Senin, 30 Mei 2011

[daarut-tauhiid] Mengenaskan, Di Sumba Timur, Bertelanjang, Renangi Sungai ke Sekolah

 

Mengenaskan, Di Sumba Timur, Bertelanjang, Renangi Sungai ke Sekolah
________________________________


Berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki merupakan sesuatu yang sudah lumrah.
Namun, sekitar 20 siswa Sekolah Dasar Inpres (SDI) Maulumbi, Kecamatan Kanbera,
Kabupaten Sumba Timur, setiap pagi harus berenang mengarungi aliran sungai yang
deras untuk bisa mencapai sekolahnya.

Mereka harus telanjang saat berenang agar pakaian seragam dan bukunya tidak
basah. Mereka harus bertarung melawan bahaya ancamana bintang buas seperti
buaya yang sewaktu-waktu bisa muncul.

Disaksikan Pos-Kupang.Com, Senin (30/5/2011) pagi, sekitar 20-an siswa SDI
Maulumbi, Kecamatan Kanbera, Kabupaten Sumba Timur berenang melintasi aliran
sungai yang cukup deras untuk menuju ke sekolah. Saat tiba di tepi Sungai
Maulumbi, baik laki-laki maupun perempuan harus meanggalkan pakain mereka. Hal
ini bertujuan agar pakian dan perlengkapan sekolah mereka tidak basah.
Selanjutnya, pakain seragam, sepatu dan buku pelajaran disimpan dalam tas
sekolah dan terjun ke dalam sungai.

Kurang lebih sepuluh menit, anak-anak usia tujuh hingga 15 tahun ini berada di
dalam aliran sungai. Selain itu, mereka juga harus berenang ketika berada di
tengah sungai yang cukup dalam. Setelah tiba diseberang sungai, anak-anak
tersebut baru mengenakan kembali pakain masing-masing untuk melanjutkan
perjalan ke sekolah.

Di Sungai Maulumbi, terlihat sejumlah orang tua para siswa ikut membantu
menyeberangkan anak-anak mereka. Hal ini disebabkan, selain aliran sungai yang
deras dan juga dalam, di lokasi tersebut juga merupakan daerah yang sering
dilalui buaya muara.

"Setiap pagi saya datang antar anak saya sampai ke sebrang sungai baru saya
pulang, siang juga datang jempu karena takut ada buaya di sini," demikian Ny.
Erlin Konda Nguna (23) salah seorang orang tua para anak-anak tersebut.

Dia menjelaskan, biasanya kalau musim hujan dan terjadi banjir besar maka
anak-anak dari Kampung Pa'da Karamba, Kecamatan Kanbera tidak bisa pergi ke
sekolah. Hal ini disebabkan, para orang tua dan juga siswa tidak bisa
menyebrangi sungai tersebut.

"Memang ada satu sampan di sini, tapi hanya bisa muat empat orang," jelasnya.
sumber.

Sungguh memprihatinkan, berangkat sekolah saja harus berjuang seperti itu..
andai saya bisa bantu...

tapi saya salut dengan perjuangan mereka demi memperoleh ilmu...

Bagaimana dengan para anggota Dewan yang Memaksakan untuk Pembangunan gedung
baru ... !!!???

__________________
http://forum.detik.com/mengenaskan-di-sumba-timur-bertelanjang-renangi-sungai-ke-sekolah-t265776.html?df9922tpop?nd991103frm

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: