Rabu, 21 Maret 2012

[daarut-tauhiid] Prof. Dr. dr. H. Zainal Arifin Adnan: Saya Kasihan Sama SBY dan Ansyaad Mbai

Prof. Dr. dr. H. Zainal Arifin Adnan: Saya Kasihan Sama SBY dan Ansyaad Mbai

Siraaj

*Selasa, 20 Maret 2012 20:35:29*
<http://static.arrahmah.net/images/stories/2012/03/zainal-arifin.jpg>

*SURAKARTA (Arrahmah.com <http://arrahmah.com/>)* - Setelah ditingkatkan
statusnya menjadi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dimana
dana operasionalnya diambilkan dari APBN, maka Kepala BNPT Irjen Pol (Purn)
Ansyaad Mbai semakin gencar mengkampanyekan deradikalisasi di Indonesia.
Dengan menggandeng MUI Pusat dan Forum Komunikasi Praktisi Media Nasional
(FKPMN), BNPT meluncurkan roadshow halaqoh ke berbagai kota besar di
seluruh Indonesia dengan mengundang para ulama dan tokoh-tokoh ormas Islam
di daerah. Namun tujuan terselubung dari halaqoh sesungguhnya adalah untuk
mendiskreditkan dan melemahkan kekuatan ormas-ormas Islam yang dinilai
radikal dan selalu berseberangan dengan pemerintah.

Namun ternyata halaqoh yang sesungguhnya merupakan proyek deradikalisasi
dari BNPT itu ternyata mendapat "perlawanan" dari MUI Kota Surakarta.
Dibawah Ketuanya Prof. Dr. dr. H. Zainal Arifin Adnan SpPD-KR FINASIM yang
juga Dekan Fakultas Kedokteran UNS Sebelas Maret Surakarta, diterbitkanlah
sebuah buku putih yang mengkoreksi sekaligus meluruskan seluruh bahan dan
isi slide dari halaqoh termasuk slide yang selalu ditampilkan kemana pun
Kepala BNPT Ansyaad Mbai menjadi pembicara seminar mengenai terorisme.

Berikut ini wawancara Abdul Halim dari Tabloid Suara Islam dengan Ketua MUI
Kota Surakarta, Prof. Dr. dr. H. Zainal Arifin Adnan yang sengaja
menemuinya di kota Surakarta dan membahas seputar halaqoh dan penerbitan
buku Gerakan Deradikalisasi serta bagaimana pandangannya mengenai umat
Islam yang selalu dijadikan sasaran fitnah dalam kasus terorisme
akhir-akhir ini.

*Suara Islam:* Mengapa MUI Kota Surakarta sampai menerbitkan buku putih
"Kritik Evaluasi & Dekonstruksi GERAKAN RADIKALISASI Aqidah Muslimin
Indonesia" ?

*H. Zainal Arifin Adnan:* Bermula dari adanya sebuah halaqoh (pertemuan)
yang diadakan pada 21 November 2010 lalu di sebuah hotel di kota Solo, yang
diselenggarakan MUI Pusat bersama Forum Komunikasi Praktisi Media Nasional
(FKPMN). Halaqoh itu mengundang delegasi MUI se Jawa Tengah, DIY dan Madura
serta para ulama dan tokoh ormas Islam. Halaqoh itu bertemakan *"Peran
Ulama dalam Mewujudkan Pemahaman Keagamaan yang Benar."* Halaqoh sebelumnya
telah diadakan di berbagai kota seperti Jakarta dan Medan. Undangan untuk
meng-hadiri halaqoh sangat mendadak hanya sehari sebelum acara dimulai.

Kemudian kita kontak Ketua MUI Pusat KH Ma'ruf Amin, ternyata beliau tidak
mengetahui kalau halaqoh juga diadakan di kota Solo. Kemudian kita kontak
teman di Jakarta, ternyata menurut keterangannya halaqohnya hanya monolog,
jadi tidak diadakan di-alog karena para peserta hanya menerima paparan
pembicara diantaranya dari MUI Pusat dan Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT).

Ternyata bahan halaqoh yang didapat dari Jakarta tidak cocok dan kita juga
mendapatkan slidenya. Ternyata dalam slidenya, banyak ayat Al Qur'an yang
terpotong, terjemahannya tidak pas dan hadistnya juga tidak pas sumbernya
serta contohnya juga tidak pas. Maka sebagai ulama, kita wajib meluruskan,
sebab bertanggungjawab terhadap umat dan itu merupakan fardhu 'ain.

Maka MUI Solo mengumpulkan para ulama, tokoh umat dan cendekiawan muslim
untuk menerbitkan buku putih setebal 128 halaman lengkap dengan daftar
pustakanya untuk menjawab bahan-bahan dari halaqoh tersebut, sebab kalau
sampai keliru bisa sesat dan menyesatkan. MUI Solo merasa mempunyai
tanggungjawab untuk meluruskan beberapa tulisan yang keliru dalam slide
tersebut. Seperti seorang dokter, kalau mendiagnosa penyakitnya salah pasti
terapinya juga salah dan akibatnya akan sangat fatal bagi pasien.

*Suara Islam:* Mengapa buku putih Gerakan Radikalisasi ini dibuat ?

*H. Zainal Arifin Adnan:* Buku putih ini kita buat untuk meluruskan halaqoh
tersebut. Buku ini bersifat ilmiah sehingga selalu ada referensinya. Jadi
bukan dari pendapat saya atau ulama, tetapi berdasarkan referensi secara
ilmiah. Buku ini bisa merupakan pendapat MUI Solo, ulama dan tokoh
masyarakat. Saya kira penerbitan buku ini merupakan fardhu 'ain untuk
menggugurkan dosa semuanya.

Terus terang saya kasihan sama Presiden SBY kalau tidak kita luruskan maka
akan dosa semuanya terutama pada Presiden SBY. Saya sebagai Ketua MUI Solo
dan sesama muslim sering menangis, sebab saya mempunyai presiden sering
dipakai untuk bahan tertawaan. Saya juga kasihan sama Kepala BNPT Ansyaad
Mbai, sebab beliau bukan ahli tentang Islam tetapi menilai Islam.

Kalau sama-sama Islam tetapi pendapatnya berbeda, maka kita wajib kembali
kepada Al Qur'an dan As Sunnah. Maka penerbitan buku ini merupakan sesuatu
yang positif, siapapun yang ingin mencetaknya silahkan, tetapi terlebih
dahulu harus melalui izin MUI Solo. MUI Solo tidak pernah mengeluarkan dana
untuk menerbitkan buku ini, semuanya sumbangan dari umat Islam. MUI Solo
menerbitkan buku ini dengan tulus ikhlas, tidak memiliki maksud dan tujuan
politik apapun. Jadi siapapun yang merasa memiliki kewajiban fardhu 'ain,
maka wajib mener-bitkan buku putih ini.
*
Suara Islam:* Mengapa MUI Solo berani berbeda pendapat dengan MUI Pusat
yang justru melakukan kerjasama dengan BNPT untuk mengkam-panyekan proyek
deradikalisasi ?

*H. Zainal Arifin Adnan:* Saya kira ulama itu tidak mengenal budaya
birokrasi seperti dalam pemerintahan. Bisa saja ulama desa ternyata lebih
pandai dari ulama MUI Solo atau MUI Pusat. Jadi kepandaian dalam agama itu
tidak hanya dimiliki ulama MUI Solo atau MUI Pusat saja, tetapi juga ulama
di pedesaan terpencil bahkan di wilayah pegunungan.

*Suara Islam:* Menurut Anda, apakah gerakan deradikalisasi yang
dikampanyekan secara gencar BNPT, memang sasarannya umat Islam Indonesia ?

*H. Zainal Arifin Adnan:* Kalau selama ini yang kita dengar dari BNPT
sasarannya bukan umat Islam. Tetapi selama ini BNPT selalu menyatakan
mereka yang tertangkap sebagai teroris itu membawa syariat Islam dan
cita-cita melakukan jihad, maka inilah yang menggarisbawahi adanya benang
merah keterkaitan itu. Ucapannya ternyata lain dengan perbuatannya, seperti
yang kita ambil dan ulas dalam slide dari beliau (Ansyaad Mbai) sendiri.
Bahkan dalam buku ini sebagian kita ambil dari slide beliau sendiri
kemudian kita luruskan.
*
Suara Islam:* Apakah deradikalisasi yang dikampanyekan BNPT merupakan
proyek untuk menghancurkan kekuatan ormas-ormas Islam ?

*H. Zainal Arifin Adnan:* *Wallahu A'lam*, yang mengetahui hati kita
masing-masing. Tetapi harus diingat, kita ini bukan orang bodoh dan rakyat
juga tidak bodoh. Kita wajib membela diri dengan meluruskan. Karena kita
ulama, maka meluruskannya secara syar'i dan kekeluargaan. Karena
pelaksanaan halaqoh ditujukan kepada para ulama dan umat Islam, maka kita
menjawabnya dengan meluruskan melalui buku putih ini.

*Suara Islam:* Mengapa umat Islam selalu mendapat stigma negatif sebagai
teroris, sedangkan pihak Kristen seperti RMS di Maluku dan OPM di Papua
hanya sebagai separatis ?

*H. Zainal Arifin Adnan:* Bahkan akhir-akhir ini istilah separatis
diusulkan untuk dicabut sehingga nantinya untuk menyebut RMS dan OPM tidak
memakai istilah separatis lagi. Saya kira itu sudah tercetak dalam ayat Al
Qur'an yang menyebutkan: *"Mereka berusaha memadamkan cahaya (agama) Allah
dengan tangan mereka, tetapi Allah akan menolong cahaya Nya meski
orang-orang kafir mem-benci."
*
*Suara Islam:* Menurut Anda, apakah kampanye deradikalisasi yang digerakkan
BNPT mendapat bantuan asing terutama dari AS dan Australia ?

*H. Zainal Arifin Adnan: *Saya kira itu diluar jangkauan ulama sehingga
ulama tidak bisa masuk kesana. Bashiroh (mata hati) kita hanya bertanya,
kok sampai begitu, orang mengaku Islam tidak paham Islam tetapi menilai
Islam. Ini pasti ada sesuatu inisiatif besar grand design besar, berdosa
kita kalau tidak mengingatkannya.
*
Suara Islam: *Ada ayat yang menyatakan *"Wamakaru wamakarallah. Wallahu
khoirul maakiriin."* Adanya gerakan deradikalisasi apakah merupakan makar
terhadap Allah dan umat Islam ?

*H. Zainal Arifin Adnan:* Karena ayat Al Qur'an demikian adanya, saya kira
itu makar terhadap Allah yang sudah dicetak dalam Al Qur'an. Kita nanti
akan ditanya Allah: "*Apakah kamu kira gampang masuk Jannah, Aku belum
melihat jihadmu (kesungguhanmu) dalam membela Islam."* Adapun yang sering
dipakai slogan Muhammadiyah: "*Jika kamu ingin menolong (agama) Allah, maka
Allah akan menolongmu."*

Kita ini menolong agama Allah dengan meluruskan berbagai kesalahan yang
selama ini ada dalam halaqoh BNPT. Kita juga berusaha menolong umat Islam
dengan meluruskannya agar selamat dihadapan Allah dan mendapat hidayah
Allah SWT.

Sedangkan bagi yang aktif menyebarkan slide-slide halaqoh keliling
Indonesia, semoga slidenya salah. Maka seharusnya program kampanye
deradikalisasi ini segera dihentikan sebelum dikonsultasikan dan dibetulkan
terlebih dahulu oleh ulama. Ulama pun harus ulama yang betul, ulama khos
dan ulama khoir.
*
Suara Islam: *Pada zaman Orde Baru lalu mun-culnya Kasus Imron, Komando
Jihad, Teror Warman dan lain-lain, ternyata hasil operasi intelijen. Apakah
munculnya teroris sekarang ini juga hasil operasi intelijen untuk
mendiskreditkan umat Islam Indonesia ?

*H. Zainal Arifin Adnan:* Saya termasuk sebagian kecil orang yang tidak
percaya dan pendapat itu dibolehkan dalam demokrasi. Saya tidak percaya
kalau itu betul-betul teroris. Pasalnya, saya tidak pernah dengar suaranya
dari mereka yang dituduh teroris dan yang ditembak mati. Saya mempercayai
suara Tim Pembela Muslim (TPM). TPM melaporkan kepada kita berbeda dengan
yang selama ini kita dengar. Saya percaya pada TPM saja. Kalau saya sampai
menjangkau kesana bukan wewenang saya untuk menilai benar atau tidak,
tetapi saya boleh saja tidak percaya. Tetapi saya tidak bisa
menjustifikasi karena posisi saya sebagai seorang ulama. Saya juga teringat
kesenian ketoprak yang menceriterakan mengenai antek kompeni. Saya hanya
bisanya istighfar saja, apa ini terulang mengenai antek kompeni. Kita
sekarang dipertontonkan suatu sandiwara atau ketoprakan.

*Suara Islam:* Menurut Anda, apakah salah satu tugas ulama adalah
mengingatkan umat Islam ?

*H. Zainal Arifin Adnan:* Ya, salah satu tugas ulama memang mengingatkan
umat Islam. Seperti dalam Surat Adz-Dzaariyaat (51) ayat 55:* "Dan tetaplah
memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi
orang-orang yang beriman." *Juga dalam Surat Al-A'laa (87) ayat 9: *"Oleh
sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat."*
Kalau beliau-beliau itu sering mengakui di televisi kalau dirinya juga umat
Islam dan beriman, maka kita ingatkan dengan ini, bagaimana. Semoga beliau
tidak terkena ayat Allah: *"Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada kaum yang fasiq"*. Jika sampai terkena ayat itu, masya' Allah,
kasihan sekali mereka.

*Suara Islam:* Apakah MUI Pusat pernah mengirim utusan ke MUI Solo untuk
membicarakan buku putih mengenai Gerakan Deradikalisasi ini ?

*H. Zainal Arifin Adnan:* Memang pernah. Kepada utusan MUI Pusat saya
katakan: *"laa yamasuhu illal muthoharuun".* Jadi niat utusan MUI Pusat
kesini harus bersih. Kalau dari sana sudah membawa justifikasi, seperti
kesimpulan dalam halaqoh dimana sudah diskenario dari sana, ya kesini tidak
ada gunanya. Kalau mereka kesini dengan hati bersih, insya Allah akan ada
manfaatnya. Makanya sekarang dia sudah tidak berani menjustifikasi. Tetapi
katanya mereka hanya dengar-dengar saja, kalau begitu harus tabayun.
Setelah saya jelaskan, mereka baru kaget. Ternyata semua isi buku ini
berdasarkan studi kepustakaan, jadi bukan karangan. Buku putih ini bukan
pendapat saya, tetapi pendapat semua yang andil dalam membuatnya. Daftar
pustakanya lengkap, jadi kita tidak sembarangan dalam membuat buku putih
ini. Jadi buku ini benar-benar ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan isinya.

Sebaliknya dalam penelitian kami, daftar pustaka yang dipakai di slide
halaqoh itu ternyata tidak benar cara mengambil. Kemudian kita koreksi
supaya tidak berdosa. Semuanya kembali kepada Allah. Ayatnya kan sudah
jelas: *"Wahai orang-orang beriman, taatlah kepada Allah, taatlah kepada
Rasul dan ulil amri diantara kamu. Jika ada sesuatu masalah, maka
kem-balikan kepada Allah dan Rasul Nya."*

Ayat ini cukup menarik dimana kita diminta untuk taat kepada Allah, Rasul
dan ulil amri. Tetapi kalau ada masalah apapun maka kembalinya kepada Allah
dan Rasul Nya, ulil amri tidak disebut dibelakangnya. Ayat Al Qur'an ini
sangat hebat sekali. Ulil amri itu apakah ulama atau penguasa atau siapa
pun, jangan kembali kepada manusia, tetapi kembalilah kepada Allah dan
Rasul Nya. Karena ulil amri itu manusia yang memiliki nafsu dan diciptakan
dalam kondisi dhoif atau lemah, tempat salah dan lupa. Bagaimana pun ini
merupakan konsekwensi kita di negara demokrasi yang bebas dan beragama,
meski bukan negara agama tetapi juga bukan negara setan.

Namun anehnya ada yang mengaku ulama tetapi sinis terhadap fatwa-fatwa
ulama, bahkan ada yang mengatakan MUI dibubarkan saja, karena fatwanya
tidak dianggap. Boleh saja mereka tidak menganggap fatwa ulama. Tetapi yang
diingatkan Allah dan Rasul Nya dalam Al Qur'an dan As Sunnah adalah umat
yang bisa diatur sebagai tanda bukti orang yang bertaqwa, yakni
mengembalikan persoalan kepada Allah dan Rasul Nya. Saya kira ini sesuatu
yang sangat positif.

*Suara Islam:* Bagaimana sebaiknya menurut Anda, hubungan antara ulama
khoir dan penguasa?
*
H. Zainal Arifin Adnan: *Ulama khoir wajib menasehati penguasa secara baik
dan santun, karena penguasa mempunyai kunci masuk Jannah asal memerintah
dengan adil. Jadi kalau memerintah tidak adil dan tidak sesuai dengan
tuntunan Islam, maka penguasa bisa masuk neraka. Apalagi hidup dan
kekuasaan ini hanya sementara. Ulama khoir wajib mengingatkan para
penguasa, karena kekuasan sewaktu-waktu akan lengser tidak abadi dan
nantinya mereka juga akan mati dan mempertanggung-jawabkan semuanya di
akhirat nanti. Jadi ulama khoir itu harus sabar dalam mengingatkan
penguasa, karena kunci keberhasilan perjuangan menegakkan kebenaran adalah
dengan kesabaran.
(SI-online/arrahmah.com<http://arrahmah.com/read/2012/03/20/18904-prof-dr-dr-h-zainal-arifin-adnan-saya-kasihan-sama-sby-dan-ansyaad-mbai.html>
)

http://arrahmah.com/read/2012/03/20/18904-prof-dr-dr-h-zainal-arifin-adnan-saya-kasihan-sama-sby-dan-ansyaad-mbai.html


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: