Rabu, 24 September 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2271

Messages In This Digest (12 Messages)

Messages

1a.

FW: [sekolah-kehidupan] Re: (Inspirasi) Bersukacitalah!

Posted by: "jun an nizami" tinta_mirah@yahoo.co.id   tinta_mirah

Tue Sep 23, 2008 9:28 pm (PDT)

Diam atau bergerak tetaplah hidup sebuah perjalanan..menjalani takdir tentunya.
Jika di perjalanan kehabisan makanan..ya beli di warung terdekat,jika tak ada uang ya minta dengan sopan.
Ambil contoh,anak-anak punk sejati (gembel2 yang rambutnya model mohawk itu) mereka dalam perjalanan tak pernah membawa uang.jikapun lapar mereka tak akan menodong,tapi mereka akan meminta dengan santun sekalipun nasi sisa untuk beramai-ramai.
Jadi ingat tentang perjalanan saya sebagai gelandangan dulu..naik apa saja tanpa tujuan yang pasti,dan mencari sesuatu yang sayapun sebenarnya sulit membahasakan apa itu.
Dan yang saya maksudkan saat ini adalah kehidupan jalanan yang dimana rasanya agak sulit untuk menerapkan apa yang ditulis oleh pak teha tentang mas tomoji tanabe (orang jawa bukan ya pak?). menerapkannya untuk mereka yang di kolong layang yang tak bisa bersuka cita.
Dan untuk mereka2 lagi dengan setumpuk derita yang tak lagi terbahasa.

Salam.

----- Original Message -----
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (Inspirasi) Bersukacitalah!
Date: Tue, 23 Sep 2008 14:30:18
From: andrisuryaningsih <andrisuryaningsih@yahoo.com>
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>

Mas Jun, apakah benar hidup itu adalah sebuah perjalanan? nah trus
nanti kalau kelaparan disepanjang perjalanan kumaha atuh? kalau
begitu perlukah kita bawa bekal? setidaknya makanan pengganjal perut
lah,atau seteguk menimuman pelepas haus dahaga. Jadi ya selamat
makan. BarokAllah ^_^

Assalamu'alaikum

Arief B. S
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com , jun an nizami
<tinta_mirah@ ...> wrote:
>
> Salam pak! Kok,agak sulit ya menerapkannya di kehidupan jalanan?
>
> Salam dari anak jalanan itu,yang masih berdukacita. dan entah kapan
ia dapat bersuka cita.
>
> teha wrote:
> > Inspirasi
> > BERSUKACITALAH
> > Oleh Teha Sugiyo
> > Tomoji Tanabe, boleh dibilang satu-satunya manusia tertua yang
masih
> > hidup di jagad ini. Supersentenarian, sebutan seseorang yang
mampu
> > mencapai usia 110 tahun atau lebih. Saat ini Tanabe adalah
> > supersentenarian Jepang yang mampu mencapai usia 113 tahun
(dilahirkan
> > 18 September 1895), dan menjadi orang tertua di Jepang yang mampu
> > mengalahkan rekor Nijiro Tokuda yang berusia 111 tahun. Konon, ia
> > menjadi manusia terakhir yang  lahir pada 1895.
> >     Kakek Tanabe pernah bekerja sebagai insinyur sipil. Ia
memiliki 8
> > anak, 25 cucu dan 54 cicit. Ia mengatakan tentang rahasia umur
> > panjangnya adalah sama sekali tidak menyentuh alkohol. Pada
ultahnya
> > yang ke 112 ia menyatakan, "Saya ingin hidup selamanya. Saya tak
ingin
> > mati." Seperti dicatat oleh Guinness Book of World Records'
oldest
> > living male, Juni 2007, Tanabe  luar biasa sehat. Ia makan
> > sayur-sayuran, dan tidak minum alkohol, tetapi setiap hari minum
susu.
> >     Kalau pada tahun silam ia menginginkan hidup dalam jangka
waktu tak
> > terbatas, pada ultahnya yang ke-113, 18 September silam, ia
mengatakan,
> > "Saya bahagia. Saya makan banyak. Saya belum ingin mati!" Ya,
Tomoji
> > Tanabe adalah manusia tertua di dunia saat ini. Masih sehat wal
afiat.
> >     Ketika diadakan seminar tentang rahasia umur panjang di
kalangan
> > orang Jepang, muncul kesimpulan bahwa orang Jepang dapat berumur
> > panjang karena makanannya. " You are what you eat ". Begitu
> > istilahnya. Ternyata ada 3 makanan favorit orang Jepang yang
membuat
> > mereka panjang umur, yaitu: ikan, nasi dan teh hijau.
> >     Kita memang tidak membicarakan nutrisi makanan tersebut,
apalagi
> > ini bulan puasa. Lebih baik kita mendengar pendapat manusia
tertua itu,
> > saat ditanya apa rahasia umur panjang dalam keadaan sehat wal
afiat.
> > Dengan singkat Tomoji Tanabe menjawab, "Bersukacitalah! " Ya,
> > bersukacitalah. Itu jawaban singkat  yang membuat banyak orang
merenung
> > panjang. Demikian kiat suksesnya menikmati hidup. Bagaimana
caranya?
> > Ya, itu tadi: Bersukacitalah!
> >     Secara semantik, bersukacita adalah perasaan senang ketika
harapan
> > sesuai kenyataan. Oleh sebab itu menjadi penting bagi kita untuk
> > menjawab pertanyaan krusial ini: kehendak siapa yang mau dicapai
pada
> > saat kita bekerja? Lebih spesifik lagi, kehendak siapa yang mau
dicapai
> > ketika kita mengupayakan  kehidupan yang berkualitas?
> >     Kalau kita menjawab untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
diri
> > sendiri, nampaknya kita tidak punya potensi sedikit pun untuk
merasakan
> > sukacita. Yang ada adalah sungut-sungut dan saling menyalahkan,
> > akhirnya mematikan semangat kebersamaan.
> >     Sesederhana macam apa pun bersukacita melibatkan orang lain.
Lalu,
> > di mana kita menempatkan kepentingan diri sendiri? Apakah salah
> > memiliki kepentingan sendiri? Tentu saja tidak. Sangat wajar
bila kita
> > memiliki kepentingan sendiri. Hanya saja, dalam kehidupan dan
pergaulan
> > antarsesama, kepentingan bersama sebaiknya ditempatkan pada
prioritas
> > utama. Kita tidak boleh lupa bahwa di dalam kepentingan bersama
sudah
> > terdapat kepentingan diri sendiri.
> >     Nasihat bijak ini mungkin pantas kita
renungkan, "Bersukacitalah
> > senantiasa dalam Tuhan. Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua
> > orang. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
tetapi
> > nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan
> > permohonan dengan ucapan syukur".
> >     Dalam bersukacita, marilah kita pikirkan semua yang benar,
semua
> > yang mulia, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua
yang
> > disebut kebajikan  dan patut dipuji - pikirkanlah dan juga
lakukanlah!
> >     Sebentar lagi kita merayakan hari kemenangan setelah sebulan
penuh
> > kita berjuang melawan hawa nafsu, melatih kesabaran, ketabahan
dan
> > juga  berjuang melawan rasa  lapar dan dahaga. Dan pada saatnya
nanti,
> > kita layak untuk bersukacita di hari kemenangan! Selamat 
menyambut
> > Hari Kemenangan dengan bersukacita!
> >  
> > live as if you were to die tomorrow
> > learn as if you were to live forever.
> >                          (Mahatma Gandhi)
> >
>
>
>
>
____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
______
> Dapatkan nama yang Anda sukai!
> Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan
@rocketmail. com.
> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
>

__________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

1b.

Re: FW: [sekolah-kehidupan] Re: (Inspirasi) Bersukacitalah!

Posted by: "teha" teha.sugiyo@toserbayogya.com

Wed Sep 24, 2008 3:16 am (PDT)


kang jun yang sedang meniti perjalanan, apa pun yang anda katakan, tidak
salah. jika anda katakan bahwa hidup ini menjalani takdir dengan cara
gelandangan, itu benar. jika orang lain yang menjalani hidupnya dengan
penuh sukacita itu juga tidak salah. mari kita berbagi. mari kita coba
melihat dari sisi yang beda. mari kita membuka hati, membuka pikir, dan
membuka diri.
apa pun yang kita pikirkan senantiasa ada resikonya. you are what you
think. jika anda berpikir senang, maka anda akan menjadi senang. jika
sebaliknya, itu pun juga terjadi yang sebaliknya.
mari kita ingat hukum petani: siapa menabur siapa menuai. apa yang
ditaburkan itulah yang dipanen. termasuk: apa yang kita taburkan dalam
pikiran!
banyak yang saya ingin omongkan dengan kang jun, namun nampaknya
waktunya belum tiba. yang jelas saya ingin akang dapat menatap hidup ini
dari sisi yang selama ini barangkali kurang mendapat perhatian: indah,
menyenangkan, penuh warna-warni, penuh semangat, untuk dihayati,
diresapi, dijalani dengan suka hati. oke, selamat berjuang! ayo, bangkit
dan berubah! (sori, pinjem istilah pak rhenald kasali).

jun an nizami wrote:
>
> Diam atau bergerak tetaplah hidup sebuah perjalanan.. menjalani takdir
> tentunya.
> Jika di perjalanan kehabisan makanan..ya beli di warung terdekat,jika
> tak ada uang ya minta dengan sopan.
> Ambil contoh,anak- anak punk sejati (gembel2 yang rambutnya model
> mohawk itu) mereka dalam perjalanan tak pernah membawa uang.jikapun
> lapar mereka tak akan menodong,tapi mereka akan meminta dengan santun
> sekalipun nasi sisa untuk beramai-ramai.
> Jadi ingat tentang perjalanan saya sebagai gelandangan dulu..naik apa
> saja tanpa tujuan yang pasti,dan mencari sesuatu yang sayapun
> sebenarnya sulit membahasakan apa itu.
> Dan yang saya maksudkan saat ini adalah kehidupan jalanan yang dimana
> rasanya agak sulit untuk menerapkan apa yang ditulis oleh pak teha
> tentang mas tomoji tanabe (orang jawa bukan ya pak?). menerapkannya
> untuk mereka yang di kolong layang yang tak bisa bersuka cita.
> Dan untuk mereka2 lagi dengan setumpuk derita yang tak lagi terbahasa.
>
> Salam.
>
> ----- Original Message -----
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (Inspirasi) Bersukacitalah!
> Date: Tue, 23 Sep 2008 14:30:18
> From: andrisuryaningsih <andrisuryaningsih@ yahoo.com
> <mailto:andrisuryaningsih%40yahoo.com>>
> To: <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
> <mailto:sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>>
>
> Mas Jun, apakah benar hidup itu adalah sebuah perjalanan? nah trus
> nanti kalau kelaparan disepanjang perjalanan kumaha atuh? kalau
> begitu perlukah kita bawa bekal? setidaknya makanan pengganjal perut
> lah,atau seteguk menimuman pelepas haus dahaga. Jadi ya selamat
> makan. BarokAllah ^_^
>
> Assalamu'alaikum
>
> Arief B. S
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com , jun an nizami
> <tinta_mirah@ ...> wrote:
> >
> > Salam pak! Kok,agak sulit ya menerapkannya di kehidupan jalanan?
> >
> > Salam dari anak jalanan itu,yang masih berdukacita. dan entah kapan
> ia dapat bersuka cita.
> >
> > teha wrote:
> > > Inspirasi
> > > BERSUKACITALAH
> > > Oleh Teha Sugiyo
> > > Tomoji Tanabe, boleh dibilang satu-satunya manusia tertua yang
> masih
> > > hidup di jagad ini. Supersentenarian, sebutan seseorang yang
> mampu
> > > mencapai usia 110 tahun atau lebih. Saat ini Tanabe adalah
> > > supersentenarian Jepang yang mampu mencapai usia 113 tahun
> (dilahirkan
> > > 18 September 1895), dan menjadi orang tertua di Jepang yang mampu
> > > mengalahkan rekor Nijiro Tokuda yang berusia 111 tahun. Konon, ia
> > > menjadi manusia terakhir yang lahir pada 1895.
> > > Kakek Tanabe pernah bekerja sebagai insinyur sipil. Ia
> memiliki 8
> > > anak, 25 cucu dan 54 cicit. Ia mengatakan tentang rahasia umur
> > > panjangnya adalah sama sekali tidak menyentuh alkohol. Pada
> ultahnya
> > > yang ke 112 ia menyatakan, "Saya ingin hidup selamanya. Saya tak
> ingin
> > > mati." Seperti dicatat oleh Guinness Book of World Records'
> oldest
> > > living male, Juni 2007, Tanabe luar biasa sehat. Ia makan
> > > sayur-sayuran, dan tidak minum alkohol, tetapi setiap hari minum
> susu.
> > > Kalau pada tahun silam ia menginginkan hidup dalam jangka
> waktu tak
> > > terbatas, pada ultahnya yang ke-113, 18 September silam, ia
> mengatakan,
> > > "Saya bahagia. Saya makan banyak. Saya belum ingin mati!" Ya,
> Tomoji
> > > Tanabe adalah manusia tertua di dunia saat ini. Masih sehat wal
> afiat.
> > > Ketika diadakan seminar tentang rahasia umur panjang di
> kalangan
> > > orang Jepang, muncul kesimpulan bahwa orang Jepang dapat berumur
> > > panjang karena makanannya. " You are what you eat ". Begitu
> > > istilahnya. Ternyata ada 3 makanan favorit orang Jepang yang
> membuat
> > > mereka panjang umur, yaitu: ikan, nasi dan teh hijau.
> > > Kita memang tidak membicarakan nutrisi makanan tersebut,
> apalagi
> > > ini bulan puasa. Lebih baik kita mendengar pendapat manusia
> tertua itu,
> > > saat ditanya apa rahasia umur panjang dalam keadaan sehat wal
> afiat.
> > > Dengan singkat Tomoji Tanabe menjawab, "Bersukacitalah! " Ya,
> > > bersukacitalah. Itu jawaban singkat yang membuat banyak orang
> merenung
> > > panjang. Demikian kiat suksesnya menikmati hidup. Bagaimana
> caranya?
> > > Ya, itu tadi: Bersukacitalah!
> > > Secara semantik, bersukacita adalah perasaan senang ketika
> harapan
> > > sesuai kenyataan. Oleh sebab itu menjadi penting bagi kita untuk
> > > menjawab pertanyaan krusial ini: kehendak siapa yang mau dicapai
> pada
> > > saat kita bekerja? Lebih spesifik lagi, kehendak siapa yang mau
> dicapai
> > > ketika kita mengupayakan kehidupan yang berkualitas?
> > > Kalau kita menjawab untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
> diri
> > > sendiri, nampaknya kita tidak punya potensi sedikit pun untuk
> merasakan
> > > sukacita. Yang ada adalah sungut-sungut dan saling menyalahkan,
> > > akhirnya mematikan semangat kebersamaan.
> > > Sesederhana macam apa pun bersukacita melibatkan orang lain.
> Lalu,
> > > di mana kita menempatkan kepentingan diri sendiri? Apakah salah
> > > memiliki kepentingan sendiri? Tentu saja tidak. Sangat wajar
> bila kita
> > > memiliki kepentingan sendiri. Hanya saja, dalam kehidupan dan
> pergaulan
> > > antarsesama, kepentingan bersama sebaiknya ditempatkan pada
> prioritas
> > > utama. Kita tidak boleh lupa bahwa di dalam kepentingan bersama
> sudah
> > > terdapat kepentingan diri sendiri.
> > > Nasihat bijak ini mungkin pantas kita
> renungkan, "Bersukacitalah
> > > senantiasa dalam Tuhan. Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua
> > > orang. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
> tetapi
> > > nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
> dan
> > > permohonan dengan ucapan syukur".
> > > Dalam bersukacita, marilah kita pikirkan semua yang benar,
> semua
> > > yang mulia, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua
> yang
> > > disebut kebajikan dan patut dipuji - pikirkanlah dan juga
> lakukanlah!
> > > Sebentar lagi kita merayakan hari kemenangan setelah sebulan
> penuh
> > > kita berjuang melawan hawa nafsu, melatih kesabaran, ketabahan
> dan
> > > juga berjuang melawan rasa lapar dan dahaga. Dan pada saatnya
> nanti,
> > > kita layak untuk bersukacita di hari kemenangan! Selamat
> menyambut
> > > Hari Kemenangan dengan bersukacita!
> > >
> > > live as if you were to die tomorrow
> > > learn as if you were to live forever.
> > > (Mahatma Gandhi)
> > >
> >
> >
> >
> >
> ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
> ______
> > Dapatkan nama yang Anda sukai!
> > Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan
> @rocketmail. com.
> > http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
> >
>
> ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
> Nama baru untuk Anda!
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
> @rocketmail.
> Cepat sebelum diambil orang lain!
> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
> <http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/>
>
>

2a.

Re: (Inspirasi) ...dan makhluk itu bernama cinta

Posted by: "Pandika Sampurna" pandika_sampurna@yahoo.com   pandika_sampurna

Tue Sep 23, 2008 11:22 pm (PDT)

Yes!!!!
I know what you said is right.
Don't rock your life while fasting. "Ntar bisa batal".
Ya enggak.

Salam,
Pandika Sampurna

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Jenny Jusuf
<j3nnyjusuf@...> wrote:
>
>
>
> "Itu siapa?"
>
>  
>
> Saya mengalihkan perhatian dari layar laptop dan menoleh ke arah
yang ditunjuk
> teman saya dengan dagunya.
>
>  
>
> Seorang bapak tua baru saja memasuki ruangan
> seminar tempat kami menjadi panitia. Seminar tersebut
dilangsungkan selama
> sembilan hari dan diikuti oleh peserta dari berbagai kota. Selain
menjadi seksi
> sibuk yang merupakan kewajiban setiap orang berlabel panitia, saya
juga
> kebagian tugas mendata dan mengumpulkan foto setiap peserta.
>
>  
>
> "Nggak mungkin peserta," saya menjawab pelan,
> supaya tidak terdengar oleh si bapak yang kini sibuk menata
bawaannya di pojok
> ruangan, tanpa permisi sama sekali, bahkan tanpa memandang kami.
> Barang-barangnya tidak terlalu banyak, hanya sebuah ransel lusuh
dan dua dus
> berukuran sedang yang tampak kontras dengan karpet tebal dan
interior ruang
> seminar.
>
>  
>
> Teman saya menghampirinya dan berbasa-basi
> menanyakan namanya. Setelah menjawab sekenanya, bapak tua itu
menarik sebuah kursi
> yang menganggur di sudut, duduk bersandar di sana, dan tidur.
>
>  
>
> Hayah.
>
>  
>
> Saya dan teman-teman panitia cuma bisa berpandang-pandangan.
>
>  
>
> Tabir misteri itu baru tersingkap ketika si
> bapak membuka matanya yang memerah dan tersenyum penuh kantuk.
Ternyata beliau
> hanya tidur-tidur ayam (BTW, ada yang bisa menjelaskan kenapa
disebut
> `tidur-tidur ayam'? Hehehe).
>
>  
>
> "Saya mau nengok istri," jelasnya sederhana.
> "Dia ikut seminar di sini."
>
>  
>
> "Nama istrinya siapa, Pak?"
>
>  
>
> "Indrawati."
>
>  
>
> Saya terdiam. Pandangan saya beralih ke balik pintu
> kaca, tempat dimana para peserta mengikuti jalannya seminar.
>
>  
>
> Itu dia. Orang yang dimaksud sedang duduk di
> deretan tengah, agak ke belakang. Penampilannya sangat sederhana.
Rambutnya
> yang keabuan disanggul, punggungnya sedikit bungkuk dan wajahnya
yang
> berkeriput tampak lelah, namun ia tetap semangat menyimak seminar.
Sibuk
> mendengarkan dan mencatat.
>
>  
>
> Ibu Indrawati adalah peserta tertua yang berasal
> dari Salatiga, Jawa Tengah. Ragu-ragu, saya melirik si kakek.
>
>  
>
> "Bapak dari mana?" tanya saya hati-hati.
>
>  
>
> "Salatiga," jawabnya sambil tersenyum,
> memamerkan gigi-gigi kecoklatan yang sebagian sudah mengeropos,
bahkan patah.
>
>  
>
> "Di Jakarta Bapak tinggal di mana?" saya
> penasaran.
>
>  
>
> "Ada saudara di Kramat," ia menjawab dengan mata
> berkaca-kaca, sepertinya masih ngantuk berat. "Tapi saya ndak lama
di sini, paling dua hari. Habis itu pulang ke Salatiga."
>
>  
>
> "Kangen sama Ibu ya, Pak?" Duh, Bapak, maafkan
> saya yang terlalu cerewet, tapi sungguh saya tak bisa menahan diri
untuk terus
> bertanya.
>
>  
>
> Beliau tidak menyahut. Hanya senyumnya yang
> merekah semakin lebar. Dan binar matanya lebih dari cukup untuk
menjawab
> pertanyaan saya.
>
>  
>
> Saya meninggalkan beliau dan kembali ke kursi
> saya (karena kalimat `kembali ke laptop'
> agak mengingatkan pada bapak-bapak pakar komedi yang sering nongol
di TV ;-D).
> Sambil mengetik, berulang kali saya menengok ke arahnya (bapak
tua, bukan bapak
> pakar komedi – ini apaan sih? Hahaha!). Menatapi punggungnya.
Mengamatinya
> bersandar di sana dan tertidur pulas. Sekadar melihat tanpa
bersuara.
>
>  
>
> Jam makan siang tiba. Para peserta berhamburan
> keluar, berebut menyerbu tumpukan kotak styrofoam
> putih yang berisi makanan dengan ganas. *Ehm, nggak usah
dibayangin, ini
> hiperbola. ;-)*
>
>  
>
> Bapak tua itu tak ikut beranjak, agaknya maklum
> bahwa ia tak mendapat jatah karena bukan peserta. Namun matanya
mencari-cari.
>
>  
>
> Sosok yang ditunggunya keluar tak lama kemudian.
> Mereka saling merangkul. Di depan orang-orang yang lalu-lalang.
Dengan ransel
> lusuh dan dus-dus Aqua diikat tali rafia yang kontras dengan
karpet tebal dan
> interior ruangan.
>
>  
>
> Untuk sejenak, ruangan itu hanya milik mereka
> berdua. Dan tak ada lagi yang nampak kontras di sana.
>
>  
>
> Ijinkan
> saya punya cinta seperti itu jika saya tua nanti, saya membatin,
entah
> pada siapa.
>
>  
>
> Cinta yang tak lekang oleh wajah keriput, rambut
> beruban, gigi kecoklatan, ransel lusuh dan pakaian seadanya. Cinta
laksana
> embun pagi, sinar mentari dan semilir angin yang selalu ada setiap
hari. Sederhana,
> dan senantiasa baru.
>
>  
>
> -----
>
>  
>
> Dalam perjalanan pulang, saya duduk di angkot
> dan tak henti-hentinya berpikir. Bukan tentang bapak tua dan
istrinya.
> Belakangan ini otak saya dipenuhi begitu banyak persoalan, yang
kalau
> dipikir-pikir lagi, kebanyakan sampahnya daripada pentingnya. Namun
> sampah-sampah itu tak sudi pergi meski saya sudah berusaha keras.
Semakin
> ditepis, semakin awet bercokol.
>
>  
>
> *Oh,
> well, what you resist persists, right? ;-)
>
>  
>
> Lelah. Jengkel. Muak.
>
>  
>
> Khawatir. Risau. Gelisah. Tak menentu.
>
>  
>
> Jalanan macet. Udara gerah. Penumpang
> berjejalan. Keringat bertetesan.
>
>  
>
> Hidup saya sebulan terakhir. Rollercoaster tanpa ujung. Tanpa
> operator, tanpa karcis, tanpa durasi, dan saya tak bisa berteriak
minta
> berhenti meski sudah penat meluncur naik-turun.
>
>  
>
> Saya duduk bertopang dagu, menghela nafas
> dalam-dalam.
>
>  
>
> Angkot berhenti di pinggir jalan. Seorang ibu
> yang sedang menggendong anak berjalan mendekat. Spontan saya
menggeser tubuh,
> merapatkan diri ke sudut. Tempat yang tersisa hanya cukup untuk
satu orang. Si
> ibu harus memangku anaknya selama perjalanan.
>
>  
>
> Pintu angkot yang terlalu rendah membuatnya
> terpaksa mengeluarkan upaya ekstra untuk bisa masuk dan duduk di
samping saya.
> Seketika pandangan seluruh penumpang tertuju pada sosok sederhana
berbalut
> jarit itu.
>
>  
>
> Bocah yang digendongnya menderita hydrocephalus.
>
>  
>
> Tidak ada penumpang yang bersuara tatkala si ibu
> membetulkan posisi duduk anaknya agar nyaman dipangku dan
meluruskan letak kain
> jarit di sekeliling tubuh si bocah, melindunginya dari hembusan
angin.
>
>  
>
> Si bocah mengeluarkan suara-suara aneh. Baru
> saya sadar, bibirnya tak mampu mengatup. Kedua mata dan mulutnya
tertarik sedemikian
> rupa hingga terus mendelik dan menganga.
>
>  
>
> "Haaaa... aaaaaa... haa."
>
>  
>
> Sang ibu tertawa pelan mendengar bahasa yang
> hanya dipahami mereka berdua. Ia mengangguk-angguk, senyumnya
lepas tanpa
> beban. Ia merogoh tas, mengeluarkan dot dan memasukkannya ke mulut
si bocah.
>
>  
>
> "Umurnya berapa, Bu?" seorang penumpang menyela
> aktivitas kecil itu.
>
>  
>
> "Lima," sang ibu menjawab ramah. Tak disangka,
> bocah di pelukannya ikut tersenyum. Seolah mengerti apa yang
sedang diobrolkan
> dan menganggapnya lucu.
>
>  
>
> "Haaaa... aaaaa... aaaa."
>
>  
>
> Senyum itu terus merekah dari mulut yang tak
> mampu mengatup dan disumpal dot bayi. Bahkan sepasang mata yang
mendelik itu
> ikut tersenyum. Kepala yang terayun lemah dalam gendongan sang ibu
tak sanggup menahannya
> untuk membagi kegembiraan pada seluruh penumpang angkot yang kini
menontoni
> mereka.
>
>  
>
> Sang ibu mengayun anaknya perlahan. Menyambut
> senyumnya dengan mata berbinar, seolah ingin berkata
sederhana, "Aku sayang
> kamu, apa adanya."
>
>  
>
> Mata saya membasah.
>
>  
>
> Mendadak, seluruh jaringan kusut di otak saya
> kehilangan maknanya.
>
>  
>
> Mendadak, apa yang saya sebut beban dan masalah seperti
> mengambang begitu saja, menyisakan ruang hening, dan saya
terhanyut di sana.
>
>  
>
> Mendadak, saya tak peduli lagi pada rollercoaster yang masih terus
meluncur
> naik-turun, dengan saya di dalamnya. Tak ingin berteriak minta
berhenti.
>
>  
>
> Jenis
> cinta apa yang kau punya, Ibu?
>
> Aku
> ingin sekali memilikinya.
>
>  
>
> Cinta itu tak terbeli, dan tanpa harus
> mengeluarkan uang sepeser pun, si anak telah mendapatkannya. Lunas.
>
>  
>
> Mendadak, saya hanya ingin punya cinta.
>
>
>
>
>
>
>  
>
> secarik
> kenangan yang tersisa, agustus 2008
>
>
> ROCK Your Life! - Jenny Jusuf - http://jennyjusuf.blogspot.com
>

3.

[CATCIL] Good Will Hunting, Sistem Reward Terbuka untuk Para Otodida

Posted by: "Rumah Ilmu Indonesia" rumahilmubandung@gmail.com   rezaervani

Wed Sep 24, 2008 1:09 am (PDT)

Good Will Hunting, Sistem Reward Terbuka untuk Para Otodidak
<http://rezaervani.wordpress.com/2008/09/24/good-will-hunting-sistem-rew\
ard-terbuka-untuk-para-otodidak/
> Good Will Hunting
<http://www.imdb.com/title/tt0119217/> , sebuah film lama tahun 1997
yang tak kunjung usai kesannya bagi penulis.

Diperankan dengan apik oleh Robin William
<http://www.imdb.com/name/nm0000245/> dan Matt Damon
<http://www.imdb.com/name/nm0000354/> .

Matt Damon memerankan karakter seorang pemuda jenius bernama Will
Hunting. Jenius yang bermasalah secara psikologis karena dibesarkan di
keluarga "broken home".

Bertemulah kemudian Will Hunting dengan Sean Maguire (Robin William),
seorang psikolog handal yang natural. Yang pernah mengalami masa-masa
suram karena ditinggal istrinya tercinta karena sakit parah yang tak
terobati.

Baca Selengkapnya di :
http://rezaervani.wordpress.com/2008/09/24/good-will-hunting-sistem-rewa\
rd-terbuka-untuk-para-otodidak/

<http://rezaervani.wordpress.com/2008/09/24/good-will-hunting-sistem-rew\
ard-terbuka-untuk-para-otodidak/
>

Semoga Bermanfaat,

Salam,
Yayasan Rumah Ilmu Indonesia
www.rumahilmuindonesia.or.id

4a.

Re: (reportase) secangkir teh, sepiring keripik singkong & kurnia ef

Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Wed Sep 24, 2008 1:18 am (PDT)

gee, divin,
kamu satu dr sedikit orang yg bilang aku ekspresif, lho.
banyak yg bilang, aku justru kelewat pendiam dan pemalu (sungguh!)

anyway, it's nice talking to you too, divin sayang
terima kasih utk membaca tulisanku
terima kasih utk pengamatan mendalam ttg diriku
emang beda, deh, kalo jagoan scriptwriter mendeskripsikan orang :)

kapan2, ajarin aku nulis script ya, divin
aku dodol bgt di detil visual soalnya.
ajari muridmu ini guru!
osh!

-retno-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Divin Nahb
<divin_nahb_dn@...> wrote:
>
> Em... kenapa ya... aku selalu kagum dengan tulisan dan karakter
pembawaan Retno??
>
>
> Yang aku ingat, pertama kali aku tahu dirinya ketika cewek ini
pernah memberikan komentar mengenai diriku saat tampil puisi dengan
nama Cadar Hitam. Kemudian berikutnya, berlanjut pada fokusnya 1000
cinta untuk 1000 mushalla. Kepribadian yang sangat menyenangkan dan
gesit dalam bertindak. Sangat ekpresif dalam menghadapi apapun juga.
Penempatan yang sangat indah sekali untuk karakter seperti itu, dan
sepertinya aku harus banyak belajar bagaimana mengolah karakter
seperti itu agar tampak indah. Mengingat ada benang kesamaan
karakter. "CEWEK DENGAN KEEKSPRESIFANNYA"
>
>
> Dengan adanya 1000 cinta untuk 1000 mushalla tanpa sengaja
membukakan apa itu cinta yang dikonseptualkan Retno beberapa akhir
ini yang jelas saja menghantarkanku untuk mengenalnya. Indah!! Yang
aku tuangkan untuk tulisan dan karakter cewek itu. Pemikiran yang
sangat bagus pula. Jujur banyak sisi-sisi yang aku pelajari darinya
dalam menghadapi sebuah wacana. Dan aku sangat bahagia ketika pada
akhirnya ada tawa yang keluar darinya.
>
>
> Sehabis menuntaskan acara puncak 1000 cinta untuk 1000 mushalla,
aku bertambah kenal sosok ini dengan semua yang aku ungkapkan.
Pernah juga aku berkomentar pada sang suaminya 'Mas Catur' yang
pembawaannya sangat tenang.
>
> Jadi, saat di kampung melayu aku yang harus mengejar mobil arah
cimone berada di belakang Retno yang cepat sekali jalannya hanya
untuk menuju di mana mobil cimone itu berada. Aku hanya berbisik
dalam hati "Waw... hebat!! Cewek yang sangat perhatian".
>
> Aku memberikan sebuah komentar pada Mas Catur yang berisi "Mas,
Retno kayak bola bekel ya..." Dan Mas Catur hanya tersenyum. Tetap
tenang dalam keadaannya. Dan sekali lagi waw... ternyata memang
pasangan ini sangat cocok. Em... aku jadi kepingin segera menyusul.
Hehehe....
>
>
> Well, entah kenapa dalam setiap tulisannya aku seperti tampak
berada dalam karakter itu yang belum bisa aku salurkan utuh dalam
sebuah tulisan yang menarik. Tapi jujur aku belajar darimu, No...
hanya karena sifat dasar yang sama dan terkadang bingung untuk
menunjukkan pada dunia. Dengan ini mengenalmu aku belajar.
>
> Ternyata 1000 cinta untuk 1000 mushalla membuka cinta sebuah
persahabatan. Betapa indah memiliki sahabat!! Meski bukan dengan
sebuah lisan, tapi kehadiran dan pembawaan akan sangat berpengaruh
pada sekeliling. Contohnya aku yang dicipratin cinta oleh Retno.
>
>
> Selalu bahagia ya Ret sama Mas Cat. Halah!!! Semua disingkat!!
Hehehehehe
>
>
>
> Salam cinta,
>
>
> Divin Nahb
>

5a.

Re: (Inspirasi) Bersukacitalah!

Posted by: "teha" teha.sugiyo@toserbayogya.com

Wed Sep 24, 2008 2:40 am (PDT)

Trimakasih Pak Sinang yang baik. Senang sekali, Bapak muncul lagi di
milis tercinta ini. Kemarin, saya dan Budi mengantarkan sumbangan dalam
rangka 1000 cinta. Minggu lalu saya juga mengirim inspirasi: "Dari Dunia
Fabel", tentang gajah, ikan maskoki, ikan dalam akuarium dan belalang,
yang sengaja saya buat "telanjang", tanpa ulasan. Justru saya berharap
membuat penasaran rekan-rekan sehingga muncul multitafsir. Dan memang
ada yang menanggapi.
Tentang laporan baksos di Bandung memang belum muncul di milis. Para
relawannya terjebak kesibukan di tempat kerja masing-masing, sehingga
terkendala. Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama, laporan itu
muncul. Senang dapat bergabung dengan lasykar pelangi... eh, salah...
lasykar relawan yang membagikan 1000 cinta kepada sesama. Banyak hikmah
dan nilai-nilai kehidupan yang dapat kita petik dari sana. Semoga hal
ini menjadikan kita semua semakin kaya makna, sehingga milis kita ini
menjadi beda di antara yang ada. Semoga kita tetap berjuang 'melawan
hawa nafsu', ^_^ (pinjam istilahnya mas setyawan yang arief), untuk
terus menahan lapar dan dahaga, sehingga kita layak mencapai gerbang
kemenangan pada hari yang fitri sebentar lagi. Sukses selalu untuk Pak
Sinang dan keluarga! Juga untuk seluruh keluarga besar sekolah
kehidupan....

Pandika Sampurna wrote:
>
> Akhirnya datang juga!
>
> Pak Teha Yth.,
> Apa khabar, sejak acara bedah buku di Bandung rasanya baru kali ini
> Pak Teha mengirim inspirasinya lagi. Kalau yang menulis Pak Teha,
> greget orang yang memang mumpuni akan sangat nyata. Kelihatannya
> saya memang harus belajar banyak tentang masalah ini ya.
> Terima kasih banyak mudah-mudahan bermanfaat. Terutama untuk saya
> yang sudah mendekati "kepala lima".
>
> Salam,
> PS
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
> <mailto:sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>, teha <teha.sugiyo@ ...>
> wrote:
> >
> > Inspirasi
> >
> > *BERSUKACITALAH
> > */Oleh Teha Sugiyo/*
> > *
> > Tomoji Tanabe, boleh dibilang satu-satunya manusia tertua yang
> masih
> > hidup di jagad ini. Supersentenarian, sebutan seseorang yang mampu
> > mencapai usia 110 tahun atau lebih. Saat ini Tanabe adalah
> > supersentenarian Jepang yang mampu mencapai usia 113 tahun
> (dilahirkan
> > 18 September 1895), dan menjadi orang tertua di Jepang yang mampu
> > mengalahkan rekor Nijiro Tokuda yang berusia 111 tahun. Konon, ia
> > menjadi manusia terakhir yang lahir pada 1895.
> > Kakek Tanabe pernah bekerja sebagai insinyur sipil. Ia
> memiliki 8
> > anak, 25 cucu dan 54 cicit. Ia mengatakan tentang rahasia umur
> > panjangnya adalah sama sekali tidak menyentuh alkohol. Pada
> ultahnya
> > yang ke 112 ia menyatakan, "Saya ingin hidup selamanya. Saya tak
> ingin
> > mati." Seperti dicatat oleh /Guinness Book of World Records'
> oldest
> > living male,/ Juni 2007, Tanabe luar biasa sehat. Ia makan
> > sayur-sayuran, dan tidak minum alkohol, tetapi setiap hari minum
> susu.
> > Kalau pada tahun silam ia menginginkan hidup dalam jangka
> waktu tak
> > terbatas, pada ultahnya yang ke-113, 18 September silam, ia
> mengatakan,
> > "Saya bahagia. Saya makan banyak. Saya belum ingin mati!" Ya,
> Tomoji
> > Tanabe adalah manusia tertua di dunia saat ini. Masih sehat wal
> afiat.
> > Ketika diadakan seminar tentang rahasia umur panjang di
> kalangan
> > orang Jepang, muncul kesimpulan bahwa orang Jepang dapat berumur
> panjang
> > karena makanannya. "/You are what you eat/". Begitu istilahnya.
> Ternyata
> > ada 3 makanan favorit orang Jepang yang membuat mereka panjang
> umur,
> > yaitu: ikan, nasi dan teh hijau.
> > Kita memang tidak membicarakan nutrisi makanan tersebut,
> apalagi ini
> > bulan puasa. Lebih baik kita mendengar pendapat manusia tertua
> itu, saat
> > ditanya apa rahasia umur panjang dalam keadaan sehat wal afiat.
> Dengan
> > singkat Tomoji Tanabe menjawab, "Bersukacitalah! " Ya,
> bersukacitalah.
> > Itu jawaban singkat yang membuat banyak orang merenung panjang.
> > Demikian kiat suksesnya menikmati hidup. Bagaimana caranya? Ya,
> itu
> > tadi: Bersukacitalah!
> > Secara semantik, bersukacita adalah perasaan senang ketika
> harapan
> > sesuai kenyataan. Oleh sebab itu menjadi penting bagi kita untuk
> > menjawab pertanyaan krusial ini: kehendak siapa yang mau dicapai
> pada
> > saat kita bekerja? Lebih spesifik lagi, kehendak siapa yang mau
> dicapai
> > ketika kita mengupayakan kehidupan yang berkualitas?
> > Kalau kita menjawab untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
> diri
> > sendiri, nampaknya kita tidak punya potensi sedikit pun untuk
> merasakan
> > sukacita. Yang ada adalah sungut-sungut dan saling menyalahkan,
> akhirnya
> > mematikan semangat kebersamaan.
> > Sesederhana macam apa pun bersukacita melibatkan orang lain.
> Lalu,
> > di mana kita menempatkan kepentingan diri sendiri? Apakah salah
> memiliki
> > kepentingan sendiri? Tentu saja tidak. Sangat wajar bila kita
> memiliki
> > kepentingan sendiri. Hanya saja, dalam kehidupan dan pergaulan
> > antarsesama, kepentingan bersama sebaiknya ditempatkan pada
> prioritas
> > utama. Kita tidak boleh lupa bahwa di dalam kepentingan bersama
> sudah
> > terdapat kepentingan diri sendiri.
> > Nasihat bijak ini mungkin pantas kita
> renungkan, "Bersukacitalah
> > senantiasa dalam Tuhan. Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua
> orang.
> > Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi
> nyatakanlah
> > dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
> > dengan ucapan syukur".
> > Dalam bersukacita, marilah kita pikirkan semua yang benar,
> semua
> > yang mulia, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua
> yang
> > disebut kebajikan dan patut dipuji - pikirkanlah dan juga
> lakukanlah!
> > Sebentar lagi kita merayakan hari kemenangan setelah sebulan
> penuh
> > kita berjuang melawan hawa nafsu, melatih kesabaran, ketabahan dan
> juga
> > berjuang melawan rasa lapar dan dahaga. Dan pada saatnya nanti,
> kita
> > layak untuk bersukacita di hari kemenangan! Selamat menyambut
> Hari
> > Kemenangan dengan bersukacita!
> >
> > /live as if you were to die tomorrow
> > learn as if you were to live forever.
> > (Mahatma Gandhi)/
> >
>
>

5b.

Re: (Inspirasi) Bersukacitalah!

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Wed Sep 24, 2008 2:46 am (PDT)

wah kalau aku mah ga mau hidup sampe ratusan tahun.. ga enak, pak.. ga ada
temen...
bayangin aja, teman-teman yg sebaya udah berpulang semua, bahkan suami,
anak, dan cucu juga mungkin udah berpulang juga... mau curhat ga bisa krn
beda generasi, ga nyambung gitu..

kayak film "Green Mile"-nya Tom Hanks, ttg sipir penjara yang berumur
panjang & ga mati-mati krn ia mengeksekusi salah seorang "miracle of god"...
kasian banget dia kesepian... cuma ditemani sama tikusnya ajah...

2008/9/23 teha <teha.sugiyo@toserbayogya.com>

> Inspirasi
>
> *BERSUKACITALAH
> **Oleh Teha Sugiyo**
> *
> Tomoji Tanabe, boleh dibilang satu-satunya manusia tertua yang masih hidup
> di jagad ini. Supersentenarian, sebutan seseorang yang mampu mencapai usia
> 110 tahun atau lebih. Saat ini Tanabe adalah supersentenarian Jepang yang
> mampu mencapai usia 113 tahun (dilahirkan 18 September 1895), dan menjadi
> orang tertua di Jepang yang mampu mengalahkan rekor Nijiro Tokuda yang
> berusia 111 tahun. Konon, ia menjadi manusia terakhir yang lahir pada 1895.
>
> Kakek Tanabe pernah bekerja sebagai insinyur sipil. Ia memiliki 8 anak,
> 25 cucu dan 54 cicit. Ia mengatakan tentang rahasia umur panjangnya adalah
> sama sekali tidak menyentuh alkohol. Pada ultahnya yang ke 112 ia
> menyatakan, "Saya ingin hidup selamanya. Saya tak ingin mati." Seperti
> dicatat oleh *Guinness Book of World Records' oldest living male,* Juni
> 2007, Tanabe luar biasa sehat. Ia makan sayur-sayuran, dan tidak minum
> alkohol, tetapi setiap hari minum susu.
> Kalau pada tahun silam ia menginginkan hidup dalam jangka waktu tak
> terbatas, pada ultahnya yang ke-113, 18 September silam, ia mengatakan,
> "Saya bahagia. Saya makan banyak. Saya belum ingin mati!" Ya, Tomoji Tanabe
> adalah manusia tertua di dunia saat ini. Masih sehat wal afiat.
> Ketika diadakan seminar tentang rahasia umur panjang di kalangan orang
> Jepang, muncul kesimpulan bahwa orang Jepang dapat berumur panjang karena
> makanannya. "*You are what you eat*". Begitu istilahnya. Ternyata ada 3
> makanan favorit orang Jepang yang membuat mereka panjang umur, yaitu: ikan,
> nasi dan teh hijau.
> Kita memang tidak membicarakan nutrisi makanan tersebut, apalagi ini
> bulan puasa. Lebih baik kita mendengar pendapat manusia tertua itu, saat
> ditanya apa rahasia umur panjang dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan
> singkat Tomoji Tanabe menjawab, "Bersukacitalah!" Ya, bersukacitalah. Itu
> jawaban singkat yang membuat banyak orang merenung panjang. Demikian kiat
> suksesnya menikmati hidup. Bagaimana caranya? Ya, itu tadi: Bersukacitalah!
> Secara semantik, bersukacita adalah perasaan senang ketika harapan
> sesuai kenyataan. Oleh sebab itu menjadi penting bagi kita untuk menjawab
> pertanyaan krusial ini: kehendak siapa yang mau dicapai pada saat kita
> bekerja? Lebih spesifik lagi, kehendak siapa yang mau dicapai ketika kita
> mengupayakan kehidupan yang berkualitas?
> Kalau kita menjawab untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan diri
> sendiri, nampaknya kita tidak punya potensi sedikit pun untuk merasakan
> sukacita. Yang ada adalah sungut-sungut dan saling menyalahkan, akhirnya
> mematikan semangat kebersamaan.
> Sesederhana macam apa pun bersukacita melibatkan orang lain. Lalu, di
> mana kita menempatkan kepentingan diri sendiri? Apakah salah memiliki
> kepentingan sendiri? Tentu saja tidak. Sangat wajar bila kita memiliki
> kepentingan sendiri. Hanya saja, dalam kehidupan dan pergaulan antarsesama,
> kepentingan bersama sebaiknya ditempatkan pada prioritas utama. Kita tidak
> boleh lupa bahwa di dalam kepentingan bersama sudah terdapat kepentingan
> diri sendiri.
> Nasihat bijak ini mungkin pantas kita renungkan, "Bersukacitalah
> senantiasa dalam Tuhan. Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.
> Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah
> dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
> ucapan syukur".
> Dalam bersukacita, marilah kita pikirkan semua yang benar, semua yang
> mulia, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut
> kebajikan dan patut dipuji - pikirkanlah dan juga lakukanlah!
> Sebentar lagi kita merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh kita
> berjuang melawan hawa nafsu, melatih kesabaran, ketabahan dan juga berjuang
> melawan rasa lapar dan dahaga. Dan pada saatnya nanti, kita layak untuk
> bersukacita di hari kemenangan! Selamat menyambut Hari Kemenangan dengan
> bersukacita!
>
> *live as if you were to die tomorrow
> learn as if you were to live forever.
> (Mahatma Gandhi)*
>
>
5c.

Re: (Inspirasi) Bersukacitalah!

Posted by: "teha" teha.sugiyo@toserbayogya.com

Wed Sep 24, 2008 2:57 am (PDT)

ya, tinggal bikin skenario yang menyenangkan dengan para sahabat toh
mbak lia. gitu aja kok repot. bukan mereka yang harus menyesuaikan diri
dengan kita. ya kita dong yang gaul... hwahwahwa...

Lia Octavia wrote:
> wah kalau aku mah ga mau hidup sampe ratusan tahun.. ga enak, pak..
> ga ada temen...
> bayangin aja, teman-teman yg sebaya udah berpulang semua, bahkan
> suami, anak, dan cucu juga mungkin udah berpulang juga... mau curhat
> ga bisa krn beda generasi, ga nyambung gitu..
>
> kayak film "Green Mile"-nya Tom Hanks, ttg sipir penjara yang berumur
> panjang & ga mati-mati krn ia mengeksekusi salah seorang "miracle of
> god"... kasian banget dia kesepian... cuma ditemani sama tikusnya ajah...
>
> 2008/9/23 teha <teha.sugiyo@ toserbayogya. com
> <mailto:teha.sugiyo@toserbayogya.com>>
>
> Inspirasi
>
> *BERSUKACITALAH
> */ Oleh Teha Sugiyo /*
> *
> Tomoji Tanabe, boleh dibilang satu-satunya manusia tertua yang
> masih hidup di jagad ini. Supersentenarian, sebutan seseorang yang
> mampu mencapai usia 110 tahun atau lebih. Saat ini Tanabe adalah
> supersentenarian Jepang yang mampu mencapai usia 113 tahun
> (dilahirkan 18 September 1895), dan menjadi orang tertua di Jepang
> yang mampu mengalahkan rekor Nijiro Tokuda yang berusia 111 tahun.
> Konon, ia menjadi manusia terakhir yang lahir pada 1895.
> Kakek Tanabe pernah bekerja sebagai insinyur sipil. Ia
> memiliki 8 anak, 25 cucu dan 54 cicit. Ia mengatakan tentang
> rahasia umur panjangnya adalah sama sekali tidak menyentuh
> alkohol. Pada ultahnya yang ke 112 ia menyatakan, "Saya ingin
> hidup selamanya. Saya tak ingin mati." Seperti dicatat oleh
> /Guinness Book of World Records' oldest living male,/ Juni 2007,
> Tanabe luar biasa sehat. Ia makan sayur-sayuran, dan tidak minum
> alkohol, tetapi setiap hari minum susu.
> Kalau pada tahun silam ia menginginkan hidup dalam jangka
> waktu tak terbatas, pada ultahnya yang ke-113, 18 September silam,
> ia mengatakan, "Saya bahagia. Saya makan banyak. Saya belum ingin
> mati!" Ya, Tomoji Tanabe adalah manusia tertua di dunia saat ini.
> Masih sehat wal afiat.
> Ketika diadakan seminar tentang rahasia umur panjang di
> kalangan orang Jepang, muncul kesimpulan bahwa orang Jepang dapat
> berumur panjang karena makanannya. "/You are what you eat/".
> Begitu istilahnya. Ternyata ada 3 makanan favorit orang Jepang
> yang membuat mereka panjang umur, yaitu: ikan, nasi dan teh hijau.
> Kita memang tidak membicarakan nutrisi makanan tersebut,
> apalagi ini bulan puasa. Lebih baik kita mendengar pendapat
> manusia tertua itu, saat ditanya apa rahasia umur panjang dalam
> keadaan sehat wal afiat. Dengan singkat Tomoji Tanabe menjawab,
> "Bersukacitalah!" Ya, bersukacitalah. Itu jawaban singkat yang
> membuat banyak orang merenung panjang. Demikian kiat suksesnya
> menikmati hidup. Bagaimana caranya? Ya, itu tadi: Bersukacitalah!
> Secara semantik, bersukacita adalah perasaan senang ketika
> harapan sesuai kenyataan. Oleh sebab itu menjadi penting bagi kita
> untuk menjawab pertanyaan krusial ini: kehendak siapa yang mau
> dicapai pada saat kita bekerja? Lebih spesifik lagi, kehendak
> siapa yang mau dicapai ketika kita mengupayakan kehidupan yang
> berkualitas?
> Kalau kita menjawab untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
> diri sendiri, nampaknya kita tidak punya potensi sedikit pun untuk
> merasakan sukacita. Yang ada adalah sungut-sungut dan saling
> menyalahkan, akhirnya mematikan semangat kebersamaan.
> Sesederhana macam apa pun bersukacita melibatkan orang lain.
> Lalu, di mana kita menempatkan kepentingan diri sendiri? Apakah
> salah memiliki kepentingan sendiri? Tentu saja tidak. Sangat wajar
> bila kita memiliki kepentingan sendiri. Hanya saja, dalam
> kehidupan dan pergaulan antarsesama, kepentingan bersama sebaiknya
> ditempatkan pada prioritas utama. Kita tidak boleh lupa bahwa di
> dalam kepentingan bersama sudah terdapat kepentingan diri sendiri.
> Nasihat bijak ini mungkin pantas kita renungkan,
> "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Hendaklah kebaikan hatimu
> diketahui semua orang. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa
> pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada
> Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur".
> Dalam bersukacita, marilah kita pikirkan semua yang benar,
> semua yang mulia, semua yang manis, semua yang sedap didengar,
> semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji - pikirkanlah dan
> juga lakukanlah!
> Sebentar lagi kita merayakan hari kemenangan setelah sebulan
> penuh kita berjuang melawan hawa nafsu, melatih kesabaran,
> ketabahan dan juga berjuang melawan rasa lapar dan dahaga. Dan
> pada saatnya nanti, kita layak untuk bersukacita di hari
> kemenangan! Selamat menyambut Hari Kemenangan dengan bersukacita!
>
> / live as if you were to die tomorrow
> learn as if you were to live forever.
> (Mahatma Gandhi) /
>
>
>

6.

PEDOMAN PRIA MEMILIH CALON ISTRI

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Wed Sep 24, 2008 2:58 am (PDT)


PEDOMAN PRIA MEMILIH CALON ISTRI
Pada umumnya, seorang prialah yang akan mencari ‎seorang wanita untuk dijadikan sebagai pendamping ‎hidupnya. Seorang pria yang ingin memilih pasangan hidup, ‎hendaknya memperhatikan sabda Rasulullah berikut ini;‎
Rasulullah Saw bersabda, "Perempuan dinikahi karena ‎empat perkara; karena hartanya, karena kecantikannya, ‎nasabnya dan agamanya. Maka pilihlah perempuan yang ‎beragama, maka engkau akan bahagia." (HR Ahmad dalam ‎musnadnya)‎
Dalam hidup memang banyak pilihan. Seorang pria yang ‎ingin menikahi seorang perempuan juga memiliki pilihan. ‎Hadits di atas merupakan alasan mengapa seorang pria ‎menikahi seorang perempuan. Karena hartanya, ‎kecantikannya, nasab atau agamanya. ‎
Seorang perempuan yang memiliki 4 karakter di atas ‎merupakan perempuan yang istimewa. Akan tetapi, bila ‎perempuan ini hanya memiliki karakter agama dan tidak ‎memiliki karakter lainnya, maka kelebihannya ini dapat ‎menutupi 3 kekurangan yang tidak dimilikinya. Sebaliknya, ‎jika perempuan ini tidak memiliki karakter agama dan ‎hanya memiliki 3 karakter lainnya, maka kekurangannya ini ‎tidak dapat menggantikan posisi karakter agama. Kerena ‎kebahagiaan akan terwujud, bila seorang pria memiliki ‎pasangan hidup yang memiliki karakter agama, walau tidak ‎memiliki ketiga karakter lainnya.‎
Coba perhatikan kisah berikut ini!‎
Dari Anas bin Malik r.a., dia berkata, "Seorang ‎putra Abu Thalhah dari istrinya Ummu Sulaim telah tutup ‎usia. Ummu Sulaim berkata kepada keluarganya, "Janganlah ‎kalian memberitahukan  kematian ini kepada Abu Thalhah ‎sebelum aku sendiri yang memberitahukannya."‎
Anas berkata, "Abu Thalhah datang, kemudian Ummu ‎Sulaim menghidangkan makan malam, dia pun makan dan ‎minum. Ummu Sulaim berhias lebih cantik daripada ‎sebelumnya, sehingga Abu Thalhah menidurinya. Setelah ‎Ummu Sulaim tahu bahwa Abu Thalhah telah puas dan merasa ‎lega, dia berkata kepada Abu Thalhah, "Hai Abu Thalhah, ‎bagaimana menurut pendapatmu, jika ada sekelompok orang ‎yang memberikan pinjaman pada suatu keluarga. Lalu ‎pinjaman itu mereka minta kembali, apakah keluarga ‎tersebut boleh menolaknya?" Abu Thalhah menjawab, "Tidak ‎boleh." Ummu Sulaim berkata, "Karena itu, relakanlah ‎kematian putramu." Anas berkata, "Abu Thalhah marah, ‎kemudian berkata kepada istrinya, "Engkau tidak ‎memberitahuku hingga aku menggaulimu, setelah itu engkau ‎memberitahuku tentang kematian anakku?." ‎
Abu Thalhah pergi untuk menemui Rasulullah Saw, ‎kemudian dia menceritakan kepada beliau apa yang telah ‎terjadi. Rasulullah Saw bersabda, "Semoga Allah ‎memberkahi kalian berdua dalam menjalani malam kalian."‎
 Anas berkata, "Ummu Sulaim mulai hamil." Suatu ‎ketika Rasulullah bepergian dan Ummu Sulaim turut serta ‎bersama beliau. .....................singkat cerita Anas berkata, "Ummu ‎Sulaim melahirkan seorang anak laki-laki. Ibuku (Ummu ‎Sulaim) berkata kepadaku, "Hai Anas! Janganlah seseorang ‎menyusui bayi ini sebelum kau membawanya kepada ‎Rasulullah."‎
Di waktu pagi, aku membawa bayi ini kepada ‎Rasulullah Saw. Aku temui beliau. ............... Singkat cerita ‎Anas berkata, "Rasulullah Saw mengunyah buah kurma dan ‎menyuapkan ke dalam mulut bayi itu. Bayi itu segera ‎mengunyahnya. Rasulullah berkata, "Lihatlah, orang Anshar ‎memang suka kurma." Anas berkata, "Rasulullah Saw ‎mengusap wajah bayi itu dan menamainya dengan nama ‎Abdullah ‎."‎
Perhatikan bagaimana sikap Ummu Sulaim! Dia berpesan ‎kepada keluarganya agar tidak memberitahukan tentang ‎kematian anaknya kepada Abu Thalhah. Dia ingin ‎menyampaikannya sendiri. ‎
Ketika Abu Thalhah pulang, Ummu Sulaim menyiapkan ‎makanan dan minuman untuk suaminya. Dia berhias untuk ‎suaminya, hingga mereka berdua bercampur. Ummu Sulaim ‎tidak langsung memberitahukan kematian putra mereka, ‎ketika suaminya pulang ke rumah. Dia menunggu waktu yang ‎tepat. Sebagaimana di dalam hadits dijelaskan, ketika Abu ‎Thalhah telah merasa puas dan lega. ‎
Pria mana yang tidak mau memiliki istri seperti Ummu ‎Sulaim? Suami mana yang tidak merasa iri kepada Ummu ‎Sulaim? Bandingkan dengan keadaan sekarang! Baru saja ‎suami pulang, istri langsung memberondong dengan berbagai ‎laporan yang membuat pusing kepala.‎
Perhatikan pula kedalaman pemahaman Ummu Sulaim ‎terhadap perkara akidah. Dia bertanya kepada Abu Thalhah, ‎‎"Hai Abu Thalhah, bagaimana menurut pendapatmu, jika ada ‎sekelompok orang yang memberikan pinjaman pada suatu ‎keluarga. Lalu pinjaman itu mereka minta kembali, apakah ‎keluarga tersebut boleh menolaknya?" Abu Thalhah ‎menjawab, "Tidak boleh." ‎
‎ Pria mana yang tidak ingin memiliki istri seperti ‎ini. Seorang suami yang memiliki istri seperti ini akan ‎merasa tenang meninggalkan anaknya di rumah. Karena dia ‎yakin anaknya akan dididik dengan baik. Suami yang ‎memiliki istri seperti ini, akan merasa tenang melepas ‎istrinya pergi keluar. Karena dia tahu istrinya akan ‎senantiasa menjaga hukum-hukum Allah, walau tidak berada ‎dihadapan suaminya. ‎
Bagaimana? Tidakkah bahagia suami yang memiliki istri ‎seperti Ummu Sulaim?‎

arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

__________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
7.

PEDOMAN PEREMPUAN DALAM MEMILIH CALON SUAMI

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Wed Sep 24, 2008 3:02 am (PDT)


PEDOMAN PEREMPUAN DALAM MEMILIH CALON SUAMI
‎ ‎
Rasulullah Saw bersabda, "Jika datang seorang laki-‎laki yang engkau ridhai agama dan akhlaknya, maka ‎nikahkanlah dia (dengan putrimu). Karena jika engkau tidak ‎melakukannya, maka (akan timbul) fitnah di muka bumi dan ‎‎(tampak) kerusakan yang luas." (HR Tirmidzi)‎
Hadits di atas merupakan pedomon bagi para perempuan ‎dalam memilih suami dan pedoman bagi para wali dalam ‎memilihkan suami untuk putrinya. Standar penilaian bagi ‎para perempuan dalam memilih suami adalah faktor agama dan ‎akhlaknya. Jika tidak mengikuti pedoman ini, maka akan ‎timbul fitnah dan kerusakan di muka bumi.‎
Seorang perempuan yang memperoleh suami yang shalih ‎dan berakhlak karimah, dia akan menjadi wanita yang ‎bahagia. Kehidupan mereka akan dipenuhi kebahagiaan yang ‎hakiki.‎
Seorang pria bertanya kepada Hasan bin Ali, "Saya ‎memiliki seorang putri, dengan siapakah sebaiknya saya ‎menikahkannya?" Hasan menjawab, "Calon suaminya adalah yang ‎bertakwa kepada Allah, sehingga jika dia mencintai putrimu, ‎dia akan menghormatinya. Jika dia membenci putrimu, dia ‎tidak akan mendzaliminya." (dikutip dari buku Be a great ‎husband karya 'Isham bin Muhammad Asy-Syarif)‎
Suami yang beriman dan selalu mengharap ridha Allah ‎tidak akan mendzalimi istrinya. Dari Ummu Salmah r.a. bahwa ‎dirinya membawa semangguk makanan untuk Nabi Saw dan para ‎sahabatnya. Aisyah r.a. datang dengan membawa selembar kain ‎dan batu. Mangkuk milik Ummu Salmah dipecahkan oleh Aisyah. ‎Nabi mengambil pecahan mangkuk itu dan berkata (kepada para ‎sahabat), "Makanlah! Dia sedang cemburu. Dia sedang ‎cemburu. Kemudian Rasulullah mengambil mangkuk Aisyah dan ‎mengirimnya ke Ummu Salmah. Beliau memberikan mangkuk lain ‎kepada Aisyah. Di sebagian riwayat terdapat lafadz, "Bejana ‎dibayar dengan bejana." (HR Bukhari dan Nasaa'i) (dikutip ‎dari buku Be a great husband karya 'Isham bin Muhammad Asy-‎Syarif)‎
 Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah. Kesalahan ‎yang dilakukan oleh Aisyah ditanggapinya dengan tenang dan ‎sikap yang baik. Nabi tidak mencaci maki Aisyah -apa lagi ‎dihadapan para sahabatnya-. Beliau juga tidak memukul ‎Aisyah. Bahkan beliau tidak berkata sepatah katapun. Hanya ‎saja, beliau menjelaskan kepada para sahabatnya tentang ‎penyebab Aisyah bersikap demikian, agar tidak muncul ‎prasangka yang bukan-bukan. Beliau berkata, "Dia sedang ‎cemburu. Dia sedang cemburu." Demikianlah, persoalan itu ‎selesai dengan sikap Nabi Saw yang bijaksana.‎
Suatu ketika ada seorang pria datang menemui Amirul ‎Mukminin Umar bin Khaththab. Dia ingin mengadukan perilaku ‎istrinya yang tidak disukai. Sesampai di depan pintu rumah ‎Umar,  pria tadi mendengar Umar sedang dimarah-marahi oleh ‎istrinya. Urung saja, dia menemui Umar. Pria tadi langsung ‎berbalik pulang. Namun Umar memanggilnya. Umar bertanya, ‎‎"Ada apa?" Pria tadi menjelaskan, "Istriku memiliki ‎perilaku yang tidak kusukai. Kemudian aku datang ingin ‎mengadukan padamu. Namun, begitu aku melihat engkau ‎dimarahi istrimu, saya tidak jadi mengadukannya. Sebab ‎khalifah saja mengalaminya." Umar menjawab, "Kita harus ‎hargai istri kita. Dia lelah mengurus kita dan anak-anak ‎kita." (dikutip dari buku Be a great husband karya 'Isham ‎bin Muhammad Asy-Syarif)‎
Coba perhatikan tiga kisah di atas! Suami yang ‎bertakwa kepada Allah, jika dia mencintai istrinya, maka ‎dia akan menghormatinya. Jika dia membenci istrinya, maka ‎dia tidak akan mendzaliminya. Betapa bahagia seorang wanita ‎yang mempunyai suami yang bertakwa. Dia akan merasa aman di ‎sisi suaminya, tanpa merasa khawatir dirinya akan dianiaya. ‎
Dalam kisah kedua. Rasulullah menghadapi Aisyah ra. ‎yang sedang cemburu. Dia membanting mangkuk berisi makanan ‎pemberian dari Ummu Salmah. Bagaimana sikap Rasulullah ‎menghadapi Aisyah yang cemburu ini? Beliau Saw memungut ‎pecahan mangkuk itu dan mengatakan bahwa istrinya sedang ‎cemburu. Beliau tidak marah, apalagi membentak Aisyah. ‎
Wanita mana yang tidak ingin memiliki suami seperti ‎Rasulullah? Suami yang sabar dan penuh pengertian. Karena ‎beliau mengerti bahwa istrinya sedang cemburu, maka beliau ‎tidak marah pada Aisyah.‎
Demikian pula dengan kisah ketiga. Umar bin Khaththab ‎sejak jahiliyyah hingga memeluk Islam, beliau dikenal ‎sebagai sosok perkasa dan berwatak keras. Namun, coba ‎perhatikan sikap Umar, ketika dimarahi istrinya! Beliau ‎bersikap lunak, bersikap bijaksana dan mengatakan bahwa ‎sebagai suami haruslah menghargai istri. Suatu sikap yang ‎amat luar biasa. Seorang yang berwatak keras dapat bersikap ‎seperti itu. Coba bayangkan, wahai kaum wanita! Bagaimana ‎kirannya jika kalian memiliki suami seperti Umar? Coba ‎bayangkan! Jika kalian menjadi istri, seorang pria yang ‎dapat bersikap tegas di situasi yang memang menuntutnya ‎demikian serta bersikap lembut di saatnya? Tidakkah kalian ‎menginginkannya? Bagaimanakah kira-kira kehidupan kalian, ‎jika memiliki suami seperti Rasulullah dan Umar bin ‎Khaththab? ‎
Namun kejadian saat ini amat jauh sekali berbeda, bak ‎antara langit dan bumi. Betapa banyak kasus Kekerasan Dalam ‎Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi.‎

arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

__________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
8.

Radio Internet - Sastra dan Kita

Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com   epri_tsi

Wed Sep 24, 2008 3:13 am (PDT)



RADIO  INTERNET - SASTRA DAN KITA

           http://epriabdurrahman.multiply.com/journal/item/180

Sebenarnya
sudah lama saya diajak untuk ikut meramaikan Radio Internet yang
digagas oleh seorang rekan saya ini. Salah satu formatnya adalah siaran
khusus untuk dunia sastra di tanah air kita.

Lama tak
terdengar, ternyata sekarang radio ini sudah punya beberapa host,
termasuk untuk acara sastra yang sekarang diberi label : Sastra dan
Kita.

Setelah beberapa kali ubah jadwal buat janji karena
kesibukkan masing-masing akhirnya saya bertemu dengan hostnya yang
lebih suka dipanggil Uli waktu siaran. Di atas mobil avanza hitamnya,
siaran itupun direkam. Saya diwawancarai oleh penyiar yang dulu pernah
jadi host acara anak-anak di salah satu TV swasta di Jakarta ini kurang
lebih 1,5 jam hingga beduk magrib tanda buka puasa tiba dan kamipun
dengan lahap menikmati kolak pisang yang dijual oleh 2 orang anak gadis
yang begitu penasaran, sebenarnya berapa sih gelombang radio internet
yang dipromosikan Uli. Hehehe...ada-ada saja.

Sebagai
informasi saja, wawancara siaran saya dan buku saya "Ruang Lengang"
akan diputar pada Hari Kamis, tanggal 9 Oktober 2008 pada pukul 21.00 -
22.30 Wib. Dan anda semua bisa mendengarkannya di link ini --> www.voiceofjakarta.com kemudian mengklik tanda play di sebelah kanan atau tanda panah hitam di sebelah kanan.

Saya
menyambut baik adanya inisiatif siaran radio internet Voice of Jakarta
ini yang secara khusus mengadakan acara Sastra dan Kita pada setiap
Kamis pukul 21.00 wib. Saya yakin bila semakin banyak media yang
menyediakan apresiasi terhadap dunia sastra, maka sastra akan semakin
berkembang dan semakin banyak orang yang akan tergerak untuk membaca
karya-karya sastra di negri ini.

Di samping radio internet
ini, kemarin pagi saya juga di kontak oleh seorang kawan bahwa ia dan
rekan-rekannya sedang berjuang menerbitkan Tabloid Sastra, ia meminta
banyak saran dan masukan. Lalu saya katakan kepadanya untuk setidaknya
membuat bisnis plan dan sungguh-sungguh merencanakan setidaknya bisa
menerbitkan 1 tahun pertama. Mengingat selama ini media-media semacam
ini biasanya 'bernafas'  sangat pendek  untuk kemudian  'rubuh'  dan 
terlupakan. 

Kabarnya edisi perdana tabloid ini sudah terbit
juga dan katanya saya sedang dikirimi edisi perdananya dan meminta
geraibuku.com membantu distribusinya. Okelah kata saya, sambil terus
berdoa semoga 2 kabar baik dengan munculnya 2 media sastra baru ini,
dunia sastra akan semakin semarak dan semakin banyak anak-anak muda
negri ini yang mulai senang membaca buku-buku dan karya-karya sastra.
Dan saya mengaminkannya berkali-kali dalam hati sambil menelusuri jalan
pulang ke rumah saya dari bilangan Pondok Indah sepulang siaran sore
itu.

Tanah Kusir, 23 September 2008

Terimakasih Bangwin, Uli dan Neka.

God bless you all!  :)

Pic taken from : www.voiceofjakarta.com

__________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
9.

Bls: [sekolah-kehidupan] PEDOMAN PEREMPUAN DALAM MEMILIH CALON SUAMI

Posted by: "dyah zakiati" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Wed Sep 24, 2008 6:10 am (PDT)

Ya Allah....
...............
...............
Aamiin

----- Pesan Asli ----
Dari: arya noor amarsyah arya <arnabgaizir@yahoo.co.id>

PEDOMAN PEREMPUAN DALAM MEMILIH CALON SUAMI
‎ ‎
Rasulullah Saw bersabda, "Jika datang seorang laki-‎laki yang engkau ridhai agama dan akhlaknya, maka ‎nikahkanlah dia (dengan putrimu). Karena jika engkau tidak ‎melakukannya, maka (akan timbul) fitnah di muka bumi dan ‎‎(tampak) kerusakan yang luas." (HR Tirmidzi)‎
Hadits di atas merupakan pedomon bagi para perempuan ‎dalam memilih suami dan pedoman bagi para wali dalam ‎memilihkan suami untuk putrinya. Standar penilaian bagi ‎para perempuan dalam memilih suami adalah faktor agama dan ‎akhlaknya. Jika tidak mengikuti pedoman ini, maka akan ‎timbul fitnah dan kerusakan di muka bumi.‎
Seorang perempuan yang memperoleh suami yang shalih ‎dan berakhlak karimah, dia akan menjadi wanita yang ‎bahagia. Kehidupan mereka akan dipenuhi kebahagiaan yang ‎hakiki.‎
Seorang pria bertanya kepada Hasan bin Ali, "Saya ‎memiliki seorang putri, dengan siapakah sebaiknya saya ‎menikahkannya?" Hasan menjawab, "Calon suaminya adalah yang ‎bertakwa kepada Allah, sehingga jika dia mencintai putrimu, ‎dia akan menghormatinya. Jika dia membenci putrimu, dia ‎tidak akan mendzaliminya." (dikutip dari buku Be a great ‎husband karya 'Isham bin Muhammad Asy-Syarif)‎
Suami yang beriman dan selalu mengharap ridha Allah ‎tidak akan mendzalimi istrinya. Dari Ummu Salmah r.a. bahwa ‎dirinya membawa semangguk makanan untuk Nabi Saw dan para ‎sahabatnya. Aisyah r.a. datang dengan membawa selembar kain ‎dan batu. Mangkuk milik Ummu Salmah dipecahkan oleh Aisyah. ‎Nabi mengambil pecahan mangkuk itu dan berkata (kepada para ‎sahabat), "Makanlah! Dia sedang cemburu. Dia sedang ‎cemburu. Kemudian Rasulullah mengambil mangkuk Aisyah dan ‎mengirimnya ke Ummu Salmah. Beliau memberikan mangkuk lain ‎kepada Aisyah. Di sebagian riwayat terdapat lafadz, "Bejana ‎dibayar dengan bejana." (HR Bukhari dan Nasaa'i) (dikutip ‎dari buku Be a great husband karya 'Isham bin Muhammad Asy-‎Syarif)‎
Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah. Kesalahan ‎yang dilakukan oleh Aisyah ditanggapinya dengan tenang dan ‎sikap yang baik. Nabi tidak mencaci maki Aisyah -apa lagi ‎dihadapan para sahabatnya-. Beliau juga tidak memukul ‎Aisyah. Bahkan beliau tidak berkata sepatah katapun. Hanya ‎saja, beliau menjelaskan kepada para sahabatnya tentang ‎penyebab Aisyah bersikap demikian, agar tidak muncul ‎prasangka yang bukan-bukan. Beliau berkata, "Dia sedang ‎cemburu. Dia sedang cemburu." Demikianlah, persoalan itu ‎selesai dengan sikap Nabi Saw yang bijaksana.‎
Suatu ketika ada seorang pria datang menemui Amirul ‎Mukminin Umar bin Khaththab. Dia ingin mengadukan perilaku ‎istrinya yang tidak disukai. Sesampai di depan pintu rumah ‎Umar, pria tadi mendengar Umar sedang dimarah-marahi oleh ‎istrinya. Urung saja, dia menemui Umar. Pria tadi langsung ‎berbalik pulang. Namun Umar memanggilnya. Umar bertanya, ‎‎"Ada apa?" Pria tadi menjelaskan, "Istriku memiliki ‎perilaku yang tidak kusukai. Kemudian aku datang ingin ‎mengadukan padamu. Namun, begitu aku melihat engkau ‎dimarahi istrimu, saya tidak jadi mengadukannya. Sebab ‎khalifah saja mengalaminya. " Umar menjawab, "Kita harus ‎hargai istri kita. Dia lelah mengurus kita dan anak-anak ‎kita." (dikutip dari buku Be a great husband karya 'Isham ‎bin Muhammad Asy-Syarif)‎
Coba perhatikan tiga kisah di atas! Suami yang ‎bertakwa kepada Allah, jika dia mencintai istrinya, maka ‎dia akan menghormatinya. Jika dia membenci istrinya, maka ‎dia tidak akan mendzaliminya. Betapa bahagia seorang wanita ‎yang mempunyai suami yang bertakwa. Dia akan merasa aman di ‎sisi suaminya, tanpa merasa khawatir dirinya akan dianiaya. ‎
Dalam kisah kedua. Rasulullah menghadapi Aisyah ra. ‎yang sedang cemburu. Dia membanting mangkuk berisi makanan ‎pemberian dari Ummu Salmah. Bagaimana sikap Rasulullah ‎menghadapi Aisyah yang cemburu ini? Beliau Saw memungut ‎pecahan mangkuk itu dan mengatakan bahwa istrinya sedang ‎cemburu. Beliau tidak marah, apalagi membentak Aisyah. ‎
Wanita mana yang tidak ingin memiliki suami seperti ‎Rasulullah? Suami yang sabar dan penuh pengertian. Karena ‎beliau mengerti bahwa istrinya sedang cemburu, maka beliau ‎tidak marah pada Aisyah.‎
Demikian pula dengan kisah ketiga. Umar bin Khaththab ‎sejak jahiliyyah hingga memeluk Islam, beliau dikenal ‎sebagai sosok perkasa dan berwatak keras. Namun, coba ‎perhatikan sikap Umar, ketika dimarahi istrinya! Beliau ‎bersikap lunak, bersikap bijaksana dan mengatakan bahwa ‎sebagai suami haruslah menghargai istri. Suatu sikap yang ‎amat luar biasa. Seorang yang berwatak keras dapat bersikap ‎seperti itu. Coba bayangkan, wahai kaum wanita! Bagaimana ‎kirannya jika kalian memiliki suami seperti Umar? Coba ‎bayangkan! Jika kalian menjadi istri, seorang pria yang ‎dapat bersikap tegas di situasi yang memang menuntutnya ‎demikian serta bersikap lembut di saatnya? Tidakkah kalian ‎menginginkannya? Bagaimanakah kira-kira kehidupan kalian, ‎jika memiliki suami seperti Rasulullah dan Umar bin ‎Khaththab? ‎
Namun kejadian saat ini amat jauh sekali berbeda, bak ‎antara langit dan bumi. Betapa banyak kasus Kekerasan Dalam ‎Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi.‎

arnabgaizir. blogspot. com
arnab20.multiply. com

__________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Recent Activity
Visit Your Group
Get in Shape

on Yahoo! Groups

Find a buddy

and lose weight.

Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Healthy Living

Learn to live life

to the fullest

on Yahoo! Groups.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web