Jumat, 03 Juli 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2702[2 Attachments]

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
[puisi asal bunyi] air susu ibu yang mengalir itu From: jun an nizami
1b.
Re: [puisi asal bunyi] air susu ibu yang mengalir itu From: ukhti hazimah
2.
[Catcil] Susah From: Penuliz Mizteriuz
3a.
Re: (catcil) Maafkan Mama yang Tak Sempurna, Nak From: Bu CaturCatriks
4a.
[CatCil aja] Never Give Up! From: Syafaatus Syarifah
4b.
Re: [CatCil aja] Never Give Up! From: Nursalam AR
4c.
Re: [CatCil aja] Never Give Up! From: ukhti hazimah
5.
(catcil) Ketika Kebahagiaan Itu Singgah From: agussyafii
6a.
Re: [BINTANG SK 2009] Pilihan Mimin San From: Yon's Revolta
6b.
Re: [BINTANG SK 2009] Pilihan Mimin San From: Mimin
6c.
[BINTANG SK 2009] Pilihan Siu From: Siwi LH
7.
Bls: [sekolah-kehidupan] Re: Hal Klarifikasi Untuk Dani -- Tentang K From: bujang kumbang
8a.
Re: [Bahasa] Cerpen : Bapak dan Kakekku From: ukhti hazimah
9.
Menjual Ebooks Olimpiade Matematika From: Math Lover
10.
BungaHati: Kerumitan terlampaui From: titus_permadi
11a.
[Ruang Baca] Tumbuh di Tengah Badai From: Rini Agus Hadiyono
11b.
Re: [Ruang Baca] Tumbuh di Tengah Badai From: ukhti hazimah
11c.
Re: [Ruang Baca] Tumbuh di Tengah Badai From: Siwi LH
11d.
Re: [Ruang Baca] Tumbuh di Tengah Badai From: Rini Agus Hadiyono
12a.
[Catcil aja] Hidup Memang [Tak] Mudah From: lia indriati
12b.
Re: [Catcil aja] Hidup Memang [Tak] Mudah From: Nurhadi@tecsg.com.sg
12c.
Re: [Catcil aja] Hidup Memang [Tak] Mudah From: Nursalam AR
13.
[Ngaku Sahabat Eska for Milad Ketiga] A valuable lesson named teamwo From: wiwiek sulistyowati
14a.
Re: (OOT) Help Me Please... From: asma_h_1999
14b.
Re: (OOT) Help Me Please... From: Nursalam AR

Messages

1a.

[puisi asal bunyi] air susu ibu yang mengalir itu

Posted by: "jun an nizami" tinta_mirah@yahoo.co.id   ujangjiung

Thu Jul 2, 2009 8:34 pm (PDT)




Semua bermula dari secangkir air susu ibuku,yang kuteguk dengan asin air mata,beratus tetes cuka,sedikit gula,dan racun yang menggugah selera nyawa. Dengan berupa-rupa rasa mengalir ke sungai nadi-nadiku. Dimana Ketika itu pula darah dan asap tembakau mendirikan masjid di dinginnya ubin-ubin batinku.

Semua bermula dari air susu ibuku,yang manisnya memandika durhaka-durhakaku dan membentuk sabun bagi doa jumawaku. Dimana Ketika itu pula hausku menguap,rasa lapar menginap dan timpang iman-imanku masih tergugu di lawang pintu insyaf.

Ada setetes dari air susu ibuku,yang ku wadahi dengan nasi timbel sebagai bekal sejalan menuju barat laut kota muda namun berwajah keriput. Lalu ketika itu pula ia menunjukan arah perih dan pesawahan sajak yang paling membingungkan.

Dan ada sejuta tetes dari air susu ibuku,ketika kabar kampung diserang hama-hama asing dan panjangnya musim-musim kering,dimana gundukan awan enggan lagi singgah memarut hujan.

Ada selaut air susu ibuku,yang menjawab kemarau jiwaku,yang membetulkan kubahku yang retak,dan perlawananku yang tersedak.

Adalah air susu dan air mata ibuku,yang membumbui semangkuk sajak-sajak tawarku,agar tak lagi lunglai meredam gelombang laut dan menghisap segala jenis badai ribut.

Dan adalah air susu dan air mata ibuku,yang membendung di pipi-pipiku yang cekung,yang mengeramasi rambutku yang rontok di usia muda,sampai meresapkan pusaka ke dasar kepalaku yang terbata menentu arah.

Adalah air susu dan air mata ibu,yang kudus,yang menganak sungai. Hingga tak berhulu disitu, ia pun memapah perahu oleng dalam pelayaran yang panjang ke sebuah pantai tanpa dermaga.

Tasikmalaya 2009

Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

1b.

Re: [puisi asal bunyi] air susu ibu yang mengalir itu

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Thu Jul 2, 2009 10:47 pm (PDT)



jujur aku gak terlalu ngerti apa isi nih puisi...cuman nangkep seorang anak yang lagi haus kasih sayang ibu? Ato seorang anak yang semangatnya selalu datang dari sosok ibu? Hadoh! Tau dah

Lepas dari gak ngertinya, salut buat pilihan diksinya...keren euy! *two thumb*

TFS, Eniwei, sekarang bikin puisi apa buat milad yang ke-3??
:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com

BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com

BloG PenGuMPuL CataTaN
http://sinthionk.rezaervani.com

YM : SINTHIONK

--- On Fri, 7/3/09, jun an nizami <tinta_mirah@yahoo.co.id> wrote:

From: jun an nizami <tinta_mirah@yahoo.co.id>
Subject: [sekolah-kehidupan] [puisi asal bunyi] air susu ibu yang mengalir itu
To: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Date: Friday, July 3, 2009, 3:09 AM

Semua bermula dari secangkir air susu ibuku,yang kuteguk dengan asin air mata,beratus tetes cuka,sedikit gula,dan racun yang menggugah selera nyawa. Dengan berupa-rupa rasa mengalir ke sungai nadi-nadiku. Dimana Ketika itu pula darah dan asap tembakau mendirikan masjid di dinginnya ubin-ubin batinku.










2.

[Catcil] Susah

Posted by: "Penuliz Mizteriuz" penulizmizteriuz@yahoo.co.id   penulizmizteriuz

Thu Jul 2, 2009 8:36 pm (PDT)



hari ini ada temen yang mau minta tolong daftarin dia di universitas terkenal. terus daftarnya lewat web gitu deh...

ya ALLAH,,,
saking terkenalnya, sampe banyak yang mau masuk ke sana....
dan akibatnya, pendaftaran jadi susah deh,,,,
pikiranku jadi runyam,,,
jgn2 nanti gara2 susah di akses, malah muridnya jarang lagi deh di sana...

weleh2...
akibat dari globalisasi kah?
3a.

Re: (catcil) Maafkan Mama yang Tak Sempurna, Nak

Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Thu Jul 2, 2009 8:44 pm (PDT)



ah,
jadi pingin ikutan cerita:

bahkan sekarang, saat si dede ini belum lahir, saya sudah banyak minta maaf padanya.

maafkan mama, karena nggak tau gimana caranya orang bikin gedung pencakar langit.
maafkan mama, karena nggak tau apa jadinya kalo kelinci disilangkan dengan iguana.
maafkan mama, karena nggak tau berapa jumlah taman laut di indonesia, dan kenapa ikan hui tidak makan ikan remora yg setia membersihkan tubuhnya.
maafkan mama, karena nggak tau knp setelah hujan, udara bisa terasa demikian sedapnya.
maafkan mama, karena nggak tau caranya menggoreng telur tanpa menggosongkannya.
maafkan mama, karena demikian bodoh dan kurang pintar utk menjelaskan banyak hal yg mungkin akan kamu tanyakan.

maafkan mama juga, utk nggak tahu caranya menahan amarah
maafkan mama juga, utk nggak tahu caranya menjaga lidah
maafkan mama juga, utk nggak tahu caranya membangun ruang lengang pribadi di hati dan kepala yg gak bisa dimasuki orang lain sehingga kamu nggak akan terpengaruh sm emosi atau pikiran negatif orang2 lain
dan maafkan mama juga, utk nggak tau resepnya menjadi orang paling bahagia sedunia.
karena hal itulah yg masih mama pelajari dgn susah payah, sampai sekarang.
maafkan mama, karena belum bisa mengajarkan hal-hal substansial yg masih mama pelajari sampai sekarang.

karena mama percaya, bahwa kamu, juga mama, adalah sama.
bahwa mama bukan profesor super serba tahu. Allah-lah yang Mahapintar, Mahaindah, Mahabaik, Mahasabar, Mahapengasih dan Mahapenyayang.
dan kita bisa belajar bersikap dan berperilaku, pada sang nabi Muhammad SAW.

kalau setiap orang yang hadir di hidup mama adalah guru, maka demikian juga halnya dengan kamu, sayangku.
semoga mama bisa menjadi murid yg baik untukmu ya, guru istimewa-ku :)

tks for writing, mbak indar :)
it's beautiful, as always :)

-retno-
yg insya Allah dua bulan lagi akan menyambut guru istimewa-nya :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, INDARWATI HARSONO <patisayang@...> wrote:
>
>
>
>
>
> Maafkan Mama yang Tak Sempurna, Nak
>

4a.

[CatCil aja] Never Give Up!

Posted by: "Syafaatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id   sya4215

Thu Jul 2, 2009 9:00 pm (PDT)



Kayaknya dari kelima panca indera yang kupunya, indera yang paling oke tuh telinga deh. Soalnya aku jago banget kalo disuruh nguping pembicaraan orang. Nggak di kereta, di jalan, di kantor, pokoknya di mana aja, hehehe...
Eits, jangan berburuk sangka dong.. ternyata kegiatan menguping pembicaraan orang itu tak melulu negatif lho, bahkan ada manfaatnya : aku jadi bisa menjumputi hikmah kehidupan. Dan kini segelintir hikmah itu akan kubagikan untuk kalian.

Siap ??

Siang itu, aku sedang menyantap semangkuk mie ayam di sebuah warung kaki lima di seputaran Jalan Sudirman sana. Lelah sehabis belanja buku di Gramedia Grand Indonesia, aku memutuskan untuk mengisi perut sejenak di sana.
Tak lama kemudian, masuklah dua orang lelaki muda. Sepertinya sih masih di bawah 30 tahun (masih kiyis-kiyis soalnya..hehehe)
Kedua lelaki itu memakai baju seragam kerja dengan tulisan xxx fitness, mungkin mereka kerja ditempat fitnes itu.
Keduanya mengambil tempat duduk di seberang bangkuku. Begitu duduk mereka langsung berbicara.

Lelaki -1 : "Semalem, gue nggak tidur nih..." katanya sambil mengaduk-aduk mie ayam pesenanannya.
Lelaki-2 : " Oh..ngurus istri lu yang sakit itu yah..."
Lelaki-1 : "Iya, semalem dia muntah darah lagi, dan perutnya kembung gitu, aku kerokin dia, aku bersihkan darahnya, aku temani dia semaleman.."
Lelaki-2 : "kalo boleh gue tahu, sebenernya istri lu sakit apa sih? "
Lelaki-1 : "mmm... kanker " katanya dengan raut muka sedih.
Lelaki-2 : " "Masya Allah..."
Lelaki -1 : "Iya, udah stadium 4, dokter ngasih tau waktunya mungkin tinggal 1 bulan lagi.."

Glekk!!

Si lelaki-2 dan aku kaget bersamaan.

Lelaki-2 : "Ya Allah, trus sekarang keadaannya gimana?"
Lelaki-1 : "Pagi tadi udah mendingan sih, hari ini istriku udah berangkat kerja lagi.."

Subhanalloh, subhanalloh...

Aku meninggalkan warung itu dengan langkah gontai.

"Thamrin..thamrin.." suara kernet metromini memanggil Bang Thamrin, eh salah..maksudnya menawarkan tumpanganngya yang akan menuju Jl Thamrin.
Aku menyetopnya, naik dan duduk di bangku belakang sopir. Masih terngiang-ngiang percakapan para lelaki tadi. Duh, salut, salut banget untuk sang lelaki-1 yang begitu setia mendampingi istrinya yang sedang sakit. Dan salut juga untuk si istri yang meski waktunya tinggal sebulan lagi tapi masih tetap bersemangat mengisi hidup, masih mampu berangkat kerja gitu loh..
Kalau aku?? hah, mungkin hanya bisa meringkuk di tempat tidur menunggu ajal menjemput.. hiks!
Si istri itu bener-bener never give up until the end deh, mungkin itulah cara dia mensyukuri hidup.

Bukankah tiap nafas yang kita hirup ini adalah milik Sang Pemilik Nafas? sehingga Dia berhak untuk memintanya kembali kapanpun Dia mau. Tinggal Kun, maka jadilah.
Bukankah setiap detik yang kita lewati ini harusnya kita syukuri bahwa kita masih diberi
nafas, diberi hidup.Mari gunakan dengan sebaik mungkin setiap detik yang Dia berikan untuk kita. Itulah cara kita mensyukurinya.
4b.

Re: [CatCil aja] Never Give Up!

Posted by: "Nursalam AR" pensilmania@gmail.com

Thu Jul 2, 2009 9:43 pm (PDT)



Nguping yang bermanfaat ya,Mbak:).

Thanks for sharing!

Maaf, oneliner nih:)

Tabik,

Nursalam AR
- yang sedang beredar di jalan ibukota-

2009/7/3 Syafaatus Syarifah <syarifah@gratika.co.id>

>
>
> Kayaknya dari kelima panca indera yang kupunya, indera yang paling oke
> tuh telinga deh. Soalnya aku jago banget kalo disuruh nguping pembicaraan
> orang. Nggak di kereta, di jalan, di kantor, pokoknya di mana aja, hehehe...
> Eits, jangan berburuk sangka dong.. ternyata kegiatan menguping pembicaraan
> orang itu tak melulu negatif lho, bahkan ada manfaatnya : aku jadi bisa
> menjumputi hikmah kehidupan. Dan kini segelintir hikmah itu akan kubagikan
> untuk kalian.
>
> Siap ??
>
> Siang itu, aku sedang menyantap semangkuk mie ayam di sebuah warung kaki
> lima di seputaran Jalan Sudirman sana. Lelah sehabis belanja buku di
> Gramedia Grand Indonesia, aku memutuskan untuk mengisi perut sejenak di
> sana.
> Tak lama kemudian, masuklah dua orang lelaki muda. Sepertinya sih masih di
> bawah 30 tahun (masih kiyis-kiyis soalnya..hehehe)
> Kedua lelaki itu memakai baju seragam kerja dengan tulisan xxx fitness,
> mungkin mereka kerja ditempat fitnes itu.
> Keduanya mengambil tempat duduk di seberang bangkuku. Begitu duduk mereka
> langsung berbicara.
>
> Lelaki -1 : "Semalem, gue nggak tidur nih..." katanya sambil mengaduk-aduk
> mie ayam pesenanannya.
> Lelaki-2 : " Oh..ngurus istri lu yang sakit itu yah..."
> Lelaki-1 : "Iya, semalem dia muntah darah lagi, dan perutnya kembung gitu,
> aku kerokin dia, aku bersihkan darahnya, aku temani dia semaleman.."
> Lelaki-2 : "kalo boleh gue tahu, sebenernya istri lu sakit apa sih? "
> Lelaki-1 : "mmm... kanker " katanya dengan raut muka sedih.
> Lelaki-2 : " "Masya Allah..."
> Lelaki -1 : "Iya, udah stadium 4, dokter ngasih tau waktunya mungkin
> tinggal 1 bulan lagi.."
>
> Glekk!!
>
> Si lelaki-2 dan aku kaget bersamaan.
>
> Lelaki-2 : "Ya Allah, trus sekarang keadaannya gimana?"
> Lelaki-1 : "Pagi tadi udah mendingan sih, hari ini istriku udah berangkat
> kerja lagi.."
>
> Subhanalloh, subhanalloh...
>
> Aku meninggalkan warung itu dengan langkah gontai.
>
> "Thamrin..thamrin.." suara kernet metromini memanggil Bang Thamrin, eh
> salah..maksudnya menawarkan tumpanganngya yang akan menuju Jl Thamrin.
> Aku menyetopnya, naik dan duduk di bangku belakang sopir. Masih
> terngiang-ngiang percakapan para lelaki tadi. Duh, salut, salut banget untuk
> sang lelaki-1 yang begitu setia mendampingi istrinya yang sedang sakit. Dan
> salut juga untuk si istri yang meski waktunya tinggal sebulan lagi tapi
> masih tetap bersemangat mengisi hidup, masih mampu berangkat kerja gitu
> loh..
> Kalau aku?? hah, mungkin hanya bisa meringkuk di tempat tidur menunggu ajal
> menjemput.. hiks!
> Si istri itu bener-bener never give up until the end deh, mungkin itulah
> cara dia mensyukuri hidup.
>
> Bukankah tiap nafas yang kita hirup ini adalah milik Sang Pemilik Nafas?
> sehingga Dia berhak untuk memintanya kembali kapanpun Dia mau. Tinggal Kun,
> maka jadilah.
> Bukankah setiap detik yang kita lewati ini harusnya kita syukuri bahwa kita
> masih diberi
> nafas, diberi hidup.Mari gunakan dengan sebaik mungkin setiap detik yang
> Dia berikan untuk kita. Itulah cara kita mensyukurinya.
>
>

--
"Open up your mind and fly!"
-Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
4c.

Re: [CatCil aja] Never Give Up!

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Thu Jul 2, 2009 10:26 pm (PDT)



wah, mbak sya...acara "nguping"nya bermanfaat sekale. Ada 2 hikmah dari tulisan mbk sya:

1. Emang sih nguping konotasinya jelek, cuman kalo dibelokkan bareng perenungan insyaALLAH memberi manfaat. Yang pasti kita tau lah mana yang patut didengar dan mana yang gak.

2. Semangat menjalani hidup, yang lagi-lagi kesadaran muncul saat mendengar ada orang yang lebih "menderita" dari kita. Ya, tengoklah ke bawah [sekitar] agar kita menjadi lebih bersyukur.

TFS Mbak Sya, kapan-kapan "nguping" juga ah sambil makan mie ayam *doh! tambah laper!

:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com

BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com

BloG PenGuMPuL CataTaN
http://sinthionk.rezaervani.com

YM : SINTHIONK

--- On Fri, 7/3/09, Syafaatus Syarifah <syarifah@gratika.co.id> wrote:

From: Syafaatus Syarifah <syarifah@gratika.co.id>
Subject: [sekolah-kehidupan] [CatCil aja] Never Give Up!
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Friday, July 3, 2009, 3:38 AM

Kayaknya dari kelima panca indera yang kupunya, indera yang paling oke tuh
telinga deh. Soalnya aku jago banget kalo disuruh nguping pembicaraan orang.
Nggak di kereta, di jalan, di kantor, pokoknya di mana aja, hehehe...
Eits,
jangan berburuk sangka dong.. ternyata kegiatan menguping pembicaraan orang itu
tak melulu negatif lho, bahkan ada manfaatnya : aku jadi bisa menjumputi hikmah
kehidupan. Dan kini segelintir hikmah itu akan kubagikan untuk
kalian.

Siap ??










5.

(catcil) Ketika Kebahagiaan Itu Singgah

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Thu Jul 2, 2009 9:18 pm (PDT)



(catcil) Ketika Kebahagiaan Itu Singgah

By: agussyafii

Bila malam tiba, saya dan istri mengajar mengaji anak-anak Amalia. Istri saya suka mengajak anak-anak Amalia untuk menghapal Juz Amma' atau menghapal Asma ul Husna. Kegiatan mengajar mengaji anak-anak Amalia merupakan kegiatan yang mendatangkan kebahagiaan tersendiri sebab kami bisa berbagi ilmu dan mengajarkan untuk anak-anak Amalia. Disaat itulah kebahagiaan singgah di keluarga kami.

Ada dua ungkapan, senang dan bahagia. Senang adalah terpenuhinya tuntutan syahwat, misalnya sedang lapar menemukan makanan lezat, sedang haus menemukan minuman segar, sedang sulit menemukan kemudahan, sedang kesepian ketemu teman atau kekasih, sedang nganggur dapat pekerjaan dan sebangsanya. Adapun bahagia berhubungan dengan misteri yang sangat subyektif, tetapi intinya adalah datangnya pertolongan ilahiyah hingga memperoleh sesuatu yang dianggap sebagai kebaikan ilahiyah (al khoir).

Rasa bahagia misalnya terasa ketika anaknya lahir laki-laki setelah sekian lama mendambakan ingin mempunyai anak lelaki. Keberhasilan memeliliki anak-lelaki tidak diklaim sebagai prestasi - ini karena aku bisa bikinnya misalnya; kata sang ayah- tetapi orang yang mempunyai anak lelaki setelah hampir putus asa mendambakan kehadirannya merasa bahwa kehadiran anak lelaki itu merupakan anugerah Alloh SWT yang tak ternilai. Kebahagiaan juga terasa ketika seorang ibu yang membesarkan anak gadisnya tanpa kehadiran suami sehingga ia dalam keadaan berat selalu berharap agar anaknya memiliki masa depan yang baik. Pada saatnya anak gadisnya dipersunting oleh seorang pemuda saleh yang cerah masa depannya. Masa depan cerah anak gadisnya itu tidak diklaim sebagai prestasinya tetapi benar-benar dipandang sebagai anugerah Alloh SWT.

Jadi kebahagiaan itu datang dalam rangkaian kesulitan yang panjang tetapi ketika hadir tidak diakui sebagai prestasinya. Orang lainpun akan berkomentar, ibu itu sungguh sudah bekerja keras melampaui berbagai kesulitan dalam mengasuh anaknya sendirian, maka pantaslah jika Allah menganugerahinya kebahagiaan yang sempurna kepadanya.

Dalam bahasa Arab ada empat kata yang berhubungan dengan kebahagiaan, yaitu sa`adah (bahagia), falah (beruntung) dan najat (selamat) dan najah (berhasil). Jika saadah (bahagia) mengandung nuansa anugerah Alloh SWT setelah terlebih dahulu mengarungi kesulitan, maka falah mengandung arti menemukan apa yang dicari (idrak al bughyah). Falah ada dua macam, dunyawi dan ukhrawi. Falah duniawi adalah memperoleh kebahagiaan yang membuat hidup di dunia terasa nikmat, yakni menemukan (a) keabadian (terbatas); umur panjang, sehat terus, kebutuhan tercukupi terus dsb, (b) kekayaan; segala yang dimiliki jauh melebihi dari yang dibutuhkan, dan (c) kehormatan sosial. Sedangkan falah ukhrawi terdiri dari empat macam, yaitu (a) keabadian tanpa batas, (b) kekayaan tanpa ada lagi yang dibutuhkan, (c) kehormatan tanpa ada unsur kehinaan dan (d) pengetahuan hingga tiada lagi yang tidak diketahui.

Sedangkan najat merupakan kebahagiaan yang dirasakan karena merasa terbebas dari ancaman yang menakutkan, misalnya ketika menerima putusan bebas dari pidana, ketika mendapat grasi besar dari presiden, ketika ternyata seluruh keluarganya selamat dari gelombang tsunami dan sebagainya. Adapun najah adalah perasaan bahagia karena yang diidam-idamkan ternyata terkabul, padahal ia sudah merasa pesimis, misalnya keluarga miskin yang sepuluh anaknya berhasil menjadi sarjana semua.

Kesenangan berdimensi horizontal, sedangkan kebahagiaan berdimensi horizontal dan vertikal. Orang masih bisa menguraikan anatomi kesenangan yang diperolehnya, tetapi ia akan susah mengungkap rincian kebahagiaan yang dirasakannya. Air mata bahagia merupakan wujud ketidakmampuan kata-kata. Prof. Fuad Hasan dalam bukunya Pengalaman Naik Haji mengaku tidak bisa menerangkan kenapa beliau menangis di depan Ka`bah, karena kebahagiaan yang beliau alami berdimensi vertikal, bernuansa anugerah, bukan prestasi.

Banyak mempelai menitikkan air mata ketika akad nikah, demikian juga kedua orang tuanya, dan mereka tidak bisa menerangkan anatomi perasaan bahagianya.

Kebahagiaan berkaitan dengan tingkat kesulitan yang dialami. Kebahagiaan sesungguhynya dalam kehidupan rumah tangga bukan ketika akad nikah, bukan pula ketika bulan madu, tetapi ketika pasangan itu telah membuktikan mampu mengarungi samudera kehidupan hingga ke pantai tujuan, dan di pantai tujuan ia mendapati anak cucu yang sukses dan terhormat. Sungguh orang sangat menderita ketika di ujung umurnya menyaksikan anak-anak dan cucu-cucunya nya sengsara dan hina, meski perjalanan bahtera rumah tangganya penuh dengan sukses story. Kebahagiaan biasanya datang setelah orang sukses mengatasi kesulitan yang panjang, tetapi tidak semua kesulitan mengantar pada kebahagiaan yang sebenarnya.

Menurut hadis Nabi ada empat pilar kebahagiaan dalam hidup berumah tangga; (1) isteri/suami yang setia (2) anak-anak yang berbakti (3) lingkungan sosial yang sehat dan (4) rizkinya dekat. Kesetiaan membuat hati tenang dan bangga, anak-anak yang berbakti menjadikannya sebagai buah hati, lingkungan sosial yang sehat menghilangkan rasa khawatir dan rizki yang dekatkan optimisme, idealisme dan imajinasi..

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI ),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 8777 12431

6a.

Re: [BINTANG SK 2009] Pilihan Mimin San

Posted by: "Yon's Revolta" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Thu Jul 2, 2009 9:56 pm (PDT)



gw ngikut elo deh sis milih fiyan arjun.
eh gmn dah hunting kmn aje neh. ato malah
ude menang di kontes poto gt :-).

salam
yons

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Sisca Lahur <sapijinak2000@...> wrote:
>
> Aha, ketahuan nyontek dipojokkan ? senyum nakal mode on.
> ( lihat yang diwarnai kuning di bawah )
>  
> Bu guru, ada yang nyontek !!!!!!!!
>  
> sapijinak
> ( murid langganan golput )

6b.

Re: [BINTANG SK 2009] Pilihan Mimin San

Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com   mine_haway

Thu Jul 2, 2009 11:49 pm (PDT)



2009/7/2 Sisca Lahur <sapijinak2000@yahoo.com>

> *Aha, ketahuan nyontek dipojokkan ? senyum nakal mode on.*
> *( lihat yang diwarnai kuning di bawah )*
> * *
> *Bu guru, ada yang nyontek !!!!!!!!*
> * *
> *sapijinak*
> *( murid langganan golput )*
>

Owh...baru sadar kalau idem = nyontek
Ane tobat dah, cukup sekali ini nyonteknya [?]
Thanks dah di ingetin.
Kok golput sih, ntar hasilnya gak maksimal donk.
*Rajin belajar biar gak nyontek lagi

>
>

--
http://minesweet.co.cc
YM : mine_haway
6c.

[BINTANG SK 2009] Pilihan Siu

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Fri Jul 3, 2009 2:29 am (PDT)





Assalaamua´alaaikum wr wb.
Sejujurnya beberapa hari ke
belakang saya sudah merayu-rayu hati saya untuk menentukan Bintang Eska pilihan
saya. Namun entah kenapa selalu tak ada jawaban disana. Saya mulai bรชte karena
tidak bisa segera memposting hasil pilihan saya. Tapi setelah sekian lama
bergulat *haiyyah...* dengan ruang sunyi di hati saya ternyata jawaban itu
terselip sedikit. Aku tak segera mendapat bintang Eska pilihan saya karena
dibatasi hanya untuk 2 (dua) orang saja, sementara ternyata bintang yang jatuh
menyentuh hatiku begitu banyak, bahkan semuanya. Yup! ... semua penghuni Eska ini
adalah bintang dihati saya. So, saya nggak mungkin merayu-rayu hati saya
menentukan pilihan 2 (dua) orang saja. Ma´af sungguh aku tak bisa!.
Kalau tak
salah tahun kemaren pun saya juga tak bisa memberikan pilihan maha sulit ini.
Bahkan saya sedikit su´udzon dengan hati saya sendiri, "Jangan-jangan memang
tak ada yang pantas untuk kamu sebut sebagai bintang?" tanya sisi depan hatiku.
Namun ternyata sisi gelap dibelakang menyahut, "No..no... that´s not the answer!,
So what? Ternyata pagi ini saya baru ngeh..se ngeh..ngehnya... bahkan tahun
kemaren saja saya tak tahu apa jawaban/alasan atas pilihan saya untuk `golput´?
Ternyata dengan menjawab "Aku tak bisa memilih dua diantara kalian, karena ada
sisi-sisi gelap dihatiku yang tak terima, karena ternyata kalian semua adalah
bintang di hatiku, so puaskah kamu wahai hatiku?" ya...efeknya adalah kelegaan,
bahwa mengakui kalian semua adalah bintang! Plissss, jangan paksa saya untuk
memilih, kalau disuruh menjawab alasan
si A si B saya pasti bisa, bahkan dari A sampai Z *hah lebay...* Simaklah alasan
saya :
1. Pak Sinang, sang Founding Father ini selalu membuat saya Give Up, karena komentar sederhananya di email japri. Just say "Apa
Kabar Mbak Siwi? Saya tersentuh dengan tulisanmu. Bla...bla... sebegitu perhatian
beliau ini dengan anggota milisnya, saya yakin pasti semua pernah merasakan
selaksa perhatian dari Bapak kita ini.
2. Pak Teha, Eyang satu ini tak perlu diragukan,
tulisannya ok, (akhir-akhir ini saya rindu dg tulisanmu Eyang), dengan kegiatan
offline Eska jangan ditanya, sms-sms motivasinya juga luar biasa (nomor halo
saya belum ganti Pak Teha, semoga masih disimpan utk senantiasa dikirimi lagi).
BUnda Icha, Bunda Ammy, bunda sejati buat saya.
3. Temen-temen Eska Surabaya, yang saya kenal lahir
batin, Ugik, Sinta (aku bingung dengan Sinta ini, karena lebih banyak kopdar di
Surabaya, hehehe), April, Vivi, Pak Suhadi, Ario, Mas Faris, Mbak Enggar, Rinda,
Fattah, Agung, walaupun yang sering ketemu Ugiek, April dan P Suhadi sekeluarga
namun semuanya tak tergantikan di ruang hati ini. Dengan Ugiek, Sinta dan April
dari curhatan hingga nobar, hunting buku, tak ketinggalan makan-makan, You are´ll
the real Angels!!
4. Retno, Novi , Lia, Fety , Nia, Asma, Divinn, Anty,
Dyah, dan semua bidadari Eska yang tak mampu kusebut satu-persatu, tak perlu
banyak kata atas kerja kalian, hati kalian, karena sudah terbaca oleh publik,
so tak banyak komentar karena kalian yang terbaik!
5. Mbak Sya-sya, Mbak Indar, Mbak Endah, dan Moms
yang lain yang tak bisa kusebut satu-satu.., kalian layak menyandang gelar Ibu
Terbaik. Semua meyakini itu!
6. Mas
Salam, Mas Dani, Fiyan, Kang Hadian, Catur, Galih, Dik-Dik, Rusdin, Mas Adjie,
Mas Epri, Budi, Mas Sis, Mas Yons, Mas Yudhi, Yayan, Taufiq, Aris El durra, Mas
Adi A (solo)n so on siapa tak kenal kalian, dedikasi untuk Eska tak perlu
diragukan, so kita jaga Eska ya Bro!
Maaf kalau
masih banyak yang ketinggalan maklum sudah ngunduri
tuwa tapi yakinlah bahwa sekecil apapun peran kalian semua di Eska, semua
pasti ada ruang dihati ini, trust me! Karena bintang kalian senantiasa
menyinari hati saya! Terima kasih, mohon maaf dengan pilihan yang sangat tidak
menarik ini, -tidak popular- kata Mas Salam. Wassalamu´alaikum wr wb.

7.

Bls: [sekolah-kehidupan] Re: Hal Klarifikasi Untuk Dani -- Tentang K

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Thu Jul 2, 2009 10:08 pm (PDT)



mau pake gaya aye ah......

piss, luv and laugh and gaul.....

okay.....

sukses selalu...

amin!

--- Pada Kam, 2/7/09, patisayang <patisayang@yahoo.com> menulis:

Dari: patisayang <patisayang@yahoo.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] Re: Hal Klarifikasi Untuk Dani -- Tentang Klaim MC dan KR
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 2 Juli, 2009, 10:29 PM

Wakakakak!!! Setelah sekian lama adem, asyik juga lihat orang pada berantem. Huss! diksinya kok provokatif sekali seeh... Maksudku, berbeda memaknai ujarannya. peace... :)

Btw, tahu nggak, baca post Dani n Salam sebelumnya, aku sempat berpikir untuk melakukan investigasi dua arah (halah! opo tho kuwi?). Maksudku, mau mengorek info dari kalian, apa aku sudah ketinggalan sesuatu sehingga postingan kubaca rada membara. Ternyata, malam ini terjawablah tanya.

Kulihat ada hikmahnya juga kesalahfahaman kalian ini terjadi. Salah satunya, Veby jadi ikut mengomentari. Secara aku sudah rindu pada sahabat satu ini. Hehehe..

Oya, kalau kalian masih butuh ruang privat untuk menyamakan apa yang terlihat berbeda itu, bolehlah tgl 18 besok bareng aku. Biar ibu-ibu bisa mamerin kehebatan anaknya sementara si bapak mantan dan incumbent ketua Eska meneruskan diskusinya. Tapi ntar aku lobi dulu ke suami ya. :)

Jadi, Salam dan Dani, ayo pada salaman lagi. Kalian sama2 orang hebat kok. Suer kami nggak lihat siapa lebih unggul dari siapa. Kalian semua sahabat kami tercinta. Ya kan sahabat Eska semua? SETUJUUU!!! Tuh, sekelas kompak menjawabnya. Peace.... :)

salam, (nggak pake bang :) )

Indar

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, veby <vbi_djenggotten@ ...> wrote:

>

> GO!! ESKA GO!!!

> semoga permasalahan ini tidak berkepanjangan. ..

> gak enak kalo digebyah uyah di forum depan ramai...

> silang pendapat dalam hidup emang wajar...rahmat kalo sering saya baca di milis ini...

> tapi mohon jangan jadi konsumsi publik ya...apalagi ini nyangkut "pentolan-pentolan ESKA"

> mohon maaf saya lancang mengatakan ini...

> apalagi saya bukan siapa-siapa. ..

>

> maaf, sekali lagi mohon maaf, cuman rasanya gatel klo lihat email hari ini...

> semoga kita semua selalu diberi hidayah...

> semoga MILAD diberikan kelancaran dan kemudahan...

>

> vbi_djenggotten

> murid yang udah lama absen...

>

> --- On Thu, 7/2/09, fil_ardy <fil_ardy@.. .> wrote:

>

> From: fil_ardy <fil_ardy@.. .>

> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: Hal Klarifikasi Untuk Dani -- Tentang Klaim MC dan KR

> To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com

> Date: Thursday, July 2, 2009, 2:00 AM

>

>

>

>

>

>

>

>

>

>

>

>

>

>

>

>

>

> Bang Salam, saya juga sama kagetnya ketika di email sebelumnya yang juga bukan di email internal pengurus, bang salam bilang begini :

>

>

>

> "Baguslah, karena berarti kabinet 2008-2010 akan memulai proyek buku yang "real product"-nya sendiri. FYI, "Kolak Ramadhan" kan notabene "lanjutan" dari periode sebelumnya (baca: termasuk proses penjaringan naskah)."

>

>

>

> Halloo! Sepertinya semua juga tau aku yang jadi juaranyaaa, ups maaf itumah lirik lagunya dee :D,

>

>

>

> pernyataan itu mengusik saya --lagi-- setelah --kasus pendikte-- kemarin. pernyataan itu juga punya definisi yang sama liarnya seperti: "Berarti selama setahun kepengurusan kabinet SK 2008-2010 ini tidak punya real product dong?"

>

>

>

> Fyuuuh, seakan2 diskusi panjang saya sama mbak Lia, mas Epri di masjid diknas untuk menggulirkan ide buku MC, susah payahnya Novi melayout, underpresurenya Tya mengerjakan cover, begadangnya Catur dan Retno mengedit dan lain-lain dan lain-lain seperti menguap begitu saja. Tentu ini juga saya yakin bukan maksud Bang Salam untuk mengatakan hal tersebut. Lagi2 ini adalah tafsiran liar saya yang terusik.

>

>

>

> lalu kemana kolak ramadhan? apakah itu juga bukan real productnya kabinet 2008-2010? Atau cuma produk semu? hiks.. saya terusik lagi. Padahal saya mau bilang, sisa janji saya yang mau bikin 5 buku berarti tinggal sisa 3 buku karena sudah ada MC dan KR, hehehe. Berarti masih teteup kurang 5 buku doong?? Hiks...

>

>

>

> Ga ada kudeta senyap kok Bang Salam, lebay ah, kepikiran juga nggak :D, kalo yang saya sebut "pengurus yang belum terbentuk" itu salah tulis aja kok, maksutnya mereka adalah sahabat SK yang sekarang jadi pengurus --kecuali kang hadian karena dia pembesar-- di kabinet SK dibawah daulah saya. *tsaaaah.. daulah* yang juga dulu adalah pengurus di kabinetnya bang salam.

>

>

>

> Intinya, saya hanya terusik dengan peryanyataan Bang Salam yang bilang kalo kabinet SK 2008-2010 belum punya real product, dengan mengatakan seperti di atas. Hiks.. saya sedih bacanya, Bang.... sungguh *sambil sesenggukan ngelap umbel*.

>

>

>

> Sebagai Ketua SK 2008-2010, saya tegaskan kembali, bahwa sahabt SK telah banyak menghasilkan karya, baik yang berhasil diterbitkan ataupun tidak, baik berupa buku maupun kerja nyata. Itulah real product SK.

>

>

>

> Mohon maaf jika saya terlalu reaktif atas pernyataan Bang Salam, seperti yang Bang Salam bilang: Saya sangat mencintai SK. Dari lubuk hati terdalam, saya minta maaf untuk hal ini.

>

>

>

> Dan untuk seluruh warga SK yang merasa terganggu atas diskusi ini, saya juga mohon maaf yang sebesar-besarnya, tidak lain dan tidak bukan *jadul banget nih* semuanya demi keutuhan SK ke depan. Tidak ada maksud untuk menyombongkan diri sebagai siapa yang lebih berjasa dan siapa yang tidak.

>

>

>

> Istighfar saya untuk semua khilaf,

>

>

>

> Dani

>

>

>

> PS: Mohon maaf juga untuk penyebutan Bang Sal di email sebelumnya, tanpa berfikir sedikitpun tentang bangsal rumah sakit, dan saya ga tau kalo bang salam sedang sakit-sakitan. Mohon maaf yang sebesar-besarnya.

>

>

>

> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Nursalam AR <nursalam.ar@ ...> wrote:

>

> >

>

> > Jujur, saya kaget membaca tanggapan Kang Dani. Insya Allah, tidak ada niatan

>

> > sama sekali dari saya sebagai ketua SK periode 2007-2008 (bukan 2006-2007,

>

> > Bro) untuk main klaim "prestasi". Semua capaian yang ada, menurut

>

> > saya, adalah kerja keras semua pihak, sekecil apapun peran mereka.

>











Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
8a.

Re: [Bahasa] Cerpen : Bapak dan Kakekku

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Thu Jul 2, 2009 11:15 pm (PDT)



hehehehe...endingnya bagus :D

ditunggu tulisan-tulisan selanjutnya ^^

TFS
:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com

BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com

BloG PenGuMPuL CataTaN
http://sinthionk.rezaervani.com

YM : SINTHIONK

--- On Thu, 7/2/09, Uncle_vant <vant4249@gmail.com> wrote:

From: Uncle_vant <vant4249@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Bahasa] Cerpen : Bapak dan Kakekku
To: wordsmartcenter@yahoogroups.com, penulislepas@yahoogroups.com, sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 2, 2009, 11:32 AM

*BAPAK DAN KAKEKKU*

* *

9.

Menjual Ebooks Olimpiade Matematika

Posted by: "Math Lover" mathlover03@yahoo.co.id   mathlover03

Thu Jul 2, 2009 11:48 pm (PDT)

[Attachment(s) from Math Lover included below]



BARANG LANGKA - EBOOKS OLIMPIADE MATEMATIKA
Menjual Ebooks Olimpide Matematika tingkat SMP dan SMU.
 
Ebooks ini berasal dari buku luar negeri semua.
dengan Total ada 138 ebooks.
 
Ingin listnya, silahkan email ke saya : mathlover03@yahoo.co.id
 
Harganya ?? Cukup dengan Rp. 150.000
(sudah termasuk ongkos kirim ke seluruh Indonesia)
 
Nantinya, ebooks tersebut akan saya simpan ke dalam CD dan akan saya kirim CDnya via Tiki setelah Anda mentransfer.
 
Silahkan SMS ke 081806637728
Nama :
Alamat :
 
NB :
-) Ebook - ebook ini terdiri dari materi, soal2x dan juga jawaban
-) Ebook - ebook ini memuat materi2x matematika dengan tingkat kesulitan yang tinggi
-) Cocok untuk materi tambahan pelajaran, dll.
-) Selain buku matematika juga tersedia banyak sekali ebooks bisnis, motivasi, psikologi, dll dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, jika tertarik harap email atau sms untuk paket ebooks yang lainnya.
 
Thx
 
Mathlover03

Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat.
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!

Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Attachment(s) from Math Lover

1 of 1 File(s)

10.

BungaHati: Kerumitan terlampaui

Posted by: "titus_permadi" titus_permadi@yahoo.co.id   titus_permadi

Thu Jul 2, 2009 11:48 pm (PDT)



Hidup hanya sekali suka dan duka silih berganti
Tidak pasti datang tiap hari
Bisa begini, barangkali begitu
Mungkin begini, bisa jadi begitu
Asal tidak bingung tidak akan limbung

Asal bisa mantap hati mengatasi
Itulah sudah bahagia di muka bumi

Asal bisa riang hati menyikapi
Itulah bekal bahagia di surga nanti

Adalah cara untuk mewujudkan ini
Menyadari bahwa ini sedang terjadi,
sekarang ini

Karena hati telah mengerti
Karena pikir telah memaklumi

maka
tanpa batas, dapat lincah menari
tanpa takut, nyali menghadapi
tanpa ragu, benar mendampingi
tanpa siasat, tulus menyertai
tanpa membalik punggung, tegar menghadapi
tanpa menggerutu, tabah menempuh perjalanan ini

Menaruh diri pada jalan lurus yang diyakini
Sekarang sampai disini
Kelak akan ketemu ini lagi

Bahagia hari ini bahagia nanti
Berbagi bunga hati ini
Sudah memupuk budi yang abadi

Ketika kerumitannya telah kau lampaui
Kesederhanaan berjumpa denganmu setiap hari

Titus Permadi
tituspermadi.wordpress.com

11a.

[Ruang Baca] Tumbuh di Tengah Badai

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Fri Jul 3, 2009 1:50 am (PDT)



Penerbit: Bentang

Cetakan: I, April 2009
Tebal: xii + 236 halaman

Harga: Rp 37.000,00

Kehadiran buah hati senantiasa menjadi saat-saat yang membahagiakan sekaligus mendebarkan. Sedari berbentuk fetus, orangtua mulai mengerahkan segala upaya untuk mempersiapkan kelahirannya agar tidak kurang suatu apa. Konsumsi nutrisi, kehati-hatian gerak, pengawasan secara medis, pemantauan terhadap bobot dan sebagainya. Semua dikarenakan ekspektasi akan putra-putri yang `sempurna'.

Saat Catra menunjukkan indikasi keberbedaan dengan kakak-kakaknya, sang ibu diselimuti keresahan. Usahanya untuk mengetahui apa yang terjadi pada putra bungsunya mengalami berbagai rintangan, bahkan dari suami yang diharapkan dapat bahu-membahu menangani permasalahan. Bahtera rumahtangga keduanya justru tengah diamuk badai sehingga penulis harus memilah konsentrasi antara anak-anak yang membutuhkan perhatian serta hatinya sendiri yang terus bertanya-tanya penyebab sang suami berubah drastis. Pukulan paling telak adalah ketika ia menolak mendampingi Catra berkonsultasi karena ahli jiwa anak yang mereka temui mencium perseteruan pasangan suami-istri yang ditengarai akan berdampak negatif pada anak mereka.

Memoar Herniwatty Moechiam yang dipublikasikan lini Laskar Pelangi Penerbit Bentang ini menggulirkan problematika yang kompleks. Bukan semata menghadapi anak yang memerlukan atensi lebih banyak dan suasana membara dalam perkawinan, ia mengalami momen-momen menghempaskan yang membuatnya mempertanyakan keputusan sebagai mualaf. Penulis mengambil langkah besar tersebut dengan bercermin pada pengalamannya sendiri yang acap kali dilanda kebingungan karena orangtuanya berbeda keyakinan.

Penolakan berbagai sekolah terhadap anak yang `luar biasa' sangat memedihkan hati. Di satu sisi, sekolah umum menyodorkan opsi SLB sebagai tempat paling cocok. Di sisi lain, pihak SLB justru menyayangkan jika Catra yang dipandang masih sanggup mengikuti ritme pendidikan di sekolah umum harus terkotak dengan anak-anak difabel lain. Kecenderungan meniru yang amat tinggi pada penyandang autisma mengharuskan mereka dijauhkan dari aspek-aspek yang dapat menggerus potensi perkembangan anak bersangkutan.

Salah satu peristiwa yang mengaduk perasaan adalah kala penulis terpaksa menggunakan pendekatan agama yang bernada mengancam agar taman kanak-kanak tetap mempertahankan putranya. Bila pihak sekolah berbasis Islam bersikeras menolak Catra, sang ibu akan mendaftarkannya di sekolah berlandaskan agama lain yang pernah ia anut. Ia memastikan bahwa Catra tidak akan mengalami kesulitan di sana, terlebih sebagai mualaf, dirinya masih mengingat betul prinsip-prinsip ajaran agama lain tadi. Gertakan tersebut membuahkan hasil, kendati sang ibu harus menandatangani surat pernyataan bahwa putranya tidak akan melanjutkan ke SD dengan kapasitas di bawah standar yang ditetapkan sekolah.

Namun Tuhan tidak tidur. Melalui orang-orang berbudi sebagai perpanjangan tanganNya, Catra dapat melanjutkan pendidikan. Perjalanannya menyesuaikan diri dengan sekolah baru dan teman-teman berikut aneka kebiasaan yang terbilang asing dipaparkan sang ibu dengan kalimat-kalimat yang sanggup meruntuhkan airmata. Catra mengalami kesukaran untuk memahami ekspresi orang lain, bahkan sempat diduga penyuka sesama jenis sehingga teman-temannya takut bergaul dengannya. Padahal setelah ditanya oleh sang ibu, remaja tersebut ingin berkenalan dengan pelajar putri tetapi minder dan takut ditampik.
Meski jelas-jelas mengupas pengalaman pribadi, kentara bahwa penulis tidak ingin mengumbar aib. Kala mengemukakan celah kelam rumahtangga yang pada suatu ketika terungkap musababnya, ia menggunakan sejumlah metafora. Penulis menularkan kelegaan dan keharuan pada pembaca saat selangkah demi selangkah melepas putra bungsunya menapaki kedewasaan. Buku parenting ini menyajikan pembelajaran berharga bagi setiap orangtua, bahwa bagaimana pun kondisinya, seorang anak harus diberi bekal agar dapat mandiri.

11b.

Re: [Ruang Baca] Tumbuh di Tengah Badai

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Fri Jul 3, 2009 2:00 am (PDT)



Woh masuk lini laskar pelangi juga, berarti menyindir soal pendidikan juga kayak laskar pelangi dan ma yan? Tapi liat reviewnya, sepertinya lebih mengupas problematika seorang ibu.

Eniwei judulnya bikin aku berseru, "Cieeee...." hehehehehe...

TFS Mbak Rini ^^
:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com

BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply.com

BloG PenGuMPuL CataTaN
http://sinthionk.rezaervani.com

YM : SINTHIONK

--- On Fri, 7/3/09, Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com> wrote:

From: Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Ruang Baca] Tumbuh di Tengah Badai
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Friday, July 3, 2009, 8:50 AM

Penerbit: Bentang

Cetakan: I, April 2009

Tebal: xii + 236 halaman

Harga: Rp 37.000,00

Kehadiran buah hati senantiasa menjadi saat-saat yang membahagiakan sekaligus mendebarkan. Sedari berbentuk fetus, orangtua mulai mengerahkan segala upaya untuk mempersiapkan kelahirannya agar tidak kurang suatu apa. Konsumsi nutrisi, kehati-hatian gerak, pengawasan secara medis, pemantauan terhadap bobot dan sebagainya. Semua dikarenakan ekspektasi akan putra-putri yang `sempurna'.










11c.

Re: [Ruang Baca] Tumbuh di Tengah Badai

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Fri Jul 3, 2009 2:37 am (PDT)



hmmmhhh...sepertinya menarik sekali mbak, baca ulasannya aja bikin terharu... apalagi baca sendiri ya?....ntar deh saya cari bukunya...
dirumah masih buanyakkkkk sodara...

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

________________________________
From: Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Friday, July 3, 2009 1:50:36 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] [Ruang Baca] Tumbuh di Tengah Badai

Penerbit: Bentang

Cetakan: I, April 2009
Tebal: xii + 236 halaman

Harga: Rp 37.000,00

Kehadiran buah hati senantiasa menjadi saat-saat yang membahagiakan sekaligus mendebarkan. Sedari berbentuk fetus, orangtua mulai mengerahkan segala upaya untuk mempersiapkan kelahirannya agar tidak kurang suatu apa. Konsumsi nutrisi, kehati-hatian gerak, pengawasan secara medis, pemantauan terhadap bobot dan sebagainya. Semua dikarenakan ekspektasi akan putra-putri yang `sempurna'.

Saat Catra menunjukkan indikasi keberbedaan dengan kakak-kakaknya, sang ibu diselimuti keresahan. Usahanya untuk mengetahui apa yang terjadi pada putra bungsunya mengalami berbagai rintangan, bahkan dari suami yang diharapkan dapat bahu-membahu menangani permasalahan. Bahtera rumahtangga keduanya justru tengah diamuk badai sehingga penulis harus memilah konsentrasi antara anak-anak yang membutuhkan perhatian serta hatinya sendiri yang terus bertanya-tanya penyebab sang suami berubah drastis. Pukulan paling telak adalah ketika ia menolak mendampingi Catra berkonsultasi karena ahli jiwa anak yang mereka temui mencium perseteruan pasangan suami-istri yang ditengarai akan berdampak negatif pada anak mereka.

Memoar Herniwatty Moechiam yang dipublikasikan lini Laskar Pelangi Penerbit Bentang ini menggulirkan problematika yang kompleks. Bukan semata menghadapi anak yang memerlukan atensi lebih banyak dan suasana membara dalam perkawinan, ia mengalami momen-momen menghempaskan yang membuatnya mempertanyakan keputusan sebagai mualaf. Penulis mengambil langkah besar tersebut dengan bercermin pada pengalamannya sendiri yang acap kali dilanda kebingungan karena orangtuanya berbeda keyakinan.

Penolakan berbagai sekolah terhadap anak yang `luar biasa' sangat memedihkan hati. Di satu sisi, sekolah umum menyodorkan opsi SLB sebagai tempat paling cocok. Di sisi lain, pihak SLB justru menyayangkan jika Catra yang dipandang masih sanggup mengikuti ritme pendidikan di sekolah umum harus terkotak dengan anak-anak difabel lain. Kecenderungan meniru yang amat tinggi pada penyandang autisma mengharuskan mereka dijauhkan dari aspek-aspek yang dapat menggerus potensi perkembangan anak bersangkutan.

Salah satu peristiwa yang mengaduk perasaan adalah kala penulis terpaksa menggunakan pendekatan agama yang bernada mengancam agar taman kanak-kanak tetap mempertahankan putranya. Bila pihak sekolah berbasis Islam bersikeras menolak Catra, sang ibu akan mendaftarkannya di sekolah berlandaskan agama lain yang pernah ia anut. Ia memastikan bahwa Catra tidak akan mengalami kesulitan di sana, terlebih sebagai mualaf, dirinya masih mengingat betul prinsip-prinsip ajaran agama lain tadi. Gertakan tersebut membuahkan hasil, kendati sang ibu harus menandatangani surat pernyataan bahwa putranya tidak akan melanjutkan ke SD dengan kapasitas di bawah standar yang ditetapkan sekolah.

Namun Tuhan tidak tidur. Melalui orang-orang berbudi sebagai perpanjangan tanganNya, Catra dapat melanjutkan pendidikan. Perjalanannya menyesuaikan diri dengan sekolah baru dan teman-teman berikut aneka kebiasaan yang terbilang asing dipaparkan sang ibu dengan kalimat-kalimat yang sanggup meruntuhkan airmata. Catra mengalami kesukaran untuk memahami ekspresi orang lain, bahkan sempat diduga penyuka sesama jenis sehingga teman-temannya takut bergaul dengannya. Padahal setelah ditanya oleh sang ibu, remaja tersebut ingin berkenalan dengan pelajar putri tetapi minder dan takut ditampik.
Meski jelas-jelas mengupas pengalaman pribadi, kentara bahwa penulis tidak ingin mengumbar aib. Kala mengemukakan celah kelam rumahtangga yang pada suatu ketika terungkap musababnya, ia menggunakan sejumlah metafora. Penulis menularkan kelegaan dan keharuan pada pembaca saat selangkah demi selangkah melepas putra bungsunya menapaki kedewasaan. Buku parenting ini menyajikan pembelajaran berharga bagi setiap orangtua, bahwa bagaimana pun kondisinya, seorang anak harus diberi bekal agar dapat mandiri.

11d.

Re: [Ruang Baca] Tumbuh di Tengah Badai

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Fri Jul 3, 2009 3:43 am (PDT)



Astaghfirullah, aku lupa mencantumkan nama penulisnya. Beliau bernama Herniwatty Moechiam.. maafkan kecerobohanku. Untungnya Mbak Siwi belum melangkah ke toko buku mencarinya:)

Sinta, memang judulnya bikin gatal berkata 'ciee..', tapi sesuai dengan gaya bahasa yang digunakan penulis. Sebuah memoar yang berbeda dari kebanyakan yang kutemui. Betul, menyenggol pendidikan:)
Aku belum baca Laskar Pelangi dan Ma Yan, jadi tak bisa berkomentar mengenai kesamaannya..hehehe..

Makasih Mbak Siwi dan Sinta, telah meluangkan membacanya:)

Peace,
Rinurbad

12a.

[Catcil aja] Hidup Memang [Tak] Mudah

Posted by: "lia indriati" liaindriati@gmail.com

Fri Jul 3, 2009 2:08 am (PDT)



*Hidup Memang [Tak] Mudah*
Oleh Lia Indriati
www.cintasempurna.multiply.com

[image: alt]Pilih Karir atau Anak?
Pertanyaan itu biasanya hinggap pada ibu-ibu muda yang berada di
persimpangan pilihan antara tetap berkarir, dengan pertimbangan prospek
karir yang tengah menanjak, atau menjadi full time mother sehingga bisa
mencurahkan perhatian dan mengikuti perkembangan buah hati dari hari ke
hari.

Sebuah pilihan dilematis, antara pilihan mengembangkan jenjang karir dan
rasa kehilangan [dan mungkin rasa bersalah] karena meninggalkan si kecil
Dan aku mengalami sendiri kegalauan semacam itu.

Bagi yang memiliki kelonggaran kondisi keuangan, misalnya pundi tabungan
melimpah, atau suami yang berpenghasilan memadai, tentu ada baiknya memilih
langkah untuk sepenuh waktu mengasuh buah hati. Kalaupun mulai besar dan
ditinggal, bisa kembali mencari pekerjaan baru. Atau bisa juga memulai
bisnis dari rumah, entah berniaga barang tertentu maupun membangun situs
belanja online yang saat ini menjamur.

Aku [dan suami] kebetulan bukan berlatar belakang keluarga berada, jadi opsi
untuk dua-duanya bekerja adalah pilihan yang tak bisa ditawar lagi. Apalagi
cicilan rumah terus merangkak, kayaknya mengikuti perkembangan pertumbuhan
si kecil hehehhe

Beruntunglah kami memilik kerabat jauh yang mau membantu untuk mengasuh si
kecil ketika ditinggal bekerja. Sehingga bisa mengurangi rasa kawatir
berlebihan seperti yang dialami beberapa ibu yang meninggalkan anak dibawah
pengasuhan baby sitter yang seringkali tidak memiliki kedekatan emosional
karena relasinya sebatas melaksanakan pekerjaan semata.

Beruntung aku memiliki keluarga yang mendukung penuh pekerjaanku. Apalagi
pekerjaan sebagai gis remote sensing engineer seringkali harus menghabiskan
waktu kerja yang panjang. Karena tanpa dukungan kuat keluarga, banyak
perempuan berkarir yang lantas bimbang di persimpangan pilihan. Menentukan
pilihan antara karir atau keluarga. Beruntunglah yang memiliki keduanya
sekaligus. Karir cemerlang, waktu luang memadai buat keluarga.

Aku belum pada tahapan itu. Masih harus berjibaku antara jadwal pekerjaan
dan mengurus keluarga. Bahkan seminggu ini aku pindah kerja yang
mengharuskan berangkat lebih pagi karena jam kerja lebih pagi dari kantor
sebelumnya. Selepas subuh harus segera bersiap. Berangkat tepat pukul 5.30
karena mengejar jam pemberangkatan kereta pukul 5.50 pagi dari Stasiun
Bogor. Disempatkan menimang buah hati yang usianya genap setahun lebih dua
bulan. Pancaran matanya sayu menahan kantuk sembari menatap heran ibunya
yang telah berdandan rapih sementara langit masih gulita. Kebiasaan dia
bangun pagi bersamaan dengan adzan subuh sedikit meringankan perasaan.
Mengingat banyak orang tua berangkat pagi ketika anaknya masih tidur dan
pulang saat anaknya telah terlelap dibuai mimpi.

Aku sempat tercekat, saat pertama berpisah dengan buah hati. Saat masih
bekerja di kantor sebelumnya, aku masih sempat memberikan ASI [kebetulan aku
hanya memberikan ASI eksklusif, rencananya hingga umur 2 tahun mendatang]
sebelum berangkat ke kantor. Tapi awal pekan lalu, dia menolak diberi
asupan ASI yang kutawarkan ketika dia terbangun. Padahal kebiasaan selama
ini, dia selalu minta mimik asi begitu bangun pagi. Tapi kali itu dia justru
menolak. Aku menangkap pandangan kebingungan dari sorot matanya, ketika
melihat aku sudah merias diri. Penolakan pemberian asi itu membuat hatiku
teriris sepanjang perjalan berangkat ke kantor. Hatiku diliputi perasaan
berdosa, bahkan merasa diabaikan oleh jagoan kecilku.

Belakangan justru penolakan itu memberikan kesadaran baru bagiku, Karena
[mungkin] itu justru merupakan bentuk dukungan si kecil terhadap ritme
kerjaku yang baru. Anakku ]Seolah] mengerti bahwa ibunya harus bergegas
pergi. Sebagai gantinya, dia minum ASI dari botol yang disimpan di lemari
pendingin.

Sebagai keluarga muda, belajar hidup mandiri, karena semua orang tua tinggal
di kampung memang membuat langkah kehidupan keluarga kami tidaklah ringan.
Namun hidup harus dijalani penuh rasa syukur. Biar hidup bisa dinikmati
dengan penuh keriangan. Yang bisa membuat hidup menjadi lebih ringan
dijalani.

Hidup [memang] sebuah perjuangan.
Perjuangan membutuhkan kerja keras
Dan kerja keras bukanlah alasan untuk tetap semangat dan bersyukur!
Agar harapan esok lebih baik dari hari ini dan kemarin tetap terjaga.
Karena harapan adalah satu-satunya energi yang untuk menyalakan semangat

Salam

*Lia Indriati [Teh Indri]*
Tinggal di pinggiran kota Bogor
Bekerja sebagai gis remote sensing engineer di wilayah Kemang, Jakarta
sedang merancang peluncuran situs belanja online *www.tokobogor.com*
Ada yang tertarik menjadi supplier/pemasok?
12b.

Re: [Catcil aja] Hidup Memang [Tak] Mudah

Posted by: "Nurhadi@tecsg.com.sg" Nurhadi@tecsg.com.sg

Fri Jul 3, 2009 2:21 am (PDT)

[Attachment(s) from Nurhadi@tecsg.com.sg included below]


Pilih karir atau anak?
Kalo saya jawab: Pilih anak
Istri saya juga jawab : Pilih anak

Anda, kalo ditanya pasti juga akan jawab: Pilih anak

Cuman, hanya saja, karena faktor tertentu dst........kadang2 orang
menyiasati dengan TETAP berkarir tanpa melupakan anak. Disini, intinya ya
tetap Anak sebagai hal yang UTAMA dan PERTAMA. Jangan terbalik, anak nomer
dua.

Namun, alhamdulillah...ketika memutuskan menikah dulu, istri saya telah
sepakat untuk 100% mengurus suami dan anak-anaknya, meskipun secara
finansial penghasilan saya tidak besar-besar amat.

Lagipula, saya juga haqul yakin bahwa hadirnya anak akan menambah simpul2
rizki dari arah yang tidak diduga sebelumnya.

Apapun itu, atau pilihan kita, semua tergantung pada keputusan masing2.
Yang penting: ANAK jangan sampai menjadi korban karir.

Salam,

Nurhadi

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Siapa saja bisa menjadi kreatif, termasuk kamu! jelajahi
http://DuniaKreatif.wordpress.com
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

lia indriati
<liaindriati@gmai
l.com> To
Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
sekolah-kehidupan cc
@yahoogroups.com
Subject
[sekolah-kehidupan] [Catcil aja]
07/03/2009 04:08 Hidup Memang [Tak] Mudah
PM


Please respond to
sekolah-kehidupan
@yahoogroups.com



Hidup Memang [Tak] Mudah


Oleh Lia Indriati
www.cintasempurna.multiply.com


altPilih Karir atau Anak?
Pertanyaan itu biasanya hinggap pada ibu-ibu muda yang berada di persimpangan
pilihan antara tetap berkarir, dengan pertimbangan prospek karir yang tengah
menanjak, atau menjadi full time mother sehingga bisa mencurahkan perhatian dan
mengikuti perkembangan buah hati dari hari ke hari.

Sebuah pilihan dilematis, antara pilihan mengembangkan jenjang karir dan rasa
kehilangan [dan mungkin rasa bersalah] karena meninggalkan si kecil
Dan aku mengalami sendiri kegalauan semacam itu.

Bagi yang memiliki kelonggaran kondisi keuangan, misalnya pundi tabungan melimpah,
atau suami yang berpenghasilan memadai, tentu ada baiknya memilih langkah untuk
sepenuh waktu mengasuh buah hati. Kalaupun mulai besar dan ditinggal, bisa kembali
mencari pekerjaan baru. Atau bisa juga memulai bisnis dari rumah, entah berniaga
barang tertentu maupun membangun situs belanja online yang saat ini menjamur.

Aku [dan suami] kebetulan bukan berlatar belakang keluarga berada, jadi opsi untuk
dua-duanya bekerja adalah pilihan yang tak bisa ditawar lagi. Apalagi cicilan
rumah terus merangkak, kayaknya mengikuti perkembangan pertumbuhan si kecil
hehehhe

Beruntunglah kami memilik kerabat jauh yang mau membantu untuk mengasuh si kecil
ketika ditinggal bekerja. Sehingga bisa mengurangi rasa kawatir berlebihan seperti
yang dialami beberapa ibu yang meninggalkan anak dibawah pengasuhan baby sitter
yang seringkali tidak memiliki kedekatan emosional karena relasinya sebatas
melaksanakan pekerjaan semata.

Beruntung aku memiliki keluarga yang mendukung penuh pekerjaanku. Apalagi
pekerjaan sebagai gis remote sensing engineer seringkali harus menghabiskan waktu
kerja yang panjang. Karena tanpa dukungan kuat keluarga, banyak perempuan berkarir
yang lantas bimbang di persimpangan pilihan. Menentukan pilihan antara karir atau
keluarga. Beruntunglah yang memiliki keduanya sekaligus. Karir cemerlang, waktu
luang memadai buat keluarga.

Aku belum pada tahapan itu. Masih harus berjibaku antara jadwal pekerjaan dan
mengurus keluarga. Bahkan seminggu ini aku pindah kerja yang mengharuskan
berangkat lebih pagi karena jam kerja lebih pagi dari kantor sebelumnya. Selepas
subuh harus segera bersiap. Berangkat tepat pukul 5.30 karena mengejar jam
pemberangkatan kereta pukul 5.50 pagi dari Stasiun Bogor. Disempatkan menimang
buah hati yang usianya genap setahun lebih dua bulan. Pancaran matanya sayu
menahan kantuk sembari menatap heran ibunya yang telah berdandan rapih sementara
langit masih gulita. Kebiasaan dia bangun pagi bersamaan dengan adzan subuh
sedikit meringankan perasaan. Mengingat banyak orang tua berangkat pagi ketika
anaknya masih tidur dan pulang saat anaknya telah terlelap dibuai mimpi.

Aku sempat tercekat, saat pertama berpisah dengan buah hati. Saat masih bekerja di
kantor sebelumnya, aku masih sempat memberikan ASI [kebetulan aku hanya memberikan
ASI eksklusif, rencananya hingga umur 2 tahun mendatang]  sebelum berangkat ke
kantor. Tapi awal pekan lalu, dia menolak diberi asupan ASI yang kutawarkan ketika
dia terbangun. Padahal kebiasaan selama ini, dia selalu minta mimik asi begitu
bangun pagi. Tapi kali itu dia justru menolak. Aku menangkap pandangan kebingungan
dari sorot matanya, ketika melihat aku sudah merias diri. Penolakan pemberian asi
itu membuat hatiku teriris sepanjang perjalan berangkat ke kantor. Hatiku diliputi
perasaan berdosa, bahkan merasa diabaikan oleh jagoan kecilku.

Belakangan justru penolakan itu memberikan kesadaran baru bagiku, Karena [mungkin]
itu justru merupakan bentuk dukungan si kecil terhadap ritme kerjaku yang baru.
Anakku ]Seolah] mengerti bahwa ibunya harus bergegas pergi. Sebagai gantinya, dia
minum ASI dari botol yang disimpan di lemari pendingin.

Sebagai keluarga muda, belajar hidup mandiri, karena semua orang tua tinggal di
kampung memang membuat langkah kehidupan keluarga kami tidaklah ringan. Namun
hidup harus dijalani penuh rasa syukur. Biar hidup bisa dinikmati dengan penuh
keriangan. Yang bisa membuat hidup menjadi lebih ringan dijalani.

Hidup [memang] sebuah perjuangan.
Perjuangan membutuhkan kerja keras
Dan kerja keras bukanlah alasan untuk tetap semangat dan bersyukur!
Agar harapan esok lebih baik dari hari ini dan kemarin tetap terjaga.
Karena harapan adalah satu-satunya energi yang untuk menyalakan semangat

Salam

Lia Indriati [Teh Indri]
Tinggal di pinggiran kota Bogor
Bekerja sebagai gis remote sensing engineer di wilayah Kemang, Jakarta
sedang merancang peluncuran situs belanja online www.tokobogor.com
Ada yang tertarik menjadi supplier/pemasok?





Attachment(s) from Nurhadi@tecsg.com.sg

1 of 1 Photo(s)

12c.

Re: [Catcil aja] Hidup Memang [Tak] Mudah

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Fri Jul 3, 2009 3:01 am (PDT)



*Aku belum pada tahapan itu. Masih harus berjibaku antara jadwal pekerjaan
dan mengurus keluarga. Bahkan seminggu ini aku pindah kerja yang
mengharuskan berangkat lebih pagi karena jam kerja lebih pagi dari kantor
sebelumnya. Selepas subuh harus segera bersiap. Berangkat tepat pukul 5.30
karena mengejar jam pemberangkatan kereta pukul 5.50 pagi dari Stasiun
Bogor. Disempatkan menimang buah hati yang usianya genap setahun lebih dua
bulan. Pancaran matanya sayu menahan kantuk sembari menatap heran ibunya
yang telah berdandan rapih sementara langit masih gulita. Kebiasaan dia
bangun pagi bersamaan dengan adzan subuh sedikit meringankan perasaan.
Mengingat banyak orang tua berangkat pagi ketika anaknya masih tidur dan
pulang saat anaknya telah terlelap dibuai mimpi.

*Hm...bagian yang menyentuh sekali. jika ini sinetron,bisa panjang nih scene
yang ini:).Bisa bikin airmata pemirsa terkuras setelah hati
teraduk-aduk.Btw, salut ya untuk perjuangannya. Dan memang ini dilema ibu
pekerja. Yah, ta' doain deh biar tokonya maju,dan berkembang terus jadi mau
ga mau kudu dijagain full time.Nah,kalo udah kayak gini berarti kan Teh
Indri bisa tuh kerja di rumah. Kesampean deh momong Rama seharian;0. Tentu
itu mimpi terindah seorang ibu!

Tabik,

Nursalam AR*
*
2009/7/3 lia indriati <liaindriati@gmail.com>

>
>
> *Hidup Memang [Tak] Mudah*
> Oleh Lia Indriati
> www.cintasempurna.multiply.com
>
>
> [image: alt]Pilih Karir atau Anak?
> Pertanyaan itu biasanya hinggap pada ibu-ibu muda yang berada di
> persimpangan pilihan antara tetap berkarir, dengan pertimbangan prospek
> karir yang tengah menanjak, atau menjadi full time mother sehingga bisa
> mencurahkan perhatian dan mengikuti perkembangan buah hati dari hari ke
> hari.
>
> Sebuah pilihan dilematis, antara pilihan mengembangkan jenjang karir dan
> rasa kehilangan [dan mungkin rasa bersalah] karena meninggalkan si kecil
> Dan aku mengalami sendiri kegalauan semacam itu.
>
> Bagi yang memiliki kelonggaran kondisi keuangan, misalnya pundi tabungan
> melimpah, atau suami yang berpenghasilan memadai, tentu ada baiknya memilih
> langkah untuk sepenuh waktu mengasuh buah hati. Kalaupun mulai besar dan
> ditinggal, bisa kembali mencari pekerjaan baru. Atau bisa juga memulai
> bisnis dari rumah, entah berniaga barang tertentu maupun membangun situs
> belanja online yang saat ini menjamur.
>
> Aku [dan suami] kebetulan bukan berlatar belakang keluarga berada, jadi
> opsi untuk dua-duanya bekerja adalah pilihan yang tak bisa ditawar lagi.
> Apalagi cicilan rumah terus merangkak, kayaknya mengikuti perkembangan
> pertumbuhan si kecil hehehhe
>
> Beruntunglah kami memilik kerabat jauh yang mau membantu untuk mengasuh si
> kecil ketika ditinggal bekerja. Sehingga bisa mengurangi rasa kawatir
> berlebihan seperti yang dialami beberapa ibu yang meninggalkan anak dibawah
> pengasuhan baby sitter yang seringkali tidak memiliki kedekatan emosional
> karena relasinya sebatas melaksanakan pekerjaan semata.
>
> Beruntung aku memiliki keluarga yang mendukung penuh pekerjaanku. Apalagi
> pekerjaan sebagai gis remote sensing engineer seringkali harus menghabiskan
> waktu kerja yang panjang. Karena tanpa dukungan kuat keluarga, banyak
> perempuan berkarir yang lantas bimbang di persimpangan pilihan. Menentukan
> pilihan antara karir atau keluarga. Beruntunglah yang memiliki keduanya
> sekaligus. Karir cemerlang, waktu luang memadai buat keluarga.
>
> Aku belum pada tahapan itu. Masih harus berjibaku antara jadwal pekerjaan
> dan mengurus keluarga. Bahkan seminggu ini aku pindah kerja yang
> mengharuskan berangkat lebih pagi karena jam kerja lebih pagi dari kantor
> sebelumnya. Selepas subuh harus segera bersiap. Berangkat tepat pukul 5.30
> karena mengejar jam pemberangkatan kereta pukul 5.50 pagi dari Stasiun
> Bogor. Disempatkan menimang buah hati yang usianya genap setahun lebih dua
> bulan. Pancaran matanya sayu menahan kantuk sembari menatap heran ibunya
> yang telah berdandan rapih sementara langit masih gulita. Kebiasaan dia
> bangun pagi bersamaan dengan adzan subuh sedikit meringankan perasaan.
> Mengingat banyak orang tua berangkat pagi ketika anaknya masih tidur dan
> pulang saat anaknya telah terlelap dibuai mimpi.
>
> Aku sempat tercekat, saat pertama berpisah dengan buah hati. Saat masih
> bekerja di kantor sebelumnya, aku masih sempat memberikan ASI [kebetulan aku
> hanya memberikan ASI eksklusif, rencananya hingga umur 2 tahun mendatang]
> sebelum berangkat ke kantor. Tapi awal pekan lalu, dia menolak diberi
> asupan ASI yang kutawarkan ketika dia terbangun. Padahal kebiasaan selama
> ini, dia selalu minta mimik asi begitu bangun pagi. Tapi kali itu dia justru
> menolak. Aku menangkap pandangan kebingungan dari sorot matanya, ketika
> melihat aku sudah merias diri. Penolakan pemberian asi itu membuat hatiku
> teriris sepanjang perjalan berangkat ke kantor. Hatiku diliputi perasaan
> berdosa, bahkan merasa diabaikan oleh jagoan kecilku.
>
> Belakangan justru penolakan itu memberikan kesadaran baru bagiku, Karena
> [mungkin] itu justru merupakan bentuk dukungan si kecil terhadap ritme
> kerjaku yang baru. Anakku ]Seolah] mengerti bahwa ibunya harus bergegas
> pergi. Sebagai gantinya, dia minum ASI dari botol yang disimpan di lemari
> pendingin.
>
> Sebagai keluarga muda, belajar hidup mandiri, karena semua orang tua
> tinggal di kampung memang membuat langkah kehidupan keluarga kami tidaklah
> ringan. Namun hidup harus dijalani penuh rasa syukur. Biar hidup bisa
> dinikmati dengan penuh keriangan. Yang bisa membuat hidup menjadi lebih
> ringan dijalani.
>
> Hidup [memang] sebuah perjuangan.
> Perjuangan membutuhkan kerja keras
> Dan kerja keras bukanlah alasan untuk tetap semangat dan bersyukur!
> Agar harapan esok lebih baik dari hari ini dan kemarin tetap terjaga.
> Karena harapan adalah satu-satunya energi yang untuk menyalakan semangat
>
> Salam
>
> *Lia Indriati [Teh Indri]*
> Tinggal di pinggiran kota Bogor
> Bekerja sebagai gis remote sensing engineer di wilayah Kemang, Jakarta
> sedang merancang peluncuran situs belanja online *www.tokobogor.com*
> Ada yang tertarik menjadi supplier/pemasok?
>
>
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
13.

[Ngaku Sahabat Eska for Milad Ketiga] A valuable lesson named teamwo

Posted by: "wiwiek sulistyowati" winiez15@yahoo.com   winiez15

Fri Jul 3, 2009 2:31 am (PDT)



A valuable lesson named teamwork
Wiwiek Sulistyowati

Saya ingat betul hari itu. Tepat seminggu setelah lengser dari jabatan Ketua Suku di FLP Bekasi, sebuah message di YM muncul "Mba Wiek, mewakili BPH inti, saya meminta kesediaan Mba Wiek untuk menjadi ketua pelaksana Baksos di Lapas Tangerang".

Meski sebelumnya mba Lia, si pengirim message, sudah sempat bertanya langsung, namun rasa terkejut tetap terselip di hati. Lah, saya kan bukan siapa-siapa di ESKA, bukan anggota aktif yang sering nulis di milis. Cuma pernah sekali posting doang, itu pun setelah ada kata Gunung Semeru muncul hehehe....

Tapi ga mungkin juga menolak permintaan Mba yang lembut dan baik hati ini. So, dengan mengucap bismillah, saya menerima penawaran itu. Lagian, saya juga ga buta-buta banget sama ESKA. Buktinya saya mengenal baik 2 pentolannya, Dani Ardiansyah dan mba yang lembut dan baik itu (Mba Lia).

Sedikit flash back, saya mengenal Dani di salah satu komunitas penulis (FLP) dan mulai akrab ketika dia dan Lulu berduet menulis novel Dan Cinta pun Rukuk. Malahan, saya sempat memberikan endorsement di novelnya itu. Dani juga sempat mampir ke rumah saya karena kebetulan tempat cetak novelnya tidak jauh dari tempat tinggal saya. (Ingat kan Dan, waktu itu sore, setelah hujan kalo ga salah, kita "aku, kamu dan lulu- makan bakwan rame-rame). Sejak itu kalo liat bakwan aku inget kamu loch hahahaha.

Kalo dengan Mba Lia, phew kenangan sebagai panitia Silnas FLP, sudah cukup membuat aku dekat dengan dirinya. Oke, back to topic. Langkah awal sebagai ketua, adalah menyusun panitia yang nanti akan bertanggung jawab di acara Baksos Lapas Tangerang. Cukup bingung juga coz saya tidak banyak mengenal anggota Eska yang capable. Beruntung, Dani dan Mba Lia membantu menyusunnya.

Rupanya, gaya kepemimpinan saya ketika masih menjadi kepala suku di FLP Bekasi, masih terbawa di sini. Yupz, saya menyadari kalo saya suka ber-single fighter. Prinsip saya, as long as saya bisa melakukan segalanya sendiri, saya akan melakukannya sendiri. Meski itu berarti babak belur, terseok-seok ga karuan. Memang bukan tipe kepemimpinan yang ideal dan mungkin ada yang menilai sok tangguh. Tapi saya punya alasan melakukan hal itu. Saya pernah memberikan kepercayaan kepada orang untuk menjadi Ketua Pelaksana sebuah kegiatan. Tapi, ternyata orang tersebut, menyia-nyiakan kepercayaan yang saya berikan. Acara menjadi berantakan tidak karuan.

Maka, ketika saya menjadi ketua pelaksana acara Baksos Lapas Tangerang, saya asyik aja bekerja sendiri. Saya pikir nanti saja mengerahkan orang banyak pas hari H. Kalo cuma menyusun proposal, menyewa bis dan menghubungi pihak Lapas, insya Allah saya masih sanggup. Tiba-tiba Retno mengirimkan messange via YM dan menawarkan diri menjadi Bendahara plus Mba Lia yang juga menawarkan bantuan juga.

Tentu saja, tawaran itu saya sambut baik.

Beberapa kali rapat panitia, saya mulai menyadari, kebersamaan dan rasa kekeluargaan di ESKA cukup kuat. Saya ingat pengorbanan Dani, Endah dan si kecil Nibras yang terpaksa menembus hujan datang ke rumah Retno untuk rapat dan setibanya di sana ternyata rapat sudah selesai. Atau sms yang Retno dan Mba Lia kirimkan tentang tips menjaga kesehatan Coba minum susu beruang deh mba. Di Eska, saya mendapatkan pelajaran baru yang berharga bernama kerjasama. Bahwa tidak ada salahnya memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada orang lain. Bahwa kadang, masalah yang datang akan lebih mudah dipecahkan jika dikerjakan bersama.

Terimakasih untuk mengajarkan arti kerjasama dan kebersamaan ya teman.

14a.

Re: (OOT) Help Me Please...

Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Fri Jul 3, 2009 4:53 am (PDT)



ikut usul ahhh
1. Lip balm atawa cologne buat anak SD (biar tambah feminim, hehehe)
2. Pin yang lucu2 (bisa ditaro di tas atau bajunya).
3. Perhiasan bergambar kartun kesukaannya (Ais sukanya apa mbak ? misalkan kalo suka sama mickey bisa beliin cincin mickey atau anting mickey).
4. Udah segitu aja.

Wassalam
asma

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "patisayang" <patisayang@...> wrote:
>
> Semua saranmu nggak masuk Nop. Secara dia nggak suka boneka. Pagi-pagi dibacain puisi bisa2 dia parno aku mau minta nikah eits, rumah lagi. :)
> Sarapan pagi2? Bukan dia banget!
> Bikinin teh? Udah dibikinin Ais tiap pulang kerja padahal aslinya dia nggak suka ngeteh. Opo gak apikan anak wedokku iku?
> So, tak tunggu ide kreatif lainnya. :) Thanks eniwei.
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "novi_ningsih" <novi_ningsih@> wrote:
> >
> > Kasi bantal boneka, hahahaha promosi.com :D
> > bikinin puisi, hihihi
> > eh bacain puisi...
> >
> > hmmm, bikinin sarapan...
> > kasi di t4 tidur, hehehe
> > adanya ntar banyak semut :D
> >
> > bikinin teh *ih ga kreatif banget gw :D
> >
> >
> >
> > hehehehehe
> >
> > coba ntar kalo nemu ide, aku sampaiken :D
> >
> >
> > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "patisayang" <patisayang@> wrote:
> > >
> > > Sahabat, maaf jika terkesan lebay. Tapi sungguh aku kehabisan ide.
> > > Ceritanya, soulmateku mau ultah. Bisakah ngasih ide kado buat dia? Yang udah pernah kuberikan: bunga (kirim langsung ke kantornya!), puisi, baju, selimut, sweater, jaket, jam tangan (eh, yang ini dia ngasih sendiri pas ultahku nding), blackforest, ucapan selamat.
> > > Penginku sih yang unik. Lukisan pernah diusulkan oleh seseorang tapi mau kusimpan buat ultah pernikahan kesepuluh kami bulan depan. So, maukah membantuku, Sahabat?
> > > Thanks.
> > >
> > > salam,
> > > Indar
> > > sedikit pengalih perhatian dari issue hangat yang tengah (dan semoga tak) berkembang.
> > >
> >
>

14b.

Re: (OOT) Help Me Please...

Posted by: "Nursalam AR" pensilmania@gmail.com

Fri Jul 3, 2009 5:02 am (PDT)



Hehe...Uni Asma ga nyimak:). Masak Mas Slamet dikasih lip balm atuh? Yang
ultah itu suaminya Mbak Indar lho..Bukan Ais.

Thanks, sudah bikin saya tersenyum lebar sendirian:)

Tabik,

Nursalam AR

2009/7/3 asma_h_1999 <asma_h_1999@yahoo.com>

>
>
> ikut usul ahhh
> 1. Lip balm atawa cologne buat anak SD (biar tambah feminim, hehehe)
> 2. Pin yang lucu2 (bisa ditaro di tas atau bajunya).
> 3. Perhiasan bergambar kartun kesukaannya (Ais sukanya apa mbak ? misalkan
> kalo suka sama mickey bisa beliin cincin mickey atau anting mickey).
> 4. Udah segitu aja.
>
> Wassalam
> asma
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "patisayang" <patisayang@...> wrote:
> >
> > Semua saranmu nggak masuk Nop. Secara dia nggak suka boneka. Pagi-pagi
> dibacain puisi bisa2 dia parno aku mau minta nikah eits, rumah lagi. :)
> > Sarapan pagi2? Bukan dia banget!
> > Bikinin teh? Udah dibikinin Ais tiap pulang kerja padahal aslinya dia
> nggak suka ngeteh. Opo gak apikan anak wedokku iku?
> > So, tak tunggu ide kreatif lainnya. :) Thanks eniwei.
> >
> >
> > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "novi_ningsih" <novi_ningsih@> wrote:
> > >
> > > Kasi bantal boneka, hahahaha promosi.com :D
> > > bikinin puisi, hihihi
> > > eh bacain puisi...
> > >
> > > hmmm, bikinin sarapan...
> > > kasi di t4 tidur, hehehe
> > > adanya ntar banyak semut :D
> > >
> > > bikinin teh *ih ga kreatif banget gw :D
> > >
> > >
> > >
> > > hehehehehe
> > >
> > > coba ntar kalo nemu ide, aku sampaiken :D
>
> > >
> > >
> > > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "patisayang" <patisayang@> wrote:
> > > >
> > > > Sahabat, maaf jika terkesan lebay. Tapi sungguh aku kehabisan ide.
> > > > Ceritanya, soulmateku mau ultah. Bisakah ngasih ide kado buat dia?
> Yang udah pernah kuberikan: bunga (kirim langsung ke kantornya!), puisi,
> baju, selimut, sweater, jaket, jam tangan (eh, yang ini dia ngasih sendiri
> pas ultahku nding), blackforest, ucapan selamat.
> > > > Penginku sih yang unik. Lukisan pernah diusulkan oleh seseorang tapi
> mau kusimpan buat ultah pernikahan kesepuluh kami bulan depan. So, maukah
> membantuku, Sahabat?
> > > > Thanks.
> > > >
> > > > salam,
> > > > Indar
> > > > sedikit pengalih perhatian dari issue hangat yang tengah (dan semoga
> tak) berkembang.
> > > >
> > >
> >
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"
-Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Mom Power

Discover doing more

for your family

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: