Senin, 01 Maret 2010

[daarut-tauhiid] Biarkan aku cemburu

 

Biarkan Aku Cemburu

jendela hati
-----------


"Biarkan aku cemburu mas, karena aku mencintaimu." Hal itu tidak
mudah untuk diabaikan. Tentu saja aku cemburu dan perih melihat dirimu
melirik perempuan lain. Kau memuji masakan wanita lain sementara tidak
ada sedikitpun kata pujian darimu untukku, bahkan melihatku dengan kagum
saja hampir tak pernah, padahal aku pulang cepat-cepat agar mampu
memberikan yang terbaik untukmu. Rumah telah ku tata dengan baik,
makanan telah kusiapkan dengan teratur, kamar pun telah ku bersihkan,
kuletakaan bunga diatas meja dan tak kubiarkan anak-anak meletakkan
mainan sembarangan sampai kau datang. Namun kau datang tanpa senyum
sedikitpun, hanya mengatakan kau lelah dan
kau letakan semua dompet,
pulpen, dasi kecuali handphone yang kau bawa masuk sampai kedalam kamar
mandi, dan lagi-lagi tanpa senyum dan tanpa banyak tanya kau katakan
bahwa kau lelah dan ingin cepat-cepat tidur saja.

Kau tak sanggup berkata-kata dan tak sanggup makan apapun walaupun
aku menawarkan diri untuk menyuapimu mas, seperti dulu ketika kita baru
menikah dimana kau dengan manjanya meletakan wajahmu dilenganku dan
meminta aku menyuapimu sampai anak kita lahir satu persatu. Kemesraan
itu tidak ada lagi sekarang namun aku tetap setia. Aku memandang lembut
padamu namun kau balas tanpa lambaian, bahkan dengan desahan yang
menunjukkan kalau kau lelah yang amat sangat. Perlahan-lahan ku tutup
pintu dan kembali ke dapur agar air mata meleleh. Ku bereskan satu
persatu semua perabot masak yang sengaja kubiarkan tanpa ku cuci agar
aku siap bila kau memerlukan diriku setelah kembali dari perjalanan
dinasmu yang memakan waktu 2 minggu.

Aku rindu padamu mas, juga anak-anak dan dalam diam hanya terdengar
gemericik air dan denting piring kotor, aku mendengarkan ketiga anakku
yang perlahan menghampiriku dan membantuku membersihkan dapur yang sudah
hampir bersih. Perlahan aku menangis dan rasa sesal mulai timbul,
mengapa aku menyingkirkan anak-anak hanya untuk
mendapatkan cinta
suamiku yang tak kunjung ku dapat, padahal cinta anak-anak kulihat lebih
tulus dan mereka selalu menemaniku tanpa pernah selingkuh dan ketika
kami, aku dan anak-anakku menunggu suami dan ayah kami terbangun dari
tidurnya yang lelap, maka semua yang kami lakukan nampak tak berarti
karena esok hari subuh. Setelah bangun dan shalat subuh dengan cepat,
suamiku yang merupakan ayah dari anak-anakku harus pergi meninggalkan
kami setelah menyerahkan amplop berisi uang belanja bulanan dengan tanpa
sempat berkata apapun, hanya melambaikan tangan dari balik mobilnya.
Kami kembali termangu serta air mata kami kembali meleleh dan menembus
tirai sutra penutup jendela.

Dalam pilu dan sedihku ada rasa perih yang menyayat lambung hatiku
dan kurasakan perih itu sepertinya kusimpulkan itu ada rasa cemburu, ya
aku menyimpan cemburu pada pekerjaan dan kesibukan suamiku. Dengan tegar
aku hanya mampu berbisik, "Biarkan aku cemburu dan tetap cemburu padamu
mas, agar aku masih punya rasa bahwa aku adalah istrimu", agar tidak
ada kata cerai dari mulutku karena kesibukanmu pada pekerjaanmu
menimbulkan ketidakpedulianmu pada istri dan anak-anakmu. Demi
anak-anak, biarlah mereka tetap menyimpan rindu dan hormat serta
kagumnya padamu dan biarlah aku terus cemburu agar aku mampu untuk
menjagamu dalam hatiku dan tetap menyimpan sisa cintaku padamu agar
sekali lagi tak terbesit keinginan cerai dihatiku karena
ketidakpedulianmu pada aku dan anak-anakmu."

sumber: eramuslim.com
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: