Selasa, 23 September 2008

[daarut-tauhiid] Enerlife: Shalat Yes, Korupsi Yes

Shalat Yes, Korupsi Yes

Oleh: Mochamad Yusuf*

Luar biasa malam 21 Ramadhan ini! Halaman masjid agung
Surabaya parkirnya penuh, sampai meluber keluar. Shalat jumat saja
tidak seperti ini, hanya kalah dengan shalat Ied. Apakah ini pertanda
baik ?

Tak terasa Ramadhan sudah menginjak 10 hari terakhir. Saya tak
menyadari sampai Ibu memberitahu hal ini, ketika pulang kantor
mampir ke rumah Ibu sabtu kemarin. Jadi saatnya berburu malam
Lailatul Qadar nih. Dan biasanya saya lakukan di masjid agung
Surabaya.

Sudah beberapa tahun ini saya melakukan itikaf di masjid agung.
Sebelumnya saya hanya lakukan di sekitar rumah. Namun sejak
mengikuti training shalat khusyuk pas saya datang di malam 'likuran'
(malam ganjil sepuluh hari terakhir: 21, 23, 25, 27, 29) beberapa
tahun lalu, saya akhirnya keterusan melakukannya di sana. Malam
'likuran' ini dalam beberapa hadits dikatakan kemungkinan besar
datangnya malam Lailatul Qadar. Saya hanya absen tahun lalu,
karena saya lumpuh total seluruh badan.

Berangkat dari rumah jam 00.45. Saya perkirakan tiba di sana jam
01.00. Nggak lama, karena memang nggak jauh, sekitar 5 km saja.

Namun alangkah terkejutnya saya, halaman parkir sudah penuh.
Saya memang membawa mobil. Tapi biasanya masih cukup kok,
karena parkirnya cukup luas. Masjid yang dibangun di atas tanah
sekitar 5 Ha ini, punya parkir mobil sekeliling masjid. Sedang parkir
motor hanya di sebelah sisi kanan masjid, dekat pintu masuk utama.
Akhirnya saya parkir di halaman luar.

Ketika saya masuk ke halaman dalam, saya lebih ternganga lagi.
Parkir motornya penuh. Mata memandang motor di mana-mana.
Hanya pohon-pohon saja yang menyaingi. Saya tak tahu parkiran
mobil, karena parkir mobil di belakang masjid, jadi tak terlihat. Tapi
pasti juga penuh karena saya tak bisa parkir di sana kan ?

Sambil terus menapak tangga, saya lihat banyak sekali jamaah yang
datang. Tua muda, laki-laki perempuan, ada yang datang sendiri,
berdua bahkan rombongan. Alhamdulillah, ucap saya dalam hati.
Saya beryukur karena kesadaran umat Islam berburu malam Lailatul
Qadar semakin tinggi. Berarti kesadaran beragama mulai
meningkat.

Saya jadi ingat waktu sekolah dasar dulu. Sering mau itikaf, masjid
terkunci. Harus bangunkan takmir dan menjelaskan keperluannya
dulu atau cari masjid lain yang membuka untuk itikaf. Bahkan
sampai dewasa punya 2 anak ini, saya masih harus putar-putar cari
masjid yang buka. Memang di masjid agung ini dari tahun ke tahun
semakin banyak yang melakukan itikaf. Tapi seingat saya tetaplah
tidaklah sepenuh ini.

Namun, dari hati paling dalam saya merasa miris. Ada apa ?

Saya teringat dengan posternya Zidan yang dibuat menyambut
Ramadhan tahun ini. Waktu itu Zidan minta bantuan membuat
poster karena ada pawai sekolah menyambut Ramadhan. Ada usulan
dari Zidan untuk membuat kalimat 'Marhaban Ya Ramadhan'.
Mamanya mengusulkan kalimat 'Mari kita tingkatkan iman dan
taqwa kita di bulan suci Ramadhan'.

Saya pikir-pikir. "Ah kuno Zidan, dari dulu ya begitu-begitu," kata
saya. Dari sejak saya sekolah SD kata-kata itu sering terdengar. Indah
didengar, indah pula ditempel atau digantung di dinding. Namun tak
bergaung dan tak bermakna. Juga terasa kosong.

"Kita harus jujur Zidan," kata saya. Memang biasanya kalau jujur
akan menyakitkan. Akhirnya saya temukan ide untuk membuat
kalimat. Saya buat 2 versi. Versi 1 kalimatnya berbunyi 'Nggak ada
artinya haji, kalau masih korupsi'. Dan 'Jangan shalat kalau masih
korupsi. Malu-maluin tahu', untuk versi 2.

Tentu saja Zidan dan mamanya protes. Zidan malah tanya korupsi itu
apa. Dia tak tahu kata korupsi. "Kayak demonya mahasiswa saja,"
kata mamanya.

Ya, ide itu seperti terlintas begitu saja. Mungkin karena saya prihatin
melihat kondisi masyarakat terakhir-terakhir ini. Banyak orang
penting; pejabat, anggota DPR, jaksa dan lainya terlibat korupsi.
Apakah mereka tidak tahu korupsi salah ? Tidak. Bahkan kebanyakan
mereka alim dari keluarga baik-baik, seperti Al Amin (ibunya yang
memiliki pondok pesantren sampai bersumpah bahwa tidak mungkin
anaknya melakukan hal itu). Atau berdedikasi dan berprestasi seperti
jaksa Urip. Atau aktivis Islam seperti M Iqbal dalam kasus suap liga
Inggris. Bahkan pejabat di Riau adalah pimpinan pondok pesantren
yang cukup besar di sana.

Apakah mereka nggak sholat ? Saya yakin iya. Bahkan saya yakin
mereka melakukan zakat dan haji. Mereka tentu saja fasih
berceramah tentang moral. M Iqbal dikenal sebagai orang yang
sederhana dan alim. Namun kenapa mereka melakukan korupsi itu ?

Karena mereka masih memisahkan antara agama dan kehidupan.
Agama menurut mereka hanyalah shalat, puasa, zakat atau haji. Di
luar itu itu bukan. Jadi shalat yes, korupsi yes.

Semangat menunaikan ibadah semakin tinggi dan terlihat. Yang
pakai jilbab semakin banyak (saya ingat waktu SMA, yang pakai
jilbab hanya 1 orang di kelas). Sekolah islam terpadu semakin
banyak. Nilai zakat dari tahun ke tahun semakin meningkat. Yang
naik haji semakin jauh indennya.

Namun kenapa korupsi makin subur ? Dari tahun ke tahun kita masih
memegang supremasi negara paling korup. Saya juga yakin
pelakunya ya kaum muslim, wong penduduk terbesar Indonesia
memang kaum muslim.

Inilah yang saya bikin miris. Islam hanya dianggap sebagai hanya
sekedar hubungan dengan Allah. Dengan manusia tidak ada urusan
dengan agama. Contoh lain kasus aktual di Pasuruan. Meski sudah 4
korban berjatuhan, bagi zakat tetap dijalankan. Di mana hati
nuraninya ? Ketika dihentikan oleh polisi, korbannya menjadi 21.
Kalau tidak dihentikan, saya yakin korbannya lebih banyak. Wong
yang bagi zakat tidak peduli kok, jalan terus bagi zakatnya.

Adakah yang salah di sini ?

Saya tak tahu di mana salahnya. Mungkin saja sekolahnya, tidak
menanamkan kejujuran sejak kecil. Sekolah hanya masih melihat
hasil, proses tidak dinilai. Jadinya nilai yang penting, meski harus
mencontek. Atau para ulamanya, yang terlalu asyik main politik, lupa
untuk selalu mengingatkan jamaahnya. Entahlah, saya tak tahu
jawaban yang benar.

Tapi yang jelas, saya tak akan mencari siapa-siapa yang salah. Saya
akan berubah dari diri sendiri. Saya harus lalukan mulai dari
lingkungan yang kecil, seperti keluarga saya. Poster itu kesempatan
bagi saya untuk mengajarkan ke Zidan tentang pentingnya kejujuran.
Saya juga jelaskan, Islam adalah aturan yang menyeluruh bagi
semua aspek kehidupan. Kita tidak boleh menjalankan aturan yang
kita sukai dan tidak melakukan yang tidak kita sukai. Suka atau tidak,
senang atau susah kalau sudah aturan agamanya seperti itu, ya harus
kita lakukan.

Di malam 21 Ramahan itu, sekali lagi saya termangu menatap
kerumunan jamaah masjid agung. Saya berdoa semoga jamaah itu
benar-benar menjalankan agama secara menyeluruh. Tidak sekedar
mencari malam lailatul Qadar, namun tidak peduli bahkan
merugikan kepentingan manusia lain. Amin.

~~~
Mochamad Yusuf, adalah seorang konsultan IT senior di sebuah
perusahaan web design.
Dia dapat ditemui di http://m.yusuf.web.id.

~~~
Anda bisa setuju atau tidak dengan artikel ini, silakan saja tuliskan
komentar anda di sini:
http://m.yusuf.web.id/v20/writing/index.php?act=detail&p_id=550
Dan anda masih bisa membaca artikel-artikel yang berisi
perenungan dan motivasi lainnya di:
http://m.yusuf.web.id/v20/enerlife

Terima kasih
M.Yusuf.web.id
----------------------------------------------------------
Barangsiapa perhatian utamanya adalah urusan dunia
maka ia menjadikan kemelaratan sebagai ketakutan yang membayang-bayanginya.
Dan barangsiapa perhatian utamanya urusan akhirat
maka terasa kekayaan jiwanya.
- [Ulama] -
----------------------------------------------------------

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
New business?

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Yahoo! Groups

Balance your life

by learning how to

make smart choices.

Real Food Group

Share recipes,

restaurant ratings

and favorite meals.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: