Jumat, 09 Maret 2012

[daarut-tauhiid] Muslim yg Baik Mendamaikan Manusia. Bukan Mengadu-domba Manusia

 

Assaalamu'alaikum wr wb,

Muslim yang baik harusnya mengadakan perdamaian di antara manusia. Sebab kata Islam sendiri seakar dengan "Damai":
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar." [An Nisaa' 114]
Sayang ada sebagian Muslim yang gemar mengadu-domba manusia bahkan sesama Muslim. Padahal neraka balasannya. Semoga kita terhindar dari itu!
Neraka adalah tempat bagi orang yg suka mengadu-domba sehingga manusia saling perang/bunuh. Para pengadu-domba ini gemar memfitnah dan menyebar kabar bohong untuk mengadu-domba manusia.
Allah Ta'ala berfirman: "Jangan pula engkau mematuhi orang yang suka mencela, berjalan membuat adu domba." (al-Qalam: 11)

Dari Hudzaifah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak dapat masuk syurga seorang yang gemar mengadu domba." (Muttafaq 'alaih)

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. berjalan melalui dua buah kubur, lalu bersabda: "Sesungguhnya kedua orang yang mati ini disiksa, tetapi tidaklah mereka disiksa karena kesalahan besar. Ya, tetapi sebenarnya besar juga -bila dilakukan secara terus menerus-. Adapun yang seorang diantara keduanya itu dahulunya -ketika di dunia- suka berjalan dengan melakukan adu domba, sedang yang lainnya, maka ia tidak suka menghabiskan sama sekali dari kencingnya -yakni di waktu kencing kurang memperdulikan kebersihan serta kesucian dari najis-." Muttafaq 'alaih. 

Ini adalah lafaz dari salah satu riwayat Imam Bukhari. Para ulama berkata bahwa maknanya: "Tidaklah mereka itu disiksa karena melakukan kesalahan yang besar," yakni bukan kesalahan besar menurut anggapan kedua orang tersebut. Ada yang mengatakan bahwa itu merupakan hal besar -berat- baginya untuk meninggalkannya.

Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Tahukah engkau semua, apakah kedustaan besar itu? Yaitu Namimah atau banyak bicara adu domba antara para manusia." (Riwayat Muslim) Al'adhha dengan fathahnya 'ain muhmalah dan sukunnya dhad mu'jamah dan dengan ha' menurut wazan Alwajhu. Ada yang mengatakan Al'idhatu dengan kasrahnya 'ain dan fathahnya dhad mu'jamah menurut wazan Al'idatu, artinya ialah kedustaan serta kebohongan besar. Menurut riwayat pertama, maka al'adhhu adalah mashdar, dikatakan: 'adhahahu 'adhhan artinya melemparnya dengan kedustaan atau pengadu-dombaan. 

Saat seorang Yahudi mengadu-domba Suku Khazraj dengan Bani 'Aus dengan mengungkit-ungkit permusuhan dan peperangan kedua suku tersebut di masa lalu, nyaris terjadi Perang. Namun Nabi marah dan mendamaikan mereka. Jadi mendamaikan manusia apalagi sesama Muslim adalah sunnah Nabi. Sedang mengadu-domba manusia apalagi sesama Muslim, sebetulnya itu sunnah Yahudi la'natullah.

Sumber:
http://syiarislam.wordpress.com/2012/01/09/neraka-bagi-orang-yang-suka-mengadu-domba-manusia/ 

.

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: