Senin, 15 Februari 2010

[daarut-tauhiid] Dahsyatnya Duplikasi

 

Sampai saat ini saya masih tertarik dengan cerita, kenapa Mbah Qobil,
dalam cerita `Habil & Qobil', harus turut menanggung dosa tiap
kali ada kasus pembunuhan dari zaman Nabi Adam hingga Hari Kiamat nanti.
Tak terbayang betapa celakanya Mbah Qobil ini hanya karena satu amal
buruknya harus menanggung jutaan amal buruk yang berupa seluruh
pembunuhan di muka bumi selama ada kehidupan manusia, yang secara
kondisi sekarang ini dia sudah meninggal ribuan tahun yang lalu, dan
entah berapa puluh, ratus, atau bahkan ribuan tahun lagi kiamat baru
akan datang. Padahal sangat susah bagi saya membayangkan apalagi
menghitung berapa banyak kasus pembunuhan yang terjadi dengan dua
variable terbuka seperti itu, di seluruh muka bumi dan selama kehidupan
manusia.

Barangkali ada yang masih penasaran dengan ceritanya, bisa dibaca
berikut ini:

Allah Berfirman:

وَاتÙ'لُ عَلَيÙ'هِمÙ'
نَبَأَ ابÙ'Ù†ÙŽÙŠÙ' آَدَمَ
بِالÙ'Ø­ÙŽÙ‚Ù`ِ إِذÙ' قَرÙ`َبَا
قُرÙ'بَانًا فَتُقُبÙ`ِلَ
مِنÙ' أَحَدِهِمَا ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙ…Ù'
يُتَقَبÙ`ÙŽÙ„Ù' مِنَ
الÙ'آَخَرِ قَالَ
Ù„ÙŽØ£ÙŽÙ‚Ù'تُلَنÙ`ÙŽÙƒÙŽ قَالَ
إِنÙ`َمَا يَتَقَبÙ`َلُ
اللÙ`َهُ مِنَ
الÙ'مُتÙ`َقِينَ (27) لَئِنÙ'
بَسَطÙ'تَ إِلَيÙ`ÙŽ يَدَكَ
لِتَقÙ'تُلَنِي مَا أَنَا
بِبَاسِطٍ يَدِيَ
إِلَيÙ'ÙƒÙŽ لِأَقÙ'تُلَكَ
إِنÙ`ِي أَخَافُ اللÙ`ÙŽÙ‡ÙŽ
رَبÙ`ÙŽ الÙ'عَالَمِينَ (28)
إِنÙ`ِي أُرِيدُ Ø£ÙŽÙ†Ù'
تَبُوءَ بِإِثÙ'مِي
وَإِثÙ'مِكَ فَتَكُونَ
مِنÙ' أَصÙ'حَابِ النÙ`َارِ
وَذَلِكَ جَزَاءُ
الظÙ`َالِمِينَ (29)
فَطَوÙ`َعَتÙ' لَهُ
نَفÙ'سُهُ قَتÙ'Ù„ÙŽ أَخِيهِ
فَقَتَلَهُ فَأَصÙ'بَحَ
مِنَ الÙ'خَاسِرِينَ (30)
فَبَعَثَ اللÙ`َهُ غُرَابًا
يَبÙ'حَثُ فِي الÙ'أَرÙ'ضِ
لِيُرِيَهُ ÙƒÙŽÙŠÙ'فَ
يُوَارِي سَوÙ'Ø£ÙŽØ©ÙŽ
أَخِيهِ قَالَ يَا
ÙˆÙŽÙŠÙ'لَتَا أَعَجَزÙ'تُ Ø£ÙŽÙ†Ù'
أَكُونَ مِثÙ'Ù„ÙŽ هَذَا
الÙ'غُرَابِ فَأُوَارِيَ
سَوÙ'Ø£ÙŽØ©ÙŽ أَخِي فَأَصÙ'بَحَ
مِنَ النÙ`َادِمِينَ (31)

Artinya: Ceritakanlah kepada mereka kisah tentang dua putra Adam (Habil
dan Qabil) menurut yang sebenarnya , ketika keduanya mempersembahkan
korban , maka di terima dari salah seorang dari mereka berdua (habil)
dan tidak di terima dari yang lain (Qabil) . Ia berkata (Qabil): Aku
pasti akan membunuhmu!. Berkata Habil: Seungguhnya Allah hanya menerima
(korban) dari orang-orang yang bertakwa.Sungguh kalau kamu menggerakan
tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan
mengerakan tanganku untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada
Allah Tuhan semesta alam. Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali
dengan (membawa) dosa (membunuh) ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan
menjadi penghuni neraka, dan demikian itulah pembalasan bagi orang-orang
yang zhalim.Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya mudah membunuh
saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah dia diantara
orang-orang yang merugi.Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak
mengali-gali dibumi untuk memperlihatka kepada (Qabil) bagaimana dia
seharusnya menguburkan mayat saudaranya . Berkata Qabil: Aduhai celaka
aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagk ini, lalu aku
dapat menguburkan mayat suaraku ini ? karena itu jadilah dia seorang di
antara orang-orang yang yang menyesal. (QS.Al-Maidah:27-31).

Dan dari Ibnu Masud Nabi shallallahu laihi wasalam bersabda:

لا تقتل نفس ظلما إلا كان
على ابن آدم الأول كفل
من دمها لأنه أول من سن
القتل

Artinya: Tidaklah suatu jiwa terbunuh secara zhalim melainkan anak adam
yang pertama (Qobil), turut mendapatkan dosa dari tertumpahnya darah
tersebut karena dia adalah orang yang pertama kali melakukan
pembunuhan.(HR. al-Bukhari)

Dalam analisa awam saya, kata kuncinya adalah `Proses
Duplikasi', yang istilah ini bagi sebagian orang tidak asing lagi
terutama bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia jaringan atau
networking, yaitu suatu proses dimana dia menularkan idenya atau
pikirannya atau pengetahuannya atau kemampuannya atau aktivitasnya atau
apapun kepada orang lain dan sebagai hasilnya orang baru tersebut mirip
cerminan orang yang telah berhasil menduplikasikan dirinya. Dengan
begitu sebagai buah dari proses ini, apabila orang hasil duplikasi ini
melakukan aktivitasnya maka orang yang terduplikasi akan mendapatkan
bonus. Kenapa bisa begitu, Wallahu `a'lam, tapi menurut saya itu
sudah aturan main kehidupan dari Allah.

Dan yang harus kita ketahui adalah proses duplikasi inipun terjadi dalam
diri kita juga, baik itu kita sadari ataupun tidak, baik itu kita
inginkan atapun tidak, prosesnya akan terus berlangsung. Barangkali Mbah
Qobil pun juga tidak menghendaki amal buruk itu terduplikasi dari
dirinya, karena ternyata demikian dahsyat banyaknya bonus dosa yang
harus dia terima. Dan pastinya, kita juga tidak menginginkan yang
terduplikasi dari kita itu yang amal buruk, oleh karena itu kita juga
pasti akan tahu apa yang harus kita perbuat untuk menghindari itu.
Diantaranya dengan tidak berbuat keburukan dimuka umum dan dimanapun
atau dengan tidak membuka aib ataupun keburukan kita kepada orang lain,
dan semua itu IsnyAllah akan diampuni Allah kalau kita mau bertobat.

Ada kabar yang menguntungkan kita sebenarnya dari keajaiban proses
duplikasi ini, mari kita cermati hadits berikut.

Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda :

Artinya : Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus
amalannya kecuali tiga perkara : shadaqoh jariyah, atau ilmu yang
bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kepadanya (HR Abu Hurairah)

Ilmu yang bermanfaat, disebut sebagai salah satu amal yang tidak
terputus karena ilmu kebaikan itu yang akan diajarkan dari generasi ke
generasi dan itu akan dicatat menjadi amal kebaikan bagi pemberi ilmu
tersebut meskipun orangnya sudah tidak dapat mengajarkan kebaikan lagi
ataupun sudah meninggal dunia. Dan ilmu disini dalam arti yang sangat
luas, bisa berupa ide kita, pengetahuan kita, kemampuan kita, atau
apapun yang itu bisa membuat orang lain menjadi lebih baik dan bisa
mengantarkan orang lain ke surga. Mungkin inilah yang kemudian bisa kita
analogikan seperti MLM amal, semakin banyak yang menduplikasi amal baik
kita, InsyaAllah semakin banyak pula tabungan pahala di bank akherat
kita, dan itu akan terus berlangsung seperti itu sampai HariAkhir
datang.

Kalau kita meyakini isi hadits tentang amal yang tak terputus tersebut
diatas, kenapa nggak sejak sekarang saja kita bersegera menduplikasikan
ilmu dam amal baik kita, sebelum hari yang dijanjikan pasti itu datang.

Allahu Alam.

-Arifunasiin-
http://arifunasiin.wordpress.com/2009/11/18/dahsyatnya-duplikasi/

Note: Mohon untuk tidak memforward, terimakasih.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: