Minggu, 07 Februari 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2969[7 Attachments]

Messages In This Digest (3 Messages)

Messages

1.

Cerpen : Berartinya sebuah kejujuran

Posted by: "Esy St" esyst@yahoo.co.id   esyst

Sat Feb 6, 2010 6:02 am (PST)



 
BERARTINYA SEBUAH KEJUJURAN
Hujan deras yang mengguyur bumi sejak pagi tadi menghadirkan hawa dingin di kota kecil tempatku mengasingkan diri saat ini. Kota yang terkenal dengan sebutan kota Palagan, itulah kota pilihanku untuk menghindari segala macam konflik social yang muncul beberapa waktu ini di desaku.
Sebuah kota yang sejuk, nyaman dan damai, kurasa sangat tepat untuk sekedar melepaskan ketegangan yang muncul di hatiku atau pun mengurangi tingkat stressing dalam pikiranku.
Bukan ku melarikan diri dari masalah, namun ku tak mau memperparah masalah yang sudah muncul.
Sebagian masyarakat mengusulkan supaya aku mencalonkan diri menjadi kepala desa di desaku, namun ku tahu pasti, ada beberapa kelompok serta sebuah keluarga yang sangat menolak jika aku menjadi kepala desa di bumi kelahiran yang telah kutinggalkan hampir dua puluh tahun lamanya.
Keluarga Prawestri, aku sangat yakin kalau keluarga itu tak pernah menginginkanku menjadi kepala desa di desaku, bahkan untuk melihatku berada di desaku kembali pun, mereka juga tak pernah menginginkannya.
Secara umum, mungkin penilaian sebagian masyarakat padaku teramat sangat positif. Aku berpendidikan tinggi, ramah, aktif dalam kegiatan kampung dan sangat peduli pada penderitaan orang lain. Namun satu yang tak pernah mereka tahu, aku orang yang sangat pengecut dalam cinta.
Sebelum masuk bangku kuliah dan mengenal modernnya kota Surabaya, aku adalah pria muda sederhana yang mencintai seorang gadis selugu Prawestri, anak seorang petani penggarap yang hidup dengan segala kesederhanaannya.
Prawestri yang lugu, sederhana dan hanya mengecam pendidikan sampai tingkat SMP itupun akhirnya kuikat dengan sebuah pernikahan adat, supaya gadis cantik  di kampungku itu tak dapat di persunting oleh pria lain saat aku melanjutkan studyku di Ibu kota Jawa Timur.
Pada awal masa kuliah, aku masih sering pulang ke kampung sekaligus menemui Prawestri. Namun lama – kelamaan setelah aku banyak mengenal dunia luar di kota Pahlawan dan semakin bertambah wawasan serta idealisku mengenai seorang perempuan, kulupakan Prawestri. Bahkan aku pun sudah mulai malas dan jarang pulang kampung. Apalagi setelah aku mengenal seorang gadis cantik, pintar, aktivis kampus serta merupakan cewek idola di Fakultas Sastra, semakin kulupakan Prawestri.
Anggun, dialah gadis idola dari Fakultas Sastra yang akhirnya berhasil mencuri perhatian serta hatiku. Dan Anggunlah yang akhirnya menjadi istri resmiku.
Saat kami akan menikah, keluarga Prawestri memang sempat mendatangi keluargaku dan meminta tanggung jawabku yang pernah menikahi Prawestri dengan sebuah pernikahan adat. Namun mereka pun akhirnya menyerah dengan apa yang menjadi keputusanku karena tiada bukti otentik yang menerangkan bahwa kami pernah menikah.
Sejak saat itu, aku dan Anggun istriku pun tinggal di kota Solo karena aku harus bertugas sebagai Pimpinan Proyek di sebuah Developer di sana. Dan sejak itu pula, tak kupedulikan lagi apa yang terjadi serta di alami oleh Prawestri.
'' Mas, ngelamunin apa ?'' tanya Anggun yang tiba – tiba telah berdiri di sampingku.
'' Ternyata mau menjadi kepala desa saja sulit ya Dik…'' jawabku pada Anggun sambil masih menatap jalanan kota Ambarawa yang tampak sedikit lengang.
'' Ya sudah nggak apa, nanti kita usaha saja disini. Tanah peninggalan orang tuaku buat kita di Ambarawa ini kan luas dan belum kita kelola, kita nanti buka usaha home industri saja. '' Jawab Anggun lembut, karena dia tidak pernah tahu apa yang menjadi penyebab utama aku di tolak sebagian warga untuk mencalonkan diri menjadi kepala desa.
'' Iya deh.'' Jawabku singkat sambil duduk di sebuah bangku panjang yang ada di teras rumah peninggalan mertuaku.
'' Mungkin warga yang tidak setuju Mas Argo mencalonkan diri karena tidak kenal Mas, jadi di kira Mas bukan orang kelahiran situ.'' Lanjut Anggun seraya meletakkan pantat di kursi bambu di sebelahku.
Kutatap istriku dengan iba. Seumur pernikahan kami aku menyimpan sebuah kebohongan besar karena takut dia marah dan kecewa dan lalu meninggalkanku.
Aku sangat takut ditinggalkan wanita itu, sebab hanya dialah yang saat ini menjadi orang terdekatku, karena dalam pernikahan kami, kami tidak dikaruniai anak dan ternyata aku yang divonis mandul oleh dokter.
'' Mas, kok ngelamun lagi sih. Mas sedih banget ya? merasa terpukul karena di tolak menjadi kepala desa ?'' tambah Anggun saat melihatku masih terdiam dalam lamunan.
Aku menggeleng lemah. Kelu terasa tenggorokan ini melihat segala perhatian serta ketulusan yang selama ini diberikan Anggun padaku. Akankah ku mampu selalu menyimpan segala kebohongan serta kejahatan cinta yang pernah kulakukan dulu ? ataukah aku akan mengatakan semuanya dengan jujur kepada Anggun dengan segala resikonya ? akankah pernikahan kami yang sudah terbina selama lima belas tahun harus kandas oleh pengakuanku nanti ?
'' Mas..'' aku terperangah kaget mendengar panggilan Anggun.
'' Iya.'' Jawabku gugup.
Tampak Anggun mengerlingkan mata serta mengerutkan kening mendengar jawabanku yang begitu gugup.
'' Ada apa sih Mas. Katakan saja apa yang sesungguhnya Mas Argo rasa, jangan simpan sendiri. Tersiksa lho Mas orang menyimpan rahasia sendiri. Mas dapat saja berbohong padaku, tapi pada Tuhan Mas nggak dapat bohong.'' Ucap Anggun tegas.
Kutatap mata istriku yang biasanya terkesan sendu dan sayu kini tampak tajam setajam mata elang.
'' Dik, boleh aku bicara jujur padamu ?'' kataku akhirnya dengan suara terpatah – patah menahan ciutnya nyaliku.
'' Sebelum menikah kan aku selalu menuntutmu untuk jujur padaku. Memangnya apa yang saat ini Mas sembunyikan dariku ?'' Jawabnya dingin.
Kembali nyaliku menyiut untuk mengungkapkan segala apa yang menjadi beban pikiranku saat ini padanya.
'' Apa ? bilang saja…jangan bikin orang semakin penasaran gitu.'' Lanjutnya dengan suara yang kembali lunak.
'' Kamu janji nggak marah, Dik…'' ucapku dengan suara pelan.
Kembali Anggun menatapku tajam serta mengernyitkan kening.
'' Memang apa yang mau Mas sampaikan ? marah atau nggak semua kan tergantung keadaan .'' jawabnya tegas.
Aku menarik nafas panjang. Berat rasanya jika ku harus mengatakan segalanya pada istri yang begitu baiknya padaku selama ini.
'' Apa ?'' desak Anggun, ketika dilihatnya aku mulai ragu untuk mengatakan apa yang mengganjal di hati.
'' Dik…'' kataku akhirnya.
Wanita yang masih kelihatan cantik di usianya yang hampir memasuki kepala empat itu menoleh serta menatapku tajam.
'' Katakanlah. Aku yakin sekali kalau apa yang kan Mas sampaikan adalah sesuatu yang tidak mengenakkan. Kelihatan sekali Mas ragu mengatakannya.'' Tebak Anggun.
'' Iya.'' Jawabku singkat sambil mengumpulkan segala kekuatan untuk bicara pada istriku.
'' Dik, sebenarnya aku di tolak mencalonkan diri menjadi kepala desa bukan karena masyarakat tak mengenalku, tapi justru karena mereka sangat mengenalku.'' Kataku lirih, seolah tak ingin di dengar orang lain.
Anggun menatapku dengan tatapan aneh, namun tak kuhiraukan tatapan itu karena keinginanku saat ini adalah menyampaikan segala apa yang telah kusembunyikan pada wanita yang telah dengan tulus mendampingi serta menerimaku sebagai suaminya selama hampir lima belas tahun..
'' Sebelum menikah denganmu, aku sudah pernah menikahi wanita lain, namun hanya dalam sebuah pernikahan adat, jadi tak ada kekuatan hukum sama sekali dan wanita itu tak dapat menuntut apa – apa dariku. Prawestri namanya. Dia wanita lugu, polos dan tidak berpendidikan sehingga dia tak tahu harus pada siapa mengungkapkan segala apa yang dialaminya serta dirasanya. '' aku berhenti sesaat, namun kulihat Anggun tak berusaha menyela ucapanku.
'' Dengan segala kemampuan dia simpan sendiri penderitaan itu, hingga jiwanya terguncang dan dia harus tinggal dalam pasungan saat mengandung anak kami. Dan akhirnya, Prawestri meninggal saat melahirkan bayinya, juga bayi itu tak dapat diselamatkan nyawanya. '' paparku lirih.
Tampak mata Anggun yang bening berkaca – kaca serta tatapan penuh kebencian diarahkan padaku.
'' Pantas, itu karmanya ! kamu menjadi mandul karena pernah menyia – siakan anakmu. Ternyata orang yang kupilih menjadi suami, yang ku pikir orang bijak adalah seorang pengecut !'' ucap Anggun dengan gigi gemeretak.
'' Dik…'' kataku sambil meraih tangannya mencoba mendinginkan suasana.
'' Tak kusangka, selama hampir lima belas tahun menjadi istrimu kau buai aku dengan segala kebohonganmu !'' lanjutnya penuh kemarahan.
'' Aku tahu, setiap orang pernah melakukan dosa, setiap orang punya masa lalu. Namun yang kusesalkan, kamu tak pernah memberitahuku kalau pernikahan kita telah merusak pernikahan yang lain. Aku tak pernah tahu, kalau ternyata kehadiranku dalam hidupmu telah menjadi pihak yang sangat terkutuk ! aku telah memisahkan orang yang telah terikat dalam ikatan pernikahan ! betapa nistanya seorang Anggun !'' teriaknya dengan mata melotot serta penuh air mata.
'' Dik…maafkan aku !'' kataku sambil meraih tangannya, namun di tepiskannya tanganku dengan kasar.
'' Kamu tahu ! hal yang paling kubenci adalah memutuskan ikatan pernikahan ! dan Tuhan juga sangat benci itu ! karenanya, aku butuh waktu untuk memaafkanmu, sekalipun aku tahu Tuhan Maha Pengampun, tapi untuk saat ini, tolong jangan paksa aku untuk dapat memaafkanmu !'' lanjutnya sambil bangkit dan berlari ke kamar meninggalkanku seorang diri.
Kutatap langit yang masih menyisakan mendung seolah mewakili hati kami yang saat ini serasa tertutup kabut.
Meski Anggun marah dengan semua kejujuran yang telah kuungkapkan, namun ada kelegaan hadir di hatiku karena beban berat yang selama ini selalu menghantui langkah – langkahku telah kuletakkan.
Selama ini aku tak pernah merasa damai, karena bagaimanapun juga aku tak pernah dapat berbohong pada Sang Pencipta.
Dosa yang telah kuperbuat di masa lalu begitu besarnya dan noda yang kutuang dalam lembaran kehidupankupun begitu pekatnya, akan tetapi aku yakin kasih Yang Maha Kuasa mampu menghapus semua dosa – dosa masa laluku serta membuatku lahir dengan kehidupan yang baru….
 

Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
2.

Syarifa Daanish bikin Lukman Sardi cemburu [Sekar's Scene]

Posted by: "stasiun fiksi FiXiMix" fiximix@yahoo.com   fiximix

Sat Feb 6, 2010 6:06 am (PST)

[Attachment(s) from stasiun fiksi FiXiMix included below]



EXT. TOKO BATIK – DAY

 

Kuta memerhatikan
motif batik, membayangkan motif itu menjadi

motif tattoo. Tanpa
sengaja, sudut matanya melihat seseorang. Ia menoleh, terkejut.

Karina juga berada di
dalam toko, menawar sehelai kain batik.

Ia mengamati, meski
tidak saling kenal, ia tahu Karina adalah istri Mario.

Matanya terpusat pada
perut Karina.

Ia menahan marah.

                                                         CUT TO:

 

Kuta adalah seorang drummer. Namun ia punya hobby yang juga dijadikan pekerjaan

sampingan yaitu membuat tattoo. Tanpa adegan di
toko batik (dimana Kuta mencari motif batik untuk dimodifikasikan menjadi motif
tattoo), adegan pertemuan berikutnya dengan Mario menjadi sia-sia. Tapi karena
adanya pertemuan dengan Karina, Kuta punya alasan untuk menuntut ketegasan soal
hubungan mereka.

 

INT. RUMAH KUTA – NIGHT

 

Kuta terlihat sedang membuat desain tattoo dari kain batik

yang dibelinya. Desain berbentuk huruf M.

Pintu terbuka dari luar.

Mario memasuki rumah.

Meski perasaannya bergejolak, Kuta menyambut kehadiran Mario dengan sikap dingin dan datar.

 

 

Mario terlihat tak siap menerima sambutan Kuta.

 

KUTA

Aku ngerasa seperti payung—

yang kamu pakai kalau hujan

atau matahari terik aja.

Selebihnya kamu punya istana

tempat berteduh.

 

MARIO

Kamu kan tau--kamu lebih

berarti dari itu.

 

KUTA

Yang aku tau--aku bisa

memuaskan nafsu kamu.

 

MARIO

Aku enggak nyaman dengar itu.

Aku cinta sama kamu.

 

KUTA

Sama seperti kamu cinta sama

istri kamu? Apa sama seperti

kamu nafsu sama istri kamu?

 

Pesan Dari Surga oleh Sekar Ayu Asmara,

Kuta (Lukman Sardi), Karina (Syarifa Daanish), Mario
(Ario Bayu).

 

Sekar's Scene,
Kelas Kafe Skenario Film Layar Lebar FiXiMix bersama Sekar Ayu Asmara.

Dibuka pendaftaran susulan untuk kelas mulai Sabtu 13 Februari 2010, pk. 11 - 14 WIB. Baca info lengkap dan isi formulir pendaftaran di:

http://fiximix.multiply.com/journal/item/116/Sekars_Scene_Februari_-_Maret_2010

masih kurang jelas? hubungi 021 930 978 69 atau 0815 956 2258

FiXiMix
Community & Communications 
Workhshops,
Books, Non-Conventional Advertising (Ad in All Fiction), Concept &
Script of Film, Sinetron, Sitcom, TV/Radio Program, Video/Film Profile,
Brand Developing, Event Organizer.

http://fiximix. multiply. com 
email: fiximix@gmail. com, fiximix@yahoo. com
FB, FS: fiximix@yahoo. com
milis: mafia-fiksi@ yahoogroups.
com
tel. 021 930 978 69 

fiksikan dunia!

Attachment(s) from stasiun fiksi FiXiMix

7 of 7 Photo(s)

3a.

Re: Keep The Faith Keep The Fight

Posted by: "Ikhwan Sopa" ikhwan.sopa@gmail.com   ikhwansopa

Sat Feb 6, 2010 8:40 am (PST)



Sama-sama Mbak Hazimah, semoga kita selalu diberi keyakinan akan kepastian
pengabulan-Nya.

Sukses selalu.

Sopa.

2010/2/6 ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com>

>
>
> Dengan keyakinan yang sama, bisa menjadi landasan dalam berdoa kepada
> Allah. Yakin bahwa Allah mendengarkan dan bersedia mengabulkan permohonan
> hambaNYA.... Makasih pak buat sharingnya..sangat bermanfaat ^^
>
> :sinta:
>
> "Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
>
> BloG aKu & buKu
> http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
>
> BloG RaMe-RaMe
> http://sinthionk.multiply.com
> http://berceritapadadunia.blogspot.com
>
> YM : SINTHIONK
>
>
>
> --- On *Fri, 1/29/10, Ikhwan Sopa <ikhwan.sopa@gmail.com>* wrote:
>
>
> From: Ikhwan Sopa <ikhwan.sopa@gmail.com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Keep The Faith Keep The Fight
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Friday, January 29, 2010, 5:55 PM
>
>
>
> *Keep The Faith Keep The Fight*
>
>
>
>
Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Going Green

Connect with others

who live green

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: