Kamis, 26 Mei 2011

[daarut-tauhiid] Memupuk Kerinduan Kepada Allah SWT By Hj. Ninih Muthmainnah

Memupuk Kerinduan Kepada Allah SWT
Hj. Ninih Muthmainnah


Tersebutlah kisah seorang istri yang ditinggal pergi oleh suaminya dalam
rangka tugas belajar di luar negeri. Selama dua tahun mereka belum bisa
bertemu secara fisik. Perpisahan yang demikian lama, menjadikan kerinduan di
antara mereka sangat tinggi. Seakan-akan ketika melihat baju saja, mata
boleh melihat bajunya, namun hati dan pikirannya melihat suami. Bila
kerinduan itu datang, makan dan minum pun terasa tak nyaman.

Hingga sampailah pada waktunya bahwa sang suami akan pulang pada hari
lebaran. Maka seakan-akan waktu lebaran yang masih lama, itu di sisi lain
juga sudah terasa dekat. Pada saatnya nanti pulang, si isteri bertekad untuk
bisa membahagiakan suaminya. Sehingga sang suami benar-benar bisa bergembira
dan puas tatkala bertemu nanti.

Itulah gejolak hati seorang istri yang belum sempat bertemu dua tahun dengan
suaminya, demikian merindunya. Semestinya kerinduan kita kepada Allah, lebih
daripada kerinduan sang isteri tadi. Bagaimana tanda kerinduan seseorang
kepada Allah SWT? Ia akan berjuang keras untuk beramal shaleh.

"Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu
(yang dijanjikan) Allah itu pasti datang." (Al-Ankabut: 5).

Rindu merupakan gejolak hati dari rangkaian perjalanan sang hamba untuk
bertemu cinta-Nya. Rindu ibarat safari perjalanan ruhani yang akan
menyampaikannya kepada kekasih hati dengan melalui perjuangan/ mujahadah
mengatasi segala aral merlintangnya. Jika kita muncul kerinduan kepada
Allah, itulah tanda Allah pun merindukannya. Allah SWT berfirman dalam hadis
qudsi

"Barang siapa yang rindu jumpa dengan Allah, Allah rindu jumpa dengan Nya"
(HR Bukhari)

Dengan demikian, hari-hari yang akan dijalani akan terasa indah, karena
adanya tujuan penantian yang dikejar. Dan itulah perasaan dari seorang yang
bertakwa, menjadi manusia yang dirindukan oleh Allah di dunia ini.

Mujahadah/perjuangan sungguh-sungguh yang mesti kita lakukan di antaranya
adalah senantiasa membaca pesan-pesan apa saja dari Allah yang disampaikan
untuk manusia, yakni melalui Al Quran. Semestinya ibadah membaca Al Quran
kita senantiasa tidak bosan-bosannya dijalankan. Seperti sang isteri tadi
yang senantiasa tidak bosan membaca surat cinta melalui sms dan email dari
pasangannya, sehingga kita mengerti apa yang senantiasa diinginkan
pasangan. Tatkala sang kekasih menginginkan satu hal, karena tekadnya untuk
menggembirakannya, ia pun berupaya keras untuk memenuhi keinginannya.

Jalan lain memupuk kerinduan adalah dengan cara menuntut ilmu. Tentunya ilmu
yang bisa mengantarkan hati untuk cenderung kepada kerinduan Allah. Bila
hati kita sudah dibuka cahayanya, maka kita akan dipermudah mempelajari
ilmu.

--

Salam,

Saiful Arifin
facebook.com/kang.saiful.arifin


------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: