Rabu, 25 Mei 2011

[daarut-tauhiid] Mengajar Anak Mandiri Saat Ibu Bekerja

 



Mengajar anak untuk belajar mandiri memang dibutuhkan kesabaran yang
sangat cukup. Tuntutan ekonomi kadang membuat wanita harus ikut bekerja untuk
membantu perekonomian keluarga. Bagi yang belum memiliki anak hal tersebut
tidak terlalu menjadi masalah, namun akan berbeda keadaannya jika Anda telah
memiliki anak, terutama yang masih bayi. Berpisah dengan anak yang masih bayi
akan terasa sangat berat karena sadar sang bayi masih sangat membutuhkan Anda,
apalagi bila mereka menangis saat ditinggalkan ke kantor terutama sang ibu.
Selain membuat iba, anak yang menangis saat ditinggalkan juga akan membuat
konsentrasi Anda saat bekerja menjadi terpecah.

Sebetulnya bukan masalah besar bila bayi Anda belum berusia 6 bulan, namun
bila bayi Anda telah berusia 8 bulan ke atas akan berbeda pula ceritanya. Bayi
yang belum berusia 6 bulan akan lebih mudah untuk ditinggalkan ibunya bekerja
karena dia akan mudah beradaptasi dengan orang yang mengasuhnya, asalkan
kebutuhan mereka seperti susu tetap terpenuhi. Sementara, bayi berusia di atas 8
bulan akan lebih sulit untuk ditinggalkan karena mereka sudah sedikit mengerti
konsep kehilangan, sehingga akan merasakan kecemasan saat berpisah dari
orangtuanya. Mereka belum memiliki kemampuan konseptual bahwa orangtuanya akan
selalu kembali, sehingga merasa terancam dengan perginya Anda ke kantor serta
dibayangi keraguan apakah Anda akan kembali lagi atau tidak.

Meski begitu, bukan berarti dengan keadaan bayi yang seperti itu
menjadikan Anda tidak boleh bekerja bukan? Beberapa tips berikut dapat Anda
lakukan untuk mengatasi tangisan si kecil, sehingga dia tidak akan merasa
terancam dan cemas lagi saat Anda tinggalkan bekerja.

Belajar sambil bermain

Anda dapat mengajaknya bermain petak umpet dalam mengajarkan konsep tentang
kekonstanan sebuah objek. Meskipun sederhana, namun dengan melakukan permainan
petak umpet tersebut sedikit demi sedikit sang anak akan mengerti bahwa
sebenarnya Anda tetap ada meskipun dia tidak bisa melihat Anda saat itu. Hal
tersebut akan memberikan gambaran bahwa meskipun Anda meninggalkannya untuk
bekerja, namun nantinya akan kembali lagi, sehingga bayi Anda tidak akan
menangis lagi saat ditinggalkan.

Berkomunikasilah

Jangan pergi bekerja tanpa pesan, seolah anak Anda tidak mengerti apa-apa.
Walaupun anak Anda masih bayi, namun biasanya mereka mengerti apa yang Anda
katakan meskipun terlihat diam saja dan tidak merespon kata-kata Anda.
Berbicaralah padanya bahwa Anda akan pergi bekerja dan dia akan bersama dengan
pengasuh seperti neneknya, saudara atau baby sitter. Anda juga dapat
menyampaikan pesan seperti jangan nakal atau menyuruhnya bermain dan belajar
dengan pengasuhnya tersebut selama Anda pergi. Yakinkan juga bahwa Anda akan
pulang dengan waktu yang dimengertinya, misalnya setelah dia mandi sore hari.

Jangan menyelinap pergi

Hindari menyelinap dan pergi begitu saja untuk menghindari tangis anak Anda
karena hal tersebut akan membuatnya tidak percaya dan marah pada Anda. Hal
tersebut juga akan membuatnya tetap menangis saat tidak berhasil menemukan Anda
yang pergi diam-diam. Daripada melakukan hal tersebut, lebih baik beritahukan
kepergian Anda dengan memberikan senyuman pada si kecil dan meyakinkannya bahwa
semua akan baik-baik saja. Dengan demikian, sang anak akan melepas kepergian
Anda dengan sukarela dengan iringan senyum yang dapat membuat semangat kerja
Anda meningkat serta jam kerja pun terasa singkat.

Rasa aman

Responlah selalu setiap tangisan anak Anda sejak lahir, karena itu berarti dia
membutuhkan sesuatu dari Anda. Dengan selalu diresponnya setiap tangisan anak
Anda dan dipenuhi segala kebutuhannya, maka sang anak akan merasakan dirinya
dicintai. Selain itu, kemampuan untuk menenangkan dirinya sendiri akan ikut
berkembang sehingga akan lebih mudah mengatasi rasa cemas yang dirasakannya
saat Anda tinggalkan bekerja.

Mulailah sejak dini untuk mengajar anak hidup mandiri saat Anda tinggalkan
bekerja.

sumber
: http://sambilminumteh.blogspot.com/2011/03/mengajar-anak-mandiri-saat-ibu-bekerja.html

Salam,
Yuli

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: