin. Sebelum ikut merebahkan kepala di sandaran
jok taksi, sekali lagi saya menoleh, ingin mematri satu sinkronisitas
lagi yang singgah di hadapan saya sore itu.
Pengemudi bus itu masih ada di sana, dalam posisi yang sama. Dan dia masih tersenyum.
Saya menatapnya, lama. Perlahan, saya membisikkan sebait doa dari hati yang terdalam.
Apapun
yang terjadi di depan sana, apapun yang menunggu saya kelak, apapun
yang akan saya alami dalam perjalanan dan evolusi kehidupan yang terus
bergulir ini; sesal atau senang, gembira atau sedih, kebanggaan atau
kekecewaan, hanya satu harapan saya: semoga saya bisa senantiasa
mengenangnya dengan senyuman.
:-)

ROCK Your Life! - Jenny Jusuf - http://jennyjusuf.blogspot.com

Recent Activity
Visit Your Group
Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Learn to live

a full life with these

healthy living

groups on Yahoo!

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: