Kamis, 19 Mei 2011

[daarut-tauhiid] Bagaimana sebaiknya ? Curhat seorang istri & Ibu...

 

Assalamu'alaikum wr wb

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, saya menjadi ibu dari 8 anak yang semuanya sangat berbakti dan luarbiasa hadir mereka dalam kehidupan.

Alhamdulillah, karena kuasa Allah SWT, setahun yang lalu saya dipertemukan lewat media ta'lim dengan seorang duda mempunyai anak kecil-kecil 4 orang anak.

Alhamdulillah, kisah hidup kami sama-sama ditinggalkan pasangan untuk membahagiakan orang lain. Dan sama-sama kami dikaruaniai anak 4.

Alhamdulillah, karena kasih sayang Allah SWT kami saling dipertemukan sesuai dengan permintaan pada Allah.Betapa tidak ... dari sekian daftar pinta yang kerap saya baca dalam munajat panjang ... 95% terkabul.

Karena terlalu banyak nikmat Allah yang terlimpah buat kami, maka kami bertekad akan selalu memperbaiki diri untuk bersungguh pada Allah.

Pedihnya terlunta-lunta dalam pencarian pengertian akan rahmat Allah dibalik bala' sebuah perceraian yang sangat tidak kami inginkan. Tetapi kami saat ini sangat bersyukur akan apapun yang telah terjadi.

Begitu tersentuh ketika dia mengajukan diri : mencari seorang ibu untuk menyelamatkan 4 anak. Dan keadaan saya justru pernah ditinggal 'ayah' anak-anak tanpa perbantuan apapun selepasnya membahagiakan orang lain.

Edisi pengantin perjuangan dimulai dengan menikah apa adanya disebuah KUA, diiringi 2 jejaka kecil yang ingusnya berleleran dibalik kelucuan wajahnya yang menjadi pengiring 'calon suami'.

Lebih seru ketika dia membawa saya pulang kerumahnya selepas ijab qabul, rumah di kompleks PLTU Suralaya - sungguh mengenaskan diantara rumah lainnya yang layak disebut rumah.

Pintu masuknya kayu papan lapuk tak berkunci melainkan bergembok. Melongok keatas, sangat deg-degan karena tinggal menunggu detik demi detik untuk ambruk. Menunduk kebawah, semua lantainya tidak utuh lagi alias patah retak tinggal separuh atau hilang sama sekali diganti semen diplester menambalnya. Kaca depan sudah tak ada diganti tripleks lapuk sebagai penutupnya. Tak ada kursi makan, tak ada perabot layak yang melengkapi.

Ketika itu berdiri gadis kecil dan jejaka sulung menanti sang Ayah pulang membawa peri ibu buat mereka. Mereka tidak tahu arti Ayahnya telah menikah membawa Ibu. Mereka hanya tahu Ayahnya akan bawa kue-kue pengantin dan berdandan ala pengantin. Ya Allah... anak-anak itu berteriak,"Yah..kok ga jadi manten? Kok ga dandan?".

Hati semakin teriris begitu mengantar 4 anak baru ini untuk kembali tidur diperaduan.
Kamar lusuh dengan 2 pasang kasur kapuk yang sudah jebol ! Saya bergidik dengan lusuhnya kasur dan sprei saat itu karena tak terbiasa.
Setelah bercerita sekejap, bocah lucu-lucu itu tertidur pulas.

Kami shalat sunnah mutlak unt bersyukur.

Dia membayar mahar yang saya minta antara lain dengan membaca Istighfar 1000x, hamdalah 1000x, shalawat 1000x. Dan saya menunggunya dikamar tidur kami yang tak berpintu dan tak ada kasur, cuma selembar tikar usang yang sudah compang camping.

Tapi rumah pinjaman kantor - yang hampir roboh itu terasa bagi saya selama 1 tahun ini melebihi istana. Terdengar selalu yang santun, irama senandungnya murottal dari komputer yang masih belum lunas hutangnya, setiap malam dihiasinya setoran bacaan qur'an pada istrinya. Dzikr bersama adalah keindahan tiada tara bagi kami.

4anak kandung saya - alhamdulillah sudah terdidik bagus ruhiyahnya. Si sulung setelah tamat dari pesantren modern - menikah dan kuliah serta memegang lembaga pendidikan yang memulihkan hati terluka anak-anak yang tidak beruntung dari hidupnya. Dia menjadi Ibu dari 35 anak didiknya diusianya 20tahun.

Sedang anak-anak lainnya mengukir bintang dipesantren tahfidz (mendapat beasiswa) dan yang ketiga dipesantren di Bangil. Baru 2 tahun ini Ayah mereka terkaget-kaget melihat perkembangan anak-anak dalam prestasi danpengabdiannya, akhirnya ikut serta untuk kembali menjadi Ayah kembali buat anak-anak.
Sedang si kecil yang perempuan, mengikuti saya.

Ke-4 anak baru saya tidak beruntung. Tidak mendapat pendidikan sejak kecil dengan bagus. Dibesarkan ibu yang sangat jauh dari agama. Alhamdulillah ... dengan tarbiyah setiap hari, ke-4 anak baru sangat mengagumi 4 anak kandung. (Maaf istilah kandung dan baru hanya untuk membedakan saja, tetapi mereka semua sama-sama anak kecintaan saya)

Akhirnya 4 anak baru menginginkan nyantri dipesantren seperti saudara tirinya. Jadilah kami kirim di daerah jawa tengah. Pesantren kampung sederhana. Mereka berkembang pulih segera.

Mereka pulih dari ditekan usikan para Ibu-ibu kompleks yang selalu mengorek "Dimana mama kamu? Bayinya dijual kemana? dlsb.
Pulang-pulang sekolah selalu menangis atau cemberut kesal dengan cegatan tanpa perasaan. Mereka pulih dari desakan.

Mereka pulih dari minder menjadi bangga menjadi anak saya. Saya memberi training bagi guru-guru dan santri-santri kecil kawan mereka.

Tiap bulan kami berkunjung, ada saja yang mereka pamerkan. Awalnya mereka tak bisa baca tulis qur'an, pamer dengan polosnya pada kami. Mereka bisa bacaan shalat, mereka mengajari ayahnya kosa kata bahasa arab dlsb.

Nikmat yang tidak dapat kami dustakan....alhamdulillah.

Gaji suami sebagai karyawan Indonesia Power bagian senior teknisi - seharusnya cukup. Tetapi suami harus berjibaku menutup hutang-hutang yang terbuat untuknya sisa dari masa lalu yang lama dalam ujian dari pendamping yang belum paham betapa istimewa suaminya.

Alhamdulillah ... sebagai seorang spiritual positive living values consultant - rizqi yang Allah beri lewat saya dapat menambah energi putar roda kereta kehidupan kami mengantar anak-anak berjuang dimedan pendidikan.

Namun ...
Kami menghadapi lingkungan yang tidak mengerti alasan kami menghantarkan anak-anak kepesatren. Yaa .. predikat Ibu tiri memang masih kejam. Dan parahnya pesantren menurut pemahaman awam adalah tempat buangan anak.

Imbasnya, hampir dalam 4 bulan ini, suami mengalami tindak tidak menyenangkan dari boss bagian kerjaannya. Mulai tidak diberi jadwal lembur, diintimidasi dengan tidak masuk akal (misal : rekannya ada yang mangundang untuk resepsi penikahan di Yogya. Semua staff bersama boss hadir. Tapi suami dinyatakan tidak diperkenankan ikut oleh boss). Kami tetap bersabar. Menganggap masih bukan wilayah untuk patut dipikirkan. Istrinya juga awalnya aktif menebar image buruk tentang saya. Tapi tak satupun saya respon, saya menarik diri dari seringnya bertemu Ibu-ibu agar hanya yang penting saja bertemu seperti saya diundang mengisi motivasi diarisan RT.

Puncaknya 3 minggu ini,
Setelah dicueki tiap hari,
Diberitahu dengan bentak tidak ramah,

Saat break - suami shalat dhuha diruangan pk 11-an. Disitulah dimaki dengan kalimat yang sangat menyakitkan. Boss menghardik ditempat kerja bukan tempat untuk shalat.

Suami menerangkan jika shalat dhuhanya dilakukan setelah semua beres dan hanya makan waktu 5 menit. Sedang dia tak bersedia meninggalkan shalat awal waktu berjamaah. Bukankah aman-aman saja bagi setiap karyawan pada jam tersebut break makan siang, main kartu atau canda dengan kawan. Tapi shalat dan pesantren dijadikan bahan tekanan.

Suami saya orang awam yang sudah 2tahun berusaha hijrah. Mengikuti pengajian dimasjid kompleks rutin. Yang sedikit tahu dia akan berusaha menerapkan.

Kini ...
Saya terus membesarkan hati suami yang sudah intropeksi diri apa kesalahannya yang fatal pada sang atasan sehingga berlaku tidak bijak ...

Dia mengajukan pindah dari Suralaya. Menurut informasi yang saya dapatkan dari atasan yang lebih tinggi, dimohon sabar karena membutuhkan waktu untuk prosesnya.

Bagaimana baiknya saudara/i :
1. Dia istiqamah, amanah,jujur, ulet. Sudah mengabdi 22tahun. Proses mengajukan pindah bagaimana ya ? Dia dulu di PLN sebelum dipindahtugaskan di Indonesia Power. Gelar S1-nya pun tidak diakui dalam jenjang kariernya.
2. Adakah informasi tentang pesantren tahfidz anak-anak yang dapat menerima 5 anak kami langsung dengan memberi kesempatan kami mencari pemenuhan untuk pendaftaran awal. Anak-anak kami sudah di jawa tengah -non tahfidz) - jarak tempuh terlalu jauh.

Terima kasih atas perhatian dan mohon doanya agar keridhaan Allah tetap yang terindah sebagai tujuan kami.

Wassalam

Ibu 8 anak berbakti yg luarbiasa dan istri dari suami yg shalih

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: