Selasa, 23 September 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2266

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
(Kelana)  IMPIAN SANG RUMI From: fiyan arjun
1b.
(chicken soup) IMPIAN SANG RUMI From: bujang kumbang
2a.
[catcil] Mudik, daku menantimu ;P From: ukhti hazimah
2b.
Re: [catcil] Mudik, daku menantimu ;P From: Nia Robiatun Jumiah
2c.
Re: [catcil] Mudik, daku menantimu ;P From: bujang kumbang
3a.
Bls: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Episode pengumpulan Cinta di 1000 From: bujang kumbang
4.
(Mimbar) Syukur Hamba From: M.Arif As Salman
5a.
(Mimbar) Kematian From: M.Arif As Salman
5b.
Re: (Mimbar) Kematian From: ukhti hazimah
6.
Pintu-pintu Kebaikan di Bulan Ramadhan From: M.Arif As Salman
7.
(Mimbar ) Berbekal Untuk Akhirat From: M.Arif As Salman
8a.
Re: (Catcil) Episode pengumpulan Cinta di 1000 Cinta From: ukhti hazimah
8b.
Re: (Catcil) Episode pengumpulan Cinta di 1000 Cinta From: Bu CaturCatriks
9a.
Re: (Ruang Baca) Keluarga Penderwick From: ukhti hazimah
9b.
Re: (Ruang Baca) Keluarga Penderwick From: ukhti hazimah
9c.
Re: (Ruang Baca) Keluarga Penderwick From: Rini Agus Hadiyono
10a.
Re: [Musik] Lentera Jiwa From: ukhti hazimah
11.
Ramadhan Ketiga dan Ibuku From: Sribudi Astuti
12a.
Re: Fwd: [Artikel] Andi F. Noya dan Comfort Zone From: Nursalam AR
13a.
Re: (Catcil) THR PERTAMA From: fil_ardy
14.
(reportase) secangkir teh, sepiring keripik singkong & kurnia effend From: Bu CaturCatriks
15.
(Teka) Aku Kangen Kalian From: sismanto
16.
Impian Besarku: Meng-EDAN-kan Penulis! From: Jonru
17.
(Catcil) Hal-hal yang Tidak Disukai Editor From: Rini Agus Hadiyono
18.
(Tulisan Kaki) Met Lebaran Semua From: asma_h_1999

Messages

1a.

(Kelana)  IMPIAN SANG RUMI

Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com   paman_sam2

Mon Sep 22, 2008 8:09 am (PDT)



IMPIAN SANG
RUMIFiyan Arjunhttp://sebuahrisalah.multiply. comid ym:paman_sam2

  "Engkau
adalah apa yang engkau pikirkan, saudaraku, selebihnya adalah tulang
dan serat. Jika engkau memikirkan bunga mawar, engkau adalah mawar
kebun, jika engkau pikir engkau adalah onak, engkau adalah bahan bakar
tungku." (Rumi)
    Benar
apa yang dikatakan oleh penyair Rumi yang saya tulis diatas. Apa yang
selama ini kita inginkan belum tentu sesuai harapan kita. Bila itu
sudah terjadi dan fatall akibatnya. Adalah suatu kekecewaan yang
diterima.    

Hal
ini mengingkatkan saya pada cerita yang di daur ulang oleh kawan saya.
Kawan saya itu menceritakan kisah kawannya itu—yang sudah menikah
tetapi belum menampaki tahun pertamanya dalam ikatan pernikahannya itu
kawannya itu sudah berpisah dengan orang yang pernah menjadi bagian
hidupnya. Bercerai. Mengharubiru sekali.  

 

Saya
yang mendengar cerita yang terlontar dari kawan saya pun ikut turut
prihatin dengan apa yang dialami kawannya itu. Terlebih kawannya itu
menikah hanya seumur jagung. Tak lama. Lalu kemudian pisah dengan
masing-masing membawa pendiriannya dan ego-egonya.  
  Ya,
kawan yang diceritai oleh kawan saya itu adalah seorang perempuan. Dulu
sebelumnya kawannya itu menikah ia menginginkan dan ingin memiliki
calon suami yang saling mengerti. Lelaki yang siap berkomitmen teguh.
Satu sama lain saling mengerti profesinya masing-masing yang
dimilikinya. Memang kawan yang diceritakan kawan saya itu juga seorang
perempuan pekerja. Workholing. Atau, disebut wanita berkarir.
Entah, mengapa hal itu terjadi saya juga tak mau mengambil kesimpulan
bahwa diantara salah satu dari mereka ada yang melakukan kesalahan.
Entah siapa yang salah saya tak perlu untuk menjudge diantara
mereka. Toh, saya hanya pendengar setia dari kawan saya itu kok. Jadi
saya tak pantas memberikan apriori untuk mereka. Karena hanya mereka
yang merasakan dan mengalaminya.  
  Namun
dari cerita yang saya panjang lebar—saya ketahui ternyata kawannya itu
dulu sebelum menikah ingin memilki calon suami yang pengertian. Bisa
mengerti profesinya sebagai perempuan aktif bekerja. Tapi disatu sisi
tak ada kecocokan satu sama lain. Cocok seperti pasang anak manusia
yang sehidup-semati. Layaknya Romeo and Juliet, Qais dan Laila yang
menjaga cinta kasih mereka sampai ajal memisahkan cintanya.    

Ternyata
hal tak semudah saya perkirakan. Seperti mudah membalikan tangan. Bahwa
begitu sulit menetukan pilihan bahwa dialah yang terbaik untuk kita
selamanya. Walau sebelumnya kita mengetahui siapa sesungguhnya diri
kita maupun orang yang kita cintai saat tali pernikahan sudah
mengikatnya. Satu sama lain topeng-topeng yang dipakai akan terbongkar.
Siapa sesungguhnya kita? Apakah orang yang selama ini kita impikan
adalah sesuai harapan? Atau, jangan-jangan kita salah memilih. Ibarat
beli kucing dalam karung.
    Entahlah,
namun peristiwa yang diceritakan—yang didaur ulang kawan saya itu
memberikan satu pelajaran hidup untuk saya. Pelajaran ketika nanti jika
saya membina hubungan lebih lanjut kepada lawan jenis saya. Siapakah
dia sesungguhnya? Apa mengerti dengan keadaan saya atau tidak? Itulah
yang saya perlukan jika nanti saya ingin menyempurnakan separuh
dien-Nya. Kalau tidak siap-siap seperti yang di alami oleh cerita kawan
saya itu. Oh, my God! Naudzumindzalik!  

  Ya,
itulah yang harus saya lakukan. Jika tidak seperti halnya dialami oleh
cerita kawan saya itu. Mencari calon sesuai keinginan tetapi disaat
sudah terikat menjadi sepasang suami istri terbongkar hal yang asli.
Cukuplah peristiwa yang diceritakan kawan saya itu menjadi pelajaran
untuk saya khususnya dan juga pengalaman hidup saya. Begitu
juga hikmah untuk saya jika  nanti isaya ngin benar-benar melanjutkan ke
jenjang lebih lanjut kepada orang yang saya titipkan cinta untuknya.
Inilah impiam sang Rumi itu.*(fy)
 
Ulujami, medio September 2008 Ketika
cinta itu mengalahkan segala daya. Dan terbetiklah tulisan ini ketika
di temani SALAH tembangnya—BAND COKLAT. Kalau begitu siapa yang salah?











1b.

(chicken soup) IMPIAN SANG RUMI

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Mon Sep 22, 2008 8:34 am (PDT)



IMPIAN SANG
RUMIFiyan Arjunhttp://sebuahrisala h.multiply. comid ym:paman_sam2

  “Engkau
adalah apa yang engkau pikirkan, saudaraku, selebihnya adalah tulang
dan serat. Jika engkau memikirkan bunga mawar, engkau adalah mawar
kebun, jika engkau pikir engkau adalah onak, engkau adalah bahan bakar
tungku.” (Rumi)
    Benar
apa yang dikatakan oleh penyair Rumi yang saya tulis diatas. Apa yang
selama ini kita inginkan belum tentu sesuai harapan kita. Bila itu
sudah terjadi dan fatallakibatnya. Adalah suatu kekecewaan yang
diterima.    

Hal
ini mengingkatkan saya pada cerita yang di daur ulang oleh kawan saya.
Kawan saya itu menceritakan kisah kawannya ituâ€"yang sudah menikah
tetapi belum menampaki tahun pertamanya dalam ikatan pernikahannya 
kawannya itu sudah berpisah dengan orang yang pernah menjadi bagian
hidupnya. Bercerai. Mengharubiru sekali.  

 

Saya
yang mendengar cerita yang terlontar dari kawan saya pun ikut turut
prihatin dengan apa yang dialami kawannya itu. Terlebih kawannya itu
menikah hanya seumur jagung. Tak lama. Lalu kemudian pisah dengan
masing-masing membawa pendiriannya dan ego-egonya.  
  Ya,
kawan yang diceritai oleh kawan saya itu adalah seorang perempuan. Dulu
sebelumnya kawannya itu menikah ia menginginkan dan ingin memiliki
calon suami yang saling mengerti. Lelaki yang siap berkomitmen teguh.
Satu sama lain saling mengerti profesinya masing-masing yang
dimilikinya. Memang kawan yang diceritakan kawan saya itu juga seorang
perempuan pekerja. Workholik. Atau, disebut wanita berkarir.
Entah, mengapa hal itu terjadi saya juga tak mau mengambil kesimpulan
bahwa diantara salah satu dari mereka ada yang melakukan kesalahan.
Entah siapa yang salah saya tak perlu untuk menjudge diantara
mereka. Toh, saya hanya pendengar setia dari kawan saya itu kok. Jadi
saya tak pantas memberikan apriori untuk mereka. Karena hanya mereka
yang merasakan dan mengalaminya.  
  Namun
dari cerita yang saya panjang lebarâ€"saya ketahui ternyata kawannya itu
dulu sebelum menikah ingin memilki calon suami yang pengertian. Bisa
mengerti profesinya sebagai perempuan aktif bekerja. Tapi disatu sisi
tak ada kecocokan satu sama lain. Halnya seperti sepasang anak manusia
yang sehidup-semati. Layaknya Romeo and Juliet, Qais dan Laila yang
menjaga cinta kasih mereka sampai ajal memisahkan cintanya.    

Ternyata
hal tak semudah saya perkirakan. Seperti mudah membalikan tangan. Bahwa
begitu sulit menetnukan pilihan bahwa dia-lah yang terbaik untuk kita
selamanya. Walau sebelumnya ida juga belum mengetahui siapa sesungguhnya diri
kita maupun orang yang kita cintai saat tali pernikahan sudah
mengikatnya. Satu sama lain topeng-topeng yang dipakai akan terbongkar.
Siapa sesungguhnya dia? Apakah orang yang selama ini kita impikan
adalah sesuai harapan? Atau, jangan-jangan kita salah memilih. Ibarat
beli kucing dalam karung.
    Entahlah,
namun peristiwa yang diceritakanâ€"yang didaur ulang  kembali oleh kawan saya itu
memberikan satu pelajaran hidup untuk saya. Pelajaran ketika nanti jika
saya membina hubungan lebih lanjut kepada lawan jenis saya. Saya ingin mengetahui siapa sesungguhnya dia?Apakah mengerti dengan keadaan saya atau tidak? Itulah
yang saya perlukan jika nanti saya ingin menyempurnakan separuh
dien-Nya. Kalau tidak, siap-siap seperti yang di alami oleh cerita kawan
saya itu. Oh, my God! Naudzumindzalik!  

  Ya,
itulah yang harus saya lakukan. Jika tidak seperti halnya dialami oleh
cerita kawan saya itu. Mencari calon sesuai keinginan tetapi disaat
sudah terikat menjadi sepasang suami istri terbongkar hal yang asli.
Cukuplah peristiwa yang diceritakan kawan saya itu menjadi pelajaran
untuk saya khususnya dan juga pengalaman hidup saya. Begitu
juga hikmah dibalik itu  agar saya natni iberhati-hati ijka nigin benar-benar melanjutkan ke
jenjang lebih lanjut. sSya harus mengetahui lebih lanjut kepada siapa saya harus menitipkan cinta  ini? Inilah impian sang Rumi itu.*(fy)
 
Ulujami, medio September 2008 Ketika
cinta itu mengalahkan segala daya. Dan terbetiklah tulisan ini ketika
di temani SALAH tembangnyaâ€"BAND COKLAT. Kalau begitu siapa yang salah?





Messages in this topic (1)


Reply (via web post)
|

Start a new topic





Messages
| Files
| Photos


| Polls

| Calendar



Change settings via the Web (Yahoo! ID required)

Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional

__________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
2a.

[catcil] Mudik, daku menantimu ;P

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Mon Sep 22, 2008 8:22 am (PDT)

Sebelumnya maap, kalo tulisan di bawah ini mengandung unsur ketidak-pentingan. Selamat membaca bagi yang berminat, dan selamat lewat bagi yang cuman liat judulnya doank ***Dahulu aku begitu mengidam-idamkan bisa keluar kota, dengan salah satu alasan supaya pas lebaran bisa ngerasain mudik. Mataku begitu tertarik setiap melihat hebohnya televisi menayangkan arus mudik. Beuh, seru euy!!

Sekarang, saat aku sudah berhasil menapakkan kaki di Paris van Java---yang posisinya harus ditempuh dalam waktu 18 jam dari kampung halaman---Aku tetap menginginkan mudik, tapi kali ini misi utama mudik sudah berganti, yang dulu ingin merasakan 'seru'nya mudik, sekarang berubah menjadi kerinduanku akan kampung halaman.

Saking rindunya, perburuan tiket dah dilakukan sebelum puasa. Dengan sedikit memancing-mancing si bos supaya menetapkan hari cuti bersama kantor WST---yang akhirnya dinobatkan pada tanggal 27 September 2008---kita [aku, ela en glen] menetapkan mudik dengan menggunakan kereta api. Kenapa? Karena selain tiket kereta, yang laen pada MAHAL!!

Begitu hari cuti bersama sudah ditetapkan, segera kita meluncur ke stasiun kereta api. Namun apalah daya, kita di'usir' tukang tiket, "Mbak klo pesen tiket buat tanggal 27 September baru bisa tanggal 28 Agustus" yaaaahhhh…padahal kita telah merelakan waktu istirahat berharga kita untuk menerobos teriknya sang mentari [halah….]

Begitu balik ke kantor hanya mendapatkan sambutan berupa, "Makanya gak usah tergesa-gesa, santai aja" seloroh si bos. Yeeee…

Okay, tanggal 28 Agustus kita balik lagi ke stasiun kereta untuk mengais tiket [hehehe…kesian amat] dan ternyata sebuah hikmah muncul dengan penuh senyum di hadapan kami. "Mbak tiket buat tanggal 27 September ke depan penuh, yang ada tanggal 25 September" sempat diwarnai keraguan untuk mengiyakan pemesanan tiket, tapi akhirnya dengan terpaksa [yang aslinya hati penuh dengan bunga-bunga] transaksi pembelian tiket dilakukan. Dan dalam hari aku bersorak, "Horey!! Aku mudik dua hari lebih awal" Urusan dengan bos, pasti bisa ditanggulangi :P

Mudik…mudik…tinggal tiga hari lagi akan kuraih, dan bayangan kampung halaman telah memenuhi sel-sel kepalaku

:sinta yang ngidam berat MUDIK:

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com YM: sinthionk

2b.

Re: [catcil] Mudik, daku menantimu ;P

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Mon Sep 22, 2008 8:30 am (PDT)

hiks.. iri... pengen mudik...

nihaw,
yang kagak jelas kampungnya di mana...

2008/9/22 ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com>

> *Sebelumnya maap, kalo tulisan di bawah ini mengandung unsur
> ketidak-pentingan. Selamat membaca bagi yang berminat, dan selamat lewat
> bagi yang cuman liat judulnya doank *
>
> ***
>
> Dahulu aku begitu mengidam-idamkan bisa keluar kota, dengan salah satu
> alasan supaya pas lebaran bisa ngerasain mudik. Mataku begitu tertarik
> setiap melihat hebohnya televisi menayangkan arus mudik. Beuh, seru euy!!
>
>
> Sekarang, saat aku sudah berhasil menapakkan kaki di Paris van Java---yang
> posisinya harus ditempuh dalam waktu 18 jam dari kampung halaman---Aku tetap
> menginginkan mudik, tapi kali ini misi utama mudik sudah berganti, yang dulu
> ingin merasakan 'seru'nya mudik, sekarang berubah menjadi kerinduanku akan
> kampung halaman.
>
> Saking rindunya, perburuan tiket dah dilakukan sebelum puasa. Dengan
> sedikit memancing-mancing si bos supaya menetapkan hari cuti bersama kantor
> WST---yang akhirnya dinobatkan pada tanggal 27 September 2008---kita [aku,
> ela en glen] menetapkan mudik dengan menggunakan kereta api. Kenapa? Karena
> selain tiket kereta, yang laen pada MAHAL!!
>
> Begitu hari cuti bersama sudah ditetapkan, segera kita meluncur ke stasiun
> kereta api. Namun apalah daya, kita di'usir' tukang tiket, "Mbak klo pesen
> tiket buat tanggal 27 September baru bisa tanggal 28 Agustus"
> yaaaahhhh…padahal kita telah merelakan waktu istirahat berharga kita untuk
> menerobos teriknya sang mentari [halah….]
>
> Begitu balik ke kantor hanya mendapatkan sambutan berupa, "Makanya gak usah
> tergesa-gesa, santai aja" seloroh si bos. Yeeee…
>
> Okay, tanggal 28 Agustus kita balik lagi ke stasiun kereta untuk mengais
> tiket [hehehe…kesian amat] dan ternyata sebuah hikmah muncul dengan penuh
> senyum di hadapan kami. "Mbak tiket buat tanggal 27 September ke depan
> penuh, yang ada tanggal 25 September" sempat diwarnai keraguan untuk
> mengiyakan pemesanan tiket, tapi akhirnya dengan terpaksa [yang aslinya hati
> penuh dengan bunga-bunga] transaksi pembelian tiket dilakukan. Dan dalam
> hari aku bersorak, "Horey!! Aku mudik dua hari lebih awal" Urusan dengan
> bos, pasti bisa ditanggulangi :P
>
> Mudik…mudik…tinggal tiga hari lagi akan kuraih, dan bayangan kampung
> halaman telah memenuhi sel-sel kepalaku
>
> :sinta yang ngidam berat MUDIK:
>
> Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
> ^_^
>
> www.sinthionk.rezaervani.com <http://sinthionk.rezaervani.com/>
> www.sinthionk.multiply.com
> YM: sinthionk
>
>
>
2c.

Re: [catcil] Mudik, daku menantimu ;P

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Mon Sep 22, 2008 8:42 am (PDT)

enak ya yg pada mudik
kalo bangFy boro-boro
kalo mudik siapa yang jagain monas...hahaha
sukses ya Mbak Shinta
sukses selalu

--- Pada Sen, 22/9/08, Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com> menulis:
Dari: Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com>
Topik: Re: [sekolah-kehidupan] [catcil] Mudik, daku menantimu ;P
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 22 September, 2008, 10:30 PM

hiks.. iri... pengen mudik...

nihaw,
yang kagak jelas kampungnya di mana...

2008/9/22 ukhti hazimah <ukhtihazimah@ yahoo.com>

Sebelumnya maap, kalo tulisan di bawah ini mengandung unsur ketidak-pentingan. Selamat membaca bagi yang berminat, dan selamat lewat bagi yang cuman liat judulnya doank 
***Dahulu aku begitu mengidam-idamkan bisa keluar kota, dengan salah satu alasan supaya pas lebaran bisa ngerasain mudik. Mataku begitu tertarik setiap melihat hebohnya televisi menayangkan arus mudik. Beuh, seru euy!!

Sekarang, saat aku sudah berhasil menapakkan kaki di Paris van Java---yang posisinya harus ditempuh dalam waktu 18 jam dari kampung halaman---Aku tetap menginginkan mudik, tapi kali ini
misi utama mudik sudah berganti, yang dulu ingin merasakan 'seru'nya mudik, sekarang berubah menjadi kerinduanku akan kampung halaman.

Saking rindunya, perburuan tiket dah dilakukan sebelum puasa. Dengan sedikit memancing-mancing si bos supaya menetapkan hari cuti bersama kantor WST---yang akhirnya dinobatkan pada tanggal 27 September 2008---kita [aku, ela en glen] menetapkan mudik dengan menggunakan kereta api. Kenapa? Karena selain tiket kereta, yang laen pada MAHAL!!

Begitu hari cuti bersama sudah ditetapkan, segera kita meluncur ke stasiun kereta api. Namun apalah daya, kita di'usir' tukang tiket, "Mbak klo pesen tiket buat tanggal 27 September baru bisa tanggal 28 Agustus" yaaaahhhh…padahal kita telah merelakan waktu istirahat berharga kita untuk menerobos teriknya sang mentari [halah….]

Begitu balik ke kantor hanya mendapatkan sambutan berupa, "Makanya gak usah tergesa-gesa, santai aja" seloroh si bos.
Yeeee…

Okay, tanggal 28 Agustus kita balik lagi ke stasiun kereta untuk mengais tiket [hehehe…kesian amat] dan ternyata sebuah hikmah muncul dengan penuh senyum di hadapan kami. "Mbak tiket buat tanggal 27 September ke depan penuh, yang ada tanggal 25 September" sempat diwarnai keraguan untuk mengiyakan pemesanan tiket, tapi akhirnya dengan terpaksa [yang aslinya hati penuh dengan bunga-bunga] transaksi pembelian tiket dilakukan. Dan dalam hari aku bersorak, "Horey!! Aku mudik dua hari lebih awal" Urusan dengan bos, pasti bisa ditanggulangi :P

Mudik…mudik…tinggal tiga hari lagi akan kuraih, dan bayangan kampung halaman telah memenuhi sel-sel kepalaku

:sinta yang ngidam berat MUDIK:

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk. rezaervani. com

www.sinthionk. multiply. com
YM: sinthionk
























__________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
3a.

Bls: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Episode pengumpulan Cinta di 1000

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Mon Sep 22, 2008 8:36 am (PDT)

semoga Allah membals kebaikanmu Mpok Dyah yang baik...
aku juga getho kok....
ya, mari kita bahu-membahu untuk kebaikan komunitas ini...
amin
sukses ya!

--- Pada Sen, 22/9/08, dyah zakiati <adzdzaki@yahoo.com> menulis:
Dari: dyah zakiati <adzdzaki@yahoo.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Episode pengumpulan Cinta di 1000 Cinta
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 22 September, 2008, 8:25 PM

Cinta itu indah ya, menyejukkan, bagai cahaya hangat yang mengisi relung sanubari. Berbagi cinta terasa jauh lebih indah lagi. Begitulah yang saya rasakan ketika sesaat menjadi penanggung jawab wilayah Jakarta Timur untuk acara 1000 cinta.

Kondisi mengharuskan saya berpikir praktis untuk acara 1000 cinta ini. Menerima donasi alat sholat kemudian menyebarkannya. Itu saja. Maka kadang saya merasa malu dan takjub dengan teman-teman yang lain yang telah begitu banyak pengorbanan untuk acara ini. Semoga Allah membalas kalian dengan sebaik-baik kebaikan.

"Hadiah" pertama yang didapatkan Jakarta Timur adalah paket sajadah. Subhanallah. Bagi orang seperti saya yang punya kelemahan agak suka menunda, maka itu adalah pelajaran yang besar buat saya. Jangan menunda untuk berbuat
kebaikan. Ketika siang si pengirim menanyakan kode pos pj wilayah untuk mempermudah, saya iseng-iseng mereply memberitahukan kode pos saya tanpa menunda membalasnya. Dan subhanallah, malam selepas saya pulang tarawih saya melihat paket itu.

Paket kedua dan ketiga diberikan donatur setelah kami beberapa kali mengadakan perjanjian melalui SMS. Akhirnya beliau datang sendiri ke rumah. Sayangnya saya tak sempat bertemu dengannya. Ketulusan begitu terasa di sana.

Paket keempat sebenarnya saya berjanji untuk menjemput ke rumahnya. Jadilah Sabtu hari perjanjian itu. Tumpuan cucian baju membuat pagi saya berbusa-busa. Akhirnya donatur itu mengirimkan sms menanyakan jadikah saya ke rumahnya. Setelah saya telepon, ia mengatakan ia yang akan ke rumah saya sekalian pergi. Subhanallah. Dia berkata, niat baik juga perlu perjuangan kan. Lagi-lagi Allah memberikan pelajaran untuk saya.

Paket kelima adalah paket Al-Qur'an dari Labschool. Malam saya
dan donatur berjanji di seberang kampus tercinta UNJ. Banyaknya Al-Qur'an yang disumbangkan membuat kami kebingungan bagaimana cara saya membawanya. Kalau saya taruh di gantungan depan Columbus, selain tak muat, tak pantas juga rasanya karena berada di bawah dekat kaki. Akhirnya kami dua gadis manis (halah)  berusaha mencari kardus dan tali sebagai pengikatnya. Sepertinya malaikat begitu banyak bertebaran malam itu. Kardus dan tali rafia diberikan secara cuma-cuma tanpa mau dibayar. Ikat diikat terus diikat, sepertinya tetap riskan untuk jatuh. Seorang pemuda bermotor memberi saran untuk mengikatnya dengan karet. Sayangnya saya tak membawanya. Tak lama kemudian ia menyodorkan karet hitam panjang. Alhamdulillah. Kamipun tersenyum padanya. Berbuat baik ternyata memang butuh perjuangan, melihat saya agak kesulitan mengikatnya, tanpa segan ia membantu mengikatkannya. Terlihatlah kemudian tali rafia yang saya ikat sebelumnya sangat tak kencang. Terima
kasih teman.

Paket keenam harus  dijemput. Bermodalkan alamat dari SMS, saya, gadis yang nilai Geografinya jelek itu agak kebingungan menentukan arah. Setelah lebih dari 10 kali bertanya pada tukang ojek (rumus bila tak tau arah: bila Anda jalan kaki, usahakan bila tak tahu arah jangan bertanya pada tukang ojek. Dekat juga dibilang jauh ;) nah kalau Anda naik motor, tak mengapa bertanya pada tukang ojek, mereka biasanya tau arah) akhirnya sampailah saya di rumah tujuan.

Hehehe, jadi bosen bacanya ya? Yah, pada intinya, cinta saya rasakan di episode pengumpulan donasi. Tak kalah serunya cerita di penyebaran donasi. kapan-kapan ditulis deh ^_^ Insya Allah.

Salam
Dyah

Dapatkan alamat Email baru Anda!

Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!












__________________________________________________________
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/
4.

(Mimbar) Syukur Hamba

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Mon Sep 22, 2008 8:42 am (PDT)

Syukur Hamba
Oleh : M. Arif As-Salman
 
Terimakasih Tuhanku
Telah menjadikan diriku hambaMu
Aku merasakan kebahagiaan yang besar
Sungguh, aku sangat berbahagia
 
Sesungguhnya kebahagiaan seorang pencinta adalah ;
Ketika ia bisa berbuat, berkorban untuk yang dicintainya
Ia selalu ingin memberi dan mempersembahkan  segala apa yang dimilikinya
 
Cinta adalah penghambaan kepada yang dicintai
Cinta adalah penyerahan diri tulus
 
Malam tak lagi sepi
Ia akan bergembira dengan kehadiran rembulan indah
Yang akan selalu setia menemaninya
Melewati perputaran waktu
 
Bumi tak lagi cemas
Karena langit telah kembali menurunkan hujan
Air-air keindahan mengalir deras di sungai-sungai bumi
Dan kemudian berkumpul di samudera cinta
 
Mimpi telah menjadi kenyataan
 
Taman-taman itu nampak tertawa ceria
Pagar-pagar saling sahut-menyahut
Bersyukur dengan telah tumbuhnya kembali bunga-bunga indah
 
Seorang musafir telah menemukan mata air cinta
Di padang pasir yang panas gersang
Kelelahan akan  hilang
Pengorbanan akan berbuah
Perjalanan akan menemukan tujuan dan arahnya
 
 
Cairo, 22 Ramadhan 1429 H
www.marifassalman.multiply.com

5a.

(Mimbar) Kematian

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Mon Sep 22, 2008 8:47 am (PDT)

Kematian
Oleh : M. Arif As-Salman
 
Rintihan jiwa
Aroma kematian
Detak jantung
Hidup hanya sesaat
Impian akan lenyap
Apapun yang dimiliki akan ditinggalkan
 
Buanglah segala angan
Usaplah air mata kesedihan, ketakutan dan kepesimisan
Siapkan diri untuk persidangan yang maha dahsyat
Yang tersembunyi akan nampak
Rayuan dan tipu daya syetan harus ditolak
Ajakan dan rengekan nafsu harus dilawan
 
Manusia dicipta
Untuk mengabdi pada Sang Pencipta
Camkan...!
Hidup didunia tidak akan berulang.
Tahukah anda !
Allah senantiasa melihat kita
Rasakanlah keberadaanNya diamanapun berada !
 
 
Cairo, 22 Ramadhan 1429 H
www.marifassalman.multiply.com

5b.

Re: (Mimbar) Kematian

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Mon Sep 22, 2008 9:38 am (PDT)

RADHIA BUSYRA MUCHTAR?? ada artinya ya?:sinta:

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com YM: sinthionk

--- On Mon, 9/22/08, M.Arif As Salman <marif_assalman@yahoo.com> wrote:
From: M.Arif As Salman <marif_assalman@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] (Mimbar) Kematian
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Cc: mitra_kmm@yahoo.com, informatikana@yahoo.com, sinar_pcim@yahoo.com, terobosan@journalist.com, atase@dikbudcairo.org, Sp_ppmi@yahoo.com, ck_sejahtera@hotmail.com, yo3n.4tj3h1985@yahoo.com, syams_el_bahri@yahoo.com, wopucetaw@yahoo.com, ibnu_sasa@yahoo.com, poetra_medan@yahoo.com, andi_cairo@yahoo..com, alfikr_alfikr@yahoo.com, thua_munthe@yahoo.co.id, kmm_mesir@yahoogroups.com, almaida_kembali@yahoo.com, ruhama_kairo04@yahoo.com, alwayslatansa@yahoo.com, alamislami-owner@yahoogroups.com
Date: Monday, September 22, 2008, 11:30 AM

Kematian
Oleh : M. Arif As-Salman
 
Rintihan jiwa
Aroma kematian
Detak jantung
Hidup hanya sesaat
Impian akan lenyap
Apapun yang dimiliki akan ditinggalkan
 
Buanglah segala angan
Usaplah air mata kesedihan, ketakutan dan kepesimisan
Siapkan diri untuk persidangan yang maha dahsyat
Yang tersembunyi akan nampak
Rayuan dan tipu daya syetan harus ditolak
Ajakan dan rengekan nafsu harus dilawan
 
Manusia dicipta
Untuk mengabdi pada Sang Pencipta
Camkan...!
Hidup didunia tidak akan berulang.
Tahukah anda !
Allah senantiasa melihat kita
Rasakanlah keberadaanNya diamanapun berada !
 
 
Cairo, 22 Ramadhan 1429 H
www.marifassalman. multiply. com















6.

Pintu-pintu Kebaikan di Bulan Ramadhan

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Mon Sep 22, 2008 8:48 am (PDT)

Lanjutan :  Hadits-hadits Tentang Keutamaan Ramadhan [3] !
 
Pintu-pintu Kebaikan di Bulan Ramadhan
Oleh : M. Arif As-Salman
 
4. Puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab.
            "Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu" (HR. Ahmad & Tirmidzi)
 
5. Qiyam Ramadhan dengan iman dan ihtisab.
            "Barangsiapa yang mendirikan Ramadhan (shalat tarawih ) dengan iman dan ihtisab akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu" [HR. Bukhari dan Muslim ]
 
6. Mendirikan malam Lailatul Qadr dengan iman dan ihtisab
            "Barangsiapa yang mendirikan Lailatul Qadr dengan iman dan ihtisab akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu" (H.R Bukhari dan Muslim)
 
7. Berangkat `Umrah.
            "Umrah pada bulan ramadhan seperti haji atau haji bersamaku "(Rasulullah)" (HR Bukhari dan Muslim)
 
8. I`tikaf
            "Bahwasanya Rasulullah Saw biasa beri`tikaf pada 10 terakhir dari bulan Ramadhan" ( H.R Bukhari )
 
9. Memberi makanan berbuka orang yang berpuasa.
            "Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa baginya pahala seperti pahala orang yang ia beri  makan dan tidak berkurang pahala orang yang ia beri makan tersebut " ( HR. Tirmidzi )
 
10. Membaca Al-Qur`an dan Mentadabburinya
            "Bacalah al-Qur`an, kelak pada hari kiamat ia akan datang memberi syafa`at bagi orang-orang yang selalu membacanya" (HR. Muslim)
 
11. Perbanyak Istighfar
            "Barangsiapa yang membiasakan istighfar, Allah akan menjadikan baginya setiap kesusahan ada kemudahan, setiap kesempitan ada jalan keluar, dan memberinya rezki dari sumber yang tak terduga " (H.R Bukhari dan Muslim )
 
12. Perbanyak sujud
            "Saat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah do`a ketika itu" [H.R Muslim]
 
13. Menjaga Shalat 5 Waktu
            "Tidaklah seorang muslim ketika datang waktu shalat fardhu, ia membaguskan wudhuknya, khusyuk dan rukuknya melainkan hal itu menjadi penghapus terhadap dosa-dosa sebelumnya  kecuali dosa-dosa yang besar, dan itu berlaku sepanjang masa" ( H.R Muslim )
 
14. Menjaga shalat berjama`ah
            "Shalat berjama`ah lebih baik dari shalat sendiri sebanyak 27 derajat" (H.R Bukhari dan Muslim )
 
15. Menjaga shalat sunat rawatib
            "Tidaklah seorang hamba muslim mendirikan shalat untuk Allah swt, setiap  hari  12 raka`at tathawwu` selain shalat fardhu, kecuali Allah akan membangunkan untuknya  sebuah rumah di sorga" [ H.R Muslim ]
 
16. Duduk di mesjid  setelah subuh untuk berzikir
            "Barangsiapa yang shalat subuh berjama`ah, lalu ia duduk berzikir pada Allah sampai terbitnya matahari, kemudian ia shalat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah", berkata Rasulullah : "Sempurna, sempurna, sempurna " [H.R Tirmidzi ]
 
Semoga bermanfaat. Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga puasa kita bernilai pahala yang tinggi disisi Allah swt, amin.
 
Wassalam
Cairo, 22 Ramadhan 1429 H
www.marifassalman.multiply.com
 
 

7.

(Mimbar ) Berbekal Untuk Akhirat

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Mon Sep 22, 2008 8:49 am (PDT)

Berbekal Untuk Akhirat
Oleh : M. Arif As-Salman
 
 Renungkanlah duhai sahabat…!
Renungkanlah hari-hari yang telah engkau lewati!
Hari-hari yang pernah mengisi kehidupanmu
Adakah ia bersemi dalam ridha, cinta dan rahmat ilahi?
Dunia ini hanyalah persinggahan sementara
Hidup ini pasti akan berakhir jua
Ingatlah bahwa ajal kematian pasti akan datang menjemputmu
Apakah bekal yang telah engkau persiapkan untuk bertemu denganNya?
            Yang pada saat itu segala tirai rahasia akan dibuka
 
 
Bersiaplah ......!
Untuk akhirat yang lebih baik dan kekal
Supaya engkau tidak menyesal kelak
Yang mana penyesalan disaat itu tidaklah berguna
Rajinlah melakukan muhasabah diri dan amal
Agar setiap saat yang engkau lalui tidak sia-sia
 
 
Mari kita terus tingkatkan iman dan perbanyak amal kebaikan !
 Uang yang banyak, jabatan, dan segala materi keduniaan tidak akan bisa
menyelamatkan di akhirat, kecuali bila ia kita gunakan untuk ketaatan pada Allah
Contohlah hidup Rasulullah Saw, manusia paling agung dan mulia
hidupnya
Hanya dengan menempuh jalan hidup beliau kita akan selamat dan bahagia
di dunia dan akhirat
Tanpa itu, hidup kita akan terbuang sia-sia
Akhi dan ukhti yang dirahmati Allah
Ridha Allah adalah tujuan kita dan Rasulullah Saw adalah Qudwah kita
 
 
Wassalam
Cairo, 22  Ramadhan 1429 H
www.marifassalman.multiply.com
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

8a.

Re: (Catcil) Episode pengumpulan Cinta di 1000 Cinta

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Mon Sep 22, 2008 8:50 am (PDT)

hmmm...pita kuning ada dimana-mana yah ^_^ pembuktian bahwa di bumi masih banyak orang-orang baek hati dan suka menolong [PPKN banget!!]sukses buat 1000C u/ 1000M [eh, udah ya acaranya? ;P]:sinta:

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com YM: sinthionk

--- On Mon, 9/22/08, dyah zakiati <adzdzaki@yahoo.com> wrote:
From: dyah zakiati <adzdzaki@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Episode pengumpulan Cinta di 1000 Cinta
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Monday, September 22, 2008, 1:25 PM

Cinta itu indah ya, menyejukkan, bagai cahaya hangat yang mengisi relung sanubari. Berbagi cinta terasa jauh lebih indah lagi. Begitulah yang saya rasakan ketika sesaat menjadi penanggung jawab wilayah Jakarta Timur untuk acara 1000 cinta. 



Recent Activity


 25
New Members






 1
New Files





Visit Your Group





Wellness Spot
Embrace Change
Break the Yo-Yo
weight loss cycle.

Special K Group
on Yahoo! Groups
Learn how others
are losing pounds.

Y! Groups blog
The place to go
to stay informed
on Groups news!



.


















8b.

Re: (Catcil) Episode pengumpulan Cinta di 1000 Cinta

Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Mon Sep 22, 2008 6:58 pm (PDT)

alhamdulillah...
senang ya, mbak, berbagi cinta?
terima kasih utk membantu menyebarkan cinta ini,
dan terutama, terima kasih utk menulis catcil sejuk ini

-retno-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, dyah zakiati
<adzdzaki@...> wrote:
>
> Cinta itu indah ya, menyejukkan, bagai cahaya hangat yang mengisi
relung sanubari. Berbagi cinta terasa jauh lebih indah lagi.
Begitulah yang saya rasakan ketika sesaat menjadi penanggung jawab
wilayah Jakarta Timur untuk acara 1000 cinta.
>
> Kondisi mengharuskan saya berpikir praktis untuk acara 1000 cinta
ini. Menerima donasi alat sholat kemudian menyebarkannya. Itu saja.
Maka kadang saya merasa malu dan takjub dengan teman-teman yang lain
yang telah begitu banyak pengorbanan untuk acara ini. Semoga Allah
membalas kalian dengan sebaik-baik kebaikan.
>
> "Hadiah" pertama yang didapatkan Jakarta Timur adalah paket
sajadah. Subhanallah. Bagi orang seperti saya yang punya kelemahan
agak suka menunda, maka itu adalah pelajaran yang besar buat saya.
Jangan menunda untuk berbuat kebaikan. Ketika siang si pengirim
menanyakan kode pos pj wilayah untuk mempermudah, saya iseng-iseng
mereply memberitahukan kode pos saya tanpa menunda membalasnya. Dan
subhanallah, malam selepas saya pulang tarawih saya melihat paket
itu.
>
> Paket kedua dan ketiga diberikan donatur setelah kami beberapa
kali mengadakan perjanjian melalui SMS. Akhirnya beliau datang
sendiri ke rumah. Sayangnya saya tak sempat bertemu dengannya.
Ketulusan begitu terasa di sana.
>
> Paket keempat sebenarnya saya berjanji untuk menjemput ke
rumahnya. Jadilah Sabtu hari perjanjian itu. Tumpuan cucian baju
membuat pagi saya berbusa-busa. Akhirnya donatur itu mengirimkan sms
menanyakan jadikah saya ke rumahnya. Setelah saya telepon, ia
mengatakan ia yang akan ke rumah saya sekalian pergi. Subhanallah.
Dia berkata, niat baik juga perlu perjuangan kan. Lagi-lagi Allah
memberikan pelajaran untuk saya.
>
> Paket kelima adalah paket Al-Qur'an dari Labschool. Malam saya dan
donatur berjanji di seberang kampus tercinta UNJ. Banyaknya Al-
Qur'an yang disumbangkan membuat kami kebingungan bagaimana cara
saya membawanya. Kalau saya taruh di gantungan depan Columbus,
selain tak muat, tak pantas juga rasanya karena berada di bawah
dekat kaki. Akhirnya kami dua gadis manis (halah) berusaha mencari
kardus dan tali sebagai pengikatnya. Sepertinya malaikat begitu
banyak bertebaran malam itu. Kardus dan tali rafia diberikan secara
cuma-cuma tanpa mau dibayar. Ikat diikat terus diikat, sepertinya
tetap riskan untuk jatuh. Seorang pemuda bermotor memberi saran
untuk mengikatnya dengan karet. Sayangnya saya tak membawanya. Tak
lama kemudian ia menyodorkan karet hitam panjang. Alhamdulillah.
Kamipun tersenyum padanya. Berbuat baik ternyata memang butuh
perjuangan, melihat saya agak kesulitan mengikatnya, tanpa segan ia
membantu mengikatkannya. Terlihatlah kemudian tali
> rafia yang saya ikat sebelumnya sangat tak kencang. Terima kasih
teman.
>
> Paket keenam harus dijemput. Bermodalkan alamat dari SMS, saya,
gadis yang nilai Geografinya jelek itu agak kebingungan menentukan
arah. Setelah lebih dari 10 kali bertanya pada tukang ojek (rumus
bila tak tau arah: bila Anda jalan kaki, usahakan bila tak tahu arah
jangan bertanya pada tukang ojek. Dekat juga dibilang jauh ;) nah
kalau Anda naik motor, tak mengapa bertanya pada tukang ojek, mereka
biasanya tau arah) akhirnya sampailah saya di rumah tujuan.
>
> Hehehe, jadi bosen bacanya ya? Yah, pada intinya, cinta saya
rasakan di episode pengumpulan donasi. Tak kalah serunya cerita di
penyebaran donasi. kapan-kapan ditulis deh ^_^ Insya Allah.
>
> Salam
> Dyah
>
>
>
>
__________________________________________________________
______
> Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download
sekarang juga.
> http://id.toolbar.yahoo.com/
>

9a.

Re: (Ruang Baca) Keluarga Penderwick

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Mon Sep 22, 2008 9:14 am (PDT)

haduh...udah 2 bulanan mulai membatasi beli buku, eeehhh...baca resensi buku Penderwick ini jadi pengen punya. btw tokohnya banyakeun yah?? [takut gak bisa hapalin ;P] :sinta:

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com YM: sinthionk

--- On Mon, 9/22/08, Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com> wrote:
From: Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] (Ruang Baca) Keluarga Penderwick
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Monday, September 22, 2008, 1:00 PM

Sub judul: Kisah Musim Panas Empat Kakak-beradik Perempuan, Dua

Kelinci, dan Seorang Anak Laki-laki yang Sangat Menarik

Judul asli: The Penderwicks; A Summer Tale of Four Sisters, Two

Rabbits, and a Very Interesting Boy

Penulis: Jeanne Birdsall

Penerjemah: Poppy Damayanti Chusfani

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 292 halaman

Cetakan: I, Maret 2008

Skor: 8,25



















9b.

Re: (Ruang Baca) Keluarga Penderwick

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Mon Sep 22, 2008 9:23 am (PDT)

haduh...udah 2 bulanan mulai membatasi beli buku, eeehhh...baca resensi buku Penderwick ini jadi pengen punya. btw tokohnya banyakeun yah?? [takut gak bisa hapalin ;P] :sinta:

Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com YM: sinthionk

--- On Mon, 9/22/08, Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com> wrote:
From: Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] (Ruang Baca) Keluarga Penderwick
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Monday, September 22, 2008, 1:00 PM

Sub judul: Kisah Musim Panas Empat Kakak-beradik Perempuan, Dua

Kelinci, dan Seorang Anak Laki-laki yang Sangat Menarik

Judul asli: The Penderwicks; A Summer Tale of Four Sisters, Two

Rabbits, and a Very Interesting Boy

Penulis: Jeanne Birdsall

Penerjemah: Poppy Damayanti Chusfani

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 292 halaman

Cetakan: I, Maret 2008

Skor: 8,25



















9c.

Re: (Ruang Baca) Keluarga Penderwick

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Mon Sep 22, 2008 3:55 pm (PDT)

Dijamin ngiler dan nggak rugi banget, Sinta..ditambah lagi aku kenal
penerjemahnya yang selalu berkualitas dalam setiap karya *menghasut*

Tokohnya nggak terlalu banyak, kok. Masih dalam bilangan wajar. Tidak
seberderet kisah-kisah fantasi:)
Belilah, kan dapet THR..*apaan sih*
BTW maaf aku nggak tau harganya, soalnya buku ini dapet hadiah lomba
resensi GPU. Tapi Sinta kan udah biasa ke Togamas, hehehe..

tetap membaca:)

Rinurbad

10a.

Re: [Musik] Lentera Jiwa

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Mon Sep 22, 2008 9:57 am (PDT)

Sempet salah duga neh ma label tulisannya, aku pikir awalnya mau bahas 'ruang musik', ternyata..... :D
Sudahkah aktivitas yang anda kerjakan sesuai dengan LENTERA JIWA anda?Tau aktivitas sudah sesuai dengan lentera jiwa gimana? ngerasa tentram kah? atau berhasilkah?:sinta:
Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
^_^

www.sinthionk.rezaervani.com
www.sinthionk.multiply.com YM: sinthionk

--- On Mon, 9/22/08, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com> wrote:
From: Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Musik] Lentera Jiwa
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Monday, September 22, 2008, 8:43 AM

Nugie - Lentera Jiwalama sudah kumencari apa yang hendak kulakukan

sgala titik kujelajahi tiada satupun kumengerti

tersesatkah aku disamudra hidupku
 
kata-kata yang kubaca terkadang tak mudah kucerna

bunga-bunga dan rerumputan bilakah kau tahu jawabnya

inikah jalanku inikah takdirku
 
reff:

kubiarkan kumengikuti suara dalam hati

yang slalu membunyikan cinta

kupercaya dan kuyakini murninya nurani menjadi penunjuk jalanku

lentera jiwaku
 
back to reff
back to reff



















11.

Ramadhan Ketiga dan Ibuku

Posted by: "Sribudi Astuti" toeti_yk@yahoo.com   toeti_yk

Mon Sep 22, 2008 4:28 pm (PDT)

sudah setengah tahun tidak berkabar, setengah tahun tidak menghasilkan tulisan, setengah tahun menghabiskan waktu untuk berkutat dengan pikirannya sendiri.... ada kerinduan untuk berbagi..huhuhu
 
september 2008, Sudah ramadhan ketiga saya lewati di Makassar ini, berbeda dengan ramadhan-ramadhan sebelumnya dimana setiap buka dan sahur saya tinggal menikmati hidangan yang ada, atau paling banter saya tinggal menerima order ibu kost untuk membantu menyiapkan meja, mencuci piring atau pekerjaan sepele lainnya,. Ramadhan ketiga di Skarda, saya harus menyiapkan buka, sahur untuk diri sendiri, dan dua teman saya, Uni dan Rahma, yang setiap seminggu sekali nitip uang  untuk membeli bahan-bahan makanan selama sepekan, memasak untuk buka dan sahur dan menyiapkan meja sebelum Rahma dan Uni pulang. Tapi Alhamdulillah semua terlewati dengan lancar dan tanpa keluhan sedikitpun,  bahkan saya sangat bersyukur, meski hanya the manis  hangat dan jarang sekali terhidang es buah terhidang saat buka, tak ada es pisang ijo, syrup DHT atau es palubutung yang menjadi menu wajib Pabuka di Makassar ini, tetap tak berkurang kenikmatan yang kami semua rasakan di sini.
Disela-sela kegiatan rutin di dapur dan di ruang makan, seusai makan,atau sambil ngeteh malam  hari, ada saja percakapan yang membuat saya, uni dan rahma semakin akrab,hingga ada pertanyaan Rahma yang membuat saya terkaget-kaget..
“ Kak Tuti, kenapa kalau cerita Cuma tentang bapaknya, telpon yang ku dengar juga selalu telpon dari bapak?”
Sontak mataku berkaca-kaca, bagaimana saya menjelaskan pada Rahma dimana ibu saya dan mengapa saya tak punya kata-kata untuk melukiskan seperti apa ibu saya. Ternyata anak-anak di kost selalu memerhatikanku setiap saya duduk di meja makan sambil menelpon atau menerima telpon, ngobrol, curhat, tertawa bersama dengan orang yang saya panggil Bapak.
Saya benar-benar bingung menjelaskannya, saya katakana saja.. ”ibuku tak mungkin menelponku atau menerima telponku, jadi buat apa aku singgung-singgung ibuku?”
Rahma masih saja kebingungan dengan penjelasan saya yang cenderung kasar, tapi itu yang keluar dari mulut saya, pernyataan yang selama ini benar-benar bisa memupus kerinduan saya pada ibu. Bukan saya tak menghormati ibu, bukan saya tak menyayanginya, bukan saya mau menjadi anak durhaka seperti Malin Kundang, saya hanya tak ingin menitikkan air mata mengingat kenangan-kenangan indah bersama ibu saya, kenangan dimana beliau membawa saya berjalan-jalan sambil bercerita tentang apa yang kami lihat, kenangan ketika saya wajib duduk manis ketika ibu sedang membuatkan baju-baju cantik untuk saya, dan kenangan tentang hangatnya pelukan yang pernah ia berikan dan berjuta kenangan yang tak terlukiskan. Ibu mungkin saat ini hanya bisa menyayangi ayah, aku  dan adikku hanya dalam senyap dan dalam angannya sendiri, sebuah kecelakaan yang pernah dia alami perlahan mengurangi kemampuan mendengarnya hingga hanya denngan bertatap muka dan lewat tulisan kami  bisa
berkomunikasi, pekerjaan yang beliau cintai dan sangat memerlukan kemampuan mendengarnya dia tinggalkan, tapi tetap saja itu Ibuku, wanita yang dalam dunianya sendiri dan segenap ketekunannya rela berpanas-panas disiang hari untuk mengurus sayuran agar bisa membantu ayah mencari biaya pendidikanku dan memberiku kehidupan yang layak seperti anak-anak sebayaku, wanita yang mungkin sepanjang hidupku harus bangun jauh sebelum subuh melawan hawa dinginnya udara pagi kepasar, menjual hasil sawah, dan wanita yang dengan sikap kerasnya mendidikku dengan caranya sendiri hingga saya menjadi seperti sekarang ini.
Setelah Rahma menanyakan pertanyaan mengejutkan itu, keesokan paginya dikantor usai menyelesaikan translate untuk country report Kak Wirda, tiba-tiba Kak Wirda nyeletuk “tut, kamu biasa belikan apa untuk oleh-oleh ibumu, kapan kamu pulang?”. Ampun deh, selama ini ibu tak pernah mengharapkan oleh-oleh apapun, aku pulangpun sudah tersenyum, bahkan ibu selalu menyarankan untuk menyimpan uang oleh-oleh baik-baik, sesampai dikampung dibelikan kebutuhan pokok dan dibagikan ke orang-orang sekitar rumah, kata ibu, setiap ucapan terimakasih orang-orang yang menerima adalah do’a.
Allah,.. kenapa hari inibanyak sekali pengingatku akan ibuku heu..heu (nangis Mode ON)
 
Belum habis pertanyaan Rahma dan Kak Wirda menghiasi anganku malam ini, tiba-tiba telpon berdering,ayah rupanya, setelah bertanya kabar dan menanyakan hasil seleksi di LAN, bapak bercerita kalau sedang ngudoroso (curhat) pada Lik Narjo, pembantu paling setia sejak Almarhum kakek masih hidup.
“gimana lagi Tut, ibumu masih ada, tapi untuk diajak saling berkomunikasi ayah harus menjelaskannya dengan cara yang sangat sabar, ayah sebenarnya terpaksa ngobrol dengan Lik narjo”.
Saya tahu, ayah sangat menyayangi ibu, tapi untuk berbicara masalah-masalah penting memang ibu menyerahkan sepenuhnya kepada ayah, dan semenjak adik memutuskan untuk memilih jalannya sendiri, mengayunkan kaki mencari apa yang ia inginkan, dan sejak kepergiannya tidak pernah lagi berkomunikasi dengan ayah, otomatis hanya saya yang sering menjadi tempat mencurahkan uneg-unegnya, menggantungkan harapan-harapannya. Dan setiap kali uneg-unegnya muncul diakhir pembicaraan telepon selalu di akhiri dengan ucapan… “tut, yang bisa bikin tenang bapak Cuma satu, kamu bisa menikah selagi bapak masih sehat, bapak dan ibu sudah tua… kammu boleh memikirkan pekerjaanmu,tapi jangan lupa, keluarga juga penting”
Tuhan, hari ini kesekian kalinya air mata menitik karena kata-kata ayah, untuk kesekian kalinya saya harus meyakinkan ayah... bahwa karir bukan segalanya bukanlah segalanya untuk saya, saya akan suka rela meninggalkan pekerjaan saya demi keluarga, toh bekerja tak harus menjalani seperti apa yang saya tekuni sekarang.. Semoga ayah mengerti.. saya hanya butuh waktu dan dukungan untuk mewujudkan harapan terakhirnya.. Semoga Allah senantiasa mendengar doa-doaku.. Amin.
 
Makassar, suatu malam di bulan ramadhan 1429 H
 Regards,
Sribudi Astuti
:www.melatiputihku.wordpress.com

Get your new Email address!
Grab the Email name you&#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
12a.

Re: Fwd: [Artikel] Andi F. Noya dan Comfort Zone

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Mon Sep 22, 2008 5:54 pm (PDT)

Akur sama Ukhti Hazimah:). Sebagai sesama berambut keriting, saya patut
bilang si kribo Andi Noya emang kueren!:). Yup, hidup memang tantangan
ya.Masalahnya berani atau tidak menghadapinya (eh, saya bisa tidak ya?:)

Tabik,

Nursalam AR
- yang dah lama ga ngoceh di SK:)

On Mon, Sep 22, 2008 at 6:14 AM, ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com>wrote:

> Tulisan yang inspiratif!! aku sih salah satu fans Kick Andy, tapi sejak
> menginjakkan kaki di Bandung, gak pernah lagi menikmati acara Kick Andy [ada
> yang mo nyumbang tipi?!]
>
> Selain karena tema yang diangkat selalu menarik, Bang Andy selalu membuat
> acara berjalan menyenangkan dan kritis. Waaahhh...keren!! tapi walaupun aku
> suka dengan Kick Andy dan Bang Andy-nya, bisa dibilang aku gak tau kehidupan
> dari presenter kribo ini. Hanya sekedar tau profil beliau di web kick Andy,
> untuk dll atau dkk. I don't know.
>
> Dan ternyata dari artikel forward ini cukup memberi gambaran gimana bang
> Andy sebenarnya, sebuah pribadi yang menyukai tantangan [kesimpulan aku
> pribadi neh]
>
> trus pelajaran apa ya yang bisa aku ambil?? Bang Andy kereeeennn
> [hush...ngawur] terus mencari sesuatu yang baru, yang membuat hidup jadi
> lebih SERU!!!
>
> hatur thengQ so much Mas Nur ^_^
>
> :sinta yang mulai ngoceh lage:
>
>
> Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif
> ^_^
>
> www.sinthionk.rezaervani.com <http://sinthionk.rezaervani.com/>
> www.sinthionk.multiply.com
> YM: sinthionk
>
>
> --- On *Mon, 9/22/08, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>* wrote:
>
> From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Fwd: [Artikel] Andi F. Noya dan Comfort Zone
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Monday, September 22, 2008, 1:08 AM
>
> Dear Sahabat SK, maaf, sekadar meneruskan dari milis tetangga. Moga
> artikel inspiratif ini bermanfaat i hari Senin ini.
>
> Untuk tim moderator, makasih ya.
>
>
>
>
>

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com
13a.

Re: (Catcil) THR PERTAMA

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Sep 22, 2008 7:06 pm (PDT)

Waaaaaaah
jgn lupa juga sama Nibras Brow ^_^
Heuheuheu
Selamat menikmati THR yaa

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, fiyan arjun <paman_sam2@...> wrote:
>
>
> Sep 22, '08 1:41 AM
> for everyone
> THR PERTAMAFiyan Arjunhttp://sebuahrisalah.multiply.comid ym:pamn_sam2
>
>
>   Sudah menjadi ketentuan di perusahaan-perusahaan manapun—baik
itu dari kalangan bonafid
> maupun yang menengah seringkali memberikan uang dispensasi tahunan tiap
> tahun. Uang itu diberikan sekaligus untuk mensejahterakan para
> pekerjanya di saat hari itu tiba. Pekerja yang instensif maupun yang
masih tarap training (baru) mungkin akan mendapatkan uang kebijakan
itu. Atau, yang familiar sering disebut uang THR. Alias, uang
Tunjungan Hari Raya.

14.

(reportase) secangkir teh, sepiring keripik singkong & kurnia effend

Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Mon Sep 22, 2008 7:32 pm (PDT)

Secangkir Teh, Sepiring Keripik Singkong & Kurnia Effendi
Oleh Retnadi Nur'aini

Tiga kombinasi itulah yang saya temui di Warung Apresiasi (Wapres)
Bulungan pada tanggal 27 Agustus 2008. Rabu malam, atau Reboan—dalam
istilah komunitas Apresiasi Sastra atau Apsas.

Suatu tempat dan komunitas yang kami anggap cocok untuk membedah
buku antologi terbaru kami—Antologi Puisi dan Kisah Inspiratif SK,
Mengenggam Cahaya. Sebuah Persembahan Cinta untuk Milad SK II.

Dengan seorang pembedah karya bernama Kurnia Effendi.
***

Sosok Kurnia Effendi saya temui untuk pertama kalinya pada bulan
Oktober tahun 2007. Beberapa bulan sebelumnya saya mengikuti suatu
lomba penulisan cerita pendek dimana Mas Kef—begitu saya kemudian
biasa memanggilnya, ternyata menjadi salah satu dewan jurinya
bersama Yusi Pareanom. Sampai pada suatu hari, saya mendapatkan
telpon untuk datang ke malam acara penyerahan hadiah, sekaligus
menyaksikan cerpen saya dibacakan oleh aktris Wulan Guritno.

Saat tengah menyelinap ke balik panggung untuk mengambil hadiah,
saat itulah Mas Kef menyapa saya. "Retnadi, ya? Wah, saya suka tuh
cerpen kamu yang perempuan jatuh cinta pada hujan," sapanya ramah.

"Ah, masih jauh lah sama Bapak. Masih amatir," jawab saya.

Yang dibalas Mas Kef dengan "Ah, sebentar lagi saya juga tergusur
sama penulis-penulis seperti kamu."

Deg. Saya tersentak. Dan melongo.

Tentu saja, itu bukan kali pertama saya bertemu seorang sosok
populer. Bukan kali pertama itu pula saya bertemu dengan seorang
tokoh penulis senior—atau kombinasi keduanya, tokoh penulis senior
yang populer, atau tokoh populer yang kemudian menulis, you name it.

Namun, itulah kali pertama saya bertemu dengan kombinasi sosok itu,
yang dengan tulusnya, dengan humble-nya, dengan bersahajanya, dengan
rendah hatinya, mengucapkan pernyataan tersebut: Sebentar lagi, saya
juga tergusur oleh para penulis seperti kamu.

Untuk satu pernyataan luar biasa seperti itu, saya yang speechless
pun hanya bisa berucap "Hiss, ya ndak to, Pak. Saya ini masih juauh
banget sama Bapak!".
***

Beberapa bulan setelahnya, kami kembali bertemu dalam acara bedah
buku puisi karya Pak Budi Santoso di TIM. Kala itu, Mas Kef yang
berdiri di belakang tersenyum pada saya. Dan saat saya
menghampirinya, sapaan pertamanya adalah "Retnadi, nih. Sms-ku masa
nggak dibalas sama kamu." –beberapa malam sebelumnya, Mas Kef memang
meng-sms saya. Namun karena ponsel saya uzur, balasan sms pun gagal
terkirim pada beliau.

Sms ini pulalah yang kemudian menjadi saluran komunikasi kami saat
saya meminta beliau menjadi pembedah buku antologi SK yang ke lima
ini. And here we are, dengan secangkir teh panas dan sepiring
keripik singkong dan kacang rebus. Dan beberapa jam obrolan dan
diskusi menyenangkan.

Dibuka oleh sahabat saya, Citra, dengan topik nasionalisme dalam
karya. Dilanjutkan dengan diskusi panjang kami tentang Budi Darma.
Betapa saya selalu kagum dengan kepiawaian Pak Budi Darma untuk
mendeskripsikan karakter emosi tokohnya dengan begitu mendetil,
namun sekaligus bisa menjaga jaraknya sebagai penulis.

"Dan saya selalu bingung, bagaimana beliau melakukannya. Karena saya
kalo nulis, suka kepikir, ini nanti dibaca siapa, ya. Jadi berusaha
untuk berhati-hati memilih kata dan emosi kala menulisnya. Abis,
daripada ntar dituduh gila, kan?" ujar saya.

Yang dijelaskan Mas Kef dengan "Ya, memang penulis itu harus menjaga
jarak dengan tokohnya, dengan begitu akan keluar tokoh-tokoh rekaan
itu secara hidup. Dan bukan aku-nya si penulis. Dan Budi Darma
memang piawai dalam hal itu. Saya sendiri banyak belajar dan
berdiskusi dengan beliau. Saya juga pernah menulis sebuah cerpen
yang dimuat di Horison, mencoba menulis ala Budi Darma, meski tentu
saja, masih jauh sekali dibanding dengan beliau, ya."

"But, how? Gimana caranya? Bukankah kita menulis berdasarkan apa
yang kita ketahui? Dan bukankah sumber riset kita yang paling kaya
adalah tentang diri kita sendiri? Atau apakah kita harus belajar
berempati? Sampai sejauh mana? Dan Mas Kef sendiri, bagaimana Mas
melakukannya?," tanya saya tetap dengan dodolnya.

Dengan sabar, Mas Kef pun menjelaskan, bahwa ya, memang benar, kita
menulis apa yang kita ketahui. Dan ya, memang benar pula, jika
sumber pengetahuan kita yang kaya adalah dari diri kita sendiri.

Namun beliau juga mengingatkan, bahwa ada sumber lain yang sama
kayanya. Yaitu, para manusia di sekitar kita. Yang dengan riset dan
observasi mendalam, akan menjadi satu karakter utuh yang kuat, dan
muncul dengan sederhananya. Dan tambahkan tetesan bumbu ajaib
kreativitas dan imajinasi, voila!, jadilah satu karya yang mendalam.

"Meski tentu saja, untuk menghasilkan karya semendalam Budi Darma,
butuh riset dan jam terbang penulisan yang tinggi, ya, Ret,"
pungkasnya.
***
Sebagai buku kelima yang dirilis SekolahKehidupan, bisa dibilang
buku Menggenggam Cahaya dikerjakan dengan banyak keterbatasan dan
kekurangan. Mulai dari ongkos cetak yang berupa donasi kolektif dari
para penulis, keterbatasan waktu, hingga ada begitu banyaknya salah
cetak dan salah eja karena ketidakjelian tim editor. Namun, saya
sungguh-sungguh terhenyak kala membaca ulasan buku Mengenggam Cahaya
yang ditulis beliau.

Karena dengan semua kesederhanaan buku Menggenggam Cahaya, Mas Kef
menuliskan satu ulasan mendalam yang sungguh-sungguh mempesona. Di
tengah acara, beliau berbisik "Sebenarnya memang ada banyak
kesalahan eja, ya, Ret. Tapi buat saya itu nggak substansial,
makanya nggak saya bahas di review."

Dengan sabar, Mas Kef juga ikut menunggu giliran bedah buku kami
tampil di panggung. Tanpa sekalipun mengeluh, atau menggerutu.
Padahal, sore itu Mas Kef telah berupaya untuk datang tepat waktu,
dan besoknya beliau ada acara di Puncak. Ah, makin tak enak saja
kami dengan beliau. Satu hal yang membuat saya dan Mbak Lia tak
henti minta maaf pada beliau.

Kekaguman saya pada beliau pun makin menggunung, kala menerima sms
seusai mengantarkan beliau pulang. "Retno, apa-apaan ini, kok ada
amplop? Kalian ini bikin aku tersipu-sipu saja. Kalian kan bikin
buku itu untuk amal, saya sudah senang, kok, bisa terlibat. Lain
kali nggak usah ya," ketiknya mengomentari amplop berisi transport,
yang saya berikan.

Yang saya balas dengan "Ah, Mas Kef ini. Justru kami yang tersipu-
sipu, hanya mampu menjamu seadanya. Mohon diterima dengan ikhlas.
Dan terima kasih banyak untuk semuanya.."

Ah, malaikat itu memang bisa menjelma dalam berbagai rupa...
***

15.

(Teka) Aku Kangen Kalian

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Mon Sep 22, 2008 7:42 pm (PDT)

Tanggal 18 September 2008 ini liburan anak-anak digulirkan di sekolah
saya sesuai dengan kalender pendidikan yang dibuat oleh pihak
pengembangan yayasan. Pada masa saya dulu, guru-guru saya tidak
mengatakannya sebagai liburan tetapi belajar di rumah. Namun bagi anak
didik saya sekarang, belajar di rumah kuranglah dimengerti. Entahlah,
apakah bahasa kinayah yang saya gunakan ini tidak terlalu familiar atau
memang anak-anak usia sekolah dasar sekarang harus menggunakan bahasa
yang konkrit (ma'rifat). Hal ini terbukti dengan SMS yang dikirimkan
anak didik saya semalam "Mr. Sismanto, apakah besok anak-anak libur?
Tadi Bu Titin memberitahu kami kalu besok belajar di rumah."

Bagi anak-anak, liburan ini tentu menyenangkan mengingat rutinitas
pembelajaran yang membelenggunya. Padahal Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tidak menginginkan demikian, yang diinginkan hanyalah
anak belajar untuk memperoleh standar kompetensi belajar yang diinginkan
kurikulum. Namun, di sana-sini masih saja saya dapatkan sekolah-sekolah
maupun guru mengejar dan berlari-lari untuk menyelesaikan target
kurikulum. Tidak mau tahu anak didik kita sudah begitu payah menghadapi
kurikulum yang semakin berat bagi mereka. "Semoga saja liburan ini
menyengkan nak".

Namun, tidak demikian bagi guru di sekolah saya yang jam kerjanya
disesuaikan dengan jam kerja perusahaan. Meskipun semua anak didik
liburan tidak masuk sekolah seperti biasa, para guru tetap saja masuk
kerja bila tidak cuti. Bagi guru seperti saya yang tidak cuti tentu
akan merasakan jenuh juga manakala tidak bersama anak-anak dalam jangka
waktu yang agak lama.

"Anak-anak rasanya baru kemarin kita bersama, namun satu hari tanpa
kalian Bapak sangat kangen sekali ingin bertemu lagi dengan kalian.
Bapak lebih senang mendengarkan kalian bercerita tentang perkelelahian
kalian dengan temen sekelas daripada harus termenung sendiri di kantor
guru atau kalian menceritakan tentang PR kalian yang belum kalian
kerjakan, Bapak lebih senang. Rasanya baru kemarin, kalian melaporkan
tentang kejadian di kelas yang kotor, teman-teman kalian yang saling
ejek hanya gara-gara memperebutkan duduk di bangku terdepan.

"anak-anak rasanya baru kemarin kita belajar bersama tentang
bagaimana kita mengenal dan memahami itu bisa rangka manusia yang secara
garis besar terbagi atas tiga bagian, bagian tengkorak, bagian badan,
dan bagian alat gerak". Beberapa dari kalian ada yang sudah
melupakan pembelajaran tersebut. Namun, Bapak tidak marah secara itu
bisa dipelajari lagi dan kita bisa belajar bersama lagi. Hari ini Bapak
hanya belajar sendiri di ruang guru, hanya ditemani komputer-komputer
yang tidak bernyawa dan berjiwa, tidak seperti kalian yang punya
jiwa-jiwa pebelajar. Mereka hanyalah alat bantu manusia bukan jiwa
pembelajar.

Jika Bapak diminta untuk memilih antara kalian dengan yang lain, Bapak
tetap akan memilih kalian. Kalianlah jiwa Bapak dan Bapak akan tetap
merindukan kalian, Bapak akan tetap menunggu hari pembelajaran tiba, dan
kita akan belajar bersama lagi. Amin (*)

"Jadilah guru diri sendiri, sebelum menjadi guru orang lain"
http://mkpd.wordpress.com
http://sismanto.com

16.

Impian Besarku: Meng-EDAN-kan Penulis!

Posted by: "Jonru" jonrusaja@gmail.com   j0nru

Mon Sep 22, 2008 7:42 pm (PDT)

Assallamualaikum,

Tanggal 20 September 2008 lalu, untuk pertama kalinya PenulisLepas.com
berhasil mengadakan kegiatan "Pelatihan Cara E.D.A.N. Menjadi Penulis
Hebat". Alhamdulillah, acara ini boleh terbilang SANGAT SUKSES. Jumlah
peserta memang hanya 32 orang (wajar juga karena suasana puasa). Namun
banyak rekan penulis - baik dari Jakarta maupun luar kota dan luar
negeri - yang menyatakan sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini,
tapi apa daya letak geografis menjadi kendala.

Sebenarnya, tingginya minat para penulis untuk mengikuti kegiatan ini
sudah saya perkirakan sejak lama. Sebab:

1. Beberapa bulan lalu, PenulisLepas.com pernah mengadakan polling
dengan tema, "Apakah Anda sudah merasa percaya diri sebagai penulis?".
Sekitar 36 persen peserta menyatakan "Saya belum percaya diri."

2. Di berbagai komunitas penulisan, salah satu ungkapan yang paling
sering saya dengar dari para penulis pemula adalah, "Saya sudah punya
tulisan, tapi saya tidak berani menunjukkannya pada orang lain. Saya
merasa tulisan saya masih sangat jelek."

3. Selama ini, sudah begitu banyak lembaga yang mengadakan pelatihan
penulisan. Namun semuanya masih berkutat seputar hard skill alias
teori dan kiat penulisan semata; bagaimana kiat menulis cerpen,
bagaimana menulis buku yang best seller, bagaimana menjadi penulis
yang kaya raya, bagaimana cara menulis skenario sinetron, dan
sebagainya dan sebagainya. Belum ada satu pelatihan pun yang membahas
soft skill, yaitu - antara lain - bagaimana caranya agar para penulis
memiliki self confidence yang kuat. Rasa percaya diri sebenarnya
merupakan SALAH SATU KUNCI SUKSES di bidang apa saja, termasuk bidang
penulisan. Sementara fakta menunjukkan bahwa hampir separuh penulis
justru masih memiliki masalah yang besar di bidang yang satu ini.

Tanggal 23 Juni 2007 - seperti yang sudah sering saya ceritakan - saya
mengikuti Workshop E.D.A.N atas undangan Pak Ikhwan Sopa. Subhanallah,
saya merasa bahwa workshop ini telah berhasil melejitkan rasa percaya
diri saya secara luar biasa. Workshop ini pulalah yang akhirnya
membuat saya percaya diri untuk mendirikan Sekolah-Menulis Online.

Pengalaman luar biasa pada Workshop E.D.A.N. plus tiga fakta di atas,
mendorong saya untuk memiliki sebuah keinginan: Meng-EDAN-kan para
penulis!

Baca selengkapnya di http://www.penulislepas.com/v2/?p=1005

--
Thanks dan wassalam

Jonru
Founder PenulisLepas.com & BelajarMenulis.com
http://www.penulislepas.com/v2
http://www.belajarmenulis.com/
Telp: 0852-1701-4194 / 021-9829-3326
YM: jonrusaja

Belajar Menulis Jarak Jauh, Kapan Saja di Mana Saja, Berlaku Internasional
=====>>> http://www.SekolahMenulisOnline.com

Mau menerbitkan buku tapi belum tahu caranya?
http://www.naskahoke.com/e-mbig :)

Peluang Bisnis untuk Penulis?
===>>> http://bisnis.penulislepas.com/

Personal blog:
http://www.jonru.net
http://jonru.multiply.com

17.

(Catcil) Hal-hal yang Tidak Disukai Editor

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Mon Sep 22, 2008 7:49 pm (PDT)

Disarikan dari obrolan dengan teman-teman editor di penerbitan dan
editor lepas yang telah sudi berbagi pengalaman.

Yang tidak disukai editor dan membuat mereka kesulitan melaksanakan
tugasnya adalah:

1. Penulis yang terus-menerus menanyakan kelolosan/kelayakan
naskahnya dalam jangka waktu berdekatan. Seorang editor bercerita
bahwa ada penulis yang mengirimkan naskah kemudian menanyakan hasil
review satu jam kemudian, disertai ancaman akan menariknya seketika
jika tidak ada kabar. Harap diketahui, naskah yang masuk ke redaksi
penerbitan setiap hari (kecil atau besar) tak terhitung jumlahnya.

2. Naskah 'telanjang'. Tanpa daftar isi, tanpa nomor halaman, tanpa
pengantar. Editor akan lebih suka bila naskah disertai poin plus dan
keunikannya dibandingkan tema sejenis yang sudah diangkat dalam buku-
buku lain.

3. Naskah centang perenang. Okelah, urusan substansi teks adalah
tugas editor. Tapi apa susahnya memeriksa typo (kesalahan ketik) dan
memperbaiki ejaan? Jangan pandang remeh kekeliruan penggunaan huruf
besar, penempatan kata serapan, dan konsistensi pemakaian istilah.
Katakanlah ada dua naskah bertema serupa dengan bobot hampir sama
pula. Yang satu mulus alias nyaris tak perlu sentuhan editor, satunya
lagi keriting dan butuh dipangkas sana-sini. Tentu editor akan
memilih yang pertama, bukan?

4. Penulis yang terus-menerus mempertanyakan masalah mendasar
(seperti format dan kuota halaman) padahal sudah tercantum di FAQ
website penerbit bersangkutan.

5. Penulis 'tabrak lari'. Sudah dijelaskan panjang lebar bahwa profil
maksimal 100 kata, malah nekat mengirimkan biodata sepanjang jalan
kenangan. Sudah dikatakan bahwa penerbit hanya terima non fiksi,
keukeuh kirim fiksi. Ini termasuk penulis yang bersikeras mengirimkan
naskah via email (lebih gawat lagi, email pribadi editor) meski
menurut ketentuan, penerbit hanya menerima print out.

6. Penulis yang enggan merevisi naskahnya sendiri walaupun petunjuk-
petunjuk editor sudah terperinci dan beralasan, tetapi ketika diubah
oleh editor malah marah-marah.

7. Penulis yang sukar dihubungi. Bagaimana penerbit dapat
mengkomunikasikan laporan penjualan, cetak ulang, konsep desain
sampul, dan sebagainya kepada penulis seperti ini?

Demikian, semoga berguna.

Rinurbad,
di tengah kepusingan mengobrak-abrik naskah yang tidak taat KBBI

18.

(Tulisan Kaki) Met Lebaran Semua

Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Mon Sep 22, 2008 7:50 pm (PDT)

Biar sms sesama Telkomsel murah tiap malem, Saya tetep mo ngucapin
selamat lebaran buat SK via milis ^ _ ^.

Slamat Idul Fitri 1429 H ya Temans.

Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Taqabbalallu Minna Wa Minkum

Wassalam,
asma

Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

w/ John McEnroe

Join the All-Bran

Day 10 Club.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: