Kamis, 10 Juli 2008

[daarut-tauhiid] Dakwah Profesional

Dakwah Profesional
sumber:lentera kehidupan.--------------------------

Ketika
da¢wah tidak hanya bergulir di ruang-ruang masjid, namun juga dalam berbagai
lembaga profesi dan kantor yang sarat formalisme (aturan baku
yang mengikat) dan kecanggihan infrastruktur. Maka persoalan metode da¢wah
menjadi bahan renungan sangat penting. Salah satu dari metode itu ialah
membasiskan seruan dan da¢wah tersebut di atas prinsip-prinsip profesionalitas.
Sesuatu yang di dalam Islam sering diistilahkan dengan itqon.

 

Kebutuhan
akan profesionalitas dalam mengajak orang ke jalan kebaikan, sesungguhnya tidak
hanya monopoli bagi orang-orang kantor. Tetapi setiap pekerjaan, terlebih
ajakan ke jalan kebaikan, kepada siapapun ajakan itu disampaikan, kepada
siapapun seruan itu disuarakan, semuanya memerlukan pengelolaan yang profesional.
Itu sudah menjadi garis jalan (sunnah) yang ditetapkan Allah. Ia bahkan telah
menyatu dengan tata kehidupan alam semesta.


Seorang
muslim yang bisa tampil profesional dalam lingkup tugasnya, akan punya ruang
dan kesempatan lebih untuk menyampaikan ajakannya ke jalan kebaikan. Maka,
dapat dikatakan, sebelum mengajak orang lain, kita sendiri harus tampil
profesional pada bidang-bidang harian yang menjadi tanggung jawab kita.

Berikut
ini beberapa hal mendasaryang merupakan pilarpenting profesionalitas.

 

1.
Kesungguhan Kerja (Performance)


Dalam
konteks menjalankan tugas, misalnya, memahami secara mendalam materi penugasan
yang kita emban adalah hal yang sangat penting. Sehingga, paling tidak, mesti
tertanam dua motivasi dalam diri kita.


Pertama,
bahwa pelaksanaan tugas ini terkait dengan prinsip bahwa kita selalu diawasi
Allah SWT. Kedua, bahwa tugas itu pada hakekatnya adalah sarana
"perkenalan" yang efektif kepada rekan-rekan dan atasan kita. Oleh
sebab itu, perlu kiranya diupayakan penambahan ide-ide baru orisinil kita dalam
penyelesaian tugas-tugasyang ada. Caranya, dengan lebih mendalami tugas yang
diterima dan mencari tambahan referensi lain dalam penyelesaiannya.

 

2.
Komunikasi Kerja (Writing and Reporting Skills)


Komunikasi
dan penyampaian gagasan secara tertulis merupakan satu hal yang sangat penting
dalam kerja profesi. Kita perlu terbiasa mengemas penyelesaian tugas yang kita
jalani dengan laporan yang rapi. Ini membutuhkan kemampuan menulis laporan dan
notulensi yang baik. Selain kemampuan menulis juga bermanfaat untuk
mengkomunikasikan pekerjaan dan ide kita pada forum-forum seminar ilmiah.
Sehingga melalui forum-forum seperti ini kita membangun networking
lintas kantor (departemen lain atau kepada pihak swasta), atau lintas disiplin.


Maka
membuat daftar (database) pribadi tentang tugas-tugas yang telah kita
kerjakan akan memudahkan kita memberikan laporan secara sistematis kepada
atasan dan dapat dipakai untuk mengukur prestasi kerja kita pribadi. Dengan
langkah ini lah kita akan terbiasa bekerja tertata.

 

3.
Memahami Visi Lembaga (Strategic Thinking)


Untuk
dapat membuat ide besar di kantor, kita mesti mengenal apa ide dan tujuan besar
keberadaan lembaga kita. Ini dikenal belakangan dengan istilah visi dan misi
lembaga. Untuk mengetahui hal ini, kita dapat bertanya kepada keypersons clan
membaca laporan-laporan lama yang ditulis para founding fathers institusi
tempat kita bekerja, seraya terus mengikuti perkembangan mutakhir yang terkait
dengan fungsi strategic institusi itu.


Selain
itu, perlu ditemukan posisi unik dan signifikan institusi kita di tengah
konstalasi pemerintahan. Pemahaman ini akan menjadi modal bagi kita untuk:
pertama, bagi pribadi, menemukan kepastian dan kebanggaan akan tempat kerja.
Dan kedua, meningkatkan kemampuan dalam membangun networking.

 

4.
Mengajukan Gagasan (Formal Communication Skills)


Perangkat
lain yang juga penting dalam da¢wah profesi adalah kemampuan mengajukan gagasan
secara oral. Keterampilan ini dimulai dari kemampuan dan kemauan untuk
mendengar. Perlu ditemukan momentum-momentum penting di mana kita dapat
menyampaikan gagasan-gagasan cerdas untuk meningkatkan prestasi lembaga. Hal
lain dalam kaitannya dengan pengajuan gagasan adalah kemampuan presentasi ide.
Ketepatan penyampaian masalah, waktu, dan sarana yang digunakan merupakan bekal
yang sangat menunjang keberhasilan presentasi.

 

5.
Manajemen Waktu dan Tugas (Time and Tasks Management)


Dalam
menerima kesibukan tugas, kita mesti pandai memilah berdasarkan tingkat
prioritas. Pada saat sibuk dibutuhkan kecepatan dan ketepatan kerja. Baik
sekali bila kita punya teman sejawat yang dapat bahu membahu menyelesaikan
tugas-tugas yang mesti dikerjakan.


Namun
ada saatnya tugas-tugas itu mesti dikerjakan sendiri. Inilah fase di mana
kemampuan kita diuji secara optimum. Bahkan jika kita mampu melalui fase ini,
barangkali tidak lama lagi kita akan diberikan amanah kepemimpinan (misalnya
pimpinan unit kerja, kelompok kerja atau unit struktural. Kunci terpenting
untuk dapat melalui fase ini adalah kemampuan memenej waktu dan tugas dengan
baik. Ketekunan dan ketepatan kita masuk dan pulang pada jam kantor sangat
penting.

 

6.
Jaringan (Network Creating)


Pemahaman
kita akan visi dan misi lembaga ditambah perkenalan kita dengan key persons
akan membawa kita pada lingkungan dan forum-forum yang lebih luas. Jaringan
komunikasi juga mesti dirintis atas dasar kemampuan individual. Salah satunya
adalah dengan memasuki asosiasi profesi yang terkait dengan spesialisasi kita.
Asosiasi profesi biasanya mengadakan pertemuan ilmiah atau kongres secara
rutin. Forum-forum ini merupakan tempat efektif untuk memperkenalkan keahlian
atau spesialisasi kita.


Ada
cara lain yang sangat efektif untuk memperkenalkan diri ke masyarakat luas,
yaitu dengan menyampaikan gagasan pada media massa
yang dibaca oleh orang banyak. Atau dengan menggagas penelitian dan kerja
lintas kantor. Intinya adalah kita membangun networking seluas
mungkin.


Enam
tips itqon di atas dapat dikatakan bersifat individual dalam rangka memperkenal
sosok kita. Ini merupakan syarat penting sebelum kita berinteraksi dengan orang
lain dan mengajak mereka ke jalan kebaikan, secara personal maupun massal. Bisa
dikatakan, menjadi pribadi yang profesional adalah entry pointnya.
Setelah itu, masih banyak hal yang mesti dilakukan. (wallahu¢alam)

---------------------------------------- 

Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website:

http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: