Rabu, 21 Maret 2012

[daarut-tauhiid] Hati-Hati Dari Sepuluh Perusak Keislaman Kita

 

Hati-Hati Dari Sepuluh Perusak Keislaman Kita
 
Salah seorang ulama Ahlus Sunnah
dari negeri Yaman, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Washabi, menulis dalam
kitab beliau yang ringkas "Al-Qaulul Mufid fi Adillati At-Tauhid," sepuluh
sebab yang menyebabkan batalnya keislaman seseorang. Tidak seperti batalnya
jenis-jenis ibadah lain di dalam Islam yang tidak mengeluarkan seseorang dari
agama, batalnya keislaman berakibat fatal kepada pelakunya di dunia dan di
akhirat.

Sepuluh Pembatal Keislaman itu ialah:
1. Syirik
2. Murtad
3. Tidak mengkafirkan orang kafir
4. Meyakini kebenaran hukum thaghut
5. Membenci sunnah Rasul, meskipun diamalkan
6. Mengolok-ngolok agama
7. Sihir
8. Menolong orang kafir untuk memerangi kaum muslimin
9. Meyakini bolehnya keluar dari syariat Allah
10.Tidak mau mempelajari dan mengamalkan agama
 
Mari kita jadikan tulisan beliau
sebagai bahan koreksi bagi kita semua, jangan sampai gara-gara kebodohan dan
kelalaian kita selama ini keislaman kita sudah tidak lagi diakui Allah Ta'ala.
Berikut adalah tulisan beliau yang sudah diringkas. (redaksi).

Pertama, Syirik kepada Allah, yaitu menjadikan
perantara (sekutu) antara si hamba dengan Allah. Si hamba berdoa kepada para
perantara ini, meminta syafa'at, bertawakkal, beristighatsah kepada mereka,
bernazar untuk mereka, dan menyembelih kurban dengan menyebut nama mereka. Si
hamba berkeyakinan segala perbuatannya tersebut dapat menolak mudharat atau
mendatangkan manfaat. Orang yang semacam ini telah kafir.

Berfirman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya."(An-Nisa: 48)

Dan firman Allah :

"Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolongpun." (Al Maidah: 72)

Kedua, murtad dari
Islam. Masuk dan memeluk agama Yahudi, Nasrani, Majusi, Komunisme, Ba'tsi,
paham sekuler, Freemasonry, dan faham-faham kufur lainnya.

Allah berfirman :

Artinya: "Mereka tidak
henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari
agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad
di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah
yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah, 217)

Allah Ta'ala berfirman :

Artinya: "Hai orang-orang yang
beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah
akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun
mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang
bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan
yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.." (Al Maidah: 54)

Allah Ta'ala berfirman:

Artinya: "Sesungguhnya
orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu
jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan
memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka
(orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang
diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): "Kami akan mematuhi kamu dalam
beberapa urusan", sedang Allah mengetahui rahasia mereka. Bagaimanakah
(keadaan mereka) apabila malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul
muka mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya
mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena) mereka
membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus
(pahala) amal-amal mereka. Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam
hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka? Dan kalau
Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu
benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar
akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui
perbuatan-perbuatan kamu." (Muhammad, 25-30)

Dan Allah berfirman,

Artinya: "Pada hari ini
dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi
Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan
dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara
wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara
orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas
kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak
(pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman
(tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari
akhirat termasuk orang-orang merugi." (Al Maidah ayat 5).

Dari Ibnu Abbas Rahuma katanya: "Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
'Barangsiapa yang mengubah agamanya, maka bunuhlah dia!'"(Riwayat Bukhari, No.
2854)

Dari Abdullah bin Mas'ud RA, beliau berkata: "Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam bersabda: 'Tidak halal (menumpahkan darah seorang muslim) yang
bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, dan
bersaksi pula bahwa aku adalah utusan Allah, kecuali dengan tiga perkara: orang
sudah menikah tapi berzina, orang yang membunuh jiwa (tanpa hak), dan orang
yang meninggalkan agama dan memisahkan diri dari jamaah." (Bukhari 6484, Muslim
1674)

Ketiga, tidak mengkafirkan orang yang jelas-jelas
kafir. Baik itu Yahudi, Nasrani, Majusi, Musyrik, Atheis, atau lainnya dari
jenis bentuk kekufuran. Atau, meragukan kekafiran mereka, membenarkan mazhab
dan pemikiran mereka. Yang demikian ini juga dihukumi kafir. Allah sendiri
telah mengkafirkan, namun orang ini menentang dengan mengambil sikap yang
berlawanan dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Karena itu, tidak mengkafirkan
orang yang dikafirkan Allah, ragu, dan bahkan membenarkan mazhab mereka, sama
dengan artinya berpaling dari keputusan Allah.

Allah berfirman :

Artinya"Sesungguhnya orang-orang
kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam;
mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk."
(Al-Bayyinah:6)

Yang dimaksud dengan ahli kitab adalah Yahudi dan Nasrani. Sedangkan yang
dimaksud dengan musyrikin ialah orang yang menyembah Allah sekaligus menyembah
sesembahan yang lain.

Allah berfirman :

Artinya: "Sesungguhnya telah
kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih
putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera
Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi
semuanya?" Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di
antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu." (Al-Maidah: 17)

"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah
adalah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata:
"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (Al-Maidah : 72)

Allah berfirman:

Artinya: "Sesungguhnya kafirlah
orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang
tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu,
pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih."
(Al-Maidah: 73).

Allah berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang
kafir kepada Allah dan rasu-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara
(keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami
beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang
lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di
antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir
sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu
siksaan yang menghinakan." (An-Nisa: 150-151)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan sungguh Allah telah
menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar
ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka
janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang
lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa
dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik
dan orang-orang kafir di dalam Jahannam," (An-Nisa':140)

Keempat, orang yang meyakini bahwa petunjuk selain
Nabi lebih sempurna daripada petunjuk beliau. Atau, meyakini bahwa hukum selain
hukumnya lebih baik. Seperti orang-orang yang lebih mengutamakan hukum thagut
daripada hukum-hukum-Nya. Termasuk ke dalamnya orang yang beryakinan bahwa
aturan dan perundangan yang dibuat oleh manusia lebih utama daripada syariat
Islam. Atau, meyakini bahwa hukum-hukum Islam tidak layak diterapkan pada masa
sekarang. Atau, meyakini bahwa Islam merupakan penyebab kemunduran kaum
muslimin.

Atau, meyakini bahwa Islam itu sebatas hubungan seorang hamba dengan tuhannya,
dan tidak mencakup perkara-perkara kehidupan lainnya.

Termasuk dalam kategori ini adalah orang yang berpandangan bahwa pelaksanaan
hukum Allah dalam masalah memotong tangan pencuri, atau merajam pelaku zina
muhshan (yang sudah pernah nikah, red), tidak relevan dengan kondisi sekarang.

Juga termasuk ke dalamnya orang yang meyakini bolehnya berhukum dengan selain
hukum Allah dalam muamalah, penerapan hukum pidana, dan yang lainnya. Meskipun
dia tidak meyakini bahwa hal itu lebih baik daripada hukum yang ditetapkan oleh
syariat Islam. Lantaran dengan begitu dia telah menghalalkan apa yang
diharamkan oleh Allah. Dan setiap orang yang menghalalkan apa yang diharamkan
Allah dan Rasul-Nya dari perkara-perkara agama yang sudah pasti secara ijma'
seperti zina, riba, khamr, dan berhukum dengan selain syariat Allah maka dia
itu kafir berdasarkan kesepakatan kaum muslimin.

Allah Ta'ala berfirman :

Artinya: "Apakah hukum Jahiliyah
yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum)
Allah bagi orang-orang yang yakin?" (Al-Maidah : 50)

"Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi),
yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang
menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta
mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka
menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia,
(tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan
harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (Al-Maidah :
44)

"Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya
jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga
dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa
yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa
baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim." (Al-Maidah :45)

"Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa
yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik."
(Al-Maidah : 47)

"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya." (Ali Imran : 19)

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi." (Ali Imran : 85)

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti
kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Ali Imran : 56)

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
(An Nisaa :65).
 
Kelima, orang yang
membenci apa yang dibawa oleh Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam. Kendati dia
tetap mengamalkannya. Maka, orang ini dihukumi kafir.

Artinya: "Dan orang-orang yang
kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. Yang
demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan
Allah (Al Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka."
(Muhammad:8-9)

"Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah
petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat
dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena
sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang
benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): "Kami akan
mematuhi kamu dalam beberapa urusan", sedang Allah mengetahui rahasia
mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat (maut) mencabut nyawa
mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah
karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan
(karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah
menghapus (pahala) amal-amal mereka." (Muhammad: 25-28)

Keenam, orang yang memperolok-olok Allah atau
Rasul-Nya, Al-Qur`an, agama Islam, malaikat, dan para ulama yakni ilmu yang
dihasung ulama tersebut. Atau, memperolok-olok salah satu syiar Islam, seperti
shalat, zakat, puasa, haji, thawaf di Ka'bah, wukuf di Arafah, masjid, azan,
jenggot, sunnah-sunnah Nabi, dan lain-lain dari syiar-syiar Allah dan kesucian
Islam, maka orang yang semacam ini dihukumi kafir.

Artinya: "Dan jika kamu tanyakan
kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan
menjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main
saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya
kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta ma`af, karena kamu kafir
sesudah beriman. Jika Kami mema`afkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka
taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka
adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa." (At-Taubah :65,66)

"Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia)
menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman
lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila
orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.
Dan apabila mereka melihat orang-orang mu'min, mereka mengatakan:
"Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat", padahal
orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang
mu'min. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang
kafir, mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya
orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka
kerjakan." (Muthaffifin:29-36)

"Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka
tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan
jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu
duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)."
(Al-An'am :68)

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa
apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh
orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka
memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat
demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan
mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam
Jahannam," (An-Nisa' :140)

"Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat
di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah
dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan
kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan
jauhilah perkataan-perkataan dusta."(Al-Hajj :30)

"Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi`ar-syi`ar
Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati." (Al-Hajj :32)

Ketujuh, sihir. Di antaranya ialah ash-sharf dan
al-'athf. Adapun ash-sharf ialah praktik sihir yang bertujuan mengubah hasrat
dan keinginan manusia, seperti memalingkan kecintaan seorang suami kepada
istrinya, dan sebaliknya. Adapun al-athf ialah praktik sihir yang dapat membuat
orang menjadi cenderung mencintai sesuatu yang tadinya biasa-biasa saja dengan
cara-cara syaitan.

Artinya: "Dan mereka mengikuti
apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan
sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada
dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya
kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir)
tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin
Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak
memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa
yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di
akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau
mereka mengetahui." (Al-Baqarah : 102)

Dari Abdullah bin Mas'ud Radiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah (Penangkal pada anak-anak untuk
menolak penyakit 'ain atau bala, red), dan thiwalah (Semacam jimat supaya suami
cinta istri atau sebaliknya , red) itu syirik." (Riwayat Abu Dawud No.3883,
dihasankan Syaikh Muqbil dalam Ash-Shahihul Musnad II/17-18, dishahihkan Syaikh
Al-Albani dalam Shahihul Jami' No.1632 dan di dalam Silsilah Ash-Shahihah
No.331, dan dishahihkan Imam Hakim IV/217 dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi,
juga diriwayatkan Ibnu Majah No.3530, Thabrani dalam Al-Kabir X/262, Ibnu
Hibban XIII/456, Al-Baihaqi IX/350)

Kedelapan, membantu orang-orang kafir memerangi
kaum muslimin.

Artinya: "Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang
lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Al-Maidah : 51)

"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang
yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang
kafir sesudah kamu beriman. Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal
ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di
tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka
sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (Ali Imran :
100,101)

"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta`ati orang-orang yang kafir itu,
niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah
kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan
Dia-lah sebaik-baik Penolong." (Ali Imran : 149-150)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu
menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar
kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir)
kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar
untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat
demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada
mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu
sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang
melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
(Mumtahanah : 1-2)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang
dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat
sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa." (Mumtahanah
: 13)

Kesembilan, orang yang meyakini bahwa ada manusia
yang boleh keluar dari syariat Muhammad sebagaimana bolehnya Khidir keluar dari
syariatnya Musa AS maka orang yang semacam ini pun dihukumi kafir. Karena
menurutnya, Nabi itu diutus pada suatu kaum tertentu, dan setiap orang tidak wajib
mengikutinya.

Adapun nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi
wasallam diutuskan kepada seluruh umat Manusia, sehingga tidak dihalalkan bagi
siapapun menyelisihi beliau ataupun keluar dari syariat beliau.

Artinya: "Katakanlah: "Hai
manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang
mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah
dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk". (Al-A'raf :158)

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam." (Al-Anbiya':107)

"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya,
agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam" (Al-Furqan:1)

"Dan Kami tidak mengutus kamu,
melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui."
(As-Saba:28)

Dari Jabir bin Abdillah Al-Anshari Radiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Aku diberi oleh Allah lima perkara yang tidak
pernah diberikan kepada seorang rasul pun sebelumku: aku ditolong dengan rasa
takut yang dialami musuh sejauh perjalanan selama satu bulan, dijadikan bagiku
bumi sebagai tempat sujud dan suci, maka siapa saja dari umatku yang mendapati
waktu shalat hendaklah dia shalat, dan dihalalkan bagiku ghanimah yang tidak
dihalalkan bagi seorang pun sebelumku, diberikan kepadaku syafaat, dan adalah
para nabi itu diutus kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus kepada seluruh
manusia." (Bukhari 328, Muslim 521)

"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya." (Ali Imran :19)

"Barangsiapa mencari agama selain
agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya,
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [QS Aali 'Imroon: 85]

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. [QS Al
Maaidah: 3]

"Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal
kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan
suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. [QS Aali
'Imroon: 83]

Dan di dalam hadits:"Demi Allah seadainya Musa as itu hidup niscaya dia
mengikutiku." (dihasankan Al-Albani Al Irwaul Ghalil II/34 no.1589, dan beliau
menyebutkan delapan jalan dan Ibnu Katsir juga menyebutkannya dalam tafsir ayat
81-82 dari surat Ali Imran, II/78, edisi revisi dan diha'ifkan Syaikh Muqbil
dalam Hdazal Maudhi'.

Kesepuluh, berpaling dari agama Allah Ta'ala. Tidak
mau mempelajari dan mengamalkannya: berpaling dari pokok-pokok agama ini, yang
menjadikan seseorang itu muslim meskipun dia jahil dalam masalah-masalah agama
yang rinci. Karena mengetahui tentang masalah agama yang rinci itu, terkadang
tidak bisa dilakukan kecuali oleh ulama dan penuntut ilmu.

(Surat-surat lain yang mendukung
masalah ini) :
"Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan
orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka".
(Al Ahqaf : 3)

"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan
ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan
memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa". (Sajadah: 22)

"Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta". (Thaha:124)

[99] Demikianlah Kami kisahkan
kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah
Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Qur'an). [100]
Barangsiapa berpaling daripada Al Qur'an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa
yang besar di hari kiamat, [101] mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat
buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat. (Thaha:99-101).

Sumber: www.salafy.or.id

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: