Sabtu, 17 Maret 2012

[daarut-tauhiid] HTI dan ormas Islam tolak kenaikan Harga BBM

HTI dan ormas Islam tolak kenaikan Harga BBM

Bilal

Jum'at, 16 Maret 2012 09:00:20

JAKARTA (Arrahmah.com) - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM,
mendapat tanggapan serius oleh ormas-ormas Islam. Kenaikan harga BBM
dinilai tak lebih pembohongan dan kezoliman terhadap rakyat yang hanya
menguntungkan kepentingan asing.

"Kenaikan harga BBM meski alasan resminya dipicu oleh kenaikan harga
minyak mentah dunia, sebagaimana juga program pembatasan subsidi BBM
yang sempat hendak diterapkan, merupakan langkah lanjut menuju
liberalisasi Migas. " Kata Ismail yusanto kepada arrahmah.com, di
sela-sela Konferensi Pers Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bersama ormas
Islam, di Kantor Pusat HTI, Crown Palace,Jakarta Selatan,Kamis,(15/3).

Kenaikan harga BBM sebagaimana program pembatasan BBM Bersubsidi sama
artinya dengan pengurangan subsidi BBM. Ini kebijakan menuju
penghapusan subsidi BBM sama sekali. Dengan cara itu, rakyat dipaksa
untuk beralih kepada BBM non subsidi seperti pertamax.

" Inilah saat yang ditunggu oleh perusahaan Migas asing"tutur Ismail.
Tambah Ismail,Kenaikan harga BBM, pembatasan BBM bersubsidi dan
pencabutan subsidi, dalam jangka panjang akan menguntungkan Perusahaan
Minyak Asing yang memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
seperti Total (Italia) dan Shell (Belanda).

Dengan adanya kenaikan harga BBM dan pembatasan subsidi BBM maka
seluruh pengguna mobil pribadi terpaksa menggunakan bahan bakar yang
kadar oktannya lebih tinggi seperti Pertamax, atau bensin yang
diproduksi oleh SPBU asing tersebut. Dengan biaya produksi yang lebih
efisien dan kualitas yang mungkin lebih baik, maka produk SPBU asing
itu akan lebih kompetitif dibandingkan SPBU Pertamina.

"Maka jumlah SPBU asing dalam jangka waktu yang tidak lama akan
semakin menjamur. Dan jika tidak ada inovasi, kegiatan bisnis
Pertamina di sektor hilir menjadi tidak kompetitif sehingga SPBU-SPBU
yang terafiliasi dengan Pertamina akan berpindah ke perusahaan minyak
asing tersebut. Hal ini tentu akan merugikan Pertamina. Sudahlah di
sektor hulu terdilusi, di sektor hilir pun kalah bersaing." Paparnya.

Kenaikan harga BBM dan program pembatasan BBM serta kebijakan apapun
yang bermaksud untuk memberikan peran yang lebih besar kepada asing
dalam pengelolaan sumber daya alam khususnya migas merupakan kebijakan
yang bertentangan syariat Islam.

"Migas serta kekayaan alam yang melimpah lainnya dalam pandangan Islam
merupakan barang milik umum yang pengelolaannya mestinya diserahkan
kepada negara untuk kesejahteraan rakyat. Anggapan bahwa swasta dapat
lebih efisien dalam mengelola migas dibandingkan pemerintah yang dulu
diwakili Pertamina telah terbantahkan dengan dominasi sejumlah
National Oil Company (NOC) yang kini justru menguasai produksi minyak
di dunia."kata Ismail.

Melihat alasan-alasan tersebut, HTI menyatakan penolakannya terhadap
kenaikan BBM yang dilakukan oleh pemerintah.

"Menolak rencana kenaikan harga BBM, juga program pembatasan BBM
Bersubsidi karena kebijakan ini merupakan langkah menuju liberalisasi
pengelolaan Migas di Indonesia khususnya di sektor hilir setelah
liberalisasi di sektor hulu telah sempurna dilakukan."tegas Ismail

Karena, menurut Ismail liberalisasi tidak lain adalah penguasaan yang
lebih besar pengelolaan Migas kepada swasta (asing) dan pengurangan
peran negara.

"Kebijakan seperti ini jelas akan sangat merugikan rakyat yang
notabene adalah pemilik sumberdaya alam itu sendiri."bebernya.

Disamping terbukti bakal merugikan rakyat, menurutnya kebijakan
kapitalistik itu akan membuat negeri ini menjadi makin tidak mandiri.
Oleh karenanya harus segera dihentikan, dan sebagai gantinya, migas
dan SDA lain dikelola dengan sistem yang sejalan dengan religiusitas
umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk negeri, itulah syariah
Islam.

"Menurut syariah, migas harus dikelola oleh negara dimana hasilnya
diperuntukan bagi sebesar-besar kesejahteraan seluruh rakyat."ujarnya

HTI juga Menyerukan kepada umat Islam untuk lebih bergiat dalam
perjuangan mewujudkan kehidupan Islam, yakni kehidupan yang didalamnya
diterapkan syariah Islam secara kaffah dalam naungan daulah Khilafah.

"Hanya dengan cara itu kerahmatan Islam yang telah dijanjikan Allah
SWT, termasuk dalam pengelolaan sumberdaya alam, khususnya Migas,
Insya Allah akan terwujud."pungkas Ismail.

Selain itu beberapa perwakilan mahasiswa dan ormas Islam seperti,
PITI, Serikat Pekerja Strategis, dan sebagainya mengamini penolakan
tersebut. (bilal/arrahmah.com)

http://arrahmah.com/read/2012/03/16/18801-hti-dan-ormas-islam-tolak-kenaikan-harga-bbm.html


------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: